Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

download Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

of 25

Transcript of Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

  • 8/18/2019 Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

    1/25

    MAKALAH UTS BIOLOGI MOLEKULAR

    APLIKASI DARI DERIVATIF PATI DALAM SISTEM NANODRUG DEL IVERY  

    Oleh:

    Kelompok 10

    Ananda Santia Citra Dewi (1406607855)

    Fianna Utomo (1406552894)

    Nur Safitrah Setiawati (1406607741)

    Program Studi Teknik Kimia

    Departemen Teknik Kimia

    Fakultas Teknik, Universitas Indonesia

    Depok

    April –  2016

  • 8/18/2019 Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

    2/25

     

    ii

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan

    karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang pemanfaatan turunan karbohidrat

    sebagai penghantaran obat nano tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk

    memenuhi tugas untuk Ujian Tengah Semester 4 mata kuliah Biologi Molekuler dan juga

    sebagai suatu media pembelajaran mandiri untuk dapat lebih memahami tentang pengaplikasian

    turunan karbohidrat dalam kehidupan sehari-hari.

    Dalam penulisan makalah ini, kami ingin mendapatkan bantuan, dukungan, dan

     bimbingan dari berbagai pihak, sehingga pada akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan

     baik. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:

    - Ibu Rita Arbianti sebagai dosen mata kuliah Biologi Molekular

    - Teman-teman kelompok 10 yang dalam waktu singkat bisa kompak dan saling bantu dalam

     penyelesaian tugas ini.

    - Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini yang tidak dapat kami

    sebutkan satu per satu.

    Selanjutnya, kami juga menyadari bahwa baik dari segi sistematika penyusunan maupun

    materi yang dipaparkan masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami berharap agar

    adanya kritik dan saran yang sekiranya dapat membantu kami untuk perbaikan di masa yang

    akan datang. Semoga makalah ini dapat memberikan kebermanfaatan, Amin.

    Depok, 6 April 2016

    Kelompok 10 ... 

  • 8/18/2019 Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

    3/25

     

    iii

    DAFTAR ISI

    Halaman Cover  .............................................................................................................................. i 

    Kata Pengantar  ............................................................................................................................. ii 

    Daftar Isi ....................................................................................................................................... iii 

    Daftar Gambar ............................................................................................................................. iv

    Daftar Tabel  ................................................................................................................................. iv 

    Pendahuluan ...................................................................................................................................1 

    A.  Latar Belakang .......................................................................................................................1

    B. 

    Tujuan Makalah ......................................................................................................................2

    C.  Manfaat Makalah ....................................................................................................................2

    Isi  .....................................................................................................................................................3 

    A.  Nanodrug Delivery ................................................................................................................3

    1.   Nanopartikel dalam Drug Delivery ....................................................................................3

    2.  Toksisitas dari Sistem Nanodrug Delivery ........................................................................5

    3. 

    Peran Eksipien dalam Nanodrug Delivery ........................................................................6

    B.  Karbohidrat (Pati) dalam Sistem Nanodrug Delivery ...........................................................7

    1.  Pati ( starch) ........................................................................................................................7

    2.  Mikropartikel Pati ..............................................................................................................9

    2.1. Penggunaan Polyacryl Starch Microparticles pada Vaksin Adjuvant  (Penunjang) ....9

    2.2. Penunjang ( Adjuvants) Mukosa ................................................................................10

    2.3. Polyacryl Starch Microparticels ...............................................................................12

    3.  Mikroenkapsul Pati ...........................................................................................................14

    4.   Nanopartikel Pati ..............................................................................................................17

    Daftar Pustaka  .............................................................................................................................20

  • 8/18/2019 Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

    4/25

     

    iv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Ikatan Glikosidik dari Pati .............................................................................................8

    Gambar 2. Struktur Amilosa ............................................................................................................8

    Gambar 3. Struktur Amilopektin .....................................................................................................9

    Gambar 4. Persiapan dari Mikropartikel Pati dan Konjugasi dari Antigen (sumber dari Niclas

    Rydell). CDI, carbonyldiimidazol; TEMED, N,N,N',N'-tetramethylethylenediamine ..................13

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Beberapa Nanopartikel dan Aplikasinya ...........................................................................4

    Tabel 2. Preparasi Mikroenkapsul .................................................................................................15

    Tabel 3. Preparasi Nanopartikel .....................................................................................................17

  • 8/18/2019 Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

    5/25

    1

    PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang

     Nanoscience  sudah didefinisikan secara bervariasi dari berbagai sumber, buku, jurnal,

    dan web, namun satu hal yang sama; semuanya berkaitan dengan studi tentang kontrol

    materi pada keadaan atomik dan molekular. Penyelidikan pada tingkat molekular biasanya

     berada pada kisaran di bawah 100 nm. Dalam istilah sederhana, nanometer adalah 1 miliar

    meter dan sifat material pada tingkat atomik atau subatomik dibedakan secara signifikan dari

    sifat material yang sama yang ukurannya lebih besar. Meski sifat nanomaterial yang

    dipelajari adalah untuk aplikasi secara fisika, mekanika, electrikal, magnetik, kimia, dan

     biologi, namun kini perhatian para peneliti telah diarahkan untuk pengaplikasian

    nanomaterial di bidang farmasi, terutama di bidang penghantaran obat. Hal ini dikarenakan

    adanya tantangan dalam penggunaan material berukuran besar dalam penghantaran obat,

     beberapa diantaranya adalah buruknya bioavailabilitas, stabilitas in vivo, kelarutan,

     penyerapan usus, penghantaran yang sustain dan sesuai target ke tempat pengerjaan,

    efektivitas terapi, efek samping yang umum, dan fluktuasi konsentrasi plasma obat.

