APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada...

108
i APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada PROSES EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI BUNGA MAWAR (Kajian Jarak Anoda-Katoda Pada PEF (Pulsed Electric Field) dan Konsentrasi Tween 80) SKRIPSI Oleh ANITA APRILIA NIM. 0911033028 103 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014

Transcript of APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada...

Page 1: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

i

APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada PROSES EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI BUNGA MAWAR

(Kajian Jarak Anoda-Katoda Pada PEF (Pulsed Electric Field) dan Konsentrasi Tween 80)

SKRIPSI

Oleh

ANITA APRILIA NIM. 0911033028 – 103

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

Page 2: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

ii

APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada PROSES EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI BUNGA MAWAR

(Kajian Jarak Anoda-Katoda Pada PEF (Pulsed Electric Field) dan Konsentrasi Tween 80)

Oleh:

ANITA APRILIA NIM. 0911033028 – 103

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

Page 3: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

iii

Tanggal Persetujuan : Tanggal Persetujuan :

Page 4: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

iv

Page 5: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

v

Page 6: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

vi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada 8 April 1991 di Surabaya, Jawa Timur. Anak sulung dari tiga bersaudara, dari Bapak Supriadi dan Ibu Sunarsih.

Penulis menempuh pendidikan pertamanya di SDN Barkot V Pamekasan, Madura dan menyelesaikan pendidikannya pada tahun 2003, kemudian melanjutkan

sekolah di SMPN 1 Pamekasan, Madura dan menyelesaikan pendidikannya pada tahun 2006, setelah itu penulis diterima di SMAN 1 Manyar, Gresik dan lulus pada tahun 2009. Selanjutnya penulis diterima menjadi mahasiswi Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Brawijaya melalui jalur SPKS UTUL pada tahun 2009.

Pada tahun 2014 penulis berhasil menyelesaikan pendidikan S1 Sarjana Teknologi Pertanian di Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Selama masa perkuliahan penulis aktif mengikuti seminar-seminar yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya maupun universitas lain. Penulis juga terlibat dalam beberapa kepanitiaan. Selain itu penulis juga pernah menjadi asisten praktikum Bioindustri, asisten praktikum ROP, dan asisten dosen TPPHP.

Page 7: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

vii

Alhamdulillah …….terima kasih Ya Allah

Karya ku ini telah rampung

Ku persembahkan karya ini kepada

Kedua Orang Tuaku tercinta, Adikku tersayang, dan Seseorang yang kelak akan mendapingi hidup ku

Page 8: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

viii

ANITA APRILIA. 0911033028. APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada PROSES EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI BUNGA MAWAR. SKRIPSI. PEMBIMBING: Dr. Ir. M. Hindun Pulungan, MS dan Arie Febrianto. M, STP, MP.

Ringkasan

Bunga mawar adalah salah satu bunga yang tumbuh subur di Indonesia, biasanya digunakan sebagai bunga tabur, bunga potong, dan diambil minyak atsirinya. Minyak atsiri adalah zat berbau wangi yang diperoleh dari bagian tanaman seperti bunga. Kandungan minyak atsiri dalam bunga mawar sangat sedikit, sehingga harga minyak atsiri bunga mawar sangat mahal. Minyak atsiri bunga mawar biasanya digunakan untuk parfum, dan dan obat-obatan. Minyak atsiri bunga mawar dapat diperoleh dengan cara ekstraksi. Saat ini metode konfensional untuk mengekstrak minyak atsiri belum dapat meningkatkan rendemen minyak atsiri bunga mawar. Oleh karena itu, diperlakuan perlakuan pendahuluan untuk meningkatkan rendemen dan kualitas minyak atsiri bunga mawar. Perlakuan pendahuluan yang diharapkan dapat meningkatkan rendemen dan kualitas minyak atsiri bunga mawar adalah dengan menggunakan PEF (Pulsed Electric Field) dan Tween 80. PEF (Pulsed Electric Field) adalah metode non-termal yang menerapkan medan listrik tinggi dengan waktu yang singkat. Aplikasi dari hasil medan listrik eksternal ini adalah meningkatkan permeabiltas membran sel. Peningkatan permeabilitas membran sel tergantung dari kuat medan listrik yang di terapkan pada bahan. Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan untuk emulsi minyak dalam air. Surfaktan ini berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan, sehingga dapat menjebatani antara gugus polar dan nonpolar pada bahan yang akan di ekstrak dan minyak atsiri nantinya dapat terekstrak lebih banyak oleh pelarut.

Page 9: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

ix

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) faktorial, dengan faktor 1 jarak anoda - katoda pada PEF (Pulsed Electric Field) yang memiliki 3 level yaitu 15 cm, 20 cm, dan 25 cm dan faktor ke dua konsentrasi Tween 80 dengan 2 level yaitu 1% dan 2%. Dari faktor tersebut didapatkan 6 perlakuan dengan 3 kali ulangan sehingga, akan didapatkan 18 kali perlakuan. Uji yang dilakukan adalah uji fisik (rendemen, indeks bias, dan warna). Hasil dari uji tersebut kemudian dianalisa menggunakan ANOVA, dan untuk mendapatkan perlakuan terbaik, menggunakan Multiple Artibute. Kemudian diuji kualitas menggunakan GC-MS. Dari hasil analisa Anova diketahui bahwa pada rendemen dan indeks bias kedua faktor saling berinteraksi, sedangkan pada warna L, a*, dan b* kedua faktor tidak saling berinteraksi. Hasil analisa Multiple Artibute didapatkan kombinasi perlakuan terbaik yaitu pada jarak anoda katoda PEF 15 cm dan konsentrasi Tween 80 sebesar 2%. Hasil perlakuan memiliki nilai rerata rendemen sebesar 0,476%, indeks bias sebesar 1,4, warna L* sebesar 28,667, warna a* sebesar 6,433, dan warna b* sebesar 14,800. Hasil analisis komposisi kimia minyak atsiri, terdapat 6 komponen penyusun. Komponen tertinggi yaitu senyawa pentacosane sebesar 42,05% dan phenylethyl alcohol sebesar 25,60%. Kata Kunci : Ekstraksi, Mawar, PEF, Tween 80

Page 10: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

x

ANITA APRILIA. 0911033028. Application of PEF (Pulsed Electric Field) and Tween 80 in the Extraction Process of Roses essential oil. THESIS. SUPERVISOR : Dr. Ir. M. Hindun Pulungan, MS. And Arie Febrianto M, STP, MP. SUMMARY Rose is one of kinds of flowers growing up well in Indonesia. Generally, it is used as cut flower, sow flower, and it contains Essential oil. Essential oil is a kind of perfumed subtance obtained from certain part of plants such as flower. essential oil content in roses is very small that make it highly expensive. essential oil of roses is commonly used for perfume and medicine. essential oil of roses can be obtained by extraction. The current conventional method used to produce essential oil today has not yet able to optimize the the yield of roses essential oil. Therefore, some pretreatments are necessary to increase the yield and quality of roses essential oil. The pretreatment which is expected to be used in increasing yield and quality of roses essential oil is by using PEF (Pulsed Electric Field) and tween 80. PEF (Pulsed Electric Field) is non thermal method applying high electric field in a short time. Application of external electric feld result is the increase of cell membrane permeability. The increase of cell membrane permeability depends on the electric field strength applied on the material. Tween 80 is surfactant with high HLB value, good to be used for oil emulsion in the water. This surfactant finctions to reduce surface tention, so that can be bridge between polar and nonpolar groups in the material extracted and later the essential oil can be extracted more by the solvent. Method used in this study is factorial Grouping Random Design (RAK), with 1 factor anode cathode distance on PEF containing 3 levels that are 15 cm, 20 cm, and 25 cm and the second factor Tween 80 with two leves that are 1% and 2%. From those factors is obtained 6 treatments with 3 times repetiton that result in 18 times treatments. The test conducted is physical test (the yield of deviation index and color). The result of the test are

Page 11: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

xi

anlyzed by using Anova, and to gain the best treatment is by using multiple attribute continued with quality test using GC-MS. From result of the Anova, the researcher found that the yield and refractive index, the two factor interact to each other, while on color of L,a*, and b*, the two factors are not interact to each other. From the result of multiple attribute analysis, combination f the best treatment is obtained on 15 cm distance of anode-cathode toward PEF and twen 80 concentration by 2%. From result of the treatment, the highest average value of the yield is 0,476%, refractive index 1,4%, L color is 28,667, and b* color is14,800. The result of chemical composition analysis of essential oil shows that it composed of 6 components, the highest component is pentacosane compound by 42,05% and phenylethyl alcohol by 25,60 %. Key word : Extraction, Roses, PEF, Tween 80.

Page 12: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

xii

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena atas izin–Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul Aplikasi PEF (Pulsed Electric Field) dan Tween 80 pada Proses Ekstraksi Minyak Atsiri Bunga Mawar (Kajan Jarak Anoda Katoda pada PEF (Pulsed Electric Field) dan Konsentrasi Tween 80) dengan baik. Begitu banyak dukungan, bimbingan serta saran yang diterima oleh penulis selama pelaksanaan penelitian sehingga penulisan Tugas Akhir ini dapat selesai. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Kedua Orangtua, Supriadi dan Sunarsih yang tak hentinya memberikan kasih sayang, dukungan, dan doa sehingga penulis termotivasi dan lebih semangat untuk menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.

2. Bapak Dr. Ir. Sukardi, MS selaku pimpinan proyek yang tidak hanya mendanai selama proses penelitian, namun juga memberikan semangat, motivasi, ilmu pengetahuan baru, serta memberikan bimbingan dengan sabar sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.

3. Ibu Dr. Ir. Maimunah Hidun Pulungan, MS selaku dosen pembimbing 1 yang dengan sabar memberikan bimbingan, saran serta motivasi yang membangun yang sangat bermanfaat bagi penulis.

4. BapakArie Febrianto Mulyadi, STP, MP selaku dosen pembimbing 2 yang telah memberikan bimbingan, saran dan masukan yang bermanfaat bagi penulis.

5. Bapak Dr. Sucipto, STP, MP selaku dosen penguji yang telah memberikan bimbingan serta saran yang sangat bermanfaat untuk penyempurnaan penulisan Tugas Akhir.

6. Bapak Dr. Ir. Nurhidayat, MP selaku Ketua Jurusan Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya.

7. Sahabat seperjuangan tim proyek Minyak Atsiri, Pujo STP, Aria STP, “anak jeruk purut” Vivi STP, Yusuf STP,

Page 13: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

xiii

“anak melati” Adi STP, Arul STP, dan “anak mawar” tersayang, Fakta Malyana STP, dan Rizka Noviaty STP, yang telah memberikan semangat yang luar biasa selama pelaksanaan penelitian berlangsung. Kalian semua luar biasa guys!!

8. Seluruh teman-teman Jurusan Teknologi Industri Pertanian angkatan 2009 atas kebersamaan dan semangat selama masa studi di Fakultas Teknologi Pertanian.

9. Keluarga penulis, my sister Nurul Afida and Rifdatus Arofa, my friend kiki risqi sagita, Spik, ela, Spik, titia, SE, arini,Spik, dll, serta segenap warga kamatatu yang telah memberikan semangat, dukungan, dan doa selama penulis menyelesaikan laporan Tugas Akhir.

10. Ach. Ka’ab Abdillah, yang telah memberikan kontribusi yang sangat besar kepada penulis. Seseorang yang tidak pernah lelah menunggu, dan mendengarkan keluh kesah penulis selama ini. Terima kasih atas semangat, dukungan, nasehat, dan doa yang terus mengalir.

11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di waktu yang akan datang. Akhirnya, penulis berharap semoga laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi semua pihak.

Malang, Agustus 2014

Penulis

Page 14: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

xiv

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................... iii LEMBAR PENGESAHAN ....................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ............................ v RIWAYAT HIDUP .................................................................... vi LEMBAR PERUNTUKAN ...................................................... vii RINGKASAN ......................................................................... viii SUMMARY ............................................................................... x KATA PENGANTAR .............................................................. xii DAFTAR ISI .......................................................................... xiv DAFTAR TABEL .................................................................. xvi DAFTAR GAMBAR ............................................................. xvii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................... xviii I PENDAHULUAN .................................................................... 1 1.1.Latar Belakang ................................................................... 1 1.2.Rumusan Masalah .............................................................. 4 1.3.Tujuan ................................................................................ 4 1.4.Manfaat Penelitian .............................................................. 4 II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 5 2.1. Mawar ............................................................................... 5 2.2. Minyak Atsiri ...................................................................... 6 2.3. Ekstraksi .......................................................................... 6 2.3.1 Pelarut Menguap ..................................................... 7 2.3.2 Pelarut .................................................................... 8 2.3.3 n-Heksan ................................................................ 8 2.4. Pulsed Electric Field (PEF) ................................................ 8 2.5. Surfaktan ........................................................................ 10 2.5. Penelitian Terdahulu ........................................................ 12 2.6. Hipotesis .......................................................................... 14 III METODE PENELITIAN ...................................................... 15 3.1. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan .................................... 15 3.2. Alat Dan Bahan ............................................................... 15

3.3.1 Alat ....................................................................... 15

Page 15: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

xv

3.3.2 Bahan .................................................................... 15 3.3. Batasan Masalah ............................................................. 15 3.4. Prosedur Penelitian .......................................................... 16

3.4.1 Identifikasi Masalah ................................................. 17 3.4.2 Studi Pustaka .......................................................... 17 3.4.3 Penelitian Pendahuluan .......................................... 18 3.4.4 Rancangan Percobaan ............................................ 18 3.4.5 Pelaksanaan Penelitian ........................................... 19 3.4.6 Pengolahan dan Analisa Data ................................. 24 3.4.7 Penentuan Perlakuan Terbaik ................................. 24 3.4.8 Uji GC-MS ............................................................... 25

IV Hasil dan Pembahasan ..................................................... 29 4.1. Rendemen ....................................................................... 29 4.2. Indeks Bias ..................................................................... 33 4.3. Warna .............................................................................. 35

4.3.1 Warna Kecerahan L* ............................................... 35 4.3.2 Warna Kemerahan a* .............................................. 37 4.3.3 Warna Kekuningan b* ............................................. 39

4.4. Perlakuan Terbaik ............................................................ 41 4.5. Hasil Analisa GC-MS ....................................................... 41 4.6. Perbandingan Hasil Perlakuan Terbaik ............................ 42 V Kesimpulan dan Saran ...................................................... 47 5.1. Kesimpulan ...................................................................... 47 5.2. Saran .............................................................................. 47 DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 49 LAMPIRAN ............................................................................. 55

Page 16: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

xvi

DAFTAR TABEL Nomor Teks Halaman 1. Hubungan HLB dengan pemanfaatan Surfaktan ............…..12 2. Kombinasi Perlakuan. ....................................................…..18 3. Rerata Rendemen … ...................................................... …29 3. Rerata Indeks Bias … ..................................................... …33 4. Rerata Warna L dengan PEF… ................................... ……36 5. Rerata Warna a* dengan Tween 80… ......................... ……37 6. Rerata Warna b* dengan Tween 80… ......................... ……39 7. Perbandingan Hasil Perlakuan Terbaik … ...................... …42

Page 17: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

xvii

DAFTAR GAMBAR Nomor Teks Halaman 1. Proses Elektroporasi Sel. .............................................. …..10 2. Alur Pelaksanaan Penelitian … ....................................... …17 3. Alat Pulsed Electric Field … ............................................ …20 4. Alat Evaporator vacuum … .......................................... ……21 5. Diagram Alir Pengenceran Tween 80… ....................... ……25 6. Diagram Alir Perlakuan Pendahuluan … ...................... ……26 7. Diagram Alir Proses Ekstraksi … .................................... …27 8. Grafik Rerata Rendemen Minyak Atsiri Bunga Mawar……...30 9. Struktur Sel Bunga Tanpa PEF …................................ ……32 10. Struktur Sel Bunga dengan Perlakuan PEF … ........... ……32 11. Grafik Rerata Indeks Bias Minyak Atsiri Bunga Mawar……34 12. Grafik Rerata Jarak PEF Warna L … ......................... ……36 13. Grafik Rerata Konsentrasi Warna a*… ....................... ……38 14. Grafik Rerata Konsentrasi Warna b* … ...................... ……40 15. Hasil Analisa GC-MS … ............................................. ……41

