ARSENIK DANSENYAWAARSENIK: SUMBER, TOKSISITAS...

8
23 I) Pusat Penelitian Oseanografi - Lembaga IImu Pengetahuan Indonesia Abli-ahli kimia kelautan memiliki perbatian yang terus meningkat tentang pentingnya mempelajari tingkah laku dari trace element atau disebut juga micronutrient.Trace elements terdapat setiap saatnya dalam sistem biologi (ANDREAE, 1979). Unsur-unsur ini dapat membawa efek yang menguntungkan ataupun membahayakan untuk tanaman, hewao dan maousia tergantung pada jenis dan konsentrasinya (REJOMON et al., 2010). Unsur-unsur logam dari sumber-sumber alarn maupun antropogenik keberadaannya tersebar, dapat larut dan diangkut oleh air, dikonsumsi oleh organisme air, berpotensi terjadinya bioakumuJasi dan biornagnifikasi pada rantai makanan sebingga menjadi masalah pada organisme puncak seperti tuna dan burung- burung laut (BURGER & GOCHFELD, 2009). Logam-Iogam non esensial seperti timbal (timab hitam), kadmium dan merkuri menjadi berbahaya ketika terjadi kontak secara terus- rnenerus dengan organisme air yang pada konsentrasi rendah akan mengakibatkan bioakumu1asi dan selanjutnya dapat berpindah ke-rnanusia lewat jaring makanan (REJOMON et al., 2010). PENDAHULUAN ARSENIC AND ARSENIC COMPOUND: SOURCES, TOXICITY AND ITS CHARACTERISTIC IN ENVIRONMENT. Arsenicwhichentersaquaticenvironment by human activities is an unique heavy metalloid. Redox potensials and pH have great influence in arsenicform. Oxidation, reduction, adsorption, precipitation and evaporation affect arsenic ciele in the environment. Arsenic toxicity is determined by its chemicalform which arsenic inorganic is more toxic than its organic form. In addition, Arsenic toxicity can be determined by oxidation state beside its chemical form whichArsenite(AsH)is 25- 60 time more toxic than arsenate (AsH). Therefore, The study of arsenic species is more important than its total amount. ABSTRACT Fitri Budiyanto" Oleb ARSENIK DAN SENYAWAARSENIK: SUMBER, TOKSISITAS DAN SIFAT DI ALAM ISSN 0216-1877 Oseana, Volume XXXVI, Nomor 4, Tabun 2011: 23-30

Transcript of ARSENIK DANSENYAWAARSENIK: SUMBER, TOKSISITAS...

Page 1: ARSENIK DANSENYAWAARSENIK: SUMBER, TOKSISITAS …oseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xxxvi_4_2011-3.pdf · SUMBER, TOKSISITAS DANSIFATDIALAM Oseana, Volume XXXVI, Nomor 4, Tabun 2011:

23

I) Pusat Penelitian Oseanografi - Lembaga IImu Pengetahuan Indonesia

Abli-ahli kimia kelautan memilikiperbatian yang terus meningkat tentangpentingnya mempelajari tingkah laku dari traceelement atau disebut juga micronutrient.Traceelements terdapat setiap saatnya dalam sistembiologi (ANDREAE, 1979). Unsur-unsur inidapat membawa efek yang menguntungkanataupun membahayakan untuk tanaman, hewaodan maousia tergantung pada jenis dankonsentrasinya (REJOMON et al., 2010).Unsur-unsur logam dari sumber-sumber alarnmaupun antropogenik keberadaannya tersebar,

dapat larut dan diangkut oleh air, dikonsumsioleh organisme air, berpotensi terjadinyabioakumuJasi dan biornagnifikasi pada rantaimakanan sebingga menjadi masalah padaorganisme puncak seperti tuna dan burung­burung laut (BURGER & GOCHFELD, 2009).Logam-Iogam non esensial seperti timbal (timabhitam), kadmium dan merkuri menjadiberbahaya ketika terjadi kontak secara terus­rnenerus dengan organisme air yang padakonsentrasi rendah akan mengakibatkanbioakumu1asi dan selanjutnya dapat berpindahke-rnanusia lewat jaring makanan (REJOMONet al., 2010).

