API Adek

10
JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA ANALISA PROSES INTERAKSI Inisial klien : Tn. H Nama Mahasiswa : Aliyah Adek Rahmah Status interaksi perawat-klien : fase kerja Tanggal : 27 Februari 2015 Lingkungan : depan ruang rehabilitasi pasien R.23 Empati RSSA malang Jam : 12.00 Deskripsi klien : a. pasien terlihat cemas Bangsal : - b. pasien memakai pakaian dengan rapi Tujuan (berorientasi pada klien) : pasien membina hubungan saling percaya dengan perawat, pasien dapat mengidentifikasi obat yang dikonsumsi dan efek samping yang ditimbulkan KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN RASIONAL P : assalamualaalai kum mas H K : waalaikumsalam wr. Wb P : perawat melihat ke arah pasien. Perawat tersenym ramah, perawat duduk bersebelahan dan menggunakan bahasa tubuh yang terbuka K : pasien menjawab dengan tersenyum ke arah perawat, pasien duduk bersebelahan dengan perawat dengan badan agak miring ke kiri menghadap perawat. Pasien terlihat gelisah dengan sesekali badannya bergerak ke kiri dan Perawat memulai percakapan dengan sikap terbuka Klien tampak bersedia berinteraksi dan menunjukkan sikap terbuka Klien telah bersedia melakukan interaksi pertemuan kedua. hal ini menunjukkan bahwa antara klien dan perawat telah terbina hubungan saling percaya. Sesuai dengan teori bahwa keberhasilan membina hubungan saling percaya sangat dipengaruhi oleh komunikasi verbal dan non verbal yang disampaikan oleh perawat

description

API adek

Transcript of API Adek

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYAANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien

: Tn. H

Nama Mahasiswa: Aliyah Adek RahmahStatus interaksi perawat-klien: fase kerja

Tanggal

: 27 Februari 2015

Lingkungan

: depan ruang rehabilitasi pasien R.23 Empati RSSA malang

Jam

: 12.00Deskripsi klien

: a. pasien terlihat cemas

Bangsal

: -

b. pasien memakai pakaian dengan rapi

Tujuan (berorientasi pada klien): pasien membina hubungan saling percaya dengan perawat, pasien dapat mengidentifikasi obat yang dikonsumsi dan efek samping yang ditimbulkan KOMUNIKASI VERBALKOMUNIKASI NON VERBALANALISA BERPUSAT

PADA PERAWATANALISA BERPUSAT

PADA KLIENRASIONAL

P : assalamualaalaikum mas HK : waalaikumsalam wr. WbP : perawat melihat ke arah pasien. Perawat tersenym ramah, perawat duduk bersebelahan dan menggunakan bahasa tubuh yang terbukaK : pasien menjawab dengan tersenyum ke arah perawat, pasien duduk bersebelahan dengan perawat dengan badan agak miring ke kiri menghadap perawat. Pasien terlihat gelisah dengan sesekali badannya bergerak ke kiri dan kekanan

Perawat memulai percakapan dengan sikap terbuka

Klien tampak bersedia berinteraksi dan menunjukkan sikap terbukaKlien telah bersedia melakukan interaksi pertemuan kedua. hal ini menunjukkan bahwa antara klien dan perawat telah terbina hubungan saling percaya. Sesuai dengan teori bahwa keberhasilan membina hubungan saling percaya sangat dipengaruhi oleh komunikasi verbal dan non verbal yang disampaikan oleh perawat

P : sesuai kemarin ya mas, hari ini kita ketemu lagi, nggak lama kok, 10 menit aja yaK : iya mbak AdekP : perawat duduk disamping pasien, badan agak berbalik menghadap pasien dan dengan sikap terbukaK : Melihat kearah perawat, badan sedikit megadahap ke perawat, ekspresi tampak sedikit gelisah, tersenyum, dan menunjukkan sikap terbuka

Perawat memulai percakapan dengan sikap terbuka

Klien tampak bersedia berinteraksi dan menunjukkan sikap terbukaKlien telah bersedia melakukan interaksi pertemuan keempat. hal ini menunjukkan bahwa antara klien dan perawat telah terbina hubungan saling percaya. Sesuai dengan teori bahwa keberhasilan membina hubungan saling percaya sangat dipengaruhi oleh komunikasi verbal dan non verbal yang disampaikan oleh perawat

