Arh Penduduk

4
5-1 RTRW Provinsi Papua Barat L a p o r a n R e n c a n a 2008 - 2028 5.3. ARAHAN KEPENDUDUKAN 5.3.1. Kebijakan Pengaturan Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk di Provinsi Papua Barat untuk jangka waktu 20 tahun kedepan masih relatif kecil. Daya dukung lingkungan dan daya tampung penduduk diperkirakan masih terbuka lebar. Angka pertumbuhan dan jumlah penduduk pada 2 dekade yang akan datang masih sangat dapat dikembangkan. Meskipun demikian upaya defensive tetap diperlukan di masa yang akan datang. Alokasi ruang untuk kawasan permukiman diarahkan ke pusat-pusat pertumbuhan kegiatan yang terdistribusi pada setiap Wilayah Pengembangan dan diarahkan pula untuk selalu dekat dengan ibukota pusat distrik (kecamatan) agar masyarakat aksesibel untuk mendapatkan fasilitas seperti pendidikan dan kesehatan disamping juga pengembangan fasilitas-fasilitas di pusat-pusat permukiman yang ada. Hasil analisis jumlah penduduk Provinsi Papua Barat dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5.5 Proyeksi Penduduk Provinsi Papua Barat Tahun 2008 – 2028 Dirinci Menurut Kabupaten (Jiwa) No. Kabupaten/Kota 2008 2013 2018 2023 2028 1 Fak-Fak 68.428 85.032 105.665 131.305 163.167 2 Kaimana 41.803 51.947 64.551 80.215 99.679 3 Teluk Wondama 21.939 27.262 33.877 42.097 52.312 4 Teluk Bintuni 53.167 66.068 82.099 102.021 126.776 5 Manokwari 175.770 218.420 271.420 337.281 419.122 6 Sorong Selatan 62.930 78.200 97.175 120.754 150.055 7 Sorong 96.608 120.050 149.180 185.379 230.361 8 Raja Ampat 40.473 50.294 62.498 77.663 96.509 9 Kota Sorong 172.267 214.068 266.011 330.559 410.769 Provinsi Papua Barat 733.385 911.341 1.132.478 1.407.274 1.748.750 Sumber: Hasil Analisis, 2008. 5.3.2. Kebijakan Pengembangan Sumberdaya Manusia Peningkatan sumberdaya manusia akan menentukan kemana arah dan kemajuan suatu wilayah. Melihat analisis SWOT yang telah dikemukakan pada tahapan analisis, maka perlu sebuah strategi pembangunan kapasitas masyarakat melalui pendekatan sumberdaya lokal setempat. Potensi di Provinsi Papua Barat yang kaya akan sumberdaya alam kehutanan, perikanan dan pertambangan, maka usaha untuk peningkatan kualitas hidup manusia haruslah ke arah hal tersebut.

description

penduduk rtrw

Transcript of Arh Penduduk

Page 1: Arh Penduduk

5-1

RTRW Provinsi Papua Barat

L a p o r a n R e n c a n a

2008 - 2028

5.3. ARAHAN KEPENDUDUKAN

5.3.1. Kebijakan Pengaturan Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk di Provinsi Papua Barat untuk jangka waktu 20 tahun kedepan

masih relatif kecil. Daya dukung lingkungan dan daya tampung penduduk diperkirakan

masih terbuka lebar. Angka pertumbuhan dan jumlah penduduk pada 2 dekade yang

akan datang masih sangat dapat dikembangkan. Meskipun demikian upaya defensive

tetap diperlukan di masa yang akan datang. Alokasi ruang untuk kawasan permukiman

diarahkan ke pusat-pusat pertumbuhan kegiatan yang terdistribusi pada setiap Wilayah

Pengembangan dan diarahkan pula untuk selalu dekat dengan ibukota pusat distrik

(kecamatan) agar masyarakat aksesibel untuk mendapatkan fasilitas seperti pendidikan

dan kesehatan disamping juga pengembangan fasilitas-fasilitas di pusat-pusat

permukiman yang ada. Hasil analisis jumlah penduduk Provinsi Papua Barat dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 5.5

Proyeksi Penduduk Provinsi Papua Barat Tahun 2008 – 2028

Dirinci Menurut Kabupaten (Jiwa)

No. Kabupaten/Kota 2008 2013 2018 2023 2028

1 Fak-Fak 68.428 85.032 105.665 131.305 163.167

2 Kaimana 41.803 51.947 64.551 80.215 99.679

3 Teluk Wondama 21.939 27.262 33.877 42.097 52.312

4 Teluk Bintuni 53.167 66.068 82.099 102.021 126.776

5 Manokwari 175.770 218.420 271.420 337.281 419.122

6 Sorong Selatan 62.930 78.200 97.175 120.754 150.055

7 Sorong 96.608 120.050 149.180 185.379 230.361

8 Raja Ampat 40.473 50.294 62.498 77.663 96.509

9 Kota Sorong 172.267 214.068 266.011 330.559 410.769

Provinsi Papua Barat 733.385 911.341 1.132.478 1.407.274 1.748.750

Sumber: Hasil Analisis, 2008.

5.3.2. Kebijakan Pengembangan Sumberdaya Manusia

Peningkatan sumberdaya manusia akan menentukan kemana arah dan kemajuan suatu

wilayah. Melihat analisis SWOT yang telah dikemukakan pada tahapan analisis, maka

perlu sebuah strategi pembangunan kapasitas masyarakat melalui pendekatan

sumberdaya lokal setempat. Potensi di Provinsi Papua Barat yang kaya akan

sumberdaya alam kehutanan, perikanan dan pertambangan, maka usaha untuk

peningkatan kualitas hidup manusia haruslah ke arah hal tersebut.

