Aplikasi Strategi Motivasi dalam Meningkatkan Efektifitas ... file · Web viewJika kita perhatikan...

24
Aplikasi Strategi Motivasi dalam Meningkatkan Efektifitas Belajar Siswa A. PENDAHULUAN Dalam bidang kemiliteran, sebelum pasukan menggempur tempat musuh yang akan ditaklukan, terlebih dahulu para pemimpin tentara mengatur strategi di pusat kemiliteran. Mereka mengatur siasat bagaimana melakukan pendekatan ke tempat musuh tersebut, memilih dan menentukan cara dan teknik menaklukannya, serta mempersiapkan segala fasilitas yang dibutuhkan, dan mengatur strategi agar prosesnya efisien dan hasilnya efektif. (Suherman, dkk :4). Begitu juga dengan belajar, untuk mencapai suatu prestasi yang diinginkan sesuai dengan hasil belajar yang telah dilakukan dengan mengatur kegiatan belajar baik di lingkungan masyarakat maupun dilingkungan sekolahan. Untuk mencapai tujuan tersebut, kita perlu memilih strategi tertentu agar pelaksanaan belajar yang dilakukan berjalan dengan lancar dan hasilnya optimal. Siswa dalam belajarnya dilakukan dengan tidak memperhatikan kendala – kendala yang dihadapi dalam belajar, sehingga siswa cepat mengalami prustasi atau kegagalan dalam belajar, akibatnya mempengaruhi hasil belajar. Selain itu juga akan mempengaruhi pada diri siswa, akan mengalami kemunduran dalam minat belajar, kepercayaan diri yang menurun untuk memperbaiki kegagalan.

Transcript of Aplikasi Strategi Motivasi dalam Meningkatkan Efektifitas ... file · Web viewJika kita perhatikan...

Page 1: Aplikasi Strategi Motivasi dalam Meningkatkan Efektifitas ... file · Web viewJika kita perhatikan si siswa dan si petani itu, timbul pertanyaan pada diri kita : Mengapa mereka lakukan

Aplikasi Strategi Motivasi dalam Meningkatkan Efektifitas Belajar Siswa

A. PENDAHULUAN

Dalam bidang kemiliteran, sebelum pasukan menggempur tempat musuh

yang akan ditaklukan, terlebih dahulu para pemimpin tentara mengatur strategi di

pusat kemiliteran. Mereka mengatur siasat bagaimana melakukan pendekatan ke

tempat musuh tersebut, memilih dan menentukan cara dan teknik menaklukannya,

serta mempersiapkan segala fasilitas yang dibutuhkan, dan mengatur strategi agar

prosesnya efisien dan hasilnya efektif. (Suherman, dkk :4).

Begitu juga dengan belajar, untuk mencapai suatu prestasi yang diinginkan

sesuai dengan hasil belajar yang telah dilakukan dengan mengatur kegiatan belajar

baik di lingkungan masyarakat maupun dilingkungan sekolahan. Untuk mencapai

tujuan tersebut, kita perlu memilih strategi tertentu agar pelaksanaan belajar yang

dilakukan berjalan dengan lancar dan hasilnya optimal.

Siswa dalam belajarnya dilakukan dengan tidak memperhatikan kendala –

kendala yang dihadapi dalam belajar, sehingga siswa cepat mengalami prustasi

atau kegagalan dalam belajar, akibatnya mempengaruhi hasil belajar. Selain itu

juga akan mempengaruhi pada diri siswa, akan mengalami kemunduran dalam

minat belajar, kepercayaan diri yang menurun untuk memperbaiki kegagalan.

Dalam hal ini kegagalan belajar juga tidak di perhatikan oleh siswa, untuk

bisa menanggulangi masalah – masalah dalam proses belajar dengan melakukan

suatu perubahan – perubahan dalam belajar. Untuk itu diperlukan kesadaran dari

diri siswa maupun lingkungan yang berpengaruh terhadap belajar siswa. Seperti

halnya memberikan dorongan semangat belajar, memulihkan kepercayaan diri

siswa yang memiliki kemampuan berprestasi, dan yang peling penting yaitu

memberikan motivasi dalam diri siswa baik yang timbul karena kesadaran dirinya

betapa pentingnya belajar ataupun motivasi dari orang lain.

