Apium+graveolens

download Apium+graveolens

of 15

description

mvcmzdcmzkmdx

Transcript of Apium+graveolens

TUGAS FARMAKOGNOSIAPIUM GRAVEOLENS (SELEDRI)Dosen: DR. Abdul Munim, Apt

Disusun oleh:

Aini Gusmira NPM. 1106106501Dwi HandayaniNPM. 1106106722

PROGRAM MAGISTER HERBALDEPARTEMEN FARMASIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS INDONESIA2011

Seledri (Apium graveolens) termasuk dalam famili Umbelliferae dan merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak digunakan untuk penyedap dan penghias hidangan. Biji seledri juga digunakan sebagai bumbu dan penyedap dan ekstrak minyak bijinya berkhasiat sebagai obat. Biji Seledri merupakan salah satu herbal yang kurang dikenal dalam pengobatan herbal Barat. Namun, telah dikenal selama ribuan tahun di bagian lain dunia untuk berbagai penggunaan. Selama zaman kuno, dokter Ayurvedic (Vaidyas) digunakan biji seledri untuk mengobati orang dengan pilek, flu, retensi air, pencernaan yang buruk, berbagai jenis radang sendi, dan penyakit tertentu dari hati dan limpa. A. Simplisia yang digunakanApii herba (akar, daun, batang, biji/buah, minyak atsiri) Bunga seledri akar kering seledri serbuk halus biji seledriB. Deskripsi TanamanSeledri (Apium graveolens L.) berasal dari daerah subtropik Eropa dan Asia.Menurut ahli sejarah botani, daun seledri telah dimanfaatkan sebagai sayuran sejaktahun 1640, dan diakui sebagai tumbuhan berkhasiat obat secara ilmiah baru padatahun 1942.Tanaman seledri ditemukan di Eropa yaitu berasal dari Inggris dan Lapland hingga Rusia bagian selatan. Seledri juga tumbuh di Asia Barat hingga timur India, utara hingga selatan Afrika dan Amerika Selatan. Selain itu seledri dibudidayakan dan tumbuh secara liar di Amerika Utara, Meksiko, dan Argentina.

KlasifikasiDivisi : SpermatophytaSubdivisi : AngiospermaeKelas : DicotyledonaeOrdo : ApialesFamili : Apiaceae/ UmbelliferaeGenus : ApiumSpesies :Apium graveolens

C. Ciri khas dan penyebarannyaTanaman seledri memiliki bau yang kuat. Batang tidak berkayu, beralus, beruas, bercabang, tegak, hijau pucat. Daun tipis majemuk, daun muda melebar atau meluas dari dasar, hijau mengkilat, segmen dengan hijau pucat, tangkai di semua atau kebayakan daun merupakan sarung. Daun bunga berwarna putih kehijauan atau putih kekuningan dan memiliki panjang 0,5-0,75 mm. Bunga tunggal, dengan tangkai yang jelas, sisi kelopak yang tersembunyi, daun bunga berwarna putih kehijauan atau merah jambu pucat dengan ujung yang bengkok. Bunga betina majemuk yang jelas, tidak bertangkai atau bertangkai pendek, sering mempunyai daun berhadapan atau berbatasan dengan tirai bunga. Tirai bunga tidak bertangkai atau dengan tangkai bunga tidak lebih dari 2 cm panjangnya. Buah memiliki panjangnya sekitar 3 mm, batang angular, berlekuk, sangat aromatik. Akar memiliki struktur tebal.Seledri dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun tinggi. Tumbuhan seledri dikategorikan sebagai sayuran. Perkebunan seledri di Indonesia terdapat di Brastagi, Sumatera Utara dan di Jawa Barat tersebar di Pacet, Pangalengan dan Cipanas yang berhawa sejuk.