PENDAHULUAN

ARSENIC AND ARSENIC COMPOUND: SOURCES, TOXICITY AND ITSCHARACTERISTIC INENVIRONMENT. Arsenicwhichentersaquaticenvironmentby human activities is an unique heavy metalloid. Redox potensials and pH havegreat influence in arsenic form. Oxidation, reduction, adsorption, precipitation andevaporation affect arsenic ciele in the environment. Arsenic toxicity is determined byits chemicalform which arsenic inorganic is more toxic than its organic form. Inaddition, Arsenic toxicity can be determined by oxidation state beside its chemicalform whichArsenite (AsH)is 25 - 60 timemore toxic than arsenate (AsH). Therefore,The study of arsenic species is more important than its total amount.

ABSTRACT

FitriBudiyanto"

Oleb

ARSENIK DAN SENYAWAARSENIK:SUMBER, TOKSISITAS DAN SIFAT DI ALAM

ISSN 0216-1877Oseana, Volume XXXVI, Nomor 4, Tabun 2011: 23-30

Page 2: ARSENIK DANSENYAWAARSENIK: SUMBER, TOKSISITAS …oseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xxxvi_4_2011-3.pdf · SUMBER, TOKSISITAS DANSIFATDIALAM Oseana, Volume XXXVI, Nomor 4, Tabun 2011:

24

Arsenik adalah anggota dari golonganV(A) dalam sistem periodik unsur. Arsenikmerniliki nomor atom 33 dengan berat atom74.9 dan diklasifikasikan sebagai unsur transisiUnsur arsenik merniliki specific grafity 5,73,menyublim pad a suhu 613°C dan mernilikitekanan uap yang sangat rendah yaitu 1mmHg pada 373°C. Beberapa senyawa arsenikanorganik berwarna putih, padatan tidakberbau dengan specific gravity berkisar antara1,9 dan 5 (ANONlMOUS, 2011a). Klasifikasitersebut menggambarkan fakta babwa arsenikbiasanya membentuk kompleks deogan logam,tetapi juga dapat bereaksi untuk membentukikatan kovalen dengan karbon, hidrogen danoksigen. Pada kenyataannya, senyawa organikdari arsenik lebih banyak terbentukdibandingkan lainnya (GORBY, 1988).Arsenikmurni (yang sangat jarang ditemukan di alam)berada dalam tiga bentuk alotropik (unsur

SIFAT FISIS DAN KIMIA ARSENJK

Pengetahuan pad a arsenic species dalam airsangatlah penting karena bioavailability danefek psikis raeun arsenik tergantung padabentuk kimianya. Dalam air, arsenik lebihdominan dalam bentuk anorganik sebagai As(Ill) dan As (V) sedang beotuk senyawamethyl dan dimethyl arsenic berada dalamjumlah yang keeil. As (III) dilaporkan mernilikitingkat raeun 25-60 kali lebih tinggi dibandingAs (V) dan beratus kali lebih beraeun dariarsenik organik (dalam kasus bentuk monodan dimetil). Oleh karena itu, sangatlah pentingmengetahui setiap arsenic species,dibandingkan jumlah total arsenik dalam air(LIANG et al., 2009). Pengkajian bentuk kirniaarsenik, khususnya dua jenis arsenikanorganik, arsenat (AsS+) dan arsenit (As3+),perubahan dan btoavail ability=txyemeningkatkan pemahaman akan tingkatketerpaparan manusia oleb arsenik (ROY &SAHA, 2002).