Paparan di atas merupakan suatu masalah yang sering terjadi dalam

perkembangan siswa dalam proses belajar, dan bagaimana strategi motivasi dapat

di aplikasikan dalam proses belajar untuk menghasilkan dan meningkatkan

keefektifan belajar siswa.

Page 2: Aplikasi Strategi Motivasi dalam Meningkatkan Efektifitas ... file · Web viewJika kita perhatikan si siswa dan si petani itu, timbul pertanyaan pada diri kita : Mengapa mereka lakukan

B. MOTIVASI

1. Pengertian Motif dan Motivasi

Seorang siswa tekun mempelajari buku sampai malam, tidak

menghiraukan lelah dan kantuknya. Jika kita perhatikan si siswa dan si petani

itu, timbul pertanyaan pada diri kita : Mengapa mereka lakukan atau bekerja

seperti itu ? atau dengan kata lain : Apakah yang mendorong mereka untuk

berbuat demikian? Atau : Apakah motif mereka itu?

Dari contoh di atas jelas bahwa yang dimaksud dengan motif ialah segala

sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Apa

saja yang yang diperbuat manusia, yang penting maupun kurang penting, yang

berbahaya maupun yang tidak mengandung resiko, selalu ada motivasinya.

Juga dalam soal belajar, motifasi itu sangat penting. Motivasi adalah

syarat mutlak untuk belajar. Di sekolahan seringkali terdapat anak yang malas,

tidak menyenangkan, suka membolos, dan sebagainya. Dalam hal demikian

berarti bahwa guru tidak berhasil memberikan motifasi yang tepat untuk

mendorong agar ia bekerja dengan segenap tenaga dan pikirannya.

Benyak bakat anak tidak berkembang karena tidak diperolehnya

motivasi yang tepat. Jika seseorang mendapat motivasi yang tepat, maka

lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai hasil-hasil yang semua tidak

terduga. (Purwanto, 2002 : 60-61).

Motivasi ialah suatu proses untuk menggalakkan sesuatu tingkah laku

supaya dapat mencapai matlumat-matlumat yang tertentu. Konsep motivasi

memang susah difahami kerana kesannya tidak dapat diketahui secara

langsung. Seseorang guru terpaksa melibatkan proses berbagai motif kelakuan

seseorang yang diukur dari segi perubahan, keinginan, keperluan dan

matlamatnya. (http://ms.wikipedia.org/wiki/Motivasi).

Motivasi masih sukar diukur akan kelakuan itu tidak hanya disebabkan

oleh sesuatu motif atau desakan sahaja, tetapi ada faktor-faktor yang

membuatkan seseorang itu terdorong untuk berbuat sesuatu.

Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan

kondisi-kondisi tertentu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk

meniadakan atau menyelakan perasaan tidak suka itu. (Sudirman, 2001:73).

Istilah ”motif” dan ”motivasi” keduanya sukar dibedakan secara tegas.

Dijelaskan bahwa motif menunjukan suatu dorongan yang timbul dari dalam

Page 3: Aplikasi Strategi Motivasi dalam Meningkatkan Efektifitas ... file · Web viewJika kita perhatikan si siswa dan si petani itu, timbul pertanyaan pada diri kita : Mengapa mereka lakukan

diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan

sesuatu. Sedangkan motivasi adalah ” pendorongan” suatu usaha yang disadari

untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk

bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.

(Purwanto, 2002: 71).

Sesuatu organisme yang dimotivasi akan terjun dalam suatu aktivitas

secara lebih giat dan lebih efisien dari pada yang tanpa dimotivasi. Motivasi

hanya mempertanggungjawabkan penguatan aspek-aspek perilaku, dan bahwa

mekanisme lainya ( yaitu belajar, dan kognisi) berlaku untuk mengarahkan

prilaku. (Taufiq, 1996:5).

Motivasi mengandung tiga komponen pokok, yaitu menggerakan,

mengarahkan, dan menopang tingkah laku manusia.

a. Menggerakan berarti menimbulkan kekuatan pada individu, memimpin

seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam

hal ingatan, respon-respon efektif, dan kecenderungan mendapat kan

kesenangan.

b. Mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku. Dengan demikian ia

menyediakan suatu orientasi tujuan. Tingkah laku individu diarahkan

terhadap sesuatu.

c. Untuk menjaga atau menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus

menguatkan intensitas dan arah dorongan – dorongan dan kekuatan –

kekuatan individu.

