anthropometri

30
 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belak ang Aspek-aspek ergonomic dalam suatu pros es ranca ngan fasilitas kerja adalah merupakan faktor penting dalam menunjang pe ni ngkatan pela ya nan ja sa pr od uksi .T erutama da la m ha l perancangan ruang ke rj a da n fa si li tas akomod as i. Pe rl unya memperhatikan factor ergonomic dalam rancangan fasilitas dala m decade sekarang ini adalah merupakan sesuatu yang tidak dapat ditun da lagi . Hal tersebut tidak akan terlepa s dari pembaha san mengenai ukuran anthropometri tubuh operator maupun penerapan data-data anthropometri. Anthr opometri adalah peng etahuan yang menya ngkut pe ng ukuran tubuh manu si a khusu sn ya dimensi tubuh dan aplikasinya yang menyangkut geometri f isik, massa, dan kekuatan tubuh manusia. Dalam rang ka memp erol eh suatu rancang an yang opti mal dalam rancangan suat u ruang atau akomodasi maka dataanthro pome tri yang perlu dipe rhatikan adalah facto r-faktor seperti panj ang dari suatu dimens i tubuh manusia baik dalam keadaan statis maupun dinamis. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah berat dan  pust massa (centre of gravity) dari suatu bagian tubuh, bentuk tubuh, jarak untuk pergerakan melingkar (angular motion) dari tangan dan kaki dan lainnya. Dengan kata lain, praktikum anthropometri ini sangat baik se kali untuk di la ksanak an se hi ngga dapa t me mbantu da la m perancangan pr oduk yang ergonomi s. Produk yang akan saya rancang ber das ark an dat a-data yang dip ero leh adalah produk sepeda. 1

Transcript of anthropometri

Page 1: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 1/30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aspek-aspek ergonomic dalam suatu proses rancangan

fasilitas kerja adalah merupakan faktor penting dalam menunjang

peningkatan pelayanan jasa produksi.Terutama dalam hal

perancangan ruang kerja dan fasilitas akomodasi. Perlunya

memperhatikan factor ergonomic dalam rancangan fasilitas dalam

decade sekarang ini adalah merupakan sesuatu yang tidak dapat

ditunda lagi. Hal tersebut tidak akan terlepas dari pembahasan

mengenai ukuran anthropometri tubuh operator maupun penerapan

data-data anthropometri.

Anthropometri adalah pengetahuan yang menyangkut

pengukuran tubuh manusia khususnya dimensi tubuh dan

aplikasinya yang menyangkut geometri fisik, massa, dan kekuatan

tubuh manusia. Dalam rangka memperoleh suatu rancangan yang

optimal dalam rancangan suatu ruang atau akomodasi maka

dataanthropometri yang perlu diperhatikan adalah factor-faktor

seperti panjang dari suatu dimensi tubuh manusia baik dalam

keadaan statis maupun dinamis. Hal lain yang perlu diperhatikan

adalah berat dan  pust massa (centre of gravity)dari suatu bagian

tubuh, bentuk tubuh, jarak untuk pergerakan melingkar (angular 

motion) dari tangan dan kaki dan lainnya.

Dengan kata lain, praktikum anthropometri ini sangat baik

sekali untuk dilaksanakan sehingga dapat membantu dalam

perancangan produk yang ergonomis. Produk yang akan saya

rancang berdasarkan data-data yang diperoleh adalah produk

sepeda.

1

Page 2: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 2/30

1.2. Rumusan Masalah

Adapun Rumusan masalah-masalah yang akan dipecahkan adalahsebagai berikut.

1. Dimensi apa saja yang digunakan dalam mendesain sepeda yang

ergonomi ?

2. Persentil berapa yang digunakan dalam mendesain sepeda ?

3. Bagaimakah cara menentukan ukuran sepeda yang sesuai dengan

pemakainya ?

1.3. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum Anthropometri ini adalah :

1. Praktikan diharapkan mampu melakukan pengukuran

anthropometri manusia.

2. Mampu menggunakan data anthropometri yang ada untuk

merancang suatu design sistem maupun alat kerja yang

ergonomis.

3. Mampu mengidentifikasi dan menganalisis design rancangan

kerja yang sesuai anthropometri populasi dimana rancangan

kerja diterapkan.

4. Mampu mengolah data anthropometri untuk mendapatkan

informasi yang dibutuhkan dalam mendesain suatu sistem

rancangan kerja.

