Apa Itu Kemoterapi

11
Apa itu kemoterapi ? Kemoterapi merupakan terapi kanker yang melibatkan penggunaan zat kimia ataupun obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh/menghabisi sel-sel kanker dengan cara meracuninya. Kemoterapi telah digunakan sebagai standard protocol pengobatan kanker sejak tahun 1950. Saat ini terdapat lebih dari 50 obat-obatan kemoterapi yang digunakan. Obat-obatan ini dimasukkan ke dalam tubuh melalui infuse intravena, suntikan langsung (pada otot, dibawah kulit atau pada rongga tubuh), ataupun dalam bentuk tablet. Tergantung jenisnya, kemoterapi dapat diberikan setiap hari, seminggu sekali, tiga minggu sekali bahkan sebulan sekali. Biasanya antara satu siklus kemo dengan siklus kemo lainnya diberikan jarak/jeda bagi tubuh untuk pemulihan. Kemoterapi pada pengobatan kanker Pada pengobatan kanker, kemoterapi dapat diaplikasikan dengan 3 cara, yaitu: a. Kemoterapi sebagai terapi utama (primer) yang memang ditujukan untuk memberantas sel-sel kankernya. b. Kemo sebagai terapi ajuvan (tambahan) untuk memastikan kanker sudah bersih dan tak kembali. Biasanya diberikan pada pasien yang baru diangkat tumornya melalui pembedahan ataupun radioterapi. c. Kemo sebagai terapi paliatif, yaitu hanya bersifat mengendalikan pertumbuhan tumor dan bukan untuk menyembuhkan/memberantas habis sel kankernya. Terapi ini biasanya dilakukan untuk pasien dengan stadium lanjut (4B) dimana kanker sudah menyebar ke organ-organ lain dalam tubuh. Sebelum kemoterapi dilakukan, biasanya dokter akan mengadakan serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui kondisi penyakit pasien, kondisi kesehatan pasien secara umum, termasuk kesehatan fungsi hati dan ginjal pasien. Efek samping kemoterapi 1

Transcript of Apa Itu Kemoterapi

Page 1: Apa Itu Kemoterapi

Apa itu kemoterapi ? 

Kemoterapi merupakan terapi kanker yang melibatkan penggunaan zat kimia ataupun obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh/menghabisi sel-sel kanker dengan cara meracuninya. Kemoterapi telah digunakan sebagai standard protocol pengobatan kanker sejak tahun 1950. 

Saat ini terdapat lebih dari 50 obat-obatan kemoterapi yang digunakan. Obat-obatan ini dimasukkan ke dalam tubuh melalui infuse intravena, suntikan langsung (pada otot, dibawah kulit atau pada rongga tubuh), ataupun dalam bentuk tablet. 

Tergantung jenisnya, kemoterapi dapat diberikan setiap hari, seminggu sekali, tiga minggu sekali bahkan sebulan sekali. Biasanya antara satu siklus kemo dengan siklus kemo lainnya diberikan jarak/jeda bagi tubuh untuk pemulihan. 

Kemoterapi pada pengobatan kanker 

Pada pengobatan kanker, kemoterapi dapat diaplikasikan dengan 3 cara, yaitu:

a. Kemoterapi sebagai terapi utama (primer) yang memang ditujukan untuk memberantas sel-sel kankernya.

b. Kemo sebagai terapi ajuvan (tambahan) untuk memastikan kanker sudah bersih dan tak kembali. Biasanya diberikan pada pasien yang baru diangkat tumornya melalui pembedahan ataupun radioterapi.

c. Kemo sebagai terapi paliatif, yaitu hanya bersifat mengendalikan pertumbuhan tumor dan bukan untuk menyembuhkan/memberantas habis sel kankernya. Terapi ini biasanya dilakukan untuk pasien dengan stadium lanjut (4B) dimana kanker sudah menyebar ke organ-organ lain dalam tubuh.

Sebelum kemoterapi dilakukan, biasanya dokter akan mengadakan serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui kondisi penyakit pasien, kondisi kesehatan pasien secara umum, termasuk kesehatan fungsi hati dan ginjal pasien. 

