Annindyta II

61
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Antioksidan merupakan senyawa yang mampu memperlambat atau dapat mencegah terjadinya kerusakan yang diakibatkan oleh senyawa radikal bebas yang reaktif (Miryanti et al., 2011). Senyawa antioksidan seperti vitamin C, vitamin E dan karoten sudah terbukti memiliki potensi mencegah timbulnya penyakit kanker akibat radikal bebas dengan membentuk senyawa yang stabil (Prakash et al. , 2007). Tanaman manggis (Garcinia mangostana L.) telah terbukti mengandung senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan yang besar pada kulitnya dengan nilai IC 50 yang didapatkan adalah 2,49 µg/mL. Aktivitas antioksidan didalamnya 66,7 kali wortel; 8,3 kali jeruk. Pemilihan kulit buah manggis selain mempunyai aktivitas antioksidan juga untuk memanfaatkan limbah pertanian yang dapat memberi keuntungan bagi manusia (Dungir et al., 2012). Tablet efervesen mulai banyak diformulasi karena lebih menarik dibandingkan tablet konvensional. Tablet efervesen dalam penggunaanya akan menimbulkan gelembung gas CO 2 dari reaksi antara asam basa yang bercampur dengan air. Banyak keuntungan yang dimiliki tablet

description

ringkasan

Transcript of Annindyta II

10

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahAntioksidan merupakan senyawa yang mampu memperlambat atau dapat mencegah terjadinya kerusakan yang diakibatkan oleh senyawa radikal bebas yang reaktif (Miryanti et al., 2011). Senyawa antioksidan seperti vitamin C, vitamin E dan karoten sudah terbukti memiliki potensi mencegah timbulnya penyakit kanker akibat radikal bebas dengan membentuk senyawa yang stabil (Prakash et al., 2007). Tanaman manggis (Garcinia mangostana L.) telah terbukti mengandung senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan yang besar pada kulitnya dengan nilai IC50 yang didapatkan adalah 2,49 g/mL. Aktivitas antioksidan didalamnya 66,7 kali wortel; 8,3 kali jeruk. Pemilihan kulit buah manggis selain mempunyai aktivitas antioksidan juga untuk memanfaatkan limbah pertanian yang dapat memberi keuntungan bagi manusia (Dungir et al., 2012).

1Tablet efervesen mulai banyak diformulasi karena lebih menarik dibandingkan tablet konvensional. Tablet efervesen dalam penggunaanya akan menimbulkan gelembung gas CO2 dari reaksi antara asam basa yang bercampur dengan air. Banyak keuntungan yang dimiliki tablet efervesen, selain cara penggunaannya yang menarik, tablet tersebut dapat memberi cita rasa menyenangkan dari reaksi karbonasi, tablet mudah digunakan setelah dilarutkan, nyaman, lebih mudah diberikan kepada pasien yang sulit menelan kapsul atau tablet, serta lebih stabil untuk bahan aktif yang tidak stabil dalam air (Siregar, 2010). Tablet efervesen dibuat dengan menggunakan sumber asam dan sumber basa. Sumber asam yang digunakan antara lain asam sitrat dan asam tartrat. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Anam et al (2013), sumber asam yang hanya menggunakan asam sitrat dalam pembuatan granul sebelum dibuat tablet efervesen, akan mengakibatkan sulitnya campuran melekat dan menjadi granul, jika hanya asam tartrat saja yang hanya sebagai sumber asam maka campuran akan mudah menggumpal. Kombinasi asam dalam formulasi tablet efervesen dapat memperbaiki kecepatan alir dan porositas.Asam sitrat biasa digunakan sebagai sumber asam dalam sediaan farmasi dan pada industri makanan. Asam sitrat lebih dipilih sebagai sumber asam dalam tablet efervesen selain karena mudah didapatkan, lebih murah, dan mudah dalam penyimpanan, memberi rasa asam yang enak, serta asam sitrat mememiliki efek sinergis terhadap aktivitas antioksidan. Asam tartrat selain mudah didapatkan dan mudah dalam penyimpanan, asam tartrat lebih dipilih karena asam tartrat dapat meningkatkan kelarutan dalam air (Black, 2007), serta memiliki rasa asam yang sangat enak (Vaughan, 2006).Natrium bikarbonat merupakan salah satu jenis komponen basa dalam formulasi tablet efervesen. Senyawa ini larut sempurna dalam air, tidak higroskopis, tidak mahal, dan mudah didapat (Siregar, 2010). Menurut hasil penelitian Murdianto (2012), penggunaan natrium bikarbonat dalam sediaan dapat mempercepat kelarutan, memberikan rasa tablet yang enak, serta aroma pada sediaan. Sediaan tablet efervesen antioksidan ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) pada penelitian ini menggunakan variasi asam sitrat dan asam tartrat. Dari kedua kombinasi asam tersebut diharapkan dapat memberikan sifat fisik tablet yang baik, respon rasa tablet yang dapat diterima serta dapat meningkatkan aktivitas antioksidan setelah diformulasi menjadi tablet efervesen.

B. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut:1. Bagaimana pengaruh perbandingan asam sitrat dan asam tartrat terhadap sifat fisik dan respon rasa pada tablet efervesen?2. Apakah tablet efervesen ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.). mempunyai aktivitas antioksidan?

C. Tujuan PenelitianBerdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kombinasi asam sitrat dan asam tartrat terhadap sifat fisik dan respon rasa pada tablet efervesen, serta untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah manggis dalam tablet efervesen.

D. Tinjauan Pustaka1. Kulit buah manggis Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan tanaman yang mempunyai kandungan xanthone yang tinggi dan memiliki aktivitas antioksidan yang mampu melindungi sel untuk melawan kerusakan akibat radikal bebas. Kulit buah manggis mengandung senyawa -, -, dan -mangostin serta garsinon E, 8-deoksigartanin, dan gartanin sehingga dapat berefek sebagai antioksidan (Weecharangsan et al., 2006), Aktivitas antioksidan diukur dengan menghitung jumlah pengurangan intensitas warna ungu DPPH yang dibandingkan dengan pengurangan konsentrasi larutan DPPH. Metode DDPH dipilih selain metodenya yang sederhana, mudah, cepat dan hanya memerlukan sampel yang sedikit dalam pengerjaanya (Zuhra et al., 2008). Uji aktivitas antioksidan dengan DPPH memerlukan instrumen khusus yaitu spektrofotometer-visible. Prinsip kerja dari spektrofotometer-visible ini adalah dengan menyerap radiasi tampak atau molekul. Penyerapan yang terjadi tergantung pada ada tidaknya gugus kromofor pada senyawa yang akan diuji menggunakan spektrofotometer-visible. Tanpa gugus tersebut dalam senyawa uji maka senyawa tersebut juga tidak dapat di analisis. Serta reaksi kompleks warna yang terjadi juga sebagai faktor apakah senyawa tersebut dapat dianalisis (Gandjar & Rohman, 2007).

