Apakah Biopori

18
Apakah Biopori ? Biopori adalah lorong-lorong kecil di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah Secara alami kondisi seperti itu dapat dijumpai pada lantai hutan dimana serasah atau bahan organik tertumpuk di bagian permukaan tanah. Bahan organik ini selanjutnya menjadi bahan pakan (sumber energi) bagi berbagai fauna tanah untuk melakukan aktifitasnya termasuk membentuk biopori. Pada ekosistem lantai hutan yang baik, sebagian besar air hujan yang jatuh dipermukaannya akan diresapkan kedalam tanah. Gambar 1. Foto Mikroskop Elektron dari Lubang Caing dan Akar pada Matriks Tanah (dalam lingkaran kuning) Gambar 1. Menunjukkan Foto me mikroskop elektron yang menggambarkan dua buah lubang terbentuk oleh cacing (pada lingkaran kuning bagian atas) lubang yang terbentuk oleh aktifitas akar tanaman (pada lingkaran kuning bagian bawah Bila lubang-lubang seperti in dapat dibuat dengan jumlah ba maka kemampuan dari sebidang untuk meresapkan air akan diharapkan semakin meningkat. Meningkatnya kemampuan tanah meresapkan air akan memperkec

description

bio

Transcript of Apakah Biopori

Apakah Biopori ?Biopori adalah lorong-lorong kecil di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanahSecara alami kondisi seperti itu dapat dijumpai pada lantai hutan dimana serasah atau bahan organik tertumpuk di bagian permukaan tanah. Bahan organik ini selanjutnya menjadi bahan pakan (sumber energi) bagi berbagai fauna tanah untuk melakukan aktifitasnya termasuk membentuk biopori. Pada ekosistem lantai hutan yang baik, sebagian besar air hujan yang jatuh dipermukaannya akan diresapkan kedalam tanah.

Gambar 1. Foto Mikroskop Elektron dari Lubang Caing dan Akar pada Matriks Tanah (dalam lingkaran kuning)

Gambar 1. Menunjukkan Foto melalui mikroskop elektron yang menggambarkan dua buah lubang yang terbentuk oleh cacing (pada lingkaran kuning bagian atas) dan lubang yang terbentuk oleh aktifitas akar tanaman (pada lingkaran kuning bagian bawah). Bila lubang-lubang seperti ini dapat dibuat dengan jumlah banyak, maka kemampuan dari sebidang tanah untuk meresapkan air akan diharapkan semakin meningkat. Meningkatnya kemampuan tanah dalam meresapkan air akan memperkecil peluang terjadinya aliran air di permukaan tanah

Apa Manfaat Biopori ?Biopori, membuat tanah di lingkungan kita sehat. Tanah yang sehat akan membantu kita untuk :1.Menyerap air hujan : bila biopori ada dalam jumlah banyak, maka kemampuan dari sebidang tanah untuk meresapkan air akan semakin meningkat. Meningkatnya kemampuan tanah dalam meresapkan air akan memperkecil peluang terjadinya aliran air di permukaan tanah.Dengan perkataan lain akan dapat mengurangi bahaya banjir atau genangan. Genangan yang tidak segera mengering akan menjadi sarang nyamuk dan berbagai sumber bibit penyakit lainnya.2.Menyuburkan tanah : tanah yang mengandung banyak biopori menyehatkan tanaman. Tanah yang sehat adalah tanah yang gembur mengandung banyak rongga di mana air dan udara tersimpan.3.Mendaur ulang sampah organis menjadi kompos yang bermanfaat : di dalam biopori, secara alami hidup berbagai jenis flora-fauna yg aktif dan selalu bekerja mencari makanan. Bahan organis yang mereka makan akan berubah menjadi kompos. Dengan bantuan mereka, kita bisa dengan mudah mengolah sampah organis kita sendiri di sekitar tempat tinggal kita, tanpa harus mengirimnya ke TPS dan TPA. Yang kita lakukan cukup dengan memasukan sampah organis kita ke lubang resapan biopori (yang juga bermanfaat sebagai makanan