5. Mampu menggunakan alat pengukur yang digunakan untuk

melakukan pengukuran anthropometri manusia.

1.4. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dalam praktikum Perancangan Lingkungan Kerja

adalah :

1. Praktikan dapat mengukur, mencatat, dan mengolah data

anthropometri dimensi tubuh manusia.

2

Page 3: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 3/30

2. Praktikan dapat merancang suatu produk yang ergonomis

(nyaman).3. Praktikan mampu menganalisis produk apakah ergonomis atau

tidak.

1.5. Batasan Masalah dan Asumsi

1.5.1 Batasan

Adapun batasan-batasan yang digunakan dalam praktikum

Anthropometri yaitu meliputi :

1. Data yang diolah adalah data hasil pengukuran ditambah

data dari bank data sehingga jumlahnya sebanyak 31

sampel.

2. Data yang diperoleh adalah data akurat dan presisi

dengan pengukuran dan alat ukur yang seksama.

3. Pakaian yang dikenakan oleh sampel dianggap tidak

mempengaruhi pengukuran secara signifikan.

4. Data yang diperoleh dianggap sudah cukup untuk

perhitungan persentil walaupun pada kenyataannya

harus diuji kecukupan terlebih dahulu.

5. Data yang out of control tetap disertakan dalam

perhitungan/pengolahan.

1.5.2 Asumsi

Adapun asumsi-asumsi yang digunakan dalam praktikum

tersebut yaitu :

1. Diukur dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95%.

2. Peralatan dan alat ukur yang digunakan sudah

memenuhi standart.

3

Page 4: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 4/30

BAB II

LANDASAN TEORI

Ergomomi adalah ilmu yang sistematis dalam memanfaatkan

informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk

merancang system kerja. Dengan ergonomic penggunaan dan penataan

dapat lebih efektif dalam serta memberikan kepuasan kerja.

Anthropometri (anthro berarti manusia, metri berarti ukuran atau

dimensi) adalah suatu cabang ilmu ergonomi yang membahas tentang

pengukuran dimensi tubuh manusia meliputi geometri fisik, massa tubuh,

dan kekuatan tubuh manusia dalam kaitannya dengan perancangan

produk ataupun perancangan sistem kerja. Dimensi tubuh manusia pada

dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :

1. Umur

Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat ia lahir sampai

sekitar 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita, sedangkan

ketika menginjak usia 60 tahunan tubuh akan cenderung menurun.

2. Jenis kelamin

Pria pada umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar

daripada wanita kecuali dagian dada dan pinggul.

3. Rumpun dan suku bangsa.

4. Sosial-ekonomi dan konsumsi gizi yang diperoleh.

5. Pekerjaan, aktivitas sehari-hari juga berpengaruh.

6. Kondisi saat pengukuran dilakukan.

Anthropometri dibagi menjadi dua bagian yaitu pengukuran statis

dan dinamis. Aplikasi dari ilmu anthropometri antara lain:

1. Perancangan areal kerja.

2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin dan alat-alat

lainnya.

3. Parancangan produk-produk konsumtif.

4

Page 5: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 5/30

4. Perancangan lingkungan kerja fisik.

Dalam hal ini ada dua dimensi rancangan yang akan dijadikandasar untuk menentukan poin minimum dan/atau maksimum ukuran yang

umum ingin diterapkan, yaitu:

1. Dimensi jarak ruangan (clearance cedimension), yaitu dimensi

yang diperlukan orang untuk dengan leluasa melaksanakan

aktivitas dalam sebuah stasiun kerja baik pada saat

mengoperasikan maupun harus melakukan perawatan dari

fasilitas kerja yang ada.

2. Dimensi jarak jangkauan (reach dimension), yaitu dimensi yang

diperlukan untuk menentukan maksimum ukuran yang harus

ditetapkan agar mayoritas populasi mampu menjangkau dan

megoperasikan peralatan kerja secara mudah dan tidak

memerlukan usaha yang terlalu memaksa.

Agar rancangan suatu produk nantinya bisa sesuai dengan ukuran

tubuh manusia yang akan mengoperasikannya, maka yang harus diambil

dalam aplikasi data anthropometri tersebut harus ditetapkan terlebih

dahulu seperti diuraikan dalam uraian di bawah ini:

1. Prinsip perancangan produk bagi individu dengan ukuran

ekstrim.