    Belakangan ini, beberapa penelitian dalam penghantaran obat nano (nano drug delivery)

    telah dirancang untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut melalui pengembangan dan

     pembuatan nanostruktur. Ada beberapa laporan bahwa nanostruktur memiliki kemampuan

    untuk melindungi obat dari degradasi di dalam sistem gastrointestinal. Teknologi ini

    memungkinkan penghantaran obat ke berbagai area tubuh. Teknologi ini juga

    memungkinkan penghantaran obat yang sangat tidak larut dalam air dan dapat menyediakan

    sarana untuk melakukan jalan memotong (bypass) organ hati, yang dapat mencegah efek

    lintas pertama obat. Efek lintas obat ini adalah fenomena metabolisme obat dimana

    konsentrasi obat berkurang sebelum mencapai sirkulasi sistemik. Obat yang hilang karena

     proses absorpsi ini dipengaruhi oleh dinding usus dan hati. (Rowland M, 1972) “ Influence of

    route of administration on drug availability“.  Journal of Pharmaceutical Sciences 61 (1):

    70 – 74))

     Nanoteknologi meningkatkan bioavailabilitas oral obat karena mekanisme penyerapan

    khususnya, seperti endositosis absorptif dan dapat berada dalam sirkulasi darah dalam waktu

  • 8/18/2019 Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

    6/25

    2

    yang lama, melepaskan obat secara terkendali, menyebabkan kurangnya fluktuasi

    konsentrasi plasma, dan meminimalkan efek samping. Telah dilaporkan juga bahwa oleh

    karena ukuran dari nanostruktur yang sangat kecil (nanoscale), nanoteknologi bisa

    menembus jaringan dan dengan mudah dapat diserah oleh sel, memungkinkan penghantaran

    obat yang efisien ke target tempat pengerjaan. Penyerapan dari nanostruktur mencapai 15-

    250 lebih hebat daripada mikropartikel dalam jangkauan 1-10 mikrometer. Nanoteknologi

    meningkatkan performa dan penerimaan dari bentuk sediaan (acceptability of dosage forms)

    dengan meningkatkan efektivitas, keamanan, kepatuhan pasien, dan juga mengurangi biaya

    kesehatan secara besar-besaran. Nanoteknologi juga dapat menambah performa obat yang

    tidak bisa lolos fase uji klinik. Nanoteknologi dengan jelas menjanjikan untuk melayani

    sebagai pembawa penghantar obat yang terpilih untuk obat konvensional yang lebih

    menantang yang digunakan untuk pengobatan penyakit kronis seperti kanker, asma,

    hipertensi, HIV, dan diabetes. Meski demikian, keuntungan dari penghantar obat nano

     begitu banyak seperti yang dijabarkan di atas, namun tantangan yang harus dihadapi dari

     penggunaan teknologi ini adalah dari segi keamanannya.

    B.  Tujuan Makalah

    1.  Mempelajari mengenai nanodrug delivery. 

    2.  Mempelajari mengenai aplikasi karbohidrat/aplikasi pati pada sistem nanodrug delivery. 

    3.  Mempelajari mengenai mikropartikel pati, mikrokapsul pati, dan nanopartikel pati.

    C.  Manfaat Makalah

    1.  Menjelaskan mengenai nanodrug delivery dan keamanannya.

    2.  Menjelaskan mengenai aplikasi karbohidrat/aplikasi pati pada sistem nanodrug delivery. 

    3.  Menjelaskan mengenai mikropartikel pati, mikrokapsul pati, dan nanopartikel pati serta

    kegunaannya dalam sistem nanodrug delivery. 

  • 8/18/2019 Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

    7/25

    3

    ISI

    A.  Nanodrug Deli very  

    1.  Nanopartikel dalam Drug Deli very  

    Perhatian dalam nanoteknologi meningkat secara pesat dalam bidang ilmiah

    termasuk penghantaran obat, nanoimaging, dan aplikasi yang berhubungan dengan

    medis lainnya. Nanopartikel dapat dibuat dalam banyak bentuk dan ukuran yang

     berbeda-beda dengan menggunakan material organik dan inorganik. Nanopartikel

    didefinisikan sebagai partikel kurang dari 100nm dalam diameter yang menimbulkan

    sifat baru atau meningkatkan size dependent properties dibandingkan dengan partikel

     berukuran besar dari bahan yang sama. Hal tersebut menyebabkan obat dapat

    ditingkatkan bioavailibilitasnya sehingga proporsional dengan dosis dan juga

    mengecilkan ukuran sediaan serta meningkatkan stabilitas obat.

    Oleh karena penggunaan nanopartikel dalam penghantaran obat dan

    nanomedicine  selalu dibutuhkan untuk pemberian secara parenteral, sehingga pada

     penggunaannya, pembawa polimer harus bersifat biokompatibel dan biodegradable.

    Keuntungan menggunakan nanopartikel sebagai sistem penghantaran obat

    menurut Mohanraj dan Chen, 2006:

      Ukuran partikel dan sifat permukaan dari nanopartikel dapat dimanipulasi dengan

    mudah untuk mencapai target obat baik secara aktif maupun pasif setelah

     pemberian secara parenteral.