Efek samping kemoterapi 

Kemoterapi bukan tanpa efek samping. Jon Barron, seorang pakar teknologi pangan dari Harvard dam MIT, dalam artikelnya yang berjudul,’Chemoterapy, An Interesting Choice,’ menuliskan bahwa kerugian utama kemoterapi adalah bahwa obat-obatan ini tidak hanya membunuh sel-sel kanker yang sedang membelah diri, tetapi semua sel yang membelah diri. Sel-sel sehat yang membelah diri jauh lebih cepat dari sel-sel kanker juga tidak luput. 

Sebagai contoh, terdapat probabilitas yang tinggi bahwa sel-sel sistem

1

Page 2: Apa Itu Kemoterapi

imun tubuh yang cepat membelah diri juga akan mati, yang menyebabkan tubuh kita tidak mampu memerangi penyakit-penyakit lain yang timbul sebagai akibat dari perawatan. 

Sel-sel lainnya yang juga tumbuh cepat adalah sel-sel dari sumsum tulang yang memproduksi sel-sel darah, sel-sel di dalam perut dan usus, dan sel-sel folikel rambut, itulah sebabnya mengapa pasien (kemo) biasanya mengalami kerontokan rambut. 

Lebih lanjut, dalam kedua peristiwa ini, obat-obatan yang tadinya bertujuan untuk meracuni sistem, justru menciptakan rasa sakit pada pasien. Racun (dari obat-obatan kemo) menyerang sel sel darah dan menyebabkan keracunan darah. Sistem pencernaan menjadi shock tidak terkontrol dan menyebabkan pasien mual, diare, tidak nafsu makan, (perut) kram dan berangsur melemah. 

Beberapa obat dapat mengelupaskan seluruh lapisan usus. Organ reproduksi terpengaruh dan dapat menyebabkan kemandulan. Otak kehilangan memori. Rambut rontok. Penglihatan dan pendengaran menurun. Ginjal rusak. Luka muncul di mulut dan tenggorokan. Tubuh berdarah dan mudah memar serta tidak dapat melawan infeksi. 

Seringkali fisik pasien tidak kuat sehingga tidak dapat melanjutkan pengobatan. Untuk itu maka saat ini para ahli riset kanker telah berupaya dan berlomba lomba untuk menciptakan obat-obatan baru yang lebih efektif namun relative memiliki efek samping yang lebih minimal bagi kualitas hidup pasien. 

Untuk meminimalisir efek samping selama fase pengobatan kemoterapi, pasien sebaiknya menjaga daya tahan tubuhnya dengan asupan bergizi ataupun supplemen/herbal, seperti Typhonium Plus®. 

Obat-obatan Kemoterapi yang umum digunakan

a. Kanker Payudara

Pada kasus kanker payudara, obat-obatan kemoterapi biasanya diberikan dalam bentuk cocktail-perpaduan beberapa obat, seperti: AC: Antrasiklin & Cyclophosphamide TC: Taxanes & Cyclophosphamide AC+Taxol® : Antrasilin, Cyclophosphamide dan Taxol 

AC biasa diberikan untuk kasus kanker payudara yang belum menyebar ke kelenjar getah bening (4 siklus) atau sudah menyebar ke getah bening (6 siklus). Biasanya diberikan dalam interval 3 minggu. 

TC biasanya diberikan untuk wanita yang terdeteksi kanker

2

Page 3: Apa Itu Kemoterapi

payudara stadium awal. Biasa diberikan dalam 4-6 siklus setiap 3 minggu. Efek sampingnya juga lebih rendah daripada AC. 

AC+Taxol biasa diberikan dalam bentuk 4 siklus AC yang diikuti oleh 4 siklus Taxol dan biasanya diberikan untuk kanker payudara yang sudah menyebar ke getah bening. 

b. Kanker Serviks

Kemoterapi biasanya merupakan standard pengobatan kanker serviks yang sudah menyebar. Obat kemo yang paling sering digunakan adalah Cisplatin, yang biasanya dibarengi dengan radioterapi. Ada obat-obatan kemoterapi lainnya, seperti: - Carboplatin - Paclitaxel - Fluororacil, 5-FU - Cyclophosphamide - ifosfamide 

c. Kanker Hati

Pada kasus kanker hati stadium lanjut, biasanya penggunaan obat-obatan kemoterapi terbatas manfaatnya karena kebanyakan kasus kanker hati stadium lanjut cukup resistant terhadap banyak obat kemoterapi. 

