Aritmetika Sistem Bilangan

48
Aritmatika Sistem Bilangan

Transcript of Aritmetika Sistem Bilangan

Page 1: Aritmetika Sistem Bilangan

AritmatikaSistem Bilangan

Page 2: Aritmetika Sistem Bilangan

Unit aritmetika dan logika (arithmetic-logic unit, disingkat ALU) merupakan bagian pengolah bilangan dari sebuah komputer.

Artinya bahwa selain melakukan operasi aritmetika, bagian komputer ini juga melaksanakan operasi logika

Apa itu Unit Aritmetika dan Logika?

Page 3: Aritmetika Sistem Bilangan

Empat metoda komputasi dasar yang dilakukan oleh ALU komputer : penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

Rangkaian ALU dasar terdiri atas gerbang OR, AND, dan rangkaian full adder 1 bit.

Rangkaian full adder 1 bit pada rangkaian ALU dasar pada awalnya hanya melakukan penjumlahan unsigned number.

Pengembangan lebih lanjut pada rangkaian ALU dasar mampu melakukan operasi pengurangan.

PENDAHULUAN

Page 4: Aritmetika Sistem Bilangan

+

0

1

2

A

B

Op

C

Cin

Cout

+

0

1

2

A

B 0

1

Binver

Op

Cin

Cout

C

RANGKAIAN ALU DASAR KOMPUTER

Tanpa Fungsi Pengurangan Dengan Fungsi Pengurangan

Page 5: Aritmetika Sistem Bilangan

Operasi Aritmatika Dasar

• Addition / Penjumlahan

•Complements

•Subtraction / Pengurangan

Page 6: Aritmetika Sistem Bilangan

Penjumlahan Biner 0+ 0 0

0+ 1 1

1+ 0 1

1+ 11 0

Carry Bit

(a) (b)

(c) (d)

Page 7: Aritmetika Sistem Bilangan

Contoh Penjumlahan Biner dengan operand lebih dari 1 bit

10011001+ 101100 11000101

101 + 1001 1110

1011 + 101 10000

1010 + 100 1110

1011 + 1100 10111

(a) (b) (c)

(d) (e)

Page 8: Aritmetika Sistem Bilangan

Metode untuk menyatakan bit bertanda digunakan sistem komplement kedua (2’s complement form)

Komplemen ke 2

Komplemen ke 1Biner 0 diubah menjadi 1Biner 1 diubah menjadi 0

1 0 1 1 0 1 0

0 1 0 0 1 0 1

Misal

Biner Awal

Komplemen pertama

Page 9: Aritmetika Sistem Bilangan

Membuat Komplemen ke 21. Ubah bit awal menjadi komplemen pertama2. Tambahkan 1 pada bit terakhir (LSB)

1 0 1 1 0 1

0 1 0 0 1 0

1

0 1 0 0 1 1

Misal

Biner Awal = 45

Komplemen 1

Tambah 1 pada LSB

Komplemen 2

Page 10: Aritmetika Sistem Bilangan

Pengurangan BinerPengurangan Biner diimplementasikan dengan menjumlahkan Two’s complement bilangan yang akan dikurangkan.Example

1101 1101 -1001 +0111

10100

Carry yang dihasilkan dapat diabaikan. Sehingga, hasilnya adalah 0100.

Two’s complemen

t of 1001

Page 11: Aritmetika Sistem Bilangan

Menyatakan Bilangan Bertanda dengan Komplemen ke 2

1. Apabila bilangannya positif, magnitude dinyatakan dengan biner aslinya dan bit tanda (0) diletakkan di depan MSB.

2. Apabila bilangannya negatif, magnitude dinyatakan dalam bentuk komplemen ke 2 dan bit tanda (1) diletakkan di depan MSB

0 1 0 1 1 0 1 Biner = + 45

1 0 1 0 0 1 1 Biner = - 45

Bit Tanda

Bit Tanda Biner asli

Komplemen ke 2

Page 12: Aritmetika Sistem Bilangan

Negasi

Operasi mengubah sebuah bilangan negatif menjadi bilangan positif ekuivalennya, atau mengubah bilangan positif menadi bilangan negatif ekuivalennya.Hal tersebut dilakukan dengan meng-komplemenkan ke 2 dari biner yang dikehendakiMisal : negasi dari + 9 adalah – 9

+ 9 = 01001 Biner awal- 9 = 10111 Negasi (Komplemen ke 2)+ 9 = 01001 Di negasi lagi

Page 13: Aritmetika Sistem Bilangan

Dua Buah bilangan biner dapat dikalikan dengan metoda yang sama dengan metoda perkalian pada bilangan desimal.