Page 18: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomer Teks Halaman 1. Penelitian Pendahuluan…… .............................................. .55 2. Prosedur Analisis Uji Fisik … .......................................... …59 3. Penilaian Pemilihan Perlakuan Terbaik… .......................….61 4. Prosedur Analisis GC-MS…… ........................................….62 5. Analisa Data…… ............................................................….63 6. Hasil GS-MS Kontrol… ............................................... …….75 7. Hasil GS-MS Perlakuan Terbaik… .................................. …79 8. Dokumentasi.. ......................................................... ……….87

Page 19: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

xix

Page 20: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan
Page 21: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

1

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia bunga mawar memiliki bentuk, warna bunga, dan bau wangi khas. Daerah di Jawa Timur yang sesuai untuk ditanami bunga mawar adalah daerah Malang Raya (termasuk Batu), Lumajang, Pasuruan, Probolinggo, Mojokerto, dan Magetan (Noertjahyo, 2006). Menurut Purbiati dkk., (2004), menyatakan luas lahan bunga mawar tabur tahun 2000 di kabupaten Malang adalah 0,5 Ha, dan memproduksi sekitar 31.383 tangkai bunga. Dari hasil produksi bunga tersebut, bunga mawar berpotensi untuk dimanfaatkan bunganya sebagai bahan baku pembuatan minyak atsiri bunga mawar. Minyak atsiri adalah zat berbau wangi yang diperoleh dari bagian tanaman seperti bunga (Hardjono, 2004). Kandungan minyak atsiri dalam bunga mawar sangat sedikit, hal ini terbukti pada penelitian Yulianingsih dkk., (2006), pada penelitian seleksi jenis bunga untuk produksi mutu minyak mawar. Untuk menghasilkan 1 ml minyak atsiri bunga mawar dibutuhkan 3 kg bunga mawar segar. Kusumawardhani dkk., (1992), menyatakan pada penerapan ekstraktor pembuatan minyak mawar bagi pengrajin di Boyolali. Membutuhkan 16 kg mahkota bunga mawar untuk mendapatkan 3-5 ml minyak atsiri bunga mawar. Menurut Ketaren (1985), Kandungan minyak atsiri yang kecil pada bunga mawar menyebabkan harga minyak atsiri ini mahal. Metode yang umumnya digunakan untuk menghasilkan minyak atsiri ada beberapa cara yaitu destilasi, pengepresan, enfleurasi, dan pelarut menguap. Amiarsih dkk., (2006), pada penelitian pengaruh jenis dan perbandingan pelarut terhadap hasil ekstraksi minyak atsiri bunga mawar menggunakan metode pelarut menguap menghasilkan aroma minyak atsiri yang mirip dengan tanaman penghasilnya. Hasil penelitian Damayanti (2012), pada pemungutan minyak atsiri bunga mawar (Rose Oil) dengan metode maserasi dan pelarut n-heksan, menghasilkan phenylethyl alcohol 31,69% dan menggunakan pelarut ethanol menghasilkan phenylethyl alcohol

Page 22: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

2

2,73%. Hal ini membuktikan bahwa pelarut n-heksan dapat mengekstrak zat pewangi dalam jumlah besar. Metode yang digunakan untuk menghasilkan minyak atsiri saat ini belum dapat meningkatkan rendemen dan kualitas minyak atsiri bunga mawar. Oleh karena itu diperlukan perlakuan–perlakuan yang diharapkan dapat meningkatkan hasil minyak atsiri bunga mawar. Perlakuan yang diharapkan dapat digunakan untuk menghasilkan minyak atsiri bunga mawar adalah dengan menggunakan PEF (Pulsed Electric Field) dan pemberian Surfaktan (Tween 80).

Pada aplikasi PEF untuk meningkatkan vinikasi selama proses maserasi pada anggur merah Lopez et al., (2008), menyatakan PEF (Pulsed Electric Field) adalah metode non-termal yang menerapkan medan listrik tinggi dengan waktu yang singkat. Pada metode ini bahan diletakkan diantara dua elektroda. Aplikasi dari hasil medan listrik eksternal ini adalah meningkatkan permeabilitas membran sel. Kerusakan membran sel tergantung pada penerapan PEF yang diberikan ke bahan, dan kerusakan tersebut akan mengakibatkan permeabilitas yang irreversible atau reversible pada membran sel. Nisak (2013), menyatakan ekstraksi melati putih menggunakan teknologi kejut listrik tegangan tinggi (PEF) terhadap mutu minyak atsiri melati concrete menghasilkan kombinasi perlakuan yaitu waktu PEF 7 detik dan perbandingan bahan dan pelarut 1:2,5. Dikarenakan perlakuan PEF pada bunga melati mengakibatkan kerusakan membran sel yang membuat permeabilitas lebih tinggi, sehingga sel minyak lebih cepat untuk terekstrak pada media pelarut. Hal ini menunjukkan bahwa kejut listrik memiliki potensi untuk menjadi satu teknologi baru yang menjanjikan untuk meningkatkan hasil ekstraksi. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian ekstraksi minyak atsiri bunga mawar dengan teknologi pengolahan menggunakan kejut listrik (PEF).

Guderjan dan Knorr, (2007), penerapan PEF pada hasil minyak dan bahan makanan fungsional pada produksi minyak kanola. PEF menyebabkan perubahan struktur pada membran sel, yang akibatnya akan meningkatkan permeabilitas sel. Hal tersebut tergantung dari perlakuan terhadap PEF yang diberikan, seperti kuat medan listrik dan waktu yang diberikan.

Page 23: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

3

Maheswari dkk., (2009), pada penelitian metode tegangan listrik bertegangan tinggi (HPEF) sebagai cara mempertahankan kualitas fisik, kimia, dan mikrobiologis susu segar. Jarak anoda katoda mempengaruhi inaktivasi mikroba. Jarak elektroda yang digunakan 3 mm, 4 mm, dan 5 mm, pada jarak 3 mm dihasilkan inaktivasi mikroba paling tinggi, karena dengan jarak yang semakin pendek menghasilkan medan listrik yang tinggi. Kekuatan medan listrik yang rendah dan dengan jarak yang jauh dapat menghasilkan toleransi yang optimal. Maka dilakukan perlakuan PEF untuk mengetahui pengaruh jarak anoda katoda terhadap hasil ekstraksi minyak atsiri bunga mawar. Surfaktan dapat menurunkan tegangan permukaan sehingga, dapat menjembatani antara dua gugus yang tidak dapat bersatu. Perbedaan permukaan antara komponen utama minyak atsiri dengan bahan pengekstraksi, misalnya air menyebabkan banyaknya minyak atsiri yang hilang selama proses pemisahan. Oleh karena itu perlu ditambahkan suatu surfaktan sehingga minyak atsiri tetap diperoleh dalam jumlah yang banyak (Siburian, 2008). Dobreva et al., (2011), mengatakan hubungan peningkatan hasil minyak atsiri (Rosa Damascena M.) karena surfaktan dan maserasi mampu meningkatkan rendemen minyak atsiri bunga mawar. Hal tersebut dikarenakan penurunan teganggan permukaan pada permukaan epidermis yang menyebabkan kelenjar minyak dapat terdorong keluar akibat Tween dan efek maserasi. Surfaktan yang digunakan yaitu Tween 80 (sorbiton monostearat). Tween 80 dipilih karena sifatnya yang larut dalam air, alkohol dioxin, etil asetat, dan alkohol. Tween 80 memiliki nilai HLB 15 dan nilai HLB yang besar ini menyebabkan Tween 80 sangat cocok digunakan sebagai pengemulsi pada sistem minyak dalam air (Belizt and Grosch, 1985). Pada penelitian terdahulu diketahui bahwa konsentrasi surfaktan mempengaruhi kestabilan emulsi. Basuki dkk., (1995), menyatakan pada ekstraksi uranium dengan proses ekstraksi membran emulsi memakai ekstraktan tributilfosfat. Kestabilan membran emulsi cair sangat ditentukan dari persen surfaktan yang digunakan,

Page 24: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

4

dan untuk mencapai nilai optimal dibutuhkan surfaktan sebanyak 5%. Untuk mengetahui persen surfaktan yang optimal pada bunga mawar maka dilakukan percobaan terhadap konsentrasi Tween 80 yang akan digunakan untuk mengekstrak minyak atsiri bunga mawar. Diharapkan penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui berapa jarak anoda-katoda yang tepat pada PEF dan berapa konsentrasi Tween 80 yang tepat untuk menghasilkan minyak atsiri bunga mawar.

1.2 Rumusan Masalah

Berapa kombinasi jarak anoda katoda yang tepat pada PEF dan konsentrasi Tween 80 sebagai perlakuan pendahuluan untuk meningkatkan rendemen dan kualitas minyak atsiri bunga mawar? 1.3 Tujuan

Mengetahui kombinasi jarak anoda katoda yang tepat pada PEF dan konsentrasi Tween 80 sebagai perlakuan pendahuluan untuk meningkatkan rendemen dan kualitas minyak atsiri bunga mawar. 1.4 Manfaat Penelitian

Diharapkan dapat memberikan informasi terkait minyak atsiri bunga mawar dengan menggunakan perlakuan pendahuluan menggunakan PEF dan Tween 80.

Page 25: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

5

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mawar Mawar dapat hidup dengan baik di tempat-tempat terbuka atau tempat yang sedikit terlindung cahaya matahari, baik dataran rendah maupun dataran tinggi. Bunga mawar biasanya dimanfaatkan bunganya sebagai bunga tabur, bunga potong, atau untuk diambil minyak atsirinya sebagai bahan baku pewangi untuk produk obat-obatan, makanan-minuman, dan kosmetika (Suryowinoto, 2003). Di Indonesia akhir-akhir ini mulai berkembang aneka jenis atau varietas mawar yang berasal dari Holland (Belanda), yaitu tipe Hybrid Tea. Kelebihan dari tipe ini adalah memiliki variasi warna yang cukup banyak, mulai dari putih sampai merah padam. Disamping itu tingkat produktivitasnya termasuk tinggi, berkisar antara 120-280 kuntum bunga/m2 per tahun (Saati dan Mochammad, 2007). Luas panen bunga mawar potong tahun 2000 di kabupaten Malang dengan luasan 1,7 Ha produksi bunga sekitar 94.149 tangkai selama musim kemarau. Pada bunga mawar tabur dengan luas lahan 0,5 Ha dengan hasil produksi bunga sekitar 31.383 tangkai bunga (Purbiati dkk., 2004). Sentra bunga mawar potong di Indonesia terdapat di beberapa daerah seperti Cipanas, Lembang (Jawa Barat), Brastagi (Sumatra Utara), Bandungan (Jawa Tengah), Kecamatan Bumiaji di Wilayah Batu dan Kecamatan Pujon (Malang-Jawa Timur). Sementara bunga mawar tabur banyak diusahakan di daerah Ambarawa, Boyolali (Jawa Tengah), Bangil (Jawa Timur), Kebun Jeruk (Jakarta), Tanggerang dan Bogor (Jawa Barat). Mawar pot banyak dikembangkan dan dibudidayakan di Bandung (Jawa Barat), dan Kecamatan Batu serta Kecamatan Pujon (Malang-Jawa Timur) (Noertjahyo, 2006). Wangi bunga mawar disebabkan karena adanya kandungan minyak atsiri di dalamnya. Minyak atsiri ini mengandung zat sitronelol, geraniol, linalool, nerol, eugenol, feniletil alkohol, farnesol, dan non alil-dehida. Berkhasiat untuk

Page 26: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

6

mengobati gigitan serangga dan jerawat. Pada beberapa spesies bunga mawar dapat menghasilkan buah rose nips yang sangat kaya dengan kandungan vitamin C, bahkan termasuk diantara sumber vitamin C alami yang paling kaya (Anonimousa, 2006). Komposisi kimia minyak atsiri antara bunga satu dengan lainnya tidak sama. Walaupun jenis bunganya sama, tetapi karena varietasnya berbeda maka komponen kimianya pun berbeda. Pada bunga mawar tabur terdapat kandungan utama yaitu phenylethyl alcohol, citronellol, dan geraniol (Yulianingsih dkk., 2006).

2.2 Minyak Atsiri Minyak atsiri adalah zat berbau wangi diperoleh dari bagian tanaman seperti akar, kulit, batang, daun, buah, biji, dan bunga. Pada penyimpanan lama minyak atsiri dapat menguap. Untuk mencegahnya, minyak atsiri harus disimpan dalam bejana gelas yang berwarna gelap, diisi penuh, ditutup rapat, serta disimpan di tempat yang kering dan sejuk (Hardjono, 2004). 2.3 Ekstraksi Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu bahan dari campurannya, biasanya menggunakan pelarut. Ekstraksi dapat dilakukan dengan berbagai cara, ekstraksi menggunakan pelarut menguap didasarkan pada kelarutan komponen terhadap komponen lain dalam campuran, pelarut polar akan melarutkan solute yang polar, dan demikian juga sebaliknya (Panji, 2005). Efektifitas ekstraksi tidak dapat dilepaskan dari kemampuan bahan pengekstrak untuk melarutkan senyawa yang diekstrak. Peristiwa pembentukan larutan dikatakan sebagai interaksi antara pelarut dengan zat yang dilarutkan (Winarno dkk, 1973). Ekstraksi minyak atsiri dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya, yaitu (Caroline, 2011):

1. Metode destilasi dasar dari metode ini adalah memanfaatkan perbedaan titik didih. Ada beberapa macam cara yang dapat digunakan untuk metode ini

Page 27: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

7

yaitu destilasi air, metode destilasi uap jenuh (steam), metode destilasi air dan uap jenuh, dll.

2. Metode pengepresan atau pemerasan. Metode ini hanya bisa dilakukan terhadap simplisia yang mengandung minyak atsiri dalam kadar yang cukup besar. Bila tidak, nantinya hanya akan habis di dalam proses.

3. Metode perlekatan bau dengan memanfaatkan media lilin (enfleurage). Metode ini disebut juga metode enfleurage. Metode ini memanfaatkan aktivitas enzim yang diyakini masih terus aktif selama sekitar 15 hari sejak bahan minyak atsiri dipanen.

4. Metode pelarut menguap. Dasar dari metode ini adalah adanya perbedaan kelarutan. Minyak atsiri sangat mudah larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air.

2.3.1 Pelarut Menguap Metode pelarut menguap merupakan proses

perendaman sampel pelarut organik yang digunakan pada temperatur ruang. Proses ini sangat menguntungkan dalam isolasi senyawa bahan alam karena dengan perendaman sampel tumbuhan akan terjadi pemecahan dinding sel dan membran sel akibat perbedaan tekanan antara diluar dan didalam sel. Pemilihan pelarut akan memberikan efektifitas yang tinggi dengan memperhatikan kelarutan senyawa bahan dalam pelarut tesebut. Prinsip dari ekstraksi masersi adalah penyari zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam bahan dalam cairan penyari yang sesuai selama sehari atau lebih pada suhu kamar dan terlindung dari cahaya matahari (Sudjadi dkk., 1986). Ekstraksi dengan pelarut organik umumnya digunakan untuk mengekstraksi minyak atsiri yang mudah rusak oleh pemanasan dengan uap dan air, terutama untuk mengekstrak minyak dari bunga-bungaan misalnya bunga cempaka, melati, mawar, kenanga, lily, dan lain-lain. Pelarut yang biasanya digunakan dalam ekstraksi yaitu, petroleum eter, n-Heksan, dan alkohol (Guenther, 1987).

Page 28: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

8

2.3.2 Pelarut Pemilihan pelarut merupakan salah satu faktor yang

dapat menentukan kesempurnaan proses ekstraksi. Pelarut yang digunakan pada proses ekstraksi harus dapat manarik komponen aktif dari campuran dalam sampel. Syarat pelarut yang digunakan adalah sebagai berikut (Guenter, 1987):

1. Harus dapat melarutkan zat wangi bunga dengan cepat, dan sedikit mungkin melarutkan bahan seperti lilin.

2. Harus mempunyai titik didih yang cukup rendah, agar pelarut mudah diuapkan tanpa menggunakan suhu tinggi.

3. Pelarut tidak boleh larut dalam air. 4. Pelarut harus bersifat inert. Sehingga tidak bereaksi

dengan komponen minyak bunga. 5. Harga pelarut terjangkau dan pelarut tidak mudah

terbakar. 6. Pelarut yang umum digunakan adalah etil setat, eter,

benzene, toluene, etanol, isopropanol, aseton, air dan n-heksan.