Namun demikian, kemoterapi dapat digunakan pada kasus kanker hati stadium awal. Berikut ini adalah obat-obatan kemoterapi yang umum digunakan di negara maju untuk mengobati kanker hati (hepatocellular carcinoma): 

Negara Urutan Pertama Urutan Kedua Urutan Ketiga

Eropa Gemcitabine Oxaliplatin Mitomycin

Amerika Serikat Gemcitabine Bevacizumab Fluororacil

Jepang Epirubicin Gemcitabine Mitomycin

Cina Fluororacil Pirarubicin Oxaliplatin

d. Kanker Paru

Pada kasus kanker paru stadium awal, kemoterapi dianggap cukup efektif dan biasanya dibarengi dengan pengobatan lainnya, seperti: operasi/pembedahan dan/atau radioterapi. 

Untuk kasus kanker paru stadium lanjut (NSCLC), kemoterapi

3

Page 4: Apa Itu Kemoterapi

biasanya menjadi opsi utama pengobatan untuk jenis kanker paru yang sudah menyebar ataupun ukurannya terlalu besar untuk dioperasi. 

Sejak tahun 2006, untuk kasus kasus kanker paru stadium lanjut, biasanya diobati dengan kombinasi obat target terapi bevacizumab (Avastin®) dengan obat kemo berbasis platinum, seperti: Carboplatin ataupun Cisplatin. 

e. Leukemia

Kemoterapi biasanya merupakan terapi utama untuk mengobati leukemia, karena tidak dapat dioperasi. Untuk mengobati leukemia, diperlukan kemoterapi yang intensif dan pasien biasanya perlu rawat inap di rumah sakit. 

Beberapa protocol regimen yang umum digunakan untuk mengobati kasus leukemia akut adalah:- daunomycin (Cerubidine) atau idarubicin (Idamycin)- cytarabine (Cytosar)

Untuk kasus leukimia akut stadium lanjut, biasanya diobati dengan transplantasi sum-sum tulang, ataupun radio-imunoterapi dan adoptive T-cell terapi. 

Kiat mengatasi rasa mual akibat kemoterapi 

Dalam proses kemoterapi, seringkali Anda kehilangan nafsu makan. Untuk itu ikutilah tips-tips dibawah ini sehingga Anda dapat tetap memperoleh asupan nutrisi yang cukup bagi tubuh Anda:

1. Bila Anda hanya bisa makan bubur, buatlah bubur menado (ikan dan sayur-sayuran). Jangan hanya makan bubur polos. 

2. Untuk mengatasi rasa mual, makanlah dalam jumlah sedikit tapi sering. Makan-makanan seperti: roti pita, crackers, granola bar (seperti soyjoy) dapat menjadi pilihan 

3. Sering seringlah mengkonsumsi snack ringan dari kacang-kacangan, seperti: bubur kacang merah, edamame atau kacang rebus yang kaya protein 

4. Gunakan blender Anda dan berkreasilah membuat smoothies berbahan dasar pisang dan plain yoghurt yang yummy. Anda dapat menambahkan strawberry, blueberry anggur dan kacang-kacangan (kenari, kacang tanah) ke dalamnya. Beberapa jenis obat kanker dapat meninggalkan rasa baal dalam mulut Anda. Mengkonsumsi smoothies selain enak, juga dapat mengurangi perasaaan tidak enak tersebut.

4

Page 5: Apa Itu Kemoterapi

Tanya Jawab Kemoterapi

1. Apa itu kemoterapi ?Kemoterapi adalah pemberian obat, biasanya melalui infus ataupun oral, pada pasien kanker yang bertujuan mematikan sel sel kankernya.

2. Kapan kemoterapi digunakan ?Kemoterapi biasanya diberikan bilamana : kanker payudara stadium awal, tetapi jenis kankernya ganas/invasive. Dalam hal ini kemoterapi dapat diberikan sebelum/sesudah operasi, dikenal juga sebagai adjuvant treatment kanker payudara yang sudah menyebar, digunakan untuk secepat mungkin menghancurkan kankernya

3. Faktor factor apa yang dipertimbangkan dokter sebelum menyarankan kemoterapi bagi Anda ?

stadium kanker jenis kanker (ganas atau tidak) status hormon reseptor (HER 2 positif atau negatif ) ? sudah menopause atau belum kesehatan organ hati dan ginjal dll.