2. Prinsip perancangan produk yang bisa dioperasikan diantara

rentang ukuran tertentu.

3. Prinsip perancangan produk dengan ukuran rata-rata.

Tahapan perancangan sistem kerja menyangkut work space design

memperhatikan faktor anthropometri secara umum adalah sebagai

berikut:

1. Menentukan tujuan perancangan dan kebutuhannya (establish

requirement).

2. Mendefinisikan dan mendeskripsikan populasi pemakai.

3. Pemilihan sampel yang akan diambil datanya.

5

Page 6: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 6/30

4. Penentuan kebutuhan data (dimensi-dimensi sistem kerja yang

akan dirancang).5. Penentuan sumber data (dimensi tubuh yang akan diambil) dan

pemilihan persentil yang akan dipakai.

6. Penyiapan alat ukur anthropometri.

7. Pengambilan data.

8. Pengolahan data dengan:

a. Uji Normalitas Data

Uji kenormalan data dapat dilakukan dengan bantuan

software SPSS.

b. Uji Keseragaman Data

Dengan menggunakan formula matematis:

BKA = + k

BKA = - k

 

c. Uji Kecukupan Data

Uji kecukupan data dapat dilakukan dengan formula:

N’ = Jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan

K = Tingkat kepercayaan = 95%, sehingga k = 2

S = Derajat ketelitian dalam pengamatan (5%)

N = Jumlah pengamatan yang sudah dilakukan.

Apabila N’ < N, maka dapat dinyatakan cukup.

d. Perhitungan Persentil Data (Persentil kecil, rata-rata, dan

besar)

6

Page 7: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 7/30

Ket: X = x rata-rata

e. Visualisasi rancangan, dengan memperhatikan posisi tubuh

secara normal, kelonggaran (pakaian dan ruang), variasi

gerak

f. Analisis hasil rancangan

2.1. Aplikasi Data Anthropometri pada Perancangan Dimensi Stasiun

Kerja Industri

2.1.1. Dimensi stasiun kerja untuk operator duduk

Operasi industri yang biasanya dilakukan dalam

keadaan duduk ditujukan untuk meningkatkan produktivitas

pekerja dengan memaksimasi gerakan efektif, mengurangi

kelelahan pekerja, dan meningkatkan stabilitas pekerja.

Dalam perancangan stasiun kerja duduk, tinggi meja kerja

yang disarankan adalah sekitar 2 inchi di bawah siku. Untuk

menetapkan area kerja pada stasiun kerja duduk, terdapat

dua metode yang biasa digunakan, yaitu metode Farley dan

metode Squires.

 

2.1.2. Dimensi stasiun kerja untuk operator berdiri

Posisi berdiri untuk operator tidak begitu disukai,

tetapi sering diperlukan. Hal ini terutama untuk pekerjaan

yang memerlukan:

1. Penanganan yang sering terhadap obyek yang berat.

2. Jangkauan jauh yang sering dilakukan.

3. Mobilitas untuk bergerak di sekitar stasiun kerja.

Untuk perancangan stasiun kerja berdiri, data

anthropometri yang dibutuhkan adalah:

E = tinggi bahu A = tinggi tubuh

7

Page 8: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 8/30

L = tinggi siku C = tinggi mata

2.2.3. Pengukuran Bentuk TubuhPraktikan duduk dikursi dengan kemiringan tertentu,

kemudian bentuk tubuh praktikan bagian belakang dicari

bentuknya dengan menggunakan Flexible Curve, sehingga

postur tubuh bagian belakang diperoleh, kemudian

digambar diatas papan, lalu tarik garis horizontal yang

merupakan bagian bawah lutut dan beri nama garis.

Lakukan pengukuran-pengukuran seperti dibawah ini:

1. pkp : jarak horisontal dari titik tengah diantara dua alis

sampai dengan belakangan kepala.

2. lkp : jarak horizontal dari atas telinga kiri sampai dengan

atas telinga kanan.

3. mpk : jarak vertical dari titik tengah mata sampai

dengan puncak kepala.

4. adt : jarak horizontal antara dua lubang telinga.

5. apm : jarak horizontal antara pupil mata sebelah kiri

sampai dengan pupil mata sebelah kanan.