Motifasi dapat didefinisikan sebagai kekuatan – kekuatan yang

kompleks, dorongan – dorongan, kebutuhan – kebutuhan, pernyataan –

pernyataan, atau mekanisme – mekanisme lainnya yang memulai dan menjaga

kegiatan – kegiatan yang inginkan ke arah penciptaan tujuan – tujuan personal.

(Purwanto, 2002 :72).

2. Motivasi belajar

Waktu masih remaja, kita mempunyai kemampuan untuk belajar dan

melihat kelalaian masa lalu. Ketika kita mulai mengikuti ajaran-ajaran

keluarga, sekolah, dan lingkungan, motivasi kita di awal tahun berganti dari

tujuan kita ke menyenangkan orang lain, dan sering kali keinginan kita untuk

belajar penderitaan. (www.studygs.net/indon/motivasi.htm).

Page 4: Aplikasi Strategi Motivasi dalam Meningkatkan Efektifitas ... file · Web viewJika kita perhatikan si siswa dan si petani itu, timbul pertanyaan pada diri kita : Mengapa mereka lakukan

Bagaimana siswa bisa motivasi diri sendiri?, bagaimana siswa dapat :a. mengakui rasa penemuan anda

b. bertanggung jawab pada pelajaranmu

c. menerima resiko dari belajar dengan kepercayaan, kemampuan, dan

otonomi

d. mengakui bahwa "kegagalan" adalah sukses: 

belajar dari kegagalan alalah dengan jalan yang sama belajar apa 

e. merayakan prestasi anda jika dapat mencapai tujuan anda.

Perjalanan motivasi dalam diri sentiasa berpusing dan berubah serta

memerlukan peningkatan ganjaran. Motivasi seseorang siswa bermula dengan

usahanya. Usahanya dipengaruhi oleh tekanan positif dan tekanan negatif yang

dialami. Tekanan positif ini termasuklah keinginan mendapatkan ganjaran

penilaian atau peningkatan prestasi dalam belajar. Tekanan negatif pula

mungkin dalam bentuk ketidakupayaan menyempurnakan harapan, dan

sasaran yang dikehendaki.

Jadi memotivasi bukan sekadar mendorong atau bahkan memerintahkan

seseorang melakukan sesuatu, melainkan sebuah seni yang melibatkan

berbagai kemampuan dalam mengenali dan mengelola emosi diri sendiri dan

orang lain. Paling tidak kita harus tahu bahwa seseorang melakukan sesuatu

karena didorong oleh motivasinya.

Ada tiga jenis atau tingkatan motivasi seseorang, yaitu:

a. Motivasi pertama yang didasarkan atas ketakutan (fear motivation). Dia

melakukan sesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu yang buruk akan

terjadi, misalnya siswa patuh pada gurunya karena takut dikenai sangsi

jika melakukan kesalahan yang akan berakibat nilai akan jelek.

b. Motivasi kedua adalah karena ingin mencapai sesuatu (achievement

motivation). Motivasi ini jauh lebih baik dari motivasi yang pertama,

karena sudah ada tujuan di dalamnya. Siswa mau melakukan sesuatu atau

belajar karena dia ingin mencapai suatu sasaran atau prestasi tertentu.

c. Motivasi yang ketiga adalah motivasi yang didorong oleh kekuatan dari

dalam (inner motivation), yaitu karena didasarkan oleh misi atau tujuan

hidupnya. Seseorang yang telah menemukan misi hidupnya bekerja

berdasarkan nilai (values) yang diyakininya. Nilai-nilai itu bisa berupa rasa

kasih (love) pada sesama atau ingin memiliki makna dalam menjalani

Page 5: Aplikasi Strategi Motivasi dalam Meningkatkan Efektifitas ... file · Web viewJika kita perhatikan si siswa dan si petani itu, timbul pertanyaan pada diri kita : Mengapa mereka lakukan

hidupnya. Orang yang memiliki motivasi seperti ini biasanya memiliki visi

yang jauh ke depan. Baginya belajar bukan sekadar untuk memperoleh

sesuatu (uang, harga diri, kebanggaan, prestasi) tetapi adalah proses belajar

dan proses yang harus dilaluinya untuk mencapai misi hidupnya.

