antioksidan

7
Antioksi dan Antioksidant 15 November 2008 Apakah antioksidan itu? Sekarang ini riset semakin jelas, bahwa banyak sekali penyakit yang umum yang kita kenal saat ini berhubungan erat dengan kurangnya kadar antioksidan dalam tubuh. Beberapa penyakit yang mungkin disebabkan oleh kurangnya antioksidan dalam tubuh adalah: Kanker, penyakit Kardiovaskular, Katarak, Diabetes, Darah Tinggi, Degenerasi lensa mata, Rematik hingga sakit mental, Keriput / penuaan dini. Oksigen adalah sumber kehidupan bagi semua makluk hidup termasuk tanaman. Oksigen adalah unsur paling penting yang diperlukan oleh setiap sel setiap saat. Tanpa oksigen beberapa menit saja, seluruh proses dalam tubuh berhenti dan kehidupan kita akan berhenti juga. Sesungguhnya secara kimiawi, oksigen sangat reaktif dan sangat berbahaya. Dalam reaksi biokimia yang normal, oksigen dapat menjadi sangat tidak stabil dan dapat membuat oksidasi molekul-molekul disekitarnya. Bila ini terjadi, akan menyebabkan kerusakan selular yang akan memicu terjadinya penyakit Kanker, Inflamasi jaringan, kerusakan arteri, dan penuaan dini. Sampah yang mirip dengan sampah nuklir yang disebut sebagai radikal bebas ini harus dilumpuhkan supaya tidak berbahaya bagi tubuh. Radikal bebas akan terbentuk dari segala proses pembakaran, termasuk merokok, pembakaran dengan menggunakan bahan bakar seperti minyak, membakar atau menggoreng makanan, radiasi oleh matahari atau benda-benda dengan tenaga listrik serta proses yang normal dari tubuh. Zat kimia yang dapat melumpuhkan radikal bebas ini disebut antioksidan. Beberapa antioksidan dikenal sebagai nutrisi yang esensial seperti Vitamin A, Beta Carotene, Vitamin C dan E. Yang sering kita dengar. Antioksidan yang lain adalah Alpha Lipoic Acid (ALA)- terdapat di bayam, brokoli, kentang. Bioflavonoid – terdapat di brokoli, tomat, kacang kedelai, bawang, apel, Selenium yang bersinergi dengan vitamin E – terdapat di brazil nut, beras merah, bawang putih, asparagus, namun tanaman ini tergantung kondisi tanah tempat bertumbuhnya. Lalu ada lagi anthocyanidin, pycnogenol dan lainnya yang sangat banyak jumlahnya. Keseimbangan antara konsumsi antioksidan dan pemaparan kita terhadap radikal bebas menjadi sangat penting. Antioksidan dan penyakit.

