Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis

13
APLIKASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM BISNIS Wahono Diphayana

Transcript of Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis

Page 1: Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis

APLIKASI

KEBIJAKAN FISKAL

DALAM BISNIS

Wahono Diphayana

Page 2: Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis

Pengertian Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal (fiscal policy) adalah suatu kebijakan

ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi

perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan

mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Ini

merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang aggaran

dan belanja negara dengan maksud mempengaruhi

jalannya perekonomian. Di Indonesia kebijakan fiskal

tergambar dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara).

Page 3: Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis

Penerimaan Pemerintah

Instrumen kebijakan fiskal dari sisi penerimaan

pemerintah berhubungan erat dengan pajak. Pajak

adalah kewajiban yang harus dibayarkan masyarakat

kepada pemerintah dan masyarakat tidak menerima

imbalan atau balas jasa langsung darinya. Membayar

pajak berarti mengurangi daya beli masyarakat. Pajak

yang diterima pemerintah dipergunakan untuk

membiayai operasional pemerintahan dan menjalankan

pembangunan.

Pajak yang dipungut dari masyarakat dapat dibagi dua,

yaitu sebagai berikut.

1. Pajak langsung

2. Pajak tidak langsung

Page 4: Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis

Pajak Langsung adalah pajak yang langsung

dikenakan kepada wajib pajak. Contohnya Pajak

Penghasilan (PPh) dan Pajak Bumi dan Bangunan

(PBB).

Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang tidak

langsung dikenakan kepada wajib pajak tetapi

melalui pihak ketiga. Contohnya Bea Masuk dan

Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Disamping itu di Indonesia dikenal Penerimaan

Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk pelayanan jasa

pemerintah kepada masyarakat.

Page 5: Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis

Berdasarkan besarnya pungutan, maka pajak

dapat digolongkan menjadi tiga yaitu :

1. Pajak Degresif

2. Pajak Proporsional

3. Pajak Progresif

Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak

yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi.

Selain dari pajak penerimaan pemerintah dapat

berasal dari pinjaman dalam negeri, pinjaman

luar negeri, pendapatan dari badan usaha milik

negara.

Page 6: Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis

Pengeluaran Pemerintah

Pengeluaran pemerintah digunakan untuk mengatur dan

mengurus negara, membayar gaji pegawai negeri, membiayai

anggaran rutin dan pembangunan kementerian dan lembaga

negara dan lain-lain.

Jumlah pengeluaran pemerintah dipengaruhi oleh beberapa

faktor diantaranya :

1. Proyeksi atau perkiraan jumlah pajak yang akan diterima

pemerintah

2. Tujuan ekonomi yang ingin dicapai

3. Pertimbangan politik dan keamanan

Page 7: Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis

Jenis pengeluaran pemerintah lainnya adalah

transfer payment (pembayaran transfer

pemerintah), yaitu jenis pengeluaran pemerintah

yang tidak memperoleh balas jasa langsung,

melainkan sebagai imbalan balas jasa atau

merupakan kewajiban pemerintah, seperti

pembayaran pensiun, subsidi, bea siswa dan

lain-lain.

Page 8: Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis

Jenis Kebijakan Fiskal

a. Anggaran Defisit (Defisit Budget)/Kebijakan Fiskal Ekspansif

Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk

membuat pengeluaran lebih besar dari penerimaan

b. Anggaran Surplus (Surplus Budget)/Kebijakan Fiskal

Kontraktif

Anggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk

membuat penerimaannya lebih besar daripada

pengeluarannya

c. Anggaran Berimbang (Balanced Budget)

Anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan

pengeluaran sama besar dengan pemasukan.

Page 9: Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis

Tiga Prinsip yang Mendasari Penyusunan APBN di

Indonesia

a. Prinsip Berimbang

Menurut prinsip ini besarnya sisi pengeluaran sama dengan sisi

penerimaan.

b. Prinsip Anggaran Dinamis

Menurut prinsip ini pembangunan diutamakan dengan dibiayai oleh

kemampuan keuangan dalam negeri. Bila besarnya dana pembangunan

setiap tahunnya meningkat dan berasal dari tabungan pemerintah yang

berarti pertumbuhan tabungan pemerintah positif, maka disebut sebagai

anggaran dinamis absolut. Sedangkan bila dana pembangunan yang

berasal dari pinjaman luar negeri setiap tahunnya mengalami

pertumbuhan yang menurun, maka keadaan ini disebut anggaran

dinamis relatif.

c. Prinsip Anggaran Fungsional

Berdasarkan prinsip ini ditetapkan bahwa semua bantuan luar negeri

hanya dipergunakan untuk membiayai pembiayaan pembangunan, dan

bukan untuk membiayai pengeluaran rutin.

Page 10: Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis

Fungsi Utama Kebijakan Fiskal

a. Fungsi Alokasi

Kebijakan fiskal berfungsi untuk mengalokasikan faktor-faktor produksi

yang tersedia di dalam masyarakat sedemikian rupa sehingga kebutuhan

masyarakat berupa public goods (barang public), seperti jalan,

pendidikan dan tempat ibadah dapat terpenuhi secara layak dan dapat

dinikmati oleh seluruh masyarakat.

b. Fungsi Distribusi

Kebijakan fiskal berfungsi agar pembagian pendapatan nasional dapat

lebih merata di semua kalangan masyarakat dan tingkat kehidupan,

sehingga kesenjangan antara yang kaya dengan yang miskin tidak terlalu

lebar.

c. Fungsi Stabilisasi

Kebijakan fiskal berfungsi untuk memelihara keseimbangan ekonomi,

seperti tersedianya lapangan pekerjaan, kestabilan tingkat harga, dan

tingkat pertumbuhan ekonomi yang memadai.

Page 11: Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis

Aplikasi Kebijakan Fiskal Dalam Bisnis (1)

1. Membayar pajak berarti mengurangi daya beli

masyarakat. Sehingga semakin besar pajak yang

dikenakan kepada masyarakat akan mengurangi

jumlah barang yang mampu dibeli oleh masyarakat,

yang berarti kenaikan pajak akan mengurangi jumlah

produk yang dipasarkan oleh perusahaan.

2. Bagi perusahaan, besarnya pajak yang dikenakan

kepada perusahaan akan mengurangi penerimaan

perusahaan, yang berarti akan mengurangi

keuntungan perusahaan.

Page 12: Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis

Aplikasi Kebijakan Fiskal Dalam Bisnis (2)

3. Semakin besar pengeluaran di dalam APBN akan

dapat menaikkan kegiatan perusahaan, karena akan

semakin banyak perusahaan yang akan

mendapatkan proyek atau kegiatan pengadaan dan

pembangunan dari pemerintah. Ini berarti bahwa

kenaikan di dalam pengeluaran pemerintah akan

dapat mendorong peningkatan di dalam kegiatan

ekonomi.

4. Subsidi (dalam berbagai bentuk) yang diberikan

pemerintah kepada produsen melalui APBN akan

dapat mengurangi biaya produksi yang pada

akhirnya akan menurunkan harga produk yang

dijual.

Page 13: Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis

Terima Kasih