( http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2002/01/4/man01.html)

Untuk menjadi manajer pada diri sendiri yang efektif dan dapat

memotivasi untuk mencapai sasaran, maka ada tiga hal yang harus dilakukan.

a. Pertama adalah membangkitkan inner motivation dari seorang siswa

dengan menetapkan berbagi sasaran yang akan dicapai. Motivasi yang

benar akan tumbuh dengan sendirinya ketika seseorang telah dapat melihat

visi yang jauh lebih besar dari sekadar pencapaian target. Sehingga setiap

siswa dalam belajar dengan lebih efektif karena didorong oleh motivasi

dari dalam dirinya.

b. Kedua dan ketiga yang perlu dilakukan oleh seorang efektif adalah

memberikan pujian yang tulus dan teguran yang tepat. Kita dapat membuat

orang lain melakukan sesuatu secara efektif dengan cara memberikan

pujian, dorongan dan kata-kata atau gesture yang positif. Dapat

menempatkan ini sebagai prisip pertama dan kedua dalam menangani

manusia, yaitu:

1). jangan mengkritik, mencerca atau mengeluh, dan

2). berikan penghargaan yang jujur dan tulus.

Manusia pada prinsipnya tidak senang dikritik, dicemooh atau dicerca,

tetapi sangat haus akan pujian dan apresiasi. Tetapi kritik atau teguran yang

tepat seringkali justru diperlukan untuk membangun tim kerja yang kokoh dan

handal. Yang penting dalam menegur orang lain adalah bukan pada apa yang

kita sampaikan tetapi cara menyampaikannya. Teguran yang tepat justru dapat

menjadi motivasi dan menimbulkan reaksi yang positif.

Ketika kebutuhan dasar (to live) seseorang terpenuhi, maka dia akan

membutuhkan hal-hal yang memuaskan jiwanya (to love) seperti kepuasan

kerja, penghargaan, respek, suasana kerja , dan hal-hal yang memuaskan

hasratnya untuk berkembang (to learn), yaitu kesempatan untuk belajar dan

mengembangkan dirinya. Sehingga akhirnya orang belajar atau melakukan

Page 6: Aplikasi Strategi Motivasi dalam Meningkatkan Efektifitas ... file · Web viewJika kita perhatikan si siswa dan si petani itu, timbul pertanyaan pada diri kita : Mengapa mereka lakukan

sesuatu karena nilai, ingin memiliki hidup yang bermakna dan dapat

mewariskan sesuatu kepada yang dicintainya (to leave a legacy).

(http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2002/01/4/man01.html).

3. Strategi Motivasi Belajar

Pembelajaran hendaknya dapat meningkatkan motivasi intrinsik siswa

sebanyak mungkin. Untuk mencapai kearah itu ada beberapa cara yang dapat

meningkatkan motivasi intrinsik siswa.

a. Membangkitkan minat belajar

Tujuan penting adalah membangkitkan hasrat ingin tahu siswa

mengenai pelajaran yang akan datang, dan karena itu pembelajaran

akan mampu meningkatkan motivasi intrinsik siswa.

b. Mendorong rasa ingin tahu

Membangkitkan hasrat ingin tahu siswa tentang apa yang terjadi, dan

begitu seterusnya.

c. Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik

Motivasi intrinsik untuk belajar suatu dapat ditingkatkan melalui

penggunaan materi pembelajaran yang menarik.

d. Membantu siswa dalam merumuskan tujuan belajar

Prinsip dasar motivasi adalah anak akan belajar keras untuk

mencapai tujuan apabila tujuan itu dirumuskan atau ditetapkan oleh

dirinya sendiri, dan bukan oleh orang lain.perasaan memiliki tujuan

pembelajaran itu pada akhirnya akan melahirkan dorongan untuk

memperolehnya.( Anni, 2004: 136-137).

C. BELAJAR

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

kehidupan manusia. Sadar atau tidak, proses ini sebenarnya telah dilakukan

manusia sejak lahir untuk memenuhi kebutuhan hidup sekaligus

mengembangkan potensi-potensi yang ada pada dirinya.

Belajar menurut kamus umum bahasa Indonesia berarti berusaha,

berlatih dan sebagainya supaya mendapat kepandaian. Dari pengertian itu

dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah proses perubahan kualitas dan

Page 7: Aplikasi Strategi Motivasi dalam Meningkatkan Efektifitas ... file · Web viewJika kita perhatikan si siswa dan si petani itu, timbul pertanyaan pada diri kita : Mengapa mereka lakukan

kuantitas perilaku pada diri seseorang yang ditunjukkan dengan peningkatan

pengetahuan, daya pikir, kecakapan, sikap, kebiasaan dan lain –lain.

