appendiks.docx

42
BAB I PENDAHULUAN 1.1............................................ Latar Belakang Appendiks merupakan organ yang berbentuk tabung dengan panjang kira-kira 10 cm dan berpangkal pada seikum. Appendiks pertama kali tampak saat perkembangan embriologi minggu ke delapan yaitu bagian ujung dari protuberans sekum. Pada saat antenatal dan postnatal, pertumbuhan dari sekum yang berlebih akan menjadi appendiks yang akan berpindah dari medial menuju katup ileocaecal. Banyak factor yang menyebabkan timbulnya peradangan pada appendiks, diantaranya karena ada infeksi yang diakibatkan oleh berbagai factor, factor tersering karena adanya fecalith yang sering menyumbat dan menimbulkan obstruksi. Penanganan appendicitis biasanya dilakukan dengan tindakan bedah yaitu appendiktomi, yakni dilakukan pemotongan pada appendix vesiformis. Dan untuk melakukan tindakan bedah tersebut biasanya dilakukan anastesi terlebih dahulu. Dan anastesi yang tersering untuk Appendicitis dengan GA-ETT | 1

description

GA-ETT

Transcript of appendiks.docx

BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangAppendiks merupakan organ yang berbentuk tabung dengan panjang kira-kira 10cm dan berpangkal pada seikum. Appendiks pertama kali tampak saat perkembanganembriologi minggu ke delapan yaitu bagian ujung dari protuberans sekum. Pada saatantenataldanpostnatal, pertumbuhan dari sekumyang berlebih akan menjadiappendiks yang akan berpindah dari medial menuju katup ileocaecal. Banyak factor yang menyebabkan timbulnya peradangan pada appendiks, diantaranyakarenaadainfeksi yangdiakibatkanolehberbagai factor, factor terseringkarenaadanya fecalith yang sering menyumbat dan menimbulkan obstruksi.Penanganan appendicitis biasanya dilakukan dengan tindakan bedah yaituappendiktomi, yakni dilakukanpemotonganpadaappendixesiformis. !anuntukmelakukan tindakan bedah tersebut biasanya dilakukan anastesi terlebih dahulu. !ananastesi yangterseringuntukmelakukantindakanpemotonganappendiks adalahdengan anastesi regional. "aitu regional anastesi- subarachnoid. !i dalam pembuatanpaper ini kami akan membahas mengenai anastesi regional subarachnoid blok padakasus appendicitis. #arena memang appendicitis ini merupakan kasus yang cukupbanyak, dananastesi yangseringdigunakanadalahregional anastesisubarachnoidblok, mengingat anastesi regional subarachnoid lebih menguntungkan untukdigunakan dalam tindakan pemotongan appendiks $appendiktomi%. #arena mengingattindakan operasi appendiktomi ini tidak membutuhkan &aktu yang lama dan cukupdengan anastesi regional subarachnoid blok.Appendicitis dengan GA-ETT |1BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Definisi Appendiitis 1,'Appendiks merupakan organ yang berbentuk tabung dengan panjang kira-kira 10 cmdanberpangkal padaseikum.Appendikspertamakali tampaksaat perkembanganembriologi minggu ke delapan yaitu bagian ujung dari protuberans sekum. Pada saatantenataldanpostnatal, pertumbuhan dari sekumyang berlebih akan menjadiappendiks yang akan berpindah dari medial menuju katup ileocaecal. Pada bayi appendiks berbentuk kerucut, lebar pada pangkal dan menyempit kearahujung. #eadaan ini menjadi sebab rendahnya insidens appendicitis pada usia tersebut.Appendiksmemiliki lumensempit di bagianproksimal danmelebar padabagiandistal. Pada appendiks terdapat tiga tanea coli yang menyatu dipersambungan sekumdan berguna untuk mendeteksi posisi appendiks. (ejala klinik appendicitis ditentukanoleh