P : hayo masih inget apa enggak kita kmaren janji mau ngomongin apa ?K : apa ya, ehm power ranger, aku bisa nerawang kamu itu orangnya tegas, berwibawa (tertawa)P : perawat tersenyum, melihat ke arah pasien, bersikap terbukaK : pasien menggunakan raut wajah serius, lalu berubah menjadi gembiraPerawat tetap menjaga posisi tubuh dengan terapeutikPasien berespon positif namun pemikiran keluar dari topik yang dibicarakan perawatPerawat mempertahankan sikap terbuka, badan menghadap ke pasien, memandang dan mendengarkan dengan penuh perhatian ketika berinteraksi dengan klien. Sesuai dengan teori hal ini merupakan sikap-sikap yang harus dilakukan dalam melakukan hubungan terapeutik sehingga klien dapat berespoin positif terhadap interaksi yang dilakukan.

P : lo hayoo, masak lupa ? yasudah kita mau berbicara tentang cara minum obat yang benr dan efek sampingnya, tempatnya disini ya ? (depan ruang rehab)

K : hemb, iyaP: mempertahankan sikap duduk, terbuka, badan condong ke arah pasien, memandang, tersenyum

K : mencoba menebak, tersenyum, melihat perawatPerawat tetap menjaga posisi tubuh dengan terapeutikpasien berespon positif, dan menerima perawat, mau menjawab pertanyaan.Perawat mencoba mengorientasikan pasien. Perawat juga bertujuan untuk menguji memori jangka pendek klien. Sesuai teori bahwa klien dengan gangguan persepsi sensori sering mengalami gangguan memori jangka pendek maupun panjang.

P : kmaren gimana mas haris tidurnya ?

K : saya tidur jam 11 malam sampai jam 11 malam, soalnya kan Mr. X kabur, nah ikut nyari trus nggak ketemuP : mempertahankan sikap duduk, terbuka, badan condong ke arah pasienK : pasien menjawab dengan pandangan ke atas, kepala menengadah ke atas, sesekali kepala menoleh ke kanan

Perawat mengkaji keadaan dan perkembangan terakhir pasienPasien berespon positif dan mau untuk menjawab pertanyaan perawatPerawat mengkaji keadaan terakhir pasien terakhir untuk mengukur perkembangan pasien. Kecukupan tidur 6-8 jam menjadi salah satu tolak ukur dalam kesehatan jiwa pasien

P : ooo gitu, yasudah ndak papa mas. Terus kmarin shalat nggak ? apa aja mas ?K : ya shalat, shalat subuh, shalat dhuhur, pokoknya kmaren aku shalat terus P : mempertahankan sikap duduk dan keadaan yang terbuka, memperhatikan pembicaraan pasien dengan seksamaK: pasien menjawab dengan pandangan ke arah perawatMengevaluasi jadwal yang telah dibuat bersamaPasien berespon positif dan mau untuk menjawab pertanyaan perawat dengan baikPerawat mengkaji kepatuhan pasien terhadap jadwal yang telah di buat bersama. Adanya kepatuhan terhadap jadwal diartikan sebagai tingkat psikomotor yang baik

P : wahhh bagus alhamdulillah, tadi gimana hobbynya sudah dijalan kan belum ? kmren hobbmu apa aja coba ?K : sudah kan tadi mbak Adek lihat saya baca koran kan ? itu tadi pinjem korannya sodaranya mas SusiloP : perawat tersenyum dan memberikan mimik muka yang senang

K : pasien tersenyum dan menghadap perawat, pasien beraanjak dari tempat duduk lalu duduk kembali dengan memutar-mutar tangan

Perawat memberikan reward kepada pasien Pasien dapat memenuhi jadwal yang telah dibuat dengan baikPerawat memberi reward positif pada pasien untuk meningkatkan harga diri klien. Sesuai dengan teori bahwa sekecil apapu perubahan pasie harus diberikan penghargaan untuk meningkatkan kepercayaan diri.