mereka).Dengan demikian, biopori pun berfungsi mengatasi permasalahan sampah organis sejak di sumbernya.Bagaimana Membuat Biopori ?Secara alami Biopori terbentuk oleh aktivitas hewan dan tumbuhan yang hidup di tanah.Akan tetapi kita dapat melakukan upaya-upaya untuk mempercepat perbanyakan biopori di lingkungan kita.Caranya dengan membuat lubang vertikal kedalam tanah. Lubang-lubang tersebut selanjutnya diisi bahan organis, seperti sampah-sampah organis rumah tangga, potongan rumput atau vegetasi lainnya. Bahan organik menjadi sumber energi bagi organisme di dalam tanah sehingga aktifitas mereka akan meningkat. Dengan meningkatnya aktifitas mereka maka akan semakin banyak biopori yang terbentuk.Secara internasional lubang yang berisi bahan organis ini disebutMulsa Vertikal(vertical mulch). Sebuah tim dari Institut Pertanian Bogor (di bawah pimipinanKamir R Brata),mempopulerkan mulsa vertikal ini dengan nama LUBANG RESAPAN BIOPORI atau disingkat sebagai LRB.Apakah Lubang Resapan Biopori (LRB) ?Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dan diisi bahan organis (sampah dapur, kebun dll)Biasanya LRB berdiameter 10 cm dan kedalaman sekitar 100 cm, atau dalam kasus tanah dengan permukaan air tanah dangkal, tidak sampai melebihi kedalaman muka air tanah.Lubang diisi dengan bahan organis untuk memicu aktivitas flora dan fauna tanah untuk membentuk biopori. Bahan organis menjadimakanan bagi organisme penghuni tanah, sehingga mereka semakin banyak dan semakin aktif membetuk biopori. Mereka membentuk biopori tanpa campur tangan manusia. Peran manusia hanyalah memberi makan melalui LRB.Mengapa Perlu Membuat Biopori dan LRB ?Saat ini sebagian besar manusia tinggal di lingkungan yang sudah rusak atau miskin kehidupan, terutama kawasan perkotaan yang alamnya tidak diurus secara benar. Salah satunya terlihat dari tanah di sekitar kita menjadi miskin kehidupan dan kekurangan biopori.Tanah yang kekurangan biopori adalah salah satu sumber berbagai masalah yang kita hadapi bersama seperti banjir, genangan sumber bibit penyakit dan tanah yang tidak subur.Karena itulah kita perlu melakukankan langkah menyehatkan lingkungan kita dengan memperbanyak biopori di lingkungan kita. Membuat Lubang Resapan Bioipori (LRB) adalah cara mudah agar biopori semakin banyak dan lingkungan kita makin sehat dan aman.FAQ Tambahan Seputar Informasi DasarIni pertanyaan tambahan yang kemungkinan terjadi seputar tanya jawab tentang informasi dasar biopori. Akan ada sejumlah pengulangan karena setiap pertanyaan dianggap sebagai bagian tersendiri yang perlu dijawab secara lengkap.Mengapa Perlu Mengisi LRB Dengan Sampah/Bahan Organis ?Bahan organis di LRB mengaktifkan pembentukan Biopori.Bahan organis dimasukan ke dalam LRB untuk memberikan makanan kepada makhluk hidup penghuni tanah. Dengan makanan yang lebih banyak mereka akan berkembang biak semakin banyak dan aktivitasnya meningkat, sehingga biopori di tanah akan semakin banyak.Organisme penghuni tanah aktif membuat biopori tanpa campur tangan manusia. Tugas manusia hanyalah memberi makan. Dan makanan mereka adalah sampah organis dari sisa makanan kita sehari-hari atau dari kebunkita. Kerjasama yang menguntungkan bukan ?Mengapa LRB lebarnya (diameternya) 10 cm ?Lebar biopori standar 10 cm ini berdasarkan pada pengalaman praktis. Dari pengalaman lubang sebesar ini :1.Tidak terlalu kecil sehingga masih mudah memasukan berbagai jenis bahan organis2.Tidak terlalu besar : dari pengalaman memperbesar ukuran bor sebesar 2 cm saja sudah membuat proses