Apa arti frasa

21
Apa arti frasa “suami dari satu istri” dalam 1 Timotius 3:2? Pertanyaan: Apa arti frasa “suami dari satu istri” dalam 1 Timotius 3:2? Jawaban: Ada 3 kemungkinan penafsiran “suami dari satu istri” dalam 1 Timotius 3:2. (1) Ini berarti seorang yang berpoligami tidak memenuhi syarat menjadi penatua/diaken/pendeta. Ini adalah penafsiran yang paling harafiah dari frasa ini, namun kelihatannya tidak mungkin karena pada waktu Paulus menuliskan ini poligami sangat jarang. (2) Frasa ini dapat juga diterjemahkan “pria dengan satu perempuan.” Ini mengindikasikan bahwa seorang penilik jemaat (bishop) harus setia kepada perempuan yang dinikahinya. Penafisran ini lebih menfokuskan pada kemurnian moral daripada status pernikahan. (3) Frasa ini juga dapat dipahami sebagai mengatakan bahwa yang agar dapat menjadi penatua/diaken/pendeta, seseorang hanya dapat menikah satu kali, kecuali kalau dia adalah seorang duda. Penafsiran (2) dan (3) adalah yang paling banyak diterima sekarang ini. Saya sendiri cenderung kepada penafsiran (2), khususnya karena Alkitab nampaknya mengijinkan perceraian dalam keadaan-keadaan khusus (Matius 19:9; 1 Korintus 7:12-16). Juga amat penting untuk membedakan seseorang yang bercerai dan menikah kembali sebelum dia menjadi menjadi Kristen dengan orang yang bercerai dan menikah kembali setelah menjadi Kristen. Saya tidak merasa bahwa seseorang yang memenuhi syarat tidak boleh menjadi pengurus gereja karena tindakan yang dilakukannya sebelum dia mengenal Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya. Meskipun saya tidak menganggap 1 Timotius 3:2 secara khusus mengenyampingkan orang yang sudah bercerai atau menikah kembali dari pelayanan sebagai penatua/diaken/pendeta, ada hal-hal lain yang harus dipertimbangkan.

Transcript of Apa arti frasa

Page 1: Apa arti frasa

Apa arti frasa “suami dari satu istri” dalam 1 Timotius 3:2?

Pertanyaan: Apa arti frasa “suami dari satu istri” dalam 1 Timotius 3:2?

Jawaban: Ada 3 kemungkinan penafsiran “suami dari satu istri” dalam 1 Timotius 3:2. (1) Ini berarti seorang yang berpoligami tidak memenuhi syarat menjadi penatua/diaken/pendeta. Ini adalah penafsiran yang paling harafiah dari frasa ini, namun kelihatannya tidak mungkin karena pada waktu Paulus menuliskan ini poligami sangat jarang. (2) Frasa ini dapat juga diterjemahkan “pria dengan satu perempuan.” Ini mengindikasikan bahwa seorang penilik jemaat (bishop) harus setia kepada perempuan yang dinikahinya. Penafisran ini lebih menfokuskan pada kemurnian moral daripada status pernikahan. (3) Frasa ini juga dapat dipahami sebagai mengatakan bahwa yang agar dapat menjadi penatua/diaken/pendeta, seseorang hanya dapat menikah satu kali, kecuali kalau dia adalah seorang duda.

Penafsiran (2) dan (3) adalah yang paling banyak diterima sekarang ini. Saya sendiri cenderung kepada penafsiran (2), khususnya karena Alkitab nampaknya mengijinkan perceraian dalam keadaan-keadaan khusus (Matius 19:9; 1 Korintus 7:12-16). Juga amat penting untuk membedakan seseorang yang bercerai dan menikah kembali sebelum dia menjadi menjadi Kristen dengan orang yang bercerai dan menikah kembali setelah menjadi Kristen. Saya tidak merasa bahwa seseorang yang memenuhi syarat tidak boleh menjadi pengurus gereja karena tindakan yang dilakukannya sebelum dia mengenal Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya. Meskipun saya tidak menganggap 1 Timotius 3:2 secara khusus mengenyampingkan orang yang sudah bercerai atau menikah kembali dari pelayanan sebagai penatua/diaken/pendeta, ada hal-hal lain yang harus dipertimbangkan.

Kualifikasi pertama seorang penatua/diaken/pendeta adalah “tak bercacat” (1 Timotius 3:2). Kalau perceraian dan/atau pernikahan kembali mengakibatkan kesaksian buruk di gereja atau dalam masyarakat, maka mungkin persyaratan “tak bercacat” itu yang membuat dia tidak memenuhi syarat dan bukannya persyaratan “suami dari satu istri.” Seorang penatua/diaken/pendeta harus menjadi seseorang yang dapat dijadikan teladan untuk keserupaan dengan Kristus dan kepemimpinan yang rohani. Kalau perceraian dan/atau pernikahan kembali mencegah dia dari tujuan ini, maka mungkin dia tidak seharusnya duduk dalam posisi penatua/diaken/pendeta. Adalah penting untuk diingat bahwa sekalipun seseorang tidak layak melayani sebagai penatua/diaken/pendeta, hal ini bukan berarti bahwa dia bukan anggota yang berharga dari Tubuh Kristus. Setiap orang Kristen memiliki karunia rohani (1 Korintus 12:4-7) dan dipanggil untuk ambil bagian dalam membangun orang-orang percaya lainnya dengan karunia-karunia itu (1 Korintus 12:7). Seseorang yang tidak layak menjadi penatua/diaken/pendeta masih dapat mengajar, berkhotbah, melayani, berdoa, beribadah dan memainkan peran kepemimpinan yang penting dalam gereja.