8

Page 9: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 9/30

BAB IIIPENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

1.1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan di laboratorium APK dan

Ergonomi UIN Sunan Kalijasa. Data didapat dengan cara mengukur

dimensi tubuh sampel dengan berbagai alat ukur seperti kursi

antrophometri, penggaris panjang, dinding berukuran, dan

timbangan berat. Data kemudian dituliskan dalam lembar

pengamatan. Berikut ini adalah data dimensi tubuh dari salah satu

sampel :

Nama : Mahmud Basuki

Umur : 21 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Suku bangsa : Indonesia

Tabel 3.1 Data Hasil Pengukuran

9

Page 10: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 10/30

10

No Pengukuran Data Yang Diukur Simbol

Hasil

Pengukuran (cm)

1Posisi duduk

samping

Tinggi duduk tegak tdt 85.8

Tinggi duduk normal tdn 84.1

Tinggi mata duduk tmd 76.4

Tinggi bahu duduk tbd 59.7

Tinggi siku duduk tsd 18.9

Tinggi sandaran punggung tsp 51.55

Tinggi pinggang tpg 22

Tebal perut duduk tpd 19

Tebal paha tp 10.5

Tinggi popliteal tpo 43.9

Pantat popliteal pp 49

Pantat ke lutut pkl 53.5

2

Posisi duduk

menghadap

ke depan

Lebar bahu lb 48.8

Lebar pinggul lp 26

Lebar sandaran punggung lsd 23

Lebar pinggang lpg 24

Siku ke siku sks 55.5

3Posisi

berdiri

Tinggi badan tegak tbt 177

Tinggi mata berdiri tmb 165

Tinggi bahu berdiri tbhb 147.8

Tinggi siku berdiri tsb 82.8

Tinggi pinggang berdiri tpgb 97.6

Jangkauan tangan ke atas jta 223

Panjang lengan bawah plb 28

Page 11: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 11/30

Untuk menentukan suatu kesimpulan (dalam konteks iniyaitu nilai persentil) tidak cukup hanya dengan satu sampel saja,

harus dibutuhkan data dari banyak sampel. Oleh karena itu,

dibutuhkan data-data tambahan dari bank data yaitu sebanyak 30

sampel, sehingga jumlah semua sampel yang digunakan sebanyak

31 sampel.

Data dimensi tubuh yang diperoleh tidak digunakan

semuanya, hanya beberapa dimensi saja yang dibutuhkan dalam

perancangan produk sepeda onthel ini, yaitu dimensi :

1. Tinggi duduk tegak (tdt)

2. Pantat ke lutut (pkl)

3. Tinggi badan tegak (tbt)

4. tinggi pinggang berdiri (tpgp)

5. Jangkauan tangan ke depan (jtd)

Berikut ini adalah data dimensi tubuh tersebut dari bank data

(dlm cm) :

Tabel 3.2 Bank Data

no nama Tdt Pkl Tbt Tpgb Jtd

1 Eddie 78 51 155 62 85

2 Prabowo 80 52 155 91 70

3 Yudi 80 52 155 91 75

4 Budi 80 52.6 155 92 75

5 Sasongko 80.5 53 157 92.5 76

6 Rahmad 82 53 157.5 93 76.5

7 Jum 82 53 158 93 77

8 Syam 82 54 158 93 77

11

Page 12: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 12/30

9 Amana 83 54 159 93 78

10 Dila 83 54 159 95 78

11 Sari 83 55 161 95 78

12 Vkky 84 55 162 95 78.5

13 Yudha 84 56 163 95 78.5

14 Pras 85 56 164 95.5 79

15 Wiyan 85 56 165 97 79.5

16 Kokoh 85 56 166 99 80

17 Kurnia 86 56 166 101 80

18 Candra 86 57 168 101 80

19 Dewi 86 58 169 101.5 81

20 Nani 86.5 58 169 101.5 81

21 Ayu 87 59 170 102.5 83

22 Iwan 89 59 170 103 85

23 Supardjo 90 59 170.5 103 86

24 Yudhan 90 60 171 105 86

25 Nuswan 90 60 171 105 86

26 Fauzia 91 60 171 105 88

27 Ratih 91 62 172 105 89

28 Maya 92 64 174 101.5 89

29 Annas 93 64 175 106 89.5

30 yoga 86 56 175 106 90.5

31 mahmud 85.8 53.5 177 97.6 97.6

3.2 Pengolahan Data

12

Page 13: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 13/30

Dengan bantuan software Ms. Excell dan SPSS maka data

dimensi-dimensi tubuh yang digunakan kemudian diolah sebagaiberikut :

3.2.1.Uji Normalitas Data

Table 3.3 Uji Normalitas Tdt

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

tdt .112 31 .200* .966 31 .415

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan tabel one-Sample Kolmogorov-Smirnov Test nilai

signifikansi dari data tinggi duduk adalah 0.200. Berdasarkan table

Shapiro-Wilk nilai signifikansi dari data tinggi duduk tegak adalah

0.415.