Ikan dimanfaatkan sebagai sumberprotein di berbagai belahan bumi karena lemakjenuh yang rendah dan ketersediaan asamlemak omega. Ikan yang berada di puncakrantai makanan mengakumulasi logam-Iogammelalui absorpsi langsung dari air (minor) danmelalui trophic transfer (mayor). Akumulasilogam-Iogam pada tubuh ikan tergantung padakeseimbangan antara kecepatan absorpsi dankecepatan penetralannya (EVANS et al., 1993).Bioakumulasi dari trace logam pada ikantergantung pada bioavailable concentrationdan karakteristik ekologis serta sifat fisis yangkhusus dari logam tersebut. Distribusi logampada organ organisme tergantung pada caraketerpaparannya (MAHESWARI et al., 2006).

Menurut ROY & SARA (2002),FROSTNER &WIITMAN (dalam REJOMONet al., 2010) peningkatan aktivitas manusiatelah merubah siklus global dari logam-Iogamberat dan metaloid, termasuk unsur non­essensial seperti As, Hg, Cd dan Pb. Padapertengahan akhir abad ke-19, polusi udara,air, tanah dan makanan, khususnya yangberkaitan dengan logam-logam 'big four'menjadi aneaman bagi tumbuhan, hewan dantermasuk manusia. Diantara logam-Iogamtersebut, arsenik merupakan polutan yangpaling berlimpah dan berpotensi membawaefek karsinogen pada manusia, oleh karenasifat dan mobilitasnya di lingkungan. Informasimengenai biokimia dan bioavailabilityseharusnya diketahui dengan baik untukmemonitor sumber-surnber arsenik.

Arsenik telah lama diketahui karenaterlibat dalam proses-proses biologi danmerupakan racun pertama yang digunakanoleh manusia. Produksi raeun organoarsenikdari pigmen-pigmeo arsenik anorganik ragidan jamur dirnulai pada awal abad ke-19.Arsenik telah diidentifikasi sebagai masalahkesehatan rnasyarakat karena merniliki efekrae un yang serius meskipun pad a tahapketerpaparan rendah (ROMPAS, 2010).

Page 3: ARSENIK DANSENYAWAARSENIK: SUMBER, TOKSISITAS …oseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xxxvi_4_2011-3.pdf · SUMBER, TOKSISITAS DANSIFATDIALAM Oseana, Volume XXXVI, Nomor 4, Tabun 2011:

25

Arsenik merupakan unsur ke-20 yangpaling umum ditemukan di kerak bumi meskipunkonsentrasinya berbeda-beda di setiap tempat.Air laut pada umumnya mengandung 0,006s.d. 0,03 ppm arsenik. Pada daerah geotermalyang aktif, konsentrasi arsenik dalam tanahsebesar 20 ppm dan mencapai tingkat beberaparatus ppm setelah bertahun-tahun terpaparpestisida. Arsenik juga ditemukan di semuaorganisme hidup. Jumlah arsenik yang rnasukke dalam tubuh manusia berkisar antara 0,5sampai 1 mg per hari, kebanyakan melaluimakanan dan minuman. Konsentrasi palingtinggi ditemukan pada ikan dan krustasea.Konsentrasi Arsenik dapat meningkat berpuluhkali setelah memakan seafood dalam jumlahbesar (GORBY, 1988). Jumlah paparan arsenik

SUMBERARSENIKDIALAM

larut (ROY & SAHA, 2002). Jenis arsenikpentoksida, potasium arsenik dan garam-garamsodium larut dalam etanol. Arsenik, arsenikpentoksida, arsenik trioksida, kalsium arsenit,timbal arsenat dan potasium arsenat larutdalam beberapa jenis cairan asam Senyawaarsenik mengeluarkan uap arsenik yang beracunketika dipanaskan (ANONlMOUS, 2011a).