2. Tablet efervesenTablet efervesen adalah bentuk sediaan tablet yang dibuat dengan mengempa bahan aktif dengan campuran asam-asam organik seperti asam sitrat atau asam tartrat dan. Tablet efervesen berbeda dengan tablet konvensional, selain pada penggunanya juga pada komposisi bahan yang digunakan. Komponen utama dalam formula tablet efervesen adalah bagian asam dan bagian basa, dimana bagian tersebut yang akan menghasilkan dan memberi efek sparkle seperti soda buih jika bercampur dengan air.Asam sitrat adalah salah satu sumber asam yang paling sering digunakan. Asam sitrat berupa hablur bening, tidak berwarna atau serbuk granul sampai halus, putih, tidak berbau atau praktis tidak berbau, dan memiliki rasa sangat asam. Asam sitrat sangat mudah melarut dalam air, mudah larut dalam etanol, agak sukar larut dalam eter (Departemen Kesehatan RI, 2014). Asam sitrat berperan dalam reaksi karbonasi setelah tablet dimasukan dalam air.Asam tartrat adalah sumber asam yang juga sering digunakan dalam pembuatan tablet efervesen. Asam tartrat berupa serbuk hablur, tidak berwarna atau bening, warna putih tidah berbau, terasa asam dan stabil diudara. Asam tartrat sebanding dengan asam sitrat tapi lebih higroskopis (Departemen Kesehatan RI, 2014). Berikut adalah reaksi yang terjadi antara asam sitrat dengan natrium bikarbonat, dan asam tartrat dengan natrium bikarbonat jika bercampur dengan airH3C6H5O7.H2O + 3NaHCO3 Na3C6H5O7 + 4H2O + 3CO2asam sitrat + Na-bikarbonat Na-sitrat + air + C. dioksidaH2C4H4O6 +2NaHCO3 Na2C4H4O6 +2H2O + 2CO2asam tartarat + Na-bikarbonat Na-tartat + air + C.dioksida .Penelitian yang dilakukan oleh Burhan et al., (2012) apabila hanya menggunakan salah satu asam saja akan menimbulkan kerusakan pada sediaan dan pembentukan buih. Asam sitrat jika digunakan sebagai asam tunggal dapat membentuk sediaan yang lekat dan sulit menjadi granul serta jika asam tartrat saja yang digunakan maka akan membuat campuran kehilangan kekuatanya dan akan menggumpal, maka penggunaan kombinasi dari kedua asam tersebut dapat memperbaiki sifat fisik tablet dan dapat menurunkan risiko kerusakan pada pembuatan tablet efervesen. Penelitian yang dilakukan oleh Anwar (2010) ada 5 formula yang memiliki variasi sumber asam yang berbeda dengan range 7,8% sampai 25% untuk penggunaan asam sitrat dan 7,7% sampai 25% untuk asam tartrat yang menghasilkan kombinasi terbaik pada penggunaan asam sitrat 25%. Sumber basa yang digunakan adalah natrium bikarbonat yang dapat menutupi rasa yang tidak enak dari bahan aktif maupun bahan tambahan lain serta dapat berfungsi sebagai bahan penghancur saat bereaksi dengan air (Ansar et al., 2006). Natrium bikarbonat dalam formulasi tablet efervesen juga bertindak sebagai pembentuk reaksi basa, sebagai penetralisir asam sitrat dan asam tartrat, dapat menghasilkan buih, setra dapat membebaskan karbondioksida serta larut sempurna dalam air (Burhan et al., 2012). Generali J et al., (2004) menyatakan bahwa natrium bikarbonat yang dapat digunakan dalam tablet efervesen sekitar 25% sampai 50%, hal ini menyatakan bahwa natrium bikarbonat adalah bahan yang paling penting, dan paling mendominasi dalam formulasi tablet efervesen serta variasi dalam formula tablet efervesen memberi pengaruh pada sifat alir granul efervesen. Prosentase terbaik dari beberapa variasi yang menggunakan natrium bikarbonat dalam tablet efervesen adalah sebesar 38,20% dari bobot tablet, yang memberi pengaruh dalam sifat fisik tablet yang baik, dan dalam konsentrasi tersebut dalam formula ini tidak ada masalah dalam pembuatan tablet dan pada saat bereaksi dengan air (Srinath et al., 2011). Tablet efervesen juga menggunakan bahan pengisi agar tablet lebih stabil. Bahan pengisi yang baik haruslah memiliki kriteria, yaitu tidak bereaksi dengan zat aktif dan eksipien lain, tidak memiliki aktfitas fisiologis dan farmakologis, mempunyai sifat fisika dan kimia yang konsisten, tidak menyebabkan perkembangbiakan mikroba, tidak mempengaruhi disolusi dan bioavailabilitas, tidak berwarna dan tidak berbau (Sulaiman, 2007). Bahan tambahan lain yang digunakan antara lain bahan pelicin digunakan asam stearat, PVP sebagai bahan pengikat, manitol sebagai bahan pemanis dan laktosa sebagai bahan pengisi (Siregar, 2010). Bahan-bahan tambahan yang digunakan dalam formula, selain untuk memberi bobot pada tablet, dimaksudkan juga untuk memberi sifat fisik dan rasa yang baik pada tablet efervesen.

E. Landasan TeoriPenelitian pembuatan tablet efervesen yang dilakukan oleh Anwar (2010) menunjukkan bahwa jumlah variasi konsentrasi asam sitrat dan asam tartrat berpengaruh signifikan terhadap sifat alir granul efervesen. Tablet efervesen yang menggunakan asam sitrat memberikan sifat granul yang mempunyai waktu alir dan sudut diam yang kecil, memberikan sifat fisik tablet efervesen yang mudah hancur dalam air dibanding dengan asam tartrat saja. Menurut Penelitian Kristiani (2013) respon rasa yang paling banyak disukai adalah formula yang menggunakan perbandingan natrium bikarbonat, asam sitrat, dan asam tartrat 2,5:1:1, dan pada kombinasi 12,56% asam sitrat, 25,1% asam tartrat, dan 38,20% natrium bikarbonat adalah formula terbaik yang menghasilkan kelarutan tablet dan kekerasan tablet efervesen yang baik. Metode yang digunakan untuk membuat tablet efervesen sangatlah bervariasi, namun penggunaan metode granulasi basah dalam pembuatan tablet efervesen lebih baik yaitu tablet yang dihasilkan mempunyai karakteristik tablet yang baik dibandingkan dengan menggunakan metode kempa langsung, serta metode granulasi basah lebih dipilih dibandingkan granulasi kering karena pada percobaan yang dilakukan dengan metode granulasi kering pada saat pembuatan sering terjadi lengket atau penempelan tablet pada saat dikempa serta tablet yang dihasilkan tidak rata yang mengurangi penampilan fisik pada tablet (Srinath et al., 2011).Penelitian yang dilakukan oleh Permana et al., (2012) telah membuktikan bahwa serbuk kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) yang dibuat mengandung senyawa alfa-mangostin yang merupakan kelompok xanthone yang memiliki aktivitas antioksidan dengan metode uji DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) 0,59 mg/g, kemudian pada penelitian Weecharangsan et al., (2006) membuktikan aktivitas antioksidan pada kulit manggis dengan nilai IC50 34,982,24 g/ml untuk ekstrak air dan IC50 30,761,66 g/ml untuk ekstrak etanol. Nilai IC50 yang didapatkan membuktikan bahwa aktivitas antioksidan pada kulit buah manggis sangat kuat karena kurang dari 50 g/ml.

F. HipotesisTablet efervesen kombinasi asam sitrat dan asam tartrat, semakin tinggi asam tartrat semakin meningkatkan kerapuhan tablet dan mempercepat waktu larut tablet. Semakin tinggi asam sitrat, meningkatkan respon rasa yang enak, lebih diterima oleh responden, serta memiliki aktivitas antioksidan semakin tinggi.