D. Cara pengumpulanTanaman seledri yang ditanam secara langsung tanpa melalui persemaian dapat dipanen pada umur 160-180 hari, sedangkan seledri yang ditanam dari persemaian biasanya dipanen pada umur 90-125. Tanaman seledri biasanya dipanen ketika sebagian besar tanaman dianggap telah mencapai fase layak jual, tetapi ukuran yang agak beragam tidak dapat dihindari. Penundaan panen dapat menyebabkan sebagian tanaman menjadi bergabus, sedangkan panen yang terlalu dini berakibat sedikitnya tangkai daun yang berukuran besar. Panen dilakukan dengan cara dicabut. Seledri daun memiliki musim tanam yang lebih pendek, dan panen dapat dilakukan berulang kali jika daun dipotong cukup tinggi di atas permukaan tanah untuk memungkinkan pertumbuhan kembali daun baru.E. Cara EkstraksiEkstrak dibuat dengan cara maserasi dengan menggunakan etanol 50%. Satu bagian serbuk kering herba seledri dimasukkan ke dalam maserator, ditambah 10 bagian etanol 50%, direndam selama 6 jam sambil sekali-kali diaduk, kemudian didiamkan selama 24 jam. Maserat dipisahkan dan proses diulangi 2 kali dengan jenis dan jumlah pelarut yang sama. Semua maserat dikumpulkan dan diuapkan dengan penguap vakum hingga diperoleh ekstrak kental. Rendemen yang diperoleh ditimbang dan dicatat.Rendemen tidak kurang dari 10,54% (Anonim, 2004).F. Kandungan kimia Minyak atsiri, komponen utamanya adalah limonene (60%), beta-selinene (1015%), phthalida, apiol, sesquiterpen alkohol (1-3%) seperti eusdemol, butil ftalida dan sedanelida Flavonoid: Graveobiosida A and B, Apigenin, Apiin, Isoquercitrin, Luteolin-7-O-apiosyl glucoside, chrysoeriol glucoside Kumarin: bergapten, isoimperatorin, isopimpinellin, xanthotoxin, Apigravin, apiumetin, apiumoside, bergapten, celerin, celereoside, isoimperatorin, isopimpinellin, osthenol, rutaretin, seselin, umbelliferone dan 8-hydroxy-5-methoxypsoralen Asam lemak: terutama palmitat, oleat, linoleat, myristic, myristicic, myristoleic, asam -linolenat dan petroselinat.

