arensik uk3

101
PENCEGAHAN KECURANGAN A. Semua Orang Bisa Menjadi Tidak Jujur Dalam melakukan pencegahan kecurangan yang pertama adalah penciptaan budaya kejujuran, keterbukaan, dan dukungan lingkungan dengan karakteristik kecurangan yang rendah. Kedua menyertakan pengahapusan kesempatan melakukan kecurangan dan penjaminan bahwa semua pihak yang ikut melakukan tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman setimpal. B. Menciptakan Budaya Kejujuran, Keterbukaan, dan Memberi Dukungan Terdapat tiga faktor utama dalam pencegahan kecurangan terkait dengan menciptakan budaya kejujuran, keterbukaan, dan dukungan. Ketiga faktor tersebut adalah memperkerjakan orang jujur dan menyediakan latihan kesadaran kejujuran, menciptakan lingkungan kerja, dam memberikan program dukungan pegawai (employee assistance program – EAP). C. Memperkerjakan Orang yang Jujur dan Menyediakan Pelatihan Kesadaran akan Adanya Kecurangan Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemberi kerja dalam melakukan perekrutan dan pengelolaan sumber daya tenaga kerja, yaitu: 1. Sebelum mempekerjakan pelamar terutama di bagian utama, pemberi kerja sebaiknya memverifikasi semua informasi pada resume yang diajukan pelamar. 2. Pemberi kerja sebaiknya mengharuskan pelamar untuk memberikan pernyataan bahw semua informasi yang ada di resume mereka akurat. 3. Pemberi kerja sebaiknya memberikan pelatihan pada orang-orang yang terlibat dalam proses perekrutan untuk melakukan wawancara secara lebih terampil dan terperinci. Selain cara diatas, ada juga beberapa cara lain yang bisa dilakukan pemberi kerja dalam menguji perekrutan antara lain seperti menelusur latar belakang pelamar, uji narkoba, bahkan menyewa penyelidik swasta. D. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif

description

bab 4-11

Transcript of arensik uk3

PENCEGAHAN KECURANGANA. Semua Orang Bisa Menjadi Tidak JujurDalam melakukan pencegahan kecurangan yang pertama adalah penciptaan budaya kejujuran, keterbukaan, dan dukungan lingkungan dengan karakteristik kecurangan yang rendah. Kedua menyertakan pengahapusan kesempatan melakukan kecurangan dan penjaminan bahwa semua pihak yang ikut melakukan tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman setimpal.B. Menciptakan Budaya Kejujuran, Keterbukaan, dan Memberi Dukungan Terdapat tiga faktor utama dalam pencegahan kecurangan terkait dengan menciptakan budaya kejujuran, keterbukaan, dan dukungan. Ketiga faktor tersebut adalah memperkerjakan orang jujur dan menyediakan latihan kesadaran kejujuran, menciptakan lingkungan kerja, dam memberikan program dukungan pegawai (employee assistance program EAP).C. Memperkerjakan Orang yang Jujur dan Menyediakan Pelatihan Kesadaran akan Adanya KecuranganAda beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemberi kerja dalam melakukan perekrutan dan pengelolaan sumber daya tenaga kerja, yaitu:1. Sebelum mempekerjakan pelamar terutama di bagian utama, pemberi kerja sebaiknya memverifikasi semua informasi pada resume yang diajukan pelamar. 2. Pemberi kerja sebaiknya mengharuskan pelamar untuk memberikan pernyataan bahw semua informasi yang ada di resume mereka akurat.3. Pemberi kerja sebaiknya memberikan pelatihan pada orang-orang yang terlibat dalam proses perekrutan untuk melakukan wawancara secara lebih terampil dan terperinci. Selain cara diatas, ada juga beberapa cara lain yang bisa dilakukan pemberi kerja dalam menguji perekrutan antara lain seperti menelusur latar belakang pelamar, uji narkoba, bahkan menyewa penyelidik swasta.D. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif Faktor penting yang kedua dalam menciptakan budaya kejujuran, keterbukaan, dan dukungan adalah menciptakan lingkungan kerja yang positif. Lingkungan kerja yang positif tidak terjadi begitu saja tetapi harus dipupuk dan butuh waktu. Terdapat 3 elemen yang berkontribusi dalam pembetukan lingkungan kerja yang positif, yaitu:1. Ciptakan ekspektasi terkait kejujuran melalui kode etik yang cukup baik yang dimiliki organisasi dan kemudian menyampaikan ekspektasi ini keseluruh bagian organisasi. 2. Memiliki kebijakan yang sifatnya terbuka dan mudah diakses3. Memiliki prosedur operasional dan personil yang positif

E. Mengimplementasikan Program Dukungan untuk Pegawai (Employee Assistance Programs-EAP)Faktor ketiga dalam menciptakan budaya jujur, terbuka, dan memberi dukungan adalah implementasi program dukungan pegawai (Employee Assistance Programs). Salah satu dari tiga elemen segitiga kecurangan adalah tekanan yang dirasakan. Seringkali, tekanan yang memotivasi kecurangan adalah apa yang dianggap pelaku sebagai suatu ketidakadilan atau apa yang diyakini tidak memiliki solusi logis yang memungkinkan. Perusahaan yang memberikan pelatihan mengenai cara yang efektif untuk menangani tekanan pribadi kepada para pegawainya mengeliminasi banyak potensi kecurangan. Pengimplementian EAP dianggapn dapat membantu pegawai dalam mengatasi tekanan seperti masalah kesehatan dan keluarga.F. Mengeliminasi Kesempatan Terjadinya KecuranganKesempatan merupakan salah satu unsur yang sangat penting, sehingga mengeliminasi kesempatan untuk melakukan tindakan yang tidak jujur merupakan elemen terpenting juga yang perlu diperhatikan dalam mencegah terjadinya kecurangan. Terdapat lima metode dalam mengeliminasi kesempatan kecurangan, yaitu:1. Memiliki sistem pengendalian internal yang baikKerangka kerja pengendalian internal organisasi sebaiknya mencakup:a. Lingkungan pengendalian yang baikb. Sistem akuntansi yang baikc. Aktivitas pengendalian yang baikd. Pengawasane. Komunikasi dan informasi yang baikTidak ada struktur pengendalian internal yang benar-benar efektif tanpa memerhatikan ketelitian pada desain dan juga implementasinya. Bahkan jika sistem pengendalian yang ideal didesain, keefektifannya tergantung pada kompetensi dan dapat diandalkannya orang yang menjalankannya. Karena keterbatasan inilah, perusahaan perlu mengidentifikasi risiko pengendalian dari aktivitas-aktivitas pengendalian berikut: Pemisahan tugas Memiliki sistem otorisasi yang sesuai Mengimplementasikan perlindungan fisik Mengimplementasikan sistem pengecekan independen Memiliki sistem dokumentasi dan pencatatan yang memadai

2. Mengurangi kerja sama antara pegawai dan pihak lain dan memberitahu pemasok dan kontraktor terkait kebijakan perusahaanKecurangan kerjasama biasanya sulit terdeteksi karena pihak-pihak yang telibat seringkali memberikan keterangan yang berbeda-beda untuk melingdungi kepentingannya masing-masing. Dalam kerjasama kolusi ini terdapat dua trend baru yang terjadi, yaitu meningkatnya kompleksitas bisnis dan meningkatnya aliansi frekuensi pemasok.Tindakan pencegahan terkait dengan kecurangan kolusi adalah dengan mencetak klausul hak audit pada bagian belakang semua faktur pembelian.\

3. Mengawasi pegawai dan memiliki sistem whistle blowingKarena pengawasan oleh kolega merupakan cara yang efektif untuk menangkap tindakan tidak jujur, perusahaan disyaratkan memiliki sistem whistle blower yang mempermudah pegawai dan pihak lain melaporkan aktivitas yang mencurigakan.Namun, dalam sistem ini juga masih terdapat faktor-faktor kelemahan seperti hasil survey yang dilakukan Deloitte berikut: Kurangnya anonimitas Budaya perusahaan Kebijakan etika dan perilaku organisasi Kurangnya kesadaran pegawaiSehingga dalam sistem ini perlu ditekankan beberapa hal seperti berikut: Anonimitas perlu perhatikan Pembentuka pihak yang independen Akses yang mudah Tindak lanjut manajemen

4. Membuat ekspektasi hukumanHukuman yang diberikan oleh perusahaan adalah secara tegas menetapkan status tersangka kepada pegawai yang terbukti tidak jujur. Status tersangka yang disandangnya akan membuat dirinya merasa bersalah di depan public dibanding hanya diberhentikan dari perusahaan. Selain itu perlu diberlakukan kebijakan tegas bahwa setiap yang bersalah harus melalui jalur hukum meskipun secara ekonomis membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Karena yang terjadi di masyarakat, alas an mengapa kejahatan kerah putih merajalela adalah karena hukumannya yang ringan.

5. Melakukan audit kecurangan secara proaktifSangat sedikit organisasi yang melakukan audit kecurangan secara aktif. Organisasi yang melakukan audit kecurangan secara proaktif meningkatkan kesadaran di antara pegawai bahwa tindakan mereka selalu ditinjau. Dengan meningkatnya ketakutan akan tertangkap, auditing secara proaktif mengurangi perilaku kecurangan.Auditing kecurangan yang baik terdiri dari empat tahap sebagai berikut:a. Mengidentifikasi risiko eksposure kecuranganb. Mengidentifikasi indikator kecurangan dari tiap eksposurc. Mengembangkan program audit untuk mencari indicator dan eksposur secara proaktifd. Menginvestigasi indikator kecurangan yang teridentifikasiPada praktiknya berdasarkan implementasi SAS No. 99 seorang auditor perlu menekankan sikap skeptis sebagai seorang profesional, diskusi dengan manajer apakah terdapat indikasi kecurangan, menggunakan prosedur pengujian yang tidak dapat diprediksi pelaku kecurangan, dan merespon pihak manajemen yang mengabaikan pengendalian.

MENCEGAH FRAUDA. GEJALA GUNUNG ESGejala gunung es menggambarkan bahwa fraud yang terungkap sekalipun besar, namun dibandingkan dengan seluruh fraud yang sebenarnya terjadi, adalah relative kecil. Davia et al. mengelompokkan fraud dalam tiga kelompok sebagai berikut:1. Fraud yang sudah ada tuntutan hukum (prosecution), tanpa memperhatikan bagaimana keputusan pengadilan. (20%)2. Fraud yang ditemukan, tetapi belum ada tuntukan hukum (40%)3. Fraud yang belum ditemukan (40%)External audit of F/S40.0

Independent audit commitee31.5

Management certification of F/S29.5

Reward for whistleblowers28.2

B. PENGENDALIAN INTERNBeberapa definisi dari pengendalian intern:Definisi 1 (Sebelum September 1992)Kondisi yang diinginkan, atau merupakan hasil, dari berbagai proses yang dilaksanakan suatu entitas untuk mencegah dan menimbulkan efek jera terhadap fraud.Definisi 2 (Sesudah Tahun 1992)Suatu proses yang dirancang dan dilaksanakan oleh dewan, manajemen, dan pegawai untuk memberikan kepastian yang memadai dalam mencapai kegiatan usaha yang efektif dan efisien, keandalan laporan keuangan, dan kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan lainnya yang relevan.Definisi 3 (AICPA 1988)Untuk tujuan audit saldo laporan keuangan, struktur pengendalian intern suatu entitas terdiri atas tiga unsur: lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur-prosedur pengendalian. (Statement on Auditing Standards No. 53, April 1988)Definisi 4 (Khusus Mencegah Fraud)Suatu sistem dengan proses dan prosedur yang bertujuan khusus, dirancang dan dilaksanakan dengan tujuan utama, kalau bukan satu-satunya tujuan, untuk mencegah dan menghalangi (dengan membuat jera) terjadinya fraud.C. FRAUD-SPECIFIC INTERNAL CONTROLPerusahaan besar mempunyai kebutuhan yang berbeda dengan yang kecil. Perusahaan go publik, berbeda dengan perusahaan tertutup. Perusahaan manufacturing berbeda dengan perusahaan jasa. Terlepas dari perbedaan-perbedaan tersebut, dasar-dasar utama dari desain pengendalian intern untuk menangani fraud banyak kesamaannya. Dasar-dasar utama inilah yang akan dibahas.D. PENGENDALIAN INTERNAL AKTIFPengendalian intern aktif biasanya merupakan bentuk pengendalian intern yang paling banyak diterpakan. Sarana-sarana pengendalian intern aktif yang sering dipakai dan umumnya dikenal dalam sistem akuntansi, meliputi:Tanda Tangan Kaunter (Countersigning)Password dan PIN (Personnel Identification Numbers)Pemisahan TugasPengendalian Aset Secara FisikReal-time Inventory controlPencocokan Dokumen dan Pre-Numbered Accountable FormsBeberapa kelemahan serius dari sistem pengendalian intern diatas:1. Dari contoh-contoh diatas, kelemahan manusia merupakan musuh utama intern aktif.1. Sangat rawan invasi (ditembus) pelaku fraud.1. Biayanya mahal.1. Banyak unsur pengendalian intern aktif yang menghambat pelayanan.