2.3.3 n-Heksan n-Heksan adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana dengan rumus kimia C6H14. Awalan heks- merujuk pada enam karbon atom yang terdapat pada heksana dan akhiran -ana berasal dari alkana, yang merujuk pada ikatan tunggal yang menghubungkan atom-atom karbon tersebut. Dalam keadaan standar senyawa ini merupakan cairan tak berwarna yang tidak larut dalam air. n-Heksan merupakan jenis pelarut organik (Kastianti dan Amelia, 2008). n-Heksan banyak digunakan sebagai pelarut dalam ekstraksi minyak dan lemak. Meskipun terdapat upaya untuk menemukan kombinasi pelarut lainnya, heksana dianggap sebagai pelarut terbaik karena tidak mengubah aroma asli dari minyak yang dihasilkan (Sani, 2012). 2.4 Pulsed Electric Field (PEF)

Lopez at al., (2008) menyatakan, aplikasi PEF untuk meningkatkan vinikasi selama proses maserasi pada anggur merah. PEF (Pulsed Electric Field) adalah metode non-termal

Page 29: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

9

yang menerapkan medan listrik tinggi dengan waktu yang singkat. Pada metode ini bahan diletakkan diantara dua elektroda. Aplikasi dari hasil medan listrik eksternal ini adalah meningkatkan permeabilitas membran sel. Kerusakan membran sel tergantung pada penerapan PEF yang diberikan ke bahan, dan kerusakan tersebut akan mengakibatkan permeabilitas yang irreversible atau reversible pada membran sel. Pariera et al., (2009) menyatakan, efek PEF terhadap jumlah viscoelastic pada jaringan kentang. Bahwa beberapa tahun terakhir telah terjadi peningkatan minat terhadap penggunaan medan listrik berdenyut karena dapat meningkatkan permeabilitas membran sel. Guderjan dan Knorr, (2007) menyatakan, penerapan PEF pada hasil minyak dan bahan makanan fungsional pada produksi minyak kanola. PEF menyebabkan perubahan struktur pada membran sel, yang akibatnya akan meningkatkan permeabilitas sel. Hal tersebut tergantung dari perlakuan terhadap PEF yang diberikan, seperti kuat medan listrik dan waktu yang diberikan. Maheswari dkk., (2009) mengatakan, pada metode tegangan listrik bertegangan tinggi (HPEF) sebagai cara mempertahankan kualitas fisik, kimia, dan mikrobiologis susu segar. Jarak elektroda akan menghasilkan kuat medan listrik yang semakin tinggi. Kondisi tersebut sesuai dengan rumus E=V/d, dimana E adalah kuat medan listrik, V adalah tegangan, dan d adalah jarak elektroda. Tintchev et al., (2012), menyatakan, efek PEF pada hasil dan komposisi kimia minyak mawar (Rosa Damascena M.). Agar sel bunga mawar dapat berdifusi dengan pelarut, maka dilakukan perlakuan pendahuluan yang dapat merusak struktur jaringan dan meningkatkan pelepasan minyak atsiri bunga mawar. PEF adalah salah satu cara yang dapat diterapkan untuk meningkatkan permeabilitas membran sel.

Spree (1998) menyatakan, pada susu dan teknologi produk. Elektroporasi adalah fenomena dimana sel tersebut pecah dengan pulsa listrik tegangan tinggi secara temporer merusak lapisan lipid dan protein dari membran sel dan akhirnya kandungan plasma dari membran sel menjadi permeable terhadap molekul kecil setelah terkena medan listrik. Hal ini menyebabkan membran sel membengkak dan setelah itu

Page 30: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

10

pecah. Efek utama dengan pengaruh medan listrik yang diberikan pada sel mikroorganisme adalah, untuk meningkatkan permeabilitas membran, dalam hal ini menyebabkan tekanan dan pembentukan pori pembentukan pori pada membran sel. Dengan meningkatkan medan listrik dan durasi gelombang atau mengurangi kekuatan ionik dari medium maka pori akan menjadi lebar. Proses elektroporasi dapat dilihat pada gambar 2.1.

Han (2007) menyatakan, pengemasan untuk proses non-termal pada makanan. Pada PEF (Pulsed Electric Field), bahan diletakkan antara dua elektroda dan diterpa medan listrik yang kuat. Jika stres akibat medan listrik tersebut cukup kuat, maka akan menyebabkan terbentuknya lubang, tergantung dari kondisi operasi PEF seperti kekuatan medan listrik, jumlah dan lama proses. Pembentukan lubang meningkatkan permeabilitas membran.

Gambar 2.1 Proses Elektroporasi Sel (Donsi et al, 2010)

2.5 Surfaktan Surfaktan merupakan suatu spesi kimia yang dapat menurunkan tegangan antar muka suatu spesi kimia, sehingga dapat menjembatani antara dua gugus yang tidak dapat bersatu, misalnya antara gugus hidrofil dan hidrofob. Surfaktan bekerja dengan menurunkan tegangan suatu bahan yang

Page 31: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

11

bersifat lipofil sehingga dapat bersatu dengan bahan yang bersifat hidrofil. Perbedaan permukaan antara komponen utama minyak atsiri dengan bahan pengekstraksi, misalnya air menyebabkan banyaknya minyak atsiri yang hilang selama proses pemisahan. Oleh karena itu perlu ditambahkan suatu surfaktan sehingga minyak atsiri tersebut terlarut dalam surfaktan, dan pada waktu proses pemisahan terjadi minyak atsiri tetap diperoleh dalam jumlah yang banyak (Siburian, 2008). Menurut Belizt and Grosch (1988) menyatakan, pada kimia makanan. Emulsifier berfungsi untuk mengurangi tegangan permukaan minyak dalam air, sehingga mengurangi energi permukaan minyak dan air. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan jenis emulsifier yang sesuai adalah dengan melihat sifat-sifat dari emulsifier tersebut, antara lain, kemampuan untuk menurunkan tegangan permukaan, kemampuan diserap dengan cepat pada interface, kemampuan untuk berfungsi secara efektif pada konsentrasi rendah, ketahanan terhadap perubahan kimia, tidak beracun, tidak berasa, dan tidak berwarna, serta ekonomis.

Menurut Belizt and Grosch (1988) menyatakan, pada kimia makanan. Tween 80 (Polyoxyethylene Sorbiton Monoleat) merupakan surfaktan buatan yang umum digunakan. Mempunyai berat jenis 1,06 – 1,10 sangat larut dalam air, etil asetat, dan methanol, tetapi tidak larut dalam minyak mineral. Tween 80 memiliki nilai HLB 15 dan nilai HLB yang besar ini menyebabkan Tween 80 sangat cocok digunakan sebagai pengemulsi pada sistem minyak dalam air.

HLB (Hydrophilic-Lipophilic Balance) adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara senyawa hidrofilik (suka air) dengan senyawa lipofilik (suka minyak). Semakin besar harga HLB berarti semakin banyak kelompok senyawa yang suka air. Artinya, emulgator tersebut lebih mudah larut dalam air dan demikian sebaliknya. Kegunaan suatu emulgator ditinjau dari harga HLB (Anonymousb, 2014). Nilai HLB dari beberapa surfaktan ditunjukkan pada Tabel 2.1 dibawah ini.

Page 32: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

12

Tabel 2.1. Hubungan HLB dengan pemanfaatan Surfaktan

Nilai HLB Aplikasi

4-6 Emulsi untuk tipe w/o 7-9 Wetting agents

8-18 Emulsi untuk tipe o/w 13-15 Detergen 15-18 Solubilitas

Sumber : Hui (1992)

Menurut Belizt and Grosch (1988) menyatakan, pada kimia makanan. Nilai HLB yang besar mampu menurunkan tegangan antar muka antara minyak dan air pada emulsi minyak dalam air (o/w), sedangkan nilai HLB yang kecil mampu menurunkan tegangan permukaan antara air dan minyak pada emulsi air dalam minyak (w/o). Karena tingkat HLB pada Tween 80 tinggi, maka Tween 80 baik digunakan dalam emulsi minyak dalam air. 2.6 Penelitian Terdahulu

Lopez et al., (2008) menyatakan, pada aplikasi PEF untuk meningkatkan vinikasi selama proses maserasi pada anggur merah. PEF (Pulsed Electric Field) adalah metode non-termal yang menerapkan medan listrik tinggi dengan waktu yang singkat. Pada metode ini bahan diletakkan diantara dua elektroda. Aplikasi dari hasil medan listrik eksternal ini adalah meningkatkan permeabilitas membran sel anggur merah. Kerusakan membran sel tergantung pada penerapan PEF yang diberikan ke bahan, dan kerusakan tersebut akan mengakibatkan permeabilitas yang irreversible atau reversible pada membran sel. Semakin tinggi medan listrik yang diberikan pada anggur merah jenis Mazuelo maka semakin tinggi nilai warna dan antosianin yang dihasilkan. Tintchev (2012), menyatakan efek pemberian Pulsed Electric Fields untuk rendemen dan komposisi kimia dari minyak atsiri bunga mawar (Rosa damascena M.) bahwa dengan pemberian perlakuan pendahuluan menggunakan PEF maka tegangan antar muka dapat diturunkan dan menyebabkan permeabilitas dari

Page 33: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

13

membran sel meningkat dan terjadi proses difusi kedalam membran sel. Menyebabkan minyak atsiri berpenetrasi lebih banyak dengan cairan pengekstrak, sehingga terjadi peningkatan rendemen dan komposisi kimia pada minyak atsiri bunga mawar.

Nisak (2013), menyebutkan ekstraksi melati putih menggunakan teknologi kejut listrik tegangan tinggi (PEF) terhadap mutu minyak atsiri melati concrete menghasilkan kombinasi perlakuan yaitu waktu PEF 7 detik dan perbandingan bahan dengan pelarut 1:2,5. Hal ini dikarenakan perlakuan PEF pada bunga melati mengakibatkan kerusakan membran sel yang membuat permeabilitas lebih tinggi, sehingga sel minyak lebih cepat untuk berpenetrasi keluar pada media pelarut. Sehingga menghasilkan mutu minyak atsiri yang lebih baik dari pada tanpa menggunakan perlakuan pendahuluan dengan PEF.

Maheswari (2009), mengatakan pada metode tegangan listrik bertegangan tinggi (HPEF) sebagai cara mempertahankan kualitas fisik, kimia, dan mikrobiologis susu segar. Jarak anoda katoda pada medan pulsa bertegangan tinggi mempengaruhi inaktivasi mikroba pada pengolahan susu segar. Jarak anoda katoda yang digunakan adalah 3 mm, 4 mm, dan 5 mm, dan hasil terbaik dalam inaktivasi mikroba adalah pada jarak 3 mm dengan hasil 0,6415 in cfu/jam. Hal ini menunjukkan bahwa semakin pendek jarak elektroda akan menghasilkan kuat medan listrik yang semakin tinggi, sehingga mempunyai kemampuan menginaktivasi mikroba lebih baik. Kondisi tersebut sesuai dengan rumus E=V/d, dimana E adalah kuat medan listrik, V adalah tegangan, dan d adalah jarak elektroda. Maka dari itu dilakukan perlakuan PEF untuk mengetahui pengaruh jarak anoda katoda terhadap hasil ekstraksi minyak atsiri bunga mawar

Surfaktan dapat menurunkan tegangan permukaan, sehingga dapat menjembatani antara dua gugus yang tidak dapat bersatu. Perbedaan permukaan antara komponen utama minyak atsiri dengan bahan pengekstraksi misalnya air, menyebabkan banyaknya minyak atsiri yang hilang selama proses pemisahan. Oleh karena itu perlu ditambahkan suatu surfaktan sehingga minyak atsiri tetap diperoleh dalam jumlah

Page 34: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

14

yang banyak (Siburian, 2008). Dobreva et al (2011), mengatakan hubungan peningkatan hasil minyak atsiri (Rosa Damascena. M) karena surfaktan dan maserasi mampu meningkatkan rendemen minyak atsiri bunga mawar. Hal tersebut dikarenakan penurunan tegangan permukaan pada permukaan epidermis yang menyebabkan kelenjar minyak dapat terdorong keluar akibat Tween dan efek maserasi. Pada perlakuan Tween dan lama maserasi 2 jam mampu meningkatkan rendemen minyak atsiri bunga mawar sebesar 30-40%.

Surfaktan yang digunakan yaitu tween 80 (sorbiton monostearat). Tween 80 dipilih karena sifatnya yang larut dalam air, alkohol dioxin, etil asetat, dan alkohol. Menurut Basuki, dkk., (1995), menyatakan pada ekstraksi uranium dengan proses ekstraksi membran emulsi memakai ekstraktan tributilfosfat. Kestabilan membran emulsi cair sangat ditentukan dari persen surfaktan yang digunakan, dan untuk mencapai nilai optimal dibutuhkan surfaktan sebanyak 5%. 2.7 Hipotesis

Diduga bahwa kombinasi perlakuan pendahuluan jarak anoda-katoda pada PEF (Pused Electric Field) dan konsentrasi tween 80 yang tepat, berpengaruh terhadap peningkatan rendemen dan kualitas minyak atsiri bunga mawar.

Page 35: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

15

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian ini dilakukan di laboratorium Teknologi Agrokimia, Jurusan Teknolog Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Unversitas Brawijaya. Laboratorium Biologi Dasar dan Laboratorium Kimia Organik, Fakultas MIPA, Unversitas Brawijaya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2013 sampai Januari 2014. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan ekstraksi minyak atsiri bunga mawar adalah perangkat peralatan generator PEF (Pulsed Electric Field) merek DC berpulsa, timbangan analitik model EK5035, labu ukur, erlenmeyer, kain saring, beaker glass, gelas ukur, penggaris, spatula, mixer, dan perangkat peralatan Evaporator Vacuum merek ikrV 10 digital, pipet ukur, refraktormeter, colorimeter, dan perangkat alat GC-MS (Gas Cromatography-Mass Spectrometry). 3.2.2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam pembuatan minyak atsiri bunga mawar adalah bunga mawar tabur, yang diperoleh dari kota Malang - Jawa Timur. Pelarut n-Heksan (96%), aquades dan Tween 80 yang diperoleh dari toko makmur sejati Malang. 3.3 Batasan Masalah

1. Bahan baku yang digunakan dalam ekstraksi minyak atsiri bunga mawar adalah bunga mawar tabur yang masih segar.

2. Bunga mawar di PEF selama 10 detik, voltase 1100 V, dan frekuensi sebesar 583 Hz.

3. Jenis pelarut yang digunakan adalah n-Heksan (96%). 4. Ekstraksi dengan metode pelarut menguap dengan suhu

kamar ± 250C selama 2 jam, serta perbandingan bahan dan pelarut n-Heksan sebesar 1 : 2.5.

Page 36: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

16

5. Hasil ekstraksi berupa minyak bunga mawar concrete. 6. Konsentrasi Tween 80 yang diberikan 40% (v/b).

3.4 Prosedur Penelitian Alur kerja Prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1 dibawah ini.

Mulai

Identifikasi Masalah

Studi Pustaka

Penelitian Pendahuluan

Pendahuluan

Penentuan Rancangan Percobaan

Pelaksanaan Penelitian dan Pegumpulan data

Pegolahan dan Analisa Data

Pemilihan Perlakuan Terbaik

Pengukuran kandungan dalam minyak atsiri bunga mawar (menggunakan GC-MS)

Page 37: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

17

Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Penelitian 3.4.1 Identifikasi Masalah Mawar adalah salah satu bunga yang tumbuh subur di Indonesia. Bunga mawar mengandung minyak atsiri, minyak atsiri bunga mawar pada industri biasanya digunakan sebagai bahan baku pewangi untuk produk obat-obatan, dan kosmetika. Metode yang dapat di gunakan untuk mengekstrak minyak atsiri adalah dengan pelarut menguap. Metode yang digunakan untuk menghasilkan minyak atsiri saat ini belum dapat meningkatkan rendemen dan kualitas dari minyak atsiri bunga mawar. Oleh karena itu diperlukan perlakuan yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas minyak atsiri bunga mawar. Perlakuan yang diharapkan dapat meningkatkan hasil minyak atsiri bunga mawar adalah dengan menggunakan PEF (Pulsed Electric Field) dan pemberian Tween 80. 3.4.2 Studi Pusaka Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan informasi, literatur dan data-data dari berbagai macam sumber seperti buku, jurnal, media internet, dan berbagai masukan yang berguna untuk penelitian. Informasi yang dikumpulkan antara lain mengenai bunga mawar, minyak atsiri, ekstraksi minyak atsiri, PEF (Pulsed Electic Field), Tween 80 dan penelitian terdahulu yang telah dilakukan.