4. Apakah prosedur kemoterapi menyakitkan ?Tidak. Anda akan duduk di satu ruangan yang nyaman dimana perawat akan memasang jarum infuse untuk dialirkan obat obatan kemoterapi melalui aliran darah Anda. Pada saat obat dialirkan, Anda tidak akan merasakan sensasi apa apa. Anda bahkan dapat melakukannya sambil menonton TV yang disediakan di ruangan.

5. Berapa lama 1 sesi kemoterapi berlangsung ?Satu sesi kemoterapi berlangsung sekitar 2-3 jam pada umumnya. Pada beberapa orang dapat berlangsung lebih lama

6. Berapa lama 1 siklus kemo berlangsung ?Satu siklus kemo berlangsung sekitar 3 minggu. Yaitu dari hari dimana Anda melakukan kemoterapi, diperlukan sekitar 3 minggu untuk ke sesi kemoterapi berikutnya.

7. Berapa rata rata siklus kemoterapi setiap orang ?Ada yang 3 siklus, 4, 6 bahkan 12 siklus, tergantung diagnosa dokter tentang penyakit kanker dan kondisi fisik Anda. 8. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kemoterapi ?

Anda harus tahu bahwa kemoterapi sebagai obat “keras” memiliki efek samping terutama berefek pada sumsum tulang belakang, lambung dan usus, hati dan ginjal bahkan jantung. Satu hari sebelum atau pada saat hari “H” kemoterapi, pastikan anda sudah diperiksa darah lengkap. Terdapatnya penurunan sel darah putih

5

Page 6: Apa Itu Kemoterapi

dan faktor pembekuan darah (trombositopenia) dapat menyebabkan penundaan pemberian kemoterapi. Pastikan dokter Anda sudah melakukan pemeriksaan bikokimia darah, fungsi hati, ginjal dan tulang sebelum kemoterapi dilakukan. Umumnya obat kemoterapi di metabolisme di hati dan di eksresi di ginjal yang dapat menyebabkan penurunan fungsi kedua organ tersebut sehingga penurunan dosis kemoterapi mungkin diperlukan. Obat kemoterapi diberikan sesuai dengan penghitungan dosis yang dilakukan dokter yang didasari atas berat badan atau luas permukaan tubuh atau kemampuan ekskresi ginjal.

9. Berapa besar biaya satu sesi kemoterapi ?Tergantung jenisnya. Yang termurah ada yang Rp. 3 juta per sesi, tetapi ada juga yang diatas Rp. 10 juta per sesi bahkan puluhan juta rupiah per sesi. 10. Apa saja obat obatan kemoterapi untuk kanker payudara ?Beberapa jenis obat obatan standard kemoterapi, antara lain:  AT: Adriamycin dan Taxotere AC ± T: Adriamycin dan Cytoxan, dengan atau tanpa Taxol atau Taxotere CMF: Cytoxan, methotrexate, dan fluorouracil CEF: Cytoxan, Ellence, dan fluorouracil FAC: fluorouracil, Adriamycin, dan Cytoxan CAF: Cytoxan, Adriamycin, dan fluorouracil (Regimen FAC dan CAF menggunakan obat obatan yang sama tetapi menggunakan dosis dan frekuensi pengobatan berbeda) TAC: Taxotere, Adriamycin, dan Cytoxan GET: Gemzar, Ellence, dan Taxol

11. Penggabungan obat kemoterapi dengan Herceptin ?Tergantung karakteristik kankernya, obat target terapi seperti Herceptin (trastuzumab) dapat dikombinasi dengan beberapa regimen kemoterapi. Misalnya: regimen TCH yang terdiri dari: Taxotere, Herceptin, dan carboplatin

12. Mengapa kemoterapi menimbulkan efek samping ?Obat-obatan kemoterapi tidak hanya membunuh sel-sel kanker yang sedang membelah diri, tetapi semua sel sehat yang cepat membelah diri, seperti: sel-sel sumsum tulang yang memproduksi sel-sel darah, sel-sel di dalam perut dan usus, dan sel-sel folikel rambut, itulah sebabnya mengapa pasien (kemo) biasanya mengalami kerontokan rambut.

