Ansin Mayo

3
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN PEMASANGAN OROPHARINGEAL AIRWAY (OPA) Nama klien : Ny. A Diagnosa Medis : Cidera Kepala Berat No register : 01047791 1. Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan lidah jatuh. DS: - Keluarga klien mengatakan klien mulai mengorok dari jam 12.00 WIB. DO: - Terdapat suara snoring - Lidah klien jatuh - Tidak terdapat penumpukan secret. - Klien kesadaran koma - GCS (E1M1V1) Dasar pemikiran: Cidera kepala yaitu adanya deformasi berupa penyimpangan bentuk atau penyimpangan garis pada tulang tengkorak, percepatan dan perlambatan (aselerasi-deselerasi) yang merupakan perubahan bentuk dipengaruhi oleh perubahan peningkatan pada percepatan faktor dan penurunan kecepatan, serta notasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak sebagai akibat perputaran pada tindakan pencegahan. Cidera kepala berat yaitu cidera kepala yang ditandai dengan nilai GCS sebesar GCS 3-8, kehilangan kesadaran dan atau 1

description

keperawatan gawat darurat

Transcript of Ansin Mayo

Page 1: Ansin Mayo

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMASANGAN OROPHARINGEAL AIRWAY (OPA)

Nama klien : Ny. A

Diagnosa Medis : Cidera Kepala Berat

No register : 01047791

1. Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan lidah jatuh.

DS:

- Keluarga klien mengatakan klien mulai mengorok dari jam 12.00 WIB.

DO:

- Terdapat suara snoring

- Lidah klien jatuh

- Tidak terdapat penumpukan secret.

- Klien kesadaran koma

- GCS (E1M1V1)

Dasar pemikiran:

Cidera kepala yaitu adanya deformasi berupa penyimpangan bentuk atau penyimpangan garis

pada tulang tengkorak, percepatan dan perlambatan (aselerasi-deselerasi) yang merupakan

perubahan bentuk dipengaruhi oleh perubahan peningkatan pada percepatan faktor dan

penurunan kecepatan, serta notasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak

sebagai akibat perputaran pada tindakan pencegahan.

Cidera kepala berat yaitu cidera kepala yang ditandai dengan nilai GCS sebesar GCS 3-8,

kehilangan kesadaran dan atau terjadi lebih dari 24 jam, juga meliputi kontusio serebral,

laserasi, atau hematoma intrakronial. Penderita cidera berat dengan biasanya mengalami

penurunan kesadaran. Hal ini menyebabkan reflek batuk dan menelan sehingga lidah bisa

jatuh.

2. Tindakan keperawatan yang dilakukan

Memasang oropharingeal airway (OPA)

3. Prinsip-prinsip tindakan

- Prinsip dari tindakan ini adalah bersih.

- Oropharingeal (OPA) hanya diberikan pada klien yang tidak sadar.

1

Page 2: Ansin Mayo

4. Analisa tindakan keperawatan

Penderita yang tidak sadar lidah dapat jatuh dan mengakibatkan obstruksi jalan nafas. Hal ini

bisa diatasi dengan chin lift pada penderita yang non trauma atau jaw thrust pada penderita

trauma, kemudian dipasang OPA. Oropharingeal airway (OPA) dimasukkan ke dalam mulut

dan diletakkan di belakang lidah. Cara terbaik adalah dengan menekan lidah dengan tong

spatel dan memasukkan ke arah posterior. Cara yang dipakai pada kasus ini adalah dengan

cara yang lain yaitu memasukkan alat secara terbalik sampai menyentuh palatum molle, lalu

alat diputar 180 derajat dan diletakkan di belakang lidah. Teknik ini tidak boleh dipakai pada

anak kecil karena mungkin akan mematahkan gigi.

5. Bahaya yang mungkin timbul

Alat OPA tidak boleh mendorong lidah ke belakang karena akan menyumbat faring.

6. Hasil yang di dapat dan maknanya

S:

- Keluarga klien megatakan suara ngorok sudah hilang.

O:

- Suara snoring hilang.

- Lidah tida jatuh.

A: Tujuan tercapai.

P : Kolaborasi pemasangan jalan nafas definitive.

7. Tindakan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa keperawatan di atas

a. Observasi tanda-tanda vital.

b. Berikan posisi yang nyaman yaitu dengan ekstensi kepala.

8. Evaluasi diri

Mahasiswa bisa melakukan pemasangan dengan diri, tetapi lupa menggunakan handscoon.

9. Kepustakaan

Price, Sylvia Anderson, Patofisiologi Buku I, 1994,EGC, Jakarta.

Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Mdikal Bedah, edisi 8, 1997, EGC, Jakarta.

Doenges E. Marlynn, Rencana Asuhan Keperawatan , 2000, EGC, Jakarta.

Gallo & Hudak, Keperawatan Kritis, edisi VI, 1997, EGC, Jakarta

Noer Staffoeloh et all, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, 2007, Balai Penerbit FKUI,

Jakarta.

2

Page 3: Ansin Mayo

3