BAB IIMETODE PENELITIANA. Kategori PenelitianMetode dan rancangan penelitian yang digunakan adalah kategori penelitian eksperimental.

B. Metode Dan Variabel Penelitian3. Variabel bebas adalah konsentrasi asam sitrat dan asam tartrat.4. Variabel tergantung adalah ekstrak kulit buah manggis, sifat fisik tablet, respon rasa tablet, dan nilai aktivitas antioksidan.5. Variabel terkendali adalah suhu pengeringan granul, lama pengeringan granul, kelembaban ruangan, granulasi, tekanan kompresi, dan operating time reaksi DPPH.

C. Alat dan Bahan1. Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain fluidity tester (uji sifat alir), hardness tester (uji kekerasan), mesin pentablet single punch type eko (Korsch), friabilator (Vanguard Pharmaceutical Marchinery, Inc. USA), neraca analitik (Ohaus), timbangan listrik, ayakan, stopwatch, alamari pengering, kompor listrik, spektrofotometri-visible SHIMADZU (UV mini 1240) mini dan alat-alat gelas (pyrex).2. Bahan Bahan-bahan yang digunakan antara lain adalah ekstrak kulit buah manggis (PT Pytocemindo) asam sitrat, asam tartrat, natrium bikarbonat, aspartam, manitol, asam stearat, PVP, dan laktosa

D. Tempat penelitianFormulasi sediaan tablet efervesen dilakukan di Laboratorium Formulasi Sediaan Solid Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

8

E. Jalannya Penelitian1. Uji aktivitas antioksidan ekstraka. Pembuatan reagen DPPHDPPH ditimbang secara seksama 15,77 mg kemudian dilarutkan dengan etanol p.a sampai tanda pada labu takar 100 mL. Konsentrasi reagen DPPH yang digunakan adalah 0,4 mM dalam kondisi tersimpan dalam wadah gelap dalam lemari pendingin.b. Penentuan OT (Operating Time)DPPH sebanyak 1,0 mL ditambah dengan 1,0 mL larutan ekstrak kemudian dilarutkan dengan etanol p.a sampai tanda pada labu takar 5,0 mL lalu dihomogenkan selama 30 detik dan diukur absorbansi pada panjang gelombang 517 nm. Waktu pendiaman (Operating time) adalah waktu dimana nilai absorbansinya stabil.c. Penentuan maksimum DPPHDPPH sebanyak 1,0 mL dilarutkan dengan etanol p.a sampai tanda pada labu takar 5,0 mL kemudian diukur absorbansinya pada 450-545 nm dengan menggunakan blanko 5,0 mL etanol p.a. Lamda () maksimum adalah lamda dimana absorbansi dari DPPH yang mempunyai nilai serapan paling tinggi.d. Penentuan aktivitas antioksidan ekstrak kulit manggis Dilarutkan 300 mg ekstrak kulit buah manggis dalam 10 ml etanol kemidian diambil 2 ml ditambah DPPH 1 ml yang akan diuji dilarutkan dengan etanol p.a sampai tanda pada labu takar 5 ml. campuran di vortek selama 30 detik kemudian diukur absorbansi pada panjang gelombang 514 nm. Absorbansi diukur dengan menggunakan blanko etanol p.a pada panjang gelombang 514 nm kemudian dihitung aktivitas antioksidannya dengan rumus :Aktivitas antioksidan = x 100%Cara pengambilan sampel dan perhitungan aktivitas antioksidan juga dilakukan pada sediaan tablet efervesen ekstrak kulit manggis setelah diformulasi.

2. Pembuatan tablet efervesen ektrak kulit manggisDosis zat aktif tiap formula untuk antioksidan sebesar 300 mg ekstrak kulit buah manggis.Tabel 1. Formula Tablet Efervesen Ekstrak Kulit Buah ManggisBahan (mg)Formula

F I ( mg)F II ( mg)F III ( mg)F IV ( mg)F V ( mg)

Ekstrak300300300300300

Asam sitrat800533,34400266,67-

Asam tartrat-266,67400533,34800

Na.bikarbonat800800800800800

Asam stearat4545454545

PVP6060606060

Aspartam150150150150150

Manitol500500500500500

Laktosa345345345345345

Berat total30003000300030003000

Keterangan formula :Formula I: asam sitrat : asam tartrat : na. bikarbonat 4,5: 0 : 4,5Formula II: asam sitrat : asam tartrat : na. bikarbonat 3 : 1,5 : 4,5Formula III: asam sitrat : asam tartrat : na. bikarbonat 2,25 : 2,25 : 4,5Formula IV: asam sitrat : asam tartrat : na. bikarbonat 1,5 : 3 : 4,5Formula V: asam sitrat : asam tartrat : na. bikarbonat 0 : 4,5 : 4,5

3. Pembuatan granul efervesenMetode yang digunakan adalah metode granulasi basah yaitu dengan cara mencampurkan ekstrak kulit manggis, natrium bikarbonat, aspartam, dan manitol sampai homogen, campuran tersebut diberi sedikit demi sedikit larutan PVP sampai homogen sampai terbentuk massa granul. Massa granul yang terbentuk di ayak dengan ayakan nomor mesh 14 dan kemudian dikeringkan di lemari pengering dengan suhu 400C selama 24 jam. Setelah granul kering diangkat dari almari pengering dan kemudian diayak dengan ayakan nomor mesh 16 kemudian dicampur dengan asam sitrat, asam tartrat, dan asam stearat sampai homogen. Campuran yang sudah homogen dilakukan uji waktu alir granul dengan mengalirkan 100 gram granul dari corong.4. Pembuatan tablet efervesenGranul yang sudah dibuat dimasukan ke dalam mesin pentablet single punch dan dilakukan pengempaan dengan tekanan konstan dan kemudian langsung dibungkus dengan alumunium foil dilengkapi dengan silica. Setelah itu dilakukan pemeriksaan fisik tablet meliputi keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, waktu larut, serta respon rasa. Seluruh kerja tersebut dilakukan pada ruangan dengan kelembaban 50%.5. Pemeriksaan sifat fisik tableta. Uji keseragaman bobotUji keseragaman bobot dilakukan dengan menimbang 20 tablet, dihitung bobot rata-rata tiap tablet. Jika ditimbang satu persatu tidak boleh lebih dari dua tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang 5% dari bobot rata-rata dan tidak boleh satu tablet pun yang menyimpang dari 10% dari rata-rata bobotnya.b. Uji kekerasan tabletUji kekerasan tablet dilakukan dengan meletakkan 1 tablet pada ujung hardness terster dengan posisi vertikal. Alat bagian bawah atau skrup diputar dimulai dari skala nol dan putaran dihentikan sampai tablet tersebut pecah. Skala yang tertera saat tablet tersebut tepat pecah adalah skala dimana tablet tersebut memiliki kekerasan dan dibaca dalam satuan kilogram.c. Uji kerapuhan tabletUji kerapuhan tablet efervesen dilakukan dengan membebasdebukan 20 tablet yang kemudian ditimbang dan dimasukan ke dalam alat friabilator tester yang dijalankan selama 4 menit dengan kecepatan 25 putaran tiap menit. Kemudian tablet yang masih ada dibebasdebukan kembali dan ditimbang. Kerapuhan tablet dihitung dengan rumus:Kerapuhan = x 100%.d. Waktu larutSatu tablet efervesen dilarutkan ke dalam 200 ml air dan diamati sampai tablet dapat melarut sempurna tanpa dilakukan pengadukan. Uji dilakukan masing-masing pada suhu 100C, 270C, 600C.

