Arah an Kebijakan Akademik Rektor

download Arah an Kebijakan Akademik Rektor

of 10

Transcript of Arah an Kebijakan Akademik Rektor

ARAH DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN UNIVERSITAS UDAYANA I Made Bakta Rektor Universitas Udayana PENDAHULUAN Universitas Udayana (Unud) yang merupakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tertua di Bali mempunyai tugas pokok penyelenggaraan pendidikan tinggi. Inti dari tugas PTN adalah menyelenggarakan tugas akademik yang tercermin dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Untuk dapat melaksanakan tugas ini Unud harus membuat perencanaan yang baik sehingga tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai. Rencana pengembangan dibuat sesuai dengan tahapan, rencana jangka panjang yang dikenal sebagai RIP (Rencana Induk Pengembangan), rencana jangka menengah dikenal sebagai Renstra (Rencana Strategis) dan rencana jangka pendek yang dikeanal sebagai Rencana Kerja Tahunan (Renja). Oleh karena tugas utama Unud adalah dalam bidang akademik maka arah pengembangan akademik yang jelas harus tercermin di dalamnya sehingga menunjukkan benang merah yang jelas, berkesinambungan menunju sasaran yang telah ditentukan. Landasan yuridis untuk menyusun rencana pengembangan akademik Universitas Udayana adalah Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU No. 14 tahun 2005) ). Sedangkan landasan operasionalnya adalah Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Nasional, yang khusus untuk pendidikan tinggi dikenal sebagai PJPT/HELTS, serta Rencana Strategis Pendidikan Nasional (2004 2009), serta visi Depdiknas yaitu menghasilkan insane cerdas dan kompetitif. Di lingkungan Universitas Udayana sendiri, pengembangan akademik didasarkan pada Statuta Universitas Udayana Tahun 2007, yang di dalamnya mengandung Visi, Misi, Tujuan Universitas serta Pola Ilmiah Pokok (PIP) Unud yaitu Kebudayaan. Kemudian juga didasarkan atas Rencana Induk Pengembangan (RIP) Unud dan Rencana Strategis (Renstra) Unud.Tentu saja hal ini harus diselaraskan dengan kepentingan daerah dan keunggulan lokal (local genius). Dalam penyusunan arah kebijakan akademik, yang pertama harus ditentukan adalah tujuan umum yang ditunjukkan dalam visi, misi dan evaluasi diri yang menunjukkan kemampuan kita, kelemahan, peluang dan ancaman (kita kenal sebagai analisis SWOT). Dalam makalah ini oleh karena keterbatasan ruangan tulisan hanya disampaikan pokokpokok arah kebijakan pengembangan jangka panjang dan menengah Universitas Udayana. VISI DAN MISI UNIVERSITAS UDAYANA Visi dan Misi Universitas Udayana tercantum dalam Statuta Universitas Udayana sebagai berikut: Visi Universitas Udayana Terwujudnya lembaga pendidikan tinggi yang menghasilkan sumberdaya manusia unggul, mandiri dan berbudaya. Misi Universitas Udayana 1. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu dan menghasilkan lulusan yang memiliki moral dan integritas yang tinggi sesuai dengan tuntutan masyarakat.Pertemuan ilmiah, 3 - 6 September 2008

1

2. Mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan bangsa; dan 3. Memberdayakan Unud sebagai perguruan tinggi yang berlandaskan pengembangan Iptek dan nilai budaya. Tujuan Universitas Udayana