letak appendiks. Posisi appendiks adalahretrocaecal$di belakang sekum%)*,'+,,pelvic$panggul% -1,01,,subcaecal$di ba&ah sekum% ','),,preileal$didepan usus halus% 1,, dan postileal$di belakang usus halus% 0,.,, seperti terlihatpada gambar diba&ah ini.Appendicitis dengan GA-ETT |2Appendicitis dengan GA-ETT |3 Appendiks disebut tonsil abdomen karena ditemukan banyak jaringan limfoid./aringanlimfoidpertamakali muncul padaappendikssekitarduaminggusetelahlahir, jumlahnya meningkat selama pubertas sampai puncaknya berjumlah sekitar '00folikel antarausia1'-'0tahundanmenetapsaat de&asa. 0etelahitu, mengalamiatropi danmenghilangpada usia )0tahun. Persarafanparasimpatis berasal daricabangnervus vagusyang mengikuti arterimesenterika superiordari arteriappendikularis, sedangkan persarafan simpatis berasal darinervus torakalis X. 1lehkarena itu, nyeri iseral pada appendicitis bermula di sekitar umbilikus. Appendiksdidarahi oleh arteriapendikularisyang merupakan cabang dari bagian ba&ah arteriileocolica. Arteri appendiks termasuk end arteri. Bila terjadi penyumbatan pada arteriini, maka appendiks mengalami ganggren.-Appendicitis adalah infeksi pada appendiks karena tersumbatnya lumen oleh fekalith$batu feces%, hiperplasi jaringan limfoid, dan cacing usus. 1bstruksi lumenmerupakanpenyebabutamaappendicitis. 2rosi membranmukosaappendiksdapatterjadi karena parasit sepertiEntamoeba histolytica, Trichuris trichiura,danEnterobius vermikularis.') Penelitian 3ollin $1440% di Amerika 0erikat pada -..00kasus, *0, ditemukan adanya faktor obstruksi. 1bstruksi yang disebabkan hiperplasijaringan limfoid submukosa )0,, fekalith -*,, benda asing .,, dan sebab lainnya1,..Appendicitis merupakan peradangan appendiks yang mengenai semua lapisandinding organ tersebut. 5anda patogenetik primer diduga karena obstruksi lumen danulserasi mukosa menjadi langkah a&al terjadinya appendicitis. 1bstruksi intraluminalappendiks menghambat keluarnya sekresi mukosa dan menimbulkan distensi dindingappendiks. 0irkulasi darah pada dinding appendiks akan terganggu. Adanya kongestiena daniskemiaarteri menimbulkanlukapadadindingappendiks. #ondisi inimengundanginasi mikroorganisme yangadadi usus besar memasuki lukadanmenyebabkanproses radangakut, kemudianterjadi proses irreersibel meskipunfaktor obstruksi telah dihilangkan. Appendicitis dimulai dengan proses eksudasi padaAppendicitis dengan GA-ETT |4mukosa, sub mukosa, dan muskularis propia. Pembuluh darah pada serosa kongestidisertai dengan infiltrasi sel radang neutrofil dan edema, &arnanya menjadi kemerah-merahandanditutupi granularmembran. Padaperkembanganselanjutnya, lapisanserosaditutupi olehfibrinoidsupuratif disertai nekrosislokal disebut appendicitisakut supuratif. 2demadindingappendiks menimbulkangangguansirkulasi darahsehingga terjadi ganggren, &arnanya menjadi hitam kehijauan yang sangat potensialruptur. Padasemuadindingappendiks tampakinfiltrasi radangneutrofil, dindingmenebal karena edema dan pembuluh darah kongesti. Appendiks yang pernah meradang tidak akan sembuh dengan sempurna, tetapiakan membentuk jaringan parut. /aringan ini menyebabkan terjadinya perlengketandengan jaringan sekitarnya. Perlengketan tersebut dapat kembali menimbulkankeluhan pada perut kanan ba&ah. Pada suatu saat organ ini dapat mengalamiperadangan kembali dan dinyatakan mengalami eksaserbasi. 