F. Analisis Data

Ekstrak kering kulit buah manggisUji aktivitas antioksidanDitambah laktosa, manitol, aspartam, Na bikarbonat, mucilago polivinil pirolidonGranul.Ditambah asam stearat.Ditambah asam sitrat dan asam tartratPemeriksaan sifat fisik granul:Uji waktu alirTablet EffervescentPemeriksaan sifat fisik tablet:Keseragaman bobot. Kekerasan KerapuhanWaktu melarutUji tanggapan rasa dengan 20 responden.Uji aktivitas antioksidan tablet effervescentData yang diperoleh dari hasil uji massa alir granul, sifat fisik tablet, uji massa alir granul, uji respon rasa, dan aktivitas antioksidan menggunakan uji anova satu jalan dengan taraf kepercayaan 95% dan apabila terdapat perbedaan yang bermakna dilanjutkan uji t-LSD.

Gambar 1. Skema jalannya penelitian

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Uji Ektrak Kulit Buah ManggisEkstrak kulit buah manggis yang digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan tablet efervesen antioksidan perlu dilakukan uji aktivitas antioksidan terlebih dahulu. Selain untuk mengetahui apakah ekstrak kulit buah manggis mempunyai aktivitas antioksidan juga untuk membandingkan antara aktivitas antioksidan ekstrak sebelum diformulasi dengan ekstrak yang sudah diformulasi menjadi tablet efervesen. Aktivitas antioksidan ekstrak kulit manggis yang diperoleh sebesar 75,600,581%, maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit buah manggis yang diuji dengan metode DPPH memiliki aktivitas antioksidan dan dapat digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan tablet efervesen. B. Hasil Uji Waktu Alir Granul dan Sifat Fisik Tablet EfervesenTabel 2. Hasil pengukuran waktu alir dan sifat fisik tablet efervesenF IF IIF IIIF IVF VP-value

Waktu alir (detik)7,120,017,120,017,060,067,070,067,100,010.348

Keseragaman Bobot (%)2,082,081,991,981,650.122

Kekerasan (kg)5,10,045,40,087,10,085,40,074,10,070.000

Kerapuhan (%)3,610,067,560,428,020,499,540,6010,410,010.000

Waktu Larut (menit)100C2,430,012,400,012,380,012,280,012,130,010.000

270C1,270,031,140,030,830,010,800,010,660,010.000

600C0,940,020,930,010,510,010,500,010,380,030.000

1. Waktu alir granul Pemeriksaan waktu alir granul perlu dilakukan karena jika granul yang dibuat memiliki waktu alir lebih dari 10 detik dapat mempengaruhi saat proses pengempaan dan keseragaman bobot tablet.

13Pada tabel 2 menunjukan bahwa granul yang dibuat memiliki rata-rata waktu alir yang tidak berbeda signifikan dan kurang dari 10 detik. Hasil ini menunjukan bahwa asam sitrat dan asam tartrat dalam formula tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap waktu alir granul. Hal ini terjadi karena konsentrasi asam sitrat dan asam tartrat yang dicampurkan sama dibandingkan natrium bikarbonat yang memberikan waktu alir granul yang baik, serta adanya bahan tambahan lain yang konsentrasinya lebih banyak dibandingkan dengan konsentrasi asam sitrat dan asam tartrat dalam formula. Penelitian yang dilakukan oleh Kholidah et al (2014), juga memberikan hasil bahwa kombinasi asam sitrat dan asam tartrat yang sama maupun dengan kombinasi yang berbeda tidak memberikan pengaruh signifikan pada waktu alir granul efervesen.2. Keseragaman bobotTablet efervesen yang dibuat harus memiliki keseragaman bobot yang baik dan tidak menyimpang dari persyaratan yaitu tidak ada satu pun tablet yang menyimpang lebih dari 5% dan tidak ada tablet yang menyimpang sebesar 10% dari bobot rata-ratanya. Kombinasi asam sitrat dan asam tartrat yang digunakan dalam tablet efervesen tidak memberi pengaruh secara signifikan. Hal ini terjadi karena asam sitrat dan asam tartrat dalam formula memiliki konsentrasi yang sama dengan natrium bikarbonat dan memiliki konsentrasi yang lebih kecil dibandingkan konsentrasi campuran bahan tambahan lain. Penelitian yang dilakukan oleh Kholidah et al (2014), kombinasi asam sitrat dan asam tartrat dalam tablet tidak mempengaruhi keseragaman bobot secara signifikan meskipun dilakukan pengukuran dalam hari yang berbeda dengan selisih waktu 21 hari.3. KekerasanPada tabel 2 hasil uji kekerasan menunjukan bahwa kombinasi asam sitrat dan asam tartrat memberikan pengaruh yang signifikan. Pada formula II dan IV kekerasan tidak berbeda signifikan karena kombinasi asam yang digunakan hanya berkebalikan yang menghasilkan kekerasan hampir sama, namun pada formula III dimana kombinasi asam sitrat dan asam tartrat yang sama memberikan pengaruh kekerasan yang paling tinggi dibandingkan dengan kombinasi asam sitrat yang lebih tinggi dari asam tartrat dalam formula. Hal ini terjadi karena adanya asam tartrat dalam formula yang sebanding dengan asam sitrat memberikan ikatan yang kuat diantara keduanya, maka tablet yang dihasilkan semakin keras dibandingkan kombinasi asam dengan konsentrasi yang berbeda dalam formula. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Yanti (2007), yaitu asam sitrat memberikan pengaruh lebih dominan dibandingkan asam tartrat dalam memberikan pengaruh kekerasan pada tablet efervesen yang dibuat, namun dengan peningkatan konsentrasi asam sitrat yang diikuti peningkatan konsentrasi asam tartrat akan meningkatkan kekerasan pada tablet dibandingkan dengan peningkatan konsentrasi asam sitrat dan diikuti penurunan konsentrasi asam tartart dalam formula.4. Kerapuhan Uji kerapuhan sangat penting dilakukan untuk tablet efervesen untuk menjaga stabilitas fisik dari tablet. Dari hasil uji kerapuhan dalam tabel 2, tidak ada satupun yang memenuhi persyaratan yaitu semua nilai kerapuhan >1. Kombinasi asam sitrat dan asam tartrat dalam formula ternyata memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kerapuhan tablet efervesen yang dibuat. Semakin tinggi konsentrasi asam tartrat, tablet yang dibuat memiliki kerapuhan yang semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena asam tartrat lebih dominan dalam meningkatkan respon kerapuhan tablet dibandingkan dengan asam sitrat. Asam sitrat yang digunakan adalah asam sitrat monohidrat, sedangkan asam tartrat yang digunakan adalah asam tartrat anhidrat maka adanya satu molekul air yang ada dalam asam sitrat memberikan ikatan yang dimiliki lebih kuat dibandingkan dengan asam sitrat. Penyebab lain juga dapat mempengaruhi kerapuhan tablet diantaranya yaitu sifat asam sitrat yang higroskopis dibandingkan dengan asam tartrat, konsentrasi bahan pengikat yang digunakan kurang tinggi, sehingga ikatan menjadi kurang kuat dan menjadikan tablet saat diuji semakin mudah rapuh, serta dapat juga dipengaruhi suhu dan kelembaban ruangan saat pengempaan dan pengujian karena tablet efervesen mudah terurai dalam suhu ruangan dan kelembaban yang tinggi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yanti (2007) kombinasi asam sitrat dan asam tartrat yang digunakan dalam formula memberikan pengaruh yang sama yaitu konsentrasi asam tartrat yang semakin tinggi juga memberikan kerapuhan yang semakin tinggi, namun peningkatan konsentrasi asam tartrat yang semakin tinggi diikuti dengan pengingkatan asam sitrat memberikan pengaruh paling besar terhadap respon kerapuhan tablet efervesen.