1. Menghasilkan lulusan bermutu yang memiliki kompetensi tinggi dalampenguasaan Iptek 2. Meningkatkan jumlah dan mutu penelitian sesuai dengan perkenbangan Ipteks dan kepentingan masyarakat dan bangsa. 3. Mewujudkan kehidupan masyarakat akademis yang kondusif, berkualitas dan mandiri melalui sistem manajemen pendidikan yang bermutu, transparan, demokratis, dan berjiwa kewirausahaan. 4. Menjalin kerjasama di berbagai bidang untuk meninggalkan mutu Tri Dharma Perguruan Tinggi. 5. Menumbuhkan lembaga lembaga fungsional dan profesional yang berdaya saing dan berkelanjutan untuk mengoptimalkan eksistensi Unud. Pola Ilmiah Pokok (PIP) Univesitas Udayana adalah Kebudayaan. PIP harus menjiwai seluruh kegiatan akademik serta luaran yang dihasilkan oleh Universitas Udayana. Istilah unggul, mandiri dan berbudaya harus didefinisikan dengan jelas, ditentukan parameternya sehingga dapat diukur dengan tepat. Jika dilihat visi, misi, tujuan dan PIP Unud, secara tersirat akan dilihat sebagai sebuah perguruan tinggi yang maju, modern dan unggul, yang seharusnya disetarakan sebagai world class university. Perguruan Tinggi yang maju ini tidak boleh tercerabut dari akarnya yaitu kebudayaan. World class university ini merupakan cita-cita yang harus kita tuju meskipun nun jauh disana. Ingatlah Bung Karno berkata: gantungkan cita-citamu setinggi langit Tentu hal ini merupakan sesuatu hal yang tidak mudah dicapai, memerlukan perjuangan dan kerja keras. Bagaimanapun juga merupakan suatu titik jauh di depan, ke arah mana kita menuju. Diharapkan dengan ditetapkan sasaran ini akan memberikan suatu petunjuk arah yang akan menumbuhkan inspirasi dan motivasi kepada seluruh keluarga besar Universitas Udayana. Untuk merealisir tujuan ini harus disusun arah pengembangan (road map) yang jelas dan dilaksanakan secara bertahap. Jika tidak, maka cita-cita tersebut akan tetap hanya merupakan sebuah mimpi. ARAH PENGEMBANGAN UNIVERSITAS UDAYANA Arah pengembangan Universitas Udayana pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua bagian besar:

1. Konsolidasi internal untuk meningkatkan kapasitas (capacity building)2. Terobosan-terobosan untuk mengembangkan keunggulan. Tujuan dari butir 1 (capacity building) adalah:

1. Pembentukan kapasitas, proses dan mutu akademik yang memenuhi standarnasional dan kemudian internasional. 2. Mengurangi kesenjangan mutu antar fakultas atau program studi 3. Meningkatkan mutu dan peran pendidikan pascasarjana.

Pertemuan ilmiah, 3 - 6 September 2008

2

Tujuan dari butir 2 (program unggulan) adalah: Mengembangkan program-program unggulan yang bertaraf internasional untuk mengejar kesenjangan dengan perguruan tinggi yang sudah mapan dan menuju 100 besar Asia. Kedua bagian pengembangan ini tidaklah terpisahkan, tetapi harus dijalankan secara simultan. Tetapi capacity building pada fase awal harus mendapat perhatian lebih besar sebagai dasar pengembangan program keunggulan. Sebagai acuan sementara bahwa capacity building harus sudah mencapai bentuknya pada tahun 2012 (dies natalis ke-50), sedangkan program keunggulan harus sudah mencapai tingkatan jelas pada tahun 2015. PENGEMBANGAN KAPASITAS (CAPACITY BUILDING) Seperti telah disebutkan di depan pengembangan kapasitas difokuskan kepada usaha untuk meningkatkan mutu tridharma ke arah standar nasional dan akhirnya standar internasional. Maka pengembangan ini dibagi menjadi: 1. Pengembangan sarana, proses dan luaran mutu akademik 2. Pengembangan sarana penunjang akademik 3. Pengembangan tatakelola / manajemen yang baik (good governance) A. Pengembangan institusi Pengembangan program studi difokuskan pada pengembangan program akademik dan profesional tingkat sarjana. Program Studi yang dikembangkan adalah PS yang: (a) dibutuhkan dalam pengembangan dasar-dasar keilmuan; (b) yang dibutuhkan oleh pasar; dan (c) program studi yang khas yang menunjang pengembangan khususnya daerah Bali. Lembaga pendukung seperti Lembaga Penelitian, Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat, Badan Penjaminan Mutu, Pusat Penelitian dan Pengkajian, Pusat Pengembangan Karier, serta lembaga lainnya dikembangkan dengan tugas yang jelas, efisien dan saling menunjang. Disadari sepenuhnya terdapat heterogenitas yang besar antar fakultas dan antar program studi. Oleh karena itu pengembangan institusi harus tetap mendorong fakultas/PS yang maju menjadi lebih maju lagi, tidak boleh terhambat, dibalik itu harus diberikan perhatian yang lebih khusus untuk fakultas/PS yang masih tertinggal. Potensi keunggulan harus dikembangkan menjadi kenyataan. B. Bidang Pendidikan a. Pengembangan Kurikulum Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menjadi suatu keharusan dan harus dilaksanakan oleh semua PS. Penetapan Standar Komtensi Lulusan merupakan tahap awal yang harus segera diselesaikan. Penyusunan KBK dan implementasinya harus sudah dilaksanakan oleh seluruh PS pada tahun 2012. Pengembangan KBK, monitor dan evaluasi (monev) harus terus menerus dikerjakan, pelaksanaannya diserahkan kepada Badan Penjaminan Mutu Universitas Udayana (BPMU) b. Perbaikan Sistem Seleksi Calon Mahasiswa Perbaikan sistem seleksi calon mahasiiswa harus dilakukan untuk meningktkan mutu calon mahasiswa serta memberikan akses kepada calon mahasiswa berprestasi dan calon mahasisawa kurang mampu. Pengintegrasian sistem seleksi di tingkat fakultas dan program pascasarjana harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas seleksi dan penjaminan mutu yang lebih baik.