description

kimia

Transcript of antioksidan

Page 1: antioksidan

AntioksidanAntioksidant                        15 November 2008 Apakah antioksidan itu? Sekarang ini riset semakin jelas, bahwa banyak sekali penyakit yang umum yang kita kenal saat ini berhubungan erat dengan kurangnya kadar antioksidan dalam tubuh.Beberapa penyakit yang mungkin disebabkan oleh kurangnya antioksidan dalam tubuh adalah: Kanker, penyakit Kardiovaskular, Katarak, Diabetes, Darah Tinggi, Degenerasi lensa mata, Rematik hingga sakit mental, Keriput / penuaan dini. Oksigen adalah sumber kehidupan bagi semua makluk hidup termasuk tanaman.Oksigen adalah unsur paling penting yang diperlukan oleh setiap sel setiap saat. Tanpa oksigen beberapa menit saja,  seluruh proses dalam tubuh berhenti dan kehidupan kita akan berhenti juga. Sesungguhnya secara kimiawi, oksigen sangat reaktif dan sangat berbahaya.Dalam reaksi biokimia yang normal, oksigen dapat menjadi sangat tidak stabil dan dapat membuat oksidasi molekul-molekul disekitarnya.Bila ini terjadi, akan menyebabkan kerusakan selular yang akan memicu terjadinya penyakit Kanker, Inflamasi jaringan, kerusakan arteri, dan penuaan dini. Sampah yang mirip dengan sampah nuklir yang disebut sebagai radikal bebas ini harus dilumpuhkan supaya tidak berbahaya bagi tubuh. Radikal bebas akan terbentuk dari segala proses pembakaran, termasuk merokok, pembakaran dengan menggunakan bahan bakar seperti minyak, membakar atau menggoreng makanan, radiasi oleh matahari atau benda-benda dengan tenaga listrik serta proses yang normal dari tubuh. Zat kimia yang dapat melumpuhkan radikal bebas ini disebut antioksidan.Beberapa antioksidan dikenal sebagai nutrisi yang esensial seperti Vitamin A, Beta Carotene, Vitamin C dan E. Yang sering kita dengar.Antioksidan yang lain adalah Alpha Lipoic Acid (ALA)- terdapat di bayam, brokoli, kentang. Bioflavonoid – terdapat di brokoli, tomat, kacang kedelai, bawang, apel,Selenium yang bersinergi dengan vitamin E – terdapat di brazil nut, beras merah, bawang putih, asparagus, namun tanaman ini tergantung kondisi tanah tempat bertumbuhnya.Lalu ada lagi anthocyanidin, pycnogenol dan lainnya yang sangat banyak jumlahnya. Keseimbangan antara konsumsi antioksidan dan pemaparan kita terhadap radikal bebas menjadi sangat penting. Antioksidan dan penyakit. Dalam satu percobaan, sejumlah binatang diberikan makanan rendah kalori tapi tinggi kadar antioksidannya, maksudnya adalah binatang ini hanya diberikan makan persis sesuai kebutuhannya saja, tidak lebih. Ini supaya untuk mengurangi ” oksidasi yang berlebihan” akibat proses metabolisme makanan oleh tubuh, dilain pihak mengupayakan proteksi yang maksimum dengan konsumsi makanan tinggi antioksidan.Apa yang terjadi? Binatang yang diberi makan cara demikian ternyata memiliki umur 40% lebih panjang dan hidupnya lebih aktif – tidak loyo. Dibanding binatang yang makan seperti biasanya. Seperti kita sebut sebelumnya, Vitamin A, C, E adalah antioksidan.Kita akan melihat beberapa penelitian yang berkaitan antara antioksidan dan penyakit: Dalam berbagai penelitian menunjukkan bahwa penderita penyakit Alzheimer ternyata memiliki

kadar vitamin A dan E yang sangat rendah dibanding orang yang normal. Orang-orang tua yang kadar vitamin C-nya rendah memiliki risiko hingga sebelas kali terkena

Katarak dibanding orang yang kadar vitamin C yang tinggi. Demikian juga orang yang kadar vitamin E dalam darahnya rendah, memiliki risiko dua kali

terkena Katarak. Orang yang memiliki kadar vitamin A dalam darah terlalu rendah memiliki risiko terkena Kanker

Paru-paru.

Page 2: antioksidan

Lalu konsumsi vitamin E dan C yang cukup sangat efektif menurunkan risiko terkena serangan jantung.

