ARAH DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN (RPJMD · PDF filebadan perencanaan pembangunan daerah...
Transcript of ARAH DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN (RPJMD · PDF filebadan perencanaan pembangunan daerah...
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATEN MERAUKE
TAHUN 2013
ARAH DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN (RPJMD DAN RTRW) DAN MP3EI DI KABUPATEN MERAUKE
(MASTERPLAN PERCEPATAN & PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA)
RAN GRK
KERANGKA PIKIR • Pemerintah telah menyiapkan MP3EI untuk mendorong percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi melalui pembangunan di enam koridor ekonomi. Upaya tersebut diharapkan memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat serta penyerapan tenaga kerja.
• Dalam rangka memaksimalkan manfaat MP3EI dan untuk mendorong terwujudnya pembangunan yang inklusif dan berkeadilan,Pemerintah dengan mengedepankan lingkungan hidup untuk keberlanjutan dengan fokus pada “Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi dan Pertambangan Nasional”.
• MIFEE atau Merauke Integrated Food and Energy Estate menjadi komponen penting di dalam Koridor Ekonomi 6 MP3EI. Program yang sudah dimulai sebelum keluarnya MP3EI tersebut dirancang dalam rangka mengantisipasi krisis pangan dan energi, dan ditetapkan lokasinya di Kawasan Merauke dengan pertimbangan potensi lahannya yang datar dan subur. MIFEE merupakan kegiatan usaha budidaya tanaman skala luas dengan konsep pertanian sebagai sistem industrial yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, modal, serta organisasi dan manajemen modern.
• pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN GRK), sejalan dengan itu arahan dalam MIFEE sesuai dengan Rencana Tata Ruang Kabupaten Merauke yang telah mendapat persetujuan Menteri Pekrjaan Umum dan evaluasi Gubernur dan Mendagri hingga diterbitkan menjadi Perda no 14 tahun 2011 dan kemudian menjadi panduan dalam peruntukan ruang/pemanfaatan lahan di Kabupaten Merauke SERTA MENJADI arahan DALAM penyusunan RPJMN Kabupaten.
1 ARAH KEBIJAKAN RPJMD
4
Permasalahan Pembangunan Lambatnya akselerasi pembangunan antar wilayah di dalam kabupaten
Rendahnya sarana dan prasarana daerah
Pemanfaatan sarana dan prasarana daerah yang belum optimum
Kepadatan dan persebaran penduduk yang tidak merata
Tingginya angka pencari kerja
Pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil dan Pertumbuhan ekonomi semu
Rendahnya kemampuan keuangan lokal dan kemampuan meningkatkan ekonomi lokal
Penurunan sektor pertanian belum secara nyata digantikan oleh peningkatan sektor lain
Rendahnya mutu pelayanan pendidikan; mutu pelayanan kesehatan; pencapaian IPM; pemberdayaan masyarakat kampung; dan upaya pengembangan IPTEK
Pemanfaatan sumber daya alam yang tidak efektif dan efisien
Rendahnya kinerja Pemerintah Kabupaten Merauke; pengawasan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan; upaya peningkatan SDM yang trampil dan siap berkompetisi; dan jenis dan tingkat investasi di Kabupaten Merauke
Tingginya angka penyandang masalah kesejahteraan sosial dan rendahnya potensi sumber kesejahteraan sosial.
Keterkaitan RPJM Provinsi 2006 - 2011
• Pembangunan yang berpusat pada manusia Papua
• Melaksanakan pembangunan yang dimulai dari kampung
• Sustainable forest development
• Menciptakan lingkungan yg menarik investasi dan perdagangan
• Infrastruktur makro utk pembangunan ekonomi, penerobosan wilayah dan peningkatan kualitas kehidupan
• Good governance
Akselerasi Pembangunan Sumber Daya Manusia dan penanganan wilayah tertinggal
1) Peningkatan SDM melalui pendidikan formal dan informal serta pemerataan kualitas pelayanan kesehatan melalui peningkatan ketrampilan dan kualitas pendidikan, kesehatan, kepemudaan, dan olah raga termasuk sarana dan prasarana penunjangnya
2) Memantapkan kehidupan beragama yang berbasis toleransi berdasarkan asas kesetaraan dan kebersamaan untuk mewujudkan gerbang kesejahteraan dan kedamaian nusantara;
3) Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik guna mempercepat pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi lokal;
4) Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana dan berkelanjutan untuk target pemanfaatan jangka panjang yang berorientasi pada ekonomi lokal;
5) Mengembangkan fungsi lindung dan penerapan kaidah konservasi pada kawasan-kawasan yang telah ditetapkan.