2.2 Klasifikasi appendiitis *,)Adapun klasifikasi appendicitis berdasarkan klinikopatologis adalah sebagai berikut6 1. Appendisitis Ak!t.a. Appendisitis Ak!t Seder"ana (Cataral Appendicitis% Prosesperadanganbaruterjadi di mukosadansubmukosadisebabkanobstruksi.0ekresi mukosa menumpuk dalam lumen appendiks dan terjadi peningkatan tekanandalam lumen yang mengganggu aliran limfe, mukosa appendiks jadi menebal, edema,dan kemerahan. (ejala dia&ali dengan rasa nyeri di daerah umbilikus, mual, muntah,anoreksia, malaise, dan demam ringan. Pada appendicitis kataral terjadi leukositosisdan appendiks terlihat normal, hiperemia, edema, dan tidak ada eksudat serosa.#. Appendiitis Ak!t P!r!lenta (Supurative Appendicitis) 5ekanandalamlumenyangterus bertambahdisertai edema menyebabkanterbendungnya aliranena pada dindingappendiks danmenimbulkantrombosis.Appendicitis dengan GA-ETT |5#eadaan ini memperberat iskemia dan edema pada apendiks. 7ikroorganisme yangada di usus besar berinasi ke dalam dinding appendiks menimbulkan infeksi serosasehinggaserosamenjadisuramkarenadilapisieksudat danfibrin. Padaappendiksdan mesoappendiks terjadi edema, hiperemia, dan di dalam lumen terdapat eksudatfibrinopurulen. !itandai dengan rangsangan peritoneum lokal seperti nyeri tekan, nyeri lepas dititik 7c Burney, defans muskuler, dan nyeri pada gerak aktif dan pasif. 8yeri dandefans muskuler dapat terjadi pada seluruh perut disertai dengan tanda-tandaperitonitis umum.. Appendisitis Ak!t $angren%sa Bila tekanandalamlumenterus bertambah, alirandaraharteri mulai terganggusehingga terjadi infrak dan ganggren. 0elain didapatkan tanda-tanda supuratif,appendiksmengalami gangrenpadabagiantertentu. !indingappendiks ber&arnaungu, hijau keabuan atau merah kehitaman. Pada appendicitis akut gangrenosaterdapat mikroperforasi dan kenaikan cairan peritoneal yang purulen.2. Appendisitis infiltratAppendicitis infiltrat adalahproses radangappendiks yangpenyebarannya dapatdibatasi oleh omentum, usus halus, sekum, kolon dan peritoneum sehinggamembentuk gumpalan massa flegmon yang melekat erat satu dengan yang lainnya.&. Appendiitis A#sesAppendicitis abses terjadi bila massa lokal yang terbentuk berisi nanah $pus%,biasanya di fossa iliaka kanan, lateral dari sekum, retrocaecal, subcaecal, dan pelvic.'. Appendiitis Perf%rasi Appendicitis dengan GA-ETT |6Appendicitis perforasi adalah pecahnya appendiks yang sudah ganggren yangmenyebabkan pus masuk ke dalam rongga perut sehingga terjadi peritonitis umum.Pada dinding appendiks tampak daerah perforasi dikelilingi oleh jaringan nekrotik.(.Appendiitis Kr%nis Appendicitiskronismerupakanlanjutanappendicitisakut supuratifsebagai prosesradang yang persisten akibat infeksi mikroorganisme dengan irulensi rendah,khususnya obstruksi parsial terhadap lumen. !iagnosa appendicitis kronis baru dapatditegakkan jika ada ri&ayat serangan nyeri berulang di perut kanan ba&ah lebih daridua minggu, radang kronik appendiks secara makroskopik dan mikroskopik. 0ecarahistologis, dinding appendiks menebal, sub mukosa dan muskularis propiamengalami fibrosis. 5erdapat infiltrasi sel radanglimfosit daneosinofil padasubmukosa, muskularis propia, dan serosa. Pembuluh darah serosa tampak dilatasi.2.& $e)ala Appendiitis 9Beberapa gejala yang sering terjadi yaitu6 a.:asa sakit di daerah epigastrum, daerah periumbilikus, di seluruh abdomen atau dikuadran kanan ba&ah merupakan gejala-gejala pertama. :asa sakit ini samar-samar,ringan sampai moderat, dan kadang-kadang berupa kejang. 