Table 3.4 Uji Normalitas Pkl

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pkl .158 31 .048 .947 31 .131

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel one-Sample Kolmogorov-Smirnov Test nilai

signifikansi dari Pantat ke perut adalah 0.048 dan dari table

Shapiro-Wilk diatas, nilai signifikansi dari pantan ke lutut adalah

0.131.

13

Page 14: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 14/30

Table 3.5 Uji Normalitas Tbt

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

tbt .134 31 .163 .932 31 .050

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel one-Sample Kolmogorov-Smirnov Test nilai

signifikansi tinggi badan tegak adalah 0.163 dan dari table

Shapiro-Wilk diatas nilai signifikansi dari data tinggi badan tegak

adalah 0.050

Table 3.6 Uji Normalitas Tpgp

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

tbt .134 31 .163 .932 31 .050

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel one-Sample Kolmogorov-Smirnov Test nilai

signifikansi dari data tinggi pinggang berdiri adalah 0.163 dan dari

table Shapiro-Wilk diatas nilai signifikansi dari data tinggi

pinggang berdiri adalah 0.050

Table 3.7 Uji Normalitas Jtd

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

jtd .162 31 .037 .952 31 .175

a. Lilliefors Significance Correction

14

Page 15: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 15/30

Berdasarkan tabel one-Sample Kolmogorov-Smirnov Test nilai

signifikansi jangkauan tangan ke depan adalah 0.037 dan dari

table Shapiro-Wilk diatas nilai signifikansi dari data jangkauan

tangan ke depan adalah 0.175

3.2.2 Uji Kecukupan Data

Untuk menghitung kecukupan data, rumus yang digunakan

adalah :

a) Tinggi duduk tegak (tdt)

N'=20.0531 226283.1 - 7000257.64 2645.82

= 3.32

b) Pantat ke lutut (pkl)

N'=20.053198935.01- 30558541748.12

 

= 5.83

c) Tinggi badan tegak (tbt)

15

Page 16: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 16/30

N'=20.0531846390.5- 2619392451182

= 2.70

d) tinggi pinggang berdiri (tpgp)

N'=20.0531295583.3- 90998763016.62

= 11.11

e) Jangkauan tangan ke depan (jtd)

N'=20.0531207935.3- 64140632532.62

= 7.96

3.2.2 Uji Keseragaman Data

Uji keseragaman data dengan menggunakan rumusan :

BKA = X+kσ

BKB = X-kσ

Dengan X= nilai rata-rata

K= 2

σ= Standart deviasi

16

Page 17: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 17/30

σ=

( )

( )1

2

1

−∑=

n

 x x

n

i

i

a) Tinggi duduk tegak (tdt)

σ

=

( )

( )1

2

1

−∑=

n

 x x

n

i

i

= 3.95

BKA = 85.35 + 2(3.95)

= 93.25

BKB = 85.35 – 2(3.95)

= 77.45

b) Pantat ke lutut (pkl)

σ=

( )

( )1

2

1

−∑=

n

 x x

n

i

i

= 3.46

BKA = 56.39 + 2(3.46)

= 63.31

BKB = 56.39 - 2(3.46)

= 49.47

 

17

Page 18: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 18/30

c) Tinggi badan tegak (tbt)

σ=

( )

( )1

2

1

−∑=

n

 x xn

i

i

= 6.89

BKA = 165.10 + 2(6.89)

= 178.88

BKB = 165.10 – 2(6.89)

= 151.32

d) tinggi pinggang berdiri (tpgp)

σ=

( )

( )1

2

1

−∑=

n

 x x

n

i

i

= 8.24

BKA = 97.31 + 2(8.24)

= 113.79

BKB = 97.31 – 2(8.24)

= 80.83

e) Jangkauan tangan ke depan (jtd)

