ARIS SUYITNO 1110051000185 -...

94
“ANALISIS PRODUKSI PROGRAM INSPIRASI IMAN DI TVRISKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I) ARIS SUYITNO 1110051000185 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014M/1435H

Transcript of ARIS SUYITNO 1110051000185 -...

Page 1: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

“ANALISIS PRODUKSI PROGRAM INSPIRASI IMAN DI TVRI”

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

ARIS SUYITNO

1110051000185

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014M/1435H

Page 2: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Page 3: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Page 4: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar sarjana strata 1 (satu) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di UIN Sayrif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil

jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 30 April 2014

Aris Suyitno

Page 5: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

i

ABSTRAK

Aris Suyitno

1110051000185

Analisis Produksi Program Inspirasi Iman di TVRI

Seiring dengan perkembangan zaman saat ini sudah banyak media elektronik yang

semakin maju dan berkembang. Sekarang untuk mendapatkan informasi berita, hiburan dan

pendidikan dapat dengan mudah diterima melalui televisi, radio dan internet. Televisi sebagai

media penyampai media informasi yang mampu menyajikan segala bentuk pesan audio (suara)

sekaligus visual (gambar) dianggap menjadi media yang efektif dalam menyampaikan berbagai

pesan. Program keagamaan menjadi prioritas di seluruh stasiun televisi, namun seperti yang kita

ketahui format yang digunakan untuk program keagamaan di televisi hampir memiliki format

yang sama, sehingga membuat bosan khalayak. Di sinilah peran kreatif dari setiap stasiun

televisi sangat dibutuhkan untuk membuat produksi program keagamaan yang penuh inovasi dan

menarik.

Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini betujuan untuk menjawab pertanyaan berikut ini.

Pertama, bagaimana format acara program Inspirasi Iman di TVRI? Kedua, bagaimana proses

produksi program Inspirasi Iman di TVRI? Ketiga, apa sajakah kendala yang dihadapi dalam

proses produksi Inspirasi Iman di TVRI?

Penelitian ini menggunakan teori SOP (Standar Operation Procedure), pada proses

produksi siaran, hal ini melalui tiga tahap, yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Pra

produksi merupakan tahap yang harus dipersiapkan sebelum tayangan atau siaran tersebut ingin

mulai diproduksi. Pada tahap produksi, seluruh kegiatan yang berhubungan dengan tayangan

atau siaran tersebut sudah mulai diproduksi, baik itu live ataupun tapping. Tahap terakhir yaitu

pra produksi, yakni mengedit ataupun membuat acara tersebut mana yang layak untuk

ditayangkan.

Metode yang digunakan penulis untuk mencari data yang diperlukan adalah metode

deskriptif analisis melalui pendekatan kualitatif, yaitu dengan menerangkan, memberikan

gambaran, dan mengklasifikasikan serta menginterpretasikan data yang terkumpul dan

selanjutnya disimpulkan atas permasalahan yang berkaitan dengan program yang diteliti. Dalam

hal ini peneliti melakukan observasi lapangan, wawancara, telaah teks rekaman program dan

dokumentasi di TVRI secara langsung.

Program acara Inspirasi Iman merupakan salah satu program variety show religi. Proses

produksinya terdiri dari tiga tahap, yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Pra

produksi yaitu penemuan ide serta pemilihan tema, dan juga menentukan bintang tamu. Produksi

dilakukan secara taping di auditorium TVRI selama kurang lebih 2 jam, sedangkan pasca

produksi yaitu proses editing untuk penyempurnaan gambar, serta evaluasi dari hasil tayangan.

Kendala yang dihadapi saat proses produksi biasanya berupa kendala teknis maupun nonteknis,

namun juga ada beberapa faktor pendukung agar program ini tetap berjalan dengan baik.

Page 6: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Tuhan yang semesta alam tiada kata yang

pantas diucapakan selain kata syukur kepada Allah SWT yang selalu memberikan nikmat sehat,

rejeki, dan sebagainya. Shalawat serta salam teriring kepada baginda Rasulullah SAW yang

memiliki banyak jasa kepada umat manusia, beserta para keluarga dan sahabatnya. Akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang judul “Analisis Produksi Program Inspirasi

Iman di TVRI”

Akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan, bukan hanya karena kerja keras penulis, namun

banyak pihak yang terut serta membantu di dalamnya. Baik itu dukungan materil, maupun non

materil. Sebab itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada

beliau semua atas bantuannya. Terutama kepada:

1. Dr. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr.

Suparto. M.Ed, M.A, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Drs. Jumroni, M. Si, selaku

Wakil Dekan Bidang Administrasi dan Keuangan, dan Dr. H. Sunandar, M.A selaku

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

2. Rachmat Baihaki, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Umi

Musyarofah, M.A selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam sekaligus

Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan arahan skripsi.

3. Dr. H. Sunandar, M.A selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah berkenan

meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan inspirasinya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

iii

4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan

banyak ilmu pengetahuan yang bermanfaat.

5. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan pelayanan terhadap buku-buku

untuk digunakan dalam penulisan skripsi ini.

6. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Kasbi dan Ibunda Surani. Terima kasih atas

pengorbanan, dorongan semangat dan membiayai kuliah hingga usai, serta do’a yang

terus dipanjatkan untuk penulis. Serta dukungan moril, materil dan juga tenaga serta do’a

dari kakakku Mustopo dan Sri Aningsih.

7. Teruntuk khusus kepada tim program Inspirasi Iman terutama Pak Hudaya dan sang

inspirator Ust. Felix, serta Ibu Sri yang meluangkan sedikit waktunya untuk penulis

dalam rangka menyelesaikan skripsi penulis.

8. Sahabat-sahabat tercinta, Raden, Yuni, Memey, dan Fitri yang selalu memberikan do’a,

semangat, dan dukungannya kepada penulis.

9. Seluruh teman-teman KPI F angkatan 2010, Yanti, Nurul, Della, Susi, Maria, Mutt, Iis,

Kahfi, Rendy, Yusra, Sendy, Fahmi, Zia, dan Sonny yang tak henti-hentinya memberikan

do’a dan semangat untuk terselesainya skripsi ini.

10. Rekan-rekan kerja Men’s Wear Seibu Grand Indonesia, Juni, Nala, Chechi, Ipul, Adit,

Niko, Yogi, dan Vivi yang telah memberikan do’a dan dukungannya kepada penulis.

11. Supervisor saya di PT. Hidiri Indonesia Cemerlang, Mas Hendro yang selalu memberikan

toleransi, kemudahan, serta kelancaran penulis dalam melaksanakan penulisan skripsi ini.

12. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisian skripsi ini.

Page 8: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

iv

Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan yang

diberikan dan mohon maaf atas segala kekhilafan yang terjadi selama ini. Harapan penulis

semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi teman-teman mahasiswa

Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan khususnya bagi penulis

sendiri. Amin.

Jakarta, 30 April 2014

Aris Suyitno

Page 9: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………………………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR …………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………. 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ………………………………………….. 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………..……………………… 7

D. Tinjauan Pustaka …………………………………………………………. 8

E. Metodologi Penelitian ……………………………………………………. 9

F. Sistematika Penulisan …………………………………………………….. 14

BAB II LANDASAN TEORI

A. Analisis Produksi ………………………………………………………… 16

B. Pengertian Program ……………………………………………………… 17

C. Format Program Televisi …………………………………………………. 21

D. Pengertian Produksi Program Televisi …………………………………. 25

BAB III GAMBARAN UMUM TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (TVRI)

A. Sejarah Berdirinya Televisi Republik Indonesia (TVRI) ………………. 31

B. Visi dan Misi …………………………………………………………… 35

Page 10: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

vi

C. Struktur Lembaga Penyiaran Publik TVRI ……………………………. 36

D. Program-program TVRI ………………………………………………. 39

E. Profil Acara Inspirasi Iman ……………………………………………. 41

F. Gambaran Warna Putih Creative House ....…………………………… 43

BAB IV ANALISIS DATA

A. Format Acara Inspirasi Iman …………………………………………… 45

B. Produksi Program Inspirasi Iman ………………………………………. 49

1. Pra Produksi Program Inspirasi Iman ………………………………. 49

2. Produksi Program Inspirasi Iman …………………………………... 51

3. Pasca Produksi Inspirasi Iman ……………………………………… 56

C. Kendala yang dihadapai dalam Produksi Inspirasi Iman ………………. 59

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………. 61

B. Saran …………………………………………………………………… 65

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 66

LAMPIRAN ………………………………………………………………….. 68

Page 11: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, teknologi berkembang semakin baik dari waktu ke waktu. Arus

informasipun semakin cepat berkembang. Informasi dapat diperoleh dengan mudah sesuai

dengan apa yang diinginkan ataupun yang dibutuhkan, kapanpun dan dimanapun. Semua

itu tidak lepas dari konstribusi teknologi. Membaca koran menjadi tidak biasa dengan

adanya koran online. Kitapun dapat mendengarkan radio ataupun menonton televisi hanya

dari telfon genggam. Salah satu hasil dari perkembangan teknologi yang berkembang

begitu cepat adalah televisi yang menjadi salah satu media massa yang banyak diakses oleh

khalayak samapai saat ini.

Televisi sebagai media penyampai media informasi yang mampu menyajikan segala

bentuk pesan audio (suara) sekaligus visual (gambar) dianggap menjadi media yang efektif

dalam menyampaikan berbagai pesan. Sebagai salah satu salauran penyampaian pesan yang

bersifat massa, televisi mampu menyebarkan informasi secara luas, serempak, serta pada

yang bersifat heterogen. Televisi dengan segala kelebihannya mampu menyaring khalayak

dan mmeberikan pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan masyarakat yang

menyaksikannya.

Page 12: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2

Televisi adalah salah satu media komunikasi dan informasi yang merupakan hasil

dari perkembangan teknologi, yang saat ini sangat populer. Hampir setiap rumah di dunia

memiliki media ini. Televisi atau di sebut juga dengan TV merupakan sebuah alat

penangkap siaran bergamabar.

Televisi merupakan paduan audio dari segi penyiarannya (broadcast) dan video dari

segi gambar bergeraknya (moving images). Para pemirsa menangkap siaran televisi karena

ada prinsip-prinsip radio yang mentransmisikannya dan melihat gambar-gambar yang

bergerak dan hidup. Ada unsur-unsur film yang memvisualisasikannya dari paduan audio

dan video. Istilah televisi terdiri dari kata “tele” yang berarti jauh dan “visi” (vision) yang

berarti penglihatan dengan asumsi televise jauhnya ditransmisikan dengan penglihatannya

diwujudkan dengan prinsip-prinsip kamera sehingga menjadi gambar baik dalam bentuk

gambar hidup atau bergerak maupun gambar diam (still ficture).1

Jalaluddin Rahmat mengatakan bahwa televisi sudah menjadi agama masyarakat

industri, ini artinya bahwa masyarakat sekarang sudah belajar hidup dari televisi.2 Selain itu

menurut Mc. Luhan media massa adalah perpanjangan alat indera kita. Melalui media

massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang, atau tempat yang tidak dialami

secara langsung. Dunia ini terlalu luas untuk dimiliki semuanya. Media massa datang

1 Onong Uchjana Effendy, Televisi Siaran Teori dan Praktek (Bandung: Mandar Maju, 1993), Cet.

ke-2, hal. 21 2 Jalaluddin Rahmat, Catatan Kang Jalal Visi Media, Politik, dan Pendidikan, (Bandung, Remaja

Rosda Karya, 1998), Cet ke-2, h. 26

Page 13: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

3

menyampaikan informasi tentang lingkungan sosial dan politik; televisi menjadi jendela

kecil untuk menyaksikan berbagai informasi yang jauh dari jangkauan alat indera kita.3

Berbagai jenis dan bentuk teknologi komunikasi yang ada, siaran televisi

merupakan media yang sangat ampuh dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat

secara serempak. Siaran TV juga mempunyai daya jangkau yang luas dan mampu

meniadakan batas wilayah geografis, sistem sosial, politik, dan budaya masyarakat pemirsa.

Selain itu mempunyai potensi untuk penetrasi dalam mempengaruhi sikap, kreativitas,

motivasi, pandangan, gaya hidup, dan orientasi masyarakat. Bahkan tidak kalah pentingnya

siaran televisi juga memiliki potensi untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan atau

pembelajaran. Artinya, siaran TV merupakan salah satu bentuk sumber belajar dan

pembelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Secara umum televisi kita terdiri atas televisi generalis dan televisi spesialis.

Televisi generalis menyajikan program atau acara yang beragam, mulai dari sinetron,

musik, film, acara amak-anak, hingga berita. Untuk televisi nasional, yang termasuk dalam

kategori televisi generalis adalah RCTI, SCTV, Indosiar, Antv, Trans7, termasuk TVRI.

Televisi spesialis menitikberatkan pada program tertentu. Metro TV, dan TV One adalah

TV khusus yang cenderung menspesialisasikan diri pada program berita.4

3 Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung, PT. Remaja Rosda Karya 2008), ed revisi, h.

224 4 Usman Ks, Television News Reporting & Writing, (Bogor: Ghalia Indonesia. 2009) Cet-1 h. 2

Page 14: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

4

Begitu pula dengan inforamsi ritual keagamaan, sudah saatnya umat islam

Indonesia mulai memikirkan pola dan strategi dakwah Islamiyyah di masa dewasa ini,

dimana perkembangan arus informasi sudah sedemikian pesat, oleh karenanya pola

dakwahpun harus melibatkan beberapa teori komunikasi yang mendasari pembentukan

globalisasi saat ini. Di setiap stasiun televisi hampir semua memliki program Islam, tetapi

semua program yang dipakai hampir sama, yaitu dengan format ceramah.

DR. Marwah Daud mengomentari, era sekarang dan massa depan sering disebut era

reformasi, penyebabnya adalah bahwa sekarang ini reformasi telah menjadi „komoditi”

terpenting. Jika dalam masyarakat agraris tanah merupakan kekuatan sumber utama, maka

dalam masyarakat pasca industri, informasi yang memegang kendali kekuasaan. Siapa yang

memiliki ninformasi dialah yang dianggap bisa memegang komoditi kehidupan.5

Dakwah merupakan kekuatan moral yang mampu menggerakan perubahan sosial

serta menawarkan satu alternatif dalam membangun dinamika masa depan umat, dengan

menempuh cara dan strategi yang lentur, kreatif, dan bijak. Dakwah bukan lagi merupakan

cara yang kaku, statis, dan penuh uraian dogmatis kaidah agama, tanpa menghilangkan

unsur hiburan. Masyarakat saat ini senang dengan dakwah secara kontemporer, modern,

dinamis tanpa menghilangkan unsur dakwah kultural, seperti melalui media elektronik

khususnya televisi.