Belajar adalah sesuatu yang mutlak harus dilakukan oleh manusia untuk

mendapatkan sesuatu yang belum di mengerti atau yang belum didalami

secara menyeluruh tentang suatu hal. Dengan belajar seseorang akan dapat

mengubah dirinya kearah yang lebih baik, baik dari segi kualitas, maupun

kuantitas pengetahuan yang dimilikinya. Apabila dalam suatu proses belajar

seseorang tidak mengalami peningkatan kualitas maupun kuantitas

kemampuan, maka orang tersebut pada dasarnya belum belajar, atau dengan

kata lain gagal dalam belajar.

Belajar merupakan serangkaian kegiatan aktif siswa dalam membangun

pengertian dan pemahaman. Oleh karena itu dalam proses siswa harus di beri

waktu yang memadai untuk bisa membangun makna dan pemahaman,

sekaligus membangun ketrampilan dari peengetahuan yang diperolehnya.

Artinya, memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk berfikir dalam

menghadapi masalah sehingga siswa dapat membangun gagasannya sendiri

untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Tidak membantu siswa

secara dini, menghormati hasil kerja siswa, dan memberi tantangan kepada

siswa dengan banyak memberi latihan soal merupakan strategi guru untuk

membentuk siswanya menjadi pembelajar seumur hidup. Tanggung jawab

belajar pada dasarnya berada di tangan siswa. Namun demikian bukan berarti

guru tidak mempunyai tanggung jawab apapun. Tanggung jawab guru adalah

menciptakan suasana belajar yang dinamis sehingga siswa terdorong motivasi

belajarnya, sehingga suasana belajar yang kondusif dapat tercipta.

Prinsip belajar di atas sejalan dengan prinsip belajar sepanjang hayat

yang harus berlanjut sepanjang hidup. Prinsip-prinsip belajar antara lain :

1. belajar harus mempunyai tujuan yang jelas

Tujuan ini dimaksudkan agar seseorang dapat menentukan arah yang jelas

sehingga tahap-tahap yang harus di tempuh akan tersusun dengan baik,

yang memungkinkan pencapaian hasil yang maksimal

2. proses belajar akan terjadi apabila seseorang dihadapkan pada situasi

yang problematik

Dengan banyaknya problem yang di hadapi akan mendorong siswa untuk

berfikir mencari jalan agar masalahnya dapat terselesaikan. Semakin besar

Page 8: Aplikasi Strategi Motivasi dalam Meningkatkan Efektifitas ... file · Web viewJika kita perhatikan si siswa dan si petani itu, timbul pertanyaan pada diri kita : Mengapa mereka lakukan

kualitas dan kuantitas problem yang di hadapi, semakin luas pula cara

siswa berfikir untuk memecahkannya.

3. belajar dengan pemahaman akan lebih bermakna di banding belajar

dengan hafalan

Belajar dengan pemahaman memungkinkan siswa mengetahui konsep

yang diajarkan, sehingga apapun permasalahan yang di hadapi akan bisa

terselesaikan dengan baik. Sedangkan belajar dengan hafalan hanya

cenderung merangsang siswa untuk mengingat apa yang telah diajarkan

kepadanya tanpa mengetahui konsep dasar yang relevan dengan bahan

ajaran yang diterima. Hal ini menyebabkan siswa kurang terampil dalam

menghadapi permasalahan yang lebih kompleks meski dengan konteks

yang sama.

4. belajar secara menyeluruh akan lebih berhasil di banding belajar

secara terbagi

Dengan belajar secara menyeluruh siswa akan lebih mengerti dengan jelas

hubungan-hubungan dari berbagai komponen yang ada dalam suatu bahan

ajaran. Sehingga memungkinkan siswa untuk memperoleh pemahaman

yang lebih mudah dan cepat di bandingkan dengan belajar bagian demi

bagian.

5. belajar memerlukan kemampuan untuk menangkap intisari pelajaran

itu sendiri

Sehubungan dengan pengertian di atas, apa yang di terima siswa dalam

belajarnya mempunyai arti bahwa siswa telah menangkap intisari dari

pelajaran yang disampaikan.

