Apa masalah wanita ini.docx

9
Apa masalah wanita ini? Muntah- muntah sejak 1 minggu terakhir. Nyeri ulu hati di rasakan setiap kali pasien terlambat makan Anamnesa apa saja yang perlu di tanyakan Keluhan utama muntah 1. Muntah sejak kapan ? 1 minggu terakhir 2. Kuantitas keluhan (ringan atau berat, seberapa sering terjadi?) berapa kali 3. Kualitas keluhan (ras seperti apa?) isi muntahan apa? Warna? Ada darah atau tidak? 4. Factor-faktor memperberat keluhan. 5. Factor factor memperingan keluhan 6. Analisis sitem yang menyertai keluhan utama Nyeri ulu hati Lokasi dimana? Onset terjadinya Kuantitas keluhan Kualitas keluhan Factor factor yang memperberat Factor factor yang memperingan Analisis system Pemeriksaan fisik digunakan untuk mengidentifikasi kelainan intra abdomen yang padat seperti tumor, organomegali, atau nyeri tekan yang sesuai dengan adanya rangsang peritoneal atau peritonitis. Dari pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan pada epigastrium dan sekitar perut pusar. Hati dan limpa tidak teraba. Epigastrium gaster pancreas duodenum\ ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK

description

masalah pada wanita

Transcript of Apa masalah wanita ini.docx

Page 1: Apa masalah wanita ini.docx

Apa masalah wanita ini?

Muntah- muntah sejak 1 minggu terakhir.

Nyeri ulu hati di rasakan setiap kali pasien terlambat makan

Anamnesa apa saja yang perlu di tanyakan

Keluhan utama muntah

1. Muntah sejak kapan ? 1 minggu terakhir2. Kuantitas keluhan (ringan atau berat, seberapa sering terjadi?) berapa kali 3. Kualitas keluhan (ras seperti apa?) isi muntahan apa? Warna? Ada darah atau tidak?4. Factor-faktor memperberat keluhan.5. Factor factor memperingan keluhan6. Analisis sitem yang menyertai keluhan utama

Nyeri ulu hatiLokasi dimana?Onset terjadinyaKuantitas keluhanKualitas keluhanFactor factor yang memperberat Factor factor yang memperinganAnalisis system

Pemeriksaan fisik digunakan untuk mengidentifikasi kelainan intra abdomen yang padat seperti tumor, organomegali, atau nyeri tekan yang sesuai dengan adanya rangsang peritoneal atau peritonitis. Dari pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan pada epigastrium dan sekitar perut pusar. Hati dan limpa tidak teraba.

Epigastrium gaster pancreas duodenum\

ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK

Riwayat minum obat termasuk minuman yang mengandung alkohol (Tabel-1.) dan jamu yang dijual bebas di masyarakat perlu ditanyakan dan kalau mungkin harus dihentikan. Hubungan dengan jenis makanan tertentu (Tabel 1.) perlu diperhatikan. Tanda dan gejala "alarm"(peringatan) seperti disfagia, berat badan turun, nyeri menetap dan hebat, nyeri yang menjalar ke punggung, muntah yang sangat sering, hematemesis, melena atau jaudice kemungkinan besar adalah merupakan penyakit serius yang memerlukan pemeriksaan seperti endoskopi dan / atau "USG" atau "CT Scan" untuk mendeteksi struktur peptik, adenokarsinoma gaster atau esophagus, penyakit ulkus, pankreatitis kronis atau keganasan pankreas empedu.(9)

Perlu ditanyakan hal-hal yang berhubungan dengan stresor psikososial misalnya: masalah anak (meninggal, nakal, sakit, tidak punya), hubungan antar manusia (orang tua, mertua, tetangga, adik ipar,

Page 2: Apa masalah wanita ini.docx

kakak), hubungan suami-istri (istri sibuk, istri muda, dimadu, bertengkar, cerai), pekerjaan dan pendidikan (kegiatan rutin, penggusuran, PHK, pindah jabatan, tidak naik pangkat). Hal ini berakibat eksaserbasi gejala pada beberapa orang.(7)