5 Marwah Daud, Dakwah Islam Tahun 2000-an, Makalah Pengantar pada Stadium General Fakultas

Dakwah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: 1990), h. 2

Page 15: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

5

Di era komunikasi masa pada masa ini, dakwah tidak cukup disampaikan hanya

melalui lisan, mimbar-mimbar di masjid, di mushalla, majelis ta‟lim, atau di tempat

lainnya, karena hanya dapat dinikmati oleh khalayak (mad‟u) yang terbatas. Keefektifan

dan tercapainya tujuan dakwah, sehingga dakwah dapat diterima oleh mad‟u dalam jumlah

yang besar, untuk itu dakwah memerlukan media lainnya, salah satunya adalah media

televisi yang merupakan media yang dinikmati oleh khalayak banyak pada zaman

sekarang.6

Sesuai dengan ciri khas sistem komunikasi massa islam, bahwa media massa

merupakan alat (media dakwah) menyebarkan atau menyampaikan informasi kepada

pendegar, pemirsa, atau pembaca tentang perintah dan larangan Allah SWT (Al-Qur‟an dan

Hadits Nabi). Oleh karena itu, media massa, khususnya televisi kini menjadi media yang

strategis untuk menyebarluaskan pesan-pesan dakwah. Karena di zaman modern sekarang

ini masyarakat sering belajar hidup dari televisi.

TVRI yang merupakan televisi penyiaran publik dan merupakan televisi pertama di

Indonesia yang memberikan berbagai macam informasi, edukasi, dan hiburan. Ia juga tak

kalah dengan televisi swasta lainnya. TVRI terus berinovasi dan memberikan variasi dalam

membuat tayangan acara yang memberikan edukasi. Acara keagamaan di stasiun TVRI

mendapat sambutan yang positif dan sekaligus mempunyai daya tarik sendiri bagi pemirsa

di rumah. Untuk menjadikan acara keagamaan suatu acara yang bagus, menarik, berisi, dan

6 M. H. Israr, Retorika dan Dakwah Islam Era Modern (Jakarta: CV. Firdaus, 1993), h. 54

Page 16: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

6

tidak membosankan, stasiun televisi harus mencoba kemasan atau konsep baru sebaik

mungkin tanpa meninggalkan inti dari penyampaian pesan agama itu. Sehingga program

keagamaan mempunyai tempat tersendiri di hadapan pemirsa yang menunutun kepada pola

tingkah laku yang positif setelah menonton tayangan agama Islam.

Salah satu program keagamaan di TVRI yang memberikan konsep baru dalam

pengemasan acaranya adalah program acara Insiprasi Iman. Inspirasi Iman merupakan

program acara dakwah yang bekerjasama antara pihak TVRI dengan creative house yaitu

Warna Putih. Acara ini sendiri muncul pertama kali dicetuskan oleh pihak Warna Putih itu

sendiri. Acara ini menggabungkan antara konsep talk show dengan hiburan musik

bernuansa islami. Inspirasi Iman merupakan acara yang sangat positif dan memberikan

inspiratif bagi para penontonnya, selain ini dipandu oleh pembawa acara sekaligus sebagai

inspirator yaitu Ust Felix Y. Siauw, selain itu ada Okky Setiana Dewi yang merupakan

pembawa acara pula dalam acara tersebut. Acara Inspirasi Iman ini memberikan suguhan

yang berbeda dari tayangan lainnya. Inspirasi iman merupakan program Variety Show

bergenre Religi Islami. Acara ini dikemas secara ringan dengan menampilkan dialog dari

para Bintang Tamu yang dapat menjadi inspirasi dan hikmah bagi pemirsa. Juga menjadi

tontonan yang menghibur dengan penampilan Band dan Artis-artis penyanyi lainnya.

Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut

penelitian ini dengan judul “ANALISIS PRODUKSI PROGRAM INSIPRASI IMAN

DI TVRI”

Page 17: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

7

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Penelitian ini agar lebih terarah dan tidak meluas maka peneliti membuat batasan

yang akan diteliti, yaitu peneliti hanya berfokus pada proses produksi program Insiprasi

Iman di TVRI yang meliputi pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Jadi, peneliti tidak

meneliti mengenai pengemasan atau framing tayangan tersebut dan tidak membahas

pengaruh ataupun respon khalayak. Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan

masalah dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimana format acara pada produksi program acara Insiprasi Iman di TVRI?

2. Bagaimana produksi program acara Insiprasi Iman di TVRI?

3. Apa sajakah kendala dalam produksi program acara Insiprasi Iman di TVRI?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas makan tujuan penelitian ini, yaitu:

1. Mengetahui format acara yang digunakan dalam program Insiprasi Iman di

TVRI.

2. Mengetahui proses program Insiprasi Iman mulai dari pra produksi, produksi,

sampai dengan pasca produksi.

3. Mengetahui kendala apa sajakah yang dihadapi dalam memproduksi program

acara Inspirasi Iman.

Page 18: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

8

Manfaat Penelitian:

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan berguna untuk memperdalam tentang proses produksi

pada suatu acara program di televisi. Serta menjadi referensi bagi pengembang Ilmu

Komunikasi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Manfaat Praktis

Di harapkan dapat menjadikan perkembangan tentang penelitian ilmu komunikasi

terutama di bidang media masa elektronik televisi. Serta sebagai dasar bahan untuk studi-

studi selanjutnya di media massa elektronik (televisi). Penelitian ini juga dapat menjadi

masukan untuk produksi program siaran acara di TVRI.

D. Tinjauan Pustaka

Agus Isnaen, mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jurusan KPI 2006 membahas

mengenai Analisis Program Acara Kick Andy di Metro TV. Persamaannya adalah sama-

sama membahas mengenai proses produksi. Perbedaannya adalah pada skripsi ini pada

program yang diajikan bersifat talk show.

Freaz Basafi Abbas, mahasiswa jurusan KPI angkatan 2007 ini membahas

mengenai strategi komunikasi di Prudent Radio 102, 8 FM. Perbedaannya adalah pada

Page 19: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

9

skripsi ini membahas mengenai strategi komunikasi dan media elektronik yang berbeda.

Sedangkan persamaannya adalah sama-sama menggunkan teori konstruksi media.

Desri Lestrai, jurusan KPI angkatan 2008, mengangkat judul skripsi mengenai

Analisis Program Acara Dari Hati ke Hati Bersama Mamah Dedeh. Persamaan dari

penelitian ini adalah sama-sama meneliti tahap-tahap produksi dari sebuah acara ataupun

program. Perbedaannya adalah pada skripsi ini proses produksinya bersifat live.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian yang menggunakan metedologi kualitatif berasal dari pendekatan

interpretatif atau subjektif. Pendekatan interpretatif ini mempunyai dua varian, yakni kritis

dan konstruktivis.7 Adapun penelitian ini berangkat dari pendekatan kritis sebagaimana

analisis framing pada umumnya. Dengan metodologi kualitatif yang lebih menekankan

pada persoalan kedalam (kualitas) data bukan pada banyaknya (kuantitas) data.

Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, bertujuan untuk menggambarkan,

meringkaskan berbagai kondisi, berbaga situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial

yang ada di masyarakat, yang menjadi objek penelitian dan berupaya menarik realitas itu ke

permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda atau gambaran fenomena

7Rachmar Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta; Kencana Prenada Media Group,

2009), h. 51

Page 20: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

10

tertentu. Sehingga penelitian ini bersifat mendalam karena kedalaman data yang menjadi

pertimbangannya serta menusuk sasaran penelitian.8

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu pelaksanaan pada tanggal 28 Februari sampai dengan tanggal 28 April 2014.

Tempat penelitian adalah stasiun TVRI, bagian produksi program Inspirasi Iman.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah tim produksi TVRI. Sedangkan yang menjadi

objek dalam penelitian ini adalah produksi program Inspirasi Iman di TVRI.

4. Sumber Penelitian

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari sumber

subjek yaitu pengurus atau tim produksi TVRI secara individual atau kelompok. Metode

yang digunakan untuk mendapatkan data primer dengan menggunakan metode survei atau

metode observasi.

8 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial

Lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 68

Page 21: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

11

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber-sumber data pendukung dalam penelitian

yang didapat oleh peneliti secara tidak langsung. Data sekunder atau sumber data

pendukung tersebut dapat berupa bukti atau dokumen yang dirahasiakan dan tidak

dirahasiakan oleh pihak TVRI.

5. Tahap Penelitian

a. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan olehpeneliti dalam

mengumpulkan data agar penelitiannya lebih baik hasilnya dalam arti lebih cermat,

lengkap, dan sistematik sehingga mudah untuk diolah. Adapun yang menjadi instrumen

penelitian adalah:

1) Observasi Participant

Melakukan pengamatan langsung untuk memperoleh data yang diperlukan.9

Penulis terjun langsung ke tempat yang diteliti yaitu lokasi taping dan tempat

editing produksi program Inspirasi Iman di TVRI.

9 Winarno Surahmad, Dasar-dasar Teknik Penelitian, (Bandung: CV. Tarsita, 1989), h. 162

Page 22: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

12

2) Wawancara

Wawancara adalah teknik penelitian yang paling sosiologis sifatnya. Karena

bentuknya berasal dari interaksi verbal antara peneliti dan responden.10

Penulis

berawal menanyakan beberapa pertanyaan yang sudah dipersiapkan atau

terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dengan menggali keterangan

lebih lanjut, dan kemudian langsung dijawab oleh informan dengan bebas

terbuka untuk memperoleh data yang dibutuhkan mengenai produksi program

acara Inspirasi Iman di TVRI.

3) Dokumentasi

Mengumpulkan dokumen berupa data tertulis yang mengandung keterangan

dan penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang masih aktual.11

Dokumen yang dikumpulkan berupa data-data yang sudah ada pada TVRI dan

diambil oleh peneliti untuk melengkapi data yang sudah didapat sebelumnya

yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Dokumen yang dikumpulkan

oleh peneliti berupa sejarah TVRI, struktur TVRI, program acara, format acara

Inspirasi Iman, rekaman dan data lainnya yang dapat mendukung penelitian.

10

Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Ofset, 1989), cet ke-19, h. 136 11

Nurul Hidayat, Metodologi Penelitian Dakwah Dengan Pendekatan Kualitatif, (Jakarta: UIN Press 2006)

Page 23: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

13

a. Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, temuan diolah ke dalam proses tahapan

konstruksi sosial media massa. Di dalam proses tahapan konstruksi media

massa akan ditemukan didalamnya proses produksi mulai dari pra produksi,

produksi hingga pasca produksi. Hal ini nanti akan berguna agar proses

produksi siaran acara Inspirasi Iman dapat berjalan dengan benar. Dalam

melakukan pengolahan data, penulis mencoba menyederhanakan dan

mengolah data, maka data yang ada dimasukkan ke dalam bentuk tabel,

bagan, roda jam siar, dan foto-foto.

b. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif (Bogdan dan Biklen, 1982) yang dikutip dari

buku Metodologi Penelitian Kualitatif karangan Meleong adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikannya,

mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang

dipelajari, dan memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain.12

Analisis menurut Patton (1980:268), adalah proses mengatur urutan

data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian

12

Lexy, J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012) , cet-30, h. 330

Page 24: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

14

dasar.13

Dan dalam hal ini, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif,

yaitu teknik yang hanya memaparkan situasi atau peristiwa.Teknik ini tidak

mencari atau menjelaskan suatu hubungan, tidak menguji hipotesis atau

membuat prediksi.14

Tujuan dari analisis deskriptif ini adalah untuk:

a) Memaparkan informasi yang aktual secara terperinci yang

melukiskan gejala yang ada.

b) Mengidentifikasi masalah atau menjelaskan kondisi dan praktek-

praktek yang berlaku.

c) Membuat perbandingan atau evaluasi

F. Sistematika Penulisan

Penelitian ini agsar lebih terarah dan sistematis, maka penulis akan membagi pokok-

pokok pembahsan ke dalam lima bab, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN berisi tentang latar belakang masalah, batasan

dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi

penelitian, tinjaun pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORI berisi pembahasan tentang Dakwah dan

Televisi, yang terdiri dari pengertian dakwah, subjek dan objek, serta

13

Ibid, h. 280 14

Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), cet-13, h.

24-25

Page 25: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

15

membahas tentang pengertian televisi dan sejarah perkembangannya,

pengertian format program televisi, dan pengertian produksi program

televisi.

BAB III GAMBARAN UMUM TELEVISI REPUBLIK INDNOESIA

(TVRI) mencakup gambaran umum TVRI, visi dan misi, gambaran

umum program-program di TVRI, serta gambaran acara Inspirasi

Iman.

BAB IV ANALISIS PRODUKSI PROGRAM INSPIRASI IMAN

perencanaan produksi Inspirasi Iman, yang berisi: penemuan ide,

materi produksi, kerabat kerja produksi, biaya produksi, dan lokasi

pengambilan gambar; proses produksi Inspirasi Iman, yang berisi;

proses pengambilan gambar, dan sarana dan prasarana yang

digunakan dalam proses produksi; Proses Pasca Produksi; Analisis

Acara Inspirasi Iman dan Kendala dalam Proses Produksi acara

Inspirasi Iman.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN berisi kesimpulan dari data-data

yang telah diolah dan saran-saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 26: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Analisis Produksi

Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan

bagian itu sendiri serta hubungan antara bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat

dan pemahaman arti keseluruhan.1

Analisis sepadan dengan kata analisys, yang membuat atau menganalisa

perancangan alur, sehingga menjadi mudah dan gamblang untuk dibuat maupun dibaca,

dapat berarti juga analisa, pemisahan, pemeriksaan yang teliti.2

Sedangkan menurut Masduki, produksi siaran merupakan keterampilan memadukan

wawasan, kreativitas, dan kemampuan mengoperasikan peralatan produksi, karena produksi

adalah kawasan kunci dalam aktivitas di radio siaran.3

Produksi siaran merupakan kegiatan penyelenggaraan siaran, yaitu rangkaian mata

acara dalam bentuk audio atau visual yang ditransmisikan dalam bentuk sinyal suara

melalui udara maupun melalui kabel yang dapat diterima oleh pesawat penerima (radio) di

1 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesis, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005)

ed. 3, cet. ke-3, h. 43 2 John. M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia, 1990), h. 28

3 Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, (Yogyakarta: Pustaka Populer LKIS, 2004), cet. Ke-1,

h.45

Page 27: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

17

rumah-rumah. Karenanya proses penyiaran merupakan proses yang panjang tetapi

memerlukan waktu yang relatif singkat.4

Dalam proses produksi dibutuhkan sebuah tim, dimana sebuah tim produksi harus

mampu bekerjasama dengan satu tujuan mewujudkan suatu ide menjadi acara yang

berkualitas. Kerjasama ini harus berkesinambungan dari mulai pra produksi, produksi

acara, pasca produksi, hingga sebuah acara disiarkan, tim tersebut harus menjalankan tugas

dan fungsinya masing-masing dalam koridor perencanaan yang telah disusun.5

B. Pengertian Program

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, terbitan Departmen Pendidikan Kebudayaan

(1988). Program adalah seperti pertunjukan siaran, pagelaran, dan sebagainya.6

Menurut P.C.S Sutisno dalam buku Pedoman Praktos Penulisan Skenario Televisi

Video (1993), mendefinisikan program televisi ialah bahan yang telah disusun dalam satu

format sajian dengan unsur video yang ditunjang unsur audio yang secara teknis memenuhi

persyaratan layak siar serta telah memenuhi standar estetik dan artistik yang berlaku.7

Menurutnya lagi, bahwa stasiun televisi dalam membuat suatu program terdiri dari

para artis pendukung acara dan para kerabat kerja. Ide merupaka sebuah inti pesan yang

4 Tommy Suprapto, Berkarier di Bidang Broadcasting, (Yogyakarta: Media Pressindo, 2006), h. 10

5 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, (Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2007), cet. ke-

1, h.29 6 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka 1989), cet. ke-1 h. 702

7 PCS Sutrisno, Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Vidio, (Jakarta: PT. Grasindo, 1993),

cet. ke-1, h. 9

Page 28: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

18

akan disampaikan kepada khalayak, dituangkan menjadi suatu naskah yang disesuaikan

dengan format siaran yang akan dibuat, kemudian diproduksi hingga menjadi suatu paket

program siaran. Paket program siaran yang akan dibuat, kemudian diproduksi hingga

menjadi satu paket program siaran. Paket program siaran itulah yang kemudian ditayangkan

melalui stasiun penyiaran televisi dan disebarluaskan ke seluruh pelosok melalui jaringan

satelit komunikasi, stasiun penghubung, dan pemancar. Akhirnya paket program acara ini

dapat didengar dan dilihat oleh pemirsadi rumah.8

Setiap program televisi memiliki sasaran yang jelas dan tujuan yang akan dicapai.