Pertemuan ilmiah, 3 - 6 September 2008

3

c. Peningkatan Mutu Dosen Peningkatan mutu dosen dilakukan dengan: a. Peningkatan jenjang pendidikan dosen, menuju S2 dan S3, baik di dalam negeri dan juga di luar negeri. Program ini didukung dengan program insentif bagi dosen yang menempuh S2 dan S3, beasiswa Udayana bagi dosen yang menempuh pendidikan S2 dan S3. Beasiswa luar negeri dari Depdiknas harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dimana kendala utama Bahasa Inggris harus diatasi dengan kursus Bahasa Inggris bagi dosen ditingkatkan. Program pertukaran dosen dengan universitas luar negeri ditingkatkan Pelatihan dosen baik dalam pemahaman kurikulum maupun ketrampilan proses belajar mengajar Penyusunan penilaian kinerja dosen.

b.c. d.

d. Peningkatan Kualitas Proses Belajar Mengajar Peningkatan Mutu Proses Belajar Mengajar (PBM) dilakukan dengan:

1. Peningkatan secara terus menerus ketrampilan PBM dari dosen.2. Menyediakan fasilitas PBM yang memenuhi standar seperti: laptop dan LCD 3. Monitoring dan evaluasi kauntitas (kehadiran) dan kualitas (persiapan dan pelaksanaan) PBM oleh terus menerus. 4. Melaksanakan secara terus menerus survei kepuasan mahasiswa terhadap PBM. 5. Memberikan penghargaan dan insentif bagi dosen yang berprestasi dalam proses PBM. e. Aturan dan standar akademik Standar akademik di tingkat universitas dan tingkat fakultas harus dibuat, disosialisasikan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, termasuk buku panduan di tingkat fakultas, program pascasarjana dan program studi. Dilakukan evaluasi terus menerus dan standar akademik paling sedikit direvisi setiap 3 tahun. f. Peningkatan link and match Pemantauan terhadap penyerapan lulusan oleh stakeholder eksternal dilaksanakan secara berkesinambungan sehingga dari hasilnya dapat dilakukan penyesuaian yang diperlukan. 1. Pelaksanaan tracer study terus menerus serta tindak lanjut dari hasilnya 2. Kerjasama dengan dunia usaha dan industri 3. Mengefektifkan Pusat Pengembangan Karier (Career Development Centre) dan bursa kerja. C. Bidang Penelitian Pengembangan bidang penelitian harus mampu meningkatkan kapasitas penelitian oleh karena pengembangan bidang penelitian terkait erat dengan pendidikan dan pengabdian masyarakat. Hasil penelitian harus mampu memberi kontribusi pada pengembangan keilmuan, mampu menunjang PBM sehingga bahan ajar terkait dengan kebutuhan masyarakat, dan hasil penelitian harus mampu menunjang pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena terbatasnya sumber pendanaan maka pengembangan bidang penelitian harus mempunyai fokus yang jelas sehingga lebih efektif dan efisien. Kebijakan pengembangan dalam bidang penelitian meliputi:

Pertemuan ilmiah, 3 - 6 September 2008

4

1. Penentuan arah pengembangan (road map) penelitian Unud yang jelas,berkesinambungan dan realistis.

2. Menetapkan penelitian unggulan bagi Unud.3. Peningkatan kemampuan penelitian para peneliti muda 4. Meningkatkan sumber pembiayaan penelitian, baik yang berasal dari dana universitas sendiri, pemerintah pusat, dana hibah bersaing maupun kerjasama dengan pihak ketiga. 5. Meningkatkan iklim penelitian dengan pemberian penghargaan pada peneliti 6. Meningkatkan diseminasi hasil penelitian dengan meningkatkan jumlah hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, terutama jurnal luar negeri. 7. Meningkatkan perolehan paten, HAKI lainnya serta produk unggulan. 8. Meningkatkan jumlah hasil penelitian yang dapat diaplikasikan dalam pengabdian masyarakat. D. Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat Arah pengembangan pengabdian kepada masyarakat ditujukan untuk: a. Meningkatkan jumlah dan kualitas pengabdian kepada masyarakat b. Mengembangkan desa binaan sebagai model pengabdian masyarakat. c. Meningkatkan keterkaitan penelitian dengan pengabdian kepada masyarakat dengan meningkatkan jumlah hasil penelitian yang dapat diaplikasikan sebagai pengabdian kepada masyarakat. d. Revitalisasi KKN untuk meningkatkan pendidikan soft skill. E. Peningkatan Budaya Penjaminan Mutu Budaya Penjaminan Mutu merupakan keharusan dalam tata kelola perguruan tinngi modern. Penjaminan mutu bersifat internal maupun eskternal. Pengembangan penjaminan mutu internal meliputi:

a. Pengoptimalan fungsi Badan Penjaminan Mutu di tingkat universitas. b. Penguatan struktur dan penguatan fungsi Unit Penjaminan Mutu di tingkatfakultas dan PPs Unud dan program studi.

c. Meningkatkan budaya dan komitmen penjaminan mutu dari pimpinanuniversitas, fakultas, pascasarjana dan program studi. Penjaminan mutu eksternal dilakukan melalui proses akreditisasi. Target 2009 tidak ada PS berakreditisasi C, sampai dengan tahun 2012 jumlah PS berakreditisasi A harus lebih dari 50%. F. Mengurangi kesenjangan antar fakultas atau program studi Beberapa langkah untuk mengurangi kesenjangan antar fakultas/PS adalah:

a. Merger PS yang sepi peminat sehingga mencapai break even point jumlahmahasiswa.

b. Promosi kepada siswa SMA/SMK dan masyarakat lebih ditingkatkan.c. Penyesuaian kurikulum sehingga lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat. d. Lebih mengefktifkan subsidi silang terstruktur bagi PS yang membutuhkan. e. Pemberian beasiswa mahasiswa pada PS sepi peminat. G. Meningkatkan mutu dan peran program pascasarjana Program pascasarjana mempunyai fungsi ganda dalam menyediakan tenaga dosen dan tenaga peneliti yang handal. Suatu perguruan tinggi yang ingin menuju universitas riset harus meningkatkan jumlah mahasiswa pascasarjana dan mutu pascasarjana. Maka arah pengembangan meliputi:Pertemuan ilmiah, 3 - 6 September 2008

5

a. Pembentukan sekurang-kurangya satu program magister pada setiap fakultas. b. Pembentukan program doktor pada cabang besar bidang ilmu atau cabang ilmu yang mempunyai kekhasan. c. Meningkatkan rasio graduate / undergraduate menuju rasio ideal (mendekati 1:1) d. Meningkatkan mutu dengan perbaikan kurikulum, PBM dan dosen pada PPs Unud e. Meningkatkan mutu luaran dalam bentuk hasil penelitian dan publikasi bertaraf internasional. f. Meningkatkan international outlook dengan meningkatkan kerjasama double degree serta membangun jejaring kemitraan dengan PPs luar negeri. Peningkatan Sarana Penunjang Pendidikan Sarana penunjang dalam melaksanakan proses akademik merupakan hal yang diperlukan menuju peningkatan mutu akademik. Pengembangan sarana penunjang akademik berupa: a. Sarana penunjang umum b. Sarana penunjang khusus c. Sarana administrasi akademik a. Sarana penunjang umum Penyiapan ruangan merupakan sarana dasar untuk dapat melaksanakan proses akademik dengan baik dan nyaman. Penyediaan ruangan menuju standar nasional yaitu: Ruang kuliah: 2 m2/mahasiswa Ruang laboratorium : 2 m2/mahasiswa Ruang kerja dosen: 4 m2/dosen Ruang komputer: 1 m2/mahasiswa