Perbedaan senyawa-senyawa yangmengandung arsenik adalah pada tingkatracunnya. Gas arsin (AsH) adalah yangpaling beracun diikuti dengan penurunan dayaracunnya yaitu senyawa trivalen anorganik,senyawa trivalen organik, senyawa pentavalenanorganik, senyawa pentavalen organik danyang terakhir unsur arsenik. Beberapa senyawaarsenik tidak beracun pada dosis tertentu.Tingkat toksisitas senyawa arsenik jugatergantung pacta faktor-faktor lain sepertikeadaan fisik (gas, larutan atau serbuk), ukuranpartikel, kecepatan absorpsi dalam sel,kecepatan pengurangan, keberadaan pengotordan kandungan kimia alami dalam senyawa(GORBY,1988).

Arsenik dan senyawa arsenik beradadalam keadaan kristal, serbuk, amorf ataubening. Unsur arsenik tidak larut di dalarn air,sedangkan kalsium arsenat dan arsenit larutsementara arsenik trioksida, arsenik pentoksida

kimia yang memiliki dua atau lebih strukturmolekul) yaitu: yellow (alpha), black (beta)dan gray (gamma) (ANONIMOUS, 20 11b).

Gray arsenic (gamma) rnerupakanalotrop arsenik yang paling stabil, denganstruktur rhombohedral, dapat memilikimikrostuktur yang berlapis, berwama abu -abu baja, lernbut dan sangat rapuh,menghantarkan arus listrik. Pada tekananatmosfiris, UnsUTini menyublim pada suhu613°C dan pada tekanan 36,4 kPa meleburpada 817°C. Yellowarsenic (alpha) merupakanalotrop dengan struktur heksagonal,didapatkan dengan melakukan pendinginanmendadak gas arsin (AsH) dan tidakmenghantarkan arus Iistrik. Black arsenic(beta) dibentuk dengan memutus ikatan arsenik- hidrogen melalui pemanasan, ketikadipanaskan pada suhu 360°C, black arsenicberubah menjadi grey arsenic (ANONIMOUS,2011b).Beberapa senyawa arsenik anorganik dapatditemukan di alam, dalam bentuk sulfida darimineral kompleks yang mengandung tembaga,timbal, besi, nikel, cobalt dan logam lain.Arsenik dapat berada dalam tiga keadaanoksidasi yang berbeda, yaitu:

1. Metalloid (keadaan oksidasi 0).2. Asenit (trivalen atau keadaan oksidasi

+ 3), sebagai contoh: Arsenik trioksidadan sodium arsenite. Arseniktrioksida, senyawa arsenik yang palingumum, melebur pada 312°C danmendidih pada 465°C (ANONIMOUS,2011a).

3. Arsenat (pentavalen atau keadaanoksidasi +5), sebagai contob: arsenikpentoksida.

Page 4: ARSENIK DANSENYAWAARSENIK: SUMBER, TOKSISITAS …oseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xxxvi_4_2011-3.pdf · SUMBER, TOKSISITAS DANSIFATDIALAM Oseana, Volume XXXVI, Nomor 4, Tabun 2011:

26

Arsenik ditemukan di alam sebagaimineral dalam batuan. Pada keadaan normal,tanah mengandung arsenik dengankonsentrasi 0,1 sampai 40 ppm. Konsentrasiarsenik dalam liogkungan dapat meningkatsebagai akibat dari aktivitas antropologis.Senyawa arsenik yang dibuat manusiadigunakan untuk bidang pertanian sebagaipembasmi hama, parasit atau rumput liar dansecara berangsur-angsur terakumulasi dalamtanab serta dapat meningkatkan signifikansiketerpaparan manusia oleh arsenik (Gambar1). Kelarutan, stabilitas dan toksisitas selulerdari berbagai bentuk arsenik sangatlah berbeda(ROY & SARA, 2002).