Sebagai pengantar akan ditunjukkan operasi perkalian konvensional dengan bilangan tak bertanda (unsigned number).

Sebagai contoh akan ditunjukkan operasi perkalian untuk operand Multiplicand (M) = 1110 dan Multiplier (Q) = 1011.

RANGKAIAN PERKALIAN

Page 14: Aritmetika Sistem Bilangan

Gambaran Proses Perkalian 4 Bit

11101011x1110

11100000

1110+

10011010

Multiplicand (M)Multiplier (Q)

Product (P)

(14)(11)

(154)

11101011x1110

1110

0000

Multiplicand (M)Multiplier (Q)

(14)(11)

+

10101+010101110+

10011010

Partial Product 0

Partial Product 1

Partial Product 2

Product (P) (154)Konsep dasar perkalian konvensional

Perkalian Konvensional Implementasi HW

Page 15: Aritmetika Sistem Bilangan

Pembagian biner dilakukan dengan cara yang sama dengan bilangan desimal.

Dalam pembagian bilangan biner pembagian dengan digit biner 0 tidak akan mengandung arti sehingga :0 : 1 = 01 : 1 = 1

Operasi Pembagian Bilangan Biner

Page 16: Aritmetika Sistem Bilangan

Proses pembagian pada sistem biner menggunakan proses pembagian berekor yaitu sebagai berikut:◦ Kurangi bilangan yang dibagi dengan kelipatan

pembagi yang berbobot tertinggi◦ Jumlah kelipatan x bobot yang merupakan hasil

bagin dijumlahkan dengan hasil bagin-1◦ Bila sisa bagi (bilangan yang dibagi – kelipatan

pembagi berbobot tertinggi) >= pembagi, lakukan step 1 dan 2 hingga diperoleh kelipatan pembagi berbobot tertinggi < pembagi

◦ Hasil Bagi dan sisa bagi telah ditemukan

Operasi Pembagian Bilangan Biner

Page 17: Aritmetika Sistem Bilangan
Page 18: Aritmetika Sistem Bilangan

1. 1 1 2 / 1 0 0 0 0 1 2 \ 1 0 1 1 2

1 1 __ - 0 0 1 0 0 1 1 1 - 0 0 1 1 0 1 1 - 0 2

    2. 1 1 0 0 2 / 1 0 0 1 0 0 0 0 2 \ 01 1 0 0 2

1 1 0 0 - 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 02

 

Contoh

Page 19: Aritmetika Sistem Bilangan

Menyelesaikan suatu aritmatika bilangan desimal sudah biasa dilakukan, karena bilangan desimal dalam sistem komputer digunakan untuk merepresentasikan bilangan yang lazim digunakan oleh pengguna berdasarkan sepuluh jari.

Operasi Penjumlahan Aritmatika Desimal

Page 20: Aritmetika Sistem Bilangan

1. 2 0 5 6 7 10 2. 1 2 3 4 5 10

6 5 2 1 3 10 + 6 7 8 9 0 10 +

8 5 7 8 0 10 8 0 2 3 5 10

Contoh

Page 21: Aritmetika Sistem Bilangan

Perkalian bilangan desimal dalam ALU juga dilakukan dengan menjumlahkan beberapa kali angka yang harus dikalikan dengan pengalinya.

Operasi Perkalian pada Aritmatika Desimal

Page 22: Aritmetika Sistem Bilangan

1 2 3 10

4 1 10 x

1 2 3 4 9 2 + 5 0 4 3 10

Contoh

Page 23: Aritmetika Sistem Bilangan

16 10 / 208 10 \ 1 3 10

16 -

4 8 4 8 - 0

Operasi Pembagian pada Aritmatika Desimal

Page 24: Aritmetika Sistem Bilangan

Penjumlahan bilangan oktal memiliki hal yang serupa dengan penjumlahan desimal dimana jumlah bilangan yang didapatkan harus < 8.