       Nanopartikel penghantar obat dapat mengontrol dan memperpanjang pelepasan

    obat pada saat tranportasi dan pada sisi lokalisasi, mengubah distribusi organ dari

    obat, dan berikutnya mempengaruhi klirens dari obat sehingga dapat mencapai

     peningkatan efikasi terapetik obat dan mengurangi efek samping.

     

    Pelepasan secara terkontrol dan sifat degradasi partikel dapat diatur sesuai dengan

     pemilihan jenis matriks.  Drug loading   secara relatif tinggi dan obat dapat

    dimasukkan ke dalam sistem tanpa reaksi kimia, ini merupakan faktor penting

    untuk memelihara aktivitas obat.

  • 8/18/2019 Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

    8/25

    4

      Mengarahkan obat ke organ target dapat dicapai dengan melekatkan ligan target

     pada permukaan partikel atau menggunakan tuntunan magnet.

      Sistem dapat diberikan dalam berbagai rute seperti oral, nasal, parenteral,

    intraokular, dan lain-lain.

    Isu utama dalam pencarian zat pembawa untuk sistem drug delivery  berkaitan

    dengan topik-topik berikut yang merupakan prasyarat dasar untuk desain material baru.

    Topik-topik tersebut adalah pengetahuan tentang:

      Penggabungan dan pelepasan obat

      Stabilitas formulasi dan umur simpan obat

      Biokompatibilitas

      Biodistribusi dan targeting

     

    Fungsionalitas

    Selain itu, ketika digunakan hanya sebagai pembawa, efek samping yang mungkin

    terjadi dari bahan sisa setelah pemberian obat harus dipertimbangkan juga. Pada hal ini,

    nanopartikel biodegradable yang optimal adalah nanopartikel biodegradable dengan

    umur yang terbatas selama terapi diperlukan. Tabel 1 menunjukkan beberapa

    nanopartikel dan aplikasinya dalam ilmu kehidupan.

    Tabel 1. Beberapa Nanopartikel dan Aplikasinya

    Kelas Partikel Material Aplikasi

    Material alami atau derivatif Kitosan

    Dextran

    Gelatin

    Aglinat

    Liposom

    Pati

     Drug/Gene delivery 

     Dendrimers Polimer bercabang  Drug delivery

     Fullerenes Carbon based carriers Photodynamics

     Drug delivery

  • 8/18/2019 Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

    9/25

    5

     Polymer carriers Asam polilactic

    Poli(cyano)akrilat

     Polyethyleneimine

    Blok kopolimer

    Polikaprolakton

     Drug/Gene delivery 

     Ferrofluids SPIONS

    USPIONS

     Imaging  (MRI)

    Quantum dots Selenida Cd/Zn  Imaging  

    Diagnosis in vitro

    Lain-lain Nanopartikel silikaCampuran dari bahan-

     bahan di atas

    Gene delivery 

    Tujuan penggunaan nanoparticle entrapment  dari obat adalah untuk peningkatan

     pengiriman ke atau serapan oleh sel-sel target, dan/atau pengurangan toksisitas dari obat

     bebas ke organ non-target. Kedua situasi akan menghasilkan peningkatan indeks

    terapeutik dan margin antara dosis menghasilkan keberhasilan terapi (misalnya;

    kematian sel tumor). Untuk tujuan-tujuan tersebut, diperlukan nanopartikel yang

     berumur panjang dan bersifat target-specific. Kebanyakan senyawa yang telah diteliti

    adalah polimer biodegradable yang menghasilkan pelepasan obat setelah degradasi

    terjadi.

    2.  Toksisitas dari Sistem Nanodrug Delivery  

    Walaupun sistem nanodrug delivery memiliki potensial yang besar dalam dunia

    kesehatan, keamanan pemakaian sistem tersebut kepada tubuh manusia merupakan suatu

    keprihatinan. Telah dilaporkan bahwa nanopartikel yang lebih kecil menunjukkan

     peningkatan toksisitas oleh karena luas permukaannya yang juga meningkat (Guzmán,

    Taylor, & Banfield, 2006). Sebagai contoh, studi telah meunjukkan bahwa nanotubes 

     bersifat toksik terhadap sel tubuh dan menyebabkan granuloma di dalam paru-paru dari

  • 8/18/2019 Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

    10/25

    6

    hewan percobaan. Nanopartikel dari logam/metal seperti tembaga, kobalt, titanium, dan

    silikon, serta oksida mereka telah dilaporkan dapat menyebabkan efek beracun dan

    inflamasi pada sel (Guzmán et al., 2006). Sebagai tambahan, nanopartikel titanium

    oksida telah ditunjukkan dapat menyebabkan kerusakan pada DNA dan penyimpangan

    kromosom. Sementara itu, nanopartikel hydroxyapatite  (suatu subtansi yang terkait

    dengan komponen mineral dari tulang dan gigi) ditemukan dapat menyebabkan kematian

    sel.