Kesimpulan

Hasil dan Pembahasan

selesai

Page 38: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

18

3.4.3 Penelitian Pendahuluan Fungsi penelitian pendahuluan adalah untuk membandingkan dengan penelitian terdahulu, untuk mengetahui metode yang akan digunakan, dan untuk menentukan kajian yang akan dilakukan. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menentukan faktor apa saja yang akan diteliti. Setelah itu menentukan level faktor yang akan diteliti. Penelitian pendahuluan juga berguna untuk mengetahui keberhasilan pembuatan minyak atsiri sesuai dengan faktor dan level yang telah ditentukan. Pelaksanaan penelitian pendahuluan dapat dilihat pada Lampiran 1. 3.4.4 Rancangan Percobaan Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) faktorial, dengan faktor 1 jarak anoda-katoda pada PEF (Pulsed Electric Field) yang memiliki 3 level yaitu 15 cm, 20 cm, dan 25 cm dan faktor ke dua konsentrasi Tween 80 (v/v) dengan 2 level yaitu 1% dan 2%. Dari faktor tersebut didapatkan 6 perlakuan dengan 3 kali ulangan sehingga, akan didapatkan 18 kali perlakuan.

Faktor pertama : Jarak anoda-katoda J1 : 15 cm J2 : 20 cm J3 : 25 cm Faktor kedua : Konsentrasi Tween 80 (v/v)

K1 : 1% K2 : 2%

Tabel 3.1 Kombinasi Perlakuan antara Jarak Anoda Katoda

pada PEF dan Konsentrasi Tween 80.

Jarak Anoda Katoda pada PEF

Konsentrasi Tween 80

K1 K2 K3

J1 J1K1 J1K2 J1K3 J2 J2K1 J2K2 J2K3 J3 J3K1 J3K2 J3K3

Page 39: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

19

Dari kedua faktor tersebut,diperolah 6 kombinasi sebagai berikut: J1K1 = Jarak A-K 15 cm, dan konsentrasi Tween 80 sebesar

1%. J1K2 = Jarak A-K 15 cm, dan konsentrasi Tween 80 sebesar

2%. J2K1 = Jarak A-K 20 cm, dan konsentrasi Tween 80 sebesar

1%. J2K2 = Jarak A-K 20 cm, dan konsentrasi Tween 80 sebesar

2%. J3K1 = Jarak A-K 25 cm, dan konsentrasi Tween 80 sebesar

1%. J3K2 = Jarak A-K 25 cm, dan konsentrasi Tween 80 sebesar

2%. 3.4.5 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan dalam 2 tahap yaitu penelitian pedahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menentukan faktor dan level yang akan diteliti, sedangkan pada penelitian utama dilakukan ekstraksi minyak atsiri bunga mawar dengan faktor dan level yang telah ditentukan saat penelitian pendahuluan. Alat PEF dapat dilihat pada Gambar 3.2 dan alat Evaporator Vacuum dapat dilihat pada Gambar 3.3 dan dokumentasi hasil penelitian dapat dilihat pada Lampiran 8. Tahapan pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

Page 40: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

20

Gambar 3.2 Alat PEF (Pulsed Electric Field)

Keterangan Gambar: 1. = Tombol untuk menentukan frekuensi 2. = Tombol untuk menentukan voltase 3. = Menghidupkan alat 4. = Mematikan alat 5. = Tombol untuk menambah waktu 6. = Tombol untuk mengurangi waktu 7. = Menjalankan semua perintah 8. = Layar frekuensi 9. = Layar voltase 10. = Jarak anoda katoda

1 2 3

4 5 6

7

9

10

8

Page 41: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

21

Gambar 3.3. Alat Evaporator Vacuum Keterangan Gambar: 1. Hot plate : Berfungsi untuk mengatur suhu pada waterbath

dengan temperatur yang diinginkan (tergantung titik didih dari pelarut)

2. Waterbath : Sebagai sebagai wadah air yang dipanaskan oleh hot plate untuk labu alas yang berisi “Sampel”

3. Ujung rotor : Berfungsi sebagai tempat labu alas bulat sampel bergantung.

4. Kondensor : Berfungsi sebagai pendingin yang mempercepat proses perubahan fasa, dari fasa gas ke fasa cair.

5. Lubang kondensor : Berfungsi sebagai pintu keluar bagi air dari dalam kondensor.

6. Lubang kondensor : Berfungsi sebagai pintu masuk bagi air kedalam kondensor yang airnya disedot oleh pompa vakum.

7. Ujung rotor : Berfungsi sebagai tempat labu alas bulat penampung bergantung.

8. Labu alas bulat penampung : Berfungsi sebagai wadah bagi penampung pelarut.

9. Pengatur suhu air dan menentukan waktu. 10. Pengaturan kecepatan putaran.

10

1

2

3 4

5

8 9

6

7

Page 42: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

22

Pelaksanan Penelitian: a) Pengenceran Tween 80

1. Dilakukan pengenceran Tween 80. 2. Tween 80 diukur sebesar 1% dan 2% (v/v), yaitu 2,5 ml

dan 5 ml. 3. Diencerkan hingga menjadi 100 ml, dengan

menambahkan aquades sebesar 97,5 ml dan 95 ml. 4. Didapatkan Tween 80 cair dengan konsentrasi 1% dan

2%.

Untuk lebih jelasnya diagram alir perlakuan pendahuluan dapat dilihat pada Gambar 3.4. b) Perlakuan Pendahuluan

1. Bunga mawar dipisahkan dari kelopak bunga. 2. Dilakukan penimbangan mahkota bunga mawar seberat

250 gram. 3. Dilakukan proses PEF (Pulsed Electric Field) dengan

voltase 1100 V, frekuensi 583 Hz, waktu 10 detik, dan jarak A-K (15 cm, 20 cm, dan 25 cm).

4. Mahkota bunga mawar di masukkan ke dalam Erlenmeyer.

5. Ditambahkan Tween 80 dengan konsentrasi 1% dan 2% (v/v) masing-masing sebanyak 40% (v/b), yaitu sebanyak 100 ml.

6. Dicampur hingga merata. 7. Didiamkan selama 20 menit.

Untuk lebih jelasnya diagram alir perlakuan pendahuluan dapat dilihat pada Gambar 3.5. c) Ekstraksi minyak atsiri bunga mawar.

Setelah dilakukan proses perlakuan pendahuluan, dilanjutkan proses ekstraksi dengan menggunakan metode pelarut menguap dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Dilakukan proses ekstraksi dengan metode pelarut menguap, menggunakan pelarut n-heksan dengan

Page 43: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

23

perbandingan bahan dan pelarut (n-heksan) 1 : 2,5 (b/v), dan dilakukan perendaman selama 2 jam.

2. Dilakukan penyaringan larutan minyak atsiri bunga mawar dan mahkota bunga mawar, dengan menggunakan kain saring yang dilipat menjadi 2.

3. Didapatkan campuran solute bercampur Tween 80 dan n-Heksan. Dilakukan pemisahan antara Tween 80 dari campuran ekstrak minyak atsiri dan n-Heksan, dengan menggunakan pipet.

4. Dilakukan proses pemisahan minyak dengan pelarut menggunakan alat evaporator vacuum pada tekanan 550 Hg, kecepatan putaran 70 rpm, suhu 350C, waktu ± 30 menit.

5. Dilakukan analisa rendemen, indeks bias, dan warna. 6. Dilakukan analisa menggunakan multiple attribute untuk

menentukan perlakuan terbaik. 7. Dilakukan uji GC-MS untuk mengetahui kualitas minyak

atsiri bunga mawar. Untuk lebih jelasnya diagram alir pelaksanaan penelitian

dapat dilihat pada Gambar 3.6 3.4.6 Pengolahan dan Analisis Data Analisis yang dilakukan pada penelitian ini meliputi Uji Rendemen menggunakan metode Yuwono dan Susanto (1998), Uji Indeks Bias menggunakan metode Sudarmadji dkk (1997), dan Uji Warna menggunakan metode Setiawan (2007), prosedur pengujian fisik dapat dilihat pada Lampiran 2. Pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan analisis ragam atau ANOVA (Analysis Of Variant). Apabila terdapat beda nyata pada interaksi kedua perlakuan, maka dilanjutkan uji lanjut DMRT (Duncan’s Multiple Range Test). 3.4.7 Penentuan Perlakuan Terbaik Sedangkan untuk pemilihan perlakuan terbaik menggunakan Multiple Atribut dengan menggunakan metode Zeleny (1982), prosedur pengujian dapat dilihat pada Lampiran 3.

Page 44: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

24

3.4.8 Uji GC-MS Setelah didapatkan perlakuan terbaik maka dilanjutkan dengan uji kualitas menggunakan GC-MS metode Pavia, et al (2006), prosedur pengujian dapat dilihat pada Lampiran 4.

Gambar 3.4 Diagram Alir Pengenceran Tween 80.

Tween 80

Dimasukkan sebanyak 1% dan

2% (v/v) yaitu 2.5 ml dan 5 ml

Diencerkan hingga 100 ml

Tween 80 cair

Aquades 97,5 ml dan 95 ml

Page 45: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

25

Gambar 3.5 Diagram Alir Perlakuan Pendahuluan

Penimbangan 250 gr mahkota bunga

mawar

penambahan tween 80 dengan konsentrasi 1%

dan 2% (v/v) sebanyak 40%

(v/b)

Pemisahan

Bunga mawar

Perlakuan PEF Voltase 1100 V, Frekuensi 583 Hz,

waktu 10 detik (Jarak anoda-katoda 15 cm, 20 cm,

dan 25 cm)

Mahkota bunga mawar

Benang sari, dan kelopak bunga

Mahkota bunga mawar dimasukkan ke dalam erlenmeyer

Didiamkan selama 20 menit

Page 46: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

26

Gambar 3.6 Diagram Alir Proses ekstraksi

Proses Ekstraksi

Perandaman selama 2 jam

n-Heksan dengan perbandingan

bahan dan pelarut 1 : 2.5 (b/v)

Analisa: 1. Rendemen 2. Uji indeks bias 3. Uji warna

Pemisahan larutan Minyak dan Pelarut

(Tekana 550 ml Hg, Kecepatan Putaran 70 rpm, suhu 35

0C,

Waktu ± 30 menit)

Analisa kualitas menggunakan

GC-MS

Penyaringan

Hasil

Mahkota bunga

Perlakuan

terbaik

Minyak atsiri bunga mawar concrete

Penuangan solvent minyak yang bercampur dengann-heksan dengan

menggunakan pipet

Solute bercampur Tween 80 dan n-heksan

Larutan minyak yang bercampur dengan n-heksan

Tween 80

Page 47: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

27

Page 48: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

28

IV. HASILDANPEMBAHASAN

4.1 Rendemen

Berdasarkan analisa ragam rerata rendemen yang dihasilkan minyak atsiri bunga mawar concretedengan besar tegangan 1100 V, waktu 10 detik, dan frekuensi sebesar 583 Hz, diperoleh rerata rendemen berkisar antara 0,306% sampai 0,476% (Lampiran 5). Nilai rerata rendemen terendah sebesar 0,306%, diperoleh pada perlakuan jarak anoda katoda PEF 25 cm dan konsentrasi Tween 80 sebesar 1%, sedangkan nilai rendemen tertinggi sebesar 0,476%, diperoleh pada perlakuan jarak anoda katoda PEF 15 cm dan konsentrasi Tween 80 sebesar 2% (Tabel 4.1). Hasil analisa ragam menunjukkan bahwa faktor jarak anoda katoda dan konsentrasi Tween 80 memberikan pengaruh yang nyata pada selang kepercayaan 95% dengan α=0,05 terhadap peningkatan nilai rendemen minyak atsiri bunga mawar dan terdapat interaksi diantara kedua faktor tersebut (Lampiran 5).

Tabel 4.1 Nilai Rerata Rendemen Minyak Atsiri Bunga Mawar

Keterangan:Notasi yang berbeda menendakan beda nyata

pada uji DMRT dengan tingkat kepercayaan 95%

(α=0.05).

Perlakuan Rendemen

(%) Notasi DMRT

Jarak Anoda Katoda (cm)

Konsentrasi Tween 80

(%)

15 1 0,453 e 0,000210

15 2 0,476 f 0,000220

20 1 0,408 c 0,000226

20 2 0,431 d 0,000229

25 1 0,306 a 0,000231

25 2 0,376 b 0,000233

Page 49: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

29

Gambar 4.1 Grafik Rerata Rendemen Minyak Atsiri Bunga

Mawar.

Pada Tabel 4.1 dan Grafik 4.1 diketahui bahwa,semakin

kecil jarak anoda katoda, dan semakin besar konsentrasi Tween

80 maka rendemen yang dihasilkan mengalami peningkatan.

Didapatkan nilai medan listrik (E) pada perlakuan jarak

anoda katoda 15 cm adalah 73,33 V/cm, jarak 20 cm diperoleh

medan listrik sebesar 55 V/cm, dan jarak 25 cm diperoleh

medan listrik sebesar 44 V/cm. Semakin tinggi jarak anoda

katoda, maka semakin kecil nilai medan listrik. Pada ekstraksi

minyak atsiri bunga mawar, nilai medan listrik tertinggi yaitu

73,33 V/cm pada perlakuan jarak anoda katoda 15 cm. Hal

tersebut dikarenakan semakin tinggi nilai medan listrik, maka

dinding sel menjadi irreversible dan permeabilitas membran sel

bunga mawar meningkat, pada saat di ekstraksi pelarut dengan

mudah berdifusi kedalam sel sehingga minyak atsiri yang

terekstrak lebih banyak dan menyebabkan meningkatnya nilai

rendemen minyak atsiri bunga mawar. Maheswari dkk.,(2009),

mengatakan bahwa jarak elektroda akan menghasilkan kuat

medan listrik yang semakin tinggi. Kondisi tersebut sesuai

dengan rumus E=V/d, dimana E adalah kuat medan listrik, V

0.000

0.100

0.200

0.300

0.400

0.500

15 20 25

Re

rata

re

nd

em

en

(%

)

Jarak Anoda Katoda (cm)

KonsentrasiTween 80 1%

KonsentrasiTween 80 2%

Page 50: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

30

adalah tegangan, dan d adalah jarak elektroda. Guderjanet al.,

(2007) pada penelitian penerapan pulsed electric field pada

hasil minyak dan bahan makanan fungsional pada produksi

minyak kanola. Memperoleh permeabilitas maksimum pada kuat

medan listrik 7,0 kV/cm dengan peningkatan sebesar 55%,

sedangkan untuk kuat medan listrik 5 kV/cm diperoleh

peningkatan sebesar 17%. Semakin besar medan listrik yang

diberikan maka semakin tinggi permeabilitas sel, hal tersebut

dikarenakan sel mengalami perubahan bentuk menjadi

irreversible, sehingga saat dilarutkan oleh pelarut maka minyak

yang terekstrak juga lebih banyak.