Ilmu kimia tentang arsenik anorganikdalam lingkungan air, khususnya denganvariabel pH dan ketersediaan oksigen, sangatkompleks. Keistimewaan yang utama bahwakondisi aerasi yang tinggi, garam arsenat teruraidalam empatjenis asamarsenik yaitu: H)As04•

HzAsOl-, HzAsO:- dan AsO:-. Dalamkondisi reduksi yang sedikit, jenis asam arsenit

(As3+), H)AsO), HzAsO;-, dan HAsO~­stabil. Asam arsenat (ASH) adalab bentukanorganik yang paling tidak beracun sedangkanjenis asam arsenit (As3+)lebih toxic in vivo daripada asam arsenik. Berbagai senyawa kirniadalam reaksi oksidasi, reduksi, adsorpsi,presipitasi dan penguapan berperan secara aktifdalam siklus elemen beracun ini (Gambar 2).Reaksi-reaksi tersebut mengatur ketersediaanarsenik, oleh sebab itu dampak buruk arsenikyang berkontak secara efektif dengan rnanusialebih ditentukan oleh jenis arsenikdibandingkan jumJab total dari arsenik (ROY &SAHA,2oo2).

TRANSFORMASI DAN MOBnrrASARSENIK

Sumber lainArsenik telah digunakan baik sebagai

obat maupun sebagai racun sejak manusiatertarik akan kimia, Arsenik merupakan unsurpaling buruk yang berpengaruh pada kesebatanmanusia dibandingkan unsur-unsur kirnia lain,sehingga namanya menjadi sinonim denganracun, Ketenaran arsenik sebagai racun merujukpada ketersediaannya, rnurah, dan faktanyatidak terasa dan berbau dibandingkan dengantingkat racunnya yang tinggi (GORBY, 1988).

Sumber arsenik dalam industriSumber daya alam yang digunakan

oleb manusia pasti melepas arsenik ke udara,air dan tanah. Sumber antropogenik, sepertiindustri peleburan logam, pemakaian pupukdan pestisida serta pembakaran bahan bakarfosil, merupakan sumber terbanyak dalampelepasan arsenik ke lingkungan mencapainilai riga kali lipat dibanding sumber alamiab.Lebib dari itu, penyebaran arsenik dari sumberini dibatasi secara geografi dan mungkinmenjadi bahan berbahaya pada lingkunganlokal.

Senyawa arsenik digunakan sebagaibaban baku aktif pada beberapa produkkomersial seperti pelindung kayu, pestisida,herbisida, fungisida, disinfeksi lembu dan biri­biri, baban tambaban makanan dan gas perang.Penggunaan arsenik dalam bebarapa bidangmerupakan basil dari revolusi industri (GORBY,1988).

yang dapat diterima tubuh orang dewasamendekati 20 mg. Arsenik alam secara garisbesar berada pada kompleks sulfida sepertirealgar (AS2S2), orphimen (As2S) dan ironpyrites (FeAsS) (ROMPAS, 2010).

Page 5: ARSENIK DANSENYAWAARSENIK: SUMBER, TOKSISITAS …oseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xxxvi_4_2011-3.pdf · SUMBER, TOKSISITAS DANSIFATDIALAM Oseana, Volume XXXVI, Nomor 4, Tabun 2011:

Tl

GarOOar2. Reaksi - reaksi utama daJarn sistern tanah-air dan sedimen-batu yang mernpengaruhitransport, distribusi dan ketersediaan Arsenik di alarn (ROY & SARA, 2002).

Gambar 1. Sumber keterpaparan manusia oleh arsenik dan berbagai model toksisitas arsenik (ROY &SAHA,2(02).

_ ••• 11a. ,.....

C."UI'O"''''Nofl4::w". I.: IIIa.cD

n

Page 6: ARSENIK DANSENYAWAARSENIK: SUMBER, TOKSISITAS …oseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xxxvi_4_2011-3.pdf · SUMBER, TOKSISITAS DANSIFATDIALAM Oseana, Volume XXXVI, Nomor 4, Tabun 2011:

28

Arsenik merupakan unsur yang unikdiantara metaloid berat. Potensial redoks (Eb)dan pH merupakan faktor penting dalamspesiasi arsenik. Konsentrasi rata - rataarsenik dalam air laut sekitar 1,5 J..IglL(TERLECKA, 2005). Aktivitas bioIogimempengaruhi jenis arsenik dalam Iingkunganlaut dan distribusinya antara fase terlarut danpartikulat.