Ada lima parameter yang harus diperhitungkan dalam menyusun program siaran televisi,

yaitu:

1. Landasan filosofis yang mendasari tujuan semua program.

2. Strategi penyusunan program sebagai pola umum tujuan program.

3. Sasaran program.

4. Pola produksi yang menyangkut garis besar isi program.

5. Karakter institusi dan manajemen sumber program untuk mencapai usaha yang

optimum.9

Landasan filosofis yang menyangkut segala macam program ialah Pancasila dan

UUD 1945 landasan ini tetap, sedangkan aspek hokum dan operasional program televisi

8 Ibid, h. 1

9 R. M. Soenarto, Program Televisi dan Penyusunan sampai Pengaruh siaran, (Jakarta: FFTV-IKJ,

2007), cet. Ke-1, h. 5

Page 29: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

19

perlu bersifat luwes dalam rangka mengantisipasi pengalaman dan teknologi baru, serta

inovasi yang terjadi sewaktu-waktu. Dengan demikian penyusunan program akan efektif

dalam rangka landasan dasar, namun tetap sesuai dengan setiap situasi.

Pola strategi penyusunan program lebih menyangkut ke pola pencapaian tujuan

program secara umum. Suatu rancangan induk untuk mencapai tujuan program perlu

disusun. Berkaitan dengan keluaran dari siaran yang sifatnya informatif maka strateginya

adalah bagaimana menyentuh sadaran program sehingga tanpa disadari dapat mengarah kea

rah pencapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam hal ini ada tiga variabel yang

perlu diperhatikan yaitu:

1. Memotivasi dan merangsang kesadaran sasaran program.

2. Mengarahkan kesadaran tersebyr kea rah garis pengembangan keseluruhan.

3. Mengendalikan pengembangan untuk menyesuaikan dengan kondisi objektif.10

Variabel pertama dan kedua berkaitan dengan konsep pendidikan. Variabel ketiga

lebih berkaitan dengan konsep budaya. Ketiga variabel tersebut dapat dirumuskan menjadi

satu supra konsep yaitu cultural educative. Jadi, strategi penyusunan program secara

menyeluruh didasarkan pada supra konsep cultural educative. Untuk itu diperluka

penyesuaian karakter yang cocok dengan persyaratan media itu sendiri. Dalam hal ini

10

Ibid, h. 11

Page 30: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

20

sasaran dapat menggunakan penglihatan dan pendengaran sebagai jembatan untuk

menemukan hal-hal disenanginya.

Penyiaran suatu program tentu mempunyai strata sasarannya, termasuk adat dan

kebiasaannya. Kategorinya ialah sasaran umum dan sasaran strategis. Semua program

siaran sifatnya terbuka karena memang tak mungkin memproduksi program yang dapat

memuaskan semua orang. Untuk itu, kepada sasaran program ini diharapkan ada kelompok

inti yang kemudia menyebarkan informasi yang diperoleh dari program.

Karakteristik program dipolakan oleh sifat waktu dan sasaran. Setiap program

memiliki karakter waktunya sendiri, yaitu penempatan atau pengalokasian waktu siaran.

Ada waktu prima, sub prima, dan frekuensi waktu serta biaya waktu. Tempat sebuah

program dalam siaran dapat dilihat dari dua segi, yaitu dari sisi programatik dan sisi

penonton atau sasaran program. Sisi pertama berkaitan dengan kesesuaian alokasi program

dalam jadwal siaran, sisi kedua berhubungan dengan aspek geokultural program tersebar

diseluruh negeri dengan tradisi yang berlainan.

Sasaran program dipengaruhi oleh komposisi usia, jenis kelamin, profesi, tingkat

pendidikan, dan presepsi. Selain itu, penyusunan program harus ditinjau dari siklus waktu

secara vertikan dan horizontal. Siklus waktu vertical ialah berhubungan dari satu program

ke program berikutnya dalam sequence (tata rangkai) yang diatur secara konsisten dan

berkesinambungan sampai akhir seluruh program dalam satu hari. Siklus waktu horizontal

Page 31: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

21

memperhitungkan urutan rangkaian setiap harinya, bobot siarn, dan kejenuhan kondisi dari

komposisi program.11

Dengan kata lain, pemograman berarti merencanakan siaran dengan mengacu

kepada Hukum Penyiaran (Broadcast Law) standar program dan dengan cepat menaggapi

perubahan sosial, gaya hidup, dan kebutuhan penonton.12

C. Format Program Televisi

Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara

televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi yang akan terbagi

dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara

tersebut.13

Berbagai macam format program berdasarkan jumlah penampilan dan alokasi waktu

adalah sebagai berikut:14

1. Format Program Sederhana

Secara umum bercirikan digunakanannya seorang atau lebih penyaji atau presenter

untuk menyampaikan isi pesan. Format ini mempunyai beberapa format program,

yaitu:

11

Ibid, h. 11 12

Ibid, h. 12 13

Naratama, Menjadi Sutradara Televisi, (Jakarta: Grasindo, 2006), Cet. ke-1, h. 63 14

P.C.S Sutisno, Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video, (Jakarta: Grasindo, 1993), Cet. ke-1, h.57

Page 32: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

22

a. Format Talk/Ceramah

Wujud sajian format ini didahului pengumman/pengantar singkat oleh

penyiar nama acara, topik pembicaraan, dan pembicara. Kemudian tampil

penceramah menyampaikan isi pesannya.

b. Format Video On Sound

Menampilkan sajian visual diiringi audio seperti narasi, dialog, sound effect,

dan musik.

c. Format Program Diskusi

Format program diskusi paling cocok untuk mengenengahkan permasalahan

yang mengandung pro dan kontra atau persoalan yang memiliki alternatif

pemecahan dengan pembicara yang langsung berlkaitan terhadap masalah

tersebut atau pakarnya.

d. Format Program Wawancara

Format ini masih dalam kategori sederhana dari aspek produksi, namun

memiliki faktor kesukaran yang tinggi. Maksudnya adalah kemampuan

pewawancara/interviewer sebagai wakil penonton dalam menggali, mengejar,

membujuk, dan mengarahkan secara halus sehingga narasumber bersedia

mengenengahkan segala hal yang ingin diketahui penonton.

Page 33: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

23

e. Format Program Permainan

Format ini dapat didayagunakan agar sasaran program dapat memiliki

keterampilan tertentu, memiliki informasi, pengembangan perbendaharaan,

konsep, dan keterampilan yang disajikan.

f. Format Program Dokumenter

Program dokumenter menyajikan segala sesuatu dan peristiwa apa adanya.

Format ini menjadi lebih menarik bila tidak hanya merekam seperti adanya

melainkan dilengkapi juga dengan rekaman peristiwa kejadian di masa lalu.

Format dokumenter dapat dibedakan menjadi:

1. Dokumenter Berita

Program yang mengambil kejadian mutakhir.

2. Dokumenter Historis

Format yang memerlukan penelitian besar. Sehubungan dengan itu, pita

pidato proklamasi, potongan film tentang KMB, atau peristiwa Pemakaman

Pahlawan Revolusi merupakan bahan-bahan yang perlu dipelihara sebaik-

baiknya sebab di masa mendatang mungkin diperlukan oleh banyak pihak

dalam rangka memproduksi program dokumenter historis.

3. Dokumenter Biografi

Format ini biasa digunakan untuk merekam sejarah/cerita kehidupan prbadi.

Misalnya tokoh terkenal, pahlawan bangsa, orang berjasa, dan penemu.

Page 34: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

24

4. Dokumentar Musikal

Format ini biasa digunakan untuk merekam tokoh musik atau sejarah alat

musik asli.

2. Format Program Kompleks

a. Format Program Feature

Format ini hanya membahas satu topik/pokok bahasan sehingga dapat dikatakan

sebagai program tayangan khas.

b. Format Majalah

Format ini umumnya sama dengan majalah. Bedanya, format majalah program

televisi berupa sajian audio-visual. Program magazine mirip dengan program

feature. Perbedaannya, kalau program feature satu pokok permasalahan yang

disoroti dari berbagai aspek dan disajikan lewat berbagai format. Sementara

program magazine bukan menyoroti satu pokok permasalahan saja, melainkan

membahas satu bidang kehidupan, seperti wanita, film, pendidikan, dan musik

yang ditampilkan dalam rubrik-rubrik tetap dan disajikan lewat berbagai

format.15

c. Format Program Drama

1. Format program boneka, drama menggunkan boneka sungguhan seperti si

unyil, atau si komo. Sesuai denga perkembangan teknologi, drama boneka

15

Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, (Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2009), h. 196

Page 35: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

25

kemudian menampilkan tokoh kartun yang merupakan permainan animasi,

contoh drama boneka animasi Scooby Doo, Doraemon, dan serial tokph-

tokoh rekaan seperti robot yang beraneka ragam.

2. Drama televisi, drama ini sering disebut sinetron (sinema elektornik).

Berbagai jenis siaran tersebut bukanlah suatu yang mutlak harus ada semuanya.

Acara-acara tersebut sangat bergantung dari kepentingan masing-masing stasiun penyiaran

televisi yang bersangkutan. Pada umumnya sebagian besar dari contoh jenis program di

atas tersebut acara-acara yang disiarkan oleh stasiun penyiaran televisi.

D. Pengertian Produksi Program Televisi

Produksi adalah suatu kegiatan yang menghasilkan output dalam bentuk barang

maupun jasa. Produksi sebuah program video dan televisi dimulai dari ide atau gagasasan

yang kemudian dituangkan ke dalam sebuah naskah. Naskah merupakan sebuah landasan

yang diperlukan untuk membuat sebuah program video dan televisi apapun bentuknya.

Berpikir tentang produksi program televisi bagi seorang produser profesional,

berarti mengembangkan gagasan bagaimana materi produksi itu, selian menghibur, dapat

menjadu suatu sajian yang bernilai dan memiliki makna. Apa yang disebut nilai akan tetapi

apabila sebuah produksi acara bertolak dari suatu visi.16

16

Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, (Yogyakarta: Pinus Book Publisher), Cet. Ke-1, h. 23

Page 36: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

26

Sebuah produser profesional, ketika merencanakan sebuah produksi program

televisi akan dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam,

yaitu materi produksi, sarana produksi (equipement), biaya produksi (financial), organisasi

pelaksanaan produksi, dan tahapan pelaksanaan produksi.17

Tahapan pelaksanaan produksi suatu produksi program televisi yang melibatkan

banyak peralatan, orang, dan dengan sendirinya biaya yang besar, selain memerlukan suatu

organisasi yang rapih juga perlu suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien.

Tahapan produksi terdiri fari tiga bagian di televisi yang lazim disebut Standar Operation

Procedure (SOP), seperti berikut:

1. Pra Produksi (ide, perencanaan, dan pelaksanaan)

2. Produksi (pelaksanaan)

3. Pasca Produksi (penyelesaian dan penayangan)

1. Pra Produksi

Pada tahap ini merupakan proses dari seluruh kegiatan yang akan datang, atau juga

disebut sebagai tahap perencanaan. Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling

pokok dan paling luas meliputi perkiraan dan perhitungan mengenai kegiatan yang akan

dilaksanakan pada waktu yang akan datang mengikuti suatu urutan tertentu.

17

Darwanto Sastra Subroto, Produksi Acara Televisi, h. 157

Page 37: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

27

Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik,

sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah selesai. Tahap pra produksi

meliputi tiga bagian, sebagai berikut:18

a) Penemuan Ide

Tahap ini dimulai ketika produser menemukan idea tau gagasan, membuat riset dan

menuliskan naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah

sesudah riset.

b) Perencanaan

Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja, penyempurnaan naskah, pemilihan

narasumber, lokasi, dan crew. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi

merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti.

c) Persiapan

Tahap ini meliputi pemberesan semuan kontrak, perizinan, dan surat menyurat.

Latihan para kru dan pembuat setting, meneliti, dan melengkapi peralatan yang diperlukan.

Semua persiapan ini paling baik diselesaikan jangka waktu kerja yang sudah ditetapkan.