Revitalisasi dan Peningkatan Kinerja Perekonomian Daerah
1) Mengembangkan ekonomi lokal berbasis Kampung dengan memanfaatkan potensi lokal yang memiliki keunggulan komperatif dan kompetitif serta mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan;
2) Meningkatkan kemampuan dan produktivitas usaha berbasis sumber daya alam lokal yang tidak bersifat eksploitatif guna menjamin keberlanjutannya dalam jangka panjang yang dilakukan melalui optimalisasi usaha agribisnis berbasis pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan dan perkebunan;
3) Meningkatkan kepastian hak atas tanah untuk mendukung kepastian berusaha bagi pemilik modal mikro, peningkatan akses permodalan, peningkatan jaringan distribusi dan pemasaran, pengembangan teknologi, dan penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat Kampung;
4) Meningkatkan peluang dan kemitraan usaha antara swasta dan
masyarakat disertai pengembangan pelatihan tenaga kerja yang
sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan pasar tenaga kerja,
maupun penciptaan jiwa kewirausahaan
Optimalisasi Kinerja Pemerintah Daerah
1) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan administrasi pemerintahan melalui konsep transparan dan akuntabel dengan cara penataan kelembagaan, peningkatan kualitas SDM aparatur, menerapkan manajemen publik, dan berorientasi pada kinerja yang positif;
2) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan sosial, ekonomi, lingkungan, budaya, dan politik yang dinamis dan beretika yang bersumber pada pemelihataan ketentraman dan ketertiban masyarakat;
3) Mengawasi dan mengevaluasi kinerja pemerintah khususnya sinergitas antar sektor, menghindari kebocoran, penetapan program kegiatan pemerintah di bidang sumber daya alam dan lingkungan serta peningkatan SDM.
Strategi Dasar Pelaksanaan Pembangunan
MISI I : Meningkatkan Sumber Daya Manusia
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Mewujudkan
aparatur dan
masyarakat
yang terampil
dan mandiri
1. Terlaksananya
wajib
pendidikan
dasar 9 tahun
2. Terlaksananya
pendidikan
menengah dan
pendidikan
tinggi
3. Terciptanya
tenaga kerja
terampil dan
siap pakai
4. Terciptanya
aparatur dan
tenaga
penyuluh yang
berkualitas
1. Peningkatan mutu dan akses
pendidikan yang merata di semua
distrik
2. Peningkatan kualitas guru dan
kompetensi tenaga pendidik melalui
sertifikasi
3. Penyetaraan bagi siswa putus
sekolah melalui PAKET A, B, dan C
4. Peningkatan jumlah peserta
pelatihan ketrampilan kerja
5. Penyediaan sarana dan prasarana
pendidikan dan pelatihan kejuruan
6. Peningkatan kemampuan inovasi
kewirausahaan berbasis kekayaan
lokal
7. Peningkatan jumlah dan kualitas
tenaga penyuluh pertanian,
perdagangan, manajemen,
keuangan
8. Peningkatan kualitas sekolah dan
sarana pelatihan ketrampilan
1. Meningkatkan jumlah peserta didik
dan menurunkan angka putus
sekolah
2. Menambah jumlah tenaga pendidik
bersertifikasi sesuai dengan kondisi
lokal
3. Memperbaiki sistem pelayanan
pendidikan
4. Mengembangkan sekolah berbasis
asrama
5. Mewujudkan pemerataan SDM
berkualitas dan siap pakai
6. Memberi bantuan operasional
pendidikan (BOP) kepada sekolah-
sekolah SD-SMA/SMK
7. Menambah jumlah peserta
pendidikan bea siswa tingkat
sarjana di luar Papua
Tabel : Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan dengan Misi Kepala Daerah Bupati Kabupaten Merauke Tahun 2011-2016
MISI II : Meningkatkan derajad dan pelayanan kesehatan masyarakat
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1. Meningkatk
an derajad
kesehatan
masyarakat
2. Meningkatk
an sanitasi
lingkungan
dan sarana
kebersihan
1. Terbukanya akses
pelayanan
masyarakat secara
merata
2. Tercapainya
peningkatan
Angka Harapan
Hidup masyarakat
3. Terciptanya
lingkungan hidup
sehat
1. Peningkatan pelayanan kesehatan
secara merata di semua distrik
2. Peningkatan penyuluhan dan
penanggulangan penyakit
3. perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan di bidang kesehatan
4. Penyediaan sarana dan prasarana
pendukung kesehatan
5. Peningkatan kesehatan ibu dan
anak
6. Pembangunan rumah sehat dan
layak huni
7. Pembangunan, peningkatan, dan
pemeliharaan sarana dan
prasarana serta permukiman
lingkungan hidup sehat
1. Meningkatnya jumlah dan
kualitas tenaga kesehatan
2. Meningkatnya mobilitas
tenaga pelayanandan
penyuluh kesehatan
3. Meningkatkan koordinasi