membuat lubang terlalu beratManfaat bonus LRB : LRB = Pabrik KomposKarena LRB perlu diisi dengan bahan organis, maka membuat LRB sekaligus membuat sampah organis kita menjadi bermanfaat. Setelah dimanfaatkan oleh mikroorganisme pembuat biopori, sampah organis kita akan menjadi kompos yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.Berapa banyak sampah organis yang dapat diolah di LRB ?BIla lubang yang dibuat berdiameter 10 cm dengen kedalaman 100 cm, maka setiap lubang dapat menampung 7.8 liter sampah organik. Ini berarti untuk sebuah rumah tangga, setiap lubang dapat diisi dengan sampah organik selama 2-3 hari. Dengan berjalannya waktu bahan organis dalam LRB akan menyusut dan kita tambahkan sampah organis lagi. Setelah satu musim kompos dapat kita panen dan LRB kita isi lagi dengan sampah organis baru.Mengapa Perlu Mengolah Sampah Organis Kita Sendiri ?Sebagian besar sampah yang kita buang adalah sampah organis (sekitar 60-70%) karena itu kita perlu memperhatikan dampak sampah organis yang kita buang.1.Sampah organis bila kita buang ke TPS akan dikirim ke TPA dan akan menjadi bahan sia-sia yang :a.Merugikan masyarakat sekitar TPA dari bau yang dihasilkan dan kemungkinan terjadinya ledakan gas metan seperti yang terjadi di Leuwigajahb.Menghabiskan dana ratusan juta rupiah per hari untuk pengangkutan dan pengurusannya dari TPS ke TPA2.Sampah organis yang kita buang sembarangan dapat menghasilkan bibit penyakit bagi kita dan orang lain3.Sampah organis yang dibuang ke sungai akan mencemari sungai dan laut4.Pembakaran sampah organis (baik sampah dapur mapun kebun) justru melepaskan CO2 ke udara sehingga fungsi tanaman sebagai penangkap gas rumah kaca menjadi tidak efektif. LRB diharapkan berfungsi sebagai tambatan Karbon, dengan membenamkan sampah organik kedalamnya. Oleh karena itu dengan menempatkan LRB disekitar tanaman dalam taman dapat membantu mengatasi sampah taman, meringkankan perkerjaan tukang kebun karena tempat sampat tersedia di tempat, dan meringankan beban penanganan sampah organis di TPS dan atau di TPA, karena sampah organis habis diuraikan dalam LRB, di sekitar sumber sampah itu dihasilkan.Sebaliknya, mengolah sampah organis sendiri justru membuat lingkungan kita sehat dan menghasilkan kompos yang bermanfaat. Hanya dengan mengolah sampah organis sendiri, 60% sampah yang kita hasilkanberkurang.Mengapa kita perlu menyerap air ke dalam tanah di tempat Kita Sendiri ?Air hujan atau air dari berbagai aktivtas kita yangtidakterserap di tempat kita sendiri akan :1.Merugikan orang lain karena dapat menimbulkan banjir di tempat lain. Walapun di tempat kita ada saluran drainase[1], akan tetapi, saluran drainase di sekitar rumah kita dan di lingkungan kota Bandung belum memadai, sehingga daya tampungnya sangat kecil, dan akhirnya meluap kembali jadilah banjir.2.terus mengalir di atas permukaan tanah dan menggerus tanah yang dilewatinya sehingga banyak tanah yang terbawa air hujan yang mengalir di permukaan. Terjadilah erositanah.Tanahdi permukaan ini adalah bagian tanah yang paling subur, karena itu erosi tanah di lahan kita membuat lahan kita menjadi tidak suburApakah LRB hanya bermanfaat untuk mencegah banjir ?Agar berfungsi, LRB harus diisi bahan organis sehingga sekaligus bermanfaat juga untuk mengolah sampah organis yang kita hasilkan. Dengan demikian LRB terus bermanfaat baik dimusim hujan maupun musim kemarau. Biasanya di sekitar akhir musim kemarau kita dapat memanen kompos dari biopori dan mengisinya dengan sampah organis baru.