    3.  Peran Eksipien dalam Nanodrug Deli very  

    The International Pharmaceutical Excipients Council   (IPEC) mendefinisikan

    eksipien sebagai substansi (selain bahan farmasi aktif dalam bentuk dosis jadi) yang

    telah dievaluasi dengan benar untuk keamanannya dan disertakan dalam sistem drug

    delivery, baik untuk membantu pengolahan, manufaktur, proteksi,  support ,

    meningkatkan stabilitas, bioavailabilitas, akseptabilitas pasien, membantu dalam

    identifikasi produk, atau meningkatkan atribut lainnya dari keseluruhan keamanan dan

    efektivitas dari sistem drug delivery pada saat pemakaian atau penyimpanan. (Robertson,

    1999). Eksipien juga dapat didefinisikan sebagai bahan aditif yang digunakan untuk

    mengkonversi bahan aktif farmasi menjadi bentuk sediaan farmasi sehingga cocok untuk

    diadministrasikan ke pasien. Eksipien sudah tidak mempertahankan konsep awal mereka

    sabagai inactive support , oleh karena pengaruh yang mereka miliki dalam aspek

     biofarmasi dan teknologi. Fungsionalitas eksipien adalah saat ia setara dengan khasiat

    dari bahan aktif. Untuk memberikan produk obat yang stabil, seragam, dan efektif,

    sangatlah esensial/penting untuk mengetahui sifat-sifat dari bahan farmasi aktif, baik

     bahan farmasi aktif itu sendiri atau saat dikombinasikan dengan bahan-bahan lain sesuai

    dengan persaratan dari dosis dan proses yang diterapkan. Hal ini menegaskan pentingnya

    eksipien dalam pengembangan bentuk sediaan/dosis obat.

    Tujuan utama dari semua sistem drug delivery, termasuk nanodrug delivery, 

    adalah untuk mengembangkan formulasi yang berguna secara klinis untuk mengobati

     penyakit pada pasien (Park, 2007). Aplikasi klinis memerlukan persetujuan dari FDA.

    Selama ini, industri farmasi telah bekerja secara lambat dalam memanfaatkan sistem

    drug delivery  yang baru, terutama jika terdapat eksipien di dalam obat tersebut yang

  • 8/18/2019 Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

    11/25

    7

    secara umum dianggap tidak aman. Hal ini disebabkan oleh karena studi klinis yang

    dibutuhkan untuk mendapatkan persetujuan dari FDA akan suatu entitas kimia baru

    merupakan studi klinis yang panjang dan mahal. Sehingga, industri farmasi menolak

    untuk menambahkan material belum teruji apapun yang membutuhkan persetujuan FDA.

    Untuk mengatasi sikap enggan oleh industri tersebut, ilmuwan perlu untuk mencari cara

    untuk menggunakan biomaterial lama, bukan hanya mengembangkan cara sistem drug

    delivery yang baru saja. Penggunaan pati ( starch) baik asli atau yang sudah dimodifikasi

    adalah strategi penting untuk mencapai tujuan ini. Hal ini karena pati bersifat

     biokompatibel, tidak beracun, biodegradable, ramah lingkungan, dan murah tidak seperti

     produk-produk sintesis. Pati secara umum adalah sumber terbarukan yang tidak

     berpolusi dan lebih murah bagi pasokan berkelanjutan produk farmasi.

    B.  Karbohidrat (Pati) dalam Sistem Nanodrug Delivery  

    1.  Pati (starch )

    Pati yang merupakan sumber utama dari karbohidrat adalah tempat penyimpanan

     polisakarida yang paling berlimpah di dalam tumbuhan, serta berbentuk butiran di dalam

    kloroplas daun hijau dan amiloplas biji-bijian, kacang-kacangan, dan umbi-umbian

    (Sajilata, Singhal, & Kulkarni, 2006). Pati adalah polisakarida yang terdiri dari

    kumpulan molekul monosakarida atau glukosa (gula) yang tergabung menjadi satu

    melalui ikatan glikosidik α-D-(1-4) atau α-D-(1-6). Pati terdiri dari 2 komponen

    strukural utama, yaitu amilosa dan amilopektin.

  • 8/18/2019 Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

    12/25

    8

    Gambar 1. Ikatan Glikosidik dari Pati

    Amilosa yang merupakan 15-20% dari pati adalah polimer linear yang tersusun

    atas glukosa dengan ikatan α-D-(1-4). Struktur amilosa dapat linear atau bercabang

    dengan derajat polimerisasi sampai 6000 dan memiliki massa molekular 105-106 g/mol.

    Rantainya dapat membentuk heliks tunggal atau ganda.

    Gambar 2. Struktur Amilosa

    Sementara itu, amilopektin adalah molekul bercabang dengan ukuran yang lebih

     besar dengan ikatan α-D-(1-4) atau α-D-(1-6). Massa molekular amilopektin adalh 107-

    109 g/mol. Rata-rata derajat polimerisasinya adalah 2 juta, sehingga membuat

    amilopektin menjadi salah satu molekul terbesar di alam. Ciri amilopektin adalah rantai

    yang tersusun atas 20-25 glukosa di antara titik-titik cabangnya. Sekitar 70% massa dari

  • 8/18/2019 Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

    13/25

    9

    granula pati dianggap sebagai amorf dan 30% sisanya dianggap sebagai kristal. Bagian

    yang amorf mengandung jumlah utama dari amilosa dan sedikit bagian dari amilopektin.

    Bagian kristal terutama terdiri dari amilopektin (Sajilata et al., 2006).

    Gambar 3. Struktur Amilopektin

    2.  Mikropartikel Pati

    Penggunaan biodegradable microparticles  sebagai dosis yang membentuk

     pengaturan pada subsatnsi aktif kini sering dimanfaatkan karena kemampuannya dalam

    mengantarkan protein. Pati merupakan salah satu polimer yang cocok untuk produksi

    mikropartikel. Pati bersifat biodegradable dan telah lama digunakan sebagai bahan obat

    dan pengantar vaksin secara oral dan melalui pencernaan. Sistem bioadesive berdasarkan polysaccharide microparticles telah secara signifikan meningkatkan sistem absorpsi obat

    konvensional dan polipeptida sepanjang mukosa (lapisan lendir) pada saluran nasal

    (pernafasan hidung). Salah satu contoh dari pemanfaatan ini adalah penggunaan

    mikropartikel pati pada vaksin adjuvant  (penunjang).