σ=

( )

( )1

2

1

−∑=

n

 x x

n

i

i

= 5.86

18

Page 19: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 19/30

BKA= 81.70 + 2(5.86)

= 93.42BKB= 81.70 – 2(5.86)

= 69.98

Grafik 3.1 Keseragaman Data TDT

Grafik 3.2 Keseragaman Data Pkl

Grafik 3.3 Keseragaman Data Tbt

Grafik 3.4 Keseragaman Data Tpgb

19

Page 20: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 20/30

Grafik 3.5 Keseragaman Data Jtd

3.2.2  Persentil

Perhitungan persentil tiap-tiap dimensi yang dihitung

adalah persentil kecil, persentil rata-rata, dan persentil besar

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

P5 = - 1.645

P50 =

P95 = + 1.645

1. Tinggi duduk tegak (tdt)

P5 = - 1.645

= 85.35 – 1.645 (3.95)

= 78.85

P50 =

= 85.35

P95 = + 1.645

= 85.35 + 1.645 (3.95)= 93.25

2. Pantat ke lutut (pkl)

P5 = - 1.645

= 56.39 – 1.645 (3.46)

= 50.69

P50 =

20

Page 21: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 21/30

= 56.39

P95 = + 1.645

= 56.39 + 1.645 (3.46)

= 62.08

3. Tinggi badan tegak (tbt)

P5 = - 1.645

= 165.10 – 1.645 (6.86)

= 153.8153

P50 =

= 165.10

P95 = + 1.645

= 165.10 + 1.645 (6.86)

= 176.3847

4. tinggi pinggang berdiri (tpgp)

P5 = - 1.645

= 97.31 – 1.645 (8.24)

= 83.7552

P50 =

= 97.31

P95 = + 1.645

= 97.31 + 1.645 (8.24)

= 110.86

5. Jangkauan tangan ke depan (jtd)

P5 = - 1.645

21

Page 22: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 22/30

= 81.70 – 1.645 (5.86)

= 72.06

P50 =

= 81.70

P95 = + 1.645

= 81.70 + 1.645 (5.86)

= 91.34

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Normalitas

Hipotesis :

H

0

: Data berdistribusi normal

H

1

: Data tidak berdistribusi normal

Dasar pengambilan keputusan

jika nilai sig > 0.05 maka H

0

diterima

jika nilai sig < 0.05 maka H

0

ditolak

a) Tinggi duduk tegak (tdt)

Berdasarkan tabel Kolmogorov-Smirnov Test diatas, nilai

signifikansi dari data tinggi duduk adalah 0.200.Sedangkan

berdasarkan table Shapiro-Wilk, nilai signifikansi dari data tinggi

duduk tegak adalah 0.415, maka Ho diterima karena Ho > 0.05

dan disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

b) Pantat ke lutut (pkl)

22

Page 23: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 23/30

Berdasarkan tabel Kolmogorov-Smirnov Test nilai signifikansi dari

Pantat ke perut adalah 0.05 dan dari table Shapiro-Wilk diatas,nilai signifikansi dari pantan ke lutut adalah 0.131.

, maka Ho diterima karena Ho > 0.05 dan disimpulkan bahwa

data berdistribusi normal.

c) Tinggi badan tegak (tbt)

Berdasarkan tabel Kolmogorov-Smirnov Test nilai signifikansi tinggi

badan tegak adalah 0.163 dan dari table Shapiro-Wilk diatas nilai

signifikansi dari data tinggi badan tegak adalah 0.050 , maka Ho

diterima karena Ho > 0.05 dan disimpulkan bahwa data

berdistribusi normal.

d) Tinggi pinggang berdiri (tpgp)

Berdasarkan tabel Kolmogorov-Smirnov Test nilai signifikansi dari

data tinggi pinggang berdiri adalah 0.163 dan dari table Shapiro-

Wilk diatas nilai signifikansi dari data tinggi pinggang berdiri

adalah 0.050, maka Ho diterima karena Ho > 0.05 dan

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

e) Jangkauan tangan ke depan (jtd)

Berdasarkan tabel Kolmogorov-Smirnov Test nilai signifikansi

jangkauan tangan ke depan adalah 0.037 dan dari table Shapiro-

Wilk diatas nilai signifikansi dari data jangkauan tangan ke depan

adalah 0.175, maka Ho ditolak karena Ho < 0.05 dan disimpulkan

bahwa data berdistribusi tidak normal.