dan keterpaduan program
antar sektor terkait
perencanaan kesehatan
4. Meningkatkan sosialisasi KB
dan kesehatan ibu, balita
dan anak
5. Meningkatnya kesadaran
masyarakat tentang hidup
sehat
6. Menciptakan budaya hidup
bersih dan sehat
Tabel : Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan dengan Misi Kepala Daerah Bupati Kabupaten Merauke Tahun 2011-2016 (lanjutan)
MISI III : Mengembangkan perekonomian wilayah kampung, distrik, dan kota berdasarkan potensi dan
kemampuan manusia dan wilayah masing-masing dengan pendekatan pembangunan hijau (performance
green development) yang meliputi tanaman pangan, kebun, ternak, ikan, dan hutan
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1. Menciptakan
kampung
mandiri yang
berwawasan
lingkungan
2. Meningkatkan
usaha ekonomi
lokal
1. Terwujudnya
pengelolaan dan
pemanfaatan
sumber daya
alam
2. Terciptanya
sumber-sumber
ekonomi lokal
1. Pemanfaatan sumber daya
alam sebagai potensi/sumber
pembangunan daerah secara
berkelanjutan dengan
memperhatikan daya dukung
dan daya tampung lingkungan
2. Peningkatan workshop-
workshop pengolahan produksi
dan pemasaran, serta akses
pada lembaga keuangan
3. Pengembangan komoditas
unggulan
4. Pembinaan peningkatan
kualitas produk dan
pemasarannya
5. Peningkatan sarana dan
prasarana penunjang
1. Mewujudkan ketahanan
pangan lokal
2. Meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan
masyarakat dalam
3. Meningkatkan pendapatan
masyarakat berbasis
ekonomi lokal
4. Membuka pola kemitraan
dengan swasta dan lembaga
pendanaan
5. Mendukung kemandirian
kampung dan penerapan
pro-poor, pro-job, pro-
growth, pro-environment
Tabel : Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan dengan Misi Kepala Daerah Bupati Kabupaten Merauke Tahun 2011-2016 (lanjutan)
Tabel : Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan dengan Misi Kepala Daerah Bupati Kabupaten Merauke Tahun 2011-2016 (lanjutan)
MISI IV : Mengembangkan dan menata zona perdagangan dan industri serta jaringan tata niaga dan
pasar lokal, institusional, regional, antar pulau, dan internasional
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1. Menciptakan
kawasan
pertumbuhan
ekonomi
2. Membuka
akses pasar
1. Terwujudnya
kawasan
industri dan
pengolahan
hasil produksi
2. Terciptanya
zona
perdagangan ,
industri, dan
tata niaga
1. Pengembangan sentra
industri produk pertanian
dan kerajinan serta hasil
pengolahannya
2. Penyediaan sarana dan
prasarana infrastruktur
pengembangan kawasan
industri dan
pengolahannya
3. Penyediaan informasi
perencanaan
pembangunan wilayah
strategis dan cepat
tumbuh
4. Penyediaan informasi
potensi komoditi daerah
1. Meningkatkan koordinasi antar
lembaga dan pengendalian
pelaksanaan investasi
2. Merealisasikan pelaksanaan
investasi , industri, dan
perdagangan yang sesuai
dengan RTRW/RTRWP/RTRWN,
RPJMD/RPJMP/RPJMN
3. Meningkatan kualitas dan
kapasitas produksi pertanian
dan hasil produksi lainnya
4. Menyediakan data base
potensi komoditi dan prospek
pengembangannya
MISI V : Membangun dan memberdayakan kampung melalui pemberian kewenangan
pengelolaan keuangan kampung (penyusunan APDB kampung)
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Terwujudnya
kemandirian
kampung
1. Tersusunnya
perencanaan
dan
penggunaan
dana
pembangunan
secara
transparan,
efektif, dan
efisien
1. Peningkatan kualitas dan
kapasitas aparat pemerintah
dan lembaga masyarakat
kampung di bidang
perencanaan ekonomi dan
pelaksanaan
pembangunannya
1. Meningkatkan
pengetahuan
pengelolaan
pembangunan di
tingkat kampung
Tabel : Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan dengan Misi Kepala Daerah Bupati Kabupaten Merauke Tahun 2011-2016 (lanjutan)
Tabel : Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan dengan Misi Kepala Daerah Bupati Kabupaten Merauke Tahun 2011-2016 (lanjutan)
MISI VI : Menata kelembagaan pemerintah kampung, distrik, dan kabupaten sesuai kebutuhan
(pemekaran wilayah, penataan ruang kawasan, penataan kelembagaan, dan personalia)
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1. Terwujudnya
pemerintah
yang efisien,
efektif, dan
rasional
sesuai
kebutuhan
daerah
2. Pemberdayaa
n lembaga
masyarakat
adat
1. Tertatanya
kelembagaan
organisasi
pemerintahan
daearah yang
miskin struktur
kaya fungsi
2. Terpenuhinya
kebutuhan
pembangunan
masyarakat di
segala bidang
3. Terpetakannya