P : ooo gitu sip, eh masih inget ndak hobbynya kmaren apa aja ?K : inget kan sepak bola, menggambar sama baca koranP : mempertahankan sikap duduk, terbuka, badan condong ke arah pasien, memandang, tersenyum

K : pasien mencoba menebak pertanyaan, kepala menengadah keatas lalu menoleh kekanan dan kekiri

Perawat mangkaji tentang daya ingat pasien jangka pendekPasien dapat menjawab pertanyaan perawat dengan baik dan benarPerawat bertujuan untuk menguji memori jangka pendek klien. Sesuai teori bahwa klien dengan gangguan persepsi sensori sering mengalami gangguan memori jangka pendek maupun panjang.

P : bagus, ok. Sekarang kita membaca Al-Quran ya mas, kan kmaren udah 1 ayat sekarang tak bawakan 6 ayatK : (mulai membaca Al-Quran)P : perawat mengambil HP yang didalamnya terdapat bacaan Al-Quran untuk dibaca oleh pasienK : pasien memperhatikan bacaan Al-Quran dengan seksama dan mulai membaca dengan suara rendah

Perawat ingin mengukur kemampuan pasien sesuai kebuthan yang belum terpenuhi di RS

Pasien membaca Al-Quran sesuai kebutuhan yang belum terpenuhi di RSPerawat memfasilitasi kebutuhan yang belum terpenuhi oleh pasien di RS. Pemenuhan kebutuhan pasien bertujuan untuk mengevaluasi SP2 yang diberikan perawat kepada pasien

P : sudah, alhamdulillah, sudah bagus dan lancar membacanya. Nah sekarang ayo ditulis di jadwal surat Al-Kahfi ayat 1-6K : iya mbakP : perawat menghadap ke pasien dengan menggunakan mimik yang bahagia sambil tersenyum, perawat mempertahankan sikap terbuka

K : pasien menoleh ke arah perawat sambil mengangguk

Perawat memberikan reward kepada pasienPasien dapat mempraktikkan cara membaca Al-Quran dengan benarPerawat memberi reward positif pada pasien untuk meningkatkan harga diri klien. Sesuai dengan teori bahwa sekecil apapu perubahan pasie harus diberikan penghargaan untuk meningkatkan kepercayaan diri.

P : nah sekarang kita mau membicarakan tentang apa hayo tadi ?

K : tentang kalau saya bisa meramal, kalau saya bisa berubah hiaaaaaa (tertawa)P : perawat menghadap pasien, duduk agak cndong ke arah pasien, mempertahankan sikap terbuka

K : pasien duduk dengan tegak, kepala menengadah, pasien berdiri lalu duduk kembali

Perawat menguji dya ingat jangka pendek pasien Pasien berespon positif namun pemikiran keluar dari topik yang dibicarakan perawatPerawat bertujuan untuk menguji memori jangka pendek klien. Sesuai teori bahwa klien dengan gangguan persepsi sensori sering mengalami gangguan memori jangka pendek maupun panjang.

P : lo hayo, kan kita mau berbicara tentang cara meminum obat yang benar, ya kan ?K : iya obat. O, O adalah orang, Bat, Bat adalah babat babat. Jadi Obat adalah orang babat babatP : memberi sentuhan terapeutik, mempertahankan sikap duduk, terbuka, memandangK : tersenyum memandang perawat

Perawat mencoba memfokuskan topi pembicaraan

Pasien berespon positif namun pemikiran keluar dari topik yang dibicarakan perawatPerawat mencoba mengorientasikan pasien. Dan memfokuskan pmbicaraan klien

P : sudah, kita mulai ya, jadi setiap kali kita minum obat harus diidentifikasi dulu obatnya, sudah bener belum nama obatnya, dosis obatnya berapa tablet sama waktu minum obatnyaK : hemb. Waktu, walau tak mau kau harus disisikuP : memberi sentuhan terapeutik, mempertahankan sikap duduk, terbuka, memandang K : menganggukkan kepala, memperhatikan dengan seksama, tersenyum lalu tertawa

Perawat memberikan edukasi mengenai cara minum obat yang benarPasien berespon positif namun terkadang pemikiran keluar dari topik yng dibicarakanPerawat memberikan edukasi mengenai cara minum obat yang benar sesuai SP3 dan topik yang telah disepakati oleh perawat dan pasien