4.2 Uji Kecukupan Data

a) Tinggi duduk tegak (tdt)

Dari perhitungan yang dilakukan pada pengolahan data diperoleh

besarnya jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan ( N’ )

23

Page 24: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 24/30

adalah 3.32. Maka dapat disimpulkan bahwa data sample telah

cukup.

b) Pantat ke lutut (pkl)

Dari perhitungan yang dilakukan pada pengolahan data diperoleh

besarnya jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan ( N’ )

adalah 5.83. Maka dapat disimpulkan bahwa data sample telah

cukup.

c) Tinggi badan tegak (tbt)

Dari perhitungan yang dilakukan pada pengolahan data diperoleh

besarnya jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan ( N’ )

adalah 2.70. Maka dapat disimpulkan bahwa data sample telah

cukup.

d) tinggi pinggang berdiri (tpgp)

Dari perhitungan yang dilakukan pada pengolahan data diperoleh

besarnya jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan ( N’ )

adalah 11.11. Maka dapat disimpulkan bahwa data sample telah

cukup.

e) Jangkauan tangan ke depan (jtd)

Dari perhitungan yang dilakukan pada pengolahan data diperoleh

besarnya jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan ( N’ )

adalah 7.96. Maka dapat disimpulkan bahwa data sample telah

cukup.

4.3 Uji Keseragaman data

Untuk uji keseragaman data diperoleh data yang tidak seragam

karena terdapat data yang berada diluar batas keseragaman data

(out of control)

a) Tinggi duduk tegak (tdt)

24

Page 25: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 25/30

Semua data berada dalam batas control atas dan batas control

bawah.b) Pantat ke lutut (pkl)

Terdapat sample yang nilainya diluar dari Batas Kontrol Atas dan

Batas Kontrol Bawah

c) Tinggi badan tegak (tbt)

Semua data berada dalam batas control atas dan batas control

bawah.

d) tinggi pinggang berdiri (tpgp)

Terdapat sample yang nilainya diluar dari Batas Kontrol Atas dan

Batas Kontrol Bawah

e) Jangkauan tangan ke depan (jtd)

Terdapat sample yang nilainya diluar dari Batas Kontrol Atas dan

Batas Kontrol Bawah

Data yang berada diluar batas control atas dan batas control

bawah itu terjadi mungkin karena terdapat kesalahan dalam

pengukuran data, atau mungkin bisa dikarenakan ukuran tubuh

sample yang terlalu ekstrim.

4.4 Persentil

Dalam pengukuran anthropometri ini, persentil yang digunakan

adalah 5%, 50%, dan 95%. Sedangkan data-data yang diperoleh dari

fariabel di bawah ini, yaitu:

a) Tinggi duduk tegak (tdt)

b) Pantat ke lutut (pkl)

c) Tinggi badan tegak (tbt)

d) tinggi pinggang berdiri (tpgp)

e) Jangkauan tangan ke depan (jtd)

Maka kita dapat menentukan ukuran produk (sepeda) yang kita

inginkan, sehingga akan diperoleh produk yang ergonomis sesuai

ukuran masing-masing individu.

25

Page 26: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 26/30

4.5 Analisis Produk 1. Alasan pemilihan produk

Praktikan memilih mendesain sepeda karena praktikan

terinspirasi oleh sepeda-sepeda yang ada sekarang ini kurang

begitu berfariansi jenis dan bentuknya, namun tida ergonomis.

Kebanyakan mereka yang membeli sepeda dengan mobel yang

bagus namun belum tentu ergonomis, mungkin karena para

disainer sepeda kurang memperhatikan aspek-aspek dimensi

dari tubuh yang seharusnya digunakan. Mereka hanya

menciptakan model-model sepeda yang bagus dan  futuristic.

Oleh karena itu praktikan akan merancang desain sepeda

dengan menggunakan dimensi tubuh yag sesuai dengan alasan

agar sepeda nyaman digunakan.

2. Alasan pemilihan dimensi

Dalam menentukan dimensi mana yang harus dipakai dalam

merancang suatu produk maka kita harus menentukan jenis

produk yang akan kita buat yaitu sepeda, dengan demikian maka

kita dapat menentukan dimensi yang akan dipakai meliputi :

1. Tinggi duduk tegak (tdt)

Dimesi tinggi duduk tegak digunakan untuk menentukan tinggi

sadel sepeda agar sesuai dengan penggunanya.