kampung adat
dan tata
batasnya
1. Penyelarasan tupoksi dan rincian
tugas dari setiap unit kerja untuk
menghindari tumpang tindih dan
duplikasi tugas dan fungsi
2. Peningkatan kapasitas dan
kualitas pelayanan pemerintahan
di setiap distrik dan kampung
3. Penyediaan sarana dan prasarana
pemerintahan hingga level
kampung
4. Penyusunan profil kampung dan
masyarakat adat
5. Peningkatan pembinaan,
pemberdayaan, dan pengawasan
kelembagaan distrik dan
kampung
1. Menyelaraskan
struktur kelembagaan
dan tata kerjanya
2. Mengembangkan
pembangunan
berbasis pusat
pertumbuhan dan
kawasan
3. Meningkatkan peran
serta kelambagaan
masyarakat
adat/kampung dalam
perencanaan dan
pengawasan
pelaksanaan
pembangunan
Tabel : Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan dengan Misi Kepala Daerah Bupati Kabupaten Merauke Tahun 2011-2016 (lanjutan)
MISI VII: Meningkatkan dan menata prosedur pelayanan masyarakat secara terpadu yang
transparan, efektif, dan efisien, serta dapat dipertanggunjawabkan (good and clean government)
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Terwujudnya
pelayanan
masyarakat
terpadu,
tanggap, dan
efisien
1. Tertatanya
manajemen
pemerintahan
yang berbasis
pada
kepentingan
masyarakat
2. Terealisasikannya
pelayanan
terpadu melalui
pelayanan satu
pintu
1. Penyediaan data dan
informasi pemerintahan
terkait perencanaan
pembangunan, tata ruang,
kependudukan, tanah adat,
dan daerah rawan bencana
2. Pengelolaan administrasi
pemerintah secara online
menggunakan SIAK
1. Menata manajemen
sistem data dan
informasi perencanaan
pembangunan daerah
sebagai titik sentral
pembangunan yang
bersih dan transparan
2. Membangun
koordinasi, monitoring,
dan evaluasi pelayanan
terpadu dengan semua
bidang
Tabel : Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan dengan Misi Kepala Daerah Bupati Kabupaten Merauke Tahun 2011-2016 (lanjutan)
MISI VIII: Membangun, meningkatkan, dan memelihara aksesibilitas wilayah lintas kampung,
distrik, dan kota (infrastruktur wilayah)
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Terbangun
dan
terpeliharanya
infrastruktur
wilayah
1. Tersalurkannya
pelayanan
kebutuhan dasar
masyarakat
2. Terwujudnya
peningkatan
ekonomi lokal
dan akses pada
pembangunan
1. Pembangunan dan
pemeliharaan jaringan
jalan, jembatan,
kelistrikan, air bersih,
irigasi, pelabuhan,
jembatan, informasi, dan
komunikasi
2. Pembangunan Kota
Mandiri Terpadu dan
Permukiman penduduk
3. Pembangunan sarana dan
prasarana usaha sektor
pertanian dan kawasan
sentra produksi, terminal,
dan sub terminal
1. Memberdayakan
masyarakat dan swasta
untuk ikut serta
membangun/memelihar
a sarana dan prasarana
2. Meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk
mengelola lingkungan
permukiman yang sehat
dan berkelanjutan
3. Maksimalisasi
pemanfaatan sarana dan
prasarana usaha sektor
pertanian, perdagangan
dan industri
Kebijakan Umum Program / Kegiatan Kabupaten Merauke Dalam Merespon Program MDGs
2 RENCANA TATA RUANG KABUPATEN
MERAUKE TAHUN 2010-2030 PERDA NO 14 TAHUN 2011
Analisis RTRW KABUPATEN MERAUKE KONDISI INTERNAL
Pulau Dolak dapat dikategorikan
sebagai satu kesatuan DAS tersendiri berdasarkan Kepmen PU No 11 tahun 2005 tentang Perwilayahan Sungai
Proporsi luas hutan dibandingkan luas DAS rata-rata > 30%
Analisis RTRW KABUPATEN MERAUKE KONDISI INTERNAL
Vegetasi hutan
PETA SEBARAN VEGETASI HUTAN
Penurunan terbesar: Hutan lahan kering primer (134 ribu ha) Penambahan terbesar: Rawa (112 ribu ha)
Analisis RTRW KABUPATEN MERAUKE KONDISI INTERNAL
Analisis RTRW KABUPATEN MERAUKE KONDISI INTERNAL
Hasil penggabungan 3 sumber data Land system:
28 Klasifikasi sistem lahan
I
II
III
IV
V
Pada level ini dikaji aspek Micro dan Macro economi An inter-island computable general equilibrium (CGE)
Warna: Indikator intensitas kegiatan ekonomi
Rendah, Terbatas, Sedang, Tinggi dan Intensif
24
SINKRONISASI DOKUMEN PERENCANAAN TATA RUANG
LANDUSE EXISTING
RTRW PROVINSI PAPUA (DRAFT)
TEMPAT PENTING MASYARAKAT ADAT
REKOMENDASI TIM BKPRN
KESESUAIAN LAHAN
RTR KAWASAN MERAUKE DSK
RTRW KABUPATEN MERAUKE
Perda No 14 tahun 2011
MP3EI
RTRW KABUPATEN MERAUKE (PERDA NO 14 TAHUN 2011
PETA POLA RUANG KABUPATEN MERAUKE Secara umum merupakan dataran rendah hingga bergelombang ringan (4 – 60
m dpl). Morfologinya wilayah terbentuk dari endapan alluvial. Batuan utama clay, silt dan pasir.
