APAAAA
-
Upload
liaangelinasimbolon -
Category
Documents
-
view
258 -
download
0
description
Transcript of APAAAA
Laporan Kunjungan Family FolderDhita Aprilia Anjoti
102011140
Pendahuluan
Sebagai dokter keluarga sangat penting untuk memperhatikan kesehatan masyarakat sekitar.
Dari pengalaman, kami belajar bahwa dengan berjalannya waktu kondisi kesehatan seseorang
dapat berubah. Maka dari itu dengan melakukan kunjungan secara aktif kita dapat
mengetahui tidak hanya dari factor kesehatan seseorang tapi juga dapat melihat langsung
faktor-faktor lain yang mempengaruhi kondisi kesehatannya.
Latar Belakang
Dalam rangka mempelajari tentang kedokteran komunitas, kami melakukan kunjungan ke
masyarakat langgsungmelalui puskemas hingga datang langsung kerumah penduduk. Dengan
dilakukannya kegiatan ini kami berharap dapat memahami semua hal mengenai kedokterna
keluarga.
Keterangan
Pada tanggal 7 July 2014, kami mengunjungi puskesmas kelurahan Grogol 2 yang beralamat
di Jl. Rawa Bahagia I/32 Rt.09 Rw.02 Grogol Jakarta Barat telp.(021) 56971251. Lalu kami
mendapat data kunjungan yaitu rumah dari ibu Nisma yang beralamat di Jl. BK RT 13/RW
01.
Anamnesis
Ibu Nisma adalah seorang lansia yang tidak bekerja dan tinggal bersama anak dan cucunya
berjumlah 7 orang dalam satu rumah yang berukuran 3X7m.
Identitas Pasien:
Nama: Nisma
Usia: 68 thn
Suku Bangsa: Padang
Jenis Kelamin: Perempuan
1
Pekerjaan: Tidak bekerja
Pendidikan: Tamat SMP
Alamat: Jl BK Rt 13/ Rw 01 Grogol
Riwayat Biologis Keluarga:
Keadaan kesehatan sekarang: Baik
Kebersihan Perorangan: Baik
Penyakit yang sering diderita: Penyakit jantung
Penyakit keturunan: Tidak ada
Penyakit kronis/menular: Penyakit Jantung, DM dan Hipertensi
Kecacatan anggota keluarga: Tidak ada
Pola makan: Teratur
Pola istirahat: Teratur
Jumlah anggota keluarga: 7 orang
Psikologis Keluarga:
Kebiasaan buruk: Kebiasaan makan yang manis-manis
Pengambilan keputusan: Sendiri
Ketergantungan obat: Obat DM dan obat hipertensi
Tempat mencari pelayanan kesehatan: Puskesmas dan dokter Kosasih didekat rumah
Pola rekreasi: Sangat buruk dikarenakan tidak pernah pulang
kampung dan keluaraga sudah pada meninggal
Keadaan Rumah/lingkungan:
Jenis Bangunan: Permanen
Lantai Rumah: Kramik & Semen
Luas Rumah: 3 X 7m
Penerangan Rumah: Buruk
Kebersihan: Buruk
2
Ventilasi: Sedang
Dapur: Ada kecil dan tidak rapih
Jamban Rumah: Ada kecil dan sedikit kotor
Sumber air minum: Air tanah
Sumber pencemaran air: Ada
Pemanfaatan Perkarangan: Tidak ada
Sistem Pembuangan air limbah: Tidak baik
Tempat Pembuangan Sampah: Ada
Sanitasi Lingkungan: Kurang baik
Spiritual Keluarga:
Ketaatan beribah: Baik
Keyakinan tentang kesehatan: Baik
Keadaan social keluarga:
Tingkat pendidikan: Tamat SMP
Hubungan antar anggota keluarga: Baik
Hubungan dengan orang lain: Baik
Kegiatan organisasi social: Kurang
Keadaan ekonomi: Sangat kurang
Kultur keluarga:
Adat yang berpengaruh: Tidak ada
Daftar anggota keluarga:
Adik pertama: Tura (wanita, menikah, suami: kusworo, anak 3,
tinggal di kampung).
Adik kedua: Nanang (pria, menikah, istri: hartati, anak 5,
tinggal di kampung).
Anamnesis
3
Keluhan utama : ibu Nisma menegluh mata kiri nya tidak dapat melihat 3 minggu yang lalu.
