APD Transmisi Dan Distribusi

14
TUGAS MATA KULIAH AUDIT ENERGI Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Audit Energi pada Semester V di Jurusan Teknik Konversi Energi Dosen Pengampu: Kholiq Hermawan, Ir., M.T. NIP. 19631230 199003 1 002 Oleh LUTHFI ASSHIDIQI 131711064 SUSILO ADI PRANOTO 131711028 DEPARTEMEN TEKNIK KONVERSI ENERGI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2015

description

APD Transmisi Dan Distribusi

Transcript of APD Transmisi Dan Distribusi

Page 1: APD Transmisi Dan Distribusi

TUGAS

MATA KULIAH AUDIT ENERGI

Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Audit Energi pada Semester V di Jurusan Teknik Konversi Energi

Dosen Pengampu: Kholiq Hermawan, Ir., M.T.

NIP. 19631230 199003 1 002

Oleh

LUTHFI ASSHIDIQI 131711064

SUSILO ADI PRANOTO 131711028

DEPARTEMEN TEKNIK KONVERSI ENERGIPOLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2015

Page 2: APD Transmisi Dan Distribusi

PERALATAN KERJA dan PERALATAN K3 pada

SEKTOR DISTRIBUSI dan TRANSMISI

I.1. PERALATAN KERJA PADA TIANG/TRANSMISI

Peralatan kerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan pada tiang/transmisi menyesuaikan dengan

jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Pada praktek transmisi yang dilakukan oleh praktikan di

lokasi praktek hanya melakukan simulasi memanjat tower/menara transmisi saja tanpa

melakukan pekerjaan pemeliharaan ataupun penggantian komponen di tower. Apabila suatu

saat dilakukan pekerjaan misalnya penggantian isolator suspense 150kV dengan metode Hot

Stick dalam keadaan bertegangan maka langkah-langkah dan prosedur kerja serta hal penting

yang harus diketahui adalah sebagai berikut:

I.1.1. Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB)

Penggantian Isolator Suspensi pada SUTT 150 kV dengan Metode Hot Stick

dalam keadaan bertegangan ini termasuk Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan

(PDKB). Dengan adanya PDKB ini, maka proses penggantian isolator pada SUTT tidak

perlu dalam keadaan padam listrik. Sehingga kerugian material yang ditanggung PT.

PLN dapat diminimalisir.

I.1.2. Teknik Memanjat Tower Lattice

Untuk mengganti isolator suspensi pada suatu Tower Lattice, dibutuhkan

kemampuan yang mumpuni dalam hal memanjat. Terdapat teknik tertentu untuk

melakukan suatu pemanjatan. Petugas yang berwenang biasanya memanjat dengan

menggunakan 2 (dua) cara yaitu :

Pemanjatan tower melalui step bolt

Pemanjatan tower melalui rangka diagonal

I.1.2.1. Pemanjatan Tower Melalui Step Bolt

Step bolt adalah salah satu peralatan tower yang berbentuk mur baut yang

terpasang teratur mulai dari kaki tower sampai puncak tower untuk keperluan

pemanjatan petugas ke tower bagian atas baik ke puncak tower, cross arm atau

pada tempat lainnya.

Gambar Pemanjatan Tower Melalui Step

Bolt

Page 3: APD Transmisi Dan Distribusi

I.1.2.2. Pemanjatan Tower Melalui Rangka Diagonal

Dengan menggunakan lanyard petugas pemanjatan tower tidak harus melalui

step bolt, dengan cara ini pemanjatan tower transmisi dapat dilakukan melalui

rangka-rangka tower yaitu melalui diagonal dan leveler sampai ke tempat yang

ditentukan untuk bekerja. Cara ini utamanya diperlukan apabila besi-besi step bolt

yang mestinya terpasang tidak ada pada tempatnya sehingga pemanjatan melalui

step bolt tidak dapat dilakukan dengan aman dan nyaman.

I.1.3. Metode Penggantian Isolator

Secara umum, penggantian isolator pada SUTT dalam keadaan bertegangan dapat

dilakukan dengan menggunakan 2 metode, yaitu metode Hot Stick dan metode

Barehand. Keduanya akan dijelaskan pada subbab berikut.

I.1.3.1. Metode Hot Stick

Metode ini merupakan metode yang pertama kali dilakukan untuk

penggantian isolator dalam keadaan bertegangan. Pada metode ini, pekerja

(linesman) tidak menyentuh peralatan yang bertegangan secara langsung dengan

tangan. Melainkan dengan menggunakan peralatan-peralatan yang bersifat isolatif.

Peralatan ini sengaja dibuat bersifat isolatif karena digunakan untuk memisahkan

dua tegangan yang berbeda, yaitu tegangan kawat fasa dan tegangan orang yang

mengganti isolator (ground). Dengan adanya peralatan ini dan jika melakukannya

dalam jarak aman, maka dapat dipastikan orang yang melakukan pekerjaan

penggantian isolator ini dalam keadaan aman.