    2.1. Penggunaan Polyacryl Starch M icroparticles   pada Vaksin Adjuvant  

    (Penunjang)

    Pada bidang penelitian vaksin, penelitian sering dilakukan untuk menemukan

    strategi vaksin yang mampu menginduksi imun yang efektif merespon dan

    melawan patogen baik pada sistem maupun mucosal levels. Imunisasi parenteral

    tidak mengeneralisasi munculnya respon pada imun mucosal dalam bentuk of s-

    IgA. Lebih baik lagi, antigen pada permukaan imun mukosa dipercaya penting

  • 8/18/2019 Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

    14/25

    10

    dalam kesuksesan induksi respon imun mukosa. Lebih jauh lagi, imunisasi pada

     permukaan mukosa dapat menimbulkan respon imun pada beberapa jarak

     permukaan mukosa. Penjelasan untuk fenomena adalah sistem imun mukosa pada

    umumnya yang mana mengatur hubungan antar sisi induksi dan sisi efektor.

     Namun, respon imun pada sisi efektor tidak seragam. Pada umumnya, respon imun

    lebih kuat pada sekitar sisi efektor mukosa, atau sisi yang berhubungan dengan

    drainase limfoid. Penting untuk mengerti kenakearagaman mukosa pada umumnya

    sebelum memutuskan rute imunisasi dalam penelitian formula vaksin yang rasional.

    Rute imunisasi melalui oral dan nasal merupakan imunisasi mukosa yang paling

     banyak telah diteliti. Sisi lain mukosa seperti yang mencapai trakea, rektal, dan

    vagina dapat dipulihkan dalam beberapa kondisi.

    Inti dari pembahasan ini merupakan oral delivery dari antigen pada sisi

    mukosa. Rute ini menawarkan beberapa keuntungan secara imunologika; mudah

    untuk diberikan, harga murah, dan memiliki potensi peningkatan kenyamamnan

     pasien. Di sisi lain, rute oral juga memiliki beberapa tantangan; i) lingkungan yang

     berlawanan pada usus, ii) Serapan vaksin buruk melalui intestinal epitelium, dan iii)

    Imunigenisitas yang buruk pada deliver agen melalui oral. Demikian, oral vaksin

    membutuhkan strategi yang daat men-‘triger ’ respon imun protektif pada ketiadaan

    reaksi inflammatory yang tidak diinginkan. Fakta bahawa hanya ada beberapa oral

    vaksin komerial pada pasar merupakan cerminan dari kesulitan-kesulitan ini.

    Sekarang, pelemahan seluruh vaksin sel oral melawan infeksi bakteri seperti yang

    disebabkan oleh S.thypi dan Vibrio Cholerae  telah terdaftar. Seluruh sel vaksin,

     berhubungan pada safety problems.

    2.2. Penunjang (Adjuvants ) Mukosa

    Mekanisme dari aksi unutk pembantu masih beum dimengerti terlalu jelas,

    karena imunisasi sering kali mangaktivasi riam reaksi. Namun akhir-akhir

    ini,penelitian immunological dasar , kebutuhan akan sekuritas yang jelas dan dan

    vaksin yang efektif, serta penelitian novel adjuvants untuk vaksin mukosa telah

    emmipin ketertarikan dalam ilmu teoritikal dan mekanisme akan adjuvants dan

  • 8/18/2019 Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

    15/25

    11

    vaksin. Kemudian,secara luas adjuvant mukosa sekarang dapat diklasifikasi ke

    dalam 2 kategori berdasarkan aksi mereka: imun potentiators dan delivery antigen

    Imun  potentiators  adalah komponen yang secara langsung mengaktifkan sel

    imun melalui reseptor spesifik dan atau sitokin pathways. Ini termasuk dalam toksin

     based. Toksin based dan immunity sociated adjuvants. Contoh dari kategori ini

    adalah toxin cholera  (CT) dan  E.coli heat-labile enterotoxin  (LT) yang mana

    merupakan oral adjuvant yang paling berpotensi yang dikenal saat ini. Khususnya,

    CT dan LT secara efektif memperoleh respon imun mukosa yang kuat, tetapi juga

    sangat meningkatkan sistem imunitas untuk co-administered   antigen protein.

    Secara struktural, toxin  terdiri atas subunit: Subunit A toxic  yang mana

    mengaktivasi sistem adenylate cyclase  dan subunit nontoxic  pentamerij-B  (yang

    dikenal dengan nama CTB dan LTB) yang bertanggung jawab dalam pengikatan

    untuk menghasilkan reseptor monosialoganlioside  GM1 pada semua sel nukleat.

    Kegunaan toxin pada manusia, bagaimanapun pula, terbatas akan tingkat racunnya.

    Dalam rangka untuk mengatasi, secara langsung tempat mutagenesis telah

    dihadirkan pada toxin. Generasi CT dan LT mutant yang mana telah mereduksi

    tingkat keracunan, tetapi aktivitas adjuvant   dalam hewan tetap signifikan saat

    diberikan melalui rute nasal, dan pada tingkatan lebih sedikit, melalui rute oral.

    Sistem delivery  antigen dimaksudkan untuk menempatkan antigen secara spesifik

     pada tempat induksi dan menargetkan mereka untuk mengunci sel imun perti

    APCs. Polyacryl Starch Microparticels yang akan dipelajari pada bagian ini masuk

    dalam kategori tersebut.