E. PENGENDALIAN INTERNAL PASIFPengendalian intern pasif dari permukaan kelihatan tidak ada pengaman, namun ada peredam yang membuat pelanggar fraud akan jera. Terdapat dua perbedaan antara pengendalian intern aktif dan pengendalian intern pasif. Pertama dalam hal biaya, pengendalian intern aktif jauh lebih mahal dari pengendalian intern pasif. Kedua, pengendalian intern aktif kasat mata atau dapat diduga dan dapat ditembus. Pengendalian intern pasif, dilain pihak, tidak kasat mata dan tidak dapat diprediksi, dan karenanya tidak terelakkan. Beberapa bentuk lain dari pengendalianintern pasif:Customized ControlsCustomized controls merupakan hasil berpikir positif, ketika pengendalian intern aktif tidak memberikan pemecahan.Audit TrailsSistem yang dikomputerisasi sering kali menggunakan pengendalian intern pasif, karena ada jejak-jejak mutasi atau perubahan dalam catatan, yang ditinggalkan atau terekam dalam sistem.Focused AuditsFocused audit adalah audit terhadap hal-hal tertentu yang sangat khusus, yang berdasarkan pengalaman rawan dan sering dijadikan sasaran fraud. Mungkin ada petunjuk tentang profil tertentu, apakah dari perbuatannya atau jenis transaksinya.Surveillance of Key ActivitiesPengintaian bisa dilakukan dengan bermacam-macam cara, mulai dari kamera video yang merekam kegiatan di suatu ruang sampai ruang kaca dengan cermin satu arah.Rotation of Key PersonnelRotasi karyawan kunci merupakan pengendalian intern pasif yang efektif kalau kehadirannya merupakan persyaratan utama dalam melaksanakan fraud. Seorang supervisordi bank harus ada di bank kalau ia menyelewengkan uang pelanggan yang mendapat kesan bahwa itu transaksi bank yang sah.Kesimpulan Mengenai Pengendalian Intern PasifSemua kelemahan pengendalian intern aktif yang disebut di atas, dihilangkan oleh pengendalian intern pasif:1. Tidak mahal.1. Tidak bergantung pada manusia.1. Tidak mempengaruhi produktivitas, tidak memperlambat pelayan.1. Tidak rawan untuk ditembus atau disusupi pelaku fraud.MENDETEKSI FRAUDA. Kesenjangan Antara Kenyataan Dan HarapanFraudulent financial reporting didefinisikan sebagai kesengajaan atau kecerobohan dalam melakukan sesuatau atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan, yang menyebabkan laporan keuangan menjadi menyesatkan secara material.Penyebab fraudulent financial reporting:1. Keserakahan1. Adanya tekanan yang dirasakan oleh manajemen untuk menunjukan prestasi.

B. Mengenalkan Standar Audit Untuk Menemukan FraudKecuali hal-hal diatas, Davia, et al. Tidak memberikan standar untuk perkerjaan pemeriksaan atau audit spesifik ditujukkan untuk menemukan fraud.

Audit umum dan pemeriksaan fraudIssueAuditingFraud Examination

TimingRecurringAudit dilakukan secara teratur, berkala, dan beulang kembaliNon-recurringPemeriksaan audit tidak berulang kembali, dilakukan setelah cukup ada indikasi

ScopeGeneralLingkup audit adalah pemeriksaan umum atas data keuanganSpesificPemeriksaan fraud diarahkan pada dugaan, tuduhan atau sangkaan yang spesifik

ObjectiveOpinionTujuan audit adalah untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuanganAffix blameTujuan pemeriksaan fraud adalah untuk memastikan apakah fraud memang terjadi, dan untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab

Relationship Non-adversarialSifat perkerjaan audit adalah tidak bermusuhanAdversarialKarena pada akhirnya pemeriksaan harus menetukan siapa yang bersalah, sifat pemeriksaan fraud adalah bermusuhan

MethodologyAudit tehniquesAudit dilakukan terutama dengan pemeriksaan data keuanganFraud examination tehniquesPemeriksaan fraud dilakukan dengna memeriksa dokumen, telaah data ekstern dan wawancara

Presumption Professional skepticismAuditor melaksanakan tugasnya dengan profesional skpticismProofPemeriksaan fraud berupaya mengumpulkan bukti untuk mendukung atau membantah dugaan, tuduhan atau sangkaan terjadinya fraud

C. Teknik Pemeriksaan FraudTeknik-teknik audit investigatif untuk mengungkap fraud:1. Penggunaan teknik-teknik audit yang dilakukan oleh internal maupun ekstenal auditor dalam mengaudit laporan keuangan namun secara lebih mendalam dan luas.1. Pemanfaatan teknik audit investigasi dalam kejahatan teroganisir dan penyelundupan pajak penghasilan yang juga dapat diterpkan terhadap data kekayaan pejabat negara.1. Penelususran jejak-jejak arus uang.1. Penerapan teknik analisis di bidang hukum.1. Penggunaan teknik audit investigatif untuk mengungkap fraud dalam pengadaan barang.1. Penggunaan computer forensics.1. Penggunaan teknik interogasi.1. Penggunaan operasi penyamaran.1. Pemanfaatan whistle blower.

PELAKU KECURANGANSiapa yang Melakukan Kecurangan?Pelaku kecurangan menanggung lebih banyak luka fisik dan tidak jujur, lebih independen, lebih dewasa secara seksual, lebih menyimpang secara sosial, dan lebih berempati dibandingkan mahasisiwa. Namun pelaku kecurangan lebih mirip dengan mahasiswa dibandingkan pelaku kejahatan lainnya.Penting untuk memahami karakteristik pelaku kecurangan karena mereka tampak sangat mirip dengan kebanyakan orang yang dicari organisasi untuk dipekerjakan sebagai pegawai, diharapkan menjadi klien / pelanggan, dan juga untuk dijadikan sebagai seorang pemasok.

Segitiga KecuranganPELUANGTEKANANRASIONALISASI

Elemen TekananSebagian besar ahli kecurangan meyakini bahwa tekanan dapat dibagi ke dalam empat kelompok utama :1. Tekanan keuangan2. Tekanan untuk melakukan perbuatan jahat3. Tekanan terkait pekerjaan4. Tekanan lainnya

Elemen KesempatanTerdapat setidaknya enam faktor utama yang dapat meningkatkan kesempatan yang dimiliki seseorang untuk melakukan kecurangan dalam organisasi. Enam faktor tersebut adalah sebagai berikut :1. Kurangnya pengendalian yang mencegah dan / atau mendeteksi perilaku kecurangan2. Ketidakmampuan untuk menilai kualitas kinerja3. Kegagalan untuk memberikan sanksi tegas terhadap pelaku kecurangan4. Kurangnya akses terhadap informasi5. Pengabaian, sikap apatis dan tidak adanya kapasitas yang sesuai6. Kurangnya upaya melakukan jejak audit

Pengendalian yang Mencegah dan/atau Mendeteksi Perilaku KecuranganAdanya kerangka kerja pengendalian yang efektif mungkin merupakan langkah yang paling penting dalam organisasi agar dapat mencegah dan mendeteksi kecurangan. COSO memperkenalkan lima elemen dari kerangka kerja pengendalian suatu organisasi yaitu :1. Lingkungan pengendalian2. Fungsi akuntansi / Penaksiran risiko3. Aktivitas pengendalian4. Informasi dan komunikasi5. Pemantauan

1. Lingkungan PengendalianLingkungan pengendalian adalah atmosfer kerja yang dibangun organisasi untuk pegawainya. Lingkungan pengendalian meliputi peranan dan contoh manajemen, komunikasi manajemen, perekrutan yang sesuai, struktur organisasi yang jelas, dan departemen audit internal yang efektif.Peranan dan Contoh Manajemen. Dalam berbagai kasus, ketidakjujuran atau perilaku yang tidak semestinya yang dilakukan oleh manajemen akan dipelajari dan dicontoh oleh pegawai. Maka dari itu manajemen harus memberi contoh yang baik kepada para pegawai.Komunikasi Manajemen. Mengkomunikasikan perilaku apa saja yang sesuai dan perilaku apa yang tidak sesuai sangatlah penting untuk mengetahui apakah terjadi kecurangan atau tidak (whistle blowing).Perekrutan yang Sesuai.Hal yang berbahaya terjadi yaitu saat individu yang tidak jujur dipekerjakan, pengendalian yang paling baik pun tidak akan mencegah kecurangan, maka perekrutan yang sesuai adalah hal pencegahan yang bagus.Struktur Organisasi yang Jelas. Dengan struktur organisasi yang jelas maka setiap orang dalam organisasi mengetahui dengan pasti siapa yang memiliki tanggung jawab bisnis untuk setiap aktivitas bisnis, kemungkinan terjadinya kecurangan lebih kecil.Departemen Audit Internal yang Efektif. Elemen ini biasanya dikombinasikan dengana program keamanan dan program pencegahan kerugian yang dapat membantu memastikan bahwa kecurangan dapat diselidiki secara benar dan kelamahan pengendalian dan pelanggaran dapat ditangani secara benar dan diberikan sanksi yang sesuai.2. Sistem AkuntansiSetiap kecurangan terdiri atas tiga elemen yaitu : (1) Tindakan pencurian, (2) Penyembunyian dan (3) konversi. Sistem akuntansi yang efektif memberikan jejak audit (audit trail) yang memungkinkan kecurangan dapat ditemukan dan membuat penyembunyian menjadi sulit dilakukan. Kecurangan sering kali terungkap dalam catatan akuntansi. Catatan akuntansi didasarkan pada dokumen transaksi, baik kertas maupun elektronik. Untuk menutupi kecurangan, pendokumentasian kertas / elektronik harus diubah, disalahgunakan, atau dibuat menjadi suatu bentuk kecurangan. Tanpa sistem akuntansi yang baik, membedakan antara kecurangan yang sebenarnya terjadi dan kesalahan yang tidak disengaja sering kali menjadi sulit. Sistem akuntansi yang baik harus memastikan bahwa transaksi yang telah dicatat telah a. Validb. Diotorisasi secara tepatc. Lengkapd. Diklasifikasi dengan sesuaie. Dilaporkan dalam periode yang sesuaif. Dinilai secara tepatg. Diringkas secara benar

3. Aktivitas (Prosedur) PengendalianLima prosedur pengendalian utama berikut sangat diperlukanPemisahan tugas, atau pengelolaan merupakan pembagian pekerjaan ke dalam dua bagian, sehingga seseorang tidak memiliki pengendalian penih atas perkerjaannya.Sistem otorisasimemiliki beberapa bentuk prosedur yaitu kata sandi mengotorisasi seseorang untuk menggunakan computer dan mengakses basis data tertentu. Kartu tanda tangan mengotorisasi seseorang untuk masuk ke dalam ruang penyimpanan, untuk mencairkan cek, dan melakukan fungsi lain pada lembaga keuangan.Pengecekan independenyaitu apabila orang yang tahu bahwa pekerjaan mereka atau aktivitas mereka diamati oleh pihak lain, kesempatan untuk melakukan dan menyembunyikan kecurangan dapat dikurangi. Pengecekan independen dapat dilakukan dengan cara rotasi pekerjaan, perhitungan sertifikasi kas, tinjauan supervisor, whistle blowing, penggunaan jasa auditor.Pengamanan fisiksering kali digunakan untuk melindungi aset dari pencurian. Pengamanan fisik seperti brangkas, gembok, pagar dan kunci akan menghilangkan kesempatan untuk melakukan kecurangan dan membuat orang sulit mengakses aset.Dokumentasi dan pencatatandigunakan untuk membuat catatan transaksi dan jejak audit. Dokumentasi jarang digunakan sebagai pengendalian preventif tetapi merupakan pengendalian detektif yang sangat baik.