Konsumsi vitamin C yang cukup akan menurunkan tekanan darah.Antioksidan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan daya tahan terhadap infeksi. Anak-anak yang terpenuhi kebutuhan vitamin A sangat siknifikan berkurang kasus infeksi saluran pernapasan Ini adalah sebagian penelitian yang menunjukkan keterkaitan yang erat antara kecukupan konsumsi zat-zat antioksidan dan berkurangnya risiko terkena penyakit tertentu. Pentingnya sinergi. Dalam suatu percobaan yang dilakukan oleh National Cancer Institute, terhadap sekelompok orang yang memiliki sejarah terkena tumor colorectal.Mereka dibagi empat kelompok, kelompok pertama diberi suplement beta carotene saja dalam dosis cukup tinggi 6900 IU, kelompok ke dua diberi suplement vitamin C dan E, kelompok ketiga diberi supplement beta carotene, vitamin C dan E, kelompok keempat diberi obat placebo.Ketiga kelompok orang yang diberi supplement antioksidan tersebut mencatat penurunan kambuhnya penyakit tumor.Namun bagi kelompok yang mendapatkan supplement beta carotene saja, dan tetap merokok dan minum alkohol, mereka ini risiko kambuhnya lebih meningkat. Mengapa kedengarannya seperti kontradiksi? Padahal dalam banyak sekali penelitian, menunjukkan bahwa beta carotene adalah salah satu antioksidan yang sangat ampuh untuk melawan Kanker?Ternyata kuncinya adalah sinergi. Semua antioksidan adalah pemain team, artinya mereka tidak cocok disuruh bermain sendiri-sendiri.Harus ada kombinasi antara Beta carotene, vitamin C, E dan zat antioksidan lainnya seperti Glutathione, Anthocyanidin, Lipoic acid dan Coenzym Q10 agar dapat melakukan tugasnya dengan baik dalam melumpuhkan radikal bebas. Oleh karena itu, jika hanya mengkonsumsi supplemen salah satu antioksidan tersebut, bukan hanya tidak berguna, bahkan kadang kala berbahaya. Untungnya antioksidan yang tersedia di alam dalam bentuk makanan alami seperti buah-buahan dan sayuran, umumnya tidak hanya memiliki satu jenis antioksidan saja, melainkan memiliki beberapa jenis antioksidan sekaligus sehingga dapat bersinergi dengan baik. Apakah Profil Antioksidan anda sudah baik? Untuk menghindari dari penyakit, pertama adalah bagaimana kita menghindari terhadap paparan radikal bebas yang berbahaya, kedua adalah seberapa baik kita menjaga kecukupan dengan mengkonsumsi antioksidan pelindung ini. Tanda-tanda awal berkurangnya antioksidan dalam tubuh:: Sering terserang infeksi, sukar/ lama sembuh Mudah memar. Kulit yang tipis. Kulit yang berkeriput melebihi umur seharusnya.

Tanda yang lain: Merasa grogi atau sakit setelah berolah raga agak keras. Merasa sakit setelah terkena polusi kendaraan atau berada di ruang yang kotor.

 Apakah Makanan yang mengandung Antioksidant?  Makanan yang mengandung Lycopene, cirinya adalah buah/ sayur berwarna merah seperti:

Semangka, Tomat, Beet, Strawberry, Cranberry, Jambu biji merah, paprika merah, Bayam merah, dsb.

Makanan yang mengandung Beta Carotene, cirinya adalah buah/ sayur berwarna jingga seperti: Wortel, ubi kuning, Mangga,

Page 3: antioksidan

Makanan yang mengandung Anthocyanidin, cirinya adalah buah/ sayur berwarna Ungu seperti: Blueberries dengan kadar antioksidan paling tinggi, Manggis, kubis merah, terong, Kacang hitam, dsb.

 Sekarang ada cara baru untuk menentukan seberapa ukuran kekuatan antioksidan suatu makanan secara keseluruhan, yang kita sebut sebagai ORAC (Oxygen Radical Absorbance Capacity). Jadi bila nilai ORAC semakin tinggi, artinya semakin baik makanan tersebut melawan radikal bebas yang akan merusak tubuh. Kita dianjurkan untuk mengkonsumsi sekitar 3500 ORAC sehari.Coba kita lihat nilai ORAC pada berbagai makanan. Nilai ORAC unit per 100 grams.Prune 5770   Kismis   2830,  Blueberries  2234,  Blacberries 2036, Kangkung 1770, Strawberries 1536, Bayam masak 909, Raspberries 1227, Brokoli 888, Beet 841, Alpukat 782.           Kita lihat bahwa secara umum Berries merupakan makanan yang mengandung ORAC terbaik. Semangka kaya akan beta carotene dan vitamin C yang juga adalah antioksidan.Sering-seringlah makan sayuran seperti Brokoli, bayam dan sayuran hijau lainnya yang juga sangat baik untuk meningkatkan antioksidan dalam tubuh anda. Asam amino Cysteine dan Glutathione juga berfungsi sebagai antioksidan yang akan membantu tubuh melakukan detoksifikasi, meningkatkan imunitas dan meningkatkan kekuatan antioksidan. Kedua jenis asam amino ini banyak terdapat di Lentil, bean/ polongan, nut/ kacang-kacangan, bawang dan bawang putih. Tips untuk meningkatkan potensi antioksidan dan pencegahan terhadap akibat radikal bebas:

1. Jika sekarang merokok, hentikan segera. Jika meminum minuman beralkohol, segera hentikan juga.

2. Hindari berada dilingkungan / ruangan yang banyak asap rokok.3. Hindari berada di area yang terpolusi berat. Jika rumah kita berada di area kota yang terpolusi,

usahakan untuk menanam banyak pohon untuk menetralisir udara terpolusi.4. Hindari terexposed secara langsung terhadap sinar matahari antara jam10 pagi hingga jam 3

sore.5. Hindari berolahraga secara berlebihan.6. Hindari makanan gorengan atau makanan yang dibakar seperti sate.7. Hindari daging yang diasap, barbecued dan makanan berlemak serta keju.8. Usahakan makan sedikitnya dua porsi buah dan tiga porsi sayuran yang kaya akan zat

antioksidan baik mentah maupun matang.9. Lebih sering makan kacang-kacangan seperti Almond, walnut, dll, biji-bijian seperti biji bunga

matahari, pumpkin, dll dan makan beras utuh, seperti beras pecah kulit, beras merah utuh, dan kalau bisa yang organic.

1. Karotenoid

Wortel, ubi jalar, labu, dan bahan makanan lain yang berwarna oranye dan merah

mendapatkan warna dari zat yang disebut karotenoid. Karotenoid juga ditemukan

pada sayuran berdaun hijau seperti brokoli, kangkung, bayam, dan kubis.

Terdapat tiga anggoa karoten yang penting yaitu: alpha karoten, beta-cryptoxanthin,

dan likopen. Tubuh dapat mengubah alpha karoten dan beta karoten menjadi

Vitamin A.

Alpha karoten merupakan antioksidan yang jauh lebih kuat dari sepupunya beta

Page 4: antioksidan

karoten, terutama berguna untuk mengatasi radikal bebas. Alpha karoten ditemukan

dalam semua makanan yang sama seperti beta karoten, termasuk wortel, ubi

jalar,melon, brokoli, kiwi, bayam, mangga, dan squash. Jumlah alpha karoten dalam

makanan adalah sekitar 10 sampai 20 persen dari jumlah beta karoten.

Beta cryptoxanthin terdapat pada jeruk, mangga, pepaya, melon, persik, dan

squash. Jenis antioksidan ini sangat baik untuk mengatasi radikal bebas.

Lycopene, antioksidan yang berkemampuan melawan kanker ini ditemukan dalam

jumlah besar pada tomat, zat ini juga yang memberikan warna merah pada tomat.

Semangka dan anggur merah juga memiliki lycopen, tetapi dalam jumlah yang jauh

lebih sedikit. Orang yang banyak memakan tomat memiliki resiko yang rendah akan

kanker prostat. Secara umum, lycopene tampaknya memberikan perlindungan

terhadap kanker pada saluran pencernaan, termasuk kanker usus besar, dan

terhadap kanker paru-paru. Penelitian terbaru menunjukkan lycopene yang juga

dapat membantu mencegah penyakit jantung.

Page 5: antioksidan

Intisari-Online.com - Ternyata, kita bisa tahu khasiat makanan dari warnanya. Warna tersebut

mengindikasi kandungan zat yang ada di dalamnya. Mari kita simak.

Warna putih

Makanan dan minuman berwarna putih, misalnya kedelai (termasuk olahannya), bawang putih,

keju putih (rendah lemak), yoghurt, dan susu mengandung banyak flavonoid yang dapat

membantu pembentukan membrane sel. Selain itu, makanan dan minuman rendah lemak ini

membantu kinerja jantung lebih maksimal.

Nutrisi seperti beta-glukan, EGCG, SDG, dan lignan juga meningkatkan kekebalan tubuh,

mengurangi risiko usus besar, kanker payudara, dan kanker prostat. Nutrisi tersebut juga mampu

menjaga tingkat keseimbangan hormon dalam tubuh.