5. Waktu larutUji waktu larut tablet efervesen merupakan pengujian yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah tablet dapat larut dan seberapa lama tablet dapat melarut. Uji waktu larut dilakukan dengan tiga suhu air yang berbeda yaitu pada suhu 100C, 270C, dan 600C.Hasil yang diperoleh bahwa kombinasi asam sitrat dan asam tartrat memberikan pengaruh yang signifikan dalam waktu melarut dari tablet efervesen yang dibuat. Dalam suhu air 270C semakin tinggi asam tartrat dalam tablet, kelarutan yang dimiliki semakin tinggi. Hal ini terjadi karena asam sitrat memiliki kelarutan yang lebih rendah dibandingkan dengan asam tartrat, serta asam tartrat dapat bereaksi dengan natrium bikarbonat yang dapat memepercepat waktu larut tablet efervesen (Luner dan Murphy, 2009). Serta asam sitrat dan natrium bikarbonat dalam air dapat membentuk gelembung gas CO2 lebih banyak dibandingkan dengan asam sitrat (Anwar, 2010). Hal yang sama juga terjadi dalam suhu 100C dan suhu 600C, namun pada suhu 100C tablet membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat melarut sempurna, karena pada temperatur yang rendah mempengaruhi bahan utama maupun bahan tambahan dalam tablet lebih sukar melarut dengan cepat dibandingkan dalam suhu 600C yang melarut sangat cepat karena bahan dalam tablet lebih cepat melarut dalam suhu yang lebih tinggi.

C. Hasil Evaluasi Respon Rasa Tablet EfervesenEvaluasi respon rasa dilakukan untuk menguji rasa tablet efervesen ekstrak kulit manggis dapat diterima oleh konsumen atau tidak, serta dilakukan uji keberterimaan atau uji kesukaan untuk mengetahui respon senang tidaknya terhadap tablet yang diuji. Uji respon rasa dan kesukaan ini dilakukan dengan melarutkan tablet sampel dalam air dan memberikan kesempatan 20 responden untuk merasakan kelima formula tablet efervesen.

Respon rasa tablet effervescent (%)Gambar 2. Hasil uji respon rasa tablet efervesen semakin tinggi asam sitrat rasa yang dihasilkan semakin manis

Dari hasil uji respon rasa diketahui bahwa responden paling banyak memilih formula I karena manis, tidak terasa pahit atau sepat. Sedangkan untuk formula II dan III perbedaanya tidak begitu signifikan karena rasa yang dihasilkan kurang manis tapi tidak terasa pahit hal ini karena pada perbandingan kedua asam dalam formula juga tidak berbeda signifikan. Responden tidak begitu menyukai rasa pada formula IV dan V karena rasa pada sampel tersebut tidak manis dan cenderung ke rasa yang hambar dan ada sedikit rasa sepat. Hal ini terjadi karena asam tartrat yang digunakan cenderung memberi pengaruh rasa yang tidak menonjol dan kurang menutupi rasa pahit dari ekstrak dibandingkan asam sitrat saja ataupun dengan kombinasi asam sitrat dan asam tartrat.Untuk uji keberterimaan bentuk tablet, responden lebih banyak memilih bentuk dan warna dari formula V karena bentuk permukaan tablet lebih halus, rata dan warnanya lebih terlihat homogen. Formula V yang dibuat selain warnanya yang cenderung terang, tablet dengan menggunakan asam tartrat paling tinggi saat dilarutkan lebih banyak terbentuk CO2 dibandingkan dengan formula lain serta warna lebih kuning terang. Hal ini terjadi karena dengan penggunaan asam tartrat yang tidak lebih higroskopis daripada asam sitrat memberikan pengaruh pada saat pengempaan lebih mudah, tablet yang dihasilkan lebih halus dan rata. Sedangkan formula I karena pada formula ini permukaan tablet tidak terlihat rata dan ada sedikit bintik-bintik yang timbul di permukaan sehingga memberikan kesan bahwa tablet tidak mempunyai warna yang menarik. Dapat disimpulkan bahwa pada formula I asam sitrat yang digunakan tidak dapat bercampur secara homogen dan karena sifatnya yang higroskopis memberi pengaruh saat pengempaan sehingga bentuk yang dihasilkan kurang halus dan rata seperti terlihat pada gambar 2.

F IIF IF VF IVF III

Gambar 3. Lima sediaan tablet efervesen semakin tinggi konsentrasi asam tartrat permukaan tablet yang dihasilkan semakin halus dan rata

D. Uji aktivitas antioksidan tablet efervesenUji aktivitas antioksidan dalam tablet dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak sesudah diformulasi. Aktivitas antioksidan sediaan tablet efervesen diukur berdasarkan persen aktivitas antioksidan.Tabel 4. Data nilai persentase aktivitas antioksidan sediaan efervesenUjiFormulaEkstrak kulit manggis

IIIIIIIV V

Daya antioksidan (%)77,470,7366,490,4864,690,6057,880,2852,700,5875,600,58

Kontrol basis 48.640,2838.740,5636.700.1929.690.0513.620.03-

Hasil uji aktivitas antioksidan tablet efervesen dalam tabel 4 menunjukkan kelima formula masih mempunyai aktivitas antioksidan setelah diformulasi. Dengan nilai ekstrak sebagai pembanding nilai aktivitas antioksidan tablet efervesen, aktivitas antioksidan menurun dibawah nilai aktivitas antioksidan ekstrak pada formula II sampai formula IV. Namun pada formula I aktivitas antioksidan lebih lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak sebelum diformulasi. Hal ini membuktikan bahwa senyawa xanthone dalam ekstrak masih mempunyai aktivitas antioksidan walaupun setelah diformulasi menjadi tablet efervesen, serta bahan tambahan yang digunakan dalam formula memberikan pengaruh terhadap aktivitas antioksidan. Kombinasi asam sitrat dan asam tartrat ternyata juga memberikan pengaruh terhadap aktivitas antioksidan tablet efervesen, dimana aktivitas antioksidan basis tertinggi pada formula I dan semakin tinggi asam sitrat dalam tablet, aktivitas antioksidan yang diperoleh semakin tinggi. Dari penelitian yang sudah dilakukan, asam sitrat yang digunakan sebagai bahan tambahan dalam formulasi tablet memberikan efek antioksidan yang cukup tinggi. Asam sitrat yang digunakan memiliki aktivitas yang hampir sebanding dengan aktivitas antioksidan pada asam askorbat (Wahyudi, 2006) serta asam sitrat yang digunakan dalam formula dapat memberi reaksi senergis terhadap aktivitas antioksidan (Amidon, 2009).