Ketidakmampuan untuk menilai kualitas kinerjaDengan menggunakan system kontrak akan mudah untuk menetapkan biaya yang lebih besar daripada yang seharusnya, melakukan pekerjaan yang tidak dibutuhkan, memberikan layanan dengan kualitas rendah, atau membebankan biaya untuk pekerjaan yang tidak dilakukan.Kegagalan untuk memberikan sanksi tegas terhadap pelaku kecuranganPelaku kecurangan biasanya adalah individu yang terlihat menghormati pekerjaan, komunitas, dan keluarga. Jika pelaku kecurangan dijatuhi sanksi, mereka biasanya mendapatkan rasa malu yang cukup besar jika diketahui oleh sanak keluarga. Tentu saja perasaan terhina akan efektif mencegah aktivitas kecurangan pelaku dimasa yang akan datang. Tetapi karena sanksi tersebut membutuhkan banyak biaya dan waktu yang diperlukan dalam proses dakwaan, banyak organisasi hanya memperhentikan pegawai yang tidak jujur. Hal ini sebenarnya adalah tindakan yang kurang bijaksana.Kurangnya akses untuk memperoleh informasiBanyak kecurangan dapat dilakukan karena korban tidak memiliki akses untuk mendapatkan informasi yang dimiliki pelaku. Ini biasanya terjadi dalam sebagian besar kecurangan manajemen yang dilakukan terhadap para pemegang saham, investor, dan pemegang utang. Sebagian besar penipuan investasi dan kecurangan manajemen tergantung pada kemampuan menyembunyikan informasi dari korban. Individu dapat berusaha untuk melindungi diri mereka dari penipuan tersebut dengan melakukan pengungkapan secara penuh, termasuk audit laporan keuangan, riwayat bisnis, dan informasi lain yang dapat mengungkapkan kecurangan organisasi tersebut.Pengabaian, sikap apatis dan tidak adanya kapasitas yang memadaiOrang yang lebih tua, individu yang memiliki kesulitan berkomunikasi karena perbedaan bahasa dan warga Negara yang rentan lainnya seringkali menjadi korban kecurangan karena pelaku tahu bahwa individu tersebut tidak memiliki kapasitas atau pengetahuan yang cukup uintuk mendeteksi tindakan illegal mereka.Kurangnya jejak auditOrganisasi memiliki waktu lama untuk membuat dokumen yang akan memberikan jejak audit sehingga transaksi dapat direkonstruksi dan dipahami. Namun banyak pelaku kecurangan melibatkan pembayaran kas atau manipulasi catatan yang tidak dapat ditelusuri. Pelaku kecurangan yang cerdas memahami bahwa kecurangan mereka harus disembunyikan yang biasanya melibatkan manipulasi catatan keuangan.

ELEMEN RASIONALISASIHampir semua kecurangan melibatkan elemen rasionalisasi. Sebagian pelaku kecurangan merupakan pelaku yang baru pertama kali melakukan kecurangan yang tidak akan melakukan kejahatan lain. Mereka harus terus merasionalisasi ketidakjujuran tindakan mereka. Rasionalisasi umum yang digunakan pelaku kecurangan antara lain: Organisasi berhutang pada saya Saya hanya meminjam uang dan akan mengembalikannya Tidak ada yang dirugikan Saya berhak mendapatkan lebih banyak Tujuannya yang baik Kami akan memperbaiki pembukuan segera setelah kami terlepas dari kesulitan keuangan

PROFIL PELAKU, KORBAN DAN PERBUATAN FRAUDDalam upaya menemukan dan memberantas fraud, kita perlu mengetahui profil pelaku. Profil berbeda dengan foto. Foto menggambarkan fisik seseorang, bentuk wajah, warna kulit, bentuk hidung, potongan dan warna rambut maupun ciri khusus lainnya. Sedangkan, profil tidak menunjuk secara khusus ciri-ciri seseorang, melainkan memberi gambaran mengenai berbagai ciri dari suatu kelompok orang, seperti: rentang umur, jenjang pendidikan, kelompok sosial, bahkan kelompok etnis dan seterusnya.ProfilingProfiling adalah upaya untuk mengidentifikasi profil. Profiling berkembang sampai kepada ciri psikologis dan psikiatris. Association of Certified Fraud Examiners di Amerika Serikat melakukan profiling pada pelaku kejahatan kerah putih (white-collar crime). Berikut adalah profiling tersebut:1. Laki-laki, kulit putih, berpendidikan S1.2. Suka mengambil risiko.3. Egois.4. Ingin mengetahui (misalnya, ia mengambil waktu untuk menanyakan sistem informasi perusahaan dan pelbagai kaitan antarsistem).5. Keinginan untuk mengabaikan atau melanggar ketentuan dan sedapat mungkin mencari jalan pintas.6. Bekerja sepanjang hari bahkan di akhir pecan, sehingga memberi kesan bahwa ia pekerja keras.7. Di bawah tekan dan penyendiri, meskipun disaat yang sama ia mempunyai hubungan kerja yang erat dengan pemasok tertentu.8. Termotivasi oleh ketamakan dan hadiah-hadiah yang bersifat materi, menghamburkan uang secara teratur, ia diperbudak uang.9. Berada dalam kesulitan keuangan.10. Tidak bahagia di tempat kerjanya dan mengeluh karena diperlakukan tidak adil atau atasannya korup.11. Ia menganggap auditor, inspektur dan atasannya sebagai musuh.Sedangkan profiling dari koruptor di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu penerima suap dan pemberi suap. Penerima suap adalah pejabat, pegawai negeri sipil dan militer, di pemerintah pusat atau daerah. Profil pemberi suap adalah pengusaha. Pelaku fraud sering kali merupakan seseorang yang mengagumkan, memiliki track record yang luar biasa, cerdas, pekerja keras dan memiliki karisma yang melampaui wewenang yang diberikan jabatan.Profiling dari para auditor tidak independen membuat Sarbanes Oxley Act mensyaratkan ketentuan rotasi partner (di beberapa Negara, termasuk Indonesia bahkan rotasi KAP), batasan mengenai pemberian jasa non-audit, persyaratan ketat jika seseorang pindah dari KAP ke client-nya dan sebaliknya.Profiling Dalam Kejahatan Terorganisasi Manning juga membahas beberapa ciri penjahat etnis Asia, yaitu:1. Mereka menyepelekan dan tidak menganggap penegak hukum sebagai abdi masyarakat (servants of the community). Penegak hukum melindungi yang berkuasa dan partai mereka, bukan untuk melindungi masyarakat.2. Mereka menciptakan mata uang bawah tanah (underground currency) dengan mempertukarkan komoditas. Mereka menanamkan emas, permata dan berlian dan menyimpannya di rumah atau tempat usaha, daripada menggunakan jasa perbankan. Mereka melakukan cuci uang melalui bisnis yang legal, jadi hal ini memungkinkan mereka menghilangkan jejak dokumen (paper trails) dan melakukan penyelundupan pajak.3. Mereka menyelenggarakan perkumpulan simpan pinjam yang sangat informal. Di Indonesia perkumpulan tersebut sering disebut arisan. 4. Mereka yakin bahwa setiap pejabat mempunyai harga, setiap pejabat tersebut dapat dibeli. Suap merupakan way of life yang mereka anggap sebagai sekadar pajak tambahan.Manning memperingatkan bahwa jangan sekalipun menerima hadiah atau gratifikasi dari pebisnis Asia walaupun hanya sekadar secangkir teh. Hal ini relevan dengan kebijakan KPK yang merupakan kewajiban bagi pimpinan KPK, yaitu: Memberitahukan kepada pimpinan lain mengenai pertemuan dengan pihak lain. Menolak dibayari makan, biaya akomodasi dan bentuk kesenangan lain oleh siapapun. Membatasi pertemuan di ruang publik. Memberitahukan kepada pimpinan lain mengenai keluarga, kawan, dan pihak lain yang secara intensif masih berkomunikasi.Profil Korban FraudProfil selain dilakukan terhadap pelaku kejahatan, juga dapat dilakukan kepada korban kejahatan. Profiling terhadap pelaku kejahatan dimaksudkan untuk memudahkan menangkap pelaku, sedangkan profiling terhadap korban kejahatan dimaksudkan untuk memudahkan target penyebaran informasi. Hal ini merupakan bagian disiplin ilmu viktimologi.Ponzi scheme atau pyramid scheme (penipuan yang sifatnya gali lubang tutup lubang dan iklan dari mulut ke mulut) merupakan praktik yang ada sejak lama akan tetapi sampai sekarang kejahatan itu masih saja terjadi, juga di Negara-negara maju. Selain ponzi scheme ada contoh penipuan lain adalah e-mail yang berisi hadiah hasil dari menang undian yang korbannya diharuskan untuk membayar dahulu untuk mengambil hadiah yang sebenarnya tidak ada.Profiling Terhadap Perbuatan (Kejahatan, Fraud, Dan Lain-Lain)Profiling dapat juga dilakukan dalam upaya mengenal perbuatannya atau cara melaksanakan perbuatannya (modus operasi). Profil dari fraud disebut juga tipologi fraud. Contohnya adalah Bank Dunia mendokumentasikan kasus-kasus korupsi dari berbagai Negara, termasuk Indonesia. Dengan mengumpulkan tipologi fraud dari kasus-kasus korupsi tersebut maka Bank Dunia dapat mengantisipasi berbagai jenis-jenis fraud khususnya korupsi yang mungkin terjadiLatihan ProfilingProfiling bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Seorang akuntan forensik memerlukan pendidikan, pelatihan, dan praktik yang cukup untuk mencapai tingkat keterampilan yang memadai. Dalam pelatihan profiling akuntan forensik, profiling tersebut harus dapat dimanfaatkan untuk KPK untuk program pencegahan korupsi.

MONEY LAUNDERINGPengertian Money Laudering Menyamarkan uang hasil tindak pidana melalui berbagai transaksi sehingga seolah-olah berasal dari sumber yang sah. Menyembunyikan uang hasil tindak pidana dengan menyembunyikan sumber asalnya.Proses Money LaunderingProses money laundering terdiri atas 3 langkah pokok, yaitu tahap penempatan, pelapisan, dan integrasi. Tidak semua proses meliputi ketiga langkah ini, tergantung pada situasi khususnya. Adapun tahap-tahap yang money laundering adalah seperti berikut ini:1. Tahap penempatan (placement)Pada tahap ini, uang disimpan di bank atau lembaga keuangan sejenisnya.2. Tahap pelapisan (layering)Sebuah jaringan transfer yang kompleks dibuat untuk menyamarkan sumber asli uangnya dan untuk menyembunyikan jejak audit. 3. Tahap integrasi (integration)Tahap terakhir adalah menyatukan atau mengintegrasikan uang kembali kepada pemilik uang yang sah.Pelaku Money LaunderingTidak ada daftar tetap yang memuat pihak-pihak yang melakukan teknik-teknik pencucian uang. Harus ditekankan bahwa alasan pencucian uang adalah untuk menkonversi sumber daya ke dalam bentuk yang bisa mereka gunakan kepada penerimanya. Adapun daftar pelaku money laundering akhir-akhir ini yang sering terjadi adalah:1. Penerima hibah2. Pelaku kriminal3. Para pencari suaka politik

Media Money Laundering1. CybercashAdalah sebuah pembayaran yang ditujukan terutama untuk transaksi pembayaran melalui internet. Dalam beberapa tahun ini, penggunaan internet, maka akan memungkinkan bagi siapa saja untuk mentransfer uang dalam jumlah besar dari satu lokasi ke lokasi lainnya tanpa menggunakan bank dan dengan transfer yang benar-benar anomim. Transaksi cybercash dapat berlangsung tanpa keterlibatan pihak ketiga dan pengawasan konsekuensial yang mungkin jika ada. Transfer cybercash terstruktur sehingga kegiatan tersebut dianggap tidak ilegal.2. Cash oriented businessa. Situs lelang onlineLelang online menyediakan cara yang baik untuk mencuci uanga menjadi uang tunai yang sah saat item membayar lebih untuk sebuah situs lelang.b. Kasino/ judiPencuci uanga menggunakan judi kasino sebagai alat untuk pencuci uang. Banyak cara yang digunakan untuk mencuci uang menggunakan kasino. Cara yang paling simpel adalah pencuci uang untuk mengambil uang ke dalam kasino dan membeli chip judi.c. Kartu kreditKartu kredit merupakan alat untuk mencuci uang. Kartu kredit digunakan untuk meligitimasi uang dengan membuat pembayaran di awal menggunakan kartu dan mentransfer uang tersebut ke sebuah negara lain yang mana uang ilegal dihasilkan.Peranan Bank dalam Money Laundering1. Correspondent BankingCorrespondent Banking terjadi ketika satu bank menyediakan layanan ke bank lain untuk memindahkan dana, pertukaran mata uang, dan investasi akses seperti rekening pasar modal, rekening investasi, CD, akun perdagangan, dan perangkat lunak komputer untuk membuat jaringan transfer dan update instan pada saldo rekening. 2. Shell BanksShell Banks umumnya bank yang berisiko tinggi yang ada tanpa bukti fisik dalam yurisdiksi hukum.3. Offshore Banks

Bank Mengindetifikasi Money LaunderingPengawasan perangkat lunak dengan menggunakan cara:1. Currency Transaction Reports (CTR) 2. Suspicious Activity Reports (SAR)

Mengidentifikasi Money Laundering1. Mengidentifikasi menggunakan web logsMeskipun log web dan wire transfer tidak 100 persen diandalkan, mereka lebih dapat diandalkan daripada dokumen yang dipalsukan dan dikelola oleh sebuah perusahaan kriminal. Log data untuk kepentingan tertentu untuk penyidik forensik termasuk alamat IP, nama pengguna dan password (jika digunakan), penyesuaian waktu GMT, file yang diminta,dan URL pengunjung. Informasi ini berpotensi untuk dapat mengidentifikasi dan melacak pihak yang menggunakan situs tersebut.2. Identifikasi menggunakan Wire TranserDengan menggunakan wire transfer dan EFT, maka akan ditemukan banyak informasi mengenai transaksi tersebut. Tergantung pada sistem masuknya, informasi yang berbeda dapat dipertahankan.3. Identifikasi menggunakan laporan bankInformasi wajib yang harus terdapat pada transfer keuangan adalah:a. Sembilan digit nomor bank penerimab. Klasifikasi tipe/ subtipe: transfer biasa.c. Sembilan digit nomor bank pengirimd. Jumlah uang yang ditransfere. Nama pihak yang melakukan transfer

Kiat- Kiat Menghindar Money Laundering1. Mengecek identitas dan latar belakangPenting bagi kita untuk mengetahui latar belakang klien baru atau mitra investasi. Langkah pertamanya adalah memverivikasi identitas pihak tersebut dan pihak lain yeng terlibat di dalamnya.2. Melakukan prosedur verifikasiInvestigator harus menverikasi keberadaan hukum/legal sebuah perusahaan dan memastikan bahwa perusahaan mempunyai tujuan ekonomi yang benar.3. Kepercayaan yang berlebihanSebuah kepercayaan adalah hubungan legal yang ditunjukkan satu orang saat asetnya dipercayakan dibawah kendali orang lain untuk kepentingannya dengan tujuan tertentu. Kepercayaan menjadi alat yang mudah bagi penjahat untuk melakukan tindakan yang tidak teridentifikasi atas kendali aset.. Oleh karena itu, akuntan forensik harus curiga jika orang membangun kepercayaan dan penerima kepercayaan yang tidak berhubungan dengan cara yang jelas. Biasanya, kepercayaan yang digunakan dalam skema pencucian uang setelah uang tersebut telah dimasukkan ke dalam sistem perbankan.