0esudahempat jambiasanya rasa nyeri itu sedikit demi sedikit menghilang kemudian beralih ke kuadranba&ah kanan. :asa nyeri menetap dan secara progesif bertambah hebat apabila pasienbergerak. b.Anoreksia, mual, dan muntah yang timbul selang beberapa jam dan merupakan kelanjutan dari rasa sakit yang timbul permulaan. c.!emam tidak tinggi $kurang dari -+03%, kekakuan otot, dan konstipasi. Appendicitis dengan GA-ETT |7d.Appendicitis pada bayi ditandai dengan rasa gelisah, mengantuk, dan terdapat nyerilokal. Pada usia lanjut, rasa nyeri tidak nyata. Pada &anita hamil rasa nyeri terasalebih tinggi di daerah abdomen dibandingkan dengan biasanya. e.8yeri tekan didaerah kuadran kanan ba&ah. 8yeri tekan mungkin ditemukan jugadi daerahpanggul sebelahkananjikaappendiks terletakretrocaecal. :asanyeriditemukandidaerahrektumpadapemeriksaanrektumapabilaposisiappendiksdipelvic. ;etak appendiks mempengaruhi letak rasa nyeri. 2.' Diagn%sa Appendiitis3ara menegakkan diagnose apendisitis antara lain melalui 6Pe*eriksaan +isik ',+a.mm- $leukositosis% dan neutrofil diatas 9*,, sedangkanpada 3:P ditemukan jumlah serum yang meningkat. 3:P adalah salah satukomponen protein fase akut yang akan meningkat .-) jam setelah terjadinyaprosesinflamasi, dapat dilihat melalui proseselektroforesisserumprotein.Angka sensitiitas dan spesifisitas 3:P yaitu +0, dan 40,.#.-adi%l%gi,terdiri dari pemeriksaanultrasonografi $=0(% danComputedTomography Scanning $35-scan%. Pada pemeriksaan =0( ditemukan bagianmemanjangpadatempat yangterjadi inflamasi padaappendiks, sedangkanpada pemeriksaan 35-scan ditemukan bagian yang menyilang dengan fekalithdan perluasan dari appendiks yang mengalami inflamasi serta adanyapelebaran sekum. 5ingkat akurasi =0( 40-4., dengan angka sensitiitas danspesifisitas yaitu +*,dan 4',, sedangkan 35-0can mempunyai tingkatakurasi 4.-100,dengansensitiitasdanspesifisitasyangtinggi yaitu40-100, dan 4)-49,.Appendicitis dengan GA-ETT |9Penatalaksanaan .edis Penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada penderita appendicitis meliputi penanggulangan konseratif dan operasi. a. Penangg!langan k%nser/atif 10Penanggulangankonseratif terutamadiberikanpadapenderitayangtidakmempunyai akses ke pelayanan bedah berupa pemberian antibiotik.Pemberian antibiotik berguna untuk mencegah infeksi. Pada penderitaappendicitis perforasi, sebelumoperasi dilakukanpenggantian cairan danelektrolit, serta pemberian antibiotik sistemik.b. 0perasi 11Biladiagnosasudahtepat danjelasditemukanappendicitismakatindakanyangdilakukanadalahoperasi membuangappendiks$appendektomi%.Penundaan appendektomi dengan pemberian antibiotik dapat mengakibatkanabses dan perforasi. 2.( $eneral Anest"esia End%t"ra"eal T!#e 1$A2ETT3Anastesi spinal $intratekal,intradural,subdural,subarachnoid% ialah pemberian obatanastetik local ke dalam ruang subarachnoid. Anastesi spinal diperoleh dengan caramenyuntikkananestetiklokal kedalamruangsubarachnoid.5eknikini sederhana,cukup efektif dan mudah dikerjakan.2.(.1 Indikasi, k%ntraindikasi, k%*plikasi $A2ETT ;,:ingerlaktatumumnyamemilikiefekyangpalingsedikitpadakomposisicairanekstraselulerdanmerupakanmenjadicairanyangpalingfisiologisketikaolumebesar diperlukan. #ehilangandarahdurante operasi biasanya digantikan dengancairan :; sebanyak - hingga empat kali jumlah olume darah yang hilang.7etode yang paling umum digunakan untuk memperkirakan kehilangan darahadalah pengukuran darah dalam &adah hisap>suctiondan secara isualmemperkirakan darah pada spons atau lap yang terendam darah. =ntuk 1 spon ukuran.x. cm dapat menyerap darah 10 cc sedangkan untuk lap dapat menyerap 100-1*0 ccdarah. Pengukuran tersebut menjadi lebih akurat jikakassaatau lap tersebutditimbang sebelum dan sesudah terendam oleh darah.2.