Pembuatan dan Pemeliharaan BioporiBagaimana Langkah Dasar Pembuatan Biopori ?B Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diamter 10 cm. Kedalaman kurang lebih 100 cm atau sampai melampaui muka air tanah bila air tanahnya dangkal. Jarak antar lubang antara 50 100 cm2.Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman, dedaunan, atau pangkasan rumput3.Sampah organik perlu selalu ditambahkan ke dalam lubang yang isinya sudah berkurang dan menyusut akibat proses pelapukan.4.Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang resapan.Catatan:1.Alat yang biasa digunakan adalah bor Tanah dari logam (lihat gambar)2.Jaga lubang resapan selalu penuh teriisi sampah organik. Jika sampah organik belum/tidak cukup maka disumbatkan dibagian mulutnya. Dengan cara seperti ini maka lubang tidak akan berpotensi terisi oleh material lain seperti tanah atau pasir. Selain itu, jika ada jenis sampah yang berpotensi bau dapat diredam dengan sampah kering yang menyumbat mulut lubang resapan biopori.3.Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2 3 cm dengan tebal 2 cm di sekeliling mulut lubang.Di Mana LRB sebaiknya dibuat ?Pada dasarnya LRB dapat dibuat di lokasi bertanah apapun dan tidak membutuhkan ruang besar karena lebar lubang hanya sebesar 10 cm dan, berdasarkan pengalaman, jarak antar lubang dapat berjarak 50 cm. Namun untuk mengoptimasi manfaat LRB dapat dipertimbangkan hal-hal berikut :1.Pertimbangan keamanan : Lubang resapan biopori (LRB) dibuat ditempat yang bebas dari lalu-lalang orang terutama anak-anak. Misalnya LRB dapat ditempatkan di batas taman (mengelilingi taman)2.Memaksimalkan fungsi sebagai peresap air :a.tempatkan LRB di lokasi dimana air secara alami akan cenderung berkumpulb.Air diarahkan ke tempat dimana lubang resapan biopori berada. Air dapat diarahkan dengan membuat alur, dan lubang resapan dibuat pada dasar alur tersebut. Adanya alur juga punya fungsi keamanan, karena tidak akan menyebabkan orang tertarik untuk mendatangi dan atau menginjaknya.c.Lubang resapan biopori dapat dibuat di dasar saluran yang semula dibuat untuk membuang air hujan. Penempatan LRB pada dasar saluran pembuangan air hujan akan mengubah fungsi saluran dari sebagai saluran pembuang menjadi saluran peresap air hujan. Dengan demikian, air hujan akan diresapkan di halaman rumah kita sendiri dan tidak menjadi beban pada saluran drainase umum dan tidak menjadi salah satu penyumbang aliran permukaan (genangan atau bahkan banjir) di tempat lain.3.Memaksimalkan manfaat penyuburan tanaman : tempatkan LRB di sekitar Pohon Dengan kehadiran LRB di sekitar pohon akan tercipta suatu siklus (peredaran) hara yang baik. Unsur-unsur hara yang diambil dari dalam tanah oleh tanaman akan menjadi bagian dari tanaman tersebut seperti daun, batang, dan buah. Daun dan ranting yang rontok atau dipangkas, dan sisa buah yang tidak habis dimakan akan kembali kedalam tanah jika mereka dimasukkan kedalam LRB di sekeliling tanaman. Selanjutnya melalui proses dekomposisi mereka akan berubah menjadi sumber unsur hara bagi tanaman itu sendiri. Dengan demikian, proses pengurasan unsur hara oleh tanaman (baca: pemiskinan kesuburan tanah) berkurang, kesuburan