Gambar metode Hot Stick

Page 4: APD Transmisi Dan Distribusi

I.1.3.2. Metode Barehand

Metode ini merupakan pengembangan dari metode Hot Stick. Digunakannya

metode ini adalah karena penggunaan dari metode Hot Stick tidak efektif lagi

untuk sistem transmisi dengan tegangan ekstra tinggi. Hal ini dikarenakan,

semakin tinggi tegangan maka sistem isolasi juga akan semakin tebal. Semakin

tebalnya sistem isolasi suatu peralatan, maka akan semakin berat pula peralatan

tersebut untuk dibawa. Oleh karenanya, dikembangkanlah metode Barehand. Pada

metode ini, pekerja (linesman) akan dialiri tegangan yang sama dengan tegangan

kawat fasa. Samanya tegangan pada tubuh si pekerja dengan kawat fasa ini

dikarenakan pekerja (linesman) ini menggunakan pakaian yang konduktif yang

dapat mengalirkan tegangan.

Gambar: metode Barehand

Metode ini didasari oleh konsep yang sederhana, yaitu merpati yang tidak

mati walaupun hinggap di kawat transmisi. Merpati yang tidak tersengat listrik ini

disebabkan karena kedua kaki dari merpati tersebut hanya berpijak pada satu kawat

saja. Berbeda jika satu kaki merpati berpijak pada kawat fasa, dan kaki lainnya

berpijak pada kawat ground, maka dapat dipastikan.

Page 5: APD Transmisi Dan Distribusi

I.1.4. Peralatan Kerja

Page 6: APD Transmisi Dan Distribusi

I.1.5. Prosedur Kerja Secara Umum

1. Menyiapkan dan merangkai alat

2. Pekerja (linesman) mulai memanjat tower dengan bantuan live line rope

3. Alat yang telah dipersiapkan dan dirangkai didasar tower tadi, dinaikkan ke puncak

tower dengan menggunakan handline

4. Memasang alat-alat tersebut sesuai posisinya sehingga mampu menggantikan isolator

untuk menopang konduktor yang ditopangnya.

5. Mengaitkan sisi hot end dari isolator dengan handline

6. Melepaskan salah satu sisi (hot end) dari isolator

7. Melepaskan sisi isolator yang lain (cold end) dari tower sehingga isolator terlepas

8. Menurunkan isolator dari puncak tower ke dasar tower dengan bantuan handline

9. Setelah sampai didasar, isolator diganti dengan isolator yang baru

10. Setelah itu, isolator baru tersebut dinaikkan menuju ke puncak tower lagi dengan

menggunakan bantuan handline

11. Begitu sampai dipuncak tower, memasang sisi cold end pada tower

12. Memasang sisi hot end pada isolator

13. Melepas handline dari isolator

14. Menurunkan alat-alat yang digunakan untuk menopang isolator dengan handline

15. Para pekerja turun dari puncak tower dan melakukan evaluasi

Page 7: APD Transmisi Dan Distribusi

I.2. PERALATAN K3 dan APD (Alat Pelindung Diri)

Fungsi APD adalah mengurangi akibat / resiko dari suatu kecelakaan APD bukan untuk

mencegah kecelakaan, pemakaian apd tidak menjamin pemakaian bebas dari kecelakaan,

karena :

Kecelakaan ada sebabnya, pencegahan kecelakaan hanya bisa dilaksanakan jika sebab-

sebab kecelakaan dihilangkan.

Adanya gerakan tak sadar / reflek dari pemakainya.

APD mempunyai kemampuan terbatas.

Peralatan-peralatan APD yang digunakan untuk pekerjaan pada tiang/transmisi antara

lain:

1. Full body harness

Berfungsi sebagai pengaman personil dari bahaya jatuh.

Gambar: Full Body Harness

Page 8: APD Transmisi Dan Distribusi

2. Layard

Berfungsi sebagai pengaman personil saat memanjat & menuruni tower.

Gambar: Layard

3. Safety Helmet

Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benturan pada bagian keras dan benda jatuh.

Gambar: Safety Helmet

4. Safety Shoes

Berfungsi untuk melindungi kaki dari bahaya terbentur serta tertimpa material tajam.

Gambar: Safety Shoes

Page 9: APD Transmisi Dan Distribusi

5. Sarung tangan kulit/katun

Berfungsi untuk melindungi tangan.

Gambar: Sarung Tangan Kulit/Katun

6. Kacamata

Berfungsi untuk melindungi mata dari bahaya sinar ultraviolet langsung serta

material kecil (debu).

7. Keyker/Teropong

Berfungsi sebagai alat bantu visual untuk memeriksa bagian-bagian tower yang

kurang jelas dari posisi jarak tertentu.

Gambar: Teropong

Gambar: Kacamata

Page 10: APD Transmisi Dan Distribusi

8. Peralatan komunikasi

Berfungsi sebagai alat komunikasi 2 (dua) arah.

Gambar: Peralatan Komunikasi

REFERENSI

http://opi.pln-jatim.co.id/data/buku/ifwrx4mdnv.gr.pdf

http://documents.tips/documents/tugas-kelompok-alat-penyambung-tegangan-tinggi-alat-

pelindung-tegangan-tinggi.html

https://www.scribd.com/doc/130828899/LAPORAN-PRAKTIKUM-TRANSMISI