6. belajar merupakan proses kontinu

Belajar merupakan suatu proses, dan proses itu membutuhkan waktu. Hal

ini didasarkan pada keterbatasan kemampuan manusai dalam menerima

sesuatu secara spontan. Oleh karena itu belajar akan membawa hasil yang

maksimal apabila dilakukan secara kontinu dengan jadwal yang teratur dan

materi yang sesuai dengan kebutuhan.

7. proses belajar memerlukan metode yang tepat

Pengguanaan metode yang tepat dalam proses belajar mempunyai arti

yang penting baik bagi siswa maupun guru. Dengan materi yang tepat akan

membangkitkan motivasi belajar dalam diri siswa, sehingga proses transfer

Page 9: Aplikasi Strategi Motivasi dalam Meningkatkan Efektifitas ... file · Web viewJika kita perhatikan si siswa dan si petani itu, timbul pertanyaan pada diri kita : Mengapa mereka lakukan

pengetahuan akan lebih cepat dilakukan. Dengan metode yang tepat pula

guru berhasil menjadi fasilitator dari proses belajar yang terjadi.

8. belajar memerlukan minat dan perhatian siswa

Proses belajar membutuhkan minat dan perhatian siswa untuk dapat

mrnyerap materi yang disampaikan. Tugas seorang gurulah yang harus

membangkitkan minat manusia dalam mengembangkan, menambah

pengetahuan, dan mengikuti perkembangan di segala bidang kehidupan.

Prinsip ini mengacu pada empat pilar pendidikan yang universal yaitu

belajar mengetahui (learning to know ), belajar yang melakukan (learning to

do ), belajar menjadi diri sendiri (learning to be ), dan belajar hidup dalam

kebersamaan (learning to live together ).

Selain itu prinsip belajar menurut Thorndike dalam Nana Syaodih dan R

Ibrahim (1996 : 17) adalah low of endiness yang berarti belajar memerlukan

kesiapan siswa, low of exercise yang menyatakan bahwa belajar memerlukan

banyak latihan, dan low of effect yang menyatakan belajar akan lebih

bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik.

Belajar akan merubah seseorang, tetapi tidak semua perubahan tingkah

laku di sebut perubahan. Ciri-ciri belajar menurut Max Darsono Alex dan

kawan – kawan (2000:30) adalah :

1. Belajar dilakukan dengan sabar dan memiliki tujuan.

2. Belajar merupakan pengalaman tersendiri.

3. Belajar adalah proses interaksi individu dengan lingkungan.

4. Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri pelaku.

Belajar merupakan suatu aktifitas mental yang berlangsung dalam

interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam

pengetahuan, pemahaman, ketrampilan serta sikap. Perubahan ini bersifat

relatife konstan dan berbekas (Winkel, 1996: 53). Dengan demikian belajar

merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat terpisahkan dari tata kehidupan

manusia. Oleh karena itu, seseorang dikatakan belajar dapat diasumsikan pada

diri orang itu menjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu

perubahan tingkah laku ( Herman hudoyo, 1988:1). Berhasil tidaknya kegiatan

belajar akan sangat di pngaruhi oleh factor-faktor yang terlibat dalam proses

Page 10: Aplikasi Strategi Motivasi dalam Meningkatkan Efektifitas ... file · Web viewJika kita perhatikan si siswa dan si petani itu, timbul pertanyaan pada diri kita : Mengapa mereka lakukan

belajar itu sendiri yaitu peserta didik, pengajar, sarana dan prasarana serta

penilaian (Herman Hudoyo, 1988:6-7).

2. Belajar Efektif

Belajar memang suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun

pengetahuannya, bukan hanya proses pasif yang hanya menerima kucuran

ceramah guru tentang pengetahuan. Menurut hasil penelitian, tingginya waktu

curah terbukti meningkatkan hasil belajar. Jika proses belajarnya tidak efektif,

yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses belajar

berlangsung. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak

efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti permainan biasa

(Dinas P dan K Jawa tengah, 2003: 2).

Belajar yang efektif harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :a. Bertanggung jawab atas dirimu sendiri.

Tanggung jawab merupakan tolok ukur sederhana di mana kamu sudah

mulai berusaha menentukan sendiri prioritas, waktu dan sumber-sumber

terpercaya dalam mencapai kesuksesan belajar.

b. Pusatkan dirimu terhadap nilai dan prinsip yang kamu percaya.