    ISCOMs ( Immunostimulating Complex Moleculs) ssebesar 40nm yang

     berstruktur seperti sangkar yang terentuk secara spontan sat bercampur dengan

    Quil-A, yang mana cuga memiliki properti immunostimulatory, dengan kolesterol.

    Formasi dari struktur ISCOM dan inkoporasi dari antigen utamanya termedikasi

    oleh interaksi hidrofobik. Imunisasi oral dengan ISCOMs mengandung model

    antigen ovalbumin (OVA) yang menyebakan sistem respon imun mukosa yang

    luas. Sebagai tambahan, ISCOMS secara umum dikenal sebagai adjuvant yang

    efektif untuk stimulasi cytotoxic T limfosit (CTL),

  • 8/18/2019 Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

    16/25

    12

    Liposomes merupakan struktur uni dan multi-laminar dari fosfolipid bilayers 

    yang merapat dan membentuk lintasan. Ukuran liposomes bervariasi dari 50nm

    hingga beberapa mikrometer. Antigen hidrofilik tergabung kedalam struktur

    liposomal dan antigen amphifilik dapat berasosiasi kedalam bilayer. Liposom

    konvensional sensitif terhadap degradasi dalam saluran pencernaan. Mikropartikel

    PLG induce  kedua sistem dan mukosa humoral respon bersamaan dengan CTL

    diperangkap oleh antigen setelah imunisasi oral.

    2.3. Polyacryl Starch Microparticels

    Poluacryl Starch Microparticels disiapkan dari hydrolysed startch 

    (maltodextrin) yang mana acrylolated dengan membuat  glycidyl acrylate  bereasi

    dengan starch (pati). This occurs mainly at the primary kelompok hidroksil pada

     posisi 6 dari unit glukosa pada karbohidrat dan derajat derivatisasi, yang

    didefinisikan sebagai bilangan kelompok acryloyl   per residu gluosa. Biasanya

     bilangan ini bernilai sekitar 0,13-0,14 untuk polyacryl starch.

    Partikel terbentuk dari polimerisasi redikal dari grup acrylic menggunakan

    ammonium peroksidisulfat dan N,N,N’,N’-tetrametiletildiamin (TEMED) sebagai

    inisiator dalam emulsi water-in-oil.  Ukuran partikel diukur menggunakan laser

    diffractometer ;  Polyacryl Starch  berdiameter bilangan distribusi sekitar 2-3

    mikrometer.

    Antigen secara kovalen terkonjugasi dengan mikropartikel menggunakan

    metode carbodiimide bethell . Grup hidroksil bebas pada gula residu teraktivasi

    dengan carbonyldiimidazol (CDI) dan bereaksi dengan grup bebas amino pada

    antigen. Partikel emiliki struktur dengan porositas tinggi dan antigen konjugasi

    kemudian dapat ditemukan sepanjang partikel. Konjugasi antigen menyediakan

     proteksi dari degradasi dalam saluran pencernaan dan cross links  antara

    hidrokarbon yang terbentuk selama preparasi partiel memperlambat degradasi pati

    akibat hidrolisis.

  • 8/18/2019 Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

    17/25

    13

    Gambar 4. Persiapan dari Mikropartikel Pati dan Konjugasi dari Antigen

    (sumber dari Niclas Rydell). CDI , carbonyldiimidazol; TEMED, N,N,N',N' - 

    tetramethylethylenediamine

    Setelah injuksi melaui pembuluh darah, partikel akan terdistribusi sepanjang

    sistem reticuloendothelial , dan berakhir di lisosomal vacuomes pada sel  Kupffer  di

    hati. Lebih lanjutnya, mikropartkel starch  (pati) memeiliki efek  stimulatory  yang

    lemah pada makrofag, yang mana menstimulasi produksi IL-1 dan H2O2.

    Mikropartikel pati memiliki properti adjuvants setelah diteliti pada percobaan oral

     pada tikus. Imunisasi oral menggunakan model serum albumin antigen manusia

    (HSA) terkonjugasi pada mikropartikel menyebabkan respon sistem imun yang

    kuat pada tikus. Respon yang mirip dan proteksi dari infeksi juga tamak pada

    konjugasi antigen dari  Mycobacterium tuberculosis  dan S.enteritidis. Namun,

     partikel ini sendiri tidak terimmunogenisasi.

  • 8/18/2019 Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

    18/25

    14

    3.  Mikroenkapsul Pati

    Mikroenkapsulasi adalah sebuah proses mengurung suatu zat di dalam sebuah

    membran untuk memberntuk mikrokapsul. Proses ini menyediakan sebuah cara yang

    sederhana dan biaya yang efektif untuk mengurung material bioaktif di dalam membran

     polimerik semipermeabel, yaitu membran semipermeabel yang terbentuk dari polimer

    atau makromolekul. Material bioaktif merupakan material yang biasa digunakan untuk

    memperbaiki dan merekonstruksi tubuh manusia. Material bioaktif mempunyai

    kemampuan untuk terikat secara langsung dengan tulang dan lebih stabil serta lebih

    tahan lama sebagai bahan implan.

    Baik polimer sintetik/buatan (misalnya polietilen dan nilon) ,semi-sintetik yang

    merupakan hasil modifikasi polimer alami dan sintetik, maupun polimer alami,

    semuanya telah dimanfaatkan dan diinvestigasi secara ekstensif sebagai persiapan

    material untuk mikrokapsul. Meski polimer sintetis menunjukkan stabilitas kimia,

     biokompatibiltas (kemampuan suatu bahan untuk menyebabkan timbulnya suatu respon

     biologis dalam pemakaiannya dalam tubuh) polimer sintetis yang tidak memuaskan

    masih menjadi hambatan bagi mereka untuk menjadi aplikasi klinik yang potensial.