Naluri PenjahatDalam kejahatan kerah putih (white collar crime), pelaku menggunakan identitas oreang lain seperti identitas karyawannya, sopirnya, dan lain-lain. Identitas orang lain ini terlibat dalam dokumen penting seperti perjanjian, yang nantinya digunakan penyidik sebagai bukti atau identitas pelaku tidak tampak sama sekali, misalnya pelaku tidak menghadiri rapat atau sidang yang mungkin memberikan petunjuk adanya fraud.Kalau identitas pelaku terlanjur muncul dalam dokumen (perjanjian, risalah, konfirmasi, rapat, dan lain-lain), ia berupaya menghancurkan atau menyuruh orang lain menghancurkan dokumen panas tersebut. Ini merupakan bukti yang sangat didambakan oleh penyidik, seperti pistol yang mengeluarkan asap (the smoking gun).Menggunakan istilah pidana umum, pelaku kejahatan berupaya memberi kesan ia tidak berada di dalam TKP ketika kejahatan berlangsung. Ia berusaha tidak meninggalkan jejak-jejak (paper trails) dengan menggunakan identitas palsu atau menghancurkan dokumen resmi yang mencantumkan identitasnya. Tidak jarang pelaku memberikan keterangan palsu.Dalam melakukan fraud, motifnya adalah mendapatkan uang, untuk dirinya, untuk orang lain, atau untuk organisasi. Meskipun pelaku berupaya memberikan kesan bahwa ia tidak terlibat, tetapi pasti ada aliran dana atau aliran uang yang bermuara pada tujuan akhir. Dana bisa mengalir secara bertahap dan berjenjang, tetapi akhirnya akan berhenti pada di satu atau beberapa tempat pemberhentian terakhir. Tempat pemberhentian terakhir inilah yang memberikan petunjuk kuat mengenai pelaku fraud.

Kriminalisasi dari Pencucian UangPola perilaku palaku kejahatan dengan menjauhkan uang dari pelaku dan perbuatannya dilakukan melalui cara placement, layering, dan integration. Placement: Tahap pertama dari pencucian uang adalah menempatkan (mendepositokan) uang haram tersebut ke dalam system keuangan (financial system). Pada tahap placement tersebut, bentuk dari uang hasil kejahatan harus dikonversi untuk menyembunyikan asal-usul yang tidak sah dari uang itu. Misal, hasil dari perdagangan narkoba uangnya terdiri atas uang-uang kecil dalam tumpukan besar dan lebih berat dari narkobanya, lalu dikonversi ke dalam denominasi uang yang lebih besar. Lalu di depositokan kedalam rekening bank, dan dibelikan ke instrument-instrumen moneter seperti cheques, money orders dll Layering: Layering atau heavy soaping, dalam tahap ini pencuci berusaha untuk memutuskan hubungan uang hasil kejahatan itu dari sumbernya, dengan cara memindahkan uang tersebut dari satu bank ke bank lain, hingga beberapa kali. Dengan cara memecah-mecah jumlahnya, dana tersebut dapat disalurkan melalui pembelian dan penjualan investment instrument Mengirimkan dari perusahaan gadungan yang satu ke perusahaan gadungan yang lain. Para pencuci uang juga melakukan dengan mendirikan perusahaan fiktip, bisa membeli efek-efek atau alat-alat transfortasi seperti pesawat, alat-alat berat dengan atas nama orang lain. Integration: Integration adakalanya disebut spin dry dimana Uang dicuci dibawa kembali ke dalam sirkulasi dalam bentuk pendapatan bersih bahkan merupakan objek pajak dengan menggunakan uang yang telah menjadi halal untuk kegiatan bisnis melalui cara dengan menginvestasikan dana tersebut kedalam real estate, barang mewah, perusahaan-perusahaanTindak perbuatan ini telah diperlakukan secara tegas sebagai tindak pidana sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang sebagaimana telah iubah dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003.Pusat Pelaporan dan Analsis Transaksi Keungan (PPATK) merupakan lembaga yang penting untuk mengungkapkan pelaku-pelaku dengan menelusuri laporan-laporan dari berbagai sumber, tanpa harus membuktikan kejahatan utamanya.

Terorisme dan Pencucian UangTerdapat hubungan antara terorisme sebagai kejahatan utama atau tindak pidana asal (predicate crime) dengan pencucian uang. Berbeda dengan tindak pidana asal lainnya dimana uang merupakan hasil kejahatan, dalam terorisme uang dipergunakan untuk mendanai tindak pidana asalnya. Oleh karena itu tindak pidana pencucian uang dalam terorisme disebut reverse money laundering atau pencucian uang terbalik. Karena transfer melalui perbankan menghadapi tantangan dengan dilancarkannya pemberantasan uang berskala global. Oleh karena itu digunakan kurir yang membawa uang dimana terorisme akan berlangsung. Namun, penggunaan kurir memiliki kelemahan karena akan meninggalkan bermacam jejak-jejak, seperti kehadiran orang-orang asing atau perjalanan orang-orang lokal ke luar negeri, maupun jejak uang yang beredar di Negara tertentu.

Kewajiban Melapor bagi Penyelenggara NegaraKewajiban melapor harta kekayaan bagi penyelenggara Negara, ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi. Pasal 13a tersebut berbunyi:Dalam melaksanakan tugas pencegahan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 6huruf d, Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang melaksanakan langkah atau upaya pencegahan sebagai berikut:a. Melakukan pendaftaran dan pemeriksaan terhadap laporan harta kekayaan harta penyelenggara NegaraKetentuan undang-undang tersebut diatur lebih lanjut dengan keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia Nomor: kep.07/Ikpk/02/2005 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pengumuman, dan Pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan Negara.Ketentuan KPK tersebut mendefinisikan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara sebagai harta yang dimiliki oleh penyelenggara Negara beserta istri dan anak yang masih menjadi tanggungan, baik berupa harta bergerak, harta tidak bergerak, maupun hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang yang diperoleh penyelenggara Negara sebelum, selama, dan setelah memangku jabatannya.Harta Kekayaan Penyelenggara Negara dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Teknik audit investigatif dengan perbandingan kenaikan atau penurunan aset merupakan teknik yang sangat ampuh. Follow The Money dan Data MiningTeknik investigasi ini sebenarnya sangat sederhana. Kesulitannya adalah data yang sangat banyak dalam hitungan terabytes. Kita tidak bisa memulai dari pelakunya, yang ingin kita lihat justru adanya pola-pola arus dana yang menuju ke suatu tempat (yang memberikan indikasi tentang pelaku atau otak kejahatan).Mata Uang KejahatanApa hanya uang yang merupakan mata uang kejahatan (currency of crime)? Jawabannya tentu saja tidak. Segala hal yang berharga dapat menjadi currency of crime. Ciri dari penggunaan currency of crime yang bukan berupa uang adalah adanya izin-izin atau lisensi untuk akses ke sumber-sumber daya alam yang umumnya dialokasikan untuk keluarga atau kerabat pelaku.

TUJUAN AUDIT INVESTIGATIFSebelum melakukan investigasi perlu ditetapkan tujuan dari investigasi tersebut. Pimpinan perusahaan perlu menetapkan apa yang ingin dicapai dalam investigasi. Investigasi merupakan proses yang panjang, mahal, dan bisa berdampak negatif terhadap perusahaan/stakeholdernya.Contoh dari tujuan investigatif :1. Memberhentikan manajemen. Tujuan utamanya adalah sebagai teguran keras bahwa manajemen tidak mampu mempertanggungjawabkan kewajiban fidusianya (mengawasi dan mencegah terjadinya kecurangan oleh karyawannya).2. Memeriksa, mengumpulkan, dan menilai cukupnya dan relevannya bukti. Tujuan ini akan menekankan bisa diterimanya bukti-bukti sebagai alat bukti untuk meyakinkan hakimdi pengadilan. 3. Melindungi reputasi dari karyawan yang tidak bersalah. 4. Menemukan dan mengamankan dokumen yang relevan untuk investigasi. 5. Menemukan asset yang digelapkan dan menhupayakan pemulihan dari kerugian yang terjadi. Meliputi penelusuran rekening bank, pembekuan rekening, dan penentuan kerugian yang terjadi6. Memastikan bahwa semua orang mengerti kerangka acuan dari investigasi. Sehingga pelaku diharapkan dapat bertindak kooperatif.7. Memastikan pelaku kejahatan tidak bisa lolos. Dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu penuntutan tanpa pandang bulu dan kejar pelaku untuk mengambalikan dana/aset yang dicuri.8. Menyapu bersih semua karyawan pelaku kejahatan. Dengan pendekatan disiplin perusahaan dan penerapan peraturan intern perusahaan.9. Memastikan perusahaan tidak lagi menjadi sasaran penjarahan. Dengan menutup peluang terjadinya fraud.10. Menentukan bagaimana investigasi akan dilanjutkan. Diperlukan evaluasi untuk melanjutkan investigasi atau dibatasi lingkup investigasinya11. Melaksanakan investigasi sesuai standar. Sesuai dengan aturan perusahaan.12. Memastikan pelakunya tidak melarikan diri.Pemilihan dari berbagai alternatif tujuan investigatif tergantung dari organisasi/lembaganya, mandat yang dipunyai, jenis dan besarnya kecurangan, dan budaya dari lembaga tersebut. tanggung jawab untuk menetapkan tujuan investigasi yang ingin dicapai terletak pada pimpinan.

INVESTIGASI DAN AUDIT INVESTIGATIFSuatu investigasi dimulai apabila ada dasar yang layak (predication). Seorang investigator mereka-reka mengenai apa, bagaimana, siapa, dan pertanyaan lain yang relevan dengan pengungkapan kasusnya. Aksioma merupakan pernyataan yang tidakdibuktikan dan dianggap sudah jelas dengansendirinya. Aksioma menjadi titik tolak untuk menarik kesimpulan tentang suatu kebenaran yang harus dibuktikan. Tiga aksioma menurut ACFE (Association of Certified Fraud Examiners) :1. Aksioma 1 Fraud is HiddenFraud selalu tersebunyi. Metode dan modus operasinya selalu mengandung tipuan, untuk menyembunyikan sedang berlangsungnya fraud. Hal yang terlihat di permukaan bukanlah yang sebenarnya terjadi atau berlangsung. Pihak yang terlibat menutup rapat-rapat kejahatan mereka dengan melakukan penyuapan kepada birokrat yang menjadi biaya penutup kejahatan tersebut. Mengapa aksioma ini penting? Pernyataan ACFE jangan berikan pendapat bahwa suatu fraud terjadi atau tidak terjadi di suatu perusahaan atau entitas. Karena pelaku fraud sangat kreatif dalam mencari celah untuk menutupi kejahatannya sehingga investigator yang berpengalaman sering terkecoh. Memberikan pendapat bahwa fraud terjadi (padahal tidak) atau fraud tidak terjadi (padahal terjadi) membuat investigator beresiko menghadapi tuntutan hukum.2. Aksioma 2 Reverse ProofBerarti pembuktian secara terbalik. Pernyataan ACFE adalah Pemeriksaan fraud didekati dari dua sisi. Untuk membuktikan fraud memang terjadi, pembuktian harus meliputi upaya untuk membuktikan bahwa fraud tidak terjadi. Dan sebaliknya. Dalam upaya membuktikan fraud tidak terjadi, pembuktian harus meliputi upaya untuk membuktikan bahwa fraud memang terjadi. Contoh : Arah pertama : investigator membantu penyidik untuk mebuktikan terjadinya fraud dengan mengumpulkan bukti sesuai UU. Tujuannya agar bukti dapat digunakan dan diterima dalam pengadilan.Arah kedua : investigator mengumpulkan bukti yang sesuai UU untuk membuktikan fraud tidak terjadi. Mengapa pemeriksaan dilakukan dua arah? Menurut AFCE alasannya adalah kedua sisi dari fraud harus diperiksa. Dalam hukum AS pembuktian fraud harus mengabaikan setiap penjelasan, kecuali pengakuan kesalahan. Dengan reverse proof kita bisa mengantisipasi posisi lawan dan memperkuat posisi kita dalam sidang di pengadilan.3. Aksioma 3 Existence of FraudPengadilan yang berhak menetapkan bahwa fraud mrmang terjadi atau tidak terjadi. Pemeriksa fraud berupaya membuktikan fraud terjadi atau tidak terjadi. Namun hanya pengadilan yang mempunyai wewenang untuk menetapkan hal itu.