Pada Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa struktur sel bunga

mawar tanpa perlakuan PEF tidak mengalami kerusakan sel

atau sel masih dalam keadaan rapat, sehingga minyak atsiri

yang terkandung pada bunga mawar sulit untuk keluar. Pada

Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa perlakuan PEF dengan jarak

anoda katoda 15 cm menyebabkansel bunga mawar mengalami

kerusakan membran sel, mengakibatkan peningkatan

permeabilitas sel, sehingga pada saat di ekstraksi minyak atsiri

yang terekstrak lebih banyak. Nisak (2013), pada penelitian

ekstraksi melati putih menggunakan teknologi kejut listrik

tegangan tinggi (PEF) terhadap mutu minyak atsiri melati

concrete, menghasilkan kombinasi perlakuan yaitu waktu PEF 7

detik dan perbandingan bahan dan pelarut 1:2,5. Hal ini

dikarenakan perlakuan PEF pada bunga melati mengakibatkan

kerusakan membran sel yang membuat permeabilitas lebih

tinggi, sehingga minyak atsiri bunga mawar dapat dengan

mudah terekstrak oleh pelarut.

Tintchevet al., (2012), menyatakan efek pemberian Pulsed Electric Fields untuk rendemen dan komposisi kimia dari minyak mawar (Rosa damascena Mill.) bahwa dengan pemberian perlakuan pendahuluan menggunakan PEF maka permeabilitas dari membran sel meningkat dan terjadi proses difusi kedalam membran sel. Menyebabkan minyak atsiri

Page 51: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

31

terekstrak pada cairan pengekstrak, sehingga terjadi peningkatan rendemen pada minyak atsiri bunga mawar.Kerusakan sel minyak akibat PEF dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.1 Struktur Sel Bunga Tanpa PEF

Gambar 4.2 Struktur Sel Bunga Mawar dengan Perlakuan Jarak

Anoda Katoda 15 cm pada PEF

Perlakuan konsentrasi Tween 80 pada ekstraksi minyak atsiri bunga mawar juga mempengaruhi hasil rerata rendemen, semakin tinggi konsentrasi yang diberikan maka semakin tinggi rendemen yang dihasilkan.Pada ekstraksi minyak atsiri bunga mawar dengan menggunakan perlakuan Tween 80 konsentrasi 2% didapatkan rendemen tertinggi sebesar 0,476. Hal ini terjadi karena bagian hidrofilik pada Tween 80 mengelilingi membran sel yang bersifat hidrofilik, kemudian Tween 80 bekerja menurunkan tegangan pada fosfolipid, sehingga pelarut dapat berdifusi dengan mudah kedalam sel dan minyak yang

sel minyak

sel minyak

Page 52: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

32

terekstrak juga lebih banyak, maka terjadi peningkatan rendemen minyak atsiri bunga mawar.Menurut Pratama (2011), Fosfolipid merupakan bahan penyusun membran sel yang memiliki sifat hidrofobik dan hidrofilik, karena sifat tersebut sama dengan surfaktan maka dapat menurunkan tegangan permukaan antara minyak dan air. Dobreva et al., (2011), mengatakan hubungan peningkatan hasil minyak atsiri (Rosa Damascena. M) karena surfaktan dan maserasi mampu meningkatkan rendemen minyak atsiri bunga mawar. Hal tersebut dikarenakan penurunan tegangan permukaan pada permukaan epidermis yang menyebabkan kelenjar minyak dapat terdorong keluar akibat Tween dan efek maserasi.Hal ini mengakibatkan meningkatnya rendemen minyak atsiri bunga mawar. 4.2 Indeks Bias

Berdasarkan analisa ragam rerata indeks bias yang dihasilkan minyak atsiri bunga mawar concrete dengan besar tegangan 1100 V, waktu 10 detik, dan frekuensi sebesar 583 Hz, diperoleh rerata indeks bias berkisar antara 1,07 sampai 1,44 (Lampiran 5). Nilai rerata indeksbias terendah sebesar 1,07, diperoleh pada perlakuan jarak anoda katoda PEF 25 cm dan konsentrasi Tween 80 sebesar 1%, sedangkan nilai indeks bias tertinggi sebesar 1,44, diperoleh pada perlakuan jarak anoda katoda PEF 15 cm dan konsentrasi Tween 80 sebesar 2%(Tabel 4.2). Hasil analisa ragam menunjukkan bahwa faktor jarak anoda katoda dan konsentrasi Tween 80 memberikan pengaruh yang nyata pada selang kepercayaan 95% dengan α=0,05 terhadap peningkatan nilai indeks bias minyak atsiri bunga mawar dan terdapat interaksi dintara kedua faktor tersebut (Lampiran 5).

Page 53: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

33

Tabel 4.2Rerata Indeks Bias Minyak Atsiri Bunga Mawar

Perlakuan

Rata-rata Notasi DMRT Jarak Anoda Katoda (cm)

Konsentrasi Tween 80 (%)

15 1 1,39 a 0,00553

15 2 1,44 b 0,00577 20 1 1,35

c 0,00593 20 2 1,36

d 0,00602 25 1 1,07

e 0,00607 25 2 1,33

f 0,00612

Keterangan: Notasi yang berbeda menandakan beda nyata

pada uji DMRT dengan tingkat kepercayaan

95% (α=0.05).

Gambar 4.2 Grafik Rerata Indeks Bias Minyak Atsiri Bunga

Mawar.

Dari Tabel 4.2dan Grafik 4.2 dapat diketahui, bahwahasil terbaik diperoleh pada perlakuan jarak anoda katoda 15 cm dan konsentrasi 2% sebesar 1,44, dan nilai terendah diperoleh pada

0.00

0.20

0.40

0.60

0.80

1.00

1.20

1.40

1.60

15 20 25

Re

rata

ind

eks

bia

s (%

)

Jarak Anoda Katoda (cm)

KonsentrasiTween 80 1%

KonsentrasiTween 80 2%

Page 54: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

34

perlakuan jarak anoda katoda 25 cm dan konsentrasi 1% sebesar 1,07. Perlakuan terbaik didapatkan pada jarak anoda katoda 15 cm. Hal ini disebabkan karena semakin pendek jarak anoda katoda maka semakin tinggi kuat medan listrik yang dihasilkan sehingga dapat meningkatkan permeabilitas sel bunga mawar dan mengakibatkan semakin banyak komponen yang terekstrak saat proses ekstraksi. Nisak (2013), menyebutkan ekstraksi melati putih menggunakan teknologi kejut listrik tegangan tinggi (PEF) terhadap mutu minyak atsiri melati concrete menghasilkan peningkatan nilai indeks bias pada perlakuan PEF 7 detik.Hal ini disebabkan semakin lama kejutan yang diberikan maka terjadi peningkatan komponen kimia penyusun minyak atsiri, sehingga menyebabkan kerapatan minyak bertambah dan indeks bias meningkat.

Perlakuan Tween 80 yang terbaik diperoleh pada konsentrasi 2%. Hal ini terjadi karena bagian hidrofilik pada Tween 80 mengelilingi membran sel yang bersifat hidrofilik, kemudian Tween 80 bekerja menurunkan tegangan pada fosfolipid, sehingga pelarut dapat berdifusi dengan mudah kedalam sel dan minyak yang terekstrak juga lebih banyak, maka komponen yang terekstrak juga lebih banyak dan mengakibatkan peningkatan nilai indeks bias.

Siburian (2005), pada penelitian isolasi dan identifikasi komponen utama minyak atsiri dari kulit buah jeruk manis (Citrus sinensis L.), dengan metode ekstraksi menggunakan lemak hewani bersifat surfaktan yaitu LARD. Pada penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa jumlah komponen kimia utama minyak atsiri kulit buah jeruk manis yang terisolasi dari hasil maserasi dengan lemak bersifat surfaktan lebih banyak, dari pada jumlah komponen kimia minyak atsiri yang menggunakan lemak tidak bersifat surfaktan. Hal tersebut dikarenakan sifat surfaktan yang dapat menurunkan tegangan sehingga dapat menjembatani antara dua gugus yang tidak saling menyatu.

Page 55: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

35

4.3 Warna 4.3.1 Warna Kecerahan (L*)

Berdasarkan analisa ragam rerata warna kecerahan (L*) yang dihasilkan minyak atsiri bunga mawar concrete dengan besar tegangan 1100 V, waktu 10 detik, dan frekuensi sebesar 583 Hz, diperoleh rerata warna kecerahan berkisar antara 79,000 sampai 85,000 (Lampiran 5). Nilai rerata warna kecerahan terendah sebesar 79,000, diperoleh pada perlakuan jarak anoda katoda PEF 25 cm, sedangkan nilai rerata warna kecerahan tertinggi sebesar 85,000, diperoleh pada perlakuan jarak anoda katoda PEF 15 cm (Tabel 4.3). Hasil analisa ragam menunjukkan bahwa faktor jarak anoda katoda dan konsentrasi Tween 80 memberikan pengaruh yang tidak nyata pada selang kepercayaan 95% dengan α=0,05 terhadap peningkatan nilai warna kecerahan minyak atsiri bunga mawar dan tidak terdapat interaksi dintara kedua faktor tersebut (Lampiran 5).

Tabel 4.3 Rerata Jarak PEF Warna L* Minyak Atsiri Bunga

Mawar

Jarak Anoda Katoda (cm)

Rerata Notasi BNT

15 85,000 a 1,809 20 79,000 b

25 73,500 c

Page 56: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

36

Gambar 4.3 Grafik Rerata Jarak PEF Warna L Minyak Atsiri Bunga Mawar.

Warna minyak atsiri bunga mawar dengan penerapan perlakuan pendahuluan menggunakan PEF dan Tween 80, adalah kuning kemerahan.Hasil analisa ragam dengan menggunakan uji BNT menujukkan bahwa perlakuan jarak anoda katoda dan Tween 80 padawarna L* dengan BNT 1,809 menyatakan bahwa, faktor yang berpengaruh nyata pada tingkat warna kecerahan adalah pada perlakuan jarak anoda katoda PEF.Hal tersebut dikarenakan zat antosianin yang berada pada mahkota bunga mawar merupakan zat warna yang berbentuk gumpalan, dan saat di PEF maka gumpalan zat warna tersebut menjadi pecah sehingga tingkat kecerahan pada minyak atsiri bunga mawar menjadi meningkat.Choviyaet al., (2011), menyatakan bahwa secara umum tingkat kecerahan baik pada perlakuan PEF ataupun kombinasi perlakuan PEF akan mengalami kenaikan dengan bertambahnya jumlah tegangan yang diberikan. Analisa ragam dengan menggunakan uji BNT 1,809menunjukkan bahwa, perlakuan Tween 80 pada warna L* tidak pengaruh nyata pada tingkat kecerahan minyak atsiri bunga mawar.Hal ini disebabkan karena penambahan

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

15 20 25

Rat

a-ra

ta W

arn

a L*

Jarak Anoda Katota (cm)

Page 57: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

37

konsentrasi Tween 80 tidak signifikan untuk mempengaruhi tingkat warna kecerahan pada minyak atsiri bunga mawar. 4.3.2 Warna Kemerahan (a*)

Berdasarkan analisa ragam rerata warna kemerahan (a*) yang dihasilkan minyak atsiri bunga mawar concrete dengan besar tegangan 1100 V, waktu 10 detik, dan frekuensi sebesar 583 Hz, diperoleh rerata warna kemerahan berkisar antara 18,000 sampai 20,133 (Lampiran 5). Nilai rerata warna kemerahan terendah sebesar 18,000, diperoleh pada perlakuan konsentrasi Tween 80 sebesar 1%, sedangkan nilai rerata warna kemerahan tertinggi sebesar 20,133 diperoleh pada perlakuan konsentrasi Tween 80 sebesar 2% (Tabel 4.3). Hasil analisa ragam menunjukkan bahwa faktor jarak anoda katoda dan konsentrasi Tween 80 memberikan pengaruh yang tidak nyata pada selang kepercayaan 95% dengan α=0,05 terhadap peningkatan nilai warna kemerahan minyak atsiri bunga mawar dan tidak terdapat interaksi dintara kedua faktor tersebut (Lampiran 5).

Tabel 4.4Rerata Konsentrasi Tween 80 Warna a* Minyak Atsiri

Bunga Mawar

Konsentrasi tween 80 (%)

Rerata Notasi BNT

1 18,000 a 0,951

2 20,133 b

Page 58: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

38

Gambar 4.4 Grafik Rerata Konsentrasi Warna a* Minyak Atsiri

Bunga Mawar. Dari Tabel 4.4 dan Grafik 4.4 diketahui bahwa, warna kemerahan minyak atsiri bunga mawar terendah 18.000 pada konsentrasi Tween 80 sebesar 1%, dan tertinggi20,133pada konsentrasi Tween 80 sebesar 2%. Hasil analisa ragam dengan menggunakan uji BNT 0,951 menunjukkan bahwa perlakuan Tween 80 pada warna kemerahan (a*) minyak atsiri bunga mawar, menunjukkan pengaruh nyata.Hal ini terjadi karena bagian hidrofilik pada Tween 80 mengelilingi membran sel yang bersifat hidrofilik, kemudian Tween 80 bekerja menurunkan tegangan pada fospolipid, sehingga pelarut dapat berdifusi dengan mudah kedalam sel dan zat warna merah yang ada pada sel juga ikut terekstrak lebih banyak seiring dengan peningkatan konsentrasi Tween 80. Pada Grafik 4.4 dapat dilihat peningkatan nilai warna kemerahan pada perlakuan konsentrasi Tween 80 yang diberikan. Semakin tinggi konsentrasi yang diberikan maka semakin tinggi tingkat warna kemerahan yang dihasilkan Pada analisa ragam dengan menggunakan uji BNT 0,951 menunjukkan bahwa perlakuan jarak anoda katoda PEF tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat warna kemerahan minyak atsiri bunga mawar.Hal ini disebabkan karena perlakuan PEF tidak mempengaruh warna kemerahan yang ditimbulkan.Choviya at al.,(2011), menyatakan bahwa nilai kroma atau nilai a* cenderung tidak ada perubahan yang signifikan pada variasi tegangan yang berbeda. Hal ini

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

1 2

Rat

a-ra

ta W

arn

a a*

Konsentrasi Tween 80 (%)

Page 59: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

39

menunjukkan bahwa PEF pada proses ekstraksi minyak atsiri bunga mawar tidak mempengaruhi karakteristik fisik pada minyak atsiri bunga mawar. 4.3.3 Warna Kekuningan (b*)

Berdasarkan analisa ragam rerata warna kekuningan (b*) yang dihasilkan minyak atsiri bunga mawar concrete dengan besar tegangan 1100 V, waktu 10 detik, dan frekuensi sebesar 583 Hz, diperoleh rerata warna kekuningan berkisar antara 39,867 sampai 43,200 (Lampiran 5). Nilai rerata warna kekuningan terendah sebesar 39,867, diperoleh pada konsentrasi Tween 80 sebesar 1%, sedangkan nilai rerata warna kekuningan tertinggi sebesar 43,200, diperoleh pada konsentrasi Tween 80 sebesar 2% (Tabel 4.3). Hasil analisa ragam menunjukkan bahwa faktor jarak anoda katoda dan konsentrasi Tween 80 memberikan pengaruh yang tidak nyata pada selang kepercayaan 95% dengan α=0,05 terhadap peningkatan nilai warna kekuningan minyak atsiri bunga mawar dan tidak terdapat interaksi dintara kedua faktor tersebut (Lampiran 5).