Siklus biogeokimia arsenik elipennukaanlaut merupakan proses pengambilan arsenatoleb plankton, konversi arsenat menjadisenyawa organik serta pelepasan arsenit danjenis-jenis metil arsenik ke air laut.Pembentukan arsenal melibatkan prosesdemetilisasi secara biologis dari metil-metilarsenik dan oksidasi arsenit akan tetapimekanisme dernitilisasi dan oksidasi ini belumdiketahui. Konsentrasi arsenik dikendalikanoleb kecepatan relatif dari reaksi bioIogi yangmerupakan penggabungan antara prosestranspor fisis dan pencampuran (LUNDE,1973).

Penelitian in vitro yang dilakukanANDREAE & KLUMPP (1979) terhadapbakteri kultur bebas, menjelaskan bahwapersentase arsenat dalam air laut yang diubahmenjadi mathylarsenate dan dimethylarsenatecukup signifikan, Hal ini ditafsirkan bahwaproduksi senyawa organoarsenik dari arsenat

ARSENIK DI LAUfAN

akan tetapi glutathioneperoxidase lebih efektifdalam memerangi arsenit. Hal ini menandakantingkat antioksidan intraseluler yang tinggidalam meocegah atau terapi atas keracunanarsenik. Terapi dengan dimercaprol (BAL),dimaval (DMPS) atau meso 2,3dimercaptosuccinate acid (DMSA) juga efektifdalam mengel iminas i arsenit dalam tubuh.BAL merupakan satu - satunya antidot untukarsenik (ROY & SAHA, 2002).

Arsenik tidak dibutuhkan daIam proses­proses rnetabolisme, seperti logam beracunlainnya, arsenik terkonversi dati bentuk yangberpotensiaJ racun menjaeli bentuk yang kurangberacun diikuti dengan akumulasi atau ekskresidalam sel (ROY & SAHA, 2002). Meskipunbeberapa logam beracun seperti merkuri dankadmium mengalarni biornagnifikasi melaluirantai makanan, arsenik belurn menunjukkanadanya biomagnifikasi (ZHANG et al., 201 J;ROY & SAHA, 2002)

Faktor yang dapat mempengaruhitoksisitas arsenik sulit untuk dipelajari karenakemampuannya untuk rnasuk diantara keadaanoksidasi dan bentuk organometal. Arsenikdapat berperan dalam reaksi oksidasi - reduksidengan jenis oksigen seperti 02. 02 dan H101.Reaksi juga bergantung pada pH dan ataukeberadaan dari ligan organik yang membentukkompleks dengan logam atau metaloid. Efekakut yang berkaitan dengan konsumsi arsenikdalam dosis tinggi berbeda dari efek kronisyang berkaitan dengan waktu keterpaparanyang lama dengan dosis arsenik yang rendah.Pada manusia, konsumsi air yang mengandungarsenik dalam jurnlab yang besar, menunjukkangejala tumor kulit, paru - paru, kandungkemih dan hari. Glutathione peroxidase dancatalase mengatur genotoxicity dari arsenit

TOKSISITASARSENIKANORGANIK

Menurut ROY & SAHA (2002)ketersediaan oksigen mengontrol reaksi redoksan tara arsenat-arsenit. Pelepasan perJabanarsenik dati batu dan sedirnen atau pelarutanoksidatif dati arsenophirite (FeAsS) datiseelimen memberikan kontribusi penambahanjumlab arsenik di lingkungan. Metilasi datiarsenit ke monomethylarsonic acid (MMA)atau dimethylarsinic acid (DMA) diikuti olehsenyawa organoarsenik lain, merupakan reaksibiologi utama dari siklus arsenik.