Harus diingat gambaran khas dari beberapa penyebab dispepsia. Pasien ulkus peptikum biasanya berumur lebih dari 45 tahun, merokok dan nyeri berkurang dengan mencerna makanan tertentu atau antasid. Nyeri sering membangunkan pasien pada malam hari banyak ditemukan pada ulkus duodenum (4,9) Gejala esofagitis sering timbul pada saat berbaring dan membungkuk setelah makan kenyang yaitu perasan terbakar pada dada, nyeri dada yang tidak spesifik (bedakan dengan pasien jantung koroner), regurgitasi dengan gejala perasaan asam pada mulut.(4,8). Bila gejala dispepsia timbul segera setelah makan biasanya didapatkan pada penyakit esofagus, gastritis erosif dan karsinoma. Sebaliknya bila muncul setelah beberapa jam setelah makan sering terjadi pada ulkus duodenum (4). Pasien DNU lebih sering mengeluhkan gejala di luar GI, ada tanda kecemasan atau depresi, atau mempunyai riwayat pemakaian psikotropik (9). Pemeriksaan fisik untuk menemukan organomegali, tumor abdomen, ascites, jaudice tetap penting dikerjakan untuk menyingkirkan penyakit organik.

Oleh karena dispepsia ini merupakan kumpulan gejala-gejala di mana pada suatu keadaan satu gejala lebih dominan dari yang lain, sehingga para ahli membagi gejala-gejala ini dalam beberapa sub-group: (7,9)

1. Dispepsia tipe refluks yaitu adanya rasa terbakar pada epigastrium, dada atau regurgitasi dengan gejala perasaan asam di mulut.

2. Dispepsia tipe dismotilitas yaitu nyeri epigastrium yang bertambah sakit setelah makan, disertai kembung, cepat kenyang , rasa penuh setelah makan, mual atau muntah, bersendawa dan banyak flatus.

3. Dispepsia tipe ulkus yaitu nyeri epigastrium yang mereda bila makan atau minum antasid dan nyeri biasanya terjadi sebelum makan dan tengah malam.

4. Dispepsia non-spesifik yaitu dispepsia yang tidak bisa digolongkan dalam satu kategori di atas.

Sayangnya, dengan pengecualian dispepsia tipe refluks, sub-group di atas tidak membedakan antara DNU dan dispepsia organik.

Dispepsia tipe refluks biasanya terbukti secara endoskopi atau monitor PH ambulatoar sehingga sebaiknya tipe ini langsung kita obati sebagai penyakit refluks gastroesophageal.

Beberapa pasien dengan dispepsia tipe dismotilitas ternyata menderita ulkus peptikum sebaliknya penderita dengan dispepsia tipe ulkus menderita DNU.(9)

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pemeriksaan yang mungkin dikerjakan antara lain: darah lengkap, elektrolit, calcium dan amylase, fungsi hati, fungsi tyroid dan ECG. Terutama untuk pasien berumur lebih dari 45 tahun dan umur muda dengan gejala yang sering kambuh. Kita harus selektif dalam pemeriksaan ini dengan mengingat indikasi klinik dan pertimbangan biaya-efektifitas.(9)

PEMERIKSAAN PENUNJANG (8,9)

Endoskopi segera dikerjakan jika memang ada gejala "peringatan" dan pasien yang sangat kuatir tentang adanya penyakit serius yang mendasarinya. Untuk pasien lainnya,

Page 3: Apa masalah wanita ini.docx

para klinisi harus memutuskan antara segera mengetahui diagnosa definitif dengan endoskopi dan mengetahui dulu hasil terapi percobaan medis empiris (therapi exjuvantivus).

Foto seri sinar-X dengan Barium pada GI atas kurang akurat dibanding endoskopi untuk diagnosis ulkus peptikum dan refluks gastroesofageal.

Test non-invasif untuk mendeteksi infeksi HP dengan IgG serologik atau Urea Breath Test (lihat Algoritma I.) Keduanya mempunyai sensitivitas dan spesifiksitas > 90%

"USG dan CT Scan" hanya dilakukan bila secara klinis atau laboratoris ada kecurigaan ke arah penyakit pankreas atau empedu.