Page 2: Apa arti frasa

Gereja Sempurna adalah Mempelai Wanita Yang Tidak Bercacat.

Manusia menjadi SEMPURNA ??? Apa mungkin???

Puncak Rencana ALLAH BAPA adalah menyerahkan Gereja Sempurna

kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Mempelai Wanita-Nya.

Kesempurnaan adalah berada di dalam ruang maha suci dari Tabernakel

Allah, level yang tertinggi dari kehidupan Kristen. Kesempurnaan adalah

puncak dari kesucian dan kekudusan.

Kerinduan Hati Allah Bapa ini dijelaskan oleh Rasul Paulus dalam Efesus

5:27 - Supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat dihadapan

diriNya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu

(menjadi kudus dan tak bercela).”

Dalam Yesaya 62:5 – …dan seperti mempelai laki-laki bersukacita atas

mempelai wanitanya, demikian juga Allah bersukacita atasmu.

Dalam Hosea 2:15-19 …Aku akan mempertunangkanmu kepadaKu untuk

selamanya; ya, Aku akan mempertunangkanmu kepadaKu dalam

kebenaran dan keadilan, dalam kasih setia dan kemurahan. …

Rasul Paulus sendiri mempunyai kecemburuan kepada sidang jemaat di

Korintus dengan berkata,”Aku cemburu kepada kamu dengan cemburu

ilahi, karena aku telah mempertunangkanmu kepada satu Suami, untuk

Page 3: Apa arti frasa

mempersembahkan kamu sebagai perawan yang murni dan suci kepada

Kristus.”

Kesempurnaan adalah potensi setiap orang percaya kepada Yesus, yang

hanya dapat dimiliki melalui iman dan kesucian. Sebenarnya tidak perlu

ada satu orang percaya yang tidak menikmatinya, hanya sayang sekali,

terlalu banyak orang Kristen tidak mau ikut Yesus 100% sehingga tidak

akan mencapai kesempurnaan yang disediakan itu. Orang Kristen yang

tidak mau mengikuti Yesus sepenuhnya nanti akan masuk dalam masa 3,5

tahun aniaya besar. Gereja Sempurna nanti akan disingkirkan oleh Tuhan

ke suatu tempat perlindungan pada permulaan aniaya besar. (Wahyu

12:6; Wahyu 12:14-17)

Rasul Paulus sering menganjurkan dan mendorong orang-orang percaya

agar mengejar kesempurnaan itu dengan tekun. (Ibrani 6:1, Filipi 3:12-14)

Allah sendiri telah menyediakan sarana untuk kita, supaya kita mampu

mencapai kesempurnaan. Sumber Kesempurnaan adalah Pekerjaan Yesus

di Kayu Salib. Dalam Ibrani 10:14 – Sebab hanya dengan melalui satu

korban Dia untuk telah menyucikan dan menyempurnakan untuk selama-

lamanya mereka yang telah ditahbiskan dan dikuduskan.

Korban Kristus adalah Sumber kekuatan rohani yang paling dahsyat dari

orang Kristen.

Page 4: Apa arti frasa

Yesus Kristus adalah Pemimpin hidup kita menuju KESEMPURNAAN.

(Ibrani 12:2)

hir-akhir ini istilah global warming atau lebih dikenal dengan pemanasan global telah sering di dengung-dengungkan. Dan kalau kita berbicara soal pemanasan global, berita-berita maupun desas-desus yang beredar di sana-sini juga efek yang ditimbulkannya begitu menakutkan dan membuat setiap kita berpikir apakah dunia ini akan segera berakhir? Inikah tanda-tanda akhir jaman itu?

Kalau kita melihat kembali kepada firman Tuhan, ternyata Tuhan sudah pernah menubuatkan atau memprediksikan bahwa suatu hari nanti akan terjadi perubahan cuaca yang cukup drastis melalui berbagai macam tanda dari langit yang dahsyat.

Akhir Zaman

Lukas 21:11dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat

dari langit.

Pada bagian bawah dari ayat ini dengan jelas dikatakan akan ada tanda-tanda dahsyat di langit. Langit ini bahasa Inggrisnya ‘heaven'. Kalau kita belajar mengenai ‘heaven', maka kita akan menemukan ada 3 lapisan dari ‘heaven', yaitu:

1. Sky (atmosfer), tempat burung-burung beterbangan.2. Space (ruang angkasa), tempat bintang-bintang bertaburan.3. Heaven (sorga), tempat para malaikat tinggal dan tidak kelihatan oleh mata jasmani kita.

Tanda-tanda dahsyat dari langit yang jelas terlihat dengan mata kita adalah apa yang terjadi di atmosfer kita. Akhir-akhir ini telah terjadi perubahan lapisan ozon. Jadi karena polusi udara, pembakaran hutan dan lain sebagainya telah menghasilkan gas-gas yang menghancurkan O3 (ozon) sehingga lapisan ozon ini semakin menipis. Bahkan di belahan bumi utara dan selatan sudah berlubang. Akibatnya panas matahari langsung tembus ke bumi. Panas ini pada akhirnya mengakibatkan perubahan cuaca. Panas ini ditambah lagi dengan gas-gas yang menghancurkan ozon ini juga membentuk satu selaput yang tidak bisa memantulkan panas ke luar angkasa sehingga semakin panaslah bumi ini. Pemanasan global ini dapat diilustrasikan seperti mobil yang kita parkir di tengah terik matahari. Panas yang tersimpan di dalam mobil begitu luar biasa terasa oleh tubuh kita.