Luas wilayah adalah seluas: 4.67.163,26 Ha. : - kawasan lindung = 2.724.059,64 Ha. (58,22%) - kawasan budidaya = 1.955.103,62 Ha. (41,78%)
Program pembangunan Kabupaten Merauke yang tertuang pada
dokumen MIFEE sudah sesuai dengan kondisi tutupan lahan tahun 2007 (RTRW Kabupaten Merauke
2010-2030). Kesesuaian
antara program MIFEE dan kondisi tutupan lahan Kabupaten Merauke dapat dilihat pada peta
RENCANA POLA RUANG WILAYAH
26
No. Rencana Kawasan Lindung Luas (Ha) (%)
1 Kawasan yang Memberikan Perlindungan Dibawahnya
Hutan Lindung 471.054,47 10.07
Resapan Air 609.553,58 13,03
2 Kawasan Perlindungan Setempat Sempadan Pantai 17.166,97 0,37
Sempadan Sungai (Inti) 149.003,84 3,18
Sempadan Sungai (Penyangga)* - - 3 Kawasan Pelestarian Alam
Suaka Marga Satwa 657.849,86 14,06
Taman Nasional Darat 440.056,08 9,40
Cagar Alam 111.450.05 2.38
Pelestarian Budaya** - - 4 Kawasan Rawan Bencana
Rawan Banjir/Gelombang Pasang** - - Abrasi Pantai** - -
5 Kawasan Perlindungan Lainnya
Kawasan pantai berhutan bakau 267.924.79 5,73
A. Total Kawasan Lindung 2.724.059,64 58.22
Tabel Luasan Kawasan Lindung
27
RTRW Kabupaten Merauke 2010 - 2030
No. Rencana Kawasan Budidaya Luas (Ha) (%)
6 Kawasan Galian Pasir 2.161,12 0,05
7 Kawasan Hutan
8 Hutan Produksi Konversi 50.699,52 1,08
Hutan Produksi 726.346,06 15,52
9 Permukiman
Kawasan Perkotaan 37.662,29 0,80
Kawasan Pedesaan 105.406,01 2,25
10 Perikanan darat 3.697,59 0,08
11 Perkebunan 184.770,36 3,95
12 Peternakan 11.057,28 0.24
13 Pertanian
Pertanian Lahan Basah 486.931,63 10,41
Pertanian Lahan Kering/Perkebunan 346.370,78 7,40
14 Kawasan Wisata** - -
B. Total Kawasan Budidaya 1.955.103,62 41.78
Tabel Luasan Kawasan Budidaya
Pengembangan KSPP I – IV (pengemmbangan tahap awal)
Gambaran Umum Wilayah
PETA POLA RUANG KABUPATEN MERAUKE
PETA STRUKTUR RUANG KABUPATEN MERAUKE
Peta Rencana Jaringan Jalan
Kebijakan Pemanfaatan Ruang
Kebijakan dasar pemanfaatan ruang (dalam RPJMD); 1. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana dan berkelanjutan
untuk target pemanfaatan jangka panjang yang berorientasi pada ekonomi lokal. 2. Mengembangkan fungsi lindung dan penerapan kaidah konservasi pada kawasan-
kawasan yang telah ditetapkan. 3. Mengembangkan ekonomi lokal berbasis kampung dengan memanfaatkan potensi
lokal yang memiliki keunggulan komperatif dan kompetitif serta mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
4. Meningkatkan kemampuan dan produktivitas usaha berbasis sumber daya alam lokal yang tidak bersifat eksploitatif guna menjamin keberlanjutannya dalam jangka panjang yang dilakukan melalui optimalisasi usaha agribisnis berbasis pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan dan perkebunan.
5. Meningkatkan kepastian hak atas tanah untuk mendukung kepastian berusaha bagi pemilik modal mikro, peningkatan akses permodalan, peningkatan jaringan distribusi dan pemasaran, pengembangan teknologi, dan penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat kampung.
6. Meningkatkan peluang dan kemitraan usaha antara swasta dan masyarakat disertai pengembangan pelatihan tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan pasar tenaga kerja, maupun penciptaan jiwa kewirausahaan.`
• Izin lokasi investasi dalam rangka penyediaan pangan nasioal harus sesuai dengan rencana tata ruang daerah dengan membuka ruang-ruang konservasi minimal 30% dalam arahan ruang yang diberikan
• Mengurangi emisi karbon (areal pengembangan MIFEE tidak termasuk dalam kawasan gambut, kalau pun ada dan sangat kecil merupakan kawasan yang dianclove sebagai areal yang dilindungi. (telah dilakukan penelitian gambut oleh wwf, Pemda dan ITB)
• Pembukaan hutan dengan prinsip pembangunan lingkungan yang berkelanjutan, menyediakan ruang untuk kawasan lindung dan kawasan tempat penting masyarakat adat.