Pengukuran PH Intraesophagus (monitor 24 jam) dilakukan terhadap pasien dengan Dispepsia Non Spesifik dan hasil endoskopi yang normal untuk mendiagnosa kemungkinan refluks gastroesofageal. Tapi bagaimanapun hal ini tidak praktis, untuk kasus yang dicurigai penyakit refluks gastroesofageal langsung kita terapi imperik anti refluks.

Dispepsia berasal dari bahasa Yunani yang berarti "pencernaan yang jelek". Per definisi dikatakan bahwa dispepsia adalah ketidaknyamanan bahkan hingga nyeri pada saluran pencernaan terutama bagian

atas. Semua orang dalam hidupnya pasti pernah mengalami dispepsia. Tidak ada perbedaan jenis kelamin, laki-laki maupun perempuan dapat mengalami hal ini. Satu diantara 4 orang pasti mengalami hal ini.

Dispepsia merupakan  suatu sindroma (kumpulan gejala) yang mencerminkan gangguan saluran cerna. Kumpulan gejala tersebut adalah rasa tidak nyaman, mual, muntah, nyeri ulu hati, bloating (lambung merasa penuh/sebah), kembung, sendawa, cepat kenyang, perut keroncongan (borborgygmi) hingga kentut-kentut. Gejala itu bisa akut, berulang, dan bisa juga menjadi kronis. Disebut kronis jika gejala itu berlangsung lebih dari satu bulan terus-menerus.

Penyebab dispepsia bervariasi dari psikis sampai kelainan serius seperti kanker lambung. Ada dua tipe dispepsia yakni organik dan fungsional.

Dispepsia fungsional adalah dispepsia yang terjadi tanpa adanya kelainan organ lambung, baik dari pemeriksaan klinis, biokimiawi hingga pemeriksaan penunjang lainnya, seperti USG, Endoskopi, Rontgen hingga CT Scan.

Dispepsia organik adalah dispepsia yang disebabkan adanya kelainan struktur organ percernaan(perlukaan, kanker)

Dispepsia fungsional berhubungan dengan ketidaknormalan pergerakan (motilitas) dari saluran pencernaan bagian atas (kerongkongan, lambung dan usus halus bagian atas). Selain itu, bisa juga dispepsia jenis itu terjadi akibat gangguan irama listrik dari lambung. Sebab lain bisa juga karena infeksi bakteri lambung Helicobacter pylori.

Beberapa kebiasaan yang bisa menyebabkan dispepsia adalah menelan terlalu banyak udara, misalnya, mereka yang mempunyai kebiasaan mengunyah secara salah (dengan mulut terbuka atau sambil berbicara). Atau mereka yang senang menelan makanan tanpa dikunyah (biasanya  konsistensi makanannya cair). Keadaan itu bisa membuat lambung merasa penuh atau bersendawa terus. Kebiasaan lain yang bisa menyebabkan dispesia adalah merokok, konsumsi kafein (kopi), alkohol, atau minuman yang sudah dikarbonasi (softdrink), atau makanan yang menghasilkan gas ( tape, nangka, durian). Begitu

Page 4: Apa masalah wanita ini.docx

juga dengan jenis obat-obatan tertentu, seperti suplemen besi/kalium, anti-nyeri tertentu, antibiotika tertentu, dan anti-radang. Obat-obatan itu sering dihubungkan dengan keadaan dispepsia.

Yang paling sering dilupakan orang adalah faktor stres/tekanan psikologis yang berlebihan. Pada pasien diabetes pun dapat mengalami dispepsia karena gerakan lambungnya mengalami gangguan akibat kerusakan saraf.

Diagnosis Banding

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)/Penyakit refluks asam lambung dapat menjadi salah satu kemungkinan dari kumpulan gejala tersebut. Umumnya, penderita penyakit ini sering melaporkan nyeri perut bagian ulu hati. Kemungkinan lain, irritable bowel syndrome (IBS) yang ditandai dengan nyeri perut yang berulang, yang berhubungan dengan buang air besar yang tidak teratur dan perut kembung.