Kunci keberhasilan produksi program televisi sangat ditentukan oleh kesiapan tahap

perencanaan dan persiapan itu. Orang yang begitu poercaya pada kemampuan teknis

18

Richard B. Chase dan Nicholas J. Aquilano, production and Operation Management, Edisi ketiga, Richard D. (Homewood, Illionis: Irwin, Inc, 1981), h. 4-5

Page 38: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

28

mengabaikan hal-hal yang sifatniya pemikiran di luar kertas. Dalam produksi program

televisi hal itu dapat berakibat kegagalan.19

2. Produksi

Tahap produksi adalah seluruh seluruh kegiatan pengambilan gambar baik di studio

maupun di luar studio. Proses ini disebut juga dengan tapping. Sesudah perencanaan dan

persiapan selesai dilakukan, pelaksanaan produksi dimulai. Sutradara bekerjasama dengan

para artis dan crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan

(shooting script) menjadi susunan gambar yang dapat bercerita.20

Dalam pelaksanaan produksi ini, sutradara menentukan jenis shoot yang akan

diambil dalam adegan (scene). Biasanya sutradara mempersiapkan suatu daftar shoot (shoot

list) dari setiap adegan. Semua shoot yang dibuat akan dicatat oleh bagian pencatatan

dengan mencatat kode waktu (time code) dengan nomor pada pita. Nomor itu berputar

keitika kamera dihidupkan dan terekam dalam gambar. Catatan kode waktu ini nanti akan

berguna pada proses editing.

Biasanya gambar hasil shooting dikontrol setiap malam di akhir shooting hari itu

untuk mengetahui apakah hasil pengambilan gambar baik atau tidak. Apabila tidak, maka

adegan itu perlu diulang untuk pengambilan gambarnya. Semua adegan di dalam naskah

19

Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Program Televisi, (Yogyakarta, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Cet. Ke-1, h. 20

20 Minarsih Fitriasari,

Page 39: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

29

telah selesai diambil, maka hasil gambar asli (original material / row footage) dibuat

catatannya (logging) untuk kemudian masuk dalam proses post production yaitu editing.

3. Pasca Produksi

Pada tahap terakhir atau tahap post production, dimaksudkan merupakan tahap

penyelesaian atau tahap penyempurnaan dari bahan baik yang berupa pita auditif maupun

pita audio visual. Demikian pula untuk televisi apakah digunakan satu atau lebih

kameranya.

Tahap penyelesaian meliputi:

a. Melakukan editing baik suara maupun gambar.

b. Pengisiang grafik pemangku gelar atau berupa insert visualisasinya.

c. Pengisian narasi.

d. Pengisian sound efek dan ilustrasi.

e. Melakukan evaluasi terhadap hasil produksinya, tetapi dapat pula masih

diberikan beberapa catatan, misalnya, masalah ilustrasi, sound efek, editing

gambar, dan sebagainya, sehingga masih masih harus dilakukan perbaikan.

Menciptakan tayangan program yang unik dan menarik perhatian khalayak,

langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas menjadi sesuatu yang sangat penting, karena

menjadi bagian-bagian yang tidak terpisahkan dari suatu produksi.

Page 40: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

30

4. Evaluasi Produksi

Evaluasi di sini mempunyai dua maksud. Maksud yang pertama adalah evaluasi

program yang bertujuan untuk menilai sebarapa jauh program-program ini bisa dianggap

baik menurut sasaran. Kedua adalah evaluasi instruksional. Dibicarakan mengenai

kemampuan dan kelemahan program, tetapi yang diutamakan adalah audiens dalam

memahami isi program instruksional yang diselenggrakan.21

Mengenai penelitian terhadap

respond an khalayak, maka pokok-pokok yang dinilai atau dievaluasikan adalah:

1) Bagaimana sifat respon itu, lunak, menyenagkan, atau berupa kritik.

2) Apakah respon itu menguntungkan atau tidak, disampaikan secara resmi atau tidak.

3) Apakah respon itu menunjukan bahwa publik atau khalayak menaruh perhatian atau

masalah yang dikemukakan dalam pesan.

Adapun evaluasi mengenai berhasil atau tidaknya suatu pesan yang telah

dilancarkan oleh suatu organisasi instansi adalah dengan mengadakan Reader Interest Study

dan Readibility Test. Kemungkinan lain untuk mengukur efektifitas suatu pesan adalah

dengan Audience Research seta Programme Analysist Test.

21

Pawit. M. Yusuf, Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Instruksional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), h. 54

Page 41: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

31

BAB III

GAMBARAN UMUM TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (TVRI)

A. Sejarah Berdirinya Televisi Republik Indonesia (TVRI)

Pada tahun 1961, pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek

media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV di bawah koordinasi

urusan proyek Asian Games IV. Pada 25 Juli 1961, Menteri Penerangan mengeluarkan SK

Menpen No. 20/SK/M/1961 tentang Pembentukkan Panitia Persiapan (P2T).

Pada 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno yang sedang berada di Wina

mengirimkan teleks kepada Menpen Maladi untuk segera menyiapkan proyek televisi (saat

itu waktu persiapan hanya tinggal 10 bulan) dengan jadwal sebagai berikut:1

1. Membangun studio di eks AKPEN di Senayan (TVRI sekarang).

2. Membangun dua pemancar: 100 watt dan 10 Kw dengan tower 80 meter.

3. Mempersiapkan software (program dan tenaga).

Pada tahun 1962 dimulai persiapan-persiapan dalam melaksanakan pembukaan

stasiun TV di Indonesia yang pertama, dalam waktu 1 tahun untuk menyelesaikan tugas,

dari kedua belah pihak para ahli, baik dari asing maupun dari pihak luar negeri bekerja

untuk memasang alat-alat da persiapan siaran luar untuk menayangkan Asian Games secara

1 www.tvri.co.id

Page 42: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

32

langsung pada tanggal 24 Agustus 1962 di stadion olahraga Gelora Bung Karno yang baru

saja dibangun.2

Pada tanggal 17 Agustus 1962, TVRI mulai mengadakan siaran percobaan dengan

acara HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari halaman Istana Merdeka Jakarta,

dengan pemancar cadanagna berkekuatan 100 watt.

Pada 24 Agustus 1962, TVRI mengudara untuk pertama kalinya dengan acara siaran

langsung upacara pembukaan Asian Games IV dari stadion utama Gelora Bung Karno, dan

ketika tanggal 20 Oktober 1963, dikeluarkan Keppres No. 215/1963 dengan pembentukan

Yayasan TVRI dengan Pemimpin Umum Presiden RI, bahwa tujuan TVRI adalah menjadi

alat hubungan masyarakat (mass communication media) dalam pembangunan

mental/spiritual dan fisik bangsa dan Negara Indonesia serta pembentukkan manusia

sosialis Indonesia pada khususnya.3 Pada tahun 1964 mulailah dirintis pembangunan

Stasiun Penyiaran Daerah dimulai dengan TVRI Stasiun Yogyakarta, yang secara berturut-

turut diikuti dengan Stasiun Medan, Surabaya, Ujung Pandang (Makassar), Manado,

Denpasar, dan Balikpapan (bantuan Pertamina).

Stasiun TVRI milik pemerintah mempunyai tujuan yang bersifat idiil, berbeda

dengan tujuan stasiun swasta yaitu bersifat materil/profit.4 Televisi Republik Indonesia

2 Direktorat Televisi Departement Penerangan, TVRI 1962-1972, (Jakarta), Cet. Ke-1, h. 29

3 Onong Uchjana Effendi, Televisi Siaran dan Praktik, (Bandung: mandar Maju, 1993), Cet. Ke-1, h.

54-55 4 J.B. Wahyudi, Dasar-dasar Manajemen Penyiaran, h. 85

Page 43: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

33

(TVRI) adalah stasiun televisi pertama di Indonesia, yang mengudara sejak tahun 1962 di

Jakarta dan Starvision Plus pada tanggal 23 Agustus 1962. Siaran perdananya menyangkan

Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-17 dari Istana Negara

Jakarta. Siarannya ini masih berupa hitam putih. TVRI kemudian meliputi Asian Games

yang diselenggarakan di Jakarta dan di Jakarta Timur di Sentul pada tanggal 24 Agustus

1962 sejak Capcom di Jepang pada tahun 1979 dan di Jakarta Indonesia pada sejak 1983.

Dahulu TVRI pernah menayangkan iklan dalam satu tayangan khusus yang dengan

judul acara Mana Suka Siaran Niaga (sehari dua kali). Pada tahun 80-an dan 90-an TVRI

tidak diperbolehkan menayangnkan iklan yang iklannya hanya di Jakarta Timur, dan

akhirnya TVRI kembali menyangkan iklan. Status TVRI saat ini Lembaga Penyiaran

Publik. Sebagian biaya operasional TVRI masih ditanggung oleh negara. TVRI

memonopoli siaran televisi di Indonesia sebelum tahun 1989 ketika didirikan televisi

swasta pertama RCTI di Jakarta, dan SCTV pada tahun 1990 di Surabaya.

Dengan perubahan status TVRI dari perusahaan jawatan ke TV Publik sesuai

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang UU Penyiaran, maka TVRI diberi massa

transisi selama 3 tahun dengan mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2002

dimana TVRI berbentuk PERSERO atau PT.

Melalui PERSERO ini pemerintah mengharapkan Direksi TVRI dapat melakukan

pembenahan-pembenahan baik di bidang manajemen, struktur organisasi, SDM, dan

Page 44: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

34

keuangan. Sehubungan dengan itu Direksi TVRI tengah melakukan konsolidasi, melalui

restrukturisasi, pembenahan di bidang Marketing dan Programming, mengingat sikap

mental karyawan dan hampir semua acara TVRI masih mengacu pada status perjan yang

kurang memiliki nilai jual. Restrukturisasi bukan berarti adanya pengurangan sumber daya

manusia atau penambahan modal, karena semua itu harus memenuhi kualifikasi yang

diperlukan.

Khusus mengenai karyawan, Direksi TVRI melalui restrukturisasi akan diketahui

jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan, berdasarkan kemampuan masing-masing

individu karyawan untuk mengisi fungsi-fungsi yang ada dalam struktur organisasi sesuai

keahlian dan profesi masing-masing, dengan kualifikasi yang jelas. Melalui restrukturisasi

tersebut akan diketahui apakah untuk mengisi fungsi tersebut di atas dapat diketahui, dan

apakah perlu dicari tenaga profesional dari luar atau dapat memanfaatkan sumber daya

TVRI yang tersedia.

Bentuk PERSERO selama massa transisi ini, TVRI benar-benar diuji untuk belajar

mandiri dengan menggali dana dari berbagai sumber antara lain dalam bentuk kerjasama

dengan pihak luar baik swasta maupun BUMN serta meningkatkan profesionalisme

karyawan. Adanya massa transisi selama 3 tahun ini, diharapkan TVRI dapat memenuhi

kriteria yang disyaratkan oleh undang-undang penyiaran yaitu sebagai TV publik dengan

sasaran khalayak yang jelas. Bertepatan dengan peringatan hari kebangkitan nasional

Page 45: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

35

tanggal 20 Mei 2003 yang lalu, TVRI mengoperasikan kembali seluruh pemancar stasiun

relay TVRI sebanyak 395 buah, yang tersebar di seluruh Indonesia.

B. Visi dan Misi

1. Visi

Terwujudnya TVRI sebagai media utama penggerak pemersatu bangsa. Adapun

maksud dari Visi adalah bahwa TVRI di masa depan menjadi aktor utama penyiaran

dalam menyediakan dan mengisi ruang publik, serta berperan dalam merekatkan

dan mempersatukan semua elemen bangsa

2. Misi

Misi TVRI sebagain televisi pemerintah Republik Indonesia antara lain:

1. Menyelenggarakan siaran yang menghibur, mendidik, informatif secara netral,

berimbang, sehat, dan beretika untuk membangun budaya bangsa dan mengembangkan

persamaan dalam keberagaman

2. Menyelenggarakan layanan siaran multiplatfrom yang berkualitas dan berdaya saing

3. Menyelenggarakan tata kelola lembaga yang modern, transparan dan akuntabel

4. Menyelenggarakan pengembangan dan usaha yang sejalan dengan tugas pelayanan

publik

Page 46: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

36

5. Menyelenggarakan pengelolaan sumber daya proaktif dan andal guna meningkatkan

pelayanan publik dan kesejahteraan pegawai.

C. Strukutur Lembaga Penyiaran Publik TVRI

Struktur perusahaan penyiaran publik TVRI, terdiri dari:5

1. Dewan Pengawas

Dewan pengawas mempunyai tugas menetapkan kebijakan umum, rencana induk,

kebijakan penyiaran, rencana kerja, dan sumber daya, serta mengawasi pelaksanaan

kebijakan tersebut sesuai dengan arah dan tujuan penyiaran; Mengawasi

pelaksanaan rencana kerja dan anggaran serta independensi dan netralitas siaran;

Melakukan uji kelayakan dan kepatutan secara terbuka terhadap calon anggota

dewan direksi; Mengangkat dan memberhentikan dewan direksi; Menetapkan salah

seorang anggota dewan direksi sebagai direktur utama; Melaporkan pelaksanaan

tugasnya kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR

RI).

2. Dewan Direksi

Dewan direksi mempunyai tugas melaksanakan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh

dewan pengawas yang meliputi kebijakan umum, rencana induk, kebijakan

penyiaran, rencana kerja, dan anggaran tahunan, serta kebijakan pengembangan

5 Cetak Biru Kebijakan Umum, Kebijakan Penyiaran, Kebijakan Pengembangan Kelembagaan dan

Sumber Daya Televisi Republik Indonesia (TVRI) tahun 2006-2011, h. 18

Page 47: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

37

kelembagaan dan sumber daya; Memimpin dan mengelola TVRI sesuai dengan

tujuan dan senantiasa berusaha meningkatkan daya guna dan hasil guna;

Menetapkan ketentuan teknis pelaksanaan operasional lembaga dan operasional

penyiaran; Mengadakan dan memelihara pembukaan serta administrasi sesuai

peraturan yang berlaku; Menyiapkan laporan tahunan dan laporan berkala;

Membuat laporan keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku; Mewakili lembaga di dalam dan di luar pengadilan;

Menjalin kerjasama dengan lembaga lain baik di dalam maupun di luar negeri.

3. Direktur Utama

Tugasnya ialah menjabarkan visi, misi, kebijakan umum, kebijakan penyiaran,

kebijakan pengembangan kelembagaan dan sumber daya yang telah ditetapkan oleh

Dewan Pengawas dalam rencana induk dan rencana kerja dan anggaran tahunan.

4. Direktur Program dan Berita

Bertugas sebagai melaksanan visi, misi, kebijakan umum, kebijakan penyiaran,

kebijakan pengembangan kelembagaan dan sumber daya di bidang program,

produksi, siaran berita, dan non berita serta pendokumentasian.

5. Direktur Keuangan

Direktur Keuangan bertugas melaksanakan visi, misi, kebijakan umum, kebijakan

penyiaran, kebijakan pengembangan kelembagaan dan sumber daya di bidang

keuangan meliputi anggaran, keuangan, dan akuntansi.

Page 48: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

38

6. Direktur Teknik

Tugasnya ialah melaksanakan visi, misi, kebijakan umum, kebijakan penyiaran,

kebijakan pengembangan kelembagaan dan sumber daya di bidang teknik, meliputi

teknik produksi, teknik penyiaran, teknik informatika, dan teknik media

konvergensi.