    Berbeda dengan polimer alami yang selalu menunjukkan tingkat racun yang sedikit dan

     bahkan tidak ada, tingkat imunogenesitas yang rendah, sehingga membentuk

     biokompatibilitas yang baik. Polimer alami telah menjadi polimer yang disukai untuk

    digunakan dalam sistem mikroenkapsulasi.

    Diantara polimer alami, alginat yang merupakan hidrokoloid alami dari rumput

    laut coklat, adalah satu dari material yang sering digunakan untuk membentuk

    mikroenkapsul; namun, turunan pati sekarang menjadi sorotan untuk membentuk

    mikroenkapsul. Dalam waktu singkat, mikrosfer pati nasal bioadesif dengan paruh waktu

    yang diperpanjang secara signifikan telah dilaporkan untuk beberapa agen terapeutik,

    sebagai contohnya insulin. Bioavailabilitas dari enkapsulasi gentamicin (antibiotik) yang

    telah ditingkatkan untuk administrasi parenteral dari besi oksida untuk meningkatkan

    kontras dalam pencitraan resonansi magnetis telah dilaporkan. Penjelasan lebih lanjut

    dijabarkan dalam Tabel 2.

  • 8/18/2019 Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

    19/25

    15

    Tabel 2. Preparasi Mikroenkapsul

    Judul Studi Referensi Ringkasan

    1. Sistem multicompartmental

    yang cerdas berdasarkan pada

    mikrosfer pati yang sensitif

     panas untuk pelepasan obat

    yang terkontrol oleh

    temperatur ( An intelligent

    multicompartmental system

    based on thermo sensitive

     starch microspheres for

    temperatur-controlled release

    of drug )

    Fundueanu,

    Constantin,

    Ascenzi, dan

    Simionescu

    (2010)

    Mikrosfer pati dengan sifat

    responsive panas dan kelompok

    anion kuat yang berfungsi dengan

     baik, dapat mengikat obat secara

    elektrostatik

    2. Studi tentang pati jagung

    dengan tingkat amilosa yang

    tinggi sebagai pelapis obat

    yang mencegah terjadinya

     pelepasan bertaraf food grade

    dalam sistem model

    mikroenkapsul (Study of high

    amylose corn starch as foos

     grade enteric coating in a

    microencapsule model

     system)

    Dimantov,

    Greenberg,

    Kesselman,

    dan Shimoni

    (20014)

    Penggunaan paling potential dari

     pati jagung dengan amilosa

     berkadar tinggi yang dilapisi

    dengan pelapis obat berkualitas

    makanan untuk perlindungan inti

    material dari peleburan di lambung

    dan dari pelepasan di usus kecil.

    3. Biodegradasi berkaitan

    dengan mikroenkapsul pati

    dan protein yang berisi

    inhibitor proteinase untuk

    Larionova,

    Ponchel,

    Duchene, dan

    Larionova

    Dalam studi ini, serum albumin

    yang dicampur dengan

    mikroenkapsul dipersiapkan

    menggunakan interfasial klorida

  • 8/18/2019 Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

    20/25

    16

     pemberian protein oral

    ( Biodegradable cross-linked

     starch/protein microcapsules

    containing proteinase

    inhibitor for oral proteion

    administration)

    (1999) terephthaloyl. Mikroenkapsul

    dimuat oleh aprotinin yang

    dilindungi amino dengan

    memasukkan inhibitor protease

    dalam fase aqueous selama proses

     pengaitan. Mikroenkapsul bisa

    ditingkatkan dengan keberadaan

    -amilase.

    4. Catatan tentang

    mikroenkapsulasi protease

     pancreas untuk perlindungan

    terhadap pencernaan lambung

    ( A note on the

    microencapsulation of

     pancreatic protease for

     protection against gastric

    digestion)

    Lin dan Lee

    (1993)

    Dalam studi ini, zeolit, cellulose

    acetate phthalate(CAP), dan pati

    maizena dulunya digunakan

    sebagai material pelapis untuk

    enkapsulasi protease pancreas,

    yang mana diusulkan sebagai cara

    untuk meningkatkan efisiensi

    makanan dan laju pertumbuhan

     babi weanling.

    5. Efek dari opsonins pada

     penyerapan makrofage dari

    mikropartikel polyacrylstarch

    ( Effect of opsonins on the

    microphage uptake of

     polyacrylstarch

    microparticles)

    Artursson dan

    Sjoholm

    (1986)

    Dalam studi ini, penyerapan

    makrofage dari pati-poliakril dan

    mikropartikel poliakrilamida

    diinvestigasi secara in vitra.

    Hasilnya menyarankan bahwa

    mikropartikel pati-poliakril dengan

    cepat difagositosis oleh makrofage

    lapis tunggal.

  • 8/18/2019 Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

    21/25

    17

    4.  Nanopartikel Pati

     Nanopartikel merupakan partikel solid dan koloidal yang terdiri dari zat

    makromolekular yang ukurannya bervariasi dari 10 sampai 1000 nm. Obat dapat terlarut,

    terperangkap, teradsorpsi, terikat, dan terenkapsulasi ke dalam matriks nanopartikel.