Page 5: Apa arti frasa

Wahyu 16:8-9Dan malaikat yang keempat menumpahkan cawannya ke atas matahari, dan kepadanya diberi kuasa untuk menghanguskan manusia dengan api. Dan manusia dihanguskan oleh panas api

yang dahsyat, dan mereka menghujat nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak bertobat untuk memuliakan Dia.

II Petrus 3:10-12Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus

hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.

Dari kedua ayat ini kita dapat melihat bahwa memang Tuhan sudah berkata pada hari-hari terakhir ini Tuhan akan memusnahkan ataupun menghukum bumi dengan api (panas). Dulu pada jaman Nuh, bumi dibinasakan dengan air bah, dengan banjir besar dan tidak akan terjadi lagi. Maka di akhir jaman ini, akan ada api yang menghanguskan dari matahari dan unsur-unsur bumi akan binasa oleh api.

Jadi kita lihat bahwa pemanasan global ini telah tercatat di dalam firman Tuhan. Yang menjadi pertanyaan saat ini adalah, apakah global warming ini terjadi karena rencana Tuhan atau karena keteledoran manusia? Kita tetap percaya bahwa Tuhan adalah Tuhan yang baik. Dia tidak pernah merencanakan yang jahat, hari depan pun cerah, masa depan penuh harapan. Tapi yang jadi persoalan sekarang adalah Dia juga memberikan satu tanda. Ada tanda-tanda dari akhir jaman. Sebelum nanti Tuhan datang kembali untuk yang kedua kalinya, maka akan ada banyak peristiwa yang akan terjadi di bumi ini dan salah satu peristiwa itu adalah pemanasan global, perubahan cuaca yang drastis, tanda-tanda dahsyat di langit. Hal lain yang harus di garis bawahi adalah manusia itu sendiri ikut menyumbang sehingga prediksi ini, nubuatan ini jadi semakin digenapi.

Indonesia sendiri menurut data tercata sebagai negara ketiga terbesar penyumbang global warming. Kalau kita melihat semua usaha manusia saat ini untuk mengurangi efek dari global warming itu memang sangat bagus. Tetapi kalau kita kembali kepada firman Tuhan, hal seperti itu memang harus terjadi. Untuk itulah kita harus kembali ingat kepada Sang Pencipta. Intinya adalah di situ. Ironisnya, ketika bencana datang barulah manusia kembali dan ingat kepada Penciptanya. Memang Tuhan mengijinkan setiap kondisi yang terjadi pada akhir jaman ini menjelang kiamat supaya semua orang ingat Tuhan. Supaya manusia bertobat.

Kembali kepada firman Tuhan, bicara tentang akhir jaman, bicara tentang kiamat, sebenarnya bicara tentang kedatangan Yesus Kristus kedua kali. Yesus datang kembali ke bumi ini untuk mendirikan kerajaan yang kekal. Nah, oleh sebab itu kalau kita melihat semua tanda-tanda itu, maka pesannya adalah kita mempersiapkan diri untuk menyongsong kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali ke atas bumi ini.

Selain pemanasan global, ada banyak sekali tanda-tanda lain yang muncul misalnya gempa bumi

Page 6: Apa arti frasa

yang dahsyat, kelaparan di mana-mana. Saat ini saja dalam satu hari ada sekitar 6 ribu gempa di seluruh muka bumi. Kemudian tanda-tanda lainnya adalah manusia semakin egois, matrealistis, kejahatan merajalela, yang jahat semakin jahat, yang cemar semakin cemar. Tetapi ada juga

orang-orang yang hidup benar makin benar dan hidup suci semakin suci. Ada tanda -tanda lainnya seperti penyatuan Uni Eropa, itu sudah tercatat di firman Tuhan. Tertulis semuanya. Dan banyak lagi. Ada perang-perang dunia yang akan terjadi.

Banyak manusia saat ini yang menduga-duga atau mencoba menerka kapan akhir jaman atau kiamat itu akan datang. Banyak orang yang berusaha untuk memprediksikan waktunya. Bahkan para pengamat mengatakan bahwa pada tahun sekian bumi akan hancur. Tapi bicara tentang kiamat, bicara tentang akhir jaman, bicara tentang kedatangan Yesus Kristus sebagai Raja, maka firman Tuhan dengan tegas mengatakan tidak ada seorangpun yang tahu. Hanya Bapa yang tahu. Oleh sebab itu sia-sialah semua usaha kita untuk memprediksinya. Yang penting bagi kita sat ini adalah mempersiapkan diri. Mempersiapkan diri kita untuk menjadi mempelai yang tidak bercacat cela di hadapan-Nya, memanfaatkan setiap waktu yang ada pada hari-hari ini untuk mempersiapkan kedatangan Tuhan yang kedua kali. Inilah yang kita sebut sebagai misteri Illahi.

Tuhan memberkati.

TUJUAN PELAYANAN SEL by:Robby I Chandra

Sumber: Strategi Pelayanan Sel

Mengapa dinamakan sel?

Sebelum kita melanjutkan pembahasan mengenai tujuan pelayanan sel, kita perlu secara objektif menilai mengapa kita harus melakukan strategi kelompok sel. Bukankah strategi yang ada sudah cukup? Ini perlu, agar kita terhindar dari mental ikut-ikutan dalam melakukan pekerjaan Tuhan. Dengan pemahaman yang benar, kita memiliki dasar keyakinan yang kuat dari Firman Allah dalam semua pelayanan.