7. Direktur Umum

Tugasnya ialah melaksanakan visi, misi, kebijakan umum, kebijakan penyiaran,

kebijakan pengembangan kelembagaan dan sumber daya di bidang umum, asset,

sumber daya manusia, kelembagaan, organisasi, dan ketatalaksanaan.

8. Direktur Pengembagan dan Usaha

Tugasnya ialah melaksanakan visi, misi, kebijakan umum, kebijakan penyiaran,

kebijakan pengembangan kelembagaan dan sumber daya di bidang pengembangan

dan usaha.

9. TVRI Pusat

TVRI Pusat dikelola langsung oleh Dewan Direksi sesuai dengan bidang tugas

masing-masing. Dalam melaksanakan tugas, Dewan Direksi dibantu oleh General

Manager yang setara dengan Kepala Bidang/Bagian dan Kepala Seksi/Subbagian.

10. TVRI Stasiun Daerah

Merupakan satuan kerja TVRI Pusat sekaligus sebagai kekuatan pendukung dalam

penyiaran siaran lokal, regional, nasional, dan internasional.

Page 49: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

39

11. Satuan Pengawasan Intern

Dipimpin oleh seorang kepala yang pelaksanaan dan tugasnya dikoordinasikan

langsung Direktur Utama.

12. Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Dipimpin oleh seorang kepala yang pelaksanaan dan tugasnya dikoordinasikan

langsung Direktur Utama.

13. Pusat Penelitian dan Pengembangan

Dipimpin oleh seorang kepala yang pelaksanaan dan tugasnya dikoordinasikan

langsung Direktur Utama.

14. Perwakilan Luar Negeri

Penunjukan Perwakilan Luar Negeri dilakukan atas dasar kebutuhan Lembaga

Penyiaran Publik TVRI, dengan prinsip kehati-hatian, efektif, dan efisien.

Penunjukan Perwakilan Luar Negeri dan Dewan Direksi atas persetujuan Dewan

Pengawas dan dikoordinasikan dengan Departemen Luar Negeri RI.

15. Lembaga Penyiaran Publik Lokal yang berafiliasi dengan TVRI. Proses afiliasi

lembaga penyiaran publik lokal dengan TVRI diatur dalam perjanjian kerjasama

setelah mendapat persetujuan Dewan Pengawas.

D. Program-program TVRI

Televisi merupakan salah satu bentuk medium massa, tapi kemampuannya untuk

menimbulkan dampakpada masyarakat jauh lebih besar daripada media lainnya. Televisi

Page 50: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

40

juga bertanggung jawab atas dampak yang diciptakannya atas publiknya. Dampak itu

bukan hanya hal-hal kecil, tetapi juga merubah gaya hidup atau life style.

Televisi sebagai lembaga penyiaran publik yakni harus memberikan konsep

pendidikan menyeluruh (General Education) artinya TVRI memberikan tayangan-tayangan

yang memberikan pendidikan untuk khalayak, agar dapat menikmati siaran TVRI baik

pendidikan, berita, maupun hiburan. TVRI sendiri mempunyai strategi dalam menyangkan

program-program untuk pemirsa, yaitu mencari dan memberikan sesuatu yang berbeda

untuki pemirsa dengan memberikan informasi tentang budaya Indonesia dan persatuan

Indonesia agar masyarakat Indonesia dapat menjalin persatuan kesatuan bangsa Indonesia.

Acara-acara di TVRI sudah memiliki beberapa acara unggulan yang ditayangkan

untuk para pemirsanya, yang bersifat informasi, hiburan sampai pendidikan, antara lain:

a. Acara Pendidikan yaitu acara yang memberikan suatu pendidikan yang bermanfaat

bagi khalayak untuk itu TVRI memberikan acara yang sesuai dengan pendidikan

Indonesia seperti: acara pelajaran Indonesia, acara pelajaran matematika, serta acara

pelajaran Bahasa Inggris.

b. Acara Keagamaan, acara yang mengandung unsur-unsur agama dimana acara ini

cenderung mengajak tausyiah dari agama yang dianutnya. Seperti: DAI Hikmah

Pagi, Untukmu Ibu Indonesia, Agama Budha, dan acara acara agama yang ada di

Indonesia.

Page 51: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

41

c. Acara Olahraga dan Musik. Selain itu TVRI dalam menyajikan acara juga ada acara

hiburan agar khalayak tidak jenuh dalam meyaksikan program-program TVRI.

d. Acara Berita. Acara berita merupakan acara yang menjadikan TVRI sebagai televisi

penyiaran publik sebab TVRI stasiun televisi pertama yang memberikan informasi

sekitar suasana Indonesia. Acara berita TVRI seperti: Dunia Dalam Berita, Warta

Nusantara, Warta Pemilu, dan sebagainya.

Dengan tetap mempertahankan predikatnya sebagai televisi publik, maka

diharapkan TVRI benar-benar berfungsi mengakomodasikan kepentingan masyarakat

Indonesia dan memberdayakan mereka. Salah satunya memberikan tayangan-tayangan

televisi yang memiliki nilai edukasi.

E. Gambaran Acara Inspirasi Iman

Insiprasi Iman tayang perdana di TVRI sekitar bulan Oktober 2012. Acara ini hadir

setiap hari Kamis jam 23.00 – 00.30 WIB. Inspirasi Iman dipandu oleh Felix Siauw dan

Okky Setiana Dewi, serta Co-Host seorang komedian yaitu Jarwo Kwat. Hadirnya acara ini

ide awalnya adalah dari seseorang dari pihak Warna Putih, dimana ia ingin menjadikan

sosok Felix yang inspiratif ingin dijadikan sebagai seorang host ataupun dalam inspirator.

Tapi menurutnya ia perlu seorang pendamping dari kalangan entertainer juga, maka dari itu

dipilihlah Okky Setiana Dewi seorang entertainer yang religius yang menurutnya pantas

untuk disandingkan bersama Felix Siauw. Selain adanya Twin Host, ada pula Co-Host yang

Page 52: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

42

diambil dari dunia komedian yaitu Jarwo Kwat. Jarwo dinilai cukup dapat beradaptasi dan

berbaur dengan siapa saja begitupun di acara ini. Ia yakin meskipun dari komedi, Jarwo

dapat memberikan celotehan-celotehan yang tidak keluar dari jalur dan format acara ini.

Program ini akan dimulai dengan Lagu Opening dilanjutkan dengan Untaian

Inspirasi dari Felix Siauw sebagai inspirator sekaligus Host Utama. Di setiap episodenya

akan menghadirkan dialog dengan minimal 2 orang Bintang Tamu, 1 orang artis/selebriti

dan 1 orang Tokoh (Ulama/ Motivastor/ Pengusaha/Pejabat, dll.) dan dipandu oleh 2 orang

Host yaitu Okky Setiana Dewi dan Jarwo Kwat.

Inspirasi Iman mencoba menghadirkan topik-topik yang menarik dengan menggali

berbagai pengalaman inspiratif dari para Bintang Tamu sehingga menjadi inspirasi bagi

para penontonnya. Selain itu acara ini juga didukung oleh performance hiburan lagu dari

Grup Musik dan artis Bintang Tamu. Dengan mengambil setting panggung Talk Show

bernuansa Islami, dihadiri audience dari jamaah majelis Ta'lim dan komunitas fans Bintang

Tamu, serta didukung adanya panggung hiburan bagi band musik dan penyanyi.

Inspirasi Iman yang di dalamnya terdapat berbagai jenis program mulai dari talk

show bernuansa islami, panggung musik hiburan yang didukung oleh grup band dan

bintang tamu artis lainnya, serta ada pula kuis interaktif yang diadakan oleh Inspirasi Iman.

Maka tak heran meskipun di dalamnya begitu banyak interaksi ataupun wawancara yang

lebih menjurus ke arah Talk Show tetapi Inspirasi Iman mencoba membuat acara ini

Page 53: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

43

menjadi lebih beragam, lebih hidup, dan lebih memberikan inspirasi bagi para penontonnya

dengan menggabungkan hiburan seru serta talk show islami sehingga membuat para

penontonnya tidak cepat jenuh dan dapat mengambil pelajaran dari acara ini.

F. Gambaran Warna Putih Creative House

Warna Putih Creative House merupakan sebuah wadah kreatifitas dari pelaku seni

yang sudah lama berkecimpung di dunia broadcasting untuk menuangkan ide kreatifnya

yang divisualisasikan dalam bentuk program on air maupun off air. Warna Putih Creative

House mengkhususkan produknya di genre Religi Islam. Tim yang tergabung dalam Warna

Putih Creative House merupakan sekumpulan individu yang mempunyai “warna”

kreatifitas berbeda-beda tetapi bersatu dalam nuansa religi Islam.

Visi dan Misi Warna Putih Creative House, adalah:

1) Membuat Program Syiar Islam yang kreatif dan digemari masyarakat.

2) Menjadikan Seni Kreatifitas sebagai Media Dakwah untuk menyebarkan nilai-nilai

luhur dalam Al Qur’an seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW.

3) Membumikan pemahaman Islam yang dikemas melalui program acara agar dapat

mudah dicerna dan diterima oleh lapisan masyarakat yang menjadi target.

4) Menginspirasi milyaran orang untuk berubah lebih baik melalui program-program

Islami yang disukai masyarakat.

Page 54: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

44

Beberapa hal yang dilakukan oleh Warna Putih Creative House adalah:

1. Program Design

Mendesain format dan konsep program TV untuk kemudian diproduksi

bekerjasama dengan stasiun televisi (Broadcaster).

2. Supervisi Content & Creative

Mensupervisi aspek content dan kreatif Program TV, Movie ataupun kegiatan

off air yang bergenre religi islami yang diproduksi oleh satsiun TV, Production

House, maupun Event Organizer.

3. Produce Canning Program

Memproduksi Program Televisi bekerjasama dengan Production House untuk

kemudian ditayangkan di stasiun Televisi.

4. Creative Ala Carte

Menyediakan produk kreatif berupa ide Ccerita dan skenario (sinetron dan

Film), topik dan Term of Reference (talk show), Script, dan lain-lain.

Page 55: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

45

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Format Acara Inspirasi Iman

Berhasil atau tidaknya sebuiah program televisi adalah ditentukan dengan

desain/konsep program itu sendiri. Tidak mudah untuk menarik perhatian khalayak untuk

menyaksikan sebuah program keagamaan, hal ini disebabkan karena image yang melekat di

masyarakat bahwa program keagamaan atau program religi seperti kuliah subuh, ceramah,

tausiah, dan lain sebagainya yang berunsurkan agama tidak menarik dan dinilai

membosankan. Maka dari itu dalam mendesain program acara Inspirasi Iman di TVRI

proses yang dilaluinya pun tidak mudah. Dengan desain yang sederhana, program Inspirasi

Iman tampil berbeda dengan dengan program religi lainnya.

Program acara Inspirasi Iman yang ditayangkan di TVRI, acara tersebut masuk ke

dalam program Variety Show Islami. Variety Show merupakan format acara televisi yang

mengkombinasikan berbagai format lainnya seperti talk show, magazine show, game show,

nmusic concert, dan drama.1

Inspirasi Iman adalah program Variety Show bergenre Religi Islami yang dikemas

secara ringan dengan menampilkan dialog dari para Bintang Tamu yang dapat menjadi

1 Anton Mabruri, Manajemen Produksi Program Acara Televisi Format Acara Non-Drama, Newa, &

Sport, (Jakarta: PT. Grasindo, 2013), cet pertama, h. 35

Page 56: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

46

inspirasi dan hikmah bagi pemirsa. Serta menjadi tontonan yang menghibur dengan

penampilan Band dan artis-artis penyanyi lainnya.

Pak Hudaya selaku ketua produksi dari Warna Putih, ingin mencari sesuatu yang

berbeda dari acara yang lainnya. Beliau membuat pengemasan acara yang berbeda yakni

menggabungkan talk show dengan musik islami. Pengemasan seperti ini yaitu talk show

yang diselingi oleh sentuhan musik yang islami akan membuat penonton merasa tidak

jenuh akan tonton ceramah lainnya yang hanya sekedar mendengarkan saja.2

Biasanya program religi berformat Talk Show, FTV, Sinetron, ataupun Ceramah

tetapi berbeda dengan Inspirasi Iman. Inspirasi Iman membuat gebrakan baru yakni dengan

menghadirkan narasumber, inspirator, serta bintang tamu yang dapat memberikan inspirasi

kepada audience ataupun penontonnya. Sosok inspirator tersebut bisa saja seorang tokoh

pengusaha, pejabat, ataupun yang lainnya. Inspirasi Iman mencoba menghadirkan topik-

topik yang menarik dengan menggali berbagai pengalaman inspiratif dari para Bintang

Tamu sehingga menjadi inspirasi bagi para penontonnya.

Acara ini juga didukung oleh performance hiburan lagu dari Grup Musik dan artis

Bintang Tamu. Dengan mengambil setting panggung Talk Show bernuansa Islami, dihadiri

audience dari jamaah majelis Ta'lim dan komunitas fans Bintang Tamu, serta didukung

adanya panggung hiburan bagi band musik dan penyanyi.

2 Wawancara pribadi oleh Pak Hudaya, Selasa 23 April 2014

Page 57: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

47

Hadirnya acara Inspirasi Iman membuat orang yang masih belajar mengenai islam

itu adalah satu hal yang menarik bagi para penontonnya dan mungkin tidak membosankan.

Berdakwah melalui telelvisi khususnya Inspirasi Iman, memberikan kecendrungan tentang

islam dari awalnya mereka tidak paham soal islam menjadi paham tentang islam atau

sedikit lebih paham tentang islam yang awalnya tidak peduli dengan islam menjadi lebih

peduli atau sedikit lebih peduli soal islam.3

Inspirasi Iman yang mengusung format program variety show religi yang di

dalamnya terdapat berbagai jenis program mulai dari talk show bernuansa islami, panggung

musik hiburan yang didukung oleh grup band dan bintang tamu artis lainnya, serta ada pula

kuis interaktif yang diadakan oleh Inspirasi Iman. Maka tak heran meskipun di dalamnya

begitu banyak interaksi ataupun perbincangan yang lebih menjurus ke arah Talk Show

tetapi Inspirasi Iman mencoba membuat acara ini menjadi lebih beragam, lebih hidup, dan

lebih memberikan inspirasi bagi para penontonnya dengan menggabungkan hiburan seru

serta talk show islami yang mampu memberikan inspirasi serta hal positif bagi penonton.

