Arkebakteri dan eubakteri

13
Oleh: Awang Putri P W (04) Ayu Shinta Saraswati (05) Dinnur Rosifa (07) Erika Oktavia K (08) Lukluk Auliyatul T (13) M. Agung Saryanto (19) M. Ivan Prayoga (22) Novita Wulan Hapsari (25) Arkabakteri dan Eubakteri

Transcript of Arkebakteri dan eubakteri

Page 1: Arkebakteri dan eubakteri

Oleh:

Awang Putri P W (04)

Ayu Shinta Saraswati (05)

Dinnur Rosifa (07)

Erika Oktavia K (08)

Lukluk Auliyatul T (13)

M. Agung Saryanto (19)

M. Ivan Prayoga (22)

Novita Wulan Hapsari (25)

Arkabakteri dan Eubakteri

Page 2: Arkebakteri dan eubakteri

1.Ciri-ciri ArchaebacteriaMerupakan kelompok bakteri yang pertama

muncul di bumi. Archaebacteria disebut juga bakteri purba (Archae = Purba). Archaebacteria termasuk organisme prokariotik uniseluler.Ciri-ciri:Hidup dalam lingkungan ekstrim panas (termofil) dan asam (asidofi)Memiliki sel dengan dinding non-peptidoglin, membran sel, dan RNA.Lemak penyusun membran selnya terdiri dari unit isopren dan ikatan eperRNA biasanya berupa metionin

Bentuk Archaebacteria bervariasi yaitu bulat, batang, spiral, atau tidak beraturan. Reproduksi dilakukan dengan cara membelah diri (Pembelahan biner), tunas, Fragmentasi.

Arkebakteri

Page 3: Arkebakteri dan eubakteri

• Fragmentasi : pemotongan bg tubuh • Contoh : cacing pipih

Page 4: Arkebakteri dan eubakteri

1.The characteristics of ArchaebacteriaIs a group of bacteria that first appeared on earth.

Ancient bacteria called archaebacteria (archae = Purba). Archaebacteria including unicellular prokaryotic organisms.Characteristics:

Living in extreme heat environments (termofil) and acid (asidofi)

Having a cell with non-peptidoglin walls, cell membranes, and RNA.

Constituent fatty cell membrane composed of isoprene units and bond Eper

RNA is usually form of methionineArchaebacteria varies the shape round, rod, spiral, or

irregular. Reproduction is done by dividing (binary division), budding, fragmentation.

ArCHAebaCteriA

Page 5: Arkebakteri dan eubakteri

2.Klasifikasi Arkebakteri

1. Arkebakteri Metanogenh Dinamakan Metanogen sesuai dengan metabolisme

energi khasnya yang membentuk gas metana, dengan cara mereduksi CO2

h Metanogen bersifat anaerobik & kemosintetik.h Metanogen hidup di lumpur, rawa, &tempat-tempat

yang kekurangan oksigen.h Metanogen memperoleh makanan dengan

membusukkan sisa-sisa tumbuhan yang mati.h Dapat hidup pada suhu yang tinggi.h Dapat tumbuh dengan baik pada suhu 98° & akan mati

pada suhu di bawah 84 °

Page 6: Arkebakteri dan eubakteri

1. Arkebakteri methanogenichCalled methanogens in accordance with his trademark energy metabolism that form methane gas, by reducing CO2hMethanogens are anaerobic & kemosintetik.hMethanogens living in the mud, swamps, and the places that lack of oxygen.hMethanogens obtain food rotting remains of dead plants.hCan live at high temperatures.hGrow well at temperatures 98 ° and will die at temperatures below 84 °

2.Archaebacteria Classification

Page 7: Arkebakteri dan eubakteri

2.Arkebakteri HalofilMenyukai lingkungan dengan kadar garam tinggi. Seperti Laut mati dan danau air asin.Dia mampu tumbuh dengan Salinitas (kadar garam) –nya sangat tinggi (10 kali salinittas air laut)Organisme ini menggunakan garam untuk membentuk energi.Contoh anggota kelompok ini adalah Halobacterium halobium

3.Arkebakteri TermasidofilDitemukan di lingkungan dengan derajat keasaman dan

suhu yang tinggi. Mereka dapat hidup di lingkungan bersuhu 110°C dan berpH di bawah 2 . Sebagian besar merupakan organisme anaerob yang menggunakan belerang sebagai akseptor hidrogen untuk respirasi.