Kelompok sel dibutuhkan semata-mata untuk mencapai tujuan Allah melalui gereja-Nya, sebagaimana yang disebut dalam Kolose 1:28 dan Efesus 4:13. Ada banyak strategi yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan ini, antara lain:

1. Strategi 1-100: (Matius 5,6,7; Kisah Para Rasul 2:14-47). Strategi dengan komunikasi satu arah biasa digunakan dalam khotbah Minggu pagi atau ibadah raya. Strategi ini yang paling umum digunakan oleh gereja-gereja tradisional, dimana dalam semua jenis ibadah, satu orang berbicara dan yang lain hanya mendengarkan. Strategi ini baik digunakan untuk penyembahan bersama, penyampaian informasi secara meluas dan bersifat umum. Kelemahannya ialah tidak mungkin berlangsung komunikasi dua arah yang memungkinkan peran serta aktif semua anggota yang sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. Itulah sebabnya, tujuan pendewasaan pribadi setiap anggota sangat sulit dan tidak mungkin tercapai secara efektif.

Page 7: Apa arti frasa

2. Strategi 1-10: Kelompok Kecil (Matius 4:18-22). Strategi ini dibutuhkan dan merupakan inti dari konsep sel yang efektif. Hanya, sayangnya dalam praktiknya belum mengikuti pola yang Yesus pergunakan pada para murid-Nya, dimana Ia mengajar, melatih, mengutus, dan mempersiapkan mereka sebagai pemimpin untuk meneruskan tugas-Nya, setelah Ia kembali ke surga. Strategi ini dilakukan oleh banyak gereja, tetapi hanya sebagai variasi metode di antara semua kegiatan yang diprogramkan. Akibatnya, pola ini tidak menemukan esensinya sebagai sekolah mini, pusat pemuridan, dan dapur pemimpin yang efektif yang memiliki karakter Kristen sesuai dengan citra Kristus. Melalui strategi ini, setiap anggota ditolong mengenal karunianya masing-masing, sehingga dapat melayani secara lebih baik.

3. Strategi 1-1: Pengemban Amanat Agung. Yang dimaksud dengan strategi ini ialah setiap orang yang telah terlatih dengan baik, akan mampu menjadi pengemban Amanat Agung Kristus secara bertanggung jawab. Ini sangat dimungkinkan, sebab ia telah memiliki karakter Kristen yang berdasarkan atas kebenaran dan terus bertumbuh dalam pimpinan Roh Kudus. Bila setiap orang percaya sudah berada pada tingkatan rohani seperti yang diuraikan dalam Kolose 1:28 di atas, maka gereja akan mengalami pemulihan dan penuaian besar menjelang akhir zaman dan dipersiapkan sebagai mempelai perempuan yang tidak bercacat menyongsong kedatangan Kristus yang kedua kalinya.

Perlu ditekankan bahwa strategi 1-1 tidak mungkin tercapai tanpa strategi 1-10 (kelompok sel). Dengan demikian, terjawablah pertanyaan, “Mengapa kita membutuhkan strategi pelayanan dalam pola kelompok sel?” dan itu bukan sekedar sebuah konsep biologis secara terminologis belaka, dan bukan ikut-ikutan, melainkan memiliki pemahaman teologis yang benar.

Sebaiknya, setiap gereja lokal dan mitranya mendoakannya dengan sungguh-sungguh dan siap menginvestasikan semua daya dan dana untuk menerapkan konsep ini demi pelebaran Kerajaan Allah dan mendatangkan kemuliaan bagi nama-Nya, serta menjadi berkat secara meluas.

Tujuan-tujuan Utama Kelompok Sel

Berdasarkan pemahaman strategis di atas, muncul beberapa tujuan strategi kunci ini, yang sekaligus merupakan keunggulan sel.

Saling memperhatikan.

Hal yang paling sulit dialami dalam ibadah raya ialah saling mempedulikan. Dalam sel yang sehat, Kristus bekerja memberkati setiap anggota, sehingga setiap orang menerima dan memiliki hidup Kristus, saling mengasihi dengan kasih Kristus, saling menolong, dan saling membantu (Efesus 4:1-6). Di dalam kelompok sel yang sehat, Kristus memerintah, Roh Kudus bekerja, kasih-Nya mengalir dan dialami oleh setiap orang. Dalam kelompok sel yang sehat, Allah bekerja, sehingga kesatuan sejati dan kesehatian yang tulus (Kisah Para Rasul 3:32a) terwujud tanpa kemunafikan. Inilah yang menunjang pertumbuhan rohani setiap anggota, saling menguatkan untuk membawa kasih itu kepada orang lain.

Penjangkauan keluar.

Pertumbuhan rohani yang sehat tidak dapat dipisahkan dari upaya untuk mengasihi yang terhilang dalam dosa. Sebaliknya, kasih Kristus yang dialami dalam kelompok sel adalah

Page 8: Apa arti frasa

dorongan kuat untuk menjangkau jiwa bagi Tuhan. Tugas ini dapat dikerjakan oleh setiap orang, tetapi akan lebih efektif bila dilaksanakan dalam kelompok sel. Dalam kelompok sel setiap orang didoakan, disiapkan, dan dilatih untuk diutus keluar menjangkau orang yang belum percaya bagi Allah sebagai bukti pekerjaan Kristus dalam hidupnya. Di sisi lain, orang yang dimenangkan itu, bila dibawa ke dalam kelompok yang tidak saling mengasihi, akan sangat sulit, bahkan merusak kesaksian Kristiani. Orang Kristen baru itu tidak merasakan kasih Kristus, dan tidak menemukan hal yang berbeda dengan keadaan di dunia sekuler, bila orang dalam persekutuan Kristen tidak saling mengasihi. Akibatnya, ia sulit bertahan hidup dalam kelompok seperti itu dan mencari kelompok lain yang dapat menolong pertumbuhan imannya. Hal ini tidak dapat ditemukan dalam penginjilan secara pribadi (Pengkhotbah 4:9-12, Matius 16:19-20).