tanah dapat dipertahankan dan kebutuhan pupuk kimiawi dapat dikurangi.LRB di Sekeliling PohonFAQ Tambahan Seputar Pembuatan dan Pemeliharaan BioporiApakah diperlukan asesoris tambahan untuk memperkuat biopori ?Gambar 4 . LRB pada Batas TamanBerapa Jumlah LRB yang disarankan ?Kita dapat memaksimalkan jumlah LRB di kebun kita dengan memperhatikan jarak minimal 50 cm antar lubang dan ketersediaan bahan organis yang dapat dimasukan.Bila kita ingin memaksimalkan peran LRB untuk menyerap air sehingga seluruh air hujan akan terserap di lahan kita, berikut adalah cara perhitungan yang disarankan oleh tim Biopori IPB. Jumlah lubang yang perlu dibuat dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:Jumlah LRB = intensitas hujan(mm/jam) x luas bidang kedap (m2) / Laju Peresapan Air per Lubang (liter/jam)Sebagai contoh, untuk daerah dengan intensitas hujan 50 mm/jam (hujan lebat), dengan laju peresapan air perlubang 3 liter/menit (180 liter/jam) pada 100 m2bidang kedap perlu dibuat sebanyak (50 x 100) / 180 = 28 lubang.Cara penghitungan mudah untuk memperkirakan secara kasar kebutuhan biopori per rumah(berdasaran pengalaman Kamir R Brata) : untuk keluarga standar dengan jumlah keluarga 4-5 orang, dengan luasan rumah standar, diperlukan sekitar 30-40 lubang. Ini bisa membantu masyarakat umum mengira-ngira untuk rumahnya.Saya tinggal di lokasi yang sangat padat, semua permukaan sudah disemen apakah saya bisa membuat biopori ?Di lokasi yang padat biopori masih bisa dibuat di saluran-saluran air yang memungkinkan. Kita bisa membuat lubang-lubang resapan biopori dengan jarak minimal 50 cm di saluran air tersebut. Akan lebih baik bila saluran air itu tidak ditutupi semen

Kesalahpahaman Umum yang sering terjadi di lapangan dan klarifikasi informasi yang benarPengertian Biopori dan Lubang Resapan Biopori (LRB)Biopori dan Lubang Resapan Bioipori itu berbeda. Biopori adalah rongga/saluran kecil di tanah yang dibentuk flora-fauna tanah. LRB adalah lubang yang kita buat untuk memberi makan flora fauna tanah agar aktif membentuk biopori.Apakah fungsi lubang resapan biopori untuk memasukan air hujan ?Lubang resapan biopori adalah tempat memasukan makanan bagi flora-fauna tanah, sedangkan air masuk melalui seluruh muka tanah di sekitar Lubang Resapan Biopori. Efektifnya peresapan (dan pengikatan air) tergantung dari banyaknya biopori yang sudah terjadi.Lubang Resapan Biopori Jangan Dilapisi Pipa ParalonJika lubang dilapisi oleh pipa paralon lubang fungsinya malah akan terganggu. Pipa dapat digunakan dalam proses pembuatan lubang, tetapi tidak untuk ditinggal di dalam lubang tersebutBiopori Tidak Hanya Untuk Area dengan Genangan AirBiopori bukan hanya untuk air tergenang dan bukan hanya untuk saat musim penghujan, tetapi untuk setiap saat. Biopori dapat dibuat di mana saja karena juga berperan untuk mengolah sampah organik dan menyuburkan tanah. Tetapi, terutama di saluran air atau tempat air berkumpul, dianjurkan untuk selalu ada Lubang Resapan Biopori.Lubang Resapan Biopori (LRB) Harus Diisi dengan Sampah OrganikSesudah dibuat, Lubang Resapan Biopori jangan dibiarkan kosong melainkan diisi dengan sampah organik. Sampah organik yang dimasukkan dapat