13. Apa saja efek samping kemoterapi ?

anemia/kurang darah - sariawan / gusi berdarah - mudah pelupa diare - kerontokan rambut - gejala menopause pusing - kuku berubah warna - vagina terasa kering mual/muntah - sakit tenggorokan - masalah kesuburan mudah lelah - makanan terasa - neuropati pada tangan/kaki

6

Page 7: Apa Itu Kemoterapi

14. Supplemen untuk mengatasi efek samping kemoterapi ?Mengingat kondisi pasien sangat lemah pasca dan selama periode kemoterapi, maka untuk meningkatkan daya tahan tubuh pasien dan mengurangi efek samping kemoterapi, disarankan pasien mengkonsumsi Typhonium Plus 2 kapsul 3 kali sehari. Berbagai masukan positif dari pasien kemoterapi yang menggunakan Typhonium Plus, antara lain: sariawan tidak terlalu lama, nafsu makan baik, rambut rontok cepat tumbuh kembali, pasien tidak terlalu lelah dan capek sehingga dapat melakukan aktivitas sehari-hari pasca kemoterapi, kesembuhan relatif cepat. Klik disini untuk info tentang Typhonium Plus dantestimoni pasien.

15. Beberapa tips untuk paska kemoterapi :

Moisturizer: selama kemoterapi, kulit Anda akan menjadi super sensitif. Untuk itu, gunakan moisturizer yang lembut, alamiah.. unscented atau light scented Perlengkapan makan plastic: beberapa orang menemukan bahwa rasa baal pada makanan semakin nyata bila menggunakan perlengkapan makan berbahan metal Minum, minum dan minum: minumlah banyak air selama pengobatan kemoterapi Mouthwash: rajin berkumur dengan obat kumur herbal, khususnya sangat membantu selama pengobatan kemoterapi Manicure kit: usahakan Anda memiliki perlengkapan manicure sendiri untuk menghindari infeksi yang tidak diinginkan pasca kemoterapi

16. Daftar belanja sebelum kemoterapi:

Hand sanitizer berbahan lembut Painkiller, seperti: Paracetamol atau Ibuprofen Mouthwash (kalau bisa yang herbal) Obat sariawan (herbal) Obat diare, seperti: Immodium Anti sembelit: yoghurt, jus buah, kacang kacangan, buah buahan yang dikeringkan Piring, sendok, garpu dan gelas plastic (sekali buang) Permen karet bebas gula Moisturizer/pelembab non-perfum Sunscreen (SPF 15+) Sikat gigi baru Thermometer cadangan Tissue kotak dan tissue pack individu Tissue basah (non-perfum) untuk buang air kecil Air mata buatan untuk mata kering Sarung tangan non lateks (tuk menghindari kecelakaan di dapur) Crackers asin (individual pack), es buah/serbet Sop-sopan: kacang merah, ayam, dll Buah buahan kering (untuk mengatasi mual)

http://www.cancerhelps.com/kemoterapi.htm

7

Page 8: Apa Itu Kemoterapi

Obat kanker payudara tergantung dari tipe dan stadium yang dialami penderita. Standard pengobatan kanker payudara yang utama adalah operasi pengangkatan tumor dan radioterapi.

Bila kanker sudah menyebar ke getah bening, baru dilakukan kemoterapi. Obat kanker payudara yang sering digunakan, antara lain:

 OBAT KANKER PAYUDARA KEMOTERAPI

Obat kanker payudara ini biasa diberikan dalam bentuk oplosan dimana berbagai obat obatan dicampur dan dimasukkan dalam tabung infus sebelum diberikan ke pasien.

AC: Antrasiklin & CyclophosphamideTC: Taxanes & CyclophosphamideAC+Taxol: Antrasilin, Cyclophosphamide dan Taxol

AC biasa diberikan untuk kasus kanker payudara yang belum menyebar ke getah bening (4 siklus) atau sudah menyebar (6 siklus). Diberikan dalam interval 3 minggu.

TC biasa diberikan dalam kasus stadium awal dalam 4-6 siklus setiap 3 minggu. Efek sampingnya juga lebih minimal daripada AC.

AC+Taxol biasa diberikan untuk kasus kanker yang sudah menyebar ke getah bening, dalam bentuk 4 siklus AC yang diikuti oleh 4 siklus Taxol.