P : hayoo mas H. Tadi diualangi lagi aku ngomong apa barusan hayoo, kalau minum obat harus dilihat apa aja ?K : nama obat, waktu minum, dosis obatP : mempertahankan sikap duduk dan keterbukaanK : duduk tegak, kepala menengadah, dan sesekali menoleh kearah perawat

Perawat melakukan validasi terhadap kemampuan pasien setelah di berikan edukasiPasien berespon positif dan dapat menjawab pertanyaan perawatvalidasi objektiv dilakukan untuk mengukur kemampuan menangkap informasi dari perawat ke pasien

P : coba, merek obatnya apa ?K : klo apa ya, klozapinP : mempertahankan sikap duduk dan keterbukaan

K : duduk tegak, kepala menengadah, dan sesekali menoleh kearah perawatPerawat mengkaji kemampuan pasien dalam mengingatPasien berespon positif terhadap pertanyaan perawatPerawat bertujuan untuk menguji memori jangka pendek klien. Sesuai teori bahwa klien dengan gangguan persepsi sensori sering mengalami gangguan memori jangka pendek maupun panjang.

P : iya bener, klozapin warnanya?K : kuningP : mempertahankan sikap duduk dan keterbukaan

K : duduk tegak, kepala menengadah, dan sesekali menoleh kearah perawatPerawat mengkaji kemampuan pasien dalam mengingatPasien beresponpositif terhadap pertanyaan perawatPerawat bertujuan untuk menguji memori jangka pendek klien. Sesuai teori bahwa klien dengan gangguan persepsi sensori sering mengalami gangguan memori jangka pendek maupun panjang.

P : iya bener, mas H dapet berapa tablet ?

K : dapet 2 setengahP : mempertahankan sikap duduk dan keterbukaanK : duduk tegak, kepala menengadah, dan sesekali menoleh kearah perawatPerawat mengkaji kemampuan pasien dalam mengingatPasien beresponpositif terhadap pertanyaan perawatPerawat bertujuan untuk menguji memori jangka pendek klien. Sesuai teori bahwa klien dengan gangguan persepsi sensori sering mengalami gangguan memori jangka pendek maupun panjang.

P : sip. Terus minum obatnya brapa kali ?

K : 3 kali, pagi jam 9.00 siang jam 15.00 sama malam jam 21.00P : mempertahankan sikap duduk dan keterbukaan

K : duduk tegak, kepala menengadah, dan sesekali menoleh kearah perawatPerawat mengkaji kemampuan pasien dalam mengingat, perawat memberikan reward terhadap pasienPasien berespon positif terhadap pertanyaan perawatPerawat bertujuan untuk menguji memori jangka pendek klien. Sesuai teori bahwa klien dengan gangguan persepsi sensori sering mengalami gangguan memori jangka pendek maupun panjang.

P : nah sip pinter. Kemaren kan mas H ndak teratur kan minum obatnya, taua nggak akibatnya apa ?K : iya nggak teratur, sekali minum, besoknya seminggu enggak. Gitu terus, terus aku jadidiem trus marah-marah terus gelut terus dibawa disini lagi P : mempertahankan sikap duduk dan keterbukaan

K : duduk tegak, kepala menengadah, dan sesekali menoleh kearah perawatPerawat mengkaji kemampuan kognitif pasienPasien beresponpositif terhadap pertanyaan perawatPerawat mengkaji kemampuan kognitif pasien untuk mengetahui sejauh mana pasien memahami pengobatan yang dijalankan

P : nah sudah tau ya, kalau mas H minumnya nggak teratur jadikan mas H jadi diem, marah-marah terus nggak bisa nahan emosi kan. Jadi harus terus teratur ya minum obatnya ya, biar nggak kambuh lagi marahnya K : iyaP : mempertahankan sikap duduk dan keterbukaanK : duduk tegak dan mendengarkan dengan penuh perhatian kearah perawatPerawat memberikan edukasi dampak adanya putus obat yang dialami pasien Pasien memahami efek yang akan dialami apabila terjadi putus obatPerawat memberikan edukasi tentang dampak putus obat yang akan dialami oleh pasien untuk mempromosikan pasien dalam hal keteraturan minum obat