Mengembangkan karunia rohani.

Berdasarkan kebenaran Firman Tuhan, setiap orang yang sudah bertobat, menerima Kristus dan dilahirkan kembali, memiliki Roh Kudus (Efesus 1:13-14). Roh Kudus itulah yang membagikan karunia bagi setiap orang percaya (Kisah Para Rasul 2:38; 1Korintus 12:4-13). Bila kita jujur, banyak orang percaya hidup bertahun- tahun, tanpa mengetahui dengan jelas karunia apa yang dimilikinya, walaupun telah bertobat. Itulah sebabnya, ia tidak bertumbuh secara sehat dan kurang giat dalam pekerjaan Tuhan. Tentu ada banyak alasan, tetapi salah satunya yang penting ialah orang itu tidak berada dalam satu kelompok kecil yang dapat saling memperhatikan atau saling mendoakan dan saling mendorong dalam pertumbuhan. Hal ini tidak mungkin dikerjakan dalam ibadah raya, sebab perlu pengajaran dalam proses pemuridan yang teratur. Dan terjadilah hal yang sangat disayangkan, yaitu tidak semua orang percaya diberdayakan bagi kemajuan gereja Tuhan.

Mempersiapkan gereja di masa sulit.

Bila orang tidak diajarkan secara sistematis dan tidak dilatih untuk melayani menurut karunianya, imannya mudah goyah. Itulah sebabnya, bila datang tantangan iman, mereka mudah menjadi lemah dan berbalik kepada kepercayaan yang sia-sia. Kelompok sel bukan hanya mempersiapkan orang Kristen agar hidup dalam anugerah Allah, tetapi juga menolong orang Kristen agar dapat bertahan terus di masa-masa sulit sebab tidak bergantung pada gedung tertentu. Kelompok sel dapat berlangsung di mana-mana, di rumah anggota atau di ruangan yang sederhana, itulah salah satu cirinya yang dinamis.

FILSAFAT DASAR PELAYANAN SEL

Banyak orang mudah lemah dalam pelayanan, bukan hanya mereka belum memiliki visi yang jelas, tetapi juga karena tidak memiliki filsafat pelayanan yang merupakan dorongan yang menggairahkan militansi dalam melayani.

Ada lima prinsip utama yang merupakan filsafat dan kekuatan kelompok sel.

1. Sel adalah “gaya hidup”, bukan metode. Orang hanya dapat menjadi anggota sel yang sehat, bila telah menerima hidup Yesus dalam bimbingan secara pribadi. Bila seseorang belum bertobat dan memiliki hidup Yesus, maka semua kegiatan menjadi suatu program kosong, bagaimana pun

Page 9: Apa arti frasa

direkayasa. Firman Tuhan hanya akan menjadi kerinduan bagi orang yang telah memiliki hidup Yesus (1Petrus 2:2). Selain itu, orang itu tidak akan memahami firman sebagai perkara rohani (1Korintus 2:14). Hanya, bila seseorang telah memiliki hidup Yesus, maka ia akan terus bertumbuh dan akan mengalami perubahan nilai hidup (2Korintus 5:17). Dengan demikian, filsafat pertama yang harus dipahami ialah bahwa dalam sel, setiap orang harus mengalami perubahan nilai dari waktu ke waktu oleh pekerjaan Roh Kudus dan Firman Allah (2Timotius 3:16-17). Dengan demikian, Firman Allah menjadi kesukaannya, dan sel atau kelompok yang bertumbuh dalam kebenaran akan menjadi gaya hidupnya.

2. Pemuridan yang sesungguhnya terjadi terus-menerus. Dalam pola tradisional, sering kita temukan istilah “program latihan pemuridan”. Ungkapan ini tidak salah, hanya saja proses pemuridan tidak tergantung pada satu program saja. Pemuridan adalah suatu proses yang berlangsung terus-menerus (Yohanes 15:1-8). Ranting tidak dapat berbuah bila tidak tinggal tetap atau terus-menerus menerima aliran kekuatan dari pokoknya. Di dalam sel yang terbina dengan baik, setiap anggota akan terus- menerus mengalami perubahan dan proses pembinaan dan terus ditambah dari hari ke hari, sehingga menjadi murid yang memuliakan Tuhan.

3. Sel adalah sarana mobilisasi jemaat seutuhnya. Proses pemuridan yang sehat pasti mendorong setiap orang keluar untuk memberitakan Injil kepada dunia yang berdosa. Semakin dekat hubungan seseorang dengan Allah dan terus bertumbuh dalam anugerah-Nya, semakin ia dikuatkan untuk bergerak keluar dengan kasih dan kuasa Allah. Inilah wujud pertumbuhan alamiah yang dikerjakan Roh Allah dalam setiap orang percaya (Zakharia 4:6). Dengan demikian, bila gereja ingin memiliki kekuatan mobilisasi total, dimana setiap orang bergerak bagi Kristus, sel harus dibina secara intensif.