Kurang lebih sepertiga pasien dispepsia fungsional memperlihatkan gejala yang sama dengan IBS. Sehingga dokter harus selalu menanyakan pola BAB kepada pasien untuk mengetahui apakah pasien menderita dispepsia fungsional atau IBS. Pankreatitis kronik juga dapat dipikirkan. Gejalanya berupa nyeri perut atas yang hebat dan konstan. Biasanya menyebar ke belakang.

Mencari tahu sebab dari dispepsia tidaklah mudah. Dalam dunia kedokteran, diagnosis harus ditegakkan dulu sebelum memberi pengobatan. Dalam hal itu pengobatan dispepsia boleh dibilang relatif sukar karena untuk mengetahui dengan pasti penyebab penyakit itu relatif tidak gampang.

 

Dokter harus dengan teliti membedakan antara dispepsia fungsional dan dispepsia organik. Beberapa hal yang bisa dijadikan petunjuk oleh para dokter, yaitu sebagai berikut.

Nyeri ulu hati yang terjadi pada malam hari dan berkurang dengan pemberian antasid, cenderung dihubungkan dengan luka pada lambung (peptic ulcer).

Pada dispepsia fungsional, tidak terjadi komplikasi dari perdarahan seperti kurang darah, penurunan berat badan atau muntah-muntah.

Nyeri atau ketidaknyamanan akibat IBS dapat terjadi pada ulu hati. Untuk membedakannya dengan dispepsia adalah dengan memperhatikan pola buang air besar.

Dengan pemeriksaan fisik saja, sangat sukar membedakan dispepsia fungsional dan organik

 

 

Intervensi dini terhadap dispepsia adalah dengan mengkonsumsi obat yang bisa menetralkan atau menghambat produksi yang berlebih asam lambung. Bisa juga diberikan obat yang memperbaiki pergerakan lambung. Apabila setelah dua minggu obat yang diberikan tidak bermanfaat, biasanya dokter akan memeriksa dengan peralatan khusus (endoskopi).

Hindari makanan yang dapat meningkatkan asam lambung, menghindari faktor risiko seperti alkohol, makanan yang pedas, obat-obatan yang berlebihan, nikotin rokok, dan stress serta mengatur pola makan.

Page 5: Apa masalah wanita ini.docx

Pemeriksaan Endoskopi bisa dilakukan jika sebagai berikut:

Masih mengalami nyeri pada lambung meskipun telah minum obat selama delapan minggu. Nyeri berkurang atau hilang sesaat untuk kemudian muncul kembali.

CABANG PENYEMBUHAN HOLISTIK

Disiplin ilmu holistik terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Holistik Tradisional

Suatu teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme, berawal sejak ribuan tahun lalu. Biasa disebut sebagai penyembuhan/pengobatan alternatif atau pengobatan tradisional. Yang termasuk holistik tradisional adalah akupuntur, akupresur, herbal, ayurveda, uropathy, pranic healing, apitherapy, dan lain-lain. Gelar para praktisinya bermacam-macam. Ada yang disebut sebagai tabib, sin-se, dukun, dan lain-lain.

Tapi di jaman sebelum adanya aliran allopathy (medis konvensional), gelar dokter adalah milik dari para praktisi holistik tradisional ini. Gelar dokter itupun akhirnya diambil alih oleh praktisi allopathy karena kelihaian “marketing” yang mereka miliki dan menggeser paradigma masyarakat untuk lebih mempercayai allopathy dibandingkan holistik tradisional. Sebagai penggantinya, sebutan alternatif justru diberikan kepada pengobatan/penyembuhan holistik “awal” atau asli dari Tuhan ini.

2. Holistik Modern

Suatu teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan tradisional/kuno dengan teknologi dan sains modern yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme. Holistic modern berawal sekitar 200 tahun yang lalu dengan adanya homeopathy.