Bila terdapat hasil penjumlahan yang ≥ 8 maka lakukan pengurangan dengan bilangan 8 sampai dengan bilangan tersebut tidak dapat lagi dikurangi dengan bilangan 8

Banyaknya pengurangan terhadap bilangan tersebut disebut juga dengan carry (pembawa).

Penjumlahan dimulai dari LSB ke MSB.

Operasi Penjumlahan Aritmatika Oktal

Page 25: Aritmetika Sistem Bilangan

Penjumlahan tanpa carry 

4 3 8 3 + 1 = 4

2 1 8+ 4 + 2 = 6

6 4 8

 Penjumlahan dengan carry 

4 5 6 8 6 + 2 = 8 – 8 = 0 carry 1

3 7 2 8+ 5 + 7 + 1 = 13 – 8 = 5 carry

1050 8 4 + 3 + 1 = 8 – 8 = 0 carry 1

Contoh :

Page 26: Aritmetika Sistem Bilangan

Pengurangan bilangan oktal dilakukan dengan peminjaman pada bilangan yang berada didepannya sama dengan pengurangan bilangan desimal.

Adapun bilangan yang dipinjam dari bilangan tersebut setiap 1 digit peminjaman adalah 8.

Pengurangan dilakukan dari LSB.

Operasi Pengurangan pada Aritmatika Oktal

Page 27: Aritmetika Sistem Bilangan

Pengurangan tanpa peminjaman 6 5 4 8 4 – 4 = 0

3 2 4 8 - 5 – 2 = 3

3 3 0 8 6 – 3 = 3

 Pengurangan dengan peminjaman 5 2 6 1 8 1 + 8 – 2 = 7

3 4 7 2 8 - 5 + 8 – 7 = 6

1 5 6 7 8 1 + 8 – 4 = 5

4 – 3 = 1

Contoh

Page 28: Aritmetika Sistem Bilangan

Perkalian bilangan oktal dilakukan sama dengan bilangan desimal.

Seperti halnya perkalian biner, perkalian oktal pun dalam ALU akan dilakukan dengan operasi penjumlahan sebanyak perkalian yang diinginkan.

Operasi Perkalian pada Aritmatika Oktal

Page 29: Aritmetika Sistem Bilangan

Tidak terjadi carry pada perkalian tetapi terjadi carry pada penjumlahannya.

Aritmatika Perkalian 4 5 8 1 x 5 = 5

1 1 8 x 1 x 4 = 4

4 5 1 x 5 = 5 4 5 + 1 x 4 = 4 5 15 8

Aritmatika Penjumlahan 5 + 0 = 5 4 + 5 = 9 – 8 = 1 carry 1 4 + 1 (carry) = 5  

Contoh

Page 30: Aritmetika Sistem Bilangan

Terjadi carry pada perkalian tapi tidak untuk penjumlahan Aritmatika Perkalian

4 5 8 7 x 5 = 35 – 8 = 27 – 8 = 19 – 8 = 11 – 8 = 3 carry 4

2 7 8 x 7 x 4 = 28 + 4 (carry)

= 32 – 8 = 24 – 8 = 16 – 8 = 8 – 8 = 0 carry 4 4 0 3 2 x 5 = 10– 8 = 2 carry 1 1 1 2 + 2 x 4 = 8 + 1 (carry)= 9 – 8 = 1 carry 1 1 5 2 3 8

Aritmatika Penjumlahan 3 + 0 = 3 0 + 6 = 6 4 + 1 = 5 1 + 0 = 1 

 

Contoh

Page 31: Aritmetika Sistem Bilangan

Terjadi carry pada perkalian dan penjumlahan

Aritmatika perkalian 7 6 8 6 x 7 = (42)10 – ( 8 x 5 ) = 2 carry 5

1 7 8 x 7 x 7 = (49 + 5)10

= (54)10 – ( 8x6 )= 6 carry 6 6 6 2 1x 6 = 6 7 6 + 1 x 7 = 7 1 6 4 2 8

Aritmatika penjumlahan 2 + 0 = 2 6 + 6 = 12 – 8 = 4 carry 1 6 + 7 = 13 + 1 = 14 – 8 = 6 carry 1 1 + 0 = 1

Contoh

Page 32: Aritmetika Sistem Bilangan

Pembagian bilangan oktal dilakukan seperti biasa (sama) dengan bilangan desimal.