Disamping luas maka kualitas ruangan harus terus menerus mendapat perhatian, sehingga ruangan yang bersih, rapi dan nyaman. b. Sarana penunjang khusus Sarana khusus yang harus dikembangkan dalam rangka menunjang proses akademik adalah: 1. 2. 3. 4. Sarana perpustakaan Sarana laboratorium Sarana teknologi informasi Sarana pembelajaran bahasa Inggris

1. Sarana perpustakaan Perpustakaan merupakan jantungnya universitas. Maka pengembangan perpustakaan mendapat perhatian utama. Pengembangan Perpustakaan Pusat harus menuju Perpustakaan berstandar internasional dalam waktu 5 tahun:

-

Ruangan yang cukup luas dan baik kualitasnya Jumlah buku/majalah/koleksi lainnya yang cukup Pengembangan akses internet dan e-library Kompilasi elektronik dari tesis, disertasi dan hasil penelitian di lingkungan Unud sehingga bisa diakses oleh dunia luar. Peningkatan administrasi dan pelayanan perpustakaan

Pertemuan ilmiah, 3 - 6 September 2008

6

2. Sarana laboratorium Sarana laboratorium meliputi sarana laboratorium pendidikan dan sarana laboratorium untuk penelitian. Laboratorium pendidikan:

-

Dilakukan inventarisasi kebutuhan laboratorium pendidikan masing-masing PS sehingga memenuhi standar kompetensi lulusan. Menyediakan secara bertahap peralatan laboratorium yang diperlukan Menyediakan biaya operasional dan pemeliharaan yang memadai.

Laboratorium penelitian

-

-

-

Pengelolaan laboratorium penelitian dilakukan secara terintegrasi oleh rektorat Pengelolaan akan disatukan di bawah suatu holding company: UPT Lab Terpadu. Pengembangan dilakukan sesuai dengan pengembangan penelitian unggulan Meningkatkan kualitas laboratorium penelitian yang sudah ada: Lab analitik, Lab biomedik, Lab forensik genetik, Lab biologi kelautan dan Lab CRESOS Membangun gedung laboratorium terpadu di Kampus Bukit. Melakukan networking dengan laboratorium penelitian yang ada di fakultas/PS, serta laboratorium di tingkat nasional atau internasional.

Dengan demikian dikurangi tumpang tindih penyediaan alat, pengembangan alat yang saling komplementer antar lab dan efisiensi penggunaan lab dapat ditingkatkan, serta peningkatan jangkauan pemeriksaan laboratorium. 3. Pengembangan Sarana Teknologi Informasi Penyediaan sarana teknologi informasi merupakan prasyarat mutlak dalam pengembangan perguruan tinggi modern. Pengembangan dan penyediaan layanan teknologi informasi ditujukan pada:

a. Penguatan dan pengembangan jaringan sehingga dapat menghubungkan b.c. semua unit (intranet) dan dengan dunia luar (internet) Pengembangan software yang digunakan dalam administrasi akademik, administrasi umum dan pelayanan kepada mahasiswa Mengefektifkan semua Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang telah disiapkan. Meningkatkan band width sehingga menuju kebutuhan standar 1 kbps/mahasiswa (16 mbps secara keseluruhan). Meningkatkan kualitas e-journal Meningkatkan pengembangan e-learning Meningkatkan kualitas web: unud.ac.id Pencapaian target untuk masuk dalam 500 besar webometric.

d. e. f.g.

h.