4. Penginjilan dengan sistem jala, bukan pancing. Melalui sel, sistem penjangkauan keluar bukan hanya harus sistematis dan terus-menerus, tetapi juga dapat memungkinkan multiplikasi yang cepat. Filsafat dasar dari sel adalah multiplikasi. Pertumbuhan karakter dari setiap anggota terwujud dalam penjangkauan keluar yang terprogram yang menjadi gaya hidup sel. Penjangkauan dalam oikos jauh lebih efektif dari penjangkauan oleh pribadi demi pribadi. Bila setiap orang giat memberitakan Injil, maka setiap bulan, bahkan mungkin setiap hari ada jiwa yang dimenangkan kepada Tuhan melalui sel itu. Sistem penjangkauan ini dikuatkan dengan doa yang difokuskan pada sasaran yang khusus. Selain itu, terjadi kerja sama yang aktif antara anggota dengan Roh Kudus, sehingga kesaksian setiap anggota akan sangat berguna untuk mendorong yang lain, sebab kuasa yang nyata dialami. Inilah kekuatan sel dalam membawa orang datang dan percaya kepada Yesus.

5. Memberi tempat pada Roh Kudus untuk memakai setiap orang. Sistem yang berlaku dalam sel ialah memberdayakan setiap orang agar dapat dipakai Tuhan. Dengan demikian, setiap orang sadar bahwa ia sendiri tidak memiliki kemampuan untuk membawa orang datang kepada Yesus, kecuali ia sungguh berpegang pada Firman Allah dan bergantung pada kuasa Roh Kudus terus-menerus. Jadi, semua orang bergerak bersama bagi Tuhan dan bukan tergantung pada orang tertentu yang berkarunia hebat.

Kesimpulan

Dengan filsafat dasar ini, jelas bahwa prinsip ini sesuai dengan prinsip pertumbuhan gereja yang sehat atau yang disebut sebagai pertumbuhan yang alamiah, yaitu pertumbuhan yang dikerjakan oleh Allah sendiri.

Page 10: Apa arti frasa

Penjelasan Christian A. Schwarz bersama timnya yang mengadakan penelitian terhadap 1000 gereja di lima benua di dunia, mengemukakan hasil penemuan mereka dalam sebuah buku yang berjudul “Pertumbuhan Gereja yang Alamiah”. Dalam pasal satu, ia mengemukakan delapan karakteristik:

1. Kepemimpinan yang melakukan pemberdayaan2. Pelayanan yang berorientasi pada karunia3. Kerohanian yang haus dan penuh antusiasme4. Struktur pelayanan yang tepat guna5. Ibadah yang membangkitkan inspirasi6. Kelompok kecil yang menjawab kebutuhan secara menyeluruh7. Penginjilan yang berorientasi pada kebutuhan8. Hubungan yang penuh kasih

Dalam analisisnya terhadap setiap karakter tersebut, didapati bahwa kelima unsur filsafat di atas sejalan dengan karakter yang dikemukakan oleh Schwarz.

 

Hidup kudus? Maksud ‘loh? Kayak orang-orang yang nggak pernah bersentuhan dengan dunia luar itu? Dalai lama di Tibet sono kaleee? Nggak pacaran? Nggak Clubbing? Nggak gaul? Nggak TTM? Nggak bisa ngapa-ngapain? Buseeeettt....? Emang ‘mau hidup kayak jaman nenek moyang? Nggak janji deh...!!

Jawaban ini bukan hanya berasal dari orang-orang yang kutemui, teman-teman baru, adikku, tetapi bahkan dari dalam diriku sendiri. Waktu aku serius mempertanyakan “hidup kudus” yang harus kujalani di jaman sekarang.

Apa sih kekudusan? Apakah sekedar tidak pacaran? Tidak melakukan kissing, necking, petting, dan sejenisnya? Tidak melakukan hubungan seks di luar nikah? Tidak ngomong ‘jorok’? Tidak nonton pornografi? Tidak masturbasi? Dan tidak, tidak, tidak lainnya lagi...

Jika berbicara soal fakta, maka orang akan berbicara lain (dengan catatan jika sungguh-sungguh berani mengatakannya). Orang bisa terlihat bagus, bersemangat, penuh visi, penuh urapan, penuh kreativitas dan juga berlabel lahir baru, tetapi sungguhkah kehidupan kekudusan ada di dalam dirinya? Ini tidak menunjuk kepada seorangpun, tetapi tertuju kepada diriku sendiri!!

"Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?" "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Tuhan yang menyelamatkan dia. Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan Yakub."(Mazmur 24:3-6)

Aku sendiri, ingin memaksimalkan hidup lebih lagi di dalam Tuhan. Ingin berbuah, ingin bertumbuh, ingin lebih dan lebih dan lebih lagi. Disamping semua tuntutan tanggung jawab yang juga harus bertumbuh, ada dasar yang tak boleh kulupakan sama sekali, yaitu kekudusan. Karena semakin aku bertumbuh, semakin kusadari bahwa dasar itu pelan namun pasti terlupakan juga

Page 11: Apa arti frasa

olehku. Aku merasa sudah bisa, aku merasa kuat, aku merasa mampu, aku merasa... merasa... dan merasa.... dan melupakan dasar kehidupan dan hubungan dengan Kristus yaitu kekudusan.

Ada banyak ayat yang bisa kutemukan di Alkitab tentang kekudusan, dan salah satunya sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus (1 Petrus 1:16). Syarat untuk datang kepada Tuhan sudah sangat jelas. Apapun tafsiran orang, bagiku itu suatu perintah yang tidak bisa disanggah oleh siapapun yang mengaku dirinya pengikut Kristus.