apigeninG. Kegunaan Secara tradisional tanaman seledri digunakan sebagai pemacu enzim pencernaan atau sebagai penambah nafsu makan, peluruh air seni, dan penurun tekanan darah. Di samping itu digunakan pula untuk memperlancar keluarnya air seni, mengurangi rasa sakit pada rematik dan gout, juga digunakan sebagai anti kejang. Selebihnya daun dan batang seledri digunakan sebagai sayur dan lalap untuk penyedap masakan.Efek terapi dari tanaman seledri yang telah diteliti: 1. Anti HipertensiAsam -linoleat mempunyai efek hipotensi; apiol dan terpinen-e-ol sebagai diuretik dan isoquercitin mempunyai efek hipotensi dan diuretik. Seledri juga mengandung kalsium dalam jumlah banyak, yang berperan dalam menurunkan tekanan darah.Penelitian dilakukan oleh Brankovi dkk untuk melihat efek ekstrak air dan etanol dari seledri terhadap rata-rata tekanan darah dari kelinci yang telah dianestesi dan atria yang diisolasi dari tikus. Hewan yang digunakan ada;ah kelinci dan tikus alino galur Wistar. Pada kelinci yang dianestesi, pemberian ekstrak air seledri pada dosis 15 mg/kg secara intravena menyebabkan efek hipotensif yang sedikit (14.352.94%), sedangkan pemberian ekstrak etanol pada dosis 15 mg/kg menyebabkan penurunan tekanan darah yang besar (45.7910.86%). Efek hipotensif ekstrak dihambat sebagian oleh atropin (0.3 mg/kg) yang merupakan antagonis reseptor muskarinik nonselektif. Pada atria tikus yang diisolasi, ekstrak air dan etanol seledri keduanya menunjukkan aktivitas kronotropik dan inotropik negatif. Ekstrak air menurunkan kecepatan kontraksi sebesar 12,882,74% dan amplitudo sebesar 8,730,89%. Ekstrak etanol menghambat kecepatan kontraksi atria sebesar 34.265.69% dan amplitudo sebesar 25.403.61%. Praperlakuan atria tikus menggunakan atropin (1 M) menghambat sebagian efek dari ekstrak air dan etanol. Ekstrak etanol seledri memiliki efek hipotensif dan kardio-depresan yang signifikan dibandingkan dengan ekstrak air (Brankovi, S., et al., 2010).Studi klinis terhadap 10 pasien di Klinik Bratang Tangkis Surabaya menunjukkan hasil air rebusan seledri dapat menurunkan tekanan darah selama 14 hari.2. Anti HiperlipidemiaFebrina dkk (2009) ekstrak etanol herba seledri yang disuspensikan dalam PGA 2% diberikan setiap hari secara oral pada dosis 25 mg/200g BB tikus dan 50 mg/200g BB tikus, selama 10 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua dosis ekstrak etanol herba seledri, pada hari ke-10 menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan LDL-kolesterol secara bermakna (=0,05 dan =0,01), sedangkan kenaikan kadar HDL-kolesterol hanya ditunjukkan oleh dosis 50 mg/200 g BB tikus dengan taraf nyata =0,05 dan =0,01.Penelitian yang dilakukan Julheini, dengan latar belakang tanaman seledri (Apium graveolens L) mengandung asam lemak tidak jenuh, sehingga memungkinkan penggunaan tanaman tersebut sebagai obat penurun kadar kolesterol. Untuk membuktikan hal tersebut penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah sari air herba seledri memiliki efek menurunkan kadar kolesterol dan lipid dalam darah tikus putih yang diberi diit tinggi kolesterol dan lemak. Pada percobaan ini digunakan 30 (tiga puluh) ekor tikus putih jantan dengan berat badan 150 sampai 200 g dan berumur 4 bulan yang dibagi secara acak menjadi limakelompok. Kelompok pertama merupakan kontrol normal yang diberi diit standar. Kelompok kedua merupakan control perlakuan yang diberi diit tinggi kolesterol dan lemak (2,5 g/200 g BB/hari) selama enam minggu. Kelompok perlakuan Kelompok III, IV dan V masing-masing mendapat diit tinggi kolesterol dan lemak yang sama jumlahnya dengan kelompok kontrol perlakuan, serta bahan uji peroral dengan dosis berturut-turut 0,14 g/200 g BBB/hari, 0,72 g/200 g BB/hari dan 3,6 g/200 g BB/hari. Setelah enam minggu perlakuan, tikus dibedah, darahnya diambil melalui jantung, lalu diukur kadar kolesterol total dan lemak totalnya. Dari hasil percobaan, dapat diketahui bahwa ketiga dosis sari air herba seledri yang digunakan menunjukkan adanya efek menurunkan kolesterol dan lipid, namun secara statistic penurunan kadar kolesterol total dan lemak total belum bermakna (Julheini, 2002).3. Antiinflamasi Efektif untuk pengobatan gout dan arthritis akut. Asam -linoleat dan umbelliferone mempunyai aktivitas anti inflamasi. Umbelliferone juga anti prostaglandin, yang berkontribusi terhadap efek inflamasi dan artritis dari seledri.Tablet Gouticin mengandung beberapa herbal yang salah satunya adalah A. graveolens, digunakan sebagai analgesik pada gout arthritis. Penelitian dilakukan di Shifa ul Mulk Memorial Hospital, Hamdard University, Karachi. Gouticin diresepkan pada 50 pasien yang berumur 35-75 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seledri menghambat efek antiinflamasi sehingga dapat disimpulkan bahwa tablet Gouticin sangat efektif untuk mengobati gout dan arthritis akut (Akram, 2009 dalam Asif, et al., 2011).Pada penelitian sebelumnya seledri ditemukan memiliki aktivitas antiinflamasi pada tikus yang diinduksi karagenan (Al-Hindawi et al, 1989 dalam Braun&Cohen, 2007). Beberapa kandungan yang menunjukkan aktifitas antiinflamasi adalah apigenin, eugenol, asam ferulat, luteolin, dan bergapton (Duke, 2003 dalam Braun&Cohen, 2007). Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa ekstrak biji seledri sangat efektif mengurangi arthritis tanpa menyebabkan efek gastrotoksisitas (Whitehouse, et al., 1999 dalam Braun&Cohen, 2007). Penelitian lanjutan secara in vivo menunjukkan bahwa ekstrak seledri merupakan gastroprotektif terhadap gastropati yang disebabkan NSAID dan efek ini dimediasi oleh mekanisme non prostaglandin (Whitehouse, et al., 2001 dalam Braun&Cohen, 2007).4. Antifungi Tanaman seledri (Apium graveolens L.) secara empiris telah digunakan untuk pencegahan atau pengobatan fluor albus yang disebabkan oleh fungi Candida albicans. Untuk mendukung penggunaannya di masyarakat luas maka perlu dilakukan penelitian sebagai dasar ilmiah. Buah seledri yang telah diambil minyak atsirinya diekstraksi secara bertingkat menggunakan petroleum eter dan metanol dengan menggunakan Soxhlet. Ekstrak yang diperoleh kemudian diuji aktivitas antifunginya terhadap C. albicans menggunakan metode difusi agar dan dilusi cair. Untuk mengetahui senyawa aktif antifungi digunakan metode bioautografi.Hasil menunjukkan bahwa ekstrak petroleum eter lebih aktif dalam menghambat pertumbuhan C. albicans dibandingkan ekstrak metanol dengan rata-rata diameter hambatan masing-masing 25 mm dan 12 mm. Dengan metode dilusi cair diketahui harga KBM ekstrak petroleum eter sebesar 5 mg %. Hasil bioautografi menunjukkan bahwa terdapat 2 senyawa aktif dalam ekstrak petroleum eter, yaitu senyawa dengan hRf 44 dan 78 yang merupakan senyawa terpenoid dan komponen minyak atsiri.Aktivitas anti Pityrosporum ovale ekstrak etanol herba seledri (Apium graveolens) dan daun urang aring (Eclipta prostata (L.)L) telah diuji denganmetode difusi agar dan pengenceran agar. Aktivitas anti Pityrosporum ovaleditunjukkan oleh kedua ekstrak tersebut, tetapi herba seledri menunjukkan efek yang lebih kuat dengan diameter hambatan 16,33 2,08 mm pada konsentrasi 5% b/v sedangkan daun urang aring menunjukkan hambatan 12,67 1,15 mm pada konsentrasi yang sama menggunakan metode difusi agar. Pada metode pengenceran agar, kedua ekstrak masih menghambat sampai konsentrasi 0,11 mg/ml.Ekstrak seledri 50% memiliki efektivitas yang sama dibandingkan dengan ketokonazol 2% dalam menghambat Malassezia sp pada ketombe5. AntioksidanTelah dilakukan penetapan IC50 dari ekstrak Seledri (Apium graveolens L.)serta formulasi, uji kestabilan fisik dan uji keamanan dari gel antioksidanyang mengandung ekstrak seledri. Penetapan dilakukan dengan menggunakan uji DPPH (1,1-Difenil-2-Pikril Hidrazil) dan stabilitas fisik sediaan gel yang mengandung ekstrak seledri dengan variasi konsentrasi Aqupec HV-505 (0,5;1; 1,5 dan 2%) ditentukan berdasarkan pengamatan perubahan bentuk, warna, bau, pH dan viskositas selama dua bulan penyimpanan. Penelitian menunjukkan bahwa IC50 dari ekstrak seledri adalah 466,107 ppm atau 0,466107 mg/mL dan tidak terjadi perubahan fisik pada setiap sediaan gel selama penyimpanan walaupun ada perbedaan yang nyata pada masing-masing sediaan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa gel yang dibuat aman untuk digunakan.6. CholagogueMeningkatkan ekskresi asam empedu dan menurunkan kadar total kolesterol serum.Ekstrak air seledri dapat meningkatkan sekresi asam empedu dan menurunkan kadar kolesterol serum total pada tikus hiperkolesterolemik genetic (Tsi&Tan, 2000 dalam Braun&Cohen, 2007).7. Kemoprotektif Komponen phtalida pada seledri memiliki efek kemoprotektif.Berdasarkan penelitian in vivo pada mencit, dapat disimpulkan bahwa komponen phtalida pada seledri memiliki efek kemoprotektif (Zheng, et al., 1993 dalam Braun&Cohen, 2007). Konsumsi seledri dapat mengurangi resiko perkembangan kanker kolon (Slattery, et al., 2000 dalam Braun&Cohen, 2007) dan kanker lambung (Haenszel, et al., 1976 dalam Braun&Cohen, 2007)8. Penolak nyamukEkstrak seledri memiliki aktivitas yang signifikan sebagai penolak nyamuk (Tuetun, et al., 2004, 2005 dalam Braun&Cohen, 2007).