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. KesimpulanBerdasarkan hasil dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:1. Kombinasi asam sitrat dan asam tartrat dalam tablet efervesen memberikan pengaruh yang signifikan yaitu semakin tinggi asam tartrat, tablet yang dibuat memiliki kerapuhan yang semakin tinggi serta kelarutan yang cepat. Semakin tinggi asam sitrat, tablet yang dihasilkan memberi rasa yang enak dan dapat meningkatkan aktivitas antioksidan dalam tablet efervesen. 2. Kelima formula tablet efervesen yang dibuat masih memberikan aktivitas antioksidan lebih dari 50%.

B. Saran1. Perlu dilakukan optimasi untuk mengetahui formula yang terbaik dari kombinasi asam sitrat dan asam tartrat dalam tablet efervesen. 2. Perlu dilakukan uji pH sediaan tablet efervesen.

20DAFTAR PUSTAKA

Alam, P., Firdouse, S., Aziz, A., Ahmed, M.A., and Waseem, S., 2014, Development of A Polyherbal Solid Dosage Formulation Having Antioxidant Properties, International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences,6(1), 687-690.

Amidon., GE, 2009, Citric Acid Monohydrate, in Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Quinn, M.E (Eds), Sixth Edition, Handbook of Pharmaceutical Excipients,;96: 10531068

Anam, C., Kawiji, Setiawan, dan Rizki D., 2013, Kajian Karakteristik Fisik dan Sensori Serta Aktivitas Antioksidan dari Granul Effervescent Buah Beet (Beta vulgaris) Dengan Perbedaan Metode Granulasi Dan Kominasi Sumber Asam, Jurnal Teknosains Pangan, 2(2),3-7.

Ansar., Rahardjo, B., Noor, Z, dan Suyitno., 2006, Optimasi Formulasi dan Gaya Tekan Terhadap Sifat Tablet Effervescent Buah Markisa. Jurnal Teknol dan Industru Pangan, 18(2),24-25.

Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Terjemahan: Farida Ibrahim. Edisi Kempat. Universitas Indonesia Press, Jakarta, 214-217.

Anwar, K., 2010, Formulasi Sediaan Tablet Effervescent Dari Ekstrak Kunyit (Curcuma domstica Val.) Dengan Variasi Jumlah Asam Sitrat-Asam Tartrat Sebagai Sumber Asam, Jurnal Program Studi Farmasi FMIPA unlam, 4(2), 169-177.

Badan POM RI, 2014, Farmakope Indonesia, Edisi III, Jakarta, Badan POM Republik Indonesia.

Black SN et al., 2007, Structure, Solubility, Screening, and Synthesis of Molecular Salts. in Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Quinn, M.E (Eds), Sixth Edition, Handbook of Pharmaceutical Excipients,;96: 10531068

Burhan, L., Yamlean, P.V., Suprianti, H.S., 2009, Formulasi Sediaan Granul Effervescent Sari Buah Sirsak (Annona muricata L), FMIPA UNSRAT, 3-7.Depkes RI, 2014, Farmakope Indonesia edisi V, 50, 110, 265, 271, 279, 378, Jakarta, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Dungir, S.G., Katja, Dewa, G.K, dan Vanda S., 2012, Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenolik dari Kulit Buah Manggis(Garcinia mangostana L.), Jurnal MIPA UNSRAT, 1(1), 11-15.

Gadjar, I.G., dan Rohman, A., 2007, Kimia Farmasi Analisis, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 220-262, 353-365.

Generali J, Cada DJ. 2004. Sodium bicarbonate: prevention of contrast-agentinduced nephrotoxicity. Hosp Pharm. 39(9): 854856.

Kholidah, S., Yuliet, Khumaidi, Ahmad., 2014, Formulasi Tablet Effervescent Jahe (Z Officinale Roscoe) Dengan Variasi Konsentrasi Sumber Asam Dan Basa, Online Jurnal of Natural Science,3(3): 216 229.

Kristiani, B.R., 2013, Kualitas Minuman Serbuk Effervescent Serai (Cymbopogin nardus L.) Dengan Variasi Konsentrasi Asam Sitrat dan Natrium Bikarbonat, Jurnal Universitas Atmajaya Yogyakarta, 14-16.

Miryanti, A., Lanny, S., Kurniawan,B. dan Stephen,I., 2011, Ekstraksi Antioksidan Dari Kulit Buah Manggis(Garcinia manostana L.), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, 1-43.

Murdianto, W, dan Syahrumsyah, H., 2012, Penaruh Natrium Bikarbonat Terhadap Kadar Vitamin C Total Padatan Terlarut dan Nilai Sensoris dari Sari Buah Nanas Berkarbonasi, Jurnal Teknologi Pertanian, 2-5.

Permana, A.W., Widayanti, S.M., Prabawati, S, dan Setyabudi, D.A.,2012, Sifat Antioksidan Bubuk Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Instan dan Aplikasinya Untuk Minuman Fungsional Berkarbonasi. Jurnal Pascapanen, 9(2), 91-92.

Prakash, D., Upadhyay, G., Singh, B.N., Dhakarey, R., Kumar, S, dan Singh, K.K., 2007, Free-radical Scavenging Activities of Himalayan Rhododendrons, Current Science, 92(4), 526-532.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., Quinn, M.E., 2009, Handbok of pharmaceutical excipient, sixth edition, Pharmacheutical press London,629-630,731-732.

Siregar, C. J. P., 2010, Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Dasar-Dasar Praktis, 505, 518, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC:267-288.

Srinath, K.R., Chowday, C.P., Swetha, K., Ali, S.S., Aparna, S., Rakesh, R., et al, 2011, Formulation and Evaluation Of Effervescent Tablets Of Paracetamol, International Journal of Parmaceutical Research and Development, 3(3):77-102.

Sulaiman, T.N.S., 2007, Teknologi Dan Formulasi Sediaan Tablet, Laboratrium Teknologi Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Supiyanti, W., Wulansari, E.D, dan Kusmita, L., 2010, Uji Aktivitas dan Penentuan Kandungan Antosianin Total Kulit Manggis (Garcinia mangostana L), Majalah Obat Tradisional, 15(2):64-70.

Vaughan, K.D., 2006, Tartaric Acid, in Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Owen, S.C (Eds), Handbook of Pharmaceutical Excipients, Fifth edition, 770-771, Pharmacheutical Press London, Chicago.

Wahyudi, A., 2006, Pengaruh Penambahan Kurkumin Dari Rimpang Temu Giring Pada Aktifitas Antioksidan Asam Askorbat Dengan Metode FTC, Akta Kimindo,2(1) :37 40.

Weecharangsan, W., Opanaopit, P., Sukma, Ngrawhirunpat, T., Shotanapun, U. & Siripong, P., 2006, Antioksidative and Neuroprotective Activities of Extracts from The Fruit Hull of Mangoteen (Garcinia mangostana Linn.), Medical Priciples and Practice: International Journal of the Kuait University, Health Science Center, 15(4): 281-287.

Wikantyasning, E.R., Nurwaini, S., Wilisa, O.Y., Mohandani I.V., 2009, Formulasi Tablet Effervescent Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis puniculata (Burm f.) Ness.) dan Daun dewandaru (Eugenia uniflora Linn.): Uji Sifat Fisik dan Respon Rasa, Pharmacon Journl Indonesia, 1(1), 2-8.

