Apa Itu Virus H5N1

8
A. Apa itu Virus H5N1 Flu Burung yang sering dikenal juga dengan istilah Fowl plaque merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza A sub type H5N1 (H=Haemagglutinin type 5) yang menyerang berbagai unggas, termasuk unggas darat maupun air. Pada unggas air, virus tersebut sudah beradaptasi dengan inangnya, sehingga tidak menyebabkan penyakit. Unggas air, seperti bangau, belibis dan bebek liar merupakan reservoir alamiah bagi virus Avian Influenza (AI). B. Tipe Virus H5N1 Terdapat 3 tipe virus AI dilihat dari strukturnya yaitu tipe A, B, dan C. Tipe A ditemukan pada manusia dan unggas sedangkan tipe B dan C hanya ditemukan pada manusia. Virus tipe A mempunyai berbagai sub-tipe dimana tipe paling virulen adalah train H5N1, karena memiliki kemampuan mutasi yang menyebabkan virus ini potensial mematikan dan sulit diprediksi. C. Cara Penyebaran Virus H5N1 Virus AI dikeluarkan oleh unggas penderita lewat cairan hidung, mata dan feses. Unggas peka akan tertular bisa secara kontak langsung dengan unggas penderita maupun secara tidak langsung melalui udara yang tercemar oleh droplet yang dikeluarkan hidung dan mata atau muntahan penderita. Tinja yang mengering dan hancur menjadi serbuk yang mencemari udara yang terhirup oleh manusia atau hewan

description

virus H5N1

Transcript of Apa Itu Virus H5N1

Page 1: Apa Itu Virus H5N1

A. Apa itu Virus H5N1

Flu Burung yang sering dikenal juga dengan istilah Fowl plaque merupakan

penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza A sub type H5N1

(H=Haemagglutinin type 5) yang menyerang berbagai unggas, termasuk unggas darat

maupun air. Pada unggas air, virus tersebut sudah beradaptasi dengan inangnya,

sehingga tidak menyebabkan penyakit. Unggas air, seperti bangau, belibis dan bebek

liar merupakan reservoir alamiah bagi virus Avian Influenza (AI).

B. Tipe Virus H5N1

Terdapat 3 tipe virus AI dilihat dari strukturnya yaitu tipe A, B, dan C. Tipe A

ditemukan pada manusia dan unggas sedangkan tipe B dan C hanya ditemukan pada

manusia. Virus tipe A mempunyai berbagai sub-tipe dimana tipe paling virulen adalah

train H5N1, karena memiliki kemampuan mutasi yang menyebabkan virus ini

potensial mematikan dan sulit diprediksi.

C. Cara Penyebaran Virus H5N1

Virus AI dikeluarkan oleh unggas penderita lewat cairan hidung, mata dan feses.

Unggas peka akan tertular bisa secara kontak langsung dengan unggas penderita

maupun secara tidak langsung melalui udara yang tercemar oleh droplet yang

dikeluarkan hidung dan mata atau muntahan penderita. Tinja yang mengering dan

hancur menjadi serbuk yang mencemari udara yang terhirup oleh manusia atau hewan

lain, sehingga dapat tertular. Tinja, dan muntahan penderita yang mengandung virus

seringkali mencemari pakan, air minum, kandang dan peralatan kandang akan

menularkan penyakit dari unggas penderita ke unggas peka dalam satu flok kandang.

Penularan virus dari peternakan satu ke peternakan lain bisa melalui perantara, antara

lain : manusia, pakaian, sepatu, kendaraan dan burung liar.

D. Gejala penyakit1. Pada unggas

a) Jengger dan pial yang bengkak dan berwarna kebiruan.

Page 2: Apa Itu Virus H5N1

Gambar. Jengger dan pial sianosis (kebiruan) (Anonim,2007)

b) Pendarahan yang rata pada kaki unggas berupa bintik-bintik merah (ptekhi)

biasa disebut dengan kaki kerokan.

c) Adanya cairan di mata dan hidung serta timbul gangguan pernafasan.

d) Keluarnya cairan jernih hingga kental dari rongga mulut.

e) Timbulnya diare berlebih.

f) Cangkang telur lembek.

g) Bengkak (oedema) pada pial.

h) Diare berat.

i) Haus berlebihan.

j) Tingkat kematian yang tinggi mendekati 100% dalam 2 hari hingga 1 minggu.

2. Pada manusia:a. Menderita ISPA (infeksi saluran pernafasan akut).

b. Timbulnya demam tinggi (lebih dari 38oC).

Page 3: Apa Itu Virus H5N1

c. Sakit tenggorokan yang tiba-tiba.

d. Sakit kepala.

e. Batuk, mengeluarkan ingus, nyeri otot.

f. Lemas mendadak.

g. Tidak nafsu makan, mual, muntah, diare.

h. Timbulnya radang paru-paru (pneumonia) yang bila tidak mendapatkan penanganan

tepat dapat menyebabkan kematian.

Page 4: Apa Itu Virus H5N1

E. Pencegahan

Diperlukan kontrol yang ketat dan tindakan pencegahan penyakit untuk menekan kejadian

penyakit A1 dan penularan A1 ke manusia. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan

antara lain:

1. Sanitasi

Menghindari kontak dengan ternak penderita dan bahan-bahan yang terkontaminasi

tinja dan sekret unggas serta reservoir virus, dengan beberapa langkah, yaitu alat-alat

yang digunakan dalam peternakan dibersihkan, dicuci dengan deterjen dan didesinfeksi.