• Memanfaatkan lahan terbengkalai, terdegradasi
• Pengelolaan sumberdaya alam secara berkesinambungan
• Pencegahan kerusakan lingkungan hidup
Lanjutan......Kebijakan Pemanfaatan Ruang
3 MP3EI
Masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi indonesia (mp3ei)
MP3EI, tertuang didalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2011 Tanggal 20 Mei 2011
Dilatar belakangi oleh : Pembangunan ekonomi Indonesia tidak mudah, dinamika ekonomi domestik dan global mengharuskan Indonesia senantiasa siap terhadap perubahan, keberadaan Indonesia di pusat baru gravitasi ekonomi global, yaitu kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara, mengharuskan Indonesia mempersiapkan diri lebih baik untuk mempercepat terwujudnya suatu negara maju dengan hasil pembangunan dan kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Dalam Konteks tersebut, Presiden menyadari perlunya penyusunan Masterplan Perencanaan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) untuk memberikan arah pembangunan ekonomi Indonesia higga 2025.
Tujuan : Melalui P3EI perwujudan pembangunan Manusia Indonesia sebagai bangsa yang maju tidak saja melalui peningkatan pendapatan dan daya beli semata, namun dibarengi dengan membaiknya pemerataan dan kulitas hidup seluruh bangsa.
Visi mp3ei Selaras dengan visi pembangunan nasional sebagaimana tertuang
dalam UU No.17 Tahun 2007 tentang rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025, maka visi Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia adalah “Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur”.
MP3KI merupakan affirmative action sehingga pembangunan ekonomi yang terwujud tidak hanya pro-growth, tetapi juga pro-poor, pro-job dan pro-environment, termasuk penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat miskin.
Strategi Roadmap Pembangunan Ekonomi Indonesia
TUJUAN:
Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan
STRATEGI UTAMA
Mengembangkan Koridor Ekonomi Indonesia: Membangun pusat-pusat pertumbuhan dengan mengembangkan klaster industri berbasis sumberdaya Komoditi/sektor unggulan Memperkuat konektivitas nasional
Mengurangi transaction cost dan mewujudkan sinergi antar pusat Pertumbuhan dengan: • Konektivitas intra dan inter pusat pertumbuhan di dalam koridor • Konektivitas internasional dari hub koridor • Konektivitas lokal untuk pembangunan inklusif (pemerataan)
Mempercepat Kemampuan SDM dan IPTEK Nasional
STRATEGI PENDUKUNG
Mengembangkan kebijakan investasi, kebijakan perdagangan, kebijakan pembiayaan, dan pengembangan KPS/PPP
37
Strategi Roadmap Pembangunan Ekonomi Indonesia Kedudukan MP3EI Dalam Kerangka Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
RAN GRK: Rencana Aksi Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca REDD: United Nation Reducing Emission of Deforestation and Development
38
6 Koridor Ekonomi Prioritas
39
Koridor Ekonomi P. Papua
40
Peningkatan jalan Fak-Fak -Kokas - Bomberai
Peningkatan jalan Manokwari – Kebar -
Sorong
Peningkatan Jalan Daruba - Wayabula
Peningkatan Daeo - Bere-Bere
Penanganan jalan Depapre-Bonggrang dan
ring road Jayapura
Penanganan Jalan Timika –Potowaiburu-
Enarotali-Nabire
Penanganan Jalan Maruni– Bintuni
41
Peningkatan Masohi – Haya - Laimu
Dukungan Infrastruktur Jalan Koridor VI (Papua – Kep.Maluku)
Berkala Jalan Erambu - Bupul Berkala Jalan Bupul - Muting Berkala Jalan Sota - Erambu Peningkatan Struktur Jalan Dalam Kota Merauke Penggantian Jembatan Bupul (MYC) Penggantian Jembatan Nafax Penggantian Jembatan SP.4 Mandokwe Penggantian Jembatan Muting III Pnk Struktur Tanah Merah - Getentiri I (UMYC) Pnk Str Jalan Getentiri - Bts. Kab. Boven Digoel Pnk Struktur Jalan Mindiptana – Waropko Peningkatan Struktur Mandom – Getentiri (UMYC) Penggantian Jembatan Bertho Penggantian Jembatan Jacky Penggantian Jembatan Tapi Pemeliharaan Rutin Jalan Berkala Jalan Sota - Erambu - Bupul - Muting Peningkatan Jalan Muting - Mandom Pembangunan Jalan Okaba - Buraka Pembangunan Jalan Buraka - Okaba Pembangunan Jalan Buraka - Muara Dambu Pembangunan Jalan Bibikem - Muara Dambu Pembangunan Jalan Wanam - Bibikem Pembangunan Jembatan Sungai - Hewa ( Okaba ) Bang Jbt Ruas Buraka - Wanam ( Jbt. Teppo, Cs ) Peningkatan Jalan Erambu-Jagebob-SP 7 Tanah Miring (SNR) Peningkatan Jalan Nakias-Banamepe (rencana)
