API Abadi Mrapen
-
Upload
yoga-tyo-murcielago -
Category
Documents
-
view
88 -
download
0
description
Transcript of API Abadi Mrapen
7/15/2019 API Abadi Mrapen
http://slidepdf.com/reader/full/api-abadi-mrapen 1/5
Api abadi Mrapen
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Api abadi Mrapen adalah sebuah kompleks yang terletak di desa Manggarmas, kecamatan Godong,
Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Kawasan ini terletak di tepi jalan raya Purwodadi - Semarang,
berjarak 26 km dari kota Purwodadi. Kompleks api abadi Mrapen merupakan fenomena geologi alam
berupa keluarnya gas alam dari dalam tanah yang tersulut api sehingga menciptakan api yang tidak
pernah padam walaupun turun hujan sekalipun.
Banyak peristiwa besar mengambil api dari kompleks api abadi Mrapen sebagai sumber obornya,
misalnya pesta olahraga internasional Ganefo I tanggal 1 November 1963. Api abadi dari Mrapen juga
digunakan untuk menyalakan obor Pekan Olahraga Nasional (PON) mulai PON X tahun 1981, POR PWI
tahun 1983 dan HAORNAS. Api abadi dari Mrapen juga digunakan untuk obor upacara hari raya Waisak.
Selain api abadi, di komplek tersebut juga terdapat kolam dengan air mendidih yang konon dapat
dipergunakan untuk mengobati penyakit kulit, serta batu bobot yang konon apabila seseorang dapat
mengangkatnya maka yang mengangkat tersebut akan mendapatkan keinginannya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Api_abadi_Mrapen
Mrapen berada di sebuah kompleks di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan,
Jawa Tengah. Api yang keluar dari perut bumi ini merupakan fenomena geologi ditandai keluarnya gas
dari dalam tanah yang tersulut sehingga menciptakan api yang tidak pernah padam walaupun turun
hujan. Api yang dikenal dengan sebutan Api Abadi Mrapen tersebut telah digunakan sejak dahulu untuk
obor upacara Hari Raya Waisak. Saat ini pun Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) masih
menggunakannya untuk prosesi ritual umat Buddha pada Hari Waisak Nasional.
Selain untuk ritual agama, Api Abadi Mrapen juga digunakan sebagai sumber obor pesta olahraga
nasional dan internasional. Pesta olahraga nasional yang menggunakan Api Abadi Mrapen untuk
obornya adalah pesta olahraga internasional Ganefo I pada 1 November 1963. Api abadi dari Mrapen
juga digunakan untuk menyalakan obor Pekan Olahraga Nasional (PON) sejak PON X tahun 1981, POR
PWI tahun 1983, dan HAORNAS. Api Abadi Mrapen hinga kini diteruskan menjadi rutinitas tahunanpesta olahraga nasional dan internasional.
Pesta olahraga internasional yang menggunakan Api Abadi Mrapen untuk obornya adalah SEA Games
XXVI 2011 pada 11-22 November 2011 di Jakarta dan Palembang. Selain itu juga untuk Asian Beach
Games (ABG) I di Bali 2008, Asian Beach Games II di Muscat, Asian Beach Games di Oman 2010, dan
7/15/2019 API Abadi Mrapen
http://slidepdf.com/reader/full/api-abadi-mrapen 2/5
Asian Beach Games III di China. Bahkan, rencananya Islamic Solidarity Games (pesta olahraga multievent
negara-negara Islam dunia) 2013 di Pekanbaru, Riau, juga akan mengambil sumber api dari Api Abadi
Mrapen.