Efek terapi dari Apigenin yang telah diteliti: 1. Kardiotonik Glikosida dari apigenin memiliki efek antihipertensi. Apigenin menghambat pelepasan kalsium dari retikulum sarkoplasmik, sistem enzimatik seperti protein kinase-C dan kalsium influx.2. Hepatoprotektif Menghambat microcrystin LR penginduksi hepatotoksisitas 3. Antioksidan 4. Antiinflamasi 5. Anti mikroba seperti Streptococcus pyogenes, Streptococcus viridians, virus herpes simplex, infeksi Immuno-deficiency virus, virus Auzesky, jamur Alternacia tennisima.H. DosisDosis yang direkomendasikan setara dengan 1-3 gram herba kering 3 x sehariTablet: 1-3 gram 3 x sehariKapsul minyak seledri: 1-2 kapsul 3 x sehariEkstrak seledri: - sendok teh 3 x sehari dengan 8 ons jus atau air.0.31.2 mL (1 : 1 dalam alkolhol 60%) 3 x sehariDalam bentuk teh, tuangkan air mendidih dalam 1 sendok teh/1-3 gram herba kering, diamkan 10-20 menit sebelum diminumI. Efek Samping/PeringatanTidak untuk digunakan wanita hamil. Jangan menggunakan seledri yang dijual untuk hortikultural karena biasanya ditambah dengan fungisida.Komisi E melaporkan berpotensi alergi termasuk shok anafilaksis.J. ToksisitasLD50 > 5000 mg/kg BB tikusK. InteraksiTidak dilaporkan.L. Patent Komposisi dan Metode untuk Mempercepat Rambut Tebal (US 2009/0098217 A1). Apium graveolens L var dulce sebagai sedotan (US 2009/0169687 A1). Aktivitas Anti Helicobacter dari Ekstrak Seledri (US 2009/0013906 A1).M. Nama dalam perdagangan Neurat (POM TR 051 344 311 PT. Industri Jamu dan Farmasi Cap Jago) komposisi Ekstrak Syzigium polyanthi Folium, Ekstrak Apium graveolens Herba, Ekstrak Nigellae damascenae semen, khasiat membantu menurunkan kadar asam urat Herron mengandung ekstrak Apium graveolens (seledri) setara dengan 3g (3000mg) biji seledri kering untuk membantu membersihkan asam urat dari persendian yang sakit dan untuk terapi simtomatis penyakit arthritis dan rematik. VitaHealth Celery Plus. Tiap tablet mengandung: Celery 300mg, Willow Bark 200mg, Devils Claw 200mg, Burdock 50mg and Chickweed 50mg untuk menjaga kesehatan secara umum dan membantu menjaga kesehatan persendian. Celery Complex, mengandung celery (seledri) dengan penambahan herbal Fever Few, Devil's Claw, Uva Ursi dan White Willow Bark untuk menunjang dan melengkapi manfaat seledri yaitu membantu meredakan inflamasi/peradangan dan rasa sakit pada penyakit-penyakit persendian seperti gout (kadar asam urat meningkat) dan rheumatoid arthritis, membantu menurunkan tekanan darah tinggi, membantu mengurangi kejang dan ketegangan otot, sebagai antioxidan, sedatif, diuretik dan menjaga kesehatan ginjal, membantu mengatasi kembung, membantu mencegah penggumpalan darah yang abnormal. Kapsul Seledri, mengandung Apium graveolens herba. Secara tradisional digunakan untuk menjaga vitalitas tubuh, mengatasi diabetes, diare, mencegah stroke dan membersihkan darah.