Tentukan sendiri mana yang penting bagi dirimu.  Jangan biarkan teman

atau orang lain mendikte kamu apa yang penting.

c. Kerjakan dulu mana yang penting.

Kerjakanlah dulu prioritas-prioritas yang telah kamu tentukan sendiri. 

Jangan biarkan orang lain atau hal lain memecahkan perhatianmu dari

tujuanmu.

d. Anggap dirimu berada dalam situasi "co-opetition" (bukan situasi

"win-win" lagi).

"Co-opetition" merupakan gabungan dari kata "cooperation" (kerja sama)

dan "competition" (persaingan).  Jadi, selain sebagai teman yang membantu

dalam belajar bersama dan banyak memberikan masukkan/ide baru dalam

mengerjakan tugas, anggaplah dia sebagai sainganmu juga dalam kelas. 

Page 11: Aplikasi Strategi Motivasi dalam Meningkatkan Efektifitas ... file · Web viewJika kita perhatikan si siswa dan si petani itu, timbul pertanyaan pada diri kita : Mengapa mereka lakukan

Dengan begini, kamu akan selalu terpacu untuk melakukan yang terbaik

(do your best) di dalam kelas.

e. Pahami orang lain, maka mereka akan memahamimu.

Ketika kamu ingin membicarakan suatu masalah akademis dengan

guru/dosenmu, misalnya mempertanyakan nilai matematika atau meminta

dispensasi tambahan waktu untuk mengumpulkan tugas, tempatkan dirimu

sebagai guru/dosen tersebut.  Nah, sekarang coba tanyakan pada dirimu,

kira-kira argumen apa yang paling pas untuk diberikan ketika berada dalam

posisi guru/dosen tersebut.

f. Cari solusi yang lebih baik.

Bila kamu tidak mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini, jangan hanya

membaca ulang bahan tersebut.  Coba cara lainnya.  Misalnya, diskusikan

bahan tersebut dengan guru/dosen pengajar, teman, kelompok belajar atau

dengan pembimbing akademismu.   Mereka akan membantumu untuk

mendapatkan pemahaman yang lebih baik.

g. Tantang dirimu sendiri secara berkesinambungan.

Dengan cara ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan mungkin kamu

mendapat ide-ide yang cemerlang.

Seseorang sudah “Belajar” apabila pada dirinya terjadi ciri-ciri sebagai

berikut:

1. Telah mengalami perubahan dari tidak mengerti menjadi mengerti, tidak

paham menjadi paham, ragu-ragu menjadi mantap, tidak dapat

mengerjakan menjadi dapat mengerjakan.

2. Memiliki keterampilan, yaitu dari kurang terampil menjadi lebih terampil,

dari kurang/tidak cekatan menjadi lebih cekatan.

3. Memperoleh nilai-nilai baru yang positif, misalnya semula bersikap acuh

tak acuh terhadap pelajaran agama menjadi acuh, dulu tidak menghargai

orang lain menjadi menghargai.

Page 12: Aplikasi Strategi Motivasi dalam Meningkatkan Efektifitas ... file · Web viewJika kita perhatikan si siswa dan si petani itu, timbul pertanyaan pada diri kita : Mengapa mereka lakukan

Enam Langkah Belajar Efektif Dengan Rumus SQ4R, yaitu:

1. Survey (Meninjau)

Usaha untuk mengetahui garis besar isi dari bacaan serta cara penyusunan

dan penyajiannya secara sepintas lalu.

2. Question (Mengajukan Pertanyaan)

Mengajukan pertanyaan bertujuan untuk menimbulkan rasa ingin tahu.

Orang yang ingin tahu akan berusaha mencari jawabannya.

3. Reading (Membaca)

Bacalah dengan cermat bahan pelajaran satu kali lagi sambil berusaha

untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sudah diajukan

4. Recite (Mengingat sambil menyebutkan kembali)

Rahasia yang perlu diketahui dalam menyebutkan kembali ialah sebutkan

dengan menggunakan kata-kata sendiri. Mengingat dan menyebutkan

kembali merupakan langkah yang penting karena dengan cara ini orang

dapat mengenali dan juga mempelajari jawaban.

5. Record (Mencatat)

Tujuan membuat catatan ialah untuk menolong kita mengingat pokok-

pokok yang penting tanpa membaca kembali bahan bacaan itu sendiri.

Catatannya dibutuhkan untuk merangsang ingatan kembali apa yang kita

pelajari.