Operasi Pembagian pada Aritmatika Oktal

Page 33: Aritmetika Sistem Bilangan

76 8 / 1 6 4 2 8 \ 1 7 8

7 6 - 6 6 2 6 6 2 - 0   Uraian Aritmatika Perkalian: 7 6 8

1 8 x

7 68

7 6 8 6 x 7 = (42) – ( 8 x 5 ) = 2 carry 5

7 8 x 7 x 7 = 49 + 5 = 54 – ( 8x6 )= 6 carry 6

6 6 2 8

 

 

 

  

Contoh

Page 34: Aritmetika Sistem Bilangan

45 8 / 1 5 2 3 8 \ 2 7 8

1 1 2 - 4 0 3 4 0 3 - 0   Uraian Aritmatika Perkalian : 4 5 8 5 x 2 = 10 – 8 = 2 carry 1 2 8 x 4 x 2 +1 = 9 – 8 = 1 carry 1 112 8

4 5 8 5 x 7 = 35 – ( 8 x 4 ) = 3 carry 4 7 8 x 4 x 7 = 28 + 4 = 32 – ( 8x4 )= 0 carry 4 4 0 3 8

 

Contoh

Page 35: Aritmetika Sistem Bilangan

Penjumlahan bilangan heksadesimal memiliki hal yang serupa dengan penjumlahan desimal dimana jumlah bilangan yang didapatkan harus < 16.

Bila terdapat hasil penjumlahan yang ≥ 16 maka lakukan pengurangan dengan bilangan 16 sampai dengan bilangan tersebut tidak dapat lagi dikurangi dengan bilangan 16

Banyaknya pengurangan terhadap bilangan tersebut disebut juga dengan carry (pembawa).

Penjumlahan dimulai dari LSB ke MSB.

Operasi Penjumlahan Aritmatika Heksadesimal

Page 36: Aritmetika Sistem Bilangan

Penjumlahan tanpa carry 

4 5 16 5 + 2 = 7

3 2 16+ 4 + 3 = 7

7 7 16

 1 A 16 3 + 10 = 13

= D

B 3 16+ 1 + 11 = 12 = C

C D 16

Contoh

Page 37: Aritmetika Sistem Bilangan

Penjumlahan dengan carry 

6 7 9 16 9 + 7= 16 – 16 = 0 carry 1

4 8 7 16 + 7 + 8 + 1 = 16 – 16 = 0 carry 1

B 0 0 16 6 + 4 + 1 = 11 = B

  

A 5 E 16 14 + 9 = 23 – 16 = 7 carry 1

6 F 9 16+ 5 + 15 + 1 = 21 – 16 = 5 carry 1

1 1 5 7 16 10 + 6 + 1 = 17 – 16 = 1 carry 1

Contoh

Page 38: Aritmetika Sistem Bilangan

Pengurangan bilangan heksadesimal dilakukan dengan peminjaman pada bilangan yang berada didepannya sama dengan pengurangan bilangan desimal.

Adapun bilangan yang dipinjam dari bilangan tersebut setiap 1 digit peminjaman adalah 16.

Pengurangan dilakukan dari LSB.

Operasi Pengurangan Aritmatika Heksadesimal

Page 39: Aritmetika Sistem Bilangan

Pengurangan tanpa peminjaman 9 4 5 16 5 – 4 = 1

3 2 4 16 - 4 – 2 = 2

6 2 1 16 9 – 3 = 6

  A B C 16 12 – 4 = 8

5 1 4 16 - 11 – 1 = 10 = A

5 A 8 16 10 – 5 = 5

Contoh

Page 40: Aritmetika Sistem Bilangan

Pengurangan dengan peminjaman

9 2 5 416 4 + 16 – 6 = 14 = E

3 7 7 6 16- 4 + 16 – 7 = 13 = D

5 A D E 16 1 + 16 – 7 = 10 = A

8 – 3 = 5

Contoh

Page 41: Aritmetika Sistem Bilangan

Perkalian bilangan heksadesimal dilakukan sama dengan bilangan desimal.