PROSEDUR AUDIT INVESTIGATIF1. Pertemuan Pendahuluan. Akuntan forensik bertemu dan wawancara dengan komite audit perusahaan klien. Kemudian merumuskan lingkup dan tujuan audit investigatif yang memenuhi harapan klien, misalnya : pemecatan pelaku fraud, pengumpulan bukti untuk pengadilan, penentuan salah saji material di dalam laporan keuangan, persiapan potensi tuntutan oleh pemegang saham, dan perisapan potensi adanya negosiasi dengan lembaga-lembaga. Setelah akuntan forensik ditunjuk sebagai auditor investigatif, maka melakukan persiapan berdasarkan informasi dengan membuat predication.2. Predication.Predication adalah keseluruhan dari peristiwa, keadaan pada saat peristiwa itu, dan segala hal yang terkait atau berkaitan yang membawa seseorang yang cukup terlatih dan berpengalaman dengan kehati-hatian yang memadai, kepada kesimpulan bahwa fraud telah, sedang, atau akan berlangsung. Predication adalah dasar untuk memulai investigasi. Investigasi atau pemeriksaan fraud jangan dilaksanakan tanpa adanya predication yang tepat.Bagaimana fraud bisa terjadi dilakukan dengan pendekatan teori fraud, dengan langkah-langkah : analisis data, Analisis data, Ciptakan hipotesis, Uji hipotesis, dan Perhalus/ubah hipotesis. Pengelopkan data untuk melakukan analisis dikelompokkan berdasarkan circumstances, yaitu : kesepakatan yang dilanggar, Misappropriation of asset, Penipuan, To good to be true, dan Conflict of interest. Pengelompokan data memberikan pandangan kepadapemeriksa untuk membuat dugaan mengenai fraud apa yang terjadi. Dengan predication, kita dapat membangun teori fraud dan mengarahkan investigasi pada pengumpulan bukti yang diperlukan. Pengembangan teori fraud :

Jika prediksi memadai maka investigasi dilanjutkan, jika tidak layak maka investigasi dihentikan. PEMERIKSAAN DALAM HUKUM ACARA PIDANA Tahapan hukum acara pidana (UU No. 8 Tahun 1981)1. PenyelidikanPenyelidikan adalah serangkaian kegiatan penyelidik untuk mencari dan menemukan perbuatan yang diduga merupakan tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya penyidikan dilakukan. Wewenang penyelidik : menerima laporan/pengaduan tentang adanya dugaan tindak pidana, mencari keterangan dan barang bukti, serta menanyai orang yang dicurigai. Penyelidik dapat melakukan tindakan berupa : penangkapan, larangan meninggalkan tempat, penggeledahan, dan penyitaan, serta pemeriksaan dan penyitaan surat, dan membawa kepada penyidik. Jika bukti penyelidikan telah sesuai dengan bukti, maka dapat dilanjutkan penyidikan.2. Penyidikan. Adalah serangkaian kegiatan penyidik untuk mencari dan mngumpulkan bukti dengan bukti tersebut membuat terang tindak pidana yang terjadi untuk menemukan tersangkanya. Wewenang penyidik : a. Menggeledah dan menyita surat dan barang buktib. Memanggil dan memeriksa saksi yang keterangannya dituangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP)c. Memanggil dan memeriksa tersangkad. Mendatangkan ahli untuk memperoleh keterangan ahli yang dapat juga diberikan dalam bentuk laporan ahlie. Menahan tersangkaApabila dari bukti telah diyakini bahwa terjadi tindak pidana, maka penyidik menyerahkan hasil penyidikan kepada penuntut umum.3. PenuntutanPrapenuntuttan adalah tindakan penuntut umum (jaksa) untuk memantau perkembangan penyidikan setelah menerima pemberitahuan dimulainya penyidikan dari penyidik, mempelajari atau meneliti kelengkapan berkas perkara hasil penyidikan yang diterima. Penuntutan adalah tindakan penuntut hukum yang melimpahkan perkara ke pengadilan negeri yang berwenang, sesuai dengan cara yang diatur dalam hukum acara pidana, dengan permintaan agar diperiksa dan diputus oleh hakim disidang pengadilan. Apabila penuntut umum berpendapat bahwa terdapat cukup bukti sehingga dapat dilakukan penuntutan, maka ia segera membuat surat dakwaan. Apabila penuntut umum berpendapat bahwa dari hasil penyidikan tidak terdapat cukup bukti sehingga tidak dapat dilakukan penuntutan, maka penuntut umum dengan surat ketetapan menghentikan penuntutan. 4. Pemeriksaan di sidang pengadilan. Berkenaan dengan pembuktian. Tujuannya adalah mencari alat bukti yang membentuk keykinan hakim tentang bersalah atau tidaknya terdakwa. Bukti-bukti yang diperoleh ditingkat penyidik diperiksa kembali untuk dijadikan alat bukti melalui keterangan saksi, terdakwa, ahli, surat dan barang bukti. Hanya alat bukti yang sah yang dapat meyakinkan hakim tentang kesalahan terdakwa.5. Putusan di sidang pengadilanApabila dengan sekurang kurangnya dua alat bukti yang sah hakim memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah, maka hakim akan menjatuhkan pidana kepada terdakwa. Putusan hakim di pengadilan adalah : putusan pemidanaan apabila terbukti bersalah, putusan bebas jika tidakterbukti secara sah dan meyakinkan, serta putusan dari segala tuntutan hukum jika terbukti tetapi bukan merupakan tindak pidana atau terdakwa tidak dapat dipertanggungjawabkan terhadap perbuatannya.6. Upaya HukumMerupakan hak terdakwa atau penuntut umum untuk tidak menerima putusan pengadilan. Dapat berupa : perlawanana, banding ke pengadilan tinggi, kasasi ke Mahkamah Agung, terpidana mengajukan permohonan peninjauan kembali ke MA apabila terdapat bukti baru, san jaksa agung mengajukan kasasi demikepentingan hukum. 7. Pelaksanaan putusan pengadilan8. Pengawasan terhadap putusan pengadilan

INVESTIGASI FRAUD

Sebagai tindak lanjut atas terindikasinya tindak fraud dari pendeteksian fraud, dilakukan audit investigasi. Audit investigasi bertujuan untuk membuktikan bahwa fraud terjadi, kapan dan di mana terjadinya , apa penyebab dan siapa pelakunya, berapa kerugiannya, siapa yang dirugikan , dan bagaimana cara melakukan atau modus operasinya, serta bukti-bukti yang diperoleh sebagai pendukung pembuktiannAudit investigasi berhubungan dengan pengujian dan analisis forensik dalam mengumpulkan bukti dengan teknik audit dan teknik investigasi.Pelaporan audit investigasi bila fraudnya terbukti harus mengungkap materi fraud yang dapat diungkap atau dapat dibuktikan . bila hasil auditnya akan ditindak lanjuti ke litigasi, dilakukan ekspose atau pemaparan dengan instansi penyidik.

PENGERTIAN INVESTIGASI DAN AUDIT INVESTIGASIPengertian Investigasi Menurut OAC (Office Of Audit Compliance) university of Pennsylvania , 2002 :Investigasi meliputi kaji ulang atas bidang operasional untuk mencatat kecurangan transaksi keuangan. Investigasi kecurangan dilakukan untuk menegaskan terjadinya kecurangan, menetapkan jumlah kerugian, untuk mengidentifikasikan kondisi yang lemah, memberi rekomendasi perbaikan guna mencegah agar tidak terulang lagi, dan membantu klaim asuransi yang tepat dan penegakan hukum.Dipandang dari segi profesi penegak hukum atau kepolisian, Engkesman R Hillep dalam buku Krimunologi Pusdik Reserse Direktorat Pendidikan Polri ( 1998) , investigasi adalah :Suatu kegiatan yang dilakukan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku untuk mendengarkan dan menanyai seseorang mengenai suatu kejadian/peristiwa tertentu yang bersangkut paut dengan masalah fraud atau masalah hukum.Dari kedua pengertian , proses investigasi dilakukan dengan kegiatan-kegiatan untuk mengungkap kebenaran suatu fakta.Investigasi merupakan metode atau teknik yang dapat digunakan dalam audit investigasi.

Pengertian Audit InvestigasiMenurut G.Jack Balogna dan Robert J.Lindguist dalam Fraud Auditing and Forensic Accounting (1997) :Audit investigasi melibatkan kaji ulang dokumentasi keuangan untuk tujuan khusus yang dapat berkaitan dengan usaha mendukung tindakan hukum dan tuntutan asuransi sebagaimana halnya masalah kejahatan.Perbedaan audit investigasi dengan audit lainnya terutama dalam hal tujuan audit. Pada audit investigasi , selain metode induktif, digunakan pula metode deduktif. Pendekatan induktif melibatkan pendekatan empiris untuk memperoleh kebenaran yaitu pengambilan sampel yang representatif dari keseluruhan dan memperbaiki hasil yang mungkin terjadi dari hasil sampel. Dalam pertimbangan deduktif, seseorang mengambil observasi , kemudian melakukan pengujian fisik dan interogasi, menyisihkan hal-hal yang tidak perlu, dan menyusun kesimpulan untuk sampai generalisasi tertentu.Audit investigasi berhubungan dengan tugas auditor untuk mengungkap kecurangan. Tiga elemen yang dapat membantu melengkapi informasi yaitu : dimana fraud terjadi, kemampuan auditor untuk merekontruksi jalannya peristiwa kecurangan, dan pengetahuan dari orang yang melihat atau mengetahui jalannya kecurangan.Bukti-bukti yang dikumpulkan pada audit investigasi kemungkinan besar akan ditindaklanjuti oleh penyidik pada proses penindakan hukum.

Sasaran dan Target Audit Investigasi Sasaran audit investigasi :1. Subjek yaitu pelaku, saksi, dan ahli.2. Objek 3. Modus operasiTarget audit investigasi :1. Mengamankan kekayaan organisasi atau entitas yang menjadi korban kecurangan.2. Mengamankan aset hasil kecuragan.3. Menindak para pelakunya.

Prinsip-Prinsip audit investigasi ialah :1. Mencari kebenaran berdasarkan peraturan perundangan2. Pemanfaatan sumber bukti. Bukti berupa bukti fisik, keterangan saksi, dan pengamatan. Pelaku adalah manusia yang harus diperlakukan dengan bijak.

Proses dan Metodologi Audit Investigasi Audit investigasi diarahkan untuk menentukan kebenaran permasalahan melalui proses pengujian pengumpulan dan pengevaluasian bukti bukti yang relevan dengan perbuatan fraud untuk mengungkapkan fakta-fakta mencakup adanya perbuatan fraud, mengidentifikasi pelaku, cara-cara melakukan fraud, dan kerugiannya.Metode audit kecurangan dilakukan dengan pengumpulan bukti, dari yang bersifat umum sampai yang bersifat spesifik atau khusus. Pengumpulan bukti dilakukan dengan tindakan untuk memperoleh bukti-bukti penguat berupa pengamatan, inspeksi lapangan , dan operasi mendadak.Persyaratan menjadi auditor investigasi atau akuntan forensik Persyaratan menjadi auditor investigasi atau akuntan forensik ialah memiliki keahlian khusus yaitu kombinasi auditor berpengalaman dengan penyelidik kriminal, memiliki bebagai disiplin ilmu antara lain bidang hukum, investigasi, perencana, case manager dan riset.Tahapan Audit Investigasi1. Tahap perencanaan mencakup pembahasan pengenalan dan evaluasi informasi awal, menyusun hipotesa, perencanaan sumber daya, dan menyuun program kerja audit investigasi.2. Tahap pelaksanaan mencakup pengumpulan bukti dan evaluasi bukti3. Pelaporan hasil audit investigasi termasuk ekspose hasil audit.