3 Wawancara pribadi dengan Ust. Felix

Page 58: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

48

Format Acara Inspirasi Iman di TVRI

Nama Program Inspirasi Iman

Jenis Program Variety Show Religi

Durasi 90 menit

Inspirator Ustadz. Felix Siauw

Host Oki Setiana Dewi

Bintang Tamu 1 Penyanyi/Artis/Selebrity

Bintang Tamu 2 Tokoh/ Ulama/ Pengusaha/Executive/ Motivator, dll

Hiburan Grup Musik Band dan Artis Tamu

Audience Jamaah dan Fans Bintang Tamu

Lokasi Auditorium TVRI

Page 59: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

49

B. Produksi Program Inspirasi Iman

1. Pra Produksi Program Inspirasi Iman

Tahap ini disebut juga tahap pra produksi, merupakan tahap yang paling penting

karena merupakan pondasi dari suatu produksi. Secara keseluruhan proses produksi tidak

akan berjalan dengan baik tanpa ada kematangan persiapan dan perencanaan yang baik.

Pada tahap ini peran produser sangat signifikan karena berbagai rancangan ide yang sudah

ada harus direalisasikan ke dalam bentuk suatu program.

Perencanaan suatu program secara umum melahirkan kebijakan umum tentang

bagaimana mengatur alokasi waktu dan materi siaran dalam sehari, seminggu, sebulan, atau

setahun. Perencanaan program televisi juga diarahkan untuk dapat memilih dan

menjadwalkan penayangan suatu program yang dapat menarik sebanyak mungkin

penonton.

Dalam perencanaan ini terjadi proses interaksi antara kreativitas manusia dengan

peralatan pendukung yang tersedia. Baik buruknya proses produksi akan sangat ditentukan

oleh perencanaan di atas kertas merupakan imajinasi yang dituangkan di atas kertas yang

nantinya akan diproduksi di lapangan.

Dalam mencari ide dan gagasan, seorang produser harus memperhatikan beberapa

hal, yaitu:

Page 60: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

50

1. Apakah ide atau gagasan tersebut cukup menarik.

2. Apakah kekuatan yang tersembunyi dalam ide atau gagasan tersebut.

3. Apakah ide atau gagasan tersebut dapat dirubah menjadi program siaran,

sekiranya manfaat bagi khalayak dan bagaimana dampaknya.

4. Kalau ide tersebut diangkat menjadi program siaran, harus ada alasan yang

meyakinkan.4

Setelah ide tersebut muncul, kemudian ide-ide tersebut dituangkan ke dalam tulisan.

Wajar saja jika pada saat penemuan ide produser sering menggunakan pulpen dan kertas

daripada peralatan produksi.

Pada tahap pra produksi acara Isnpirasi Iman memakan waktu hingga 2 minggu

tergantung bagaimana penentuan judul setaip episode serta penentuan bintang tamu dan

narasumber. Acara Inspirasi Iman penemuan ide atau judul dari setiap episode pertama bisa

saja dari materi training yang sudah banyak menginspirasi banyak orang. Kedua, bisa dari

judul sebuah buku yang menginspirasi banyak orang. Ketiga, dari pengalaman tokoh yang

memberikan inspirasi bagi banyak orang. Keempat, diluar dari tiga hal tersebut yaitu topik

yang akan diangkat oleh tim kreatif.

Misalnya saja saat episode “Hidup Selalu ON” itu diambil dari judul buku “Hidup

Harus On" karya Jamil Azzaini. Serta bukunya yang lainnya berjudul “TUHAN, Inilah

4 Darwanto Sastro Soebroto, Produksi Acara Televisi (Yogyakarta, Duta Wacana University Press,

1994), h. 176

Page 61: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

51

Proposal Hidupku” diangkat menjadi satu episode dalam Inspirasi Iman yang berjudul

“Proposal Hidup”. Dari sinilah muncul ide-ide kreatif bagaimana dari judul sebuah buku

diangkat menjadi program variety show yakni Inspirasi Iman.

Tidak hanya itu saja, si pengarang bukupun turut hadir sebagai narasumber dalam

acara Inspirasi Iman. Si narasumber menceritakan dan memberikan pengalamannya dalam

membuat buku tersebut sehingga yang tujuan akhirnya adalah dapat memberikan hal positif

serta menjadikan inspirasi kepada para penonton.

Setelah penemuan ide untuk satu episode hal yang dilakukan adalah tahap

perencanaan. Pada tahap perencanaan ini memilih narasumber, bintang tamu, serta crew

yang bertugas. Selain dari itu, pematangan konsep pun peril dilakukan. Pematangan konsep

ini baik untuk konsep acara Inspirasi Iman itu sendiri maupun perencanaan produksinya.

Bila semuanya telah dilakukan tahap selanjutnya adalah produksi. Keberhasilan produsksi

televisi sangat ditentukan oleh keberhasilan tahap produksi

2. Produksi Program Inspirasi Iman

Produksi adalah seluruh kegiatan liputan atau pengambilan gambar (shooting) baik

di studio (interior), maupun di luar studio (eksterior), pelaksanaan pengambilan gambar

atau shooting merupakan proses kreatif yang mengubah naskah menjadi bentuk audio

visual.

Page 62: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

52

Pelaksanaan proses produksi program Inspirasi Iman dilakukan di dalam studio

gedung auditorium yang terletak di Jl. Gerbang Pemuda Senayan Jakarta. Tahap

pelaksanaan produksinya, tim Inspirasi Iman harus mempersiapkan segala keperluan dalam

shooting, mengundang narasumber, audien, dan lain-lain agar tapping berjalan dengan baik.

Semua tahap produksi ini dilakukan setelah semua tahap pra produksi selesai.

Perekaman yang dilakukan setelah semua persiapan selesai dilakukan. Pengambilan gambar

merupakan tahap dari akrifitas produksi yang merupakan perwujudan rancangan produk

menjadi film atau sinetron yang terekam dalam negatif film/kaset. Juga perekaman suara

direct recording agar dapat suara yang lebih orisinil.

Tahap pelaksanaan produksi pada program acara Inspirasi Iman, semua tim

bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing karena shooting dilakukan di dalam

gedung auditorium selama kurang lebih 2 jam atau 120 menit. Setiap individu harus

memiliki tanggung jawab atas tugas-tugasnya agar selama shooting tidak terjadi hal-hal

yang tidak diinginkan.

Proses produksi program Inspirasi Iman dilakukan dengan dua cara, yaitu run true

dan jumping.5 Run true dilakukan yaitu seolah-olah live. Jadi saat pengambilan gambar

sudah diatur oleh switcher seperti wakti live dan langsung direkam dan didapatkan

masternya. Saat proses run true ini memudahkan editor untuk mengedit karena masternya

yang sudah didapatkan sudah nyambung, hanya saja tinggalkan dimasukkan ttitle, judul,

5 Wawancara pribadi, Hudaya Aslam

Page 63: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

53

dan lain-lainnya. Berbeda halnya jika proses produksi dilakukan secara jumping. Jumping

biasanya dilakukan jika ternyata jadwal narasumber yang hanya mempunyai waktu 1 jam

sedangkan proses produksi berlangsung selama 2 jam, maka proses produksinya melakukan

jumping. Jadi pengambilan gambar yang didakulukan adalah talk nya terlebih dahulu,

setelah itu baru diambil lagunya semua. Hal ini cukup merumitkan saat mengedit

gambarnya, tapi karena editingnya dilakukan oleh seorang profesional maka proses

editingpun dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Dalam pelaksanaan produksi ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar

pelaksanaan produksi dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal,

yaitu:

1. Semua peralatan yang digunakan harus ready for use.

2. Artis dan para pengisi acara lainnya harus sudah siap sebelum shooting

dilakukan.

3. Pengarahan harus diberikan kepada para pengisi acara tentang hal-hal yang

dipandang perlu.

4. Jangan lupa mengontrol hal-hal kecil yang biasanya sering terlupakan.

5. Mulailah tepat pada waktunya, kecuali ada hal-hal khusus yang menyebabkan

keterlambatan. Kalau sampai terjadi hal demikian, segera beritahukan kepada

seluruh kru yang bertugas serta pengisi acara lainnya, dan pastikan berapa lama

harus menunggu.

Page 64: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

54

6. Jangan segan-segan mengulangi shoot yang tidak memuaskan dan juga untuk

mendapatkan stock shoot sebanyak-banyaknya, dan pastikan akan dipergunakan

saat editing nanti.6

Perencanaan produksi harus dilakukan semaksimal mungkin agar hasil produksi

yang didapat juga maksimal. Selain itu, perencanaan yang kurang matang juga nantinya

akan berdampak pada pelaksanaan produksi di lapangan. Pelaksanaan produksi akan

terkesan asal dan tidak serius karena pelaksanaan produksi tidak sesuai dengan dengan

yang sudah direncanakan sebelumnya.

Selain dari itu, sarana produksi yang menjadi peununjang terwujudnya sebuah ide

agar menjadi sebuah program yang siap untuk ditayangkan, tentu saja perlu diperhatikan

kualitas alat sesuai dengan standar broadcast yang mampu menghasilkan gambar dan suara

secara bagus.

Terjaminnya kualitas peralatan ini menjadi faktor penunjang lancarnya proses

produksi. Adapun sarana pendukung yang digunakan dalam pelaksanaan produksi program

Inspirasi Iman adalah:

1) Kamera, merupakan alat yang digunakan untuk pengambilan gambar.

2) CCU (Camera Control Unit), merupakan alat yang dipergunakan untuk mengontrol

beberapa kamera.

6 Darwanto S, Manajemen Produksi Acara Siaran, (Multi Media Training Centre [MMTC], 1992), h.

182

Page 65: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

55

3) Switcher, merupakan perangkat teknis untuk memindahkan dan memilih gambar

dari berbagai stock shoot maupun input kamera.

4) Audio Mixer, merupakan alat pengatur suara agar suara yang dihasilkan tidak

mengalami gangguan.

5) Monitor, berfungsi untuk melihat tampilan visual yang dihasilkan dari kamera.

6) VTR (Video Tape Recorder), merupakan alat yang digunakan untuk merekam hasil

shooting.

7) Lighting, merupakan alat yang digunakan untuk pencahayaan dalam proses

shooting.

8) Character Generator, merupakan alat yang digunakan untuk membuat serta

menampilkan tittle, sub tittle, serta grafik yang digunakan dalam produksi program

Inspirasi Iman.

Bukan hanya sarana saja yang jadi penunjang dalam proses produksi, tetapi

prasaranapun menjadi penunjang produksi program Inspirasi Iman, antara lain:

1) Ruang kontrol dengan penyejuk udara (AC).

2) Ruang visual editing/penyunting gambar.

3) Studio produksi lengkap dengan sistem lampu, suara, dan kamera elektronik serta

penyejuk udara (AC).

4) Property

Page 66: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

56

3. Pasca Produksi Inspirasi Iman

Pasca produksi adalah keseluruhan dari kegiatan peliputan/shooting, taping sampai

materi itu dinyatakan selesai dan siap ditayangkan atau diputar kembali. Kegiatan-kegiatn

yang termasuk ke dalam pasca produksi adalah editing, pengisian suara, subtitle, ilustrasi,

efek, dan lain-lain.

Proses editing, biasanya ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh tim produksi

Inspirasi Iman, terkait dengan pasca produksi, melakukan penyuntingan suara maupun

gambarnya, pengisian grafik baik yang berbentuk tulisan maupun berupa foto dan

sebagainya, pengisian narasi, dan pengisian ilustarsi musik.

Program Inspirasi Iman merupakan siaran tidak langsung atau tapping, maka

membutuhkan penyuntingan oleh editor berdasarkan format program yang dibuat dan juga

pemotongan gambar jika ada kelebihan waktu dan tidak merusak makna dari suatu gambar,

dan alur pembahasan serta pesan yang terkandung di dalamnya dan juga bisa dengan

menambahkan gambar jika durasinya cukup atau kurang dari 120 menit.

Hasil editing program Inspirasi Iman ini tergantung dari proses saat produksi,

apakah run true atau jumping. Jika pada saat tapping pengambilan gambar melakukan run

true atau seperti live maka itu akan memudahkan editor untuk mengedit karena

pengambilan gambar yang sudah nyambung jadi editor hanya tinggal memasukkan

Page 67: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

57

subtittle, judul, dan lainnya. Tapi biasanya proses editing setiap episode dalam acara

Inspirasi Iman memakan waktu kurang lebih 4 jam.

Berbeda halnya jika saat pengambilan gambar atau tapping melakukan jumpng. Saat

pengambilan gambar dengan melakukan jumping proses pengambilan gambar talk nya itu

dilakukan terlebih dahulu, kemudian setelah ini barulah pengambilan gambar untuk musik

islaminya. Setelah shooting selesai maka materi hasil shooting langsung dipilih dan

disambung-sambungkan dalam pita VHS. Setelah editing kasar ini jadi, hasilnya dilhat

dengan seksama, jika masih ada yang kurang atau tidak pas, maka proses editing dilakukan

kembali. Setelah editing off line dirasa pas dan memuaskan barulah editing script, naskah

editing ini sudah dilengkapi dengan uraian untuk narasi dan bagian-bagian yang perlu diisi

dengan ilustrasi musik. Di dalam naskah editing, gambar, dan nomor kode waktu tertulis

jelas untuk memudahkan pekerjaan editor.

Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli. Sambungan-

sambungan setiap shoot dan adegan dibuat tepat berdasarkan catatan kode waktu dalam

naskah editing. Demikian pula sound asli dimasukkan dengan level yang sempurna. Setelah

editing on line ini siap, proses selanjujtnya adalah mixing.

Narasi yang sudah direkam dan juga ilustrasi musik yang juga sudah direkam dan

dimasukan ke dalam pita hasil editing on line, sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang

tertulis dalam naskah editing. Keseimbangan di antara sound effect, suara narasi, dan musik

harus dimuat sedemikian rupa sehingga tidak saling mengganggu dan terdengar jelas.

Page 68: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

58

Setelah proses mixing ini selesai boleh dikatakan bagian yang paling penting dalam post

production sudah selesai. Secara menyeluruh produksi juga sudah selesai, setelah produksi

selesai biasanya diadakan preview. Dalam preview tidak lagi yang harus diperbaiki.

Apabila semua sudah siap maka program ini siap juga untuk ditayangkan.

Terakhir adalah evaluasi mulai dari hasil editing sampai dengan evaluasi hasil dari

penayangan. Evaluasi di sini mempunyai dua maksud. Maksud yang pertama ialah evaluasi

program yang bertujuan untuk menilai seberapa jauh program-program ini bisa dianggap

baik menurut sasaran. Maksud yang kedua adalah evaluasi instruksional. Di sini tidak

dibicarakan mengenai kemampuan audiens dalam memahami isi program instruksional

yang diselenggarakan.7

Evaluasi dalam acara program Inspirasi Iman adalah guna untuk mengetahui

kekurangan dan kelebihan selama tapping berjalan. Semua tim Inspirasi Iman dapat

melakukan evaluasi atau member masukkan, sehingga kesalahan yang tidak diinginkan

tidak akan terulang lagi, sehingga dapat menjadi pelajaran untuk episode-episode

selanjutnya. Sebelum hasil produksi benar-benar siap untuk ditayangkan, pada tahap ini

untuk memastikan kualitas editing apakah sudah memenuhi standar kualitas untuk layak

tayang.