Tabel 4.5Rerata Konsentrasi Tween 80 Warna b* Minyak Atsiri

Bunga Mawar

Konsentrasi tween 80 (%)

Rerata Notasi BNT

1 39,867 a 0,815

2 43,200 b

Page 60: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

40

Gambar 4.5 Grafik Rerata Konsentrasi Warna b* Minyak Atsiri Bunga Mawar

Dari Tabel 4.5dan Grafik 4.5 diketahui bahwa, warna kekuningan minyak atsiri bunga mawar terendah 39,867 pada konsentrasi Tween 80 sebesar 1%, dan tingkat kekuningan tertinggi 43,200 pada konsentrasi Tween 80 sebesar 2%. Hasil analisa ragam dengan menggunakan uji BNT menunjukkan bahwa perlakuan Tween 80 pada warna kekuningan (b*) dengan nilai BNT 0,951 menunjukkan pengaruh nyata pada tingkat kekuningan minyak atsiri bunga mawar.Hal ini terjadi karena bagian hidrofilik pada Tween 80 mengelilingi membran sel yang bersifat hidrofilik, kemudian Tween 80 bekerja menurunkan tegangan pada fospolipid, sehingga pelarut dapat berdifusi dengan mudah kedalam sel dan zat warna kuning yang ada pada sel juga ikut terekstrak lebih banyak.Pada Grafik 4.5 dapat dilihat peningkatan nilai warna kekuningan (b*) pada perlakuan Konsentrasi Tween 80 yang diberikan. Semakin tinggi konsentrasi yang diberikan maka semakin tinggi tingkat kekuningan yang dihasilkan

Pada analisa ragam dengan menggunakan uji BNT menunjukkan bahwa perlakuan jarak anoda katoda PEF tidak berpengaruh nyata terhadap warna kekuningan (b*) minyak atsiri bunga mawar.Choviya at al., (2011), yang menyatakan bahwa nilai hue atau nilai b* cenderung tidak ada perubahan yang signifikan pada variasi tegangan yang berbeda.Hal ini menunjukkan bahwa PEF pada proses ekstraksi minyak atsiri bunga mawar tidak mempengaruhi karakteristik pada produk yang dihasilkan.

0.0010.0020.0030.0040.0050.00

1 2

Rat

a-ra

ta W

arn

a b

*

Konsentrasi Tween 80 (%)

Page 61: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

41

4.5 Perlakuan Terbaik Penentuan perlakuan terbaik menggunakan metode multiple attribute (Zeleny, 1992).Parameter yang digunakan adalah rendemen, indeks bias, dan warna L a*, b*.Nilai yang diharapkan pada semua parameter adalah yang tertinggi.Didapatkan perlakuan jarak anoda pada PEF dan konsentasi Tween 80 yang terbaik adalah pada jarak anoda katoda 15 cm dan konsentrasi Tween 80 sebesar 2%. Hasil perhitungan pemilihan perlakuan terbaik dapat dilihat pada Lampiran 5. 4.5Hasil Analisa GC-MS

Gambar 4.6GC-MS Componen Minyak Atsiri Bunga Mawar Pada Perlakuan Terbaik.

Hasil GC-MS menunjukkan bahwa perlakuan dengan kontrol menghasilkan 4 komponen, dengan komponen tertinggi yaitu phenethyl alcohol yang memiliki luas peak sebesar 59,77%, dan dodecane dengan luas peak sebesar 23,60%. komponen minyak atsiri bunga mawar yang dihasilkan dengan menggunakan perlakuan pendahuluan dengan hasil terbaik didapatkan pada jarak anoda katoda pada PEF sebesar 15 cm dan konsentrasi Tween 80 sebesar 2% menghasilkan 6

Page 62: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

42

komponen, dengan komponen tertinggi adalah pentacosane yang memiliki luas peak sebesar 42,05% dan phenethyl alcohol yang memiliki luas peak sebesar 25,60%. Dodecane adalah hidrokarbon alkana cair, biasanya digunakan sebagai pelarut(Anonymousc, 2014). Pentacosane adalah senyawa yang tidak larut dalam air.Biasanya digunakan sebagai pelumas.Pada minyak atsiri senyawa ini adalah senyawa parafin yang biasanya digunakan dalam pembuatan lilin aroma terapi atau sebagai pembuatan kosmetik.

Phenethyl alcoholadalah alkohol aromatik. Ditemukan dalam berbagai minyak esensialtermasuk mawar, cairan ini larut dengan etanol.Phenethyl alkohol adalah alkohol dengan bau bunga yang menyenangkan, oleh karena itu biasanya digunakan pada parfum, terutama ketika bau mawar yang diinginkan.Senyawa ini juga digunakan sebagai bahan tambahan dalam rokok, dan pengawet dalam sabun (Anonymousd, 2014).

4.6 Perbandingan Hasil Perlakuan Terbaik dengan Kontrol Hasil perbandingan kontrol danhasil perlakuan pendahuluan menggunakan jarak anoda katoda pada PEF 15 cm dan konsentrasi Tween 80 sebesar 2%, dalam menghasilkan minyak atsiri bunga mawar. Perbandingan hasil kontrol dan perlakuan terbaik dapat dilihat pada Tabel 4.6. Dari Tabel 4.6 diketahui bahwa nilai rendemen pada kontrol sebesar 0,238%, sedangkan rendemen hasil perlakuan terbaik didapatkan hasil sebesar 0,476%, selisih antara perlakuan kontrol dan perlakuan terbaik adalah 0,238%, peningkatan hasil rendemen terhadap kontrol yaitu sebesar 50%. Hal tersebut menunjukkan bahwa perlakuan pendahuluan dengan menggunakan perlakuan jarak anoda katoda pada PEF dan konsentrasi Tween 80, dapat meningkatkan hasil rendemen minyak atsiri bunga mawar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Nisak (2013), ekstraksi minyak melati dengan bantuan PEF sebagai perlakuan pendahuluan dengan tegangan 20 kV, frekuensi 22 kHz sistem batch dengan menggunakan waktu PEF 7 detik lebih efektif dan mampu meningkatkan rendemen sebesar 0,97% dibandingkan dengan menggunakan metode

Page 63: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

43

ekstraksi konvensional. Dobreva et al., (2011), pada penelitian hubungan peningkatan hasil minyak atsiri (Rosa Damascena. M) karena surfaktan dan maserasi mampu meningkatkan rendemen minyak atsiri bunga mawar. Hal tersebut dikarenakan penurunan tegangan permukaan pada permukaan epidermis yang menyebabkan kelenjar minyak dapat terdorong keluar akibat Tween dan efek maserasi.Hal ini mengakibatkan meningkatnya rendemen minyak atsiri bunga mawar. Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Uji Terhadap Kontrol dan

Perlakuan Terbaik

Uji Kontrol Hasil

Perlakuan Terbaik

Selisih Hasil

Perlakuan Terbaik

% PeningkatanTerhadap

Hasil Perlakuan Terbaik

Rendemen (%) 0,238 0,476 0,238 50%

Indeksbias 1,42 1,44 0,02 1,38%

L* 24,9 28,6 3,7 4,01%

a* 7,2 6,43 (-)0,77 (-)11,97%

b* 8,4 14,8 6,4 43,2%

Phenethyl Alcohol (%)

59,77 25,60 (-)34,17 (-)133,4%

Dodecane (%) 23,60 15,06 (-)8,54 (-)56,7%

1-Acetylbicyclo (%) 3,16 - - -

Isobutyl Ester (%) 1,06 - - -

Pentacosane (%) - 42,05 - -

Tetradecane (%) - 11,53 - -

Phenethyl acetat (%)

- 1,60 - -

1-Decene (%) - 1,48 - -

Pada perlakuan kontrol didapatkan nilai indeks bias sebesar 1,42, sedangkan pada perlakuan terbaik didapatkan nilai indeks bias sebesar 1,44. Selisih antara perlakuan kontrol dan perlakuan terbaik adalah sebesar 0,02, peningkatan hasil

Page 64: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

44

indeks bias terhadap kontrol sebesar 1,38%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan perlakuan pendahuluan menggunakan PEF dan Tween 80 dapat meningkatkan nilai indeks bias.Nisak (2013), menyebutkan ekstraksi melati putih menggunakan teknologi kejut listrik tegangan tinggi (PEF) terhadap mutu minyak atsiri melati concrete menghasilkan peningkatan nilai indeks bias pada perlakuan PEF 7 detik.Hal ini disebabkan semakin lama kejutan yang diberikan maka terjadi peningkatan komponen kimia penyusun minyak atsiri, sehingga menyebabkan kerapatan minyak bertambah dan indeks bias meningkat.Siburian (2005), menyatakan bahwa isolasi dan identifikasi komponen utama minyak atsiri dari kulit buah jeruk manis (Citrus sinensis L.), dengan metode ekstraksi menggunakan lemak hewani bersifat surfaktan yaitu LARD. Pada penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa jumlah komponen kimia utama minyak atsiri kulit buah jeruk manis yang terisolasi dari hasil maserasi dengan lemak bersifat surfaktan lebih banyak, dari pada jumlah komponen kimia minyak atsiri yang menggunakan lemak tidak bersifat surfaktan. Hal tersebut dikarenakan sifat surfaktan yang dapat menurunkan tegangan sehingga dapat menjembatani antara dua gugus yang tidak saling menyatu. Pada perlakuan kontrol didapatkan nilai kecerahan sebesar 24,9, sedangkan pada perlakuan terbaik didapatkan hasil 28,6. Selisih dari hasil kedua perlakuan tersebut adalah 3,7, peningkatan warna kecerahan terhadap kontrol yaitu 4.01%.Hasil analisa ragam dengan menggunakan uji BNT 1,809 menujukkan bahwa perlakuan PEF pada warna kecerahan (L*) berpengaruh nyata.Hal tersebut dikarenakan zat antosianin yang berada pada mahkota bunga mawar merupakan zat warna yang berbentuk gumpalan, dan saat di PEF maka gumpalan zat warna tersebut menjadi pecah sehingga tingkat kecerahan pada minyak atsiri bunga mawar menjadi meningkat.Choviya at al., (2011), menyatakan bahwa secara umum tingkat kecerahan baik pada perlakuan PEF ataupun kombinasi perlakuan PEF akan mengalami kenaikan dengan bertambahnya jumlah tegangan yang diberikan. Analisa ragam dengan menggunakan uji BNT 1,809 menunjukkan bahwa, perlakuan Tween 80 pada

Page 65: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

45

warna L* tidak pengaruh nyata pada tingkat kecerahan minyak atsiri bunga mawar.Hal ini disebabkan karena penambahan konsentrasi Tween 80 tidak signifikan untuk mempengaruhi tingkat warna kecerahan pada minyak atsiri bunga mawar. Pada perlakuan kontrol didapatkan nilai kemerahan sebesar 7,2 dan pada perlakuan terbaik didapatkan nilai kemerahan sebesar 6,43. Selisih dari dari kedua perlakuan tersebut adalah 0,77, penurunan warna kemerahan terhadap kontrol adalah 11,97%. Parameter dari tingkat warna kemerahan ini adalah yag terendah. Hasil analisa ragam dengan menggunakan uji BNT 0,951 menujukkan bahwa perlakuan Tween 80 pada warna kemerahan (a*) berpengaruh nyata pada tingkat kemerahan minyak atsiri bunga mawar.Hal ini terjadi karena bagian hidrofilik pada Tween 80 mengelilingi membran sel yang bersifat hidrofilik, kemudian Tween 80 bekerja menurunkan tegangan pada fospolipid, sehingga pelarut dapat berdifusi dengan mudah kedalam sel dan zat warna merah yang ada pada sel juga ikut terekstrak lebih banyak. Pada perlakuan kontrol didapatkan nilai warna kekuningan sebesar 8,4, sedangakan pada perlakuan terbaik didapatkan nilai kekuningan sebesar 14,8. Selisih antara kedua perlakuan tersebut adalah 6,4. Peningkatan warna kekuningan terhadap kontrol adalah 43,2%. Hasil analisa ragam dengan menggunakan uji BNT 0,8,15 menujukkan bahwa perlakuan Tween 80 pada warna kekuningan (b*) berpengaruh nyata pada tingkat kekuningan minyak atsiri bunga mawar.Hal ini terjadi karena bagian hidrofilik pada Tween 80 mengelilingi membran sel yang bersifat hidrofilik, kemudian Tween 80 bekerja menurunkan tegangan pada fospolipid, sehingga pelarut dapat berdifusi dengan mudah kedalam sel dan zat warna kuning yang ada pada sel juga ikut terekstrak lebih banyak. Pada perlakuan kontrol didapatkan 4 komponen minyak atsiri bunga mawar yaitu Phenethyl Alcoholdengan recent time 8,142, Dodecane dengan recent time 25,983, 1-Acetylbicyclo dengan recent time 6.083 ,dan Isobutyl Ester dengan recent time 24,392. Pada perlakuan terbaik diperoleh 6 komponen minyak atsiri bunga mawar yaituPhenethyl Alcohol dengan recent time8 ,217, Pentacocase dengan recent time 26,042,

Page 66: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

46

Dodecane dengan recent time 18,800, Tetradecane 24,433, Phenethyl Acetat dengan recent time 10,550, Dan 1-Decene dengan recent time 18,558. Hal ini sesuai dengan penelitian Guderjan et al. (2005), Komponen genistein dan daidzeinpada minyak kedelai meningkat hingga 20% saat dilakukan perlakuan awal menggunakan aplikasi medan listrik dibandingkan dengan perlakuan awal tanpa medan listrik. Perlakuan kontrol didapatkan Phenethyl Alcoholsebesar 59,77% dan pada perlakuan terbaik didapatkan nilai sebesar 25,60%. Selisih antara kedua perlakuan tersebut adalah 34,17%. Komponen dodecane pada perlakuan kontrol sebesar 23,60% dan pada perlakuan terbaik sebesar 15,06%. Selisih antara kedua perlakuan tersebut adalah 8,54%. Pada perlakuan kontrol terdapat zat 1-Acetylbicyclosebesar 3,16% dan Isobutyl Estersebesar 1,06%, kedua zat tersebut tidak terdapat pada perlakuan terbaik. Pada perlakuan terbaik terdapat juga zat Pentacosanesebesar 42,05%, Tetradecanesebesar 11,53%, Phenethyl acetatsebesar 1,60%, dan 1-Decene sebesar 1,48%. Komponen minyak atsiri bunga mawar yang dihasilkan pada penelitian ini adalah dalam bentuk concrete, dimana larutan yang terbentuk merupakan campuran dari minyak atsiri, lilin dan resin (komponen nonvolatile).Untuk menjadikan minyak atsiri bunga mawar ini absolute maka diperlukan perlakuan untuk memisahkan antara minyak dan resin. Armando (2009), menyatakan bahwa minyak atsiri yang berbentuk concretemerupakan campuran dari minyak atsiri, lilin dan resin (komponen nonvolatile). Untuk memisahkan minyak atsiri dari resin dan lilin maka dilakukan proses lebih lanjut, agar minyak atsiri yang didapatkan berbentuk absolute.

Page 67: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

47

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Dari hasil perlakuan terbaik didapatkan kombinasi

perlakuan terbaik yaitu jarak anoda pada PEF 15 cm dan konsentrasi Tween 80 sebesar 2%. Dari hasil kombinasi perlakuan tersebut didapatkan peningkatan terhadap rendemen minyak atsiri bunga mawar dari 0,238 menjadi 0,476; indeks bias dari 1,42 menjadi 1,44; warna L* dari 24,9 menjadi 28,667; warna a* dari 7,1 menjadi 6,433; warna b* dari 8,4 menjadi 14,800. Dari hasil analisis komponen kimia juga terjadi peningkatan nilai momponen dari 4 komponen menjadi 6 komponen dengan komponen aktif tertinggi pada perlakuan terbaik yaitu Phenethyl Alcohol 25,60% dan pentacosane 42,05%. 5.2 Saran Diharapkan pada penelitian selanjutnya dilakukan uji kualitas dengan menggunakan GC-MS. Uji kualitas sebaiknya dilakukan pada beberapa sampel, hal ini dikarenakan untuk mengetahui perbedaan kandungan pada setiap sampel.

Page 68: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

48

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih diberikan kepada Bapak Ir. Sukardi, MS yang telah memfasilitasi dan membiayai selama proses penelitian berlangsung

Page 69: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

49

DAFTAR PUSTAKA

Anonymousa. 2006. Budidaya naga. http://www griyokulo. tv/sejarah%20buah%20naga.html. Diakses Tanggal 18 Desember 2013.

Anonymousb. 2014. Emulsi. http://eldadamayan.Blog spot.com/

2014/06/laporan-praktek-pembuatan-emulsi.html. Diakses Tanggal 4 Agustus 2014.

Anonymousc. 2014. Dodecane. http://en.wikipedia.org/ wiki/

Dodecane. Diakses Tanggal 23 Maret 2014.

Anonymousd. 2014. Phenethyl alkohol. http://en. Wikipedia. org/wiki/Phenethyl_alkohol. Diakses Tanggal 23 Maret 2014.