Page 2: Arh Penduduk

5-2

RTRW Provinsi Papua Barat

L a p o r a n R e n c a n a

2008 - 2028

Gambar 5.9 Peta Wilayah Perikanan Laut Provinsi Papua Barat

Page 3: Arh Penduduk

5-3

RTRW Provinsi Papua Barat

L a p o r a n R e n c a n a

2008 - 2028

Tabel 5.6

Indikasi Jumlah dan Daya Tampung Penduduk di Provinsi Papua Barat

Jumlah Penduduk (jiwa) No Kabupaten/Kota

Luas

(Ha) 2013 2018 2023 2028

1 Kabupaten Manokwari 1.209.441,68 85.032 105.665 131.305 163.167

2 Kabupaten Fak-Fak 868.545,06 51.947 64.551 80.215 99.679

3 Kabupaten Sorong 1.665.656,42 27.262 33.877 42.097 52.312

4 Kota Sorong 31.735,68 66.068 82.099 102.021 126.776

5 Kabupaten Sorong Selatan 1.164.732,37 218.420 271.420 337.281 419.122

6 Kabupaten Raja Ampat 504.725,10 78.200 97.175 120.754 150.055

7 Kabupaten Teluk Bintuni 2.086.732,12 120.050 149.180 185.379 230.361

8 Kabupaten Teluk Wondama 503.667,92 50.294 62.498 77.663 96.509

9 Kabupaten Kaimana 1.829.984,80 214.068 266.011 330.559 410.769

Total 9.865.221,15 911.341 1.132.478 1.407.274 1.748.750

Sumber: Hasil Analisis, 2008.

Sumberdaya manusia merupakan unsur utama pembangunan yang perlu diperhatikan

dalam kegiatan diseminasi budidaya perikanan laut dan pantai, disamping dua unsur

lainnya, yaitu teknologi dan sumberdaya alam. Upaya pengembangan sumberdaya

manusia dengan cara:

1. Pengembangan kualitas SDM yang disesuaikan dengan karakteristik wilayah adat

masyarakat setempat dan komoditas unggulan yang ditemukan di sana.

• Pengembangan Balai Latihan Kerja (BLK) yang disesuaikan dengan karakteristik

wilayah adat masyarakat setempat dan komoditas unggulan yang ditemukan di

sana.

• Pengembangan program link & match melalui program bapak asuh antara

industri besar dengan industri-industri kecil yang ada pada masing-masing

subwilayah.

• Pengembangan pusat-pusat inkubasi bisnis pada pusat-pusat permukiman untuk

mendorong keterlibatan putra-putri asli Papua lebih jauh terlibat dalam

pengembangan ekonomi lokal.

2. Peningkatan kapasitas kelembagaan setempat untuk mendorong kualitas SDM.

• Pengembangan program capacity building untuk pemda yang ada di lingkungan

Provinsi Papua Barat untuk mendorong tersusunnya program dan kegiatan

spesifik yang lebih berorientasi kepada potensi dan permasalahan setempat

Provinsi Papua Barat.

• Pengembangan program capacity building untuk lembaga masyarakat adat

(LMA) yang ada di lingkungan Provinsi Papua Barat untuk mendorong

tersusunnya program dan kegiatan spesifik yang lebih berorientasi kepada

Page 4: Arh Penduduk

5-4

RTRW Provinsi Papua Barat

L a p o r a n R e n c a n a

2008 - 2028

potensi dan permasalahan setempat Provinsi Papua Barat melalui

pendampingan.

• Pengembangan program capacity building untuk kelompok-kelompok masyarakat

yang ada di lingkungan Provinsi Papua Barat untuk membantu mendorong

tersusunnya program dan kegiatan spesifik yang lebih berorientasi kepada

potensi dan permasalahan setempat Provinsi Papua Barat.

Peningkatan kualitas SDM nelayan, pembudidaya ikan, dan masyarakat pesisir lainnya

merupakan bagian yang sangat penting karena potensi seumberdaya alam di sana

sangat tinggi. Dalam rangka pembinaan dan penyediaan sumberdaya manusia kelautan

dan perikanan yang berkualitas telah dilakukan pendidikan dan pelatihan bagi nelayan,

pembudidaya ikan dan masyarakat pesisir lainnya. Pada setiap pelatihan diberi muatan

kurikulum pelatihan tentang cara-cara melaksanakan kegiatan perikanan yang

bertanggung jawab. Program yang dapat dikembangkan adalah:

1. Pelatihan magang, paket “Kejar Ikan” (Kelompok Belajar Perikanan) merupakan

pendidikan nonformal dengan pendekatan metode pendidikan kesetaraan Kejar

Paket A yang berijazah SD atau Kejar Paket B berijazah SMP dengan menambah

kegiatan keterampilan perikanan disesuaikan dengan potensi sumberdaya dan

kebutuhan pelatihan di sekitar wilayah tempat pelatihan.

2. Pembinaan Desa Mitra, yakni kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui

pelatihan dan bimbingan usaha dalam bidang penangkapan, budidaya dan

pengolahan hasil perikanan.

3. Penyelenggaraan pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Perikanan, Akademi

Perikanan dan Sekolah Usaha Perikanan Menengah.

4. Pengembangan penyuluhan perikanan.