Page 8: Arkebakteri dan eubakteri

2.Arkebakteri Halofil Liked environments with high salt levels. Like the Dead Sea and a

saltwater lake. He is able to grow with salinity (salt content) for its high (10 times

salinittas seawater). These organisms use salt to form energy. Examples of this group are members of Halobacterium halobium.

2.Arkebakteri TermasidofilFound in the environment to the degree of acidity and high

temperatures. They can live in the environment temperature of 110 °C and at pH under 2. Most are anaerobic organisms which use sulfur as hydrogen acceptors for respiration.

Page 9: Arkebakteri dan eubakteri

Eubakteria.Bakteri1.Struktur Bakteri

Bagian Luar:Dinding sel bakteri disusun oleh

peptidoglikan. Fungsinya memberi bentuk, bahan pelindung, mengatur keluar masuknya zat, dan berperan dalam pembelahan sel.

Dinding sel terbentuk oleh lapisan lendir dari bahan karbohidrat, nitrogen/fosfor. Fungsinya adalah sebagai pelindung sel terhadap dehidrasi, Cadangan makanan dan perlindungan terhadap fogositosis.

Bakteri menurut jumlah dan tempat kedudukan flagela menjadi 5 kelompok: Bakteri Atrik Bakteri Monotrik Bakteri Lofotrik Bakteri Amfitrik Bakteri Peritrik

Proses seluler dari fogosis dan protista yang menggulung partikel padat dengan membran sel dan membentuk fogosis internal.

Page 10: Arkebakteri dan eubakteri

a. Bakteri1. Struktur BakteriBagian Luar:

Dinding sel bakteri disusun oleh peptidoglikan. Fungsinya memberi bentuk, bahan pelindung, mengatur keluar masuknya zat, dan berperan dalam pembelahan sel.

Dinding sel terbentuk oleh lapisan lendir dari bahan karbohidrat, nitrogen/fosfor. Fungsinya adalah sebagai pelindung sel terhadap dehidrasi, Cadangan makanan dan perlindungan terhadap fogositosis.

Bakteri menurut jumlah dan tempat kedudukan flagela menjadi 5 kelompok:Bakteri AtrikBakteri MonotrikBakteri LofotrikBakteri AmfitrikBakteri Peritrik

Proses seluler dari fogosis dan protista yang menggulung partikel padat dengan membran sel dan membentuk fogosis internal.

EubaCteria

Page 11: Arkebakteri dan eubakteri

Bagian DalamPlasma sel/sitosol merupakan larutan tidak berwarna

yang mengandung beragam molekul seperti garam, zat makanan, dan enzim. Di dalam sitosol terdapat nukleoid yang mengandung kromosom tunggal dan DNA.

Pada kondisi yang tidak sesuai, bakteri membentuk endospora. Spora dapat bertahan dalam waktu yang sangat lama. Saat kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan, endospora akan berkecambah. Dalam beberapa jam endospora menjadi sel dan bereproduksi dengan cara pembelahan binner.

Bakteri juga membentuk sista . Sista merupakan struktur terselubung keras dan tebal. Struktur tersebut akan pecah bila kondisi lingkungan telah sesuai.

Page 12: Arkebakteri dan eubakteri

InteriorPlasma cells / cytosol is a colorless solution that

contains a variety of molecules such as salts, nutrients, and enzymes. In the cytosol contained a single nucleoid-containing chromosomes and DNA.

In suitable conditions, bacteria form endospores. Spores can survive for a very long time. When the appropriate conditions for growth, endospores will germinate. Within a few hours of endospores into cells and reproduce by fission Binner.

Bacteria also form a cyst. Sista is a hidden structure of hard and thick. The structure will be broken when the environmental conditions are in compliance.

Page 13: Arkebakteri dan eubakteri