Perencanaan Audit InvestigasiPerencanaan audit investigasi di awali dengan serangkaian tindakan untuk mendeteksi, mencari dan menemukan kejadian yang diduga mengandung tindakan fraud guna menentukan apakah kejadian yang terindikasi ada kecurangan dapat dilakukan audit investigasi. setelah menghasilkan hipotesa maka disusun program kerja audit investigasi. 1. Sumber informasi dugaan tindak fraudInformasi awal yang diduga ada tindak fraud diperoleh dari pihak intern dan ekstern yaitu :a. Pengembangan audit ketaatan, audit keuangan, audit operasional, dan audit lain.b. Hasil deteksi kecurangan dari auditor intern atau dari petugas yang berwenang .c. Pengaduan masyarakat.d. Media massa.2. Identifikasi masalahDilakukan dengan menelaah informasi awal dengan melakukan analisis untuk kemudian dilakukan evaluasi terhadap hasil analisisnya.Analisis informasi awal dilakukan dengan menguraikan seluruh informasi awal ke dalam unsur-unsur 5W + 1 H . What (apa) Who (siapa) When( kapan ) Where (di mana ) Why (mengapa) How ( bagaimana)

3. Evaluasi awal dan penyusunan hipotesaEvaluasi informasi awal dilakukan untuk dapat mengidentifikasi apakah informasi awal yang telah dianalisis tersebut dapat menjawab pertanyaan 5W + 1 H atau tidak. Bila belum dapat menjawab 5W + 1 H , maka diupayakan untuk memperoleh informasi tambahan.Setelah informasi awal dapat mengidentifikasi 5W + 1 H , disusun hipotesa awal. Hipotesa ini merupakan taksiran atau referensi yang sementara dapat diterima untuk menerangkan fakta atau kondisi yang diduga mengandung penyimpangan. Hipotesa ini digunakan sebagai petunjuk untuk menetapkan program kerja audit investigasi.

4. Identifikasi risikoDalam penelaahan informasi awal, auditor harus mengidentifikasikan risiko untuk kemudian diatur strategi untuk memperkecil , mengendalikan, atau melakukan tindakan-tindakan untuk mengantisipasi risiko yang akan terjadi.5. Simpulan hasil penelaahan informasi awal Simpulan memuat :a. Sumber informasi yang diperoleh yang dipakai dasar penelaahan.b. Bukti-bukti awal yang diperoleh termasuk diperoleh dari informasi tambahanc. Hasil analisis mengenai 5W + 1 Hd. Hasil evaluasi, terutama hasil evaluasi yang berhasil dihimpune. Simpulan . yangv mengungkap : Rekayasa indikasi kasus yaitu status masing-masing unsur yang dirtelaah Identifikasi risiko dan kendala yang dihadapi. Simpulan layak tidaknya dilakukan audit investigasi. Rekomendasi untuk pengamanan auditnya6. Langkah kerja perencanaan audit investigasiLangkah kerja audit investigasi meliputi penentuan tujuan, ruang lingkup, penentuan model perencanaan terstruktur , materi ke dalam perencanaan, dan menyusun hipotesis rinci.1. Penentuan tujuan audit investigasiBerfokus pada kegiatan atau kelompok transaksi dimana kecurangan terjadi, apa jenisnya, siapa pelakunya dan siapa yang mengetahui perbuatan kecurangan tersebut.2. Penentuan ruang lingkupDalam menentukan ruang lingkup perlu mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan manajemen, kelemahan dan kekuatan dalam sitem akuntansi, dan sistem pengendalian intern.3. Penentuan perencanaan terstrukturModel perencanaan terstruktur yang dapat digunakan adalah SMEAC Sistem yaitu :a. Situation : menggambarkan keadaan , situasi dan substansi penyimpangan yang akan dibuktikan.b. Mission : harapan yang akan dicapai dan dapat dianalogikan sebagai upaya untuk membuktikan hipotesa.c. Execution : bagaimana mencapai misis mencakup penentuan tim, penyusunan program kerja audit, anggaran waktu dan biaya, biaya serta peran masing-masing indivisu.d. Administration and Logistic : mencakup tujuan dan hasil yang akan dicapai, dukungan tenaga ahli, dan peralatan yang akan digunakan.e. Communication : komunikasi dan sistem komunikasi yang akan dilakanakan mencakup matriks komunikasi secara rinci dan arus informasinya4. Matriks perencanaan audit investigasia. Matriks buktiMencatat secara rinci bukti-bukti yang harus dikumpulkan untuk mengungkap kecurangan.b. Matriks sumber dayaMenggambarkan sumber daya yang tersedia untuk diaudit investigasi berisi nama dan keahlian tertentu.c. Matriks penugasanDigunakan untuk penugasan audit investigasi yang besar dan kompleks, untuk penugasan kecil tidak praktis.d. Matriks penilaian risiko Untuk penugasan berskala besar yang mengidentifikasi risiko, dan antisipasi penanggulangannya.5. Menyusun hipotesa rinciHipotesa yang telah disusun pada tahap analisis dan evaluasi informasi awal diuraikan lagi dan akan dibuktikan dengan berbagai teknik investigasi dan dituangkan dalam program kerja audit.7. Menentukan kebutuhan sumberdayaPenentuan kebutuhan sumber daya harus ada keseimbangan antara mutu biaya dan waktu.8. Menyusun program kerja audit investigasiProgram kerja audit investigasi memuat prosedur audit, teknik audit, dan teknik investigasi.Prosedur merupakan perintah dan langkah audit yang harus dilaksanakan oleh auditor.Teknik audit adalah cara-cara yang ditempuh oleh auditor untuk mendapatkan bukti-bukti yang diperlukan.Teknik investigasi ialah kemampuan auditor/investigator dengan mana ia dapat mencari dan menemukan sebanyak mungkin keterangan yang sesuai dengan kenyataan yang terjadi dengan menggunakan metode serta alat bantu sehingga kemungkinan investigasi berjalan lancar.Penyusunan program kerja audit investigasi bergantung pada bukti-bukti yang aktual. Penggunaan teknik audit dan teknik investigasinya tergantung kondisi yang ada pada hipotesa rinci kemudian disesuaikan dengan kondisi lapangan.Teknik investigasi yang sering digunakan antara lain :1. Peninjauan atau inventarisasi fisik2. Pengamatan atau observasi3. Konfirmasi4. Analisis5. Penelusuran6. Permintaan informasi

PELAKSANAAN AUDIT INVESTIGASIPelaksanaan audit investigasi dengan mengacu pada program kerja audit investigasi yang disusun berdasarkan hipotesa rinci yang diperoleh tahap awal perencanaan yang langkah langkah kerjanya telah terarah. Namun demikian , pelaksanaannya bergantung pada kondisi di lapangan dan pengalaman keahlian dan kepekaan auditornya , karena fraud sifatnya tersembunyi.Bukti Audit Investigasi 1. Jenis bukti investigasia. Bukti utamab. Bukti tambahanc. Bukti langsungd. Bukti tak langsunge. Bukti komparatiff. Bukti statistik2. Sumber bukti investigasiPerolehan bukti bukti diperoleh dari :a. Saksib. Client agencyc. Instansi pemerintah terkaitd. Badan usaha swastae. Informasi elektronikf. Bukti forensikg. Alat komunikasi elektronikh. Tersangkai. Kepolisian atau penegak hukum lain3. Sumber yang tersedia untuk umumInforma umum seperti internet dapat membantu auditor untuk memperoleh berbagai informasi yang dapat digunakan dalam mengungkap kecurangan. Kekuatran bukti audit yang diperoleh menentukan keberhasilan audit investigasi. Kelemahan dan kekuatan bukti dapat digambarkan:a. Bukti yang objektif itu kuat berupa dokumen, bukti yang subjektif itu lemah berupa opini.b. Opini dari ahli merupakan bukti yang kuat sedangkan opini orang awam merupakan bukti yang lemah.c. Bukti yang berasal dari pengendalian intern yang kuat juga bukti yang kuat begitu juga sebaliknya.d. Bukti yang diperoleh dari pihak independen operasi organisasi merupakan bukti yang kiat begitu juga sebaliknya.Pengumpulan BuktiPengumpulan bukti dilakukan dengan melaksanakan berbagai teknik audit dan teknik investigasi yang telah diperintahkan dalam program kerja auditnya. Teknik investigasi meliputi:a. Pemetaan Pemetaan merupakan alat bantu untuk memahami proses sejak awal kejadian sampai dengan akhir kejadian atau membantu merekontruksi kejadian dalam bentuk bagan alur. Pemetaan dapat berupa:1. Flowchart 2. Transactional Flowchart3. Process Interfunction Flowchartb. Analisis DokumenAuditor investigasi disarankan untuk mendapatkan dokumen yang asli untuk kepentingan audit, kemudian disimpan dan dijaga dengan baik. Analisis dokumen dilaksanakan untuk memperjelas kasus yang diungkap dengan melakukan pemeriksaan dokumen palsu, dokumen bertanggal apakah sesuai dnegan faktanya dan pemeriksaan dokumen cetakan palsu.c. Wawancara Wawancara adalah Tanya jawab yang dirancang untuk memperoleh informasi dengan bentuk tersendiri, terstruktur, dan memiliki tujuan. Pada audit investigasi wawancara harus mengacu pada berkas kasus untuk memperoleh informasi penting yang belum diperoleh pada langkah kerja audit sebelumnya. Sebelum wawancara, pewawancara harus mempersiapkan:1. Pengetahuan yang baik tentang peristiwa dan masalahnya.2. Pengetahuan tentang diri pribadi responden dengan mengenal kehidupan dan latar belakangnya.3. Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan.Pihak yang akan diwawancara adalah:1. Pihak yang diduga melakukan penyimpangan2. Pihak yang diduga terlibat3. Saksi pihak ketiga netral4. Saksi yang dapat membenarkanJenis pertanyaan dalam wawancara:1. Perttanyaan pembuka2. Pertanyaan untuk memperoleh informasi3. Pertanyaan menguji informasi4. Pertanyaan pendalaman5. Pertanyaan untuk memeperoleh pengakuanTeknik wawancara:1. Teknik wawancara kinesik (interogasi) adalah teknik wawancara yang tidak perlu mencari pengakuan dari responden, tetapi harus menaksir apakah responden telah menceritakan kebenaran. Wawancara ini didasarkan pada konsep penekanan lingkungan yang memaksa seseorang tidak dalam kondisi seimbang.2. Teknik wawancara kognitif, pada teknik wawancara ini pewawancara percaya pada kesaksian para saksi untuk menyajikan fakta kasus kecurangan. Saksi diminta untuk merekontruksi kejadian dengan lengkap dan mengingat kembali urutan kejadian.Evaluasi BuktiEvaluasi bukti adalah tindakan penilaian apakah sangkaan kecurangan yang digambarkan dalam hipotesa menggambarkan kondisi sebenarnya. Evaluasi bukti mencakup:1. Penilaian kualitas bukti. Unsure yang mendukung kualitas bukti adalah:a. Relevansi buktib. Materialitas buktic. Kompetensi bukti2. Kuantitas BuktiKecukupan bukti berarti semua unsure yang dipertanyakan dapat dibuktikan. Bukti yang dikumpulkan dapat menangkal bantahan yang dilakukan oleh tersangka.3. Teknik evaluasi bukti, dapat dilakuakn dengan:a. Bagan arus kejadianb. Kronologi fakta kejadianPemberkasan Kertas Kerja Audit InvestigasiPemberkasan merupakan kumpulan kertas kerja audit. Kertas kerja audit adalah catatan yang dibuat oleh auditor mengenai bukti bukti yang dikumpulkan, berbagai teknik dan prosedur audit yang diterapkan, serta simpulan simpulan yang dibuat selama melakukan audit. Pemberkasan audit investigasi mencakup:a. Penyimpangan dan penyebabnyab. Hasil penguyjian pengujian yang dilaksanakanc. Bukti dan informasi yang diperolehd. Hasil wawancara dan berita acara permintaan keterangane. Gambaran tentang modus operandi termasuk bagan alur proses kejadianf. Simpulan dan saranPelaporan Hasil Audit InvestigasiPrinsip prinsip laporan audit investigasiLaporan hasil audit adalah sarana mengomunikasikan hasil audit kepada pemakai laporan. Prinsip-prinsip pembuatannya adalah:a. Keakurasianb. Kejelasanc. Tidak memihak dan relevand. Ketepatan waktuGaya penulisan laporan harus jelas, ringkas, dan langsung kepada pokok persoalan agar yidak mengaburkan substansinya.Materi pokok laporan ialah simpulan hasil audit dan uraian hasil audit. Uraian hasil audit memuat dasar hukum yang diaudit meliputi peraturan perundang-undangan yang terkait dan ketentuan-ketentuan intern, memuat uraian mengenai temuan hasil audit. Temuan hasil audit memuat:a. Jenis penyimpanganb. Pengungkapan fakta fakta dan proses kejadianc. Penyebab dan dampak penyimpangand. Pihak yang diduga terlibate. Bukti bukti yang dikumpulkanUraian temuan dalam laporan audit investigasi dibuat pertemuan. Bila temuannya lebih dari satu diuraikan satu persatu, demikian pula simpulannya setelah uraian materi temuan, dilaporkan pula kesepakatan dengan atasan unit organisasi di mana terjadi kecurangan, terutama mengenai perbaikan pengendalian intern yang menyebabkan terjadinya kecurangan. Distribusi laporan, tergantung ketentuan yang berlaku pada organisasi. Untuk kasus yang ditindaklanjuti ke itigasi, satu eksemplar laporan disampaikan ke instansi penyidik.