Page 7: ARSENIK DANSENYAWAARSENIK: SUMBER, TOKSISITAS …oseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xxxvi_4_2011-3.pdf · SUMBER, TOKSISITAS DANSIFATDIALAM Oseana, Volume XXXVI, Nomor 4, Tabun 2011:

ANDREAE, M. O. 1979. Arsenic speciation inseawater and interstitial waters: Theinfluence of biological-chemicalinteractions on the chemistry of atrace element. American Society ofLimnology and Oceanography 24:440-452.

ANDREAE, M. O. and D. KLUMPP 1979.Biosysthesis and release oforganoarsenic compounds by marinealgae. Environmental ScienceTechnology 13: 669 - 682.

DAFfAR PUSfAKA

di bawah kedalaman ini konsentrasi arsenatrelatifkonstan (SAEKl et 01.,2000).

DaJamair pori dari sedimen laut anoksik,arsenat ditemukan terkonversi sebagianmenjadi arsenit (III). Tidak ada peniogkatansistematis pada rasio antara As (Ill) denganAs (V) dalam sedimen. Beberapa proses dapatmengubah konsentrasi jenis arsenik dalam airpori diantaranya: reduksi arsenat menjadiarsenit, presipitasi dan adsorpsi, pelarutanmaterial padat (kbususnya bentuk organik),difusi arsenik dari dan ke sedimen, adveksikarena aliran (ANDREAE, 1979).

Siklus arsenik di estuari adalahkombinasi pada proses biologis maupuninteraksi geokimia. Pada beberapa daerahestuari, terutama estuari yang memilikipemasukan partikuJat besar atau pemasukanarsenik antropoganik, proses geokimiamendorninasi siklus arsenik. Siklus biologisarsenik di estuari didominasi oleh pengambilandan transformasi oleh mikroalga(FEATHERSTONE et al., 2004). Konseotrasiarsenik pada sedimen estuari meningkatdengan peningkatan fraksi halus «63 urn) kearab laut, dan bergantung pada kandunganbesi dimana fosfat dan arsenat diadsorpsidengan kuat ke besi oks ida yang terhidrasi(REJOMON, 2(09).

merupakan rnekanisme detoksifikasi danmemungkinkan alga untuk mengontrol kadararsenat pada tingkat seluler. Metil-metil arseniksecara kinetik sangat stabil, hal inimengideotifikasikan bahwa demetilisasibiologis merupakan proses yang palingbertanggung jawab untuk regenerasi arsenikanorganik dari seoyawa-senyawa metilnya.

Rasio antara arsenat dengan fosfatyang tinggi mempunyai konsekuensi yangpenting untuk ekologi fitoplankton. Tingkatracun arsenat untuk alga-alga planktonikmeningkat secara drastis pada konsentrasifosfat yang sangat rendah. Keberadaan arsenitdalam konsentrasi tioggi merupakankonsekuensi dari konsentrasi arsenat yangtinggi dalam populasi planktonik yangmerupakan respon untuk men-detoksifikasiarsenat dengan meogubahnya menjadi arsenit(ANDREAE, (979).

Keberadaan arsenit di lautan dalarn,jauh dari keseirnbangan termodinamika danlebih ditekankan pad a pentingnyakeseimbangan redoks di lautan, Kinetika reaksiarsenit-arsenat dalam Iaut kurang begitudimengerti. Baik bakteria rnaupun fitoplanktonlaut dapat mereduksi arsenat menjadi arsenitdan reaksi baliknya dapat dikatalisis olehjurnlah bakteri (MICHEL et al., 2001).

Alga laut mengandung arsenik padatingkat 1000 - 5000 kali dad air lautdisekitamya, dengan organoarsenik menjadidominasinya. Arsenik dalam sel alga beradadalam bentuk arsenosugar (rebosida yangmengandung arsenik) yang di-biosintesis olehalga dari arsenik anorganik dari air laut (SAEKlet al., 2000).

