ARAH BARU INDUSTRI ASAM LEMAK OMEGA-3achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/BAMBANG...
2
BAMBANG RIYANTO | ARAH BARU INDUSTRI ASAM LEMAK OMEGA-3 Copyright Bambang Riyanto [email protected] http://bambangriyanto.staff.ipb.ac.id/2010/12/15/tuntutan-pengembangan-industri-asam-lemak-om ega-3/ ARAH BARU INDUSTRI ASAM LEMAK OMEGA-3 Peran penting asam lemak tidak jenuh ganda (polyunsaturated fatty acid-PUFA) omega-3 dalam peningkatan gizi dan pencegahan penyakit manusia telah diketahui sejak tahun 1930. Belum banyak aktivitas yang telah dilakukan dalam pengembangan produk ini. Versi terakhir penelitian terhadap peningkatan produk asam lemak omega-3 adalah esterifikasi eicosapentaenoic acid (EPA) atau kombinasi ester eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA), bahkan analisis industri dan pasar dunia tahun 2011 melaporkan bahwa potensi pasar asam lemak omega-3 di Amerika Serikat masih dalam bentuk resep medis, sedangkan di Eropa sudah dalam bentuk dietary supplement. Inovasi baru penelitian mengenai asam lemak omega-3 adalah pada tahun 2005, dimana dilaporkan akan peranan yang sangat penting dari asam lemak omega-3 dalam membantu meningkatkan daya ingat bagi para penderita Alzheimer. Selanjutnya disampaikan bahwa asam lemak omega-3 ternyata dapat berperan dalam pengembangan psikologi klinis dan penyembuhan berbagai penyakit mental, seperti depresi, deficit hyperactivity disorder, dan demensia. Perkembangan lebih lanjut ternyata asam lemak omega-3 dapat membantu dalam pengembangan bidang psikologi yaitu untuk mengetahui tingkat pertumbuhan, perkembangan dan perilaku serta pertumbuhan anak-anak usia dini, terutama anak-anak penderita autism spectrum disorders. Asam lemak omega-3 umumnya diperoleh dari proses pemurnian minyak ikan. Publikasi paten mengenai teknologi pengolahan minyak ikan sepanjang abad ke-20 kebanyakan dilakukan dengan ekstraksi dari proses pengolahan tepung ikan, yang meliputi tahapan pemasakan, pengepresan dan penggunaan pelarut organik. Teknik ini ternyata dapat menghilangkan karakteristik atau sifat fungsional dari minyak ikan yang ada, selain juga pertimbangan akan faktor kesehatan, keamanan page 1 / 2
Transcript of ARAH BARU INDUSTRI ASAM LEMAK OMEGA-3achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/BAMBANG...
BAMBANG RIYANTO | ARAH BARU INDUSTRI ASAM LEMAK OMEGA-3Copyright Bambang Riyanto [email protected]://bambangriyanto.staff.ipb.ac.id/2010/12/15/tuntutan-pengembangan-industri-asam-lemak-omega-3/
ARAH BARU INDUSTRI ASAM LEMAK OMEGA-3
Peran penting asam lemak tidak jenuh ganda (polyunsaturated fatty acid-PUFA)omega-3 dalam peningkatan gizi dan pencegahan penyakit manusia telah diketahuisejak tahun 1930. Belum banyak aktivitas yang telah dilakukan dalampengembangan produk ini. Versi terakhir penelitian terhadap peningkatan produkasam lemak omega-3 adalah esterifikasi eicosapentaenoic acid (EPA) ataukombinasi ester eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA),bahkan analisis industri dan pasar dunia tahun 2011 melaporkan bahwa potensipasar asam lemak omega-3 di Amerika Serikat masih dalam bentuk resep medis,sedangkan di Eropa sudah dalam bentuk dietary supplement.
Inovasi baru penelitian mengenai asam lemak omega-3 adalah pada tahun 2005,dimana dilaporkan akan peranan yang sangat penting dari asam lemak omega-3dalam membantu meningkatkan daya ingat bagi para penderita Alzheimer.Selanjutnya disampaikan bahwa asam lemak omega-3 ternyata dapat berperandalam pengembangan psikologi klinis dan penyembuhan berbagai penyakit mental,seperti depresi, deficit hyperactivity disorder, dan demensia. Perkembangan lebihlanjut ternyata asam lemak omega-3 dapat membantu dalam pengembanganbidang psikologi yaitu untuk mengetahui tingkat pertumbuhan, perkembangan danperilaku serta pertumbuhan anak-anak usia dini, terutama anak-anak penderita autism spectrum disorders.
Asam lemak omega-3 umumnya diperoleh dari proses pemurnian minyak ikan.Publikasi paten mengenai teknologi pengolahan minyak ikan sepanjang abad ke-20kebanyakan dilakukan dengan ekstraksi dari proses pengolahan tepung ikan, yangmeliputi tahapan pemasakan, pengepresan dan penggunaan pelarut organik.Teknik ini ternyata dapat menghilangkan karakteristik atau sifat fungsional dariminyak ikan yang ada, selain juga pertimbangan akan faktor kesehatan, keamanan
page 1 / 2
BAMBANG RIYANTO | ARAH BARU INDUSTRI ASAM LEMAK OMEGA-3Copyright Bambang Riyanto [email protected]://bambangriyanto.staff.ipb.ac.id/2010/12/15/tuntutan-pengembangan-industri-asam-lemak-omega-3/
pangan dan lingkungan.
Kebutuhan akan teknologi separasi yang dapat menghasilkan komponen alami yangtinggi dan produk kesehatan dengan kualitas terbaik telah memunculkanpengembangan teknologi bersih baru. Metode-metode konvensional untukekstraksi, fraksinasi, dan pemurnian minyak ikan (tekanan hidrolik, vakum distilasi,kristalisasi urea, ekstraksi heksana, dan konvensi kristalisasi), umumnya melibatkanproses suhu tinggi, sehingga memungkinkan dekomposisi zat gizi bahkankerusakan pada produk minyak ikan. Selain masih digunakannya berbagai bahankimia yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Superkritikal fluida (SFE) menawarkan metode alternatif dari teknik ekstraksi yangada. Berdasarkan sejarahnya, SFE telah dikembangkan pada pertengahan 1980-ansebagai respon untuk mengurangi penggunaan zat pelarut organik, dan saat inimenjadi metode untuk ekstraksi, fraksinasi, refinement dan deodorasi lemak atauminyak nabati esensial pada skala industri. Teknologi SFE pada ekstraksi asamlemak sangatlah ideal. Keprihatinan penggunanaan zat pelarut organik dan tingkatkerusakan yang rendah menjadikan superkritikal fluida lebih popular daripadametode lainnya dan menjanjikan sebagai salah satu teknik ekstraksi asam lemakdengan tingkat kemurnian tinggi, terutama untuk industri pangan dan farmasi.
Terima Kasih Atas Kerjasamanya : Sumisih
page 2 / 2