Warna merah

Warna merah dalam sayuran dan buah-buahan berkat pigmen yang terkandung di dalamnya.

Pigmen ini bagus untuk membantu perlindungan tubuh terhadap penyakit. Selain itu, juga

terkandung zat likopen, yang berperan menjaga kesehatan sel dan mengurangi risiko kanker.

Sayuran dan buah-buahan berwarna merah juga mengandung asam ellagic, quarcetin,

danhesperidin. Nutrisi ini mengurangi risiko kanker prostat, menurunkan tekanan darah, menekan

pertumbuhan tumor, dan kadar kolesterol LDL.

Buah-buah berwarna merah juga mengandung anti-oksidan yang tinggi, seperti stroberi, cranberry,

ceri, anggur merah, bit, dan paprika merah. Anti-oksidan berfungsi untuk menangkal radikal bebas

berbahaya dari lingkungan.

Warna kuning dan oranye

Warna kuning identik dengan kandungan vitamin C yang tinggi. Terdapat juga kandungan beta-

karoten, zeaxanthin, flavonoid, likopen, dan kalium. Nutrisi ini berfungsi untuk melindungi sel

tubuh.

Buah berwarna oranye seperti papaya, mangga, dan aprikot mengandung banyak beta karoten

dan alpha karoten. Keduanya dapat menyehatkan tubuh dan efektif melawan kanker.

Kandungan potasium di dalamnya sangat baik untuk menurunkan tekanan darah tinggi,

mengurangi pembentukan plak di arteri, dan sebagai pencahar alami.

Warna hiijau

Buah dan sayur yang berwarna hijau mengandung sulfarophane, isothiocyanate, dan indoles.

Berfungsi untuk merangsang level pembuat komponen yang dapat memecah unsur kimiawi

penyebab kanker. Semakin gelap warna hijau pada sayuran, makin banyak klorofil yang

dikandungnya dan semakin besar pula kebutuhan untuk perlindungan antioksidan. Seperti brokoli,

selada, bayam, bok choi, dan teh hijau. Menurut penelitian teh dapat memberi dorongan pada

Page 6: antioksidan

metabolisme tubuh karena teh mengandung polyphenol dan kafein, yang bersatu untuk membuka

proses pembakaran lemak pada nilai kontrol yang berbeda.

Kandungan serat, lutein, zeaxanthin, kalsium, folat, vitamin C, kalsium, dan beta-karoten pada

sayur berwarna hijau juga membantu  menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol LDL,

menormalkan waktu pencernaan, mendukung kesehatan retina dan penglihatan, melawan radikal

bebas berbahaya, hingga meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh.

Warna cokelat

Makanan berwarna cokelat, seperti makanan dari bahan biji-bijian, sereal, dan kacang-kacangan

dapat membantu membuang racun penyebab penyakit dalam tubuh. Hal ini karena makanan itu

mengandung banyak vitamin B yang dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam mengubah

kalori menjadi energi.

Warna biru dan ungu

Sayur dan buah yang berwarna biru-ungu, seperti terong, buah kismis, dan anggu mempunyai

kandungan magnesium yang tinggi. Hal ini sangat bagus untuk melancarkan fungsi pencernaan.

Kulit anggur juga merupakan pencahar (laksatif) yang baik. Mengandung air cukup tinggi, sehingga

dapat menambah cairan yang diperlukan tubuh. Sedangkan terong dapat menurunkan kadar

kolesterol dan asam empedu di dalam usus dan mengantarnya keluar dari tubuh. Selain itu,

kandungan pectin dalam terong menurunkan kolesterol dalam jumlah cukup banyak.

Nutrisi lutein, zeaxanthin, resveratrol, vitamin C, serat, flavonoid, asam ellagic, dan quercetin juga

mendukung kesehatan retina, menjaga level rendah kolesterol LDL, meningkatkan aktivitas sistem

kekebalan tubuh, meningkatkan penyerapan kalsium dan mineral lainnya, melawan peradangan,

hingga mengurangi pertumbuhan tumor