Program Strategis Provinsi Papua TA. 2013 penyediaan /pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan
42
PERKEMBANGAN INVESTOR:
Jumlah Investor yang telah mendapat ijin lokasi oleh Bupati sebanyak 47 , dengan rincian 31 Investor yang aktif 16 Investor yang tidak aktif Proses amdal : 7 Investor sudah mendapatkan AMDAL ; 2 Investor dalam proses sosialisasi AMDAL; 30 Investor Belum mendatkan AMDAL ; 8 Investor dalam pengurusan AMDAL;
PERKEMBANGAN TERKINI PETA kawasan hutan: SK MENTERI KEHUTANAN NO 782 /II /TAHUN 2012 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN PROVINSI PAPUA DENGAN PETA RTRW KABUPATEN MERAUKE 2010-2030
POLA RUANG RTRW KAB MERAUKE
Kebijakan Hijau Investasi
Pemerintah membuka selebar-lebarnya peluang bagi masyarakat dan pihak investor untuk berupaya di Merauke dengan prinsip bahwa kegiatan tersebut bersifat ramah lingkungan, berkelanjutan, sesuai dengan daya dukung dan daya tampung serta memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya penduduk lokal disekitar lokasi ;
Pemerintah telah berkomitmen untuk menjaga luasan lahan yang mempunyai fungsi lindung sebesar 52,5% dari total;
Bahwa semua pihak yang akan memanfaatkan lahan harus berdasarkan arahan tata ruang dan harus mendapat rekomendasi dari BKPRD;
Pemanfaatan sumberdaya alam diarahkan kepada kegiatan yang tidak bersifat eksploitatif;
Bahwa pihak swasta yang akan beriventasi di wilayah Merauke haruslah mengedepankan prinsip kemiteraan dengan masyarakat lokal;
Melakukan telaahan kembali bagi rencana investasi yang tidak sesuai dengan arahan tata ruang;
• Bahwa Kebijakan hijau tersebut tertuang dalam misi Bupati Merauke melalui misi 3 (Mengembangkan perekonomian wilayah kampung, distrik dan kota berdasarkan potensi dan kemampuan manusia di wilayah masing-masing dengan pendekatan pembangunan hijau (Green Development yang meliputi lahan, kebun, ternak, ikan dan hutan);
• Selain itu dalam RPJM misi tersebut dituangkan secara jelas, sehingga menjadi acuan formal bagi semua pihak;
• Pada tingkatan pelaksanaan, Pemerintah Kab. Merauke telah membentuk Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD), yang salah satu Pokjanya adalah pengendalian ruang.
MIFEE
Mengikuti arahan MIFEE, maka luas investasi Pola Ruang telah disesuaikan luas Arahan Pusat dan Provinsi Papua untuk Tahap Pertama seluas 228.022 ha pada KSPP I-IV, diluar kawasan pengembangan petani yang eksisting saat ini seluas 40.175 ha ( meningkat dari 40.175 ha + 3.010 ha pembukaan lahan APBN dan APBD mendukung tanaman pangan tahun 2011 dan 2012);
1. Adanya Surat Edaran Gubernur No.050/3595/Set tanggal 26Oktober 2010, bahwa semua permohonan ijin yang menggunakan Lahan Skala Luas harus menunggu Penetapan PERDA Provinsi Papua tentang RTRW Provinsi Papua Tahun 2010-2030;
2. Pada saat identifikasi pemilik hak ulayat yang sulit akibat Peta hak ulayat belum Ada;
3. Pembangunan pelabuhan permanen Bian sampai saat ini belum terealisasi, sehingga perusahaan berencana untuk membangun sendiri Jetty Permanen, namun sampai saat ini permohonan Pembangunan Ijin Jetty Permanen belum diperoleh, sehingga pembangunannya belum dapat dilaksanakan;
4. Alat telekomunikasi belum memadai; 5. 8. Membaca kendala tersebut kaitannya dengan AMDAL, maka Kabupaten
Merauke sedang mengurus LISENSI menjadi Komisi Penilai Amdal Kabupaten dimana semua persyaratan terkait lisensi telah dipenuhi sehingga diharapkan percepatan persetujuan lisensi oleh Provinsi Papua pada Kabupaten Merauke;
6. Secara khusus kendala di bidang perijinan yang perlu segera dipecahkan adalah masalah Amdal, masalah pelepasan kawasan hutan dan Pengurusan Ijin Pemanfaatan Kayu (IPK);
.