Ibu Nisma mengeluh mata kirinya tidak bisa melihat beberapa bulan yang lalu. Kemudian
karena jarak puskesmas yang dekat dengan tempat tinggalnya Ibu Nisma memutuskan untuk
memeriksakan keadaanya tersebut ke puskesmas untuk mengetahui sakitnya. Kemudian
puskesmas melakukan rujukan untuk ibu Nisma ke RS. Tarakan. Setelah periksa di RS
ternyat gejala yang dialami ibu Nisma adalah komplikasi akibat penyakit Diabetes yang
sudah 3 tahun diderita. Selain mengeluh mata kiri tidak isa melihat, ibu Nisma juga mengeluh
telinga kiri nya tidak dapat mendengar. Ibu Nisma sudah 3 tahun terakhir ini setalah di
diagnosis DM rutin meminum obat Metformin 2x sehari.
Ibu Nisma mengeluhkan sesak nafas dan nyeri pada dada kirinya ketika sedang merasa terlalu
kelelahan dan jika sedang emosi atau marah-marah. Karena keluhan tersebut ia mengunjungi
puskesmas untuk berobat dan meminta surat rujukan untuk berobat.
Riwayat penyakit sekarang: Setelah berobat ke puskesmas, ibu Nisma hanya di berikan
vitamin oleh dokter tapi ibu Nisma tidak mau meminum obat di karenakan obat yang di
berikan tidak sesuai dengan keluhannnya.
Riwayat penyakit dahulu: ibu Nisma mempunyai Penyakit Jantung, Diabetes Melitus dan
Hipertensi.
Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum: Compos mentis
Tensi: 160/100 mmHg
Suhu: 36oC
Nadi: 84 x/menit
Nafas (RR): 16x/menit
Inspeksi: Kulit sawo matang, terdapat scar di bagian pipi kiri dan tedapat keloid, kaki
kanan mengalami deformitas, kaki dan tangan: tampak normal sudah tidak bengkak,
palpasi: sedikit odeme.
4
Pemeriksaan Penunjang:
Tes gula darah : 480 mg/dl (N: <200 mg/dl)
Diagnosis:
Penyakit Jantung, diabetes melitus, dan hipertensi.
Anjuran penatalaksanaan penyakit:
Promotif: PHBS(kebersihan, olahraga, peningkatan gizi, mengatur makanan yang
dimakan),dan berekreasi .
Preventif: Mengurangi makanan yang mengandung gula, mengatur emosi dan
mengkonsultasikan ke dokter.
Kuratif: Menghabiskan obat dan mengkonsumsi obat secara teratur.
Rehabilitatif: Sering control penyakitnya ke puskesmas atau ke dokter.
Prognosis:
Penyakit: Buruk karena penyakit beliau sudah menimbulkan komplikasi.
Keluarga: Sangat baik.
Masyarakat: Baik karena beliau dapat bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
Analisa Masalah:
Masalah yang kami temukan pada beliau selain dari penyakit diabetes melitus , beliau juga
mengalami masalah dengan keluarganya yang dikarenakan kurangnya waktu dan dana
sehingga menyulitkan beliau untuk bersilahturahmi dengan sesama keluarga. Beliau juga
mengeluhkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan penghasilan yang
seadanya. Beliau juga mengeluhkan tidak dapatnya BLSM (bantuan langsung sementara).
Analisis masalah dengan pendekatan dokter komunitas:
Ilmu kedokteran komunitas berfokus dalam meningkatkan kualitas hidup dan tingkat
kesehatan komunitas dan masyarakat dengan implementasi pelayanan terhadap masing-
masing warga secara menyeluruh mulai dari factor kondisi keluarga hingga sampai kondisi
lingkungan tempat tinggal mereka seperti dalam pendekatan ilmu segitiga epidemiologi yang
terdiri dari host, agent dan environment.
Seharusnya dengan adanya dokter keluarga, kesehatan tiap orang dalam keluarga dapat
terkontrol, dan dapat diditeksi lebih dini, sehingga kesehatan dapat dicapai lebih maksimal.
5
Sehingga dapat mengurangi dana dan angka morbiditas, mortalitas.
Rencana:
Edukasi: Belajar menjaga kesehatan dan mencegah agar tidak sakit, cth: dengan
PHBS dan rajin control kesehatan dan segala keluhan yang dialami.
Terapi: mengkonsumsi obat yang telah diberikan sampai habis, setelah itu datang ke
puskesmas untuk evaluasi .
Pemeriksaan anjuran: juga mengkonsultasikan kakinya yang mengalami deformitas,
agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut.
Dokumentasi
6
7
8
9
10
11