Hampir semua arsenik terlarut di lautdalam merupakan bentuk arsenat dan tidakada bentuk metil sedangkan konsentrasinyamenunjukkan variasi yang kecil (relatifkonstan). Perubahan konsentrasi arsenat yangsignifikan hanya mencapai kedalaman 1000 rn,

Page 8: ARSENIK DANSENYAWAARSENIK: SUMBER, TOKSISITAS …oseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xxxvi_4_2011-3.pdf · SUMBER, TOKSISITAS DANSIFATDIALAM Oseana, Volume XXXVI, Nomor 4, Tabun 2011:

30

compound in marine and limneticalgae. Acta Chern. Scand 27: 1586-1594.

MAHESWARI, N., K. K. BALACHDRAN, V.N. SANKARANARAYANAN and T.JOSEPH 1997. Heavy metals in fishesfrom coastal waters of Cochin,Southwest Coast of India. IndianJournal of Marine Sciences 26: 98-100.

MICHEL, P., B. AVERTY, J. F. CHIFFOLEAUand L. A. ROMANA 2001.Biogeochemical behavior of asenicspecies in The Seine Estuari inrelation to successive high-amplitudeprimary production, anoxia, turbidityand salinity ebents. Estuaries 24:1066-1073.

REJOMON, G, N. MAHESWARl and T.JOSEPH 2010. Trace metal dynamicsin fishes from the Southwest Coastof India. Environ Monit Assess 167:243 -255.

ROMPAS, R. M. 2010. Toksikologi Kelautan.Sekretariat Dewan KelautanIndonesia. Jakarta Pusat: 75 - 77.

ROY, P. and A. SAHA 2002. Metabolism andtoxicity of arsenic: a humancarcinogen. Current Science 82: 1 -12.

SAEKI, K., H. SAKAKIBARA, H. SAKAl, T.KUNITO and S. TANABE 2000.Arsenic accumulation in threespecies of sea turtles. Biosietals 13:241 -250.

TERLECKA, E. 2005. Arsenic speciationanalysis in water samples: A reviewof the hyphena ted techniques.Environmental Monitoring andAssessment 107: 259 - 284.

ZAN4 W., L. HUANG and W.X. WANG 20 II.Arsenic bioaccurnulation in a marinejuvenile fish Teraponjarbua. AquaticToxicology 105: 582 - 588.

ANONlMOUS 2011a. Arsenic compound . .!:!.nR;L/toxnet.nlm.nih. gov/cgi-bill/sis/htrnlgen?HSDB. Accecced on 28March 2011.

ANONIMOUS 2011 b. Arsenic. http://www.astdr.cdc.gov/substances.asp?toxid=3. Accecced on28 March 2011.

BURGER, J. and M. GOCHFELD 2009.Comparison of arsenic, cadmium,chromium, cead, manganese, mercuryand selenium in feathers in BaldEagle (Haliaetus leucocephalusy; andcomparison with Common Eider(Somateria mollissima), Glausous -Winged Gull iLarus glaucescens),Pigeon Guillemot (Cepphus columba),and Tufted Puffin (Frateculacirrhata) from the Aleutian Chain ofAlaska. Environ Monit Assess 152:357 -367.

EVANS, D. W., D. K. DODOO and P. J.HANSON 1993. Trace elementsconcentrations in fish livers:Implications of variations with fishsize in pollution monitoring. MarinePollution Bulletin 26: 329-334.

FEATHERSTONE, A. M., E. C.Y. BUTLER andC.V.O'GRADY 2004. Seasonal cyclingof arsenic species in a stratified,Microtidal Estuary (Huon River,Tasmania). Estuaries 27: 18 - 35.

GORBY,M. S. 1988.Clinical conference: arsenicpoisoning. WestJMed 149: 308-315.

LIANQ P.,L. PENG and P.YAN 2009. Speciatonof As (III) and As (V) in watersamples by dispersive liquid-liquidmicroextraction separation anddetermination by Graphite FurnaceAtomic AbsorptionSpectrophotometry. Microchim Acta166: 47 - 52.

LUNDE, G 1973. The Synt~esis of fat andwater soluble arsenic organic