Yang termasuk holistik modern adalah homeopathy, osteopathy, ananopathy, psikologi hipnotis, naturopathy modern, dan sebagainya. Gelar para praktisinya bermacam-macam sesuai dengan aliran/disiplin ilmunya. Untuk homeopathy, praktisinya disebut sebagai homeopath. Osteopathy, praktisinya disebut sebagai osteopath atau DO (Doctor of Osteopathy) di belakang nama. Naturopathy, praktisinya disebut sebagai naturopathy atau DN (Doctor of Naturopathy) di belakang nama. Saya pribadi dari aliran/disiplin ilmu ananopathy, praktisinya disebut sebagai ananopath (syukur bukan psikopat) atau Dt (Danton) di awal nama.

Tapi perlu juga Anda ketahui bahwa tidak semua alternatif adalah holistik.  Jika suatu pengobatan alternatif tidak memandang permasalahan kesehatan secara menyeluruh, pengobatan tersebut berarti bukan pengobatan holistik.

Oh iya, saya perlu jelaskan juga bahwa jika maksud saya dengan menyembuhkan, itu artinya benar-benar menyembuhkan, bukan sekedar merawat saja. Menyembuhkan yang saya maksud di sini juga berarti dari sisi peran manusia dalam proses kesembuhan karena selain kebenaran bahwa Tuhanlah yang menyembuhkan, tapi kita juga harus ingat bahwa Tuhan memakai manusia juga dalam proses menyembuhkan.

Sebagai perumpamaan: Dalam pertanian, manusialah yang menabur, merawat, dan menuai. Tapi yang memberi pertumbuhan adalah Tuhan. Tapi dalam BAHASA umumnya (bukan bahasa religius), tindakan manusia dalam proses menabur, merawat, dan menuai tersebut adalah tindakan menumbuhkan karena TUJUANNYA adalah supaya tanaman yang ditanam itu TUMBUH dan bisa dipanen.

Page 6: Apa masalah wanita ini.docx

Tabel Perbandingan Pengobatan Medis Konvensional dengan Pengobatan Holistik Modern

Pengobatan Medis Konvensional Pengobatan Holistik ModernModern dan memakai teknologi canggih. Modern dan memakai teknologi canggih.Ditunjang uji ilmiah, tapi kurang ditunjang kesaksian KESEMBUHAN pasien.

Ditunjang uji ilmiah + ditunjang banyak kesaksian KESEMBUHAN pasien.

(Inilah yang selalu tidak diperhatikan oleh masyarakat bahwa selain uji ilmiah, seharusnya ada bukti nyata dari kesaksian para pasien yang berhasil sembuh karena uji ilmiah bisa dimanipulasi, sedangkan realita tidak bisa dimanipulasi)

Uji ilmiah lebih banyak dilakukan di dalam laboratorium.

Uji ilmiah dilakukan di dalam laboratorium dan di lapangan.

(Perlu Anda sadari realita bahwa manusia tidak tinggal di dalam laboratorium, jadi diperlukan uji ilmiah di lapangan untuk menentukan validitas kebenaran suatu pengobatan. Habitat asli manusia bukan di dalam lab tapi di lingkungan bebas yang “penuh warna”).

Mengandalkan obat-obatan kimia dan operasi. Tidak mengandalkan obat-obatan kimia dan operasi.Memandang penyakit dan kondisi manusia secara terpisah.

Memandang penyakit dan kondisi manusia secara menyeluruh.

Lebih cenderung menekan gejala. Mengatasi akar penyakit dan gajalanya.Sintetis atau tidak alami. Alami.BANYAK memiliki efek samping. Bukan efek samping, tapi reaksi awal atau proses

penyembuhan.Mahal. Murah bahkan bisa gratis.Hasil yang terlihat dalam mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit cepat.

Hasil yang terlihat dalam mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit juga cepat bahkan DALAM KEBANYAKAN KASUS bisa lebih cepat lagi.

Mencemari lingkungan. Tidak mencemari lingkungan.Pengobatan tidak aman dikonsumsi dalam jangka panjang, apalagi untuk seumur hidup.

Pengobatan aman dikonsumsi dalam jangka panjang, apalagi untuk seumur hidup.