Yanti, D., 2007, Optimasi Komposisi Asam Sitrat Dan Asam Tartrat Dalam Tablet Effervescent Vitamin C Aplikasi Metode Desain Factorial, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Darma Yogyakarta.

Zuhra, C.F., Tarigan, J.B., and Sitohang, H, 2008, Aktivitas Antioksidan Senyawa Flavonoid dari Daun Katuk, Jurnal Biologi Sumatra,3(1): 7-8.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto hasil tablet effervescent

F IIF I

F IVF III

F V

Lampiran 2. Surat keterangan ekstrak kulit manggis

Lampiran 3. Blanko angket uji respon rasa tablet effervescentBLANKO ANGKETPETUNJUK PENGISIAN1. Isilah data identitas anda pada tempat yang disediakan dengan lengkap!2. Berikan tanda cek (v) yang tersedia dengan tepat!a. Identitas DiriNama :

Umur :

Pekerjaan :

Alamat :

Tanda tangan :

I. Uji Respon RasaSetelah mencicipi dan merasakan formula I,II,III,IV,dan V tablet effervescent ekstrak kulit buah manggis bagaimana pendapat anda tentang rasa kelima macam tablet effervescent tersebut?FORMULATanggapan Rasa

Sangat manismanisAgak manisKurang manisTidak manishambar

Formula I

Formula II

Formula III

Formula IV

Formula V

Setelah merasakan formula I,II,III,IV,dan V tablet effervescent ekstrak kulit buah manggis mana yang paling anda sukai dari rasa kelima macam tablet effervescent tersebut?FORMULATanggapan Rasa

Sangat sukasukaKurang sukaTidak suka

Formula I

Formula II

Formula III

Formula IV

Formula V

Dari kelima formula, manakah yang memiliki bentuk terbaik dan layak untuk dipasarkan?FORMULATanggapan Rasa

Sangat baikBaikKurang baikTidak baik

Formula I

Formula II

Formula III

Formula IV

Formula V

Dari kelima formula, manakah yang memiliki warna terbaik sebelum dilarutkan dan sesudah dilarutkan?FORMULATanggapan Rasa

Sangat baikBaikKurang baikTidak baik

Formula I

Formula II

Formula III

Formula IV

Formula V

Lampiran 4. Data Hasil Perhitungan Tanggapan Rasa effervescentDari 20 responden yang terpilih untuk memberikan penilaian terhadap rasa tablet effervescent kulit manggis adalah sebagai berikut:Tanggapan RasaF1(responden)F II(responden)F III(responden)F IV(responden)F V(responden)

Sangat manis51100

Manis139710

Kurang mnis210111914

Hambar0-106

Formula I ada 5 responden yang memilih manis, 13 responden memilih sangat manis, dan 2 responden memilih kurang manis, maka dapat dihitung prosentasenya: Formula I:Sangat manis: Manis :Kurang manis:

Data Formula yang Dapat Diterima RespondenIIIIIIIVV

Formula yang dapat diterima004511

Presentase responden (%)00202555

Contoh perhitungan presentase responden formula 5:

=

Lampiran 5. Perhitungan asam basa Dibuat 500 tablet dengan berat 300 mg tiap tablet effervescent1. Perhitungan asam dan basa untuk setiap formula.Asam yang digunakan adalah asam sitrat dan asam tartrat serta bagian basa digunakan natrium bikarbonat. Berikut adalah reaksi asam sitrat dan asam tartrat dengan natrium bikarbonat:H3C6H5O7.H2O + 3NaHCO3 Na3C6H5O7 + 4H2O + 3CO2asam sitrat + Na-bikarbonat Na-sitrat + air + C. dioksidaH2C4H4O6 +2NaHCO3 Na2C4H4O6 +2H2O + 2CO2asam tartarat + Na-bikarbonat Na-tartat + air + C.dioksida .berdasarkan reaksi diatas, dapat diketahui bahwa untuk menetralkan 1 mol asam sitrat dibutuhkan 3 mol natrium bikarbonat. Serta untuk menetralkan 1 mol asam tartrat dibutuhkan 2 mol natrium bikarbonat. Maka perbandinganya adalah:a). asam sitratJika 2 gram asam sitrat (BM 210) bereaksi dengan 2,4 gram natrium bikarbonat (BM 84) dengan perhitungan: x = 2,4

Jika 2 gram asam tartrat (BM 150) bereaksi dengan 2,24 gram natrium bikarbonat (BM 84) dengan pehitungan: x = 2,24maka dapat disimpulkan bahwa natrium bikarbonat yang dibutuhkan untuk bereaksi dengan 2 gram asam sitrat dan 2 gram asam tartrat adalah 4,64 dengan perhitungan:2,4 gram + 2,24 gram = 4,64 gram natrium bikarbonat.Maka perbandingan asam sitrat : asam tartrat : natrium bikarbonat adalah 2:2:4,64Untuk berat total asam- basa tablet effervescent 2 : 2 : 4,64 = 8,64 = 9 gramFormula I Asam sitrat= 800 mgAsam tartrat= -Na. Bikarbonat= 800 mgFormula IIAsam sitrat= 3/9 x 1600 mg = 533,34Asam tartrat= 1,5/9 x 1600 mg = 266,67Na. Bikarbonat= 4,5/9 x 1600 mg = 800 mgFormula IIIAsam sitrat= 2,25/9 x 1600 mg = 400 mgAsam tartrat= 2,25/9 x 1600 mg = 400 mgNa. Bikarbonat= 4,5/9 x 1600 mg = 800 mgFormula IVAsam sitrat= 1,5/9 x 1600 mg = 266,67Asam tartrat= 3/9 x 1600 mg = 533,34Na. Bikarbonat= 4,5/9 x 1600 mg = 800 mgFormula VAsam sitrat= -Asam tartrat= 800 mgNa. Bikarbonat= 800 mg

Lampiran 6. Perhitungan aktivitas antioksidan kontrol positif (vitamin E) dan sediaan tablet effervescenta.Aktivitas antioksidan control positif vitamin E1. AbsorbansiKontrol (DPPH): 1,264Kontrol positif (vitamin E):a. Orientasi : 0,187b. Replikasi 1: 0,173c. Replikasi 2: 0,126d. Replikasi 3: 0,094e. Replikasi 4: 0,142f. Replikasi 5: 0,1872. Perhitungan aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah manggisa. Data 1 (0,278)% aktivitas antioksidan = x 100% = 75,49%b. Data 2 (0,284)% aktivitas antioksidan = x 100% = 74,98%c. Data 3 (0,187)% aktivitas antioksidan = x 100% = 76,37%Rata-rata= 75,60%SD= 0,581

b. Aktivitas antioksidan sediaan tablet effervescentformula 1DPPH : 0,592Basis:0,303Effervescent 1: 0,155Effervescent 2: 0,137Effervescent 3: 0,136

Perhitungan aktivitas antioksidan basis% aktivitas antioksidan = x 100% = 48,81%Effervescent 1% aktivitas antioksidan = x 100% = 78,54%Effervescent 2% aktivitas antioksidan = x 100% = 76,85%Effervescent 3% aktivitas antioksidan = x 100% = 77,02%