berupa daun-daun kering, sisa makanan, dan lain-lain. Sampah ini menjadi makanan flora-fauna tanah yang akan aktif membentuk biopori. Sampah organik ini akan diubah menjadi kompos oleh mikroorganisme di dalam tanah sehingga menyuburkan tanah. Jika sampah organik di lubang sudah menyusut, lubang harus diisi sampah lagi.Lubang Resapan Biopori (LRB) tidak boleh diisi selain sampah organikJangan memasukan sampah plastik, logam, kaca, batu baterai dan lain-lain. Hanya masukan sampah organis karena kita bertujuan memberi makan flora fauna yang hidup di dalam tanah.Lubang Resapan Biopori (LRB) Berisi Sampah Tidak Menimbulkan BauSampah jika dibiarkan menumpuk permukaan tanah memang akan menimbulkan bau, akan tetapi jika sampah tersebut dimasukkan ke dalam lubang tidak akan menimbulkan bau. Untuk mengurangi kemunginan timbulnya bau, tempatkan sampah dapur, daging atau tulang di bagian bawah lubang, lalu tambahkan sampah kebun di atasnya sampai lubang penuh. Kalaupun terjadi bau umunya itu hanya terjadi di awal saja, tidak lama.Saya tinggal di lokasi yang sangat padat, semua permukaan sudah disemen apakah saya bisa membuat biopori ?Di lokasi yang padat biopori masih bisa dibuat di saluran-saluran air yang memungkinkan. Kita bisa membuat lubang-lubang resapan biopori dengan jarak antar lubang minimal 50 cm di saluran air tersebut. Akan lebih baik bila saluran air itu tidak ditutupi semen, tetapi bila sudah keburu ada semen bongkar sedikit semen di bagian yang akan dibuat biopori saja.Lubang Resapan Biopori Jangan Ditutupi dengan Con Block atau sejenisnyaCon bloc atau benda keras lainna akan menghalangi masuknya oksigen ke lubang. Agar berfungsi baik, lubang harus bisa bernapas.fungsi Biopori Tidak Hanya untuk Mengurangi BanjirBiopori bukan hanya untuk mengurangi banjir tetapi untuk menyuburkan tanah, tabungan air, membuat tanah lebih stabil (tidak mudah retak) dll. Penggunaan bahan organik di LRB juga akan mengurangi sampah organis yang diolah ke TPA dan memberikan kompos yang bermanfaat. biopori tetap bermanfaat waktu musim hujan maupun musim kemarauWaktu membuat biopori saya terhambat bagian yang kerasKalau menemukan bagian yang keras, pendalaman lubang tidak perlu dipaksakan agar tidak merusak bor dan menghemat tenaga. hentikan pendalaman dan buat lubang lainnya pada jarak minimal 50 cm dar lubang sebelumnya.Waktu membuat biopori saya menemukan air keluarItu berarti permukaan air tanah di tempat tinggal anda dangkal. Hal ini tidak menjadi masalah .: justru biopori paling cocok opsi untuk daerah dengan air tanah dangkal. .Dalamnya biopori disesuaikan dengan tinggi muka air tanah. Di daerah yang tinggi muka air tanahnya 1 m, buat lubang setengah meter, untuk yang muka air tanah setengah meter, buat lubang 30cm. Karena itu, bila dalam pemboran ditemukan air keluar, hentikan pemboran dan langsung isikan saja dengan sampah organik. Saya sudah membuat biopori tapi air tetap tergenangIni menunjukan bahwa biopori di tanah belum terbentuk. Di daerah dengan tanah yang sudah lama rusak pembentukan biopori butuh waktu lebih lama. Sabarlah menunggu, mungkin sampai musim hujan berikutnya, semoga kineja biopori sudah terlihat di musim hujan berikutnya.