2. Pantat ke lutut (pkl)Dimensi pantat ke lutut digunakan untuk menentukan panjang

dari sadel sepeda ke setang sepeda agar jaraknya pas tidak

kurang dan tidak lebih.

3. Tinggi badan tegak (tbt)

Dimensi ini digunakan untuk menentukan tinggi dari sepeda

yang disesuaikan dengan penggunanya terutama orang

Indonesia.

26

Page 27: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 27/30

4. tinggi pinggang berdiri (tpgp)

digunakan untuk menentukan tinggi sadel sepeda yang dapatdisesuaikan panjangnya, bias dipanjangkan dan dipendekkan.

5. Jangkauan tangan ke depan (jtd)

Dimensi jangkauan tangan kedepan digunakan untuk

mempertimbangkan jarak antara sadel sepeda denagn setang

sepeda agar tidak terlalu besar jaraknya.

1. Alasan pemilihan persentil

Untuk semua dimensi yang digunakan menggunakan

persentil 95 supaya dapat digunakan oleh 95% populasi, kecuali

tinggi badan yang menggunakan persentil 5, hal ini dikarenakan

praktikan bermaksud untuk merancang sepeda untuk orang

Indonesia yang diambil ialah rata-rata dari dimensi tubuh orang

Indonesia. Produk sepeda yang ergonomis akan membuat nyaman

penggunanya oleh karena itu praktikan berusaha mendesain

ukuran sepeda sesuai dengan dimensi anthropometri tibuh

manusia terutama orang Indonesia

2. Gambar produk

27

Page 28: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 28/30

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai

berikut :

28

Page 29: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 29/30

1. Banyak dimensi tubuh manusia yang digunakan dalam

mendesain sepeda yang ergonomic namun disini praktikanhanya membatasi pada lima dimensi yaitu Tinggi duduk tegak

(tdt),P antat ke lutut (pkl), tinggi badan tegak (tbt), tinggi

pinggang berdiri (tpgp), jangkauan tangan ke depan (jtd)

2. Dalam mendesain sepeda praktikan menggunakan persentil 95

dikarenakan sepeda ingin didesain agar sesuai dengan banyak

orang indonesia yang tinggi tubuhnya antara 150 cm – 175 cm.

3. cara menentukan ukuran sepeda yang sesuai dengan

pemakainya adalah dengan melihat lalu mempertimbangkan

dimensi tubuh dari data yang diperoleh lalu digunakan untuk

standar ukuran pada sepeda

 

5.2 SARAN

Saran dari praktikum ini adalah :

1. Sampel pengukuran dimensi tubuh hendaknya tidak satu orang

agar dapat dilakukan perbandingan walaupun sudah ada sampel

dari bank data anthropometri. Sehingga praktikan dapat

mengetahui perbandingan yang ada dari beberapa sampel. Jika

perku tidak hanya pria yang digunakan sebagai sample, tetapi juga

wanita. Karena saya perhatikan yang jadi peraga di setiap

praktikum selalu pria.

2. Sediakan alat ukur tidak hanya mistar dan tetapi juga disediakan

meteran untuk memudahkan pengukuran pada dimensi yang sulit

jika diukur menggunakan mistar.

3. Praktikan tidak perlu diwajibkan memakai celana kain, karena

pada akhirnya juga tidak berpengaruh pada pengukuran. Karena

yang diukur dimensinya tidak ada hubungan dengan tebal celana.

Perbedaan tebal celana kain dengan celana jeans tidak terlalu

besar dan juga ukuran tebal celana tidaklah terlalu besar dan bisa

diabaikan atau dianggap sebagai toleransi dari pengukuran.

29

Page 30: anthropometri

5/13/2018 anthropometri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/anthropometri-55a7543b60e60 30/30

4. Kursi anthropometrinya diperbaiki bahkan jika perlu diganti

bengan yang baru karena sudah rusak pada alat pengukurnya,sehingga mengukur menggunakan misar, sungguh sangat tidak

efisien.

DAFTAR PUSTAKA

Nurmianto, Eko. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Guna Widya:

Surabaya.1996.

Wignjosoebroto, Sritomo. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Guna

Widya: Surabaya. 2000.

30