Apa Itu Masyarakat Ekonomi ASEAN

2
Apa itu Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)? Posted by: Doddy Saputra March 1, 2014 in Artikel UKM , Dunia UKM 7 Comments Jika Anda belum tahu, pada tahun 2015 mendatang, Indonesia bersama dengan ke sembilan negara ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC). Namun apa itu MEA atau AEC? Menurut Staf Direktorat Kerja Sama ASEAN Kementerian Perdagangan, Astari Wirastuti, saat ini Indonesia tengah berada pada arus perdagangan global. Untuk itu, pihaknya mengimbau agar para pelaku UKM bersiap dan berani bersaing dengan produk dari negara lain. Menurutnya, menutup diri dari dunia yang dinamis bukanlah pilihan terbaik. Sebelum itu, ada baiknya kita mengetahui apa yang bisa dilakukan para pelaku UKM dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN ini? 1. Prosedur Bea Cukai Lebih Sederhana Menurut Tari, Masyarakat Ekonomi ASEAN akan memiliki sistem yang dapat memantau pergerakan barang dalam perjalanannya ke negara-negara ASEAN. Tidak hanya itu, izin barang ekspor pun akan lebih cepat. Ini akan menghemat waktu dan biaya ekspor. 2. Adanya Sistem Self-Certification Ini adalah sistem yang memungkinkan pengekspor menyatakan keaslian produk mereka sendiri dan menikmati tarif preferensial di bawah skema ASEAN-FTA (Free Trade Area). Tanggung jawab utama dari sertifikasi asal dilakukan oleh perusahaan yang ikut berpartisipasi dengan menyertakan faktur komersial dokumen seperti tagihan, delivery order, atau packaging list. Fungsinya adalah memudahkan pebisnis dalam melakukan ekspansi ke negara-negara anggota ASEAN lainnya. 3. Harmonisasi Standar Produk Meski masih belum ditetapkan seperti apa standar dari masing-masing jenis produk, namun ASEAN akan memberlakukan sistem yang meminta masing-masing industri agar sesuai dengan standar kualitas mereka. Hingga saat ini, terdapat 7 jenis produk yang menjadi prioritas mereka. - Produk karet - Obat tradisional - Kosmetik - Pariwisata - Sayur dan buah segar - Udang dan budidaya perikanan - Ternak Selain ketiga hal di atas, Tari juga menjelaskan bahwa ia dan pemerintah akan mendukung program globalisasi UKM, seperti: - Mencari pasar baru di luar negeri - Promosi ekspor - Delegasi promosi perdagangan

description

hg

Transcript of Apa Itu Masyarakat Ekonomi ASEAN

Page 1: Apa Itu Masyarakat Ekonomi ASEAN

Apa itu Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)?Posted by: Doddy Saputra March 1, 2014 in Artikel UKM, Dunia UKM 7 Comments

Jika Anda belum tahu, pada tahun 2015 mendatang, Indonesia bersama dengan kesembilan negara ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC).  Namun apa itu MEA atau AEC?Menurut Staf Direktorat Kerja Sama ASEAN Kementerian Perdagangan, Astari Wirastuti, saat ini Indonesia tengah berada pada arus perdagangan global. Untuk itu, pihaknya mengimbau agar para pelaku UKM bersiap dan berani bersaing dengan produk dari negara lain. Menurutnya, menutup diri dari dunia yang dinamis bukanlah pilihan terbaik.Sebelum itu, ada baiknya kita mengetahui apa yang bisa dilakukan para pelaku UKM dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN ini?

1. Prosedur Bea Cukai Lebih SederhanaMenurut Tari, Masyarakat Ekonomi ASEAN akan memiliki sistem yang dapat memantau pergerakan barang dalam perjalanannya ke negara-negara ASEAN. Tidak hanya itu, izin barang ekspor pun akan lebih cepat. Ini akan menghemat waktu dan biaya ekspor.2. Adanya Sistem Self-CertificationIni adalah sistem yang memungkinkan pengekspor menyatakan keaslian produk mereka sendiri dan menikmati tarif preferensial di bawah skema ASEAN-FTA (Free Trade Area). Tanggung jawab utama dari sertifikasi asal dilakukan oleh perusahaan yang ikut berpartisipasi dengan menyertakan faktur komersial dokumen seperti tagihan, delivery order, atau packaging list.Fungsinya adalah memudahkan pebisnis dalam melakukan ekspansi ke negara-negara anggota ASEAN lainnya.3. Harmonisasi Standar ProdukMeski masih belum ditetapkan seperti apa standar dari masing-masing jenis produk, namun ASEAN akan memberlakukan sistem yang meminta masing-masing industri agar sesuai dengan standar kualitas mereka.Hingga saat ini, terdapat 7 jenis produk yang menjadi prioritas mereka.-          Produk karet-          Obat tradisional-          Kosmetik-          Pariwisata-          Sayur dan buah segar-          Udang dan budidaya perikanan-          TernakSelain ketiga hal di atas, Tari juga menjelaskan bahwa ia dan pemerintah akan mendukung program globalisasi UKM, seperti:-          Mencari pasar baru di luar negeri-          Promosi ekspor-          Delegasi promosi perdagangan-          Mendorong spesialisasi dalam memperluas pasar luar negeri-          Mendukung pencapaian standar internasional-          Mendukung pengembangan global brand-          Memberi bantuan kepada UKM yang memiliki prospek baik untuk mengekspor produknya“PR kita sekarang adalah mengubah image bahwa barang luar lebih bagus dari barang lokal,” papar Tari.Ya, masih banyaknya anggapan tentang merek luar lebih berkualitas ketimbang produk lokal akan mempersulit pelaku UKM, padahal tidak sepenuhnya begitu.Untuk itu, tiap UKM harus memperbaiki kualitas produknya agar semua konsumen bisa bangga dengan kualitasnya. Pemerintah juga dirasa perlu untuk terus mengedukasi masyarakat agar cinta terhadap produk lokal, dan masyarakat juga perlu menghilangkan persepsi yang kerap menilai buruk merek lokal.