7 Pawit M. Yusuf, Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Instruksional, (Bandung: PT. Remaja,

1990), cet. Ke-1, h. 121

Page 69: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

59

C. Kendala yang dihadapi dalam Produksi Inspirasi Iman

Program Inspirasi Iman memiliki pengemasan acara yang bagus menarik. Acara ini

dikemas dengan format variety show religy yang menggabungkan format acara talk show

dan hiburan musik islami. Selain itu proses penyampaian dakwahnya pun cukup menarik,

selain itu juga ada Ust. Felix Y Siauw yang menjadi seorang host ataupun inspirator yang

memberikan serta menjadi menjadi inspirasi bagi para penonton. Okky Setiana Dewi pun

turut serta dalam program acara ini, yakni sebagai pemandu acara atau host. Sosok Okky

yang dikenal sebagai entertainer yang religi mampu membawakan acara ini apik

sedemikian rupa dan membawa para penontonnya setia untuk menonton acara Inspirasi

Iman ini. Selain dua host tersebut, ada co-host yang menjadi pendamping host yaitu

seorang komedian kondang yakni Jarwo Kwat. Meskipun ia seorang komedian, tapi

perannya di sini cukup untuk membuat suasana mencair serta memberikan celoteh-

celotehan yang membuat audiens ingin menonton acara ini. Meskipun demikian Jarwo

Kwat dikenal sebagai orang komedian, dia tetap dapat menjaga acara religy ini tetap pada

konsep dan jalurnya.

Faktor pendukung dalam acara Inspirasi Iman ini didukung oleh kelengkapan alat-

alat dan alat-alat yang bagus untuk dioperasionalkan yang menjadi solusi untuk kemudahan

bagi proses produksi terhadap tayangan program ini. Selain itu, acara ini pun didukung oleh

para audiens yang daftar untuk hadir langsung di studio sehingga acara ini dapat berjalan

dengan lancar.

Page 70: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

60

Dalam acara Inspirasi Iman ini memiliki faktor penghambat atau kendala yang

dihadapi saat proses produksi acara ini. Dalam suatu proses produksi terdapat suatu kendala

yang menjadikan proses berlangsungnya produksi tersebut terhambat oleh faktor teknis dan

non teknis, diantaranya:

1) Faktor Teknis

Faktor penghambat teknis ini adalah di dalam menjalankan suatu proses

produksi adalah ketika audio yang dihasilkan tidak terdengar di ruang kontrol,

padahal audio itu terdengar saat di studio. Maka hal yang dilakukan adalah

mengecek pada alat audio yang ada di ruang kontrol, jika kendala yang dihadapi

cukup rumit maka audio itu harus diperbaiki atau diganti, sehingga harus

dilakukan pengambilan gambar ulang.

2) Faktor Non Teknis

Faktor ini biasanya dihadapi ketika bintang tamu atau narasumber yang

sebelumnya sudah dihubungi, tidak dapat hadir sehingga proses produksinya

harus diundur ke minggu berikutnya. Selain itu waktu yang dimiliki oleh

bintang tamu atau narasumber hanya 1 jam, padahal waktu yang dibutuhkan

untuk tapping adalah sekitar 2 jam. Hal ini dapat diantisipasi dengan

pengambilan gambar dengan metode jumping.

Page 71: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

61

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Program acara Inspirasi Iman merupakan satu dari berbagai macam program religi

yang tayang di hampir seluruh stasiun televisi. Inspirasi Iman merupakan program acara

yang bekerja sama dengan salah satu production house yaitu Warna Putih dengan TVRI.

Jadi di sini, seluruh konsep dan ide kreatif dibuat oleh tim Warna Putih, sedangkan kru

yang bertugas dari pihak TVRI. Selain dari itu pihak TVRI lah yang memiliki atas hak siar

dari program tersebut.

Setelah peneliti melakukan penelitian dan menganalisis data, maka dari itu untuk

menjawab rumusan masalah dapat ditarik kesimpulan dari program Inspirasi Iman ini,

yaitu:

1. Format Program Inspirasi Iman

Pihak Warna Putih sebagai production house yang telah mencetuskan ide

bahwasannya format acara Inspirasi Iman yaitu mengusung format variety show religy.

Program Inspirasi Iman menggabung dua konsep format acara, yaitu talk show dan hiburan

musik islami. Warna Putih memiliki tujuan yaitu dengan pengemasan seperti akan

Page 72: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

62

membuat penonton merasa tidak jenuh akan tonton ceramah lainnya yang hanya sekedar

mendengarkan saja. Acara ini hadir setiap Kamis, pukul 23.00-00.30 di TVRI.

2. Produksi Program Inspirasi Iman

a. Pra Produksi

Penemuan ide atau judul dari setiap episode Inspirasi Iman, pertama bisa saja

dari materi training yang sudah banyak menginspirasi banyak orang. Kedua, bisa

dari judul sebuah buku yang menginspirasi banyak orang. Ketiga, dari pengalaman

tokoh yang memberikan inspirasi bagi banyak orang. Keempat, diluar dari tiga hal

tersebut yaitu topik yang akan diangkat oleh tim kreatif. Tahap pra produksi acara

Inspirasi Iman memakan waktu hingga 2 minggu tergantung bagaimana penentuan

judul setaip episode serta penentuan bintang tamu dan narasumber.

Secara umum tahap pra produksi harus dilakukan semaksimal mungkin agar

hasil produksi yang didapat juga maksimal. Selain itu, perencanaan yang kurang

matang juga nantinya akan berdampak pada pelaksanaan produksi di lapangan. Jika

sudah sudah matang persiapan yang dilakukan maka dalam produksi di lapangan

semua kru harus bisa menanganin segala macam gangguan dan kekurangan agar

tetap mendapatkan hasil yang maksimal.

Page 73: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

63

b. Produksi

Tahap pelaksanaan produksi pada program acara Inspirasi Iman dilakukan

secara tapping di dalam gedung auditorium selama kurang lebih 2 jam atau 120

menit. Proses produksi program Inspirasi Iman dilakukan dengan dua cara, yaitu

run true dan jumping. Run true dilakukan yaitu seolah-olah live. Jadi saat

pengambilan gambar sudah diatur oleh switcher seperti wakti live dan langsung

direkam dan didapatkan masternya. Saat proses run true ini memudahkan editor

untuk mengedit karena masternya yang sudah didapatkan sudah nyambung, hanya

saja tinggalkan dimasukkan ttitle, judul, dan lain-lainnya. Berbeda halnya jika

proses produksi dilakukan secara jumping. Jumping biasanya dilakukan jika

ternyata jadwal narasumber yang hanya mempunyai waktu 1 jam sedangkan proses

produksi berlangsung selama 2 jam, maka proses produksinya melakukan jumping.

Jadi pengambilan gambar yang didakulukan adalah talk nya terlebih dahulu, setelah

itu baru diambil lagunya semua.

c. Pasca Produksi

Proses editing, biasanya ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh tim

produksi Inspirasi Iman, terkait dengan pasca produksi, melakukan penyuntingan

suara maupun gambarnya, pengisian grafik baik yang berbentuk tulisan maupun

berupa foto dan sebagainya, pengisian narasi, dan pengisian ilustarsi musik.

Page 74: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

64

Hasil editing program Inspirasi Iman ini tergantung dari proses saat produksi,

apakah run thrue atau jumping. Jika pada saat tapping pengambilan gambar

melakukan run thrue atau seperti live maka itu akan memudahkan editor untuk

mengedit karena pengambilan gambar yang sudah nyambung jadi editor hanya

tinggal memasukkan subbtittle, judul, dan lainnya. Biasanya proses editing setiap

episode dalam acara Inspirasi Iman memakan waktu kurang lebih 4 jam. Berbeda

halnya jika saat pengambilan gambar atau tapping melakukan jumpng. Saat

pengambilan gambar dengan melakukan jumping proses pengambilan gambar talk

nya itu dilakukan terlebih dahulu, kemudian setelah ini barulah pengambilan

gambar untuk musik islaminya. Setelah shooting selesai maka materi hasil shootng

langsung dipilih dan sambung-sambungkan.

3. Kendala yang dihadapi dalam Produksi Inspirasi Iman

Acara Inspirasi Iman ini memiliki faktor penghambat atau kendala yang

dihadapi saat proses produksi acara ini. Suatu proses produksi terdapat suatu

kendala yang menjadikan proses berlangsungnya produksi tersebut yaitu yang

menjadi faktor penghambat teknis ini adalah di dalam menjalankan suatu proses

produksi adalah ketika audio yang dihasilkan tidak terdengar di ruang kontrol,

padahal audio itu terdengar saat di studio. Maka hal yang dilakukan adalah

mengecek pada alat audio yang ada di ruang kontrol, jika kendala yang dihadapi

cukup rumit maka audio itu harus diperbaiki atau diganti, sehingga harus dilakukan

Page 75: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

65

pengambilan gambar ulang. Sedangkan faktor non-teknis ini biasanya dihadapi

ketika bintang tamu atau narasumber yang sebelumnya sudah dihubungi, tidak dapat

hadir sehingga proses produksinya harus diundur ke minggu berikutnya. Ataupun

waktu yang dimiliki oleh bintang tamu atau narasumber hanya 1 jam, padahal waktu

yang dibutuhkan untuk tapping adalah sekitar 2 jam. Hal ini dapat diantisipasi

dengan pengambilan gambar dengan metode jumping.

B. Saran

1. Kepada pihak pengelola program Inspirasi Iman, harus dapat lebih kreatif dalam

menyajikan acara ini agar penonton tetap setia menonton tayangan ini.

2. Kepada pihak TVRI harusnya tayangan inspiratif seperti ini jam tayangnya di

jam-jam prime time, karena jam tayang Inspirasi Iman dinilai sangat larut

malam. Hal ini dilakukan agar lebih menjurus kepada target audiens nya.

3. Kepada masyarakat dan penonton setia Inspirasi Iman, agar lebih bisa

menikmati program dakwah dengan format yang sangat inspiratif ini, tanpa

menghilangkan esensi dari materi dakwah yang disampaikannya.

Page 76: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

66

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan, Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial

Lainnya, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010

Cetak Biru Kebijakan Umum, Kebijakan Penyiaran, Kebijakan Pengembangan Kelembagaan

dan Sumber Daya Televisi Republik Indonesia (TVRI) tahun 2006-2011

Direktorat Televisi Departement Penerangan, TVRI 1962-1972, (Jakarta), Cet. Ke-1

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta: Andi Ofset, 1989, cet ke-19

Hidayat, Nurul, Metodologi Penelitian Dakwah Dengan Pendekatan Kualitatif, Jakarta: UIN

Press 2006

Israr , M. H., Retorika dan Dakwah Islam Era Modern, (Jakarta: CV. Firdaus, 1993)

Ks, Usman, Television News Reporting & Writing, (Bogor: Ghalia Indonesia. 2009) Cet Ke-1

Kroyanto, Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta; Kencana Prenada Media Group,

2009)

Marwah Daud, Dakwah Islam Tahun 2000-an, Makalah Pengantar pada Stadium General

Fakultas Dakwah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: 1990)

M. Yusuf , Pawit, Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Instruksional, (Bandung: PT.

Remaja, 1990), cet. Ke-1

Moleong, Lexy, J, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012),

Mabruri, Anton, Manajemen Produksi Program Acara Televisi Format Acara Non-Drama,

News, & Sport, (Jakarta: PT. Grasindo, 2013), cet pertama

Naratama, Menjadi Sutradara Televisi, (Jakarta: Grasindo, 2006), cet. Ke-1

Page 77: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

67

Rahmat,Jallaludin, Catatan Kang Jalal Visi Media, Politik, dan Pendidikan, (Bandung, Remaja

Rosda Karya, 1998), Cet ke-2

Rahmat, Jallaludin, Psikologi Komunikasi, (Bandung, PT. Remaja Rosda Karya), 2008

Rahmat, Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007),

cet-13

Richard B. Chase dan Nicholas J. Aquilano, Production and Operation Management, Edisi

ketiga, Richard D. (Homewood, Illionis: Irwin, Inc, 1981)

Surahmad, Winarno, Dasar-dasar Teknik Penelitian, Bandung: CV. Tarsita, 1989

Sutisno, P.C.S, Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video, (Jakarta: Grasindo,

1993), cet. Ke-1

S, Darwanto, Manajemen Produksi Acara Siaran, (Multi Media Training Centre [MMTC], 1992)

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Departmen Pendidikan dan Kebudayaa Republik Indonesia, 1988)

Wibowo, Fred, Teknik Produksi Program Televisi, (Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2009)

Wibowo, Fred, Dasar-dasar Produksi Program Televisi, (Yogyakarta, PT. Gramedia

Widiasarana Indonesia, Cet. Ke-1

www.tvri.co.id

Page 78: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Page 79: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Page 80: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Page 81: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

INSPIRASI IMAN TVRI

Tema :

Komunikasi Positif dalam Keluarga

Host : Ust. Felix Siauw dan Oki Setiana Dewi

Co Host : Jarwo Kwat (Uncle Jak)

Bintang Tamu : Cici Tegal (artis)

Narasumber : Haris Islam (Life Coach dan Marketing Coach)

Deskripsi Tema :

Semua mu’minin dan mu’minat tentu menginginkan keluarga nya

sakinah mawaddah warohmah. Sebuah Niat baik dan Doa yang

sering diucapkan bahkan sejak awal menikah. Namun kenyataannya

niat saja tidak cukup. Tidak sedikit keluarga mu’minin

mu’minat dihadang oleh hempasan gelombang persoalan. Problem

antara suami istri, orangtua dengan anak, problem dengan

mertua, adik dengan kakak, dsb.

Banyak ahli mengatakan sumber persoalan dalam konflik keluarga

berasal dari problem komunikasi. Jika demikian, lalu

komunikasi seperti apa yang perlu dikuasai oleh mu’minin

mu’minat dalam rangka upayanya membangun keluarga yang

sakinah. Lebih dari itu, bukan cuma keharmonisan yang

diinginkan. Setiap anggota keluarga berharap bisa mendapat

dukungan dari anggota keluarga yang lain. Namun kesalahpahaman

komunikasi seringkali berdampak sebaliknya. Orangtua merasa

telah berusaha mendukung dan memotivasi anak2nya, sementara

sang anak merasa tidak mendapat dukungan orangtua. Istri

merasa telah mendukung sepenuhnya cita-cita suami, sementara

sang suami merasa langkahnya tidak didukung oleh istri.