    Matriks tersebut bisa merupakan material yang bersifat biodegradasi seperti polimer atau

     protein bioaktif yang melumpuhkan atau agen terapeutik. Beberapa dari studi terkini

    dalam bidang ini diberikan penjabarannya dalam Tabel 3.

    Tabel 3. Preparasi Nanopartikel

    Judul Studi Referensi Ringkasan

    1. Nanopartikel

    dibuat dari novel

    turunan pati untuk

     penghantaran obat

    transdermal

    ( Nanoparticles

    made from novel

     starch derivatives

     for transdermaldrug delivery)

    Santander-Ortega

    etal. (2010)

     Nanopartikel propel-pati dilaporkan

    menunjukkan tingkat enkapsulasi yan

    tinggi untuk tiga model obat (asam

    flufenamik, testosterone, dan kafein) yang

    ditujukan untuk penghantaran obat

    transdermal.

    2. Penghantaran

    insulin yang

    efektif

    menggunakan

    nanopartikel pati

    sebagai penbawa

    trans-nasal

    mucoadesif yang

     potensial

    ( Effective insulin

    Jain, Khar, Ahmed,

    and Diwan (2008)

    Dalam studi ini, nanopartikel pati

    mucoadhesive (Nps) untuk penghantaran

    insulin trans-nasal dipersiapkan dan

    investigasi yang dilakukan menunjukkan

    adanya peningkatan (enhanced) gradient

    konsentrasi

  • 8/18/2019 Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

    22/25

    18

    delivery using

     starch

    nanoparticles as a

     potential trans-

    nasal

    mucoadhesive

    carrier )

    3. Nanopartikel

     pati dialdehid:

    Persiapan dan

    aplikasi sebagai

     pembawa obat

    ( Dialdehyde

     starch

    nanoparticles:

     Preparation and

    applications as

    drug carrier )

    Yu, Xiao, Tong,

    Chen, and Liu

    (2007)

    Dalam studi ini, nanopartikel pati

    dialdehid ditunjukkan untuk menjadi

    efektif untuk pelepasan yang terkontrol

    untuk doxorubicin. Studi ini juga

    mendemonstrasikan bahwa nanopartikel

    memiliki keseimbangan termal yang baik,

    ukuran partikel yang kecil, kadar racun

     biologis yang rendah, dan secara perlahan

    melepaskan obat antikanker.

    4. Persiapan dari

    nanotpartikel pati

    folat-konjugat dan

    aplikasinya dalam

    vektor pembawa

    obat untuk tumor

    target

    ( Preparation of

     folate-conjugated

     starch

    nanoparticles and

    Xiao et al. (2006) Modifikasi folat dengan PEG

    dikonjugasikan ke permukaan

    nanopartikel pati untuk mendapatkan

    nanopartikel pati folat-konjugat (FE-

    PEG/StNP). Studi ini juga menunjukkan

     bahwa FA-PEG/StNP merupakan

     pembawa potensial untuk penghantaran

    obat anti kanker (doxorubicin) tepat pada

    target

  • 8/18/2019 Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

    23/25

    19

    their application

    to tumor targeted

    drug delivery

    vector )

  • 8/18/2019 Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

    24/25

    20

    DAFTAR PUSTAKA

    Cerealchemistry. 2016. Starch Structure. [ONLINE]

    http://cerealchemistry.aaccnet.org/doi/pdf/10.1094/1891127012.001. Diakses 5 April 2016.

    Dimantov, Anna, et.al. 2004. Study of High Amylose Corn Starch as Food Grade Enteric

    Coating in A Microcapsule Model System. Innovative Food Science & Emerging

    Technologies. Vol. 5: 93-100.

    Fundueanu, G, et.al. 2010. An Intelligent Multicompartmental System Based on Thermo-

    Sensitive Starch Microspheres for Temperature-Controlled Release of Drugs. [ONLINE]

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20414809. Diakses 7 April 2016.

    Jain, Akhlesh Kumar, et.al. 2008. Effective Insulin Delivery Using Starch Nanoparticles as A

    Potential Trans-Nasal Mucoadhesive Carrier. European Journal of Pharmaceutics and

    Biopharmaceutics. Vol. 69: 426-435.

    Jong, Wim H De, dan Paul JA Borm. 2008. Drug delivery and nanoparticles: Applications and

    hazards. [ONLINE] http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2527668/. Diakses 7

    April 2016.

    Larionova, N.V., et.al. 1999. Biodegradable Cross-Linked Starch/Protein Microcapsules

    Containing Proteinase Inhibitor for Oral Protein Administration. International Journal of

    Pharmaceutics. Vol 189: 171-178.

    Rodrigues, Asha, dan Martins Emeje. 2012. Recent Applications of Starch Derivatives in

     Nanodrug Delivery. Elsevier: Carbohydrate Polymers. Vol. 87: 987-994.

    Rydell, Stertman, and Sjöholm. 2005. Starch microparticles as vaccine adjuvant [Online]

    https://www.diva-portal.org/smash/get/diva2:165476/FULLTEXT01.pdf. Diakses 6 April

    2016.

    Santander-Ortega, M.J, et.al. 2010. Nanoparticles Made from Novel Starch Derivatives for

    Transdermal Drug Delivery. Journal of Controlled Release. Vol. 141: 85-92.

  • 8/18/2019 Aplikasi Dari Derivatif Pati Dalam Sistem Nanodrug Delivery

    25/25

    21

    Subaryono. 2010. Modifikasi Alginat dan Pemanfaatan Produknya. Squalen. Vol 5: 1-7.