Bisakah aku hidup kudus? Bisakah aku tidak menjamah apa yang najis? Bisakah aku mengendalikan keinginan daging yang seringkali menggebu? Sanggupkah aku menjaga mataku, pikiranku, hatiku untuk tidak tergoda tawaran daging dan dunia? Sanggupkah aku berkuasa atas ‘diriku’ sendiri dan segala hawa nafsunya? Sedangkan aku sendiri tahu dan menyadari ‘kejahatan’ yang terkandung di dalam diriku? Sedangkan kemunafikanku seringkali membentuk topeng tebal kekristenan? Sedangkan kakiku lebih cenderung menyimpang ke arah yang berlawanan dengan kehendakNya?

Ahhhh, namun aku juga menyadari, kalau kekudusan tidak semudah perkataan atau pengertian yang aku dapatkan. Aku bisa berbicara sampai berbusa-busa tentang kekudusan, tentang artinya, tentang berbagai cara untuk hidup kudus, tapi jika segala sesuatunya dikembalikan kepada setiap hati apakah aku juga mampu berbicara ‘lugas dan terbuka’ seperti ini.

Yeremia 17:9 menuliskan, Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?

Semakin aku menanjak, semakin aku naik tinggi di gunung Tuhan, semakin aku menyadari besarnya kejahatan dalam diriku yang kadangkala muncul dan melintas begitu saja. Dan saat itu aku juga semakin sadar bahwa aku sangat mudah untuk tergelincir dalam dosa dan kejatuhan yang bisa berakibat fatal. Detik demi detik yang berlalu pun bisa membawaku dalam kebinasaan kekal.

Menuliskan ini, mengatakan hal ini, memikirkannya, merenungkannya, semakin membuatku ‘ketakutan’. Bukan ‘ketakutan’ yang aneh atau bagaimana, tetapi ‘ketakutan’ karena tanpa pertolongan dan anugerah Tuhan, maka aku tidak akan mampu melewati masa mudaku ini dengan hidup dalam kekudusan.

Kurenungkan kisah-kisah kejatuhan orang-orang besar di Alkitab dan aku makin merasakan ‘kengerian’ di dalam hatiku. Bagaimana aku bisa menjaga hidupku kudus di tengah angkatan yang jahat dan bengkok hatinya ini. Bagaimana aku bisa terhindar dari pencemaran dunia ini? Bagaimana aku bisa menjaga langkahku? Bagaimana aku bisa menjaga mataku? Bagaimana aku bisa menjaga pikiranku? Tidak ada!! Aku manusia biasa, bersentuhan dengan dunia, menghirup udara dosa, dan ada di bumi yang penuh dengan kejahatan.

Oleh anugerah, semua hanya oleh anugerah, itu jawaban yang biasa aku dengar. Aku tidak puas! Anugerah terkadang menjadi sesuatu ‘sempit’ dan murahan untuk diperkatakan. Oleh anugerah, seharusnya kita tidak lagi menjamah dosa. Oleh anugerah, seharusnya kita mampu berkuasa atas dosa. Oleh anugerah, seharusnya kita melawan hawa nafsu dan keinginannya. Oleh anugerah,

Page 12: Apa arti frasa

seharusnya kita menjadi orang-orang hidup tanpa kompromi dengan dunia. Oleh anugerah, seharusnya kita menjungkirbalikkan dunia ini dengan Injil. Oleh anugerah, seharusnya menjadi orang-orang pemenang dan tentara Tuhan yang gagah perkasa.

Kututup catatanku hari ini dengan perintah Tuhan yang tertulis Efesus 4:17-24, Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Tuhan dengan pikirannya yang sia-sia dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Tuhan, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran. Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus. Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Tuhan di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

Dan menyadari, bahwa aku membutuhkanNya lebih dari sebelumnya. Dan kali ini bukan hanya karena alasan pemimpinku mengatakan ini dan itu soal kekudusan, tetapi karena kekudusan adalah sebuah komitmen yang aku buat di hadapan Tuhan. Kekudusan adalah satu-satunya jalan untuk bisa ‘sampai’ kepada Tuhan. Kekudusan adalah harga mati untuk setiap orang yang menyebut diri sebagai umatNya, anak-anakNya, sahabat-sahabatNya, dan calon mempelai yang tidak bercacat kerut. Dan hanya oleh anugerahNya, aku bisa dan mampu hidup kudus tak bercela.

Itu saja!!

Yohanes 15:16

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam namaKu, diberikan-Nya kepadamu.

Selengkapnya →

Pastor Quote

Ps Olga Siahaan @ Elizabeth Heights

(Updated 1 day, 12 hours, 26 minutes ago)

Page 13: Apa arti frasa

Menuo Articles & Tips o Event & Schedule o Pastor Note o Sermon Note o Teaching o Weekly Newsletter

Recent Postso Ibadah G4C 19 September 2010 o Kedewasaan Yang Benar : Sept (week 5), 2010 o Hambatan Kemenangan : Sept (week 3), 2010 o Berjalan Dalam Kelimpahan Tuhan : Sept (week 2), 2010 o Doa Rantai BIC Bangkok : Sept 2010

 Events Reminder » o Ibadah G4C 19 September 2010 o Doa Rantai BIC Bangkok o Retreat BIC Bersama Ps Djohan Handojo 24-25 SEP 10 o Ibadah G4C 4 September 2010 o Ibadah Bersama Ps Rubin Adi

 Resensi Buku »o Rediscovering The Kingdom o Pelayanan Apostolik o Mengapa Mereka Sukses & Beberapa di antaranya Gagal o Menang Menghadapi Krisis o Let Us Worship

<< Previous Web [Ver 1]

Mempelai Kristus

Oleh Ps. Olga Siahaan

Ibadah Raya, Minggu 6 juni 2009.