P : bener ya mas ? walaupun nanti pulang juga harus teratur minum obatnya, jangan kayak kemaren ya

K : iya, eh kan kmaren Mr. X kbur trus dikejer terus ga onok wes

P : mempertahankan sikap duduk dan keterbukaanK : duduk tegak, mengangkat tangan, menggeleng-gelengkan kepala, dan sesekali menoleh kearah perawatPerawat melakukan kontrak kepada pasien dalam keteraturan dirinya meminum obatPasien bersedia untuk lebih teratur dan tidak putus obat. Pasien berespon dengan positif, namun pasien membicarakan hal diluar topikPemberian kntrak bertujuan utuk membuat pasien lebih bertanggung jawab kepada dirinya sendiri dalam keteraturan minum obat

P : ooo gitu, iya wes. Balik lagi ke minum obat ya. nah sekarang perasaannya mas H habis ketemu aku gimna ?

K : seneng mbak enak kok. Aku seneng ok lek ambek sampeyan. Lek ambek mbak iku ketegesen iku mbak ikuP : mempertahankan sikap duduk dan keterbukaanK : duduk tegak dan sesekali menoleh kearah perawatMelakukan evaluasi subjektivPasien berespons dengan positivMenurut konsep interaksi terapeutik maka akhir interaksi diakhiri dengan terminasi. Terminasi diawali dengan melakukan evaluasi subyektif. Evaluasi subjektiv dilakukan untuk mengukur penerimaan pasien terhadap perawat

P : Jadi apa aja hayo kalau minum obat harus gimana ?

K : mereknya sama warnanya, jumlah tabletnya. Sama apa lagi ? waktunya jam 9 pagi jam 3 sore jam 9 malam. Ga boleh ga diminum kayak kmarenP : mempertahankan sikap duduk dan keterbukaanK : duduk tegak dan sesekali menoleh kearah perawatMelakukan evaluasi objektivPasien berespon dengan positiv dan dapat menjawab pertanyaan perawat dengan baikMenurut konsep interaksi terapeutik maka akhir interaksi diakhiri dengan terminasi. Terminasi diawali dengan melakukan evaluasi obyektiv. Evaluasi obyektiv bertujuan untuk mengukur kemampuan pasien terhadap edukasi yang diterima

P : nah bagus mas sip wes. alhamdulillah. Yaudah jangan pa ya, jadi tiap minum obat harusdiidentifikasi dulu ya ok?K : iyaP : mempertahankan sikap duduk dan keterbukaanK : duduk tegak dan sesekali menoleh kearah perawatMelakukan rencana tindak lanjut Pasien berespons positivRencana tindak lanjut bertujuan untuk menyampaikan harapan perawat agar pasien dapat melakukan kontrak yang telah disepakati

P : nah besok ketemu aku lagi jam, kalo nggak jam 11an ya jam 1 an kaya sekarang ya

K : iya mbak, besok aku mau ketemu mbak yeni jam 10. Habis itu aja ya, kita terusan.P : mempertahankan sikap duduk, terbuka, memandang.

K: memandang perawat, tersenyum.Perawat memberikan kontrak waktu.Klien menyetujui kontrak waktu.Menurut konsep interaksi terapeutik maka akhir interaksi diakhiri dengan terminasi. Terminasi diawali dengan melakukan kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya.

P : ok mas. Yaudah sampe disini aja. Jangan lupa yang tak ajari lo yaK : okP : mempertahankan sikap duduk, terbuka, memandang.

K : memandang perawat, tersenyum.Terminasi Klien berespons positiv Terminasi bertujuan untu memutus pertemuan perawat dengan pasien

P : assalamualaikum

K : waalaikum salam wr.wbP : berjabat tangan, memandang, tersenyum

K : menyambut jabat tangan, tersenyumPerawat mengucapkan salam penutupKlien menyambut salam penutupMenurut konsep interaksi terapeutik maka akhir interaksi diakhiri dengan terminasi. Terminasi diakhiri dengan mengucapkan salam penutup.

Rekomendasi :.............................................................................................................................................................................................................

PAGE