Tema ini bertujuan mengungkap hal-hal sbb :

- Kisah inspiratif dari sejarah Islam tentang keluarga yang

saling mendukung dalam menegakkan syariat Islam.(oleh

felix siauw)

Page 82: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

- Pandangan Inspiratif dari Narasumber tentang

kesalahpahaman komunikasi yang menghambat tercapaianya

keluarga sakinah bisa dalam bentuk kisah kontemporer.

(untaian inspirasi oleh Haris Islam)

- Apa saja hal-hal yang harus dilakukan agar komunikasi

positif bisa dicapai.

- Pentingnya memahami tingkat efektifitas kata-kata,

intonasi, dan motion dalam komunikasi. Contoh-contoh nya

dalam mendidik anak.

- Apa hubungannya perbedaan profil masing-masing anggota

keluarga dengan teknik komunikasi ?

- Pentingnya teknik “the best question” dalam komunikasi

agar tidak terjadi kesalahpahaman dan contoh penerapannya

dalam keluarga.

- Pengalaman nyata inspiratif yang dialami oleh Bintang

Tamu terkait dengan problema dan hambatan yang dialami

dalam membangun komunikasi di antara anggota keluarga.

- Bagaimana cara Bintang Tamu memahami perbedaan profil

masing2 anggota keluarga dan bagaimana menyesuaikannya

dengan teknik komunikasi yang pas.

Contoh Daftar Pertanyaan Dialog untuk Ust. Haris Islam

- Jika semua orang berniat memiliki keluarga

sakinah,mawaddah warohmah, mengapa masih banyak juga

orang yang “gagal” membangun keharmonisan dalam

keluarganya ? apa yang salah ?

- Seringkali orang bilang “saya udah ngomong berkali-kali

kok” tapi kok gak ngerti-ngerti juga. komunikasi sepeti

apa yang harusnya dilakukan ?

- Seperti apa komunikasi yang positif itu?

- Mengapa respon dari setiap anak berbeda, padahal pesan

dan cara komunikasi yang dilakukan sama. Misalnya “nak,

belajar setiap malam ya, supaya naik kelas, malu lho sama

teman2 kalau sampai gak naik kelas” kakaknya rajin, tapi

adiknya santai-santai saja. (tentang profil dasar

motivasi)

- Bagaimana caranya agar kita tidak salah paham atas apa

yang disampaikan orang lain kepada kita ? (teknik ask the

best question)

-

Page 83: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Contoh Daftar Pertanyaan untuk Cici Tegal:

- Adakah pengalaman menarik soal kesalahpahaman dalam

keluarga ? seperti apa ceritanya?

- Bagaimana cara meluruskan kesalahfahaman dengan orangtua?

- Menghindari salah faham dengan teman?

Page 84: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Lampiran

BERITA ACARA WAWANCARA

Narasumber : Hudaya Aslam

Jabatan : Ketua Creative House Warna Putih

Hari/Tanggal : Selasa/22 April 2014

Tempat : Kantin TVRI

Waktu : 16.00-17.00

1. Apa latar belakang dihadirkannya program Inspirasi Iman?

Pertama, kita melihat ada kurangnya program religi terutama yang menyemangati

orang-orang yang terbiasa mengaji atau ceramah. Kita mlihat justru sebagian orang

yang belum terbiasa ikut ceramah itu perlu dididik digarap oleh sentuhan program

religi yang membuat mereka tertarik melihat islam. Kedua, selama ini kebanyakan

Page 85: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

program religi menghaturkan materi-materi ceramah saja baik acara di kuliah subuh

lebih banyak materi ceramahnya. Kita melihat justru orang-orang yang mau kita bidik

itu kalo dikemas secara ngederin itu bisa-bisa gak dapet. Nah akhirnya lahirlah sebuah

ide untuk membuat program religi yang menggabungkan acara talk show dengan

acara musik seperti variety show. Kalo latar belakang judulnya kenapa inspirasi iman,

kita pengen acara ini hanya menjadi inspirasi bagi segmen yang kita bidik, jadi tuh

ternyata ada banyak hal yang dapat mereka dapatkan dari islam. Sehingga menjadi

inspirasi dan membuat mereka mau belajar islam dimanapun.

2. Apa tujuan dari program Inspirasi Iman?

Tujuannya membangkitkan semangat belajar islam kepada target audience. Boleh

didefinisikan dia muslim tapi belom terbiasa ceramah-ceramah atau mengaji, jadi

dengan adanya acara ini membuat mereka terinspirasi, oh ternyata ada yang menarik

dari islam dan itu mendorong mereka untuk belajar islam lebih banyak.

3. Apa visi dan misi program Inspirasi Iman?

Visi itu kan jangka panjang yaa, jadi kita pengen semakin banyak umat islam yang

tercerahkan. Selain itu misi yang lain kita pengen mengsinergikan orang-orang yang

inspiratif bisa dinikmati tanda kutip oleh khalayak luas. Kenapa, karena yang kita

hadirkan orang-orang itu kebanyakan selama ini untuk ngederinnya itu harus bayar,

sehingga semakin sedikit orang-orang yang mendapatkan pencerahan dari mereka.

Nah misinya dari acara ini kita dapat menghadirkan orang-orang yang sangat

inspiratif untuk memberikan inspirasi kepada audience.

4. Bagaimana ide awal sehingga bisa dibentuk program inspirasi iman?

Ide awalnya ini secara spesifik konsep acara, kita melihat ada tokoh muda yang

inspiratif itu kita pengen hadirkan tapi untuk acara tv kita perlukan dukungan pihak

Page 86: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

lain atau tokoh lain yang enterntaining nah dari sinilah muncul dua host yaitu seorang

inspirator yang inspiratif yaitu Ust. Felix dan seorang yang artis religi yang

entertaining yaitu okky setiana dewi. Nah itulah kemudian kita diskusikan dengan

mereka acara ini nah kemudian mengerucut dengan auidience yang ingin kita garap

dengan format variety.

5. Kapan acara inspirasi iman pertama ditayangkan?

Kalo tayangnya setiap hari kamis malam jum’at jam 11 malam sampai jam setengah

1. Kalo awalnya lupa-lupa inget sekitar akhir tahun 2012, sekitar bulan oktober atau

November. Awalnya 3 episode pertama itu jam 10 malam sebelum ada programnya

DPR, berikutnya di blooking sama program DPR jam 10 sampe jam 11 jadi kita

mundur ke jam 11.

6. Format apa yang digunakan dalam program inspirasi iman?

Formatnya itu variety show. Jadi acara ini akan jauh lebih menarik, ketika kita

menggabungkan 1 jam untuk acara talk show dan setengah jam acara musik, dalam

satu jam setengah.

7. Bagaimana dasar pemilihan judul atau materi inspirasi iman?

Dasar pemilihan tema itu dari kualifikasi yang kita punya. Satu, dari materi training

yang udah dikenal banyak menginspirasi banyak orang. Dua, jadi judul buku yang

menginspirasi banyak orang. Ketiga, bisa dari pengalaman tokoh. Kemudian bisa dari

topic yang lepas dari ini semua, topik yang ingin diangkat oleh dari tim kreaif.

8. Apa dasar pemilihan pengisi acara apakah ada kriteria khusus untuk adanya

twins host dan co host?

Kalo memilih felix karena dia seorang inspirator dan kita pengen menghadirkan di

acara ini seorang inspirator jadilah felix posisinya sebagai inspirator dan host tetap.

Okky itu kriterianya seorang entertainer kita perlukan dia adalah host sekalian

Page 87: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

presenter. Nah satu lagi kita mau pilih seorang komedian yaitu kita pilih si jarwo

kwat. Karena dia meskipun ngelawak bisa ngikutin ke konten religi.

9. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk produksi acara ini?

Kita produksi itu minimal 2 minggu dari pra produksi. Tapi kalo pas produksi atau

taping minimal 2 jam satu episode, tapi itu diluar pasca produksi di luar edit. Karena

kita pakai run thrue yaitu seolah-olah live. Jadi orang ngedit enggak capek karena

udah nyambung, tinggal masukin tittle, judul, jadi gambar udah sama switcher udah

dilakukan di tempat seperti waktu live dan langsung direkam langsung didapetin

masternya. Tapi kalo kondisi tertentu kita harus jumping, normalnya di rundown itu di

setiap akhir segmen ada lagu tapi ternyata terkait jadwal narasumber yang punya

waktu 1 jam setengah dan kalo kita paksakan untuk ngikutin semua kan gak bisa, jadi

boleh jadi pilihan kita dijumping, jadi talk nya itu diambil dulu semua, setelah itu

baru diambil lagunya semua.

10. Faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dalam produksi?

Yaitu sesuai dengan jadwal. Kemudian narasumber, bintang tamu hadir sesuai dengan

yang direncanakan. Terus satu lagi yaitu audience, karena audience itu mewakili

audience di rumah. Dan kehadiran mereka sangat penting karena mereka bagian dari

acara. Kedua narasumber yang match dengan skejul.

11. Faktor apa saja yang menghambat dalam produksi?

Faktor penghambatnya itu udah pasti skejul daripada para narasumber ataupun

bintang tamu. Jadi ketika kita sudah harus siap untuk produksi tetapi narasumbernya

mendadak tidak bisa hadir jadi kita harus mengundur waktu produksinya. Selain itu

juga audio juga pernah menjadi slah satu penghambat dalam produksi. Karena waktu

itu suaranya itu tidak masuk di audio tapi terdengar saat di studio. Jadi kita harus cek

Page 88: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

lagi audinya itu apa sudah pas atau belum. Itu aja sih menurut saya, selebihnya oke

oke saja.

12. Apa saja yang dilakukan agar pemirsa tetap menonton acara Inspirasi Iman?

Yang pasti kita akan tetep menghadirkan bintang tamu dan narasumber yang sangat

inspiratif sehingga para penontonnya juga dapat belajar dari mereka. Terus juga kita

selalu berusaha membuat acara ini menjadi menarik dan menjadi tontonan wajib bagi

para penonton.

13. Apa harapan anda terhadap penonton setia acara Inspirasi Iman?

Harapannya semoga aja dengan menonton Inspirasi Iman ini para penonton dapat

menjadikan ini semua inspirasi dan dapat mencontoh dan mengambil hal-hal positif

yang ada di acara ini untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari. Amiinn.

Page 89: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Lampiran

BERITA ACARA WAWANCARA

Narasumber : Ust. Felix Y Siauw

Jabatan : Inspirator/Host

Hari/Tanggal : Rabu/23 April 2014

Tempat : Daan Mogot Baru

Waktu : 09.00-10.00 wib

1. Sejak kapan ustad menjadi host atau narasumber dalam acara Insiprasi Iman?

Sejak kapannya saya lupa. Tapi kalo gak salah akhir 2012 atau awal 2013 gitu

Page 90: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2. Persiapan apa saja yang dilakukan untuk mejadi host dalam acara Insiprasi

Iman?

Persiapan sih gak ada kayaknya. Tapi kalo untuk persiapan materi, contohnya

misalnya satu tema lagi diulas misalkan tema mengenai jujur ya paling saya buka-

buka lagi bab tentang jujur. Tapi persiapan khusus si gak ada.

3. Bagaimana pendapat ustad mengenai hadirnya acara ini?

Bagus tapi belum maksimal. Kenapa bagus karena ini kan menawarkan satu opsi di

tengah-tengah acara-acara tv yang hampir 80% sampai 90% yang tidak mendidik tapi

ini menawarkan satu hal yang baru ya kita berusaha masuk ke lapisan-lapisan yang

tidak terlalu memahami islam artinya bisa dilambangkan dengan banyaknya musik

disitu dan sebagainya, nah kita coba masuk ke lapisan itu. Nah tapi tidak maksmial,

kenapa tidak maksimal karena kita masih terikat dengan peraturan tv yang

mengaharuskan ada beberapa entertainment dan sebagainya, makannya ada musik-

musik itu. Ya paling tidak maksimal itu jam tayang karena itu terlalu malem.

4. Apakah format variety show ini sudah maksimal atau menjurus kepada

penonton?

Bagi saya tidak maksimal. Karena tujuan saya mendidik orang dengan islam dan bagi

saya adanya entertainment musik-musik itu memang agak sedikit membuat terganggu

orang-orang fokus. Tapi itu tentu saja bagi segmentasi yang lain, seperti segmentasi

orang yang masih belajar islam ya itu adalah salah satu adalah sesuatu yang menarik

bagi mereka mungkin tidak membosankan. Tapi bagi segmentasi yang lain yang

mereka mungkin aktifis yang sudah paham soal islam ya itu seolah-olah mengganggu

karena bagaimanpun juga kan mereka tidak terbiasa mendengarkan msuik seperti itu.

5. Apakah jam tayang acara ini sudah tepat sasaran?

Menurut saya belum maksimal karena jam tayang yang terlalu malam.

Page 91: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

6. Apakah ada faktor pendukung dan penghambat selama usttad menjadi host di

acara ini?

Faktor pendudkung itu insya allah keluarga. Tapi faktor penghambat saya piker

sampai saat ini gak ada.

7. Bagaiman kesan ustad selama menjadi host di acara Inspirasi Iman?

Ya Alhamdulillah intinya daripada dakwah ini kan kita memeberikan kecendrungan

tentang islam dari awalnya mereka tidak paham soal islam menjadi paham tentang

islam atau sedikit lebih paham tentang islam yang awalnya tidak peduli sama islam

menjadi lebih peduli atau sedkit lebih peduli soal islam. Nah makannya saya liat ini

adalah suatu yang bekerja ya memang berefek dan Alhamdulillah sambutannya positf

sekali dan kesan saya alhamdulillah saya bisa menjadi bagian dari acara tersebut itu

bisa mensyiarkan islam secara lebih luas.

8. Bagaimana saran ustad ke depannya untuk acara Inspirasi Iman ini?

Kalo saran saya secara pribadi ya pertama waktu tentu saja waktu itu harus diberikan

oleh waktu-waktu prime time yangg sekarangg justru waktu-waktu primer time diisi

acara-acara merusak bukannya tidak bermutu tapi justru merusak menurut saya

merusak generasi muda, merusak cara pandang manusia, merusak bangsa secara

keseluruhan. Kedua adalah masalah memang saya mengharapkan dan saya sudah

bicarakan oleh tim nah memang itu harus ditarik ke arah yang kemudian lebih islami

jadi ke arah yg lebih sempurna ke arah yang islami.

Page 92: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

DOKUMENTASI PENULIS DENGAN TIM PRODUKSI INSPIRASI IMAN

Page 93: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

PROSES PRODUKSI PROGRAM INSPIRASI IMAN

Page 94: ARIS SUYITNO 1110051000185 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26273/1/ARIS... · Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

PROSES EDITING PROGRAM INSPIRASI IMAN