Rata-rata replikasi= 77,47%formula 2DPPH : 0,592Basis:0,365Effervescent 1: 0,195Effervescent 2: 0,198Effervescent 3: 0,202Perhitungan aktivitas antioksidan basis% aktivitas antioksidan = x 100% = 38,34%Effervescent 1% aktivitas antioksidan = x 100% = 67,06%Effervescent 2% aktivitas antioksidan = x 100% = 66,55%Effervescent 3% aktivitas antioksidan = x 100% = 65,87%

Rata-rata = 66,4formula 3DPPH : 0,592Basis:0,374Effervescent 1: 0,211Effervescent 2: 0,204Effervescent 3: 0,212Perhitungan aktivitas antioksidan basis% aktivitas antioksidan = x 100% = 36,82%Effervescent 1% aktivitas antioksidan = x 100% = 64,35%Effervescent 2% aktivitas antioksidan = x 100% = 65,54%Effervescent 3% aktivitas antioksidan = x 100% = 64,18%

Rata-rata = 64,69%formula 4DPPH : 0,592Basis:0,417Effervescent 1: 0,247Effervescent 2: 0,251Effervescent 3: 0,250Perhitungan aktivitas antioksidan basis% aktivitas antioksidan = x 100% = 29,56%Effervescent 1% aktivitas antioksidan = x 100% = 58,27%Effervescent 2% aktivitas antioksidan = x 100% = 57,60%Effervescent 3% aktivitas antioksidan = x 100% = 57,77%

Rata-rata = 57,88%formula 5DPPH : 0,592Basis:0,511Effervescent 1: 0,285Effervescent 2: 0,277Effervescent 3: 0,278Perhitungan aktivitas antioksidan basis% aktivitas antioksidan = x 100% = 13,68%Effervescent 1% aktivitas antioksidan = x 100% = 51,85%Effervescent 2% aktivitas antioksidan = x 100% = 53,20%Effervescent 3% aktivitas antioksidan = x 100% = 53,04%

Rata-rata = 52,70%

Lampiran 7. Hasil uji waktu alir granulReplikasiWaktu alir granul (detik)

Formula IFormula IIFormula IIIFormuala IVFormula V

17.127.116.987.007.10

27.147.137.107.117.12

37.127.117.107.117.10

Rata-rata7. 127.127.067.077.10

SD0.010.010.060.060.01

Lampiran 8. Hasil uji sifat fisik tablet effervescent1. Hasil uji keseragaman bobot tabletreplikasiKeseragamn bobot tablet effervescent dalam gram

F IF IIF IIIF IVF V

13.003.053.132.903.00

23.102.952.893.053.00

32.982.952.982.902.98

43.122.893.003.003.11

53.003.013.002.992.99

62.992.992.973.112.99

72.893.003.003.002.99

83.122.893.123.103.12

93.133.103.003.003.00

103.002.903.003.003.00

112.992.993.103.102.99

122.983.002.992.983.00

133.003.003.003.003.00

142.992.992.982.993.10

153.112.053.123.113.11

163.002.902.983.002.99

173.002.903.003.003.00

183.103.103.103.103.10

192.982.983.003.003.00

203.003.003.003.003.00

Rata-rata3.022.983.013.013.02

SD0.060.060.060.050.04

RSD2.082.081.991.981.62

1. Formula 1Bobot rata-rata 20 tablet = 3.02 g Untuk penyimpangan 5% =Jadi berat tablet =3.02 g 0.15 g =(2.87 3.17) g Untuk penyimpangan 10% =Jadi berat tablet =3.02 g 0.30 g =(2.72 3.32) g

2. Formula 2Bobot rata-rata 20 tablet = 2.98 g

Untuk penyimpangan 5% =Jadi berat tablet =2.98 g 0.14 g =(2.84 3.12) g Untuk penyimpangan 10% =Jadi berat tablet =2.98 g 0.29 g =(2.69 3.27) g

3. Formula 3Bobot rata-rata 20 tablet = 3.01 g Untuk penyimpangan 5% =Jadi berat tablet =3.01 g 0.15 g =(2.86 3.16) g Untuk penyimpangan 10% =Jadi berat tablet =3.01 g 0.30 g =(2.71 3.31) g

4. Formula 4Bobot rata-rata 20 tablet = 3.01 g Untuk penyimpangan 5% =Jadi berat tablet =3.01 g 0.15 g =(2.86 3.16) g Untuk penyimpangan 10% =Jadi berat tablet =3.01 g 0.30 g =(2.71 3.31) g

5. Formula 5Bobot rata-rata 20 tablet = 3.02 g Untuk penyimpangan 5% =Jadi berat tablet =3.01 g 0.15 g =(2.87 3.17) g Untuk penyimpangan 10% =Jadi berat tablet =3.02 g 0.30 g =(2.72 3.32) g

2. Uji kekerasan tablet replikasiKekerasan tablet effervescent

Formula IFormula IIFormula IIIFormula IVFormula V

R15.15.67.15.54.1

R25.25.57.35.34.1

R35.25.47.25.54.3

R45.35.47.35.44.2

R55.25.47.15.44.2

Rata-rata5.15.47.15.44.1

SD0.040.080.080.070.07

RSD (%)0.961641.251.371.80

3. Uji kerapuhan tabletreplikasiKerapuhan tablet

Formula 1Formula 2Formula 3Formula 4Formua 5

R13.547.357.7710.2410.41

R23.658.028.599.1810.42

R33.668.147.719.2010.44

Rata3.617.568.029.5410.41

SD0.060.420.490.600.01

RSD (%)1.414.235.005.180.14

4. Uji waktu melarut tabletReplikasi Waktu larut tablet effervescent pada suhu air 100C dalam menit

F IF IIF IIIF IVF V

12.452.422.392.272.13

22.432.402.392.262.16

32.402.392.372.302.13

42.432.402.402.302.13

52.452.422.392.292.14

Rata-rata2.432.402.382.282.13

Replikasi Waktu larut tablet effervescent pada suhu air 270C dalam menit

F IF IIF IIIF IVF V

11.251.120.830.820.66

21.321.100.850.800.65

31.301.130.860.790.66

41.241.150.850.800.70

51.281.180.850.820.66

Rata-rata1.271.140.840.800.66

ReplikasiWaktu larut tablet effervescent pada suhu air 600C dalam menit

F IF IIF IIIF IVF V

10.980.950.510.510.38

20.950.950.550.490.33

30.930.930.510.510.40

40.900.930.510.480.41

50.950.930.510.510.38

Rata-rata0.940.930.510.500.38

Lampiran 9. Hasil uji statistik anovaa.Uji waktu alir granul OnewayANOVA

Waktualirgranul

Sum of SquaresdfMean SquareFSig.

Between Groups.0094.0021.260.348

Within Groups.01810.002

Total.02714

b.Uji kekerasan tablet effervescentOnewayANOVA

Kekerasan

Sum of SquaresdfMean SquareFSig.

Between Groups23.97645.994907.621.000

Within Groups.13220.007

Total24.10824

Post Hoc TestsMultiple Comparisons

KekerasanLSD

(I) formula(J) formulaMean Difference (I-J)Std. ErrorSig.95% Confidence Interval

Lower BoundUpper Bound

12-.26000*.05140.000-.3672-.1528

3-2.01800*.05140.000-2.1252-1.9108

4-.23400*.05140.000-.3412-.1268

51.02200*.05140.000.91481.1292

c.Uji kerapuhan tablet effervescentOnewayANOVA

Kerapuhan

Sum of SquaresdfMean SquareFSig.

Between Groups82.267420.567129.