Sumber Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas sering menjadi tujuan wisata karena juga terdapat juga
kolam air mendidih Sendang Dudo yang dipercaya dapat mengobati penyakit kulit dan reumatik. Air
Sendang Dudo memiliki keunikan karena yang tadinya bersih dan bening dapat berubah menjadi keruh
dan selalu mendidih tetapi tidak panas. Air ini juga bisa terlihat keruh tetapi bila dimasukkan ke dalam
sebuah gelas maka dapat berubah menjadi bening. Selain itu, ada pula keunikan lain yang Anda sendiri
dapat mencobanya yaitu dari gelembung air yang mengambang apabila disulut dengan api maka dapat
menyala di atas permukaan air. Hal itu dimungkinkan karena air tersebut mengandung mineral dan zat
kimia.
Ada pula Watu Bobot yang letaknya berada di sebelah Sumber Api Abadi Mrapen. Menurut cerita
barangsiapa dapat mengangkatnya maka akan tercapai keinginannya.
Sunan Kalijaga dan Sumber Api Abadi Mrapen
Cerita rakyat tentang Sumber Api Abadi Mrapen dikaitkan dengan masa akhir Kerajaan Majapahit yang
ditaklukkan Kesultanan Demak Bintoro pada tahun 1500-1518 Masehi. Saat itu Kesultanan Demak
berada di sekitar Mrapen dan merupakan satu-satunya pusat pemerintahan Islam di Pulau Jawa.
Berikutnya kesultanan yang dipimpin Raden Patah ini mengembangkan pola hidup yang dilandaskanajaran Islam termasuk membuat pusat perdagangan, pendidikan dan penyebaran agama Islam.
Dalam upaya pembenahan wilayahnya, Kesultanan Demak Bintoro berupaya memboyong semua
barang-barang warisan dari Kerajaan Majapahit. Salah satu yang terpenting adalah memindahkan
Pendopo Kerajaan Majapahit untuk dijadikan serambi Masjid Agung Demak. Apabila Anda amati saat ini
maka pada serambi tersebut terlihat perpaduan budaya Islam dan Hindu-Buddha.
Upaya pemindahan Pendopo Kerajaan Majapahit dipimpin oleh Sunan Kalijaga. Dalam perjalanan
masuki wilayah Kesultanan Bintoro Demak rombongan ini mengalami masalah karena prajuritnya
keletihan. Mereka kemudian mencari mata air untuk minum tetapi tidak ada yang dapat
menemukannya. Sunan Kalijaga kemudian berjalan menuju tempat kosong dan menancapkan
tongkatnya ke tanah. Lubang dari bekas tongkat itu tak lama menyemburkan api yang saat ini dipercaya
merupakan titik awal munculnya Sumber Api Abadi Mrapen.
7/15/2019 API Abadi Mrapen
http://slidepdf.com/reader/full/api-abadi-mrapen 3/5
Berikutnya Sunan Kalijaga juga melakukan hal yang sama dengan tongkatnya di tempat lain yang tidak
jauh tetapi yang keluar kali ini buka api melainkan semburan air yang bersih dan bening. Air tersebut
dimanfaatkan rombongan prajurit untuk minum yang keletihan karena mengangkut pendopo Kerajaan
Majapahit. Saat ini sumber mata air itu dapat Anda lihat memiliki celah sumur berdiameter 3 meter dankedalaman sekitar 2 meter. Sumur itulah yang kemudian disebut masyarakat setempat dengan nama
Sendang Dudo dan memiliki keunikan serta khasiat tertentu.
Rombongan Sunan Kalijaga kemudian melanjutkan perjalanan tetapi Sunan Kalijaga meninggalkan
sebuah batu ompak di sekitaran lubang api dan lubang air tersebut. Saat itu salah seorang prajuritnya
yang berupaya mengambilnya tetapi Sunan Kalijaga melarang dan berwasiat bahwa batu ompak itu
tidak perlu diambil karena pada suatu waktu akan berguna. Saat ini Anda masih dapat melihat batu
ompak itu yang dikenal dengan sebutan Watu Bobot dan letaknya berada di sebelah Sumber Api Abadi
Mrapen.