4. Pengembangan Sarana Pembelajaran Bahasa Inggris Pengembangan universitas menuju universitas berkelas dunia peningkatan penguasaan bahasa Inggris oleh dosen dan mahasiswa.

memerlukan

Pengembangan bahasa Inggris untuk dosen akan dibebankan kepada UPT Lab. Bahasa dengan target dalam 5 tahun nilai TOEFL dosen minimal 500. Sedangkan pengembangan kemampuan berbahasa Inggris bagi mahasiswa akan dibebankan kepada masing-masing fakultas dengan mengembangkan laboratorium bahasa di masing-masing fakultas dengan berkoordinasi dengan UPT Lab. Bahasa dan

Pertemuan ilmiah, 3 - 6 September 2008

7

Jurusan/PS Bahasa Inggris Fakultas Sastra. Target dalam 5 tahun perolehan TOEFL minimal untuk mahasiswa adalah 475 Penguatan Tata-kelola yang baik (good governance) Pengembangan good governance meliputi:

1. Meningkatan budaya perencanaan dengan pembuatan Renja dan RAPBUyang baik dan tepat waktu, serta melakukan revisi Renstra dan RIP Unud. Tim perencanaan yang lebih terpadu dengan teamwork yang lebih baik harus dikembangkan. Meningkatkan sistem pelaporan (LAKIP), laporan tahunan, serta monev. Meningkatkan tata kelola akademik dengan pelaksanaan secara ketat SIMAK Meningkatkan tata kelola administrasi umum, termasuk keuangan dan asset. Peningkatan disiplin seluruh civitas akademika dengan menerapkan merit system, serta meningkatkan sense of belonging. Meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan dengan melaksanakan secara penuh prinsip PNBP dan one gate policy. Mengaktifkan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Divisi Audit. Mengurangi seminimal mungkin temuan Irjen dan BPK, serta menuntaskan tindak lanjut tuntas dari temuan tersebut. Mengembangkan Pusat Arsip Universitas dan Pangkalan Data Melaksanakan BLU tahun 2010 dan persiapan menuju BHP

2.3. 4.

5. 6.7.

8. 9. 10.

Dengan usaha-usaha yang terarah seperti yang telah ditetapkan di atas maka diharapkan dalam tahun 2012 capacity building telah mencapai stndar minimal dan tahun 2015 telah dapat dicapai standar nasional untuk seluruh program studi. Dari modal dasar ini maka usaha mempercepat terobosan menuju tingkat internasional akan dapat dicapai. Mulai tahun ini juga usaha internasionalisasi (international outlook) harus sudah dikerjakan secara berencana. TEROBOSAN MENUJU PROGRAM UNGGULAN Dalam era global dengan kompetisi yang sangat ketat, maka setiap PT memacu dirinya semaksimal mungkin supaya tidak ditinggal oleh yang lainnya. Maka pengembangan konvensional saja tidak akan cukup, karena akan menyebabkan makin tertinggalnya PT tersebut dari PT yang maju. Oleh karena itu harus dilakukan terobosan untuk mencapai keunggulan. Dalam melakukan pilihan terhadap program unggulan sebagai terobosan maka beberapa hal menjadi pertimbangan:

1. Dalam tahap awal harus dipilih unggulan lokal (local genius) yang diangkatmenjadi topik unggulan berskala internasional, sehingga kompetitor di tempat lain tidak terlalu kuat dan lebih mudah diterobos. 2. Tersedia sumber daya manusia yang mempunyai komitmen kuat untuk mengembangkan program unggulan tersebut. 3. Program unggulan tersebut jika berhasil memberi manfaat besar bagi daerah atau bangsa secara keseluruhan 4. Pada tahap berikutnya semua unit harus dikembangkan ke taraf internasional. Program Unggulan di Bidang Pendidikan Strategi dalam mengembangkan unggulan dalam bidang pendidikan meliputi:

a. Mengembangkan kurikulum bertaraf internasional yang match dengan mitrauniversitas di luar negeri.Pertemuan ilmiah, 3 - 6 September 2008

8

b. Mendorong lebih banyak program studi yang menyelenggarakan kelas berbahasa Inggris sebagai tahap awal menuju kelas internasional. c. Mengembangkan kelas berstandar internasional d. Mengembangkan double degree dan sister university dengan PT luar negeri yang ternama. Untuk mencapai keunggulan di bidang pendidikan ini maka disamping menyediakan dosen dan fasilitas penunjang yang bermutu serta kemampuan berbahasa Inggris maka sangat diperlukan pembentukan jejaring kemitraan (networking) secara nasional maupun internasional. Program Unggulan di Bidang Penelitian Oleh karena terbatasnya sumber daya manusia dan sumber pendanaan penelitian maka pengembangan penelitian harus diarahkan pada program program unggulan dengan kriteria seperti yang sudah disebutkan di atas. Menetukan arah kebijakan penelitian (road map penelitian) serta menentukan topik-topik unggulan tidaklah mudah. Seluruh komponen Universitas Udayana, terutama pakar-pakar yang mempunyai komitmen tinggi terhadap penelitian dan pengembangan harus duduk bersama untuk menetapkan topik-topik unggulan tersebut. Beberapa topik-topik unggulan yang mungkin dikembangkan adalah:

a. Kajian tentang Bali (Bali Studies), terutama kebudayaan Bali termasuk hukumb. c. d. e. f. adat Bali, dan desa pekraman Kajian tentang Pariwisata, khususnya Pariwisata Budaya Kajian tentang Arsitektur Bali Kajian tentang Ketahanan Pangan, termasuk kajian tentang sapi Bali dan pertanian yang menunjang pariwisata. Kajian tentang Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi yang berkaitan dengan Pariwisata. Kajian tentang spirituality in Economics and Management. Kajian tentang Kedokteran Tropik dan Kedokteran Tradisional

g.

Unggulan dalam bidang Pengabdian kepada Masyarakat Unggulan dalam bidang Pengabdian kepada Masyarakat meliputi: a. Desa binaan yang lebih komprehensif sebagai contoh pengembangan pedesaan di Bali. b. Meningkatkan produk penelitian unggulan yang dapat dikembangkan untuk pengabdian masyarakat. Setelah topik-topik unggulan disepakati bersama maka fokus pengembangan harus betulbetul ditunjang oleh sumber daya manusia dan pendanaan yang memadai. Dari topiktopik unggulan tersebut harus dikembangkan Pusat Kajian yang bertaraf Internasional yang harus menghasilkan luaran yang bertaraf internasional pula. Untuk mencapai hal tersebut maka pengembangan jejaring kemitraan (networking) internasional sangat dibutuhkan. PRASYARAT UNTUK MENCAPAI PERGURUAN TINGGI BERKELAS DUNIA Dalam era global dengan kompetisi yang sangat ketat ini usaha untuk mencapai perguruan tinggi berkelas dunia bukanlah suatu usaha yang mudah. Diperlukan prasyaratprasyarat, antara lain: 1. Terdapat pimpinan universitas dan fakultas yang kuat yang mempunyai visi serta komitmen yang jelas.Pertemuan ilmiah, 3 - 6 September 2008

9

2. Komitmen dan kerja keras dari seluruh komponen Universitas Udayana(internal stakeholder): dosen, mahasiswa dan tenaga administrasi.

3. Komitmen dari external stakeholder, baik pemerintah pusat, pemerintahdaerah, dan dunia usaha untuk menunjang usaha pengembangan ini. 4. Terdapat perencanaan dengan arah yang jelas yang dimengerti dan dihayati oleh seluruh stakeholder. Dilakukan monitoring dan evaluasi terus menerus sehingga dapat diketahui target yang telah dicapai, kemudian dapat dilakukan revisi dari program yang telah disusun. 5. Terbentuk jejaring kemitraan (networking) dalam skala nasional maupun internasional. RINGKASAN Bahwa untuk mewujudkan visi, misi dan pola ilmiah pokok Universitas Udayana yang tiada lain adalah perguruan tinggi berkelas dunia (worldclass university) yang berwawasan budaya maka haruslah disusun suatu perencanaan dengan arah yang jelas. Kebijakan ini meliputi konsolidasi internal untuk membangun kapasitas (capacity building) yang dipakai sebagai landasan untuk mengembangkan terobosan berupa programprogram unggulan. Peningkatan kapasitas serta pengembangan program unggulan yang meliputi perbaikan dalam hal masukan, proses dan luaran akademik yang berkelas nasional dan pada akhirnya berkelas internasional. Untuk mencapai target perguruan tinggi berkelas dunia diperlukan komitmen, kerja keras dari stakeholder baik internal maupun eksternal serta pembentukan jejaring kemitraan (networking) nasional dan internasional. Semoga cita-cita mulia ini dapat terwujud dan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sanghyang Widdhi Wasa memberkati kita semua.

Pertemuan ilmiah, 3 - 6 September 2008

10