Alkitab diawali dengan cerita pernikahan/ keluarga yang terjadi antara Adam dan Hawa. Tuhan melihat semua itu SANGAT BAIK. Alkitab juga diakhiri dengan cerita Pernikahan antara orang orang percaya sebagai mempelai perempuan dan Kristus sebagai mempelai laki laki.

Wahyu 19:6-10, Perjamuan kawin Anak Domba.

Page 14: Apa arti frasa

Nats ini merupakan kesaksian penglihatan rasul Yohanes ketika ia berada di pulau Patmos. Ia melihat surga penuh dengan kemeriahan yang sangat luar biasa karena ada pesta perjamuan kawin Anak Domba. Pesta perkawinan Anak Domba, yang akan terjadi disurga, di Tahta Allah Bapa, adalah antara Kristus sebagai mempelai pria dan kita orang orang percaya yang berkenan kepadaNya sebagai mempelai wanita. Perkawinan dalam hal ini menggambarkan satu hubungan yang intim antara Tuhan dan gerejaNya yakni kita orang percaya yang berkenan kepadaNya.

Beberapa tafsir Alkitab menjelaskan mengenai masa pengangkatan atau Rapture yang akan terjadi sebelum terjadi masa antikris (masa aniaya besar). Bahkan tanda tanda zaman sudah mulai digenapi di masa masa sekarang ini, salah satunya Konsep one world government yang sudah digulirkan. antikris belum dapat memerintah sepenuhnya karena masih ada orang orang percaya yang berdoa atas bumi yang menahan kuasa antikris untuk sepenuhnya menguasai bumi. Ketika antikris berkuasa, berdasarkan tafsir Alkitab, orang orang percaya yang berkenan kepada Tuhan dalam sekejap mata akan diubahkan mengenakan tubuh kemuliaan dan diangkat berjumpa dengan Tuhan disurga. Orang orang yang naik kesurga adalah orang orang yang layak bagi Tuhan dan mereka adalah mempelai wanita bagi Tuhan, mempelai bagi Anak Domba Allah. Sementara antikris memerintah atas bumi, maka orang orang yang terangkat masuk ke dalam pesta kawin Anak Domba Allah akan menerima berbagai macam mahkota sebagai apresiasi Tuhan atas setiap yang sudah kita lakukan menyenangkan Tuhan. Waktu kita diangkat kita dipertunangkan dengan Tuhan, yang artinya kita di ikat dalam satu perjanjian dengan Tuhan. Seperti halnya perkawina jasmani yang terjadi antara suami dan isteri pun merupakan ikatan perjanjian yang hanya dapat dipisahkan oleh kematian. Tidak ada satu halpun yang dapat memisahkan dari pribadi Kristus. Ketika kita mengaku percaya dan ketika Tuhan memenuhi kita dengan RohNya merupakan ikatan Roh antara kita dengan Tuhan.

Tuhan sangat fokus dengan mempelaiNya. Tuhan sangat mencintai kita.

Efesus 5: 22-27.

Apabila suami yang adalah manusia jasmani menjamin segala yang baik atas hidup isterinya maka Tuhan lakukan jauh lebih daripada yang bisa dilakukan manusia. Kita harus menjaga hidup kita agar tetap kudus, cemerlang tidak bercacat dan bercela sehingga kita layak jadi mempelaiNya. Pernikahan berbicara tentang keluarga, kita menjadi bagian keluarga Tuhan. Di dalam Alkitab, banyak menceritakan tentang tokoh tokoh perempuan luar biasa dalam Alkitab, diantaranya Hanna ibu Samuel, Sarah isteri Abraham, Deborah, maupun Lidya. Tuhan sudah menubuatkan tentang mempelai perempuan sejakdulu.

Di Zaman akhir seperti sekarang, Iblis berusaha sedemikian rupa untuk menarik lebih banyak orang agar gagal menjadi mempelai Kristus. Karena itu, kita harus sungguh sungguh hidup dalam Tuhan, sesuai dengan apa yang Tuhan mau, sehingga kita layak untuk menjadi mempelaiNya. Kita harus setia kepada Tuhan, tidak menduakan Tuhan. Sepenuhnya percaya dan bergantung kepada Tuhan. Meskipun Iblis berusaha sedemikian rupa, kita perlu memegang satu janji Tuhan bahwa kuasa yang ada didalam kita lebih besar kuasanya daripada Roh si jahat di dunia ini.

Page 15: Apa arti frasa

Kita adalah calon mempelai dari Raja segala raja, karena itu mari sama sama kita pakai pengurapan Roh yang dari Tuhan untuk mempersiapkan hidup kita agar sesuai dengan standar yang Tuhan tetapkan untuk layak menjadi mempelaiNya. Pengurapan Roh yang membuat kita desperate, haus dan lapar akan pribadi Tuhan memenuhi hidup kita. Niscaya Dia akan memampukan kita mengatasi setiap kelemahan kita dan setiap serangan si jahat untuk kita dapat terus hidup seturut standar ilahi supaya kelak kita masuk dalam bilangan orang orang yang layak untuk bertemu muka dengan muka dengan Tuhan dalam perjamuan kawin Anak Domba.

Segala pujian hormat dan kemuliaan hanya bagi Yesus Tuhan, Amin !