2. VaksinasiVaksin unggas yang dibuat harus sesuai/cocok dengan virus yang akan mewabah, karena vaksin untuk infeksi sub tipe virus tertentu tidak efektif digunakan sebagai vaksin infeksi sub tipe virus lain. Unggas yang sehat yang berada sekitar 5 kilometer sekitar daerah wabah harus divaksinasi darurat. Pada manusia, orang yang beresiko mendapat flu burung harus mendapatkan pencegahan dengan oseltamivir 75 mg dosis tunggal selama 1 minggu

3. EliminasiEliminasi penyakit dilakukan dengan upaya karantina, pemotongan dan pemusnahan, dekontaminasi serta desinfeksi.

4. IsolasiTindakan isolasi dilakukan dengan mencegah penularan dari flok unggas yang terinfeksi ke flok lain, membatasi lalu lintas orang dan barang dari dan ke peternakan yang terinfeksi guna mencegah penularan penyakit ke peternakan dan wilayah lain.

5. BiosekuritasBiosekuritas manajemen kesehatan lingkungan yang baik agar risiko munculnya penyakit tidak terjadi. Tujuannya adalah mengurangi risiko dan konsekuensi dari masuknya penyakit infeksi terhadap unggas maupun manusia.

F. Penanggulangan

1. Pada unggas:

a. Melakukan pemusnahan pemusnahan terbatas (pada populasi) di daerah

tertular

b. pemusnahan menyeluruh (stamping out) di daerah tertular baru

2. Pada manusia:

a. Oksigenasi bila terdapat sesak napas.

b. Hidrasi dengan pemberian cairan parenteral (infus).

c. Pemberian obat anti virus oseltamivir 75mg dosis tunggal selama 7 hari.

d. Amantadin diberikan pada awal infeksi, sedapat mungkin dalam waktu 48 jam

pertama selama 3 sampai 5 hari dengan dosis 5 mg/kg BB perhari dibagi dalam 2

dosis. Bila berat badan lebih dari 45kg diberikan 100mg 2 kali sehari.

e. Pengobatan untuk menghilangkan gejala yang muncul (simptomatik) misalnya:

demam diberikan penurun panas, bila batuk diberikan obat pereda batuk dan

Page 5: Apa Itu Virus H5N1

pengencer dahak, jika sesak nafas diberikan pelega sesak nafas (Bronchodilator) dan

oksigen.

f. Pemberian makanan yang mengandung tinggi kalori dan tinggi protein serta cairan

yang cukup untuk menjaga stamina dan daya tahan tubuh.

g. Pemberian vitamin C dan mineral untuk meningkatkan daya tahan.

h. Pemberian obat antivirus sesuai dengan program dokter. Obat ini masih sangat

terbatas pengadaannya dan belum semua farmasi rumah sakit maupun apotik

menyediakan obat ini.

Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY)

Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY) juga dikenal sebagai Pasar Burung yang berada di Jalan Bantul KM.1, Dongkelan, Mantrijeron Yogyakarta merupakan pindahan dari pasar Ngasem. Sepanjang jalan Dongkelan PASTY dibagi menjadi 2 lokasi. Sebelah Timur meliputi pasar burung dan pasar hewan, sementara di sebelah barat adalah wilayah untuk tanaman hias. Di dua areal yang terpisahkan oleh Jalan Bantul ini terdapat fasilitas standar seperti tempat parkir yang luas, toilet yang bersih, juga mushola. Selain itu, fasilitas tambahan yang tersedia di kawasan ini adalah arena bermain untuk anak-anak, deretan kios penjual makanan, dan arena lomba burung

Di antara hiruk pikuk suara kicauan burung, di PASTY kita juga bisa melihat penataan kios-kios pedagang rapi dan terbagi dalam beberapa jenis sesuai dengan produk yang dijualnya. Lorong pemisah antar satu komplek kios dengan lainnya cukup lebar sehingga nyaman tidak berdesakkan dan pada akhir minggu akan tampak pemandangan orang-orang bersepeda di kompleks PASTY.

Page 6: Apa Itu Virus H5N1

Berbagai jenis burung dapat Anda temukan di PASTY, mulai dari burung gereja hingga burung beo, dan burung nuri. Tak hanya burung, berbagai unggas dan hewan peliharaan lainnya seperti hamster, kelinci, ikan, anjing, hingga tokek, dan ular pun tersedia.

Penataan dari wilayah ruko-rukonya relatif lebih baik dan bersih dan didukung oleh lokasi parkir yang luas sehingga tidak mengakibatkan kemacetan. Hal ini menjadikan PASTY sebagai pusat perbelanjaan hewan dan satwa yang paling teratur baik itu kebersihannya ataupun penataan pasar. Karena predikat teratur dan kebersihan pasar inilah akhirnya pasar ini tidak hanya menjadi pusat jual beli hewan dan tanaman akan tetapi berfungsi menjadi tempat untuk wisata keluarga.

Dapus

Anonim. 2005. Avian Influenza. www.mayoclinic.com (diakses pada tanggal 25

Maret 2014 pukul 20.00)

Anonim. 2009. Arah Kebijakan Pemerintah Pusat dalam Program Penanggulangan Wabah AI

di Indonesia. http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/248/ (diakses pada tanggal 28

Maret 2014 pukul 19.32 WIB)

McGuire D, Scheideler SE. 2005. Biosecurity and the poultry flock. Nebfacts NF597.

[terhubung berkala]. http://www.usda.gov/extension/poultry. (diakses pada tanggal 20

Maret 2014 pukul 16.00)

Rahardjo, Yonathan. 2004. Avian Influenza. Pencegahan, Pengendalian dan

Pemberantasannya. Jakarta: CA Nidom

Wicaksono A. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Biosekuriti Pedagang pada

Pasar Burung di Wilayah DKI Jakarta Terkait Avian Influenza [tesis]. Bogor: Sekolah

Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.