(.( P%st%peratif -A2SABPe*inda"an Pasien dari Ka*ar 0perasi ke -e%/er7 -%%*0egerasetelahoperasi, pasienakandipindahkepost-anesthesiacareunit$PA3=%, biasa disebut dengan recoery room. !i tempat ini, pasien akan diobserasidengan ketat, termasuk ital signdan leel nyerinya $Geb7!, '011%. Pemindahanpasien dari kamar operasi ke PA3= memerlukan pertimbangan-pertimbangan khusus.Pertimbangan ini di antaranya ialah letak insisi bedah, perbuhan askular, danpemajanan. ;etak insisi bedah harus selalu dipertimbangkan setiap kali pasien pascaoperasi dipindahkan. Banyak luka ditutup dengan tegangan yang cukup tinggi, dansetiap upaya dilakukan untuk mencegah regangan sutura yang lebih lanjut. 0elain itu,Appendicitis dengan GA-ETT |19pasien diposisikan sehingga tidak berbaring pada posisi yang menyumbat drain danselang drainase.Pera8atan P%st Anestesi di -e%/er7 -%%* :ecoery dari anestesi terjadi ketika efek obat-obatan anestesi hilang dan fungsitubuh mulai kembali. Perlu beberapa &aktu sebelum efek anestesi benar-benar hilang.0etelahanestesi, sejumlahkecil obat masihterdapat dalamtubuhpasien, tetapiefeknya minimal. Gakturecoverydarianestesibergantung padajenis anestesi,usia pasien, jenisoperasi, durasi operasi,pre-e%isting disease, dan sensitiitas indiidu terhadap obat-obatan. Perkiraan &aktu recovery yang tepat dapat ditentukan jika semua spesifikasipembedahan, ri&ayat pasien dan jenis anestesi diketahui.

Appendicitis dengan GA-ETT |20BAB IIISTATUS PASIEN1.1 Identitas Pasien8ama 6Athiya Amanda=sia 61- tahun/enis #elamin 6PerempuanAlamat 6/ln. ;etda 0udjono (g. :idar 8o. 4Berat Badan 6-+ kg :egister 6'-*'1)!ira&at di 6 :uang @ijir +0 mm@g, 010' regular, murmur $-%, gallop $-% B- $Brain% 6compos mentis, (30 .*), pupil isokor -mm>-mm, reflek cahaya I>IB. $Bladder% 6 urin output $-%, kateter $-%B* $Bo&el% 6 soepel, peristaltic usus $I% normal, mual $-%, muntah $-%B) $Bone% 6 edema ->-. 1.2.& Pe*eriksaan Pen!n)ang Pre%perasi13 Pe*eriksaan La#%rat%ri!* 129 J!li2:1(3!arah ;engkap @b 6 1.,) gr>d;$8 6 1'-1) gr>dl% ;eukosit 6 11.000>Jl $8 6 ..000-11.000 >Jl% 5rombosit 6 '*).000>Jl $8 6 1*0.000 K -40.000 >Jl% 73F 6 41,1 f; 73@ 6 -1,) pg 73@3 6 -.,+ ,#imia !arah (!A 6 )9 mg>dl $86 H1.0 mg>dl%Appendicitis dengan GA-ETT |2223 +%t% T"%ra; PA #esimpulan 6 cor dan pulmo dalam batas normal.1.2.' Lap%ran Anestesi Pre%peratif Assessment6 A0A < !iagnosa prabedah appendicitis akut. #eadaan prabedah $0. Agustus '01*, pukul 0+.00 Gmenit, 5! 100>90 mm@g, 3:5 H'detikB- 6 compos mentis, (30 .*), pupil isokor -mm>-mm, reflek cahayaI>IB. 6 !o&er catheter $-%B* 6 soefl, B= $I%B) 6 akral hangat, kering, kemerahan, mobilitas $-%, edema $-%5erapi Pasca Bedah 1' nasal canul ' liter>menit jam selama dipuasakan +jam i Bila mual muntah 6 menit, berikan 1' 10 liter>menit Bila nadi M*0, berikan sulfas atropin 0,* mg i cepat /ika tekanan darah sistole H40 mm@g berikan :; *00 cc dalam -0 menit efedrin * mg i7akan dan minum6 diberikan secara bertahap bila pasien tidak mualdan muntah Bila pasien kesakitan dapat diberikan injeksi ketorolac -0mg i.Appendicitis dengan GA-ETT |25BAB I Treat*ent. 2disi 11 Penerbit Buku #edokteran 2(3. /akarta ). 0oeparman, 144+. Il*! Pen7akit Dala*. /ilid