6. Review (Mengulang Kembali)

Mengulang kembali berarti mengungkapkan kembali apa yang telah

Anda pelajari tanpa melihat catatan. Mengulang bahan pelajaran secara

teratur amat berguna karena mengingatkan kembali pengetahuan yang

telah kita pelajari sebelumnya.

D. SIMPULAN

Page 13: Aplikasi Strategi Motivasi dalam Meningkatkan Efektifitas ... file · Web viewJika kita perhatikan si siswa dan si petani itu, timbul pertanyaan pada diri kita : Mengapa mereka lakukan

Motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan

memelihara perilaku sesorang secara terus – menerus.Menggunakan kata

motivasi dengan mengkaitkan belajar untuk menggambarkan proses yang

dapat.

1. memunculkan dan mendorong perilaku,

2. memberikan arahan dan tujuan perilaku,

3. memberikan peluang terhadap perilaku yang sama,

4. mengarahkan pada pilihan perilaku tertentu.

Strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa antaralain.

1. Membangkitkan minat belajar,

2. Mendorong hasrat ingin tahu,

3. Menggunakan variasi pembelajaran yang menarik,

4. Membantu siswa dalam merumuskan tujuan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: Aplikasi Strategi Motivasi dalam Meningkatkan Efektifitas ... file · Web viewJika kita perhatikan si siswa dan si petani itu, timbul pertanyaan pada diri kita : Mengapa mereka lakukan

Anni, Catarina Tri. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press.

Dryen, Gordon. dan Vos, Jeannette. 1999. Revolusi Cara Belajar (The Learning Revolution) Belajar akan Efektif Kalau dalam Keadaan “Fun”. Bagian II: sekolah masa depan. Bandung: Kifa PT. Mizan Pustaka.

Hudojo, Herman. 1998. Strategi Belajar Mengajar Matematika P3LM. Jakarta: Depdikbud.

http://ms.wikipedia.org/wiki/Motivasi.

http://www.studygs.net/indon/motivasi.htm

http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2002/01/4/man01.html

Purwanto, M. Ngalin. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Seksi Kurikulum Dinas P dan K Jawa Tengah. 2003. Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar Melalui Pendekatan PAKEM, Konstektual, dan Kecakapan Hidup. Semarang: Dinas P dan K.

Taufiq, Nurjannah. 1996. Pengantar Psikologi(Introduction To Pshychology). Jakarta: Erlangga

ABSTRAK

Ahlis W,” Aplikasi Strategi Motivasi dalam Meningkatkan Efektifitas Belajar Siswa”.

Page 15: Aplikasi Strategi Motivasi dalam Meningkatkan Efektifitas ... file · Web viewJika kita perhatikan si siswa dan si petani itu, timbul pertanyaan pada diri kita : Mengapa mereka lakukan

Dalam hal ini kegagalan belajar juga tidak di perhatikan oleh siswa,

untuk bisa menanggulangi masalah – masalah dalam proses belajar dengan

melakukan suatu perubahan – perubahan dalam belajar. Untuk itu diperlukan

kesadaran dari diri siswa maupun lingkungan yang berpengaruh terhadap

belajar siswa. Seperti halnya memberikan dorongan semangat belajar,

memulihkan kepercayaan diri siswa yang memiliki kemampuan berprestasi,

dan yang peling penting yaitu memberikan motivasi dalam diri siswa baik

yang timbul karena kesadaran dirinya betapa pentingnya belajar ataupun

motivasi dari orang lain.

Merupakan suatu masalah yang sering terjadi dalam perkembangan

siswa dalam proses belajar, dan bagaimana strategi motivasi dapat di

aplikasikan dalam proses belajar untuk menghasilkan dan meningkatkan

keefektifan belajar siswa.

Motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan

memelihara perilaku sesorang secara terus – menerus. Menggunakan kata

motivasi dengan mengkaitkan belajar untuk menggambarkan proses yang

dapat, memunculkan dan mendorong perilaku, memberikan arahan dan tujuan

perilaku, memberikan peluang terhadap perilaku yang sama, dan mengarahkan

pada pilihan perilaku tertentu.

Strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa antaralain. membangkitkan minat belajar, mendorong hasrat ingin tahu,

menggunakan variasi pembelajaran yang menarik, dan membantu siswa dalam

merumuskan tujuan pembelajaran.