Transportasi
Untuk menuju Kompleks Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten
Grobogan, Jawa Tengah, maka patokannya terletak di tepi Jalan Raya Purwodadi - Semarang, sekitar 26
km dari kota Purwodadi. (him/Indonesia.travel)
http://www.indonesia.travel/id/destination/454/semarang-menjelajahi-keajaiban-alam-budaya-dan-
sejarah/article/119/sumber-api-abadi-mrapen-dari-kisah-sunan-kalijaga-hingga-api-obor-pentas-
olahraga
Api Abadi di Jawa Tengah
21.36 Keanehan No comments
7/15/2019 API Abadi Mrapen
http://slidepdf.com/reader/full/api-abadi-mrapen 4/5
Siapa sangka kalau Indonesia memiliki api abadi yang tidak pernah padam. Uniknya, walaupun hujan turun, api
yang terletak di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah ini tidak akan padam.
Api tersebut dikenal dengan nama Api Abadi Merapen, sebuah kompleks yang terletak di Desa Manggarmas,Godong, Grobogan, Jawa Tengah, atau sekitar 26 km dari Kota Purwodadi.
Api yang sering digunakan sebagai sumber api berbagai acara olahraga di Tanah Air ini merupakan fenomena
geologi gas alam. Gas alam tersebut keluar ke permukaan tanah dan kemudian tersulut oleh api. Hal tersebut lah
yang membuat api tidak pernah padam walaupun hujan turun.
Selain sebagai sumber api untuk acara-acara olahraga, Api Abadi Merapen juga digunakan sebagai sumber api
untuk upacara hari raya umat Budha, yaitu Waisak. Para biksu perwakilan dari berbagai Sangha mengambil Api
Abadi Merapen. Dari Grobogan, api suci dibawa ke Candi Borobudur yang menjadi tempat pusat peringatan Hari
Suci Waisak di Indonesia.
Untuk bisa masuk ke Kompleks Api Abadi Merapen, Anda hanya perlu membayar Rp 500. Sayangnya, sebagai
sebuah obyek wisata yang berbasis legenda, kondisi Api Abadi Merapen tak sebanding dengan nama besar yang
disandangnya. Lokasinya juga kurang terawat.
Selain api abadi, Grobogan juga memiliki keunikan lainnya. Tidak jauh dari lokasi ini, terdapat sebuah batu besar
yang dikenal dengan nama Batu Bobot. Batu tersebut diyakini mampu mengabulkan semua permintaan siapa saja
yang bisa mengangkat batu tersebut dengan posisi duduk.
Batu yang memiliki berat kurang lebih 20 kg ini sangat dikeramatkan oleh warga setempat. Jelas saja, karena batuini merupakan peninggalan dari Sunan Kalijaga pada abad ke-15.
Di samping Batu Bobot, di lokasi wisata Api Abadi Merapen juga terdapat kolam kecil yang dikenal dengan nama
Sendang Dudo. Kolam tersebut berisi air berwarna hijau dengan gelembung-gelembung air di tengahnya. Meskipun
tampak seperti mendidih, namun ternyata air tersebut tidak panas karena gelembung-gelembung udara tersebut
berasal dari gas yang berada dalam tanah.
Letupan gas atau gelembung-gelembung air itu akan menyala bila terkena api. Mungkin gas tersebut  merupakan
7/15/2019 API Abadi Mrapen
http://slidepdf.com/reader/full/api-abadi-mrapen 5/5
gas yang sama dengan yang ada pada Api Abadi Merapen. Dari hasil penelitian di laboratorium, terbukti air di
Sendang Dudo mengandung banyak mineral mulai dari kalsium hingga magnesium.
Karena kaya kandungan mineral air, Sendang Dudo kerap digunakan untuk mengobati berbagai penyakit di kulit,
seperti gatal-gatal atau eksim. Tak heran jika banyak wisatawan yang datang untuk mengobati beragam penyakit.
Sumber : travel.detik.comhttp://paranoid-site.blogspot.com/2013/03/api-abadi-di-jawa-tengah.html