Amiarsi, D., Yulianingsi., dan Sabari, S.D. 2006. Pengaruh Jenis dan Perbandingan Pelarut terhadap Hasil Ekstraksi Minyak Atsiri Mawar. In J.Hort 16(4): 356-359.

Apriliawan, H. 2010 Laban Electric Alat Pasteurisasi Susu

Kejut Listrik Tegangan Tinggi (Pulsed Electic Field) Menggunakan Flyback Transforer. Skripsi Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.

Armando, R. 2009. Memproduksi 15 Minyak Atsiri

Berkualitas. Penebar Swadaya. Depok. Basuki,T., Sudibyo, R., Bambang, E.H.B., dan Muhadi, A.W.

1995. Ekstraksi Uranium dengan Proses Ekstraksi Membran Emulsi Memakai Ekstraktan Tributilfosfat. Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah. ISSN 0216 – 3128.

Page 70: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

50

Belitz. H.D dan W.G Grosch. 1988. Food Chemistry. Springer Verley. Berlin.

Caroline. 2011. Pembutan Minyak Esensial dengan Cara

Destilasi. Universitas Indonesia. Depok. Choviya, H.L., Bambang S., Natalia E.J. 2011. Studi

Komparasi Inaktivasi Escherichia Coli dan Perubahan Sifat Fisik Pada Pasteurisasi Susu Sapi Segar Menggunakan Metode Pemanasan Dan Tanpa Pemanasan Dengan Kejut Medan Listrik. Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 12 No.1 (April 2011) 31-39.

Cueva. O., and Aryana, K.J. 2012. Bile Tolerance of

Lactibacillus Acrdophilus LA-K as Influenced by Various Pulsed Electric Field Condition. Advance in bioscience and biotechnology 3,620-625.

Damayanti, A., dan Endah A.F. 2012. Pemungutan Minyak

Atsiri Mawar (Rose Oil) dengan Metode Maserasi. Jurnal Bahan Alam Terbarukan Vol. 1 No. 2 Desember 2012.

Dobreva, A., Kovatchheva, N., Astatkie, T., and Zheljazkov, V.D.

2011. Improvement Of Essential Oil Yield Of Oil-Bearing (Rosa Damacena Mill) Duo to Surfactant and Maceration. Industrial Crops and Products 34:1649-1651.

Donsi, F., and Ferrari, G., 2010. Applications of Pulsed

Electric Field Treatments for the Enhancement of Mass Transfer from Vegetable Tissue. Food Eng Rev 2:109-130.

Guderjan, M., Elez, M., and Knorr, D. 2007. Application of

Pulsed Electric Fields at Oil Yield and Content of Functional Food Ingredients at The Production of Rapeseed Oil. Innov Food Sci Emerg 8: 55-62.

Page 71: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

51

Guenther, T. 1987. Minyak atsiri. Terjemahan oleh Ketaren, S.1990. Universitas Indonesia. Jakarta.

Han. J. 2007. Packaging for Nonthermal Processing of Food.

John Wiley and Son. New York. Hardjono, S. 2004. Kimia Minyak Atsiri. Gamma Press.

Yogyakarta. Hidayat, F.K. 1999. Ekstraksi Minyak Atsiri Daun Jeruk Purut

(Citrus Hystrix D) Pada Skala Pilot Plant. Institute Pertanian Bogor. Bogor.

Kastianti, N., dan Amalia, Z.Q. 2008. Laporan Penelitian

Pengambilan Minyak Atsiri Kulit Jeruk dengan Metode Ekstraksi Distilasi Vakum. Skripsi Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Undip. Semarang.

Ketaren, S. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Balai

Pustaka. Jakarta. Kusumawardhani, A.L., Sumarsono, S., dan Murdwiwanti,

A.G.S. 1992. Penerapan Extractor Pembuatan Minyak Mawar Bagi Pengrajin di Boyolali. Departemen Perindustrian RI. Badan Penelitian dan Pengembangan Industri. No. DP/Bd/BISm/1/1992. 10 – 29.

Lingga, L. 2008. Mawar. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Lopez, N., Puertolas, E., Condon, S.,Alvarez, I., and Raso, J.

2008. Application Of Pulsed Electric Fields For Improving The Maceration Process During Vinification Of Red Wine: Influence Of Grape Variety. Eur Food Res Technol 227:1099–1107.

Page 72: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

52

Maheswari, A.R., Sutrisno., Barkat, A., Hartono, B., Dan Stefani R.A. 2009. Metode Tegangan Listrik Tegangan Tinggi (HPEF) Sebagai Cara Mempertahankan Kualitas Fisik, Kimia, Dan Mikrobiologis Susu Segar. Prosiding Seminar Hasil-Hasil Penelitian IPB.

Nisak, H. 2013. Ekstraksi Melati Putih Menggunakan

Teknologi Kejut Listrik (Pulsed Electric Field) Terhadap Mutu Minyak Atsiri Concrete. Skripsi Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas brawijaya. Malang.

Noertjahyo, J.A. 2006. Anggrek Spesies Indah dan Langka.

http://anggrek-spechiast-in-orchids>>anggrek-spesies-indah-dan-langka.htm. Diakses Tanggal 31 Agustus 2013.

Panji, L.Y. 2005. Teknologi Ekstraksi Minyak Nilam. Penebar

Swadaya. Jakarta. Pavia, D.L.., Lampman, G.M., Kritz, G.S., dan Engel, R.G. 2006.

Introduction To Organic Laboratory Techniques. Thomson Brooks Publishing. New York.

Pariera, N. R., Galindo., Vicente. A., and Dejmek, P. 2009.

Effect of Pulsed Electic Field on The Viscoelastic Properties of Potatoe Tissue. Food Biophysics 4:229-239.

Pratama, Z. 2011. Fosfolipid Terkait Dengan Detergent.

http://prachzpratama2. blogspot.com/2011/04/fosfolipid-terkait-dengan-detergent.html. Diakses Tanggal 6 Agustus 2014.

Purbiati, T., Yuniarti., Darliah., Sasmayanti, N.S., dan

Sulistyowati, D. 2004. Karakteristik Varietas Unggul Bunga Mawar Potong Pergiwo dan Pergiwati. Agrosains 6(2): 64-69.

Page 73: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

53

Ribkahwati. Purnobasuki, H., Isnaeni., dan Utami, E.S. 2012. Profil Minyak Atsiri Mahkota Bunga Mawar (Rosa hybrid L.) Kultivar Lokal. Skripsi Fakultas Pertanian. Universitas Wijaya Kusuma. Surabaya.

Saati,E.A., dan Mochammad, W. 2007. Draf Paten:Produk

Pewarna Alami Makan Dari Bunga Mawar Merah (Rosa,Sp) dan Proses Pembuatannya. Lembaga Penelitian UMM. Malang.

Sani, S.N., Racchmawati, R., Mahfud. 2012. Pengambilan

Minyak Melati dengan Metode Enfleurasi dan Ekstraksi Pelarut Menguap. Teknik Pomits vol. 1, No.1, 1-4.

Setiawan, B.A. 2007. Deteksi Kematangan Buah Berdasarka

Uji Warna Menggunakan Color Rider. Skripsi. Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Diponegoro. Semarang.

Siburian, R. 2008. Isolasi Dan Identifikasi Komponen Utama

Minyak Atsiri Dari Kulit Buah Jeruk Manis (Citrus Sinensis L.) Asal Timor, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Natur Indonesia 11(1): 8-13.

Spree. 1998. Milk and Product Technology. Maecel Dekker.

New York. Sudarmaji, S., B, Haryono, dan Suhardi. 1997. Prosedur

Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Penerbit Liberty. Jakarta.

Sudjadi. 1986. Metode Pemisahan. Kanisius. Yogyakarta. Suryowinoto, M. 2003. Pemuliaan Tanaman Secara In Vitro.

Kanisius. Yogyakarta.

Page 74: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

54

Tintcher,F., Dobreva, A., Schulz, H., and Toeptl. 2012. Effect of pulsed electric field on yield and chemical composition of rosa oil (Rosa Damascene Mill). Jeobp 15(6); 876-884.

Winarno,F.G. 1973. Teknologi Pangan. Institute Pertanian

Bogor. Bogor. Yulianingsih., Amiarsih, D., Tahir, R., dan Sabari, S.D. 2006.

Seleksi Jenis Bunga untuk Produksi Mutu Minyak et al. Mawar. In J.Hort. 16(4): 345-348.

Yuwono, S.S Dan Susanto. 1998. Pengujian Fisik Pangan.

Teknologi Hasil Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.

Zeleny, M. 1982. Multiple Criteria Decision Making. Mc Graw-

Hill. New York.

Page 75: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

55

Lampiran 1. Hasil Penelitian Pendahuluan Pada penelitian pedahuluan dilakukan perlakuan-perlakuan untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh dan dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan penelitian lanjutan. Dalam penelitian pendahuluan ini mengacu pada penelitian terdahulu. Hasil dari penelitian pendahuan adalah sebagai berikut. Metode ekstraksi yang digunakan adalah dengan pelarut menguap, metode maserasi. Menurut penelitian Sani dkk., (2012), metode enflurasi memberikan rendemen yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode maserasi, namun aroma yang paling mendekati tanaman penghasilnya adalah dengan metode maserasi. Hal ini di sebabkan, metode enfleurasi menggunakan adsorben lemak sebagai penyerap minyak, sehingga ada aroma lemak yang ikut dalam minyak. Sedangkan untuk metode maserasi bahan kontak langsung dengan pelarut sehingga tidak tercampur aroma atau zat yang lain. Pada penelitian terdahulu yang dilakukan perlakuan pada bunga tabur dengan 2 metode yaitu enfleurasi dan maserasi didapatkan hasil sebagai berikut.

Jenis Pelarut Hasil

Enfleurasi Tidak ada minyak Maserasi Menghasilkan minyak

Selanjutnya dilakukan penelitian pendahuluan menggunakan dua jenis bunga yang berbeda yaitu bunga tabur dan bunga potong. Hasil peelitian menunjukkan bahwa bunga potong lebih banyak mengandung zat pewarna, sedangkan pada bunga tabur lebih banyak mengandung minyak atsiri. Hal tersebut dikarenakan kandungan minyak atsiri pada bunga mawar tabur lebih banyak dibandingkan pada bunga mawar potong. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Ribkawati, (2012), yang menyatakan kandungan Phenethyl Alcohol pada bunga yang berada di pasar (bunga tabur) lebih tinggi

Page 76: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

56

dibandingan bunga mawar potong. Phenethyl Alcohol adalah senyawa yang mengandung aroma harum. Berikut adalah tabel hasil ekstraksi minyak atsiri bunga dengan menggunakan pelarut ethanol dan n-Heksan, serta menggunakan jenis bunga yang berbeda yaitu bunga mawar tabur dan mawar potong.

1. Bunga dengan pelarut ethanol

Jenis Bunga Mawar

Maserasi dengan Pelarut Ethanol

Potong Menghasilkan pewarna merah Tabur Menghasilkan pewarna merah

muda

2. Bunga dengan pelarut n-heksan

Jenis Bunga Mawar

Maserasi dengan Pelarut n-Heksan

Potong Menghasilkan pewarna merah dan sedikit minyak atsiri.

Tabur Menghasilkan minyak atsiri

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa bunga tabur

menghasilkan minyak atsiri bunga mawar sedangkan bunga potong menghasilkan pewarna. Pada tabel tersebut juga diketahui bahwa pelarut ethanol menghasilkan pewarna pada bunga tabur sedagkan pelarut n-heksan menghasilkan minyak atsiri. Hal ini sejalan dengan penelitian Damayanti (2012), yang menyatakan bahwa pelarut n-heksan lebih sedikit menghasilkan rendemen dibandingkan dengan pelarut ethanol, karena pelarut n-heksan lebih selektif dalam melarutkan zat lilin dan zat pewangi.

Selanjutnya dilakukan penelitian pendahuluan terhadap waktu pada PEF. Pada waktu 10 detik dan 15 detik diperoleh hasil bahwa dalam waktu 10 detik menghasilkan minyak atsiri bunga mawar lebih banyak di bandingkan dengan waktu 15 detik yang menghasilkan minyak lebih sedikit dan minyak tersebut cepat mengering. Berikut adalah tabel hasil perlakuan waktu PEF dan hasil minyak atsiri bunga mawar yang diperoleh.

Page 77: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

57

Waktu Hasil

10 detik Minyak lebih banyak 15 detik Minyak sedikit dan kering

Jarak anoda katoda pada perlakuan PEF dapat mempengaruhi hasil minyak atsiri yang diperoleh. Menurut penelitian Cueva, et al (2012), menyatakan dengan medan listrik yang tinggi belum dapat menghasilkan hasil yang optimal pada cairan ampedu, pada kekuatan medan listrik 5kV/cm dapat menghasilkan toleransi yang optimal. Kekuatan medan listrik merupakan perbandingan antara voltase dengan jarak anoda katoda, dengan voltase 1 kV maka diperoleh jarak anoda katoda pada PEF sebesar 0,5 cm. Maka dilakukan percobaan terhadap bunga dengan jarak 15 cm dan 20 cm, diperoleh hasil bahwa dengan jarak yang semakin jauh maka di peroleh minyak yang lebih optimal. Berikut adalah tabel hasil penelitian terdahulu mengenai jarak anoda katoda pada PEF.

Jarak Hasil

15 cm Minyak sedikit 20 cm Minyak banyak

Pada penelitian pendahuluan dilakukan proses PEF

dengan voltase sebesar 1100 V dan frekuensi sebesar 583 Hz. Menurut penelian Nisak (2013), dilakuan proses PEF terhadap bunga melati dengan voltase 20 kV dan frekuensi 22 kHz. Pada bunga mawar diterapkan perlakuan volatase dan frekuensi yang lebih rendah, karena di mungkinkan akan terjadi kerusakan pada minyak atsiri bunga mawar. Proses evaporasi minyak atsiri bunga melati menggunakan vacuum rotary evaporator dengan suhu 350C, putaran 70 rpm, tekanan 550 mmHg, selama ± 30 menit. Pada bunga mawar juga di terapkan proses evaporasi yang sama, karena metode eksraksi yang digunakan dan pelarut yang digunakan sama.

Surfaktan yang digunakan yaitu tween 80 (sorbiton monostearat). Tween 80 dipilih karena sifatnya yang larut dalam air, alkohol dioxin, etil asetat, dan alkohol. Pada penelitian

Page 78: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

58

terdahulu diketahui bahwa konsentrasi surfaktan mempengaruhi kestabilan emulsi. Menurut Basuki, et al (1995) Kestabilan membran emulsi cair sangat ditentukan dari persen surfaktan yang digunakan, dan untuk mencapai nilai optimal dibutuhkan surfaktan sebanyak 5%. Pada panelitian kali ini saya mengunakan tween 80 sebanyak 1% dan 2% (v/v), untuk ekstraksi minyak atsiri bunga mawar.

Page 79: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

59

Lampiran 2. Prosedur Analisa Uji Fisik A. Prosedur Analisa Rendemen (Yuwono dan Susanto, 1998)

1) Bahan baku dari sampel sebelum diolah ditimbang

terlebih dahulu dengan menggunakan timbangan analitik untuk mengetahu berat bahan.

2) Setelah selesai diolah, diukur dengan pipie ukur untuk mengetahui berat akhir.

3) Rendemen dihitung dengan persamaan:

Rendemen (%) = ( )

( )

B. Prosedur Analisis Indeks Bias (Sudarmadji dkk., 1997).

1) Prisma refraktormeter terlebih dahulu dibersihkan

dengan alkohol dan dikeringkan sebelum digunakan. 2) Teteskan contoh pada prisma refraktometer secukupnya,

biarkan 1-2 menit untuk mencapai temperature yang dikehendaki.

3) Baca indeks bias yang terdapat pada refraktometer. 4) Setelah selesai prisma harus dibersihkan dengan

toluene atau kloroform, menggunakan kertas lensa, pada saat pengusap jangan menekan permuaan.

5) Pengukuran indeks bias diperoleh dengan perhitungan: R = R’ – K (T – T’)

Keterangan: a. R = Indeks bias pada temperatur T0C. b. R’ = Pembacaan indeks bias pada tempteratur

T0C. c. T = Temperatur yang dikehendaki (temperatur

standar 200C). d. T’ = Temperatur pembacaan. e. K = 0,000365 untuk lemak

= 0,000385 untuk minyak.