DAFTAR REFERENSIAnonim. 2004. Monografi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia (Volume 1). Jakarta: Badan POM RI, p. 93- 95.Anonim. Celery. 25 November 2011 jam 8.57 WIB. http://www.thomsonhc.com/micromedex2/librarianAsif, et al., Monograph of Apium graveolens Linn. Journal of Medicinal Plants Research. Vol. 5(8), pp. 1494-1496, 18 April, 2011.Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2011. Petunjuk Teknis Budidaya Seledri. Oleh Tim Prima Tani. 2 Oktober 2011. http://hortikultura.litbang.deptan.go.id/leaflet/JuknisSeledri.pdf Braun, L., & Cohen, M. 2007. Herbs & Natural Supplements, An Evidence-based Guide ( 2nd ed). Australia: Elsevier.Brankovi, S., et al. 2010. Hypotensive and Cardioinhibotory Effects of The Aqueous and Ethanol Extracts of Celery (Apium graveolens, Apiaceae). Acta Medica Medianae 2010;49(1):13-16.Cancer Chemoprevention Research Center Farmasi UGM. Seledri (Apigenin graveolens L.). Oleh Adina, Anugrah B., et al., 2 Oktober 2011 Evans, William C. 2002. Trease and Evans Pharmacognosy (15th ed.). Philadelphia:W,B, Saunders. Febrina, Ellin, dkk. 2009. Aktivitas Antihiperlipidemia Ekstrak Etanol Herba Seledri (Apium Graveolens L.) dari Daerah Bandung Barat. Laporan Akhir Penelitian Peneliti Muda (Litmud) Unpad. Jatinangor: UnpadGruenwald, Joerg, et al., (Ed.).2000. PDR for Herbal Medicines. Montvale: Medical Economics Company, Inc. Joanne Barnes, Linda A Anderson and J David Phillipson. 2007. Herbal Medicines-Celery. Great Britain: Pharmaceutical Press, p.146-148Julheini.2002. Pemanfaatan Herba Seledri (Apium graveolens L.) untuk Menurunkan Kolesterol Dan Lipid Dalam Darah Tikus Putih Yang Diberi Diit Tinggi Kolesterol Dan Lemak, Makara, Sains, Vol. 6, no. 2, agustus 2002Nitihapsari, Galuh Yulieta.2010. Efektivitas Ekstrak Seledri (Apium graveolens) 50% dibandingkan Ketokonazol 2% terhadap pertumbuhan Malassezia sp. pada Ketombe, Skripsi, Universitas DiponegoroPengelly, Andrew. 2004. The Constituents Of Medicinal Plants: An Introduction To The Chemistry and Therapeutics of Herbal Medicine (2nd ed.). Australia: Allen & Unwin. Purwantini, Indah dkk. Aktivitas Antifungsi Ekstrak Buah Seledri. Yogyakarta: UGM.Raj Narayana, et al. 2001. Bioflavonoids Classification, Pharmacological, Biochemical Effects and Therapeutic Potential. Indian Journal of Pharmacology. 33: 2-16. Robert A. Anderson. 2000. QUICK Access Professional Guide to Conditions, Herbs & Supplements. USA: Integrative Medicine Communications, p.729-732Rusdiana dkk. 2007. Formulasi Gel Antioksidan dari Ekstrak Seledri (Apium graveolens L) dengan Menggunakan Aqupec HV-505. Makalah pada Kongres Ilmiah XV ISFI, 17-19 Juni 2007 di Jakarta. Jatinangor: Unpad.Seung-Hyung Kim, Bok-Kyu Kim, dan Young-Cheol Lee. 2011. Antiasthmatic Effects of Hesperidin, a Potential Th2 Cytokine Antagonist, in a MouseModel of Allergic Asthma. Mediators of Inflammation. Volume2011, Article ID485402, 12 pages. doi:10.1155/2011/485402. 19 Oktober 2011. http://www.hindawi.com/journals Sudarsono, Pudjoanto, A. et al. 1996.Tumbuhan Obat, Hasil Penelitian,Sifat-sifat dan Penggunaan. Yogyakarta: Pusat Penelitian Obat Tradisional, UGM. Sukmawati, Ermalynda. Pengaruh Pemberian Air Rebusan Seledri (Apium Graveolens) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Sedang di Klinik Bratang Tangkis Surabaya

13