Seperti halnya perkalian biner, perkalian heksadesimal pun dalam ALU akan dilakukan dengan operasi penjumlahan sebanyak perkalian yang diinginkan.

Operasi Perkalian Aritmatika Heksadesimal

Page 42: Aritmetika Sistem Bilangan

Tidak terjadi carry pada perkalian tetapi terjadi carry pada penjumlahannya.

Aritmatika Perkalian 8 9 16 1 x 9 = 9

1 1 16 x 1 x 8 = 8

8 9 1 x 9 = 9 8 9 + 1 x 8 = 8 9 1 9 16

Aritmatika Penjumlahan 9 + 0 = 9 8 + 9 = 17 – 16 = 1 carry 1 8 + 1 (carry) = 9   

Contoh

Page 43: Aritmetika Sistem Bilangan

Terjadi carry pada perkalian dan penjumlahan

Aritmatika Perkalian 4 A 16 5 x 10 = 50 – 16 = 34 – 16 = 18 – 16 = 2 carry 3 3 5 16x 5 x 4 = 20 + 3 (carry) = 23 – 16 = 7 carry 1 1 7 2 3 x 10 = 30– 16 = 14 = E carry 1 D E + 3 x 4 = 12 + 1 (carry)= D F 5 2 16

Aritmatika Penjumlahan 2 + 0 = 2 14 + 7 = 21 – 16 = 5 carry 1 1 + 13 + 1 (carry) = 15 = F  Aritmatika perkalian A 6 16 6 x 12 = 72 – ( 16 x 4 ) = 8 carry 4 1 C 16x 12 x 10 = 120 + 4 = 124 – ( 16x7)= 12 = C carry 7 7 C 8 1x 6 = 6 A 6 + 1 x 10 = 10 = A 1 2 2 8 16

Aritmatika penjumlahan 8 + 0 = 8 12 + 6 = 18 – 16 = 2 carry 1 7 + 10+1 = 17 + 1 = 18 – 16 = 2 carry 1 

Page 44: Aritmetika Sistem Bilangan

Pembagian bilangan heksadesimal cukup rumit dan dilakukan seperti halnya dengan pembagian bilangan desimal.

Operasi Pembagian Aritmatika Heksadesimal

Page 45: Aritmetika Sistem Bilangan

11 16 / 919 16 \ 89 16

88 -

9 9 9 9 - 0   Uraian : 1 1 16 1 1 16

8 16 x 9 16 x

8 88 9 9 16

 

Contoh

Page 46: Aritmetika Sistem Bilangan

35 16 / F 5 2 16 \ 4 A 16

D4 - 2 1 2 2 1 2 - 0   Uraian : Aritmatika Perkalian 3 5 16 5 x 4 = 20 – 16 = 4 carry 1 4 16 x 4 x 3 +1 = 13 = D D E 16 Aritmatika Perkalian 3 5 16 5 x 10 = 50 – ( 16 x 3 ) = 2 carry 3 A 16 x 3 x 10 = 30 + 3 = 33 – ( 16x2 )= 1 carry 2 2 1 2 16 

Contoh

Page 47: Aritmetika Sistem Bilangan

A6 16 / 1 2 2 8 16 \ 1 C 16

A 6 -

7 C 8 7 C 8 - 0   Uraian : Aritmatika Perkalian A 6 16 6 x 1 = 6

1 16 x 1 x 10= 10 = A

A 6 16

Aritmatika Perkalian A 6 16 6 x 12 = 72 – ( 16 x 4 ) = 8 carry 4

C 16 x 10 x 12 = 120 + 4 =124 – ( 16x7)= C carry 7

7 C 8 16

Contoh

Page 48: Aritmetika Sistem Bilangan

Kerjakan Latihan. Dikumpulkan pekan depan

PR Individu