Apa Leading Hipothesys Anda

download Apa Leading Hipothesys Anda

of 5

description

sdvsd

Transcript of Apa Leading Hipothesys Anda

1. Apa leading Hipothesys anda?GNAPS (Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus)

2. Informasi apa yang mendasari jawaban no 1?

Informasi berdasarkan kasus Air kemih merah kecoklatan Frekuensi buang air kecil berkurang

Sembab periorbita

Nafsu makan sedikit berkurang

Riwayat infeksi kulit

hipertensi ringan (130/90)Gejala klinis

Sembab periorbita pada pagi hari (75%)

Malaise, sakit kepala, muntah, panas dan anoreksia

Takikardia, takipnea, cairan dala rongga pleura

Hipertensi (tekanan darah > 95 persentil menurut umur) pada > 50% penderita

Air kemih merah seperti daging, oliguria, kadang-kadang anuria

Pada pemeriksaan radiologic didapatkan tanda bendungan pembuluh darah paru, cairan dalam ronga pleura, dan kardiomegali

Gambaran klinis

Lebih dari 50% kasus asimptomatik

Kasus klasik atau tipikal diawali dengan infeksi saluran napas atas dengan nyeri tenggorok dua minggu mendahului timbulnya sembab.

Hematuria dapat timbul berupa gross hematuria maupun mikroskopik (Gross hematuria terjadi pada 30-50% pasien yang dirawat).

Variasi lain yang tidak spesifik bisa dijumpai seperti demam, malaise, nyeri, nafsu makan menurun, nyeri kepala, atau lesu.

Pada pemeriksaan fisik dijumpai hipertensi pada hampir semua pasien GNAPS, biasanya ringan atau sedang (hipertensi pada GNAPS dapat mendadak tinggi selama 3-5 hari, setelah itu tekanan darah menurun perlahan-lahan dalam waktu 1-2 minggu).

Edema bias berupa wajah sembab, edem preorbital atau berupa gambaran sindrom nefrotik.

Asites dijumpai pada sekitar 35% pasien edem

Bendungan sirkulasi secara klinis bias nyata dengan takipneu dan dipsneu

Gejala gejala tersebut dapat disertai oligura sampai anuria karena penurunan laju filtrasi glomerulus

Laboratorium

Volume urin sering berkurang dengan warna gelap atau kecoklatan seperti air cucian daging. Hematuria makroskopis maupun mikroskopis dijumpai pada hamper semua pasien

Proteinuria biasanya sebanding dengan derajat hematuria dan ekskresi protein umumnya tidak melebihi 2gr/m2 luas permukaan tubuh perhari, sekitar 2-5% anak disertai proteinuria massif seperti gambaran nefrotik.

Umumnya Laju Filtrasi Glomerulus berkurang disertai penurunan kapasitas ekskresi air dan garam, menyebabkan ekspansi volume cairan ekstraselular.

Peningkatan urea nitrogen darah dan konsentrasi serum kreatinin

Anemia sederajat dengan espansi volume cairan ekstraseluler can membaik bila edem menghilang

Peneliti melaporkan adanya pemendekan masa hidup eritrosit, kada arlbumin dan protein serum sedikit menurun.

Riwayat infeksi sebelumnya, pemeriksaan bakteriologis apus tenggorok atau kulit untuk identifikasi streptokokus Uji serologi respon imun terhadap terhadap antigen streptokokus Kenaikan titer ASTO

Titer antibody lain seperti a antihialuronidase (Ahase) dan antideoksiribonukleas B (DNase B) umumnya meningkat

Peningkatan titer ASTO, Ahase, dan ADNase B dapat mendeteksi infeksi streptokokus Penurunan komplemen C3 20-40 mg/dl (normal 80-170 mg/dl) dijumpai pada 80-90% kasus dalam 2 mnggu pertama, sedang kadar properdin menurun Kadar IgG sering meningkat lebih dari 1600mg/100ml pada hamper 93%3. Apa hipotesis alternatif anda? Sindroma Nefrotik Glomerulonephritis kronis4. Pemeriksaan penunjang apa yang anda usulkan untuk menegakkan diagnosis kerja anda?

Pemeriksaan urinanalisis Hematuria makroskopisN: makroskopis warna kuning pucat sampai oranye

Proteinuria

N: tidak terdapat protein dalam urin

Oliguria

N: 600-2500 ml/hari

Berat jenis meningkatN: 1005 - 1030

Silinder eritrosit (+)

N: 0/LPK

Silinder leukosit (+)

N: 0/LPB

Silinder hyaline (+)

N: 0/LPB

Pemeriksaan darah lengkap

BUN meningkat

N: 8-18 mg/dL

Kreatinin meningkat

N: 0,6-1,2 mg/dL

Serum albumin menurun

N: 4,0-5,8 gr/dL

Komplemen C3 menurun

N: 80-170 mg/dL

Ureum meningkat

N: 8-20 mg/dL

Hb menurunN: 11-13 mg/dL

LED meningkat

N 100mmHg diobati dengan pemberian hidralazin oral atau intramuscular. Nifedipin oral atau sublingual (0,25-0,5 mg/kgBB)

3. Hipertensi berat diberikan hidralazin 0,15-0,30 mg/kgBB IV, dapat diulang setiap 2-4 jam atau resepin 0,03-0,10 mg/kgBB (1-3 mg/m2) IV, atau natrium nitroprussid 1-8 m/ kgBB/menit. b. retensi cairan

ditangani dengan pembatasan cairan dan natrium. Asupan cairan sebanding dengan invisible water loss )400-500 ml/m2 luas permukaan tubuh/hari) ditambah setengah atau kurang dari urin yang keluar. Bila berat badan tidak berkurang diberikan furosemide 2mg/kgBB, 1-2 kali/hari.

c. antibiotic

Pemakaian antibiotic tidak mempengaruhi perjalanan penyakit, namun pasien dengan biakan positif harus diberikan antibiotic untuk eradikasi organisme dan mencegah penyebaran ke individu lain. Diberikan antimikroba berupa injeksi benzathine penisilin 50.000 U/kgBb IM atau eritromisin oral 40 mg/kgBB/hari selama 10 hari bila pasien alergi penisilin.

d. makanan

Pembatasan makanan tergantung edema, gagal ginjal dan hipertensi. Protein tidak perlu dibatasi bila kadar urea kurang dari 75mg/dL atau 100mg/dL.

e. edema

Pada edema berat dan bendungan sirkulasi diberikan NaCl 300 mg/hari sedangkan bila edem minimal dan hipertensi ringan diberikan 1-2 g/mg2/hari. Bila disertai oliguria, maka pemberian kalium harus dibatasi.