 OBAT KANKER PAYUDARA TERAPI HORMON

Obat kanker payudara berbentuk terapi hormon diberikan untuk pasien yang perkembangan sel kankernya didorong oleh hormone estrogen (disebut ER-positif).

Tamoxifen®: diminum setiap hari (pil/cair) pada kasus CA PD stadium dini maupun lanjut yang memiliki ER-positif dan pada orang-orang yang beresiko tinggi kankernya dapat kambuh kembali.

Fulvestrant: Fulvestrant (Faslodex®): berbentuk suntikan sebulan sekali dan hanya diberikan pada wanita pasca menopause dengan kanker payudara stadium lanjut yang tidak lagi berespons terhadap Tamoxifen

Aromatase inhibitor: diminum setiap hari (pil) untuk menghentikan tubuh dari pembuatan estrogen. Diberikan pada wanita menopause dengan ER positif.

 OBAT KANKER PAYUDARA TARGET TERAPI

Obat kanker payudara target terapi diberikan pada pasien stadium lanjut yang sudah tidak lagi berespons terhadap berbagai obat kemo. Obat ini merupakan terapi antibodi monoclonal buatan manusia, seperti:Herceptin, Avastin, dll

EFEK SAMPING OBAT KANKER PAYUDARA (MEDIS)

Berbagai obat kanker payudara (medis) bukan tanpa efek samping. Kemoterapi memiliki efek samping seperti: menekan kekebalan tubuh, rambut rontok, gangguan pencernaan seperti mula, muntah, diare akibat racun kemo.

Terapi hormon juga memiliki berbagai efek samping, seperti: nyeri sendi, osteoporosis, rasa panas dan terbakar, rasa sakit pada tumor, depresi, dll

Sementara itu, obat kanker payudara jenis target terapi harganya masih sangat mahal dan lama pemakaiannya juga masih diperdebatkan.

8

Page 9: Apa Itu Kemoterapi

OBAT KANKER PAYUDARA HERBAL 

Penderita kanker payudara juga memerlukan terapi komplementer, antara lain dengan obat herbal kanker payudara: Typhonium Plus®. 

Typhonium Plus ®  secara khusus diformulasikan untuk membantu pengobatan kanker payudara dengan komposisi utama ekstrak Typhonium flagelliforme (KELADI TIKUS). Typhonium Plus mengandung Ribosome in acting protein (RIP), anti oksidan dan anti curcumin, yang bersinergi untuk menstimulasi & menguatkan daya tahan tubuh dalam memerangi sel-sel kanker.

Typhonium Plus® juga dapat membantu mengurangi efek samping kemoterapi dan radioterapi, seperti: mual, muntah, rambut rontok, kulit menghitam, dll sehingga pasien dapat menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan dengan baik.

Bagi penderita kanker payudara, Typhonium Plus dapat digunakan dengan dua (2) macam cara, yaitu:

Diminum dengan dosis 2 kapsul 3x sehari Diaplikasikan pada luka kanker payudara (kapsul dibuka, bubuk ditabur pada luka

kanker)

1. Persiapan dan Syarat kemoterapi1. Persiapan

Sebelum pengotan dimulai maka terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan

yang meliputi:

1. Darah tepi; Hb, Leuko, hitung jenis, Trombosit.

2. Fungsi hepar; bilirubin, SGOT, SGPT, Alkali phosphat.

3. Fungsi ginjal; Ureum, Creatinin dan Creatinin Clearance Test bila serim creatinin meningkat.

4. Audiogram (terutama pada pemberian Cis-plastinum)

5. EKG (terutama pemberian Adriamycin, Epirubicin).

6. Syarat :

1. Keadaan umum cukup baik.

2. Penderita mengerti tujuan dan efek samping yang akan terjadi, informed concent.

3. Faal ginjal dan hati baik.

4. Diagnosis patologik

5. Jenis kanker diketahui cukup sensitif terhadap kemoterapi.

6. Riwayat pengobatan (radioterapi/kemoterapi) sebelumnya.

7. Pemeriksaan laboratorium menunjukan hemoglobin > 10 gram %, leukosit > 5000 /mm³, trombosit > 150 000/mm³.

Makalah – Farmakologi Terapi oleh Wa Ode Rahmadania http://dhanwaode.wordpress.com/2010/10/26/farmakologi-kemoterapi/

9