Page 80: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

60

C. Prosedur Analisa Derajat Kecerahan (Setiawan, 2007)

Analisa sifat fisik dari minyak atsiri bunga mawar yang dilakukan yaitu analisis brightness dengan metode L, a*, dan b*. cara pengujian adalah sebagai berikut.

1. Siapkan sample yang akan didiagnosis. 2. Hidupkan colour rider. 3. Tentukan target pembacaan L*,a*, dan b*. 4. Muncul hasil pengukuran pada layar (L* untuk kecerahan

warna, a* dan b* untuk koordinat kromatis).

Page 81: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

61

Lampiran 3. Penilaian Pemilihan Perlakuan Terbaik Metode Zeleny (Zeleny, 1982).

Untuk menentukan kombinasi perlakuan terbaik digunakan metode multiple attribute dengan prosedur pembobotan sebagai berikut: 1. Menentukan nilai ideal pada masing-masing parameter.

Nilai ideal adalah nilai yang sesuai dengan pengharapan yaitu nilai maksimal atau nilai minimal dari suatu parameter. Untuk parameter dengan rerata semakin tinggi semakin baik, maka nilai terendah sebagai nilai terjelek. Berikut merupakan nilai ideal parameter pada penelitian ini.

2. Menghitung derajat kerapatan (dk)

Derajat kerapatan dihitung berdasarkan nilai ideal masing-masing parameter.

Bila nilai ideal minimal, maka:

dk =

Bila nilai ideal maksimal, maka:

dk =

3. Menghitung jarak kerapatan

Dengan asumsi bahwa semua parameter penting, jarak kerapatan (λ) dihitung berdasarkan jumlah parameter pada masing-masing perlakuan.

4. Perlakuan terbaik dipilih dari perlakuan yang mempunyai nilai L1,L2, dan L∞ minimal.

Parameter Asumsi nilai ideal

Indeks bias Tertinggi Rendemen Tertinggi Warna Tertinggi

Page 82: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

62

Lampiran 4. Prosedur analisa kualitas dengan GC-MS (Pavia et al., 2006).

Gas Chromatography Mass Spectrometry (GC-MS)

merupakan metode pemisahan senyawa organik dengan menggunakan dua metode analisis senyawa yaitu kromatografi gas (GC) untuk menganalisis jumlah senyawa secara kuantitatif, dan spektrometri mass (MS) untuk menganalisis struktur molekul senyawa. Tahap-tahap rancangan penelitian (GC-MS) adalah sebagai berikut:

1) Preparasi sample 2) Menginjeksikan campuran larutan ke kolom GC lewat

heated injection port. 3) GC separation, campuran dibawa gas pembawa

(biasanya Helium) dengan laju alir tertentu melewati kolom GC yang dipanaskan dalam pemanas.

4) MS detector, spectra massa dari senyawa yang tidak diketahui dapat terindentifikasi dengan referensi komputerisasi.

5) Scanning, spectra massa dicatat secara reguler dalam interval 0,5–1 detik selama pemisahan GC dan disimpan dalam sistem instrumen data untuk digunakan dalam analisis.

Page 83: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

63

Lampiran 5. Analisa Data

1. Data Analisis Rendemen

Perlakuan Ulangan

Total Rerata I II III

J1K1 0.442 0.476 0.442 1.36 0.453

J1K2 0.476 0.476 0.476 1.43 0.476

J2K1 0.408 0.408 0.408 1.22 0.408

J2K2 0.442 0.442 0.408 1.29 0.431

J3K1 0.306 0.306 0.306 0.92 0.306

J3K2 0.376 0.376 0.376 1.13 0.376

Total 2.45 2.48 2.42 7.35 2.450

Tabel Dua Arah

Perlakuan K1 K2 Total Rata-Rata

J1 1.36 1.43 2.79 1.394

J2 1.22 1.29 2.52 1.258

J3 0.92 1.13 2.05 1.023

Total 3.50 3.85 7.35 3.68

Rata-Rata 1.167 1.283

Analisis Ragam

SK DB JK KT F-HIT NOTASI F-TABEL

0.05

Kelompok 2 0.0004 0.0002 1.6667 tn 4.1

Perlakuan 17 0.0559 0.0033 28.4249 * 2.81

J 2 0.0470 0.0235 203.1546 * 4.1

K 1 0.0067 0.0067 57.5336 * 4.96

JK 2 0.0022 0.0011 9.69 * 4.10

Galat 10 0.0012 0.0001

Total 17 0.0574

Page 84: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

64

Uji DMRT Perlakuan

0.306 0.376 0.408 0.431 0.453 0.476 JND JNT

0.306 0.070* 0.102* 0.125* 0.147* 0.170* 3.15 0.000210

0.376 0.032* 0.055* 0.077* 0.100* 3.29 0.000220

0.408 0.023* 0.045* 0.068* 3.38 0.000226

0.431 0.023* 0.045* 3.43 0.000229

0.453 0.023* 3.46 0.000231

0.476 3.49 0.000233

Notasi a b c d e f Perlakuan J3K1 J3K2 J2K1 J2K2 J1K1 J1K2

Page 85: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

65

2. Data Analisis Indeks Bias

Perlakuan Ulangan

Total Rerata I II III

J1K1 1.41 1.34 1.41 4.16 1.39

J1K2 1.46 1.41 1.46 4.33 1.44

J2K1 1.34 1.43 1.28 4.05 1.35

J2K2 1.43 1.34 1.32 4.09 1.36

J3K1 1.1 1.02 1.1 3.22 1.07

J3K2 1.28 1.32 1.38 3.98 1.33

Total 8.02 7.86 7.95 23.83 7.943

Tabel Dua Arah

Perlakuan K1 K2 Total Rata-Rata

J1 4.16 4.33 8.49 4.245

J2 4.05 4.09 8.14 4.070

J3 3.22 3.98 7.20 3.600

Total 11.43 12.40 23.83 11.92

Rata-Rata 3.810 4.133

Analisis Ragam

SK DB JK KT F-HIT NOTASI F-TABEL

0.05

Kelompok 2 0.00 0.00 0.35 tn 4.1

Perlakuan 17 0.25 0.01 4.83 * 2.81

J 2 0.15 0.07 24.41 * 4.1

K 1 0.05 0.05 17.20 * 4.96

JK 2 0.05 0.02 8.07 * 4.1

Galat 10 0.03 0.003

Total 17 0.28

Page 86: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

66

Uji DMRT Perlakuan

1.073 1.327 1.350 1.363 1.387 1.443 JND JNT

1.07 0.253* 0.277* 0.290* 0.313* 0.370* 3.15 0.00553

1.33 0.023* 0.037* 0.060* 0.117* 3.29 0.00577

1.35 0.013* 0.037* 0.093* 3.38 0.00593

1.36 0.023* 0.080* 3.43 0.00602

1.39 0.057* 3.46 0.00607

1.44 3.49 0.00612

Notasi a b c d e f Perlakuan J1K1 J1K2 J2K1 J2K2 J3K1 J3K2

Page 87: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

67

3. Data Analisis Warna L*

Perlakuan Ulangan

Total Rerata I II III

J1K1 29 27 28 84.00 28.000

J1K2 29 28 29 86.00 28.667

J2K1 25 26 27 78.00 26.000

J2K2 26 27 27 80.00 26.667

J3K1 25 24 24 73.00 24.333

J3K2 26 25 23 74.00 24.667

Total 160.00 157.00 158.00 475.00 158.333

Tabel Dua Arah

Perlakuan K1 K2 Total Rata-Rata

J1 84.00 86.00 170.00 85.000

J2 78.00 80.00 158.00 79.000

J3 73.00 74.00 147.00 73.500

Total 235.00 240.00 475.00 237.50

Rata-Rata 78.333 80.000

Analisis Ragam

SK DB JK KT F-HIT NOTASI F-TABEL

0.05

Kelompok 2 0.78 0.39 0.39 tn 4.1

Perlakuan 17 45.61 2.68 2.71 tn 2.81

J 2 44.11 22.06 22.30 * 4.1

K 1 1.39 1.39 1.40 tn 4.96

JK 2 0.11 0.06 0.06 tn 4.1

Galat 10 9.89 0.99

Total 17 56.28

Page 88: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

68

Uji BNT Faktor J

Uji BNT Faktor K

73.500 79.000 85.000 KTG BNT 0,05

73.500 5.500 11.500

0.989 1.809 79.000 6.000

85.000

Notasi a b c

Perlakuan J1 J2 J3

78.333 80.000 KTG BNT 0,05

78.333 1.667 0.989 1.809

80.000

Notasi a a

Perlakuan K1 K2

Page 89: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

69

4. Data Analisis Warna a*

Tabel Dua Arah

Tabel Analisa Ragam

SK DB JK KT F-HIT NOTASI F-TABEL

0.05

Kelompok 2 0.16 0.08 0.30 tn 4.1

Perlakuan 17 4.04 0.24 0.87 tn 2.81

J 2 1.75 0.87 3.19 tn 4.1

K 1 2.28 2.28 8.32 * 4.96

JK 2 0.02 0.01 0.04 tn 4.1

Galat 10 2.74 0.27

Total 17 6.94

Perlakuan Ulangan

Total Rerata I II III

J1K1 6.1 7.1 6.1 19.30 6.433 J1K2 7.2 7.1 7.1 21.40 7.133 J2K1 6.4 5 6.1 17.50 5.833 J2K2 6.4 7.1 6.4 19.90 6.633 J3K1 5 6.1 6.1 17.20 5.733 J3K2 6.3 6.4 6.4 19.10 6.367 Total 37.40 38.80 38.20 114.40 38.133

Perlakuan K1 K2 Total Rata-Rata

J1 19.30 21.40 40.70 20.350 J2 17.50 19.90 37.40 18.700 J3 17.20 19.10 36.30 18.150

Total 54.00 60.4 114.40 57.20 Rata-Rata 18.00 20.13 20.1333

Page 90: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

70

Uji BNT Faktor J

18.150 18.700 20.350 KTG BNT 0,05

18.150 0.550 2.200

0.274 0.951 18.700 1.650

20.350

Notasi a a b

Perlakuan J1 J2 J3

Uji BNT faktor K

18.000 20.133 KTG BNT 0,05

18.000 2.133 0.274 0.951

20.133

Notasi a b

Perlakuan K1 K2

Page 91: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

71

5. Data Analisis Warna b*

Tabel Dua Arah

Analisis Ragam

Perlakuan Ulangan

Total Rerata I II III

J1K1 13.4 13.4 13.4 40.20 13.400 J1K2 14.4 14.4 15.6 44.40 14.800 J2K1 14.4 13.4 13.4 41.20 13.733 J2K2 14.4 14.4 14 42.80 14.267 J3K1 13.4 12.4 12.4 38.20 12.733 J3K2 14.4 14 14 42.40 14.133

Total 84.40 82.00 82.80 249.20 83.067

Perlakuan K1 K2 Total Rata-Rata

J1 40.20 44.40 84.60 42.300

J2 41.20 42.80 84.00 42.000

J3 38.20 42.40 80.60 40.300

Total 119.60 129.60 249.20 124.60

Rata-Rata 39.867 43.200

SK DB JK KT F-HIT NOTASI F-TABEL

0.05

Kelompok 2 0.50 0.25 1.24 tn 4.1

Perlakuan 17 7.86 0.46 2.30 tn 2.8

J 2 1.55 0.78 3.86 tn 4.1

K 1 5.56 5.56 27.65 * 4.96

JK 2 0.75 0.38 1.87 tn 4.1

Galat 10 2.01 0.20

Total 17 10.36

Page 92: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

72

Uji BNT Faktor J

40.300 42.000 42.300 KTG BNT 0,05

40.300 1.700 2.000

0.201 0.815 42.000 0.300

42.300

Notasi a b b Perlakuan J1 J2 J3

Uji BNT Faktor K

39.867 43.200 KTG BNT 0,05

39.867 3.333 0.201 0.815

43.200

Notasi a a

Perlakuan K1 K2

Page 93: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

73

Perlakuan Terbaik:

J1K1 J1K2 J2K1 J2K2 J3K1 J3K2

Rendemen 0.45 0.48 0.41 0.43 0.31 0.38

Indeks Bias 1.39 1.44 1.35 1.36 1.07 1.33

Warna L* 28.00 28.67 26.00 26.67 24.33 24.67

Warna a* 6.43 7.13 5.83 6.63 5.73 6.37

Warna b* 13.40 14.80 13.73 14.27 12.73 14.13

Rendemen 0.95 1.00 0.86 0.90 0.64 0.79

Indeks Bias 0.96 1.00 0.94 0.94 0.74 0.92

Warna L* 0.98 1.00 0.91 0.93 0.85 0.86

Warna a* 0.90 1.00 0.82 0.93 0.80 0.89

Warna b* 0.91 1.00 0.93 0.96 0.86 0.95

J1K1 J1K2 J2K1 J2K2 J3K1 J3K2

Rendemen 0.19 0.20 0.17 0.18 0.13 0.16

Indeks Bias 0.19 0.20 0.19 0.19 0.15 0.18

Warna L* 0.20 0.20 0.18 0.19 0.17 0.17

Warna a* 0.18 0.20 0.16 0.19 0.16 0.18

Warna b* 0.18 0.20 0.19 0.19 0.17 0.19

Jumlah 0.94 1.00 0.89 0.93 0.78 0.88

L1 0.06 0.00 0.11 0.07 0.22 0.12

J1K1 J1K2 J2K1 J2K2 J3K1 J3K2

Rendemen 0.04 0.00 0.08 0.06 0.12 0.09

Indeks Bias 0.04 0.00 0.05 0.05 0.10 0.06

Warna L* 0.03 0.00 0.06 0.05 0.08 0.07

Warna a* 0.06 0.00 0.09 0.05 0.09 0.07

Warna b* 0.06 0.00 0.05 0.04 0.07 0.04

L2 0.24 0.00 0.33 0.25 0.46 0.33

Page 94: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

74

J1K1 J1K2 J2K1 J2K2 J3K1 J3K2

Rendemen 0.01 0.00 0.03 0.02 0.07 0.04

Indeks Bias 0.01 0.00 0.01 0.01 0.05 0.02

Warna L* 0.00 0.00 0.02 0.01 0.03 0.03

Warna a* 0.02 0.00 0.04 0.01 0.04 0.02

Warna b* 0.02 0.00 0.01 0.01 0.03 0.01

L~ 0.02 0.00 0.04 0.01 0.05 0.03

J1K1 J1K2 J2K1 J2K2 J3K1 J3K2

L1 0.06 0.00 0.11 0.07 0.22 0.12

L2 0.24 0.00 0.33 0.25 0.46 0.33

L~ 0.02 0.00 0.04 0.01 0.05 0.03

JUMLAH 0.32 0.00 0.47 0.33 0.73 0.48

**

Keterangan : ** (perlakuan terbaik)

Page 95: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

75

Lampiran 6. Hasil GC-MS Minyak Atsiri Bunga Mawar Kontrol

Page 96: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

76

Page 97: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

77

Page 98: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

78

Page 99: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

79

Lampiran 7. Hasil GC-MS Minyak Atsiri Bunga Mawar

Perlakuan Terbaik.

Page 100: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

80

Page 101: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

81

Page 102: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

82

Page 103: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

83

Page 104: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

84

Page 105: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

85

Page 106: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

86

Lampiran 8 Dokumentsi

Mahkota bunga mawar Proses PEF (Pulsed Electric Field)

Pengenceran Tween 80 Pencampuran Tween 80 dan

mahkota bunga mawar

Proses Ekstraksi Perendaman

Page 107: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

87

Solute minyak atsiri yang bercampur

n-heksan dan Tween 80

Solvent Filtrat minyak atsiri yang

bercampurn-heksan

Proses pemisahan filtrat Minyak concrete mawar

Minyak mawar kontrol

Page 108: APLIKASI PEF (Pulsed Electric Field) dan TWEEN 80 pada ...repository.ub.ac.id/149782/1/SKRIPSI_NITA.pdf · Tween 80 adalah surfaktan yang memiliki nilai HLB yang tinggi, baik digunakan

88