7. Hampir semua perusahaan mengalami permasalahan yang sama mengenai proses perijinan pelepasan kawasan dan proses Amdal terlalu lama
8. Dalam Peta Rencana Pola Ruang Sudah Sangat Jelas Pembagiannya mengenai Kawasan Lindung (Cagar Alam Darat, Suaka Marga Satwa, Taman Nasional Darat, Hutan Lindung, Resapan Air, Kawasan Hutan Bakau, Sepadan Pantai, Sepadan Sungai, Kawasan Pelestarian Budaya, Abrasi Pantai dan Rawan Banjir) dan Kawasan Budidaya (Hutan Produksi Terbatas, Hutan Produksi yang dapat dikonversi, Kawasan Perkotaan, Pertanian Lahan Kering, Pertanian Lahan Basah, Perikanan Darat, Perkebunan, Kawasan Pedesaan, Peternakan dan Kawasan Galian Golongan C.
9. Pelepasan Kawasan Areal Penggunaan Lain (APL) tidak melalui proses pelepasan karena Kabupaten Merauke sudah ada PERDA No. 14 tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Merauke Tahun 2010-2030;
10. Mengenai Surat EDARAN GUBERNUR NOMOR 050/3595/set tanggal 26 Oktober 2010 tentang semua permohonan ijin yang menggunakan lahan skala luas harus menunggu penetapan PERDA PROVINSI PAPUA tentang RTRW Provinsi Papua tahun 2010-2030. akan dikoordinasikan lagi dengan Gubernur Provinsi Papua dalam hal ini Sekretaris Daerah Provinsi Papua.
4 PROGRAM PERENCANAAN MIFEE
KEDEPAN
Mempercepat penetapan perda RTRW Provinsi Papua Berupaya mempertahan tutupan lahan Pulau Dolok dalam RTRW Provinsi dan
Kabupaten sebagai kawasan perlindungan Setempat dimana fungsi kawasan hutannya adalah HPK
Penyesuaian izin lokasi Investasi n yang tidak aktif Tanah hak ulayat dalam areal investasi tidak diperjual belikan namun merupakan lahan
sewa dengan jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
Wajib Menyediakan ruang untuk masyarakat minimal 20% sebagai plasma (areal perkebunan/pertanian) yang dikelola oleh masyarakat
Menyediakan ruang anclove untuk kawasan penting masyarakat/sakral dalam areal investasi sebagaimana yang tertuang dalam RTRW dan peta kawasan tempat penting yang dikeluarkan oleh wwf
Menyediakan ruang untuk kawasan perlindungan setempat minimal 30% dari areal pemanfaatan lahan
Melakukan penyusunan rencana tata ruang turunan /rinci dari RTRW Kabupaten dengan skala peta yang lebih besar (minimal 1 : 5000/10.000) sebagai dasar perizinan yang lebih operasional
Melakukan pemetaan hak ulayat masyarakat di kawasan pengembangan investasi (saat ini dillakukan oleh investor untuk menjamin kepastian kepemilikan hak ulayat tanah masyarakat hukum adat ) dalam kawasan investasi
SECARA GARIS BESAR KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGEMBANGAN MIFEE MP3EI
Mempercepat lisensi tim penilai AMDAL di Kabupaten Merauke dengan mengajukan pernerbitan lisensi ke Provinsi Papua
Pengembangan pertanian tanaman pangan dengan menggunakan sistem mekanisasi pertanian untuk mengantisipasi kekurangan tenaga kerja
Keterlibatan pemerintah daerah dalam penyusunan CSR oleh investor untuk pemberdayaan masyarakat Hukum adat
Membuat perda terkait hak ulayat terkait penggunaan lahan skal luas Memfungsi peranan BKPRD sebagai kelembagaan adhoc penataan ruang daerah
dalam pennyeleggaraan ruang (perencanaan, pemanfaatn dan pengendalian ruang) Melakukan pemantauan /pengawasan pemanfaatan ruang terkait perizinan lokasi Melindungi kawasan perlindungan setempat sebagai kawasan baver area dengan
cara melakukan pemetaan partisipatif secara detail pada kawasan investasi agar terjadi keseimbangan ruang (pembangunan hijau)
membangun infrastruktur wilayah (jalan, jembatan , pelabuhan, lapangan terbang) untuk mendukung MIFEE. (telah dibangun secara bertahap pada areal pengembangan MIFEE tahap 1 dan tahap Berikutnya)
melakukan bimbingan dan pelatihan teknologi pengelolaan alat mesin pertanian; Penyediaan sarana dan prasarana pertanian (Bengkel Kampung, Hand Traktor, Farm
Traktor, Jembatan Usaha Tani, Jalan Usaha Tani, BPP, dll) dalam meningkakan produksi pertanian di Kabupaten Merauke termasuk membangun saluran irigasi primer,sekunder dan tersier.
Lanjutan.......KBEIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN MIFEE DALAM MP3EI
55