KECURANGAN KEBANGKRUTAN, PERCERAIAN, DAN PAJAKTINJAUAN KECURANGAN PAJAK, PERCERAIAN, DAN KEBANGKRUTANKebangkrutan adalah proses hukum yang memungkinkan debitur untuk keluar dari rencana yang seharusnya untuk membayar utang atau melikuidasi aset dan mendistribusikannya ke kreditur. Dalam kasus kebangkrutan, aset yang diambil diberikan kepada kreditur. Dalam perceraian, aset yang diambil diberikan kepada suami/istri dan pengacara yang mewakili suami/istri tersebut. Dalam kasus pajak, aset yang diambil kemudian diklaim oleh pemerintah. Untuk menjaga aset dari upaya pengambilan, individu seringkali berusaha untuk melakukan kecurangan dengan menyembunyikan aset sehingga tidak diketahui atau tidak dapat ditemukan. Transfer aset ke akun bank di luar negeri, saudara, teman, dan tempat tersembunyi lainnya semuanya pada umumnya dilakukan dalam kecurangan kebangkruta, perceraian, dan pajak.Peranan Pemeriksa Kecurangan dalam Kasus Kebangkrutan dan PerceraianCPA dan pemeriksa kecurangan lainnya dapat memainkan peranan penting baik dalam melakukan investigasi pengujian dalam kasus kebangkrutan dan perceraian dan perceraian serta melakukan pengujian dalam kasus kecurangan pajak. Perpanjangan tangan IRS (Internal Revenue Service), lembaga Amerika Serikat yang berfungsi untuk mengumpulkan pajak, yang melakukan investigasi terhadap kecurangan pajak dikenal sebagai Criminal Investigation (CI).Peran pemeriksa kecurangan dalam kasus kebangkrutan dan perceraian termasuk hal-hal berikut:1. Menjalankan fungsi sebagai pemeriksa atau perwakilan dalam kasus kebangkrutan.2. Menjalankan fungsi sebagai komite kreditur atau perwakilan komite kreditur dengan melakukan investigasi masalah keuangan debitur dan mempersiapkan laporan investigasi dalam kasus kebangkrutan.3. Membantu Departemen Kehakiman Amerika Serikat, Kantor Perwakilan Amerika Serikat, perwakilan panel, dan yang lainnya dalam mempersiapkan laporan terinci mengenai temuan investigasi dalam mempersiapkan laporan investigasi dalam kasus kebangkrutan.4. Membantu memperoleh kembali aset untuk kreditur baik dalam kasus kebangkrutan maupun perceraian.5. Menjalankan fungsi selaku investigator pribadi untuk menemukan aset tersembunyi atau memeriksa gaya hidup pihak-pihak yang terlibat dalam kasus kebangkrutan dan perceraian.Beberapa tipe berbeda dari kecurangan kebangkrutan dan perceraian adalah sebagai berikut:a. Kebangkrutan atau perceraian yang dihasilkan dari kecuranganAktivitas kecurangan dapat melibatkan penyembunyian aset dari pihak lain, mencuri uang atau aset lainnya, atau kesalahan dalam merepresentasikan kesepakatan bisnis sebagai kecurangan dalam laporan keuangan.b. Kebangkrutan dan perceraian yang digunakan dalam melakukan kecuranganPada waktu terjadinya kebangkrutan dan perceraian, ada penundaan otomatisasi untuk menjamin posisi kreditur atau pasangan. Kreditur atau pasangan tersebut dilarang untuk mengambil beberapa debitur atau pasangannya. Beberapa debitur dan pasangan banyak menggunakan periode ini untuk melakukan kecurangan.c. Kebangkrutan dan perceraian digunakan untuk menyembunyikan kecuranganTipe kecurangan ini umumnya menghasilkan pembukan dan catatan yang rusak bagi debitur atau pasangannya, pembukuan dan catatan yang tidak akurat maupun kesulitan dalam mengalokasikan asetnya.KECURANGAN PAJAKKecurangan pajak dapat dilakukan terhadap badan pemerintah atau organisasi lain yang mengumpulkan pajak, termasuk pemerintah federal, pemerintah negara bagian, pemerintah lokal atau otoritas perpajakan lainnya.Kecurangan dan Criminal InvestigationPekerjaan terkait kecurangan yang dilakukan oleh Criminal Investigation (CI) meliputi beragam kasus yang melibatkan spektrum yang luas dari perorangan maupun industri baik dari sisi ekonomi, termasuk pemilik bisnis kecil, individu yang bekerja sendiri, dan perusahaan besar. Misi CI adalah untuk melakukan investigasi potensi pelanggaran secara pidana dari Internal Revenue Code terkait dengan kejahatan finansial yang berkembang dalam sistem pajak dan kepatuhan terhadap hukum.Skema kecurangan pajak yang paling umum adalah sengaja memperkecil jumlah pendapatan. Selain itu, pembayar pajak pribadi biasanya juga memperbesar pengurang atau biaya terkait bisnisnya.KECURANGAN PERCERAIANLebih dari satu juta kasus perceraian terjadi setiap tahunnya di Amerika Serikat karena alasan hubungan yang tidak dapat diteruskan. Selama atau setelah proses perceraian, ada pihak-pihak yang merasa dicurangi terkait proses perceraian tersebut. Secara khusus, dari segi ekonomi, suami/istri yang awalnya saling tergantung mungkin mulai bertanya apakah penyelesaian yang terencana atau penyelesaian yang sudah terjadi adil dan apakah suami/istrinya mungkin tidak memberikan informasi penting mengenai keberadaan atau nilai aset yang relevan.Seperti dalam semua kecurangan, pihak yang berusaha untuk membuktikan kecurangan harus membuktikan:1. Adanya representasi yang salah, biasanya merupakan sebuah fakta yang dibuat oleh pihak lain2. Bahwa tergugat memiliki pengetahuan dan kepercayaan bahwa representasinya salah atau membuat representasi secara sembarangan atas kebenaran yang ada3. Bahwa tergugat memiliki niat utnuk mendorong penggugat melakukan sesuatu dalam berbagai caraProses peradilan terkait kecurangan perceraian merupakan hasil dari dua dugaan:1. Suami/istri penggugat mengklaim bahwa ada aset yang disembunyikan tergugat sehingga aset tersebut tidak dapat dibagi atau diambil,2. Aset tersebut secara tidak realistis dinilai secara rendah sehingga menghasilkan penyelesaian perceraian yang tidak adil.Pihak-pihak yang biasanya terlibat dalam kasus perceraian adalah suami/istri, pengacara kedua belah pihak, dan pengadilan perceraian itu sendiri. Ketika muncul dugaan kecurangan, seperti menyembunyikan atau secara ilegal mentransfer kenaikan aset, pengacara untuk pihak yang menduga ada kecurangan biasanya memperkerjakan investigator untuk mencoba mencari aset yang tersembunyi. Teknis investigasi seperti pengintaian, penelusuran catatan publik, dan bahkan menelusuri catatan pribadi akan dilakukan.KECURANGAN KEBANGKRUTANSistem kebangkrutan adalah komponen penting dari berbagai negara karena dampak kebangkrutan yang terjadi memberi pengaruh yang sangat luas, baik perekonomian secara lokal hingga nasional. Uang yang digelapkan dari proses kebangkrutan tidak pernah mengambil bagian kreditur dan investor yang berhak. Saat kercurangan kebangkrutan terjadi lebih sering, kreditur dan investor kehilangan kepercayaan bahwa kepentingan mereka akan dilindungi. Hilangnya kepercayaan ini dapat berdampak besar bagi perekonomian melalui pengetatan kredit, kenaikan suku bunga, dan reaksi ekonomi yang akan terjadi setelahnya. Analisis dari investigasi kecurangan kebangkrutan saat ini mengungkapkan bahwa skema kecurangan yang sangat umum digunakan dalam pernyataan kebangkrutan yang mengandung kecurangan yang melibatkan penyembunyian aset debitur. Penyembunyian mencegah aset ini dilikuidasi dan ditransfer ke kreditur untuk menghentikan utang.Kecurangan kebangkrutan juga menyertakan skema untuk memasukkan petisi pabrik-pabrik, beragam pernyataan, kesalahan pernyataan, kecurangan yang dilakukan oleh perwakilan, kecurangan yang dilakukan oleh pengacara, pernyataan yang dipalsukan, penggelapan, kecurangan kartu kredit, dan bush-out. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Proses KebangkrutanBerikut ini adalah pihak-pihak penting yang terlibat dalam proses kebangkrutan:1. Pengadilan kebangkrutanPetisi kebangkrutan diajukan oleh Kantor Pelayanan Kebangkrutan Amerika Serikat. Seluruh petisi kebangkrutan merupakan subjek untuk yuridiksi Pengadilan Distrik Amerika Serikat, namun secara otomatis dirujuk pada Pengadilan Kebangkrutan Amerika Serikat untuk pengawasan.2. Perwakilan Amerika SerikatKantor perwakilan Amerika Serikat merupakan lembaga dalam naungan Departemen Kehakiman yang bertanggung jawab untuk fungsi berikut:a. Mengurus kasus kebangkrutanb. Memetakan pihak yang ditunjuk sebagai perwakilan, pemeriksa, dan komite-komitec. Melakukan fungsi pengaturan dan pengawasan pihak yang ditunjuk sebagai perwakiland. Melakukan peninjauan terhadap tenaga kerja dan aplikasi fee yang dibebankane. Memainkan peran di pengadilan terkait kepentingan terhadap apa yang dimiliki oleh debitur dan kreditur3. Perwakilan Panel atau Pihak yang Ditunjuk oleh PengadilanPerwakilan panel atau pihak yang ditunjuk oleh pihak pengadilan biasanya adalah individu atau perusahaan, seperti akuntan atau pengacara, yang melakukan identifikasi dan mengumpulkan aset-aset yang dimiliki debitur dan kemudian mengalokasikan aset-aset tersebut secara rapi.

4. PemeriksaSeorang pemeriksa secara umum ditetapkan oleh hakim yang menangani kebangkrutan kemudian melanjutkan untuk melaksanakan investigasi terhadap dugaan kecurangan atau kesalahan tindakan oleh debitur atau pihak-pihak yang terkait dengannya. Peran pemeriksa adalah untuk melakukan investigasi dan melaporkan hasil investigasi tersebut ke pengadilan dan pihak-pihak lainnya yang terkait sesegara mungkin.5. DebiturDebitur adalah seseorang atau entitas yang menjadi subjek dari proses kebangkrutan. Tujuan utama debitur dalam proses kebangkrutan adalah untuk menyelesaikan kewajibannya sebaik mungkin.

6. KrediturKreditur didefinisikan sebagai seseorang yang memegang klaim sah terhadap debitur.7. Penaksir dalam Tuntutan Kerugian (Agen Operasional atau Agen di Lapangan)Penaksir dalam tuntutan kerugian berperan dalam membantu perwakilan untuk melakukan berbagai tugas seperti: mengamankan aset dan fasilitas bisnis yang ada, menempatkan aset yang dimiliki debitur di lokasi yang berbeda, membuat salinan catatan bisnis yang ada, membuka akun bank yang baru, melakukan investigasi terhadap pencurian aset yang terjadi, dan mengelola penjualan aset.SKEMA KECURANGAN KEBANGKRUTAN DAN PERCERAIAN KEBANGKRUTAN YANG DIRENCANAKAN (BUSH-OUT)Dua skema kecurangan kebangkrutan yang paling umum adalah kebangkrutan yang telah direncanakan (bush-out) dan tidakan kecurangan seperti penyembunyian aset selama atau dalam kontemplasi dari kebangkrutan.Bush-out dimaksudkan untuk menciptakan ketidaksanggupan membayar bagi perusahaan dan untuk mengajukan pernyataan kebangkrutan dalam sebuah skema untuk melakukan kecurangan terhadap kreditur. Jika pelaku tidak melakukan petisi kebangkrutan, mereka tidak dapat didakwa atas dugaan kecurangan kebangkrutan. Hampir semua skema bush-out menyertakan penyembunyian aset seperti keuntungan dari penjualan, pinjaman, atau persediaan.Bush-out dapat mengambil berbagai bentuk, namun tetap pada dasarnya disertai niat untuk memperoleh pinjaman atau melakukan pembelian persedian dengan dasar kredit dan penyembunyian, atau mangkir dengan keuntungan yang dihasilkan dari pinjaman atau penjualan persediaan atau dengan persediaan itu sendiri sebelum kreditur akhirnya dibayar.Bush out dapat termasuk dalam pendirian usaha baru atau menggunakan perusahaan yang ada.1. Pendirian usaha baruPelaku kecurangan membangun perusahaan baru dan mengoperasionalkan perusahaan tersebut secara sah untuk sementara dalam upaya untuk mendapatkan kredibilitas dan kredit dengan bank atau pemasok. Perusahaan baru tersebut diberikan nama yang sama dengan anak perusahaan atau afiliasi dari perusahaan yang sudah terkenal dan sudah memiliki reputasi yang baik dengan tujuan untuk melakukan penipuan terhadap pemberi pinjaman dan pemasok yang tidak hati-hati sehingga terpikirkan bahwa mereka sedang menjalin kesepakatan dengan anak perusahaan yang terkenal tersebut.2. Pembelian perusahaan lamaDalam tipe ini, pelaku secara diam-diam membeli perusahaan yang sudah ada sebelumnya, yang memiliki reputasi dan peringkat kredit yang bagus untuk mengambil alih pengelolaanya. Lembaga pemeringkatan kredit biasanya tidak menyadari adanya perubahan dalam struktur kepemilikan dan pengelolaan. Pelaku kemudian mengandalkan peringkat kredit yang sudah ada untuk mendapatkan kredit dari pemasok dan mendapat pinjaman dari bank.Bush-out bisa menjadi sulit dideteksi. Jika perusahaan mengklaim tidak mampu membayar dan mengajukan kebangkrutan, kreditur akan menemui kesulitan untuk menentukan apakah ketidakmampuan membayar tersebut diambil secara sengaja untuk tujuan melakukan kecurangan. Indikator bush-out adalah sebagai berikut:a. Perusahaan hanya didata alamat dan nomor telepon sebagai kotak surat dan mesin penjawab pesanb. Perusahaan baru yang dimiliki dan dikelola secara perorangan dari negara bagian lainnya atau adanya ketidakjelasan terkait kepemilikan maupun tipe bisnisc. Perubahan secara tiba-tiba yang dibuat oleh manajemen perusahaan, terutama jika perubahan telah dibuat tanpa pemberitahuan kepada publikd. Referensi kredit, baik yang tidak dapat diverifikasi ataupun yang terlihat terlalu bersemangat untuk memberikan referensi yang baike. Sejumlah pesanan ditempatkan secara kredit dan saldo kredit dengan pemasok secara tiba-tiba dan secara dramatis mengalami peningkatanf. Persediaan secara tiba-tiba terhapus, tanpa adanya penjelasang. Pelanggan memiliki sejarah dalam pembelian barang pada tingkat diskon yang tidak wajar.TINDAKAN KECURANGAN SEPERTI PENYEMBUNYIAN ASET ATAU PENDAPATAN DALAM KASUS KEBANGKRUTAN ATAU PERCERAIANCara Penyembunyian Aset atau Pendapatan1. Kas yang diterima dalam pembayaran piutang dapat dialihkan ke entitas lainnya, biasanya pihak-pihak yang terkait2. Persediaan dapat dikirimkan ke lokasi lain di luar lokasi yang seharusnya atau dijual pada pihak-pihak terkait atau jaringan konspirasi dengan harga pada tingkat diskon yang tinggi3. Aset atau pendapatan dapat dipindahkan ke entitas lain yang dikendalikan oleh debitur atau pihak-pihak yang berkepentingan dalam proses perceraian. Transfer dapat dilakukan dengan cara mengubah nama aset, menempatkan sejumlah aset atau pendapatan ke dalam rekening yang dimiliki individu atau perusahaan lain dan membayar biaya fiktif untuk sesuatu yang tidak perlu4. Penjualan mungkin tidak dilaporkan dalam pembukuan perusahaan milik debitur (keuntungan penjualan dialihkan)5. Pembayaran mungkin telah dilakukan pada individu atau penjual yang fiktif dan jumlahnya dialihkan pada debitur atau pihak-pihak yang berkepentingan dalam proses perceraian6. Pendapatan dari organisasi yang berada di bawah kendali dapat dengan sengaja diperkecil nilainya melalui besaran biaya yang dibuat lebih tinggi7. Biaya prive debitur dapat dibayarkan oleh perusahaan dan salah digolongkan sebagai biaya bisnis8. Pembukuan atau catatan atau informasi keuangan lainnya yang dimiliki debitur atau pihak-pihak berkepentingan dalam proses perceraian dapat disembunyikan9. Kepentingan dalam hubungan kemitraan, korporasi, proses hukum, atau dalam aset lainnya mungkin tidak dapat diungkapkanIndikator-Indikator Penyembunyiana. Transfer kekayaan atau pembayaran dalam jumlah yang besar untuk individu atau pihak-pihak terkait seperti orang dalam di perusahaan, pemegang saham, atau keluargab. Transfer tidak biasa dan relatif sering dilakukan antarrekening bank, khususnya di antara rekening kegiatan bisnis dan rekening yang dimiliki secara pribadic. Sejumlah transaksi yang dilakukan secara tunai biasanya dicatat pada rekening (penjualan, pembelian, dan lain sebagainya)d. Pembayaran untuk penjual dalam jumlah besar yang tidak biasa dan tidak bisa dijelaskane. Penurunan jumlah aset yang terjadi secara cepat dan luar biasaf. Meningkatnya jumlah kerugian dari kegiatan operasional yang tidak dapat dijelaskan oleh faktor-faktor ekonomig. Ketidakkonsistenan antara laporan keuangan atau tingkat pengembalian hak dan bentuk formulir yang secara resmi diajukan untuk kebangkrutan atau catatan yang diajukan dalam kasus perceraianh. Melakukan perjalanan ke lokasi atau tempat penyembunyian pajak di luar negeri yang memungkinkan adanya rekening bank secara rahasiai. Catatan-catatan yang hilang, tidak akurat dan rusakTRANSFER KECURANGANSection 548 dari Bankcrupty Code mendefinisikan transferk kecurangan sebagai transfer yang dibuat atau kewajiban yang terjadi dalam kurun waktu satu tahun sebelum tanggal pernyataan petisi kebangkrutan dikeluarkan:1. Dibuat dengan kseungguhan niat untuk menghalangi, menunda, atau melakukan kecurangan terhadap kreditur2. Dibuat dengan nilai yang kurang dari nilai ekuivalen yang wajar jika:a. Debitur tidak sanggup membayar atau menjadi tidak sanggup membayar sebagai hasil dari kegiatan transferb. Modal debitur yang tersisa setelah kegiatan transfer sangat kecil dan tidak wajarc. Debitur yang diharapkan untuk, atau yang dipercaya untuk membuat utang yang terjadi tidak dapat dibayar kembali ketika utang tersebut jatuh tempoPENCUCIAN UANGSeperti yang dijelaskan sebelumnya, pencucian uang merupakan skema kecurangan pajak yang paling umum dan sering kali juga menyertai skema kecurangan lainnya. Departemen Kehakiman Amerika Serikat mendefinisikan pencucian uang sebagai proses yang dilakukan untuk menyembunyikan keberadaannya, sumber asal uang yang ilegal, atau aplikasi pendapatan yang ilegal dan kemudian menyamarkan pendapatan tersebut untuk membuatnya terlihat legal.Berikut ini adalah langkah-langkah dalam pencucian uang:1. PenempatanDalam tahap ini, pelaku memasukkan uang kotor ke dalam lembaga keuangan yang terlegitimasi. Upaya ini disertai dengan membuat rekening penyimpanan kas di bank. Ini adalah risiko paling besar dalam tahap ini karena jumlah penyetoran uang yang besar ke dalam sebuah rekening bank akan mewajibkan bank untuk melaporkan transaksi tersebut kepada pemerintah.2. PelapisanTahap ini adalah tahapan yang paling kompleks dalam skema pencucian uang. Tujuan tahap ini adalah untuk membuat uang kotor memiliki tingkat kesulitan untuk dilacak atau ditelusuri. Pelapisan ini dapat terdiri dari aktivitas: Melakukan wire transfers antar rekening yang ditempatkan di negara berbeda dengan melampirkan nama yang berbeda pula Melakukan transfer dari bank ke bank Membuat rekening penyimpanan dan melakukan penarikan kembali secara terus menerus dengan jumlah yang bervariasi Mengubah uang ke nilai mata uang baru Mengubah bentuk aset dengan membeli barang-barang mewah3. IntegrasiDalam tahap ini, uang akan masuk dalam sistem perekonmian seolah-olah berasal dari transaksi yang legal. Transaksi ini dapat berupa penjualan aset yang dibeli dalam tahap pelapisan atau melakukan investasi. Mendeteksi Skema Pencucian UangAda banyak skema pencucian uang. Oleh karena itu, tidak ada metode yang pasti untuk mendeteksi dan membongkar skema pencucian uang. Satu indikator tunggal tidak dapat membuktikan adanya transaksi yang mencurigakan. Banyaknya indikator yang sering terjadi dan pihak yang melakukan pencucian uang secara khusus dapat diidentifikasi dari kombinasi fakta dan keterjadian. Berikut adalah indikator yang dapat menunjukka pencucian uang.a. Melakukan pembelian aset dalam jumlah besar atau melakukan pembayaran periodik secara tunaib. Melakukan pembelian aset dengan nama orang lain atas nama yang berbeda dengan menggunakan nama yang berbeda, dengan menggunakan dokumen dan melakukan penerimaan deposit secara tertutupc. Melakukan pembelian aset yang digunakan secara pribadi di bawah bayang-bayang perusahaand. Menggunakan alamat pengiriman yang umum dan bukan alamat rumah ketika terkait dengan pelaksanaan suatu kontrake. Memiliki aset yang bernilai mahal tanpa keabsahan dokumen yang seharusnya dapat dimilikinyaf. Melakukan aktivitas perbankan yang mencurigakan seperti penggunaan cek atau melakukan permintaan uang pada kasir secara berlebihang. Kegiatan bisnis tidak terlihat menghasilkan sejumlah pendapatan yang sah secara berkelanjutanh. Orang yang selalu merahasiakan pekerjaannya namun hidup dengan gaya hidup yang mewah

AUDIT INVESTIGATIF DENGAN TEKNIK AUDIT DAN PERPAJAKANAUDIT INVESTIGATIF DENGAN TEKNIK AUDITTeknik audit adalah cara-cara yang dipakai untuk mengaudit laporan keuangan. Hasil penerapan teknik audit disebut sebagai bukti audit. Kunci KeberhasilanKunci keberhasilan dari semua teknik audit investigatif yang dibahas dalam bagian ketiga buku ini adalah sebagai berikut:1. Mengerti dengan baik persoalan apa yang akan dipecahkan, apa yang akan diaudit investigatif.2. Kuasai dengan baik teknik-teknik audit investigatif. Sebagai contoh, seorang seniman pahat memilih alat yang tepat dalam setiap tahap pekerjaannya.3. Cermat dalam menerapkan teknik yang dipiih. Dalam audit investigatif kecermatan pelaksanaan dari teknik yang telah dipilih antara lain dari cara kita mengajukan pertanyaan, menentukan kapan pertanyaan tertentu harus diajukan, menindaklanjuti jawabannya, mempertanyakan sesuatu (ungkapan khas investigator: apa iya, adakah cara atau jalan lain).4. Cermat dalam menarik kesimpulan dari hasil penerapan teknik yang kita pilih. Temuan yang kelihatannya sepele di tangan penyelidik yang mempunyai pengetahuan dan pengalamannya yang luas, merupakan bukti yang kuat dalam proses pengadilan.Teknik Audit a. Memeriksa fiksi (physical examination) dan mengamati (observation), Memeriksa fisik diartikan sebagai perhitunngan yang uang tunai (baik dalam mata uang rupiah atau mata uang asing), kertas berharga, persediaan, barang, aset tetap, dan barang berwujud (tangible assets) lainnya.

b. Meminta Informasi dan Konfirmasi Dalam audit investigatif sama dengan audit, permintaan informasi harus dibarengi, diperkuat, atau dikolaborasi dengan informasi dari sumber lain. Permintaan informasi sangat penting dan juga merupakan prosedur yang normal dalam audit investigatif. Sedangkan meminta konfirmasi adalah meminta pihak lain (dari yang diaudit investigatif) untuk menegaskan kebenaran suatu informasi. Dalam audit investigatif kita harus memperhatikan apakah pihak ketiga mempunyai kepentingan dalam audit investigatif.

c. Memeriksa DokumenDalam Dengan kemajuan teknologi, definisi dokumen menjadi lebih luas, termasuk informasi yang diolah, disimpan, dan dipindahkan secara elektronis.

d. Review Analitikal Diakhir tahun 1970-an DHS mengembangkan berbagai pera