Aritmia Supraventrikular by Iknur

download Aritmia Supraventrikular by Iknur

of 5

Transcript of Aritmia Supraventrikular by Iknur

  • 7/27/2019 Aritmia Supraventrikular by Iknur

    1/5

    Aritmia Supraventrikular

    1. Takikaridia Supraventrikular Paroksismal (PSVT) Muncul mendadak, dan hilangnya juga mendadak.

    Biasanya dicetuskan oleh denyut supraventrikular prematur. Seperti denyut atriumprematur di bawah ini.

    Denyut prematur merupakan kontraksi jantung sebelum waktu kontraksi normalyang diperkirakan timbul (ekstrasistol, atau denyut ektopik).

    Bila jantung berkontraksi lebih awal dari seharusnya ventrikel tidak akan terisioleh darah dalam jumlah yang normal & keluaran isi sekuncup selama kontraksi

    akan mengalami penekanan atau kadang-kadang tidak ada menyebabkan perfusi

    ke perifer akan menurun. Hal ini yang akan menyebabkan keluhan pada scenario,

    yaitu seperti kepala terasa ringan dan merasa ingin pingsan akibat kurangnya

    perfusi ke otak.

    PSVT dapat dijumpai pada jantung yang sangat normal; mungkin sebelumnya tidakada penyakit jantung sama sekali.

    Tipe:a. Takikardia atrium paroksismal (PAT)

    Pencetus: toksisitas digitalis. Irama: teratur, frekuensi: 100-200 dpm.

  • 7/27/2019 Aritmia Supraventrikular by Iknur

    2/5

    Disebabkan oleh: meningkatnya otomatisitas fokus atrium ektopik atau sirkuitre-entri di dalam atrium.

    Gambaran EKG: Pada PAT tipe otomatik terdapat masa pemanasan (warm-up periode) di

    awal kemunculannya berupa irama yang tampak sedikit ireguler, dan

    menunjukkan gambaran masa pendinginan (cool-down perode) yang sama di

    akhir masa jayanya.

    Pemijatan karotis: tidak berpengaruh atau hanya memperlambat sedikit.b. Takikardia nodus

    Pencetus: alkohol, kopi, atau keriaan sejenak saja. Irama: sangat teratur, frekuensi: 150-250 dpm. Disebabkan oleh: lingkaran sirkuit re-entri di nodus AV. Gambaran EKG: Sadapan II/III: gelombang P retrograd (jika terlihat). Sadapan V1: pseudo R (lekukan kecil pada kompleks QRS yang

    menggambarkan gelombang P yang tumpang tindih) namun gelombang P

    lebih sering terbenam dalam kelompok QRS sehingga tidak dapat dikenali.

    Kompleks QRS biasanya sempit.

    Pemijatan karotis: memperlambat atau menghentikan.

    2. Flutter Atrium

  • 7/27/2019 Aritmia Supraventrikular by Iknur

    3/5

    Dapat terjadi pada jantung normal, atau lebih sering pada pasien yang memangsudah sakit jantung.

    Irama: sangat teratur, frekuensi: 250-350 dpm. Paling sering dicetuskan oleh: sirkuit re-entri yang berjalan terutama di sekitar

    cincin katup trikuspid.

    Gambaran EKG: Depolarisasi atrium terjadi sebegitu cepatnya sehingga tidak terlihat jelas

    adanya gelombang P tersendiri yang dipisahkan oleh garis dasar yang rata, yang

    terus menerus naik-turun, menghasilkan gelombangflutter.

    Pada sadapan II dan III: gelombang flutterterlihat sangat jelas, sehingga disebutpola gigi gergaji (saw toothed pattern).

    Nodus AV kewalahan menghadapi sejumlah besar impuls atrium yangmemborbardirnya tidak sempat berepolarisasi untuk setiap gelombang

    berikutnya sehingga tidak semua impuls atrium berhasil melewati nodus AV untuk

    menghasilkan kompleks QRS. Beberapa impuls hanya menabrak nodus yang

    refrakter dan perjalanannya berhenti fenomena blokade AV.

    Blokade 2:1 (paling sering ditemui) berarti untuk setiap 2 gelombangflutteryangterlihat, 1 gelombang berhasil melewati nodus AV untuk menghasilkan kompleks

    QRS, sementara gelombang yang satu lagi gagal total. (Blokade 4:1 juga sering

    ditemukan, seperti terlihat pada gambar)

    Pemijatan karotis: meningkatkan derajat blokade, namun tidak akan mengubahirama, karenaflutteratrium berasal dar atas nodus AV.

    3. Fibrilasi Atrium Aktivitas atrium menjadi sangat kacau, dan nodus AV dapat dibombardir habis-

    habisan oleh lebih dari 500 impuls per menit.

  • 7/27/2019 Aritmia Supraventrikular by Iknur

    4/5

    Irama: tidak teratur, frekuensi atrium: 350-500 dpm, frekuesi ventrikel: bervariasi(120-180 dpm)

    Disebabkan oleh: banyak sirkuit re-entri yang dihasilkan, tanpa alasan yang jelas. Gambaran EKG: Tidak ada gelombang P sejati yang dapat dilihat. Garis dasar malah tampak rata atau sedikit berupa undulasi gelombang

    fibrilasi.

    Tampilan kompleks QRS sangat tidak teratur.

    Pemijatan karotis: memperlambat frekuensi ventrikel. Sering ditemukan kelainan jantung sebelumnya sudah ada, sepert:

    Penyakit katup mitral atau penyakit arteri koroner (terutama). Hipertiroidisme, emboli paru dan perikarditis. Hipertensi yang berlangsung lama. Sebagian besar idiopatik.

    4. Takikardia Atrium Multifokal (MAT) Irama: tidak teratur, frekuensi: 100-200 dpm. Disebabkan oleh: beberapa fokus ektopik di atrium yang berbeda yang

    menghasilkan impuls secara acak.

    Kadang, frekuensinya < 100 dpm pacu jantung atrium yang berkelana (wanderingatrial pacemaker, WAP). WAP dapat ditemukan pada jantung normal dan sehat.

    Gambaran EKG terlhat di bawah ini:

  • 7/27/2019 Aritmia Supraventrikular by Iknur

    5/5

    Gambaran EKG MAT: Gelombang P tampak jelas dan mendahului setiap kompleks QRS. Bentuk gelombang P bervariasi, sehingga interval antara gelombang P yang

    berbeda-beda dan kompleks QRS juga bervariasi.

    Untuk menegakkan diagnosa minimal ditemukan 3 morfologi gelombang Pyang berbeda.

    Pemijatan karotis: tidak berpengaruh. Pada MAT acapkali ditemui pada penderita penyakit paru berat, namun jarang

    memerlukan pengobatan.

    Referensi:

    Thaler, M. 2009. Satu-satunya buku EKG yang Anda perlukan, ed. 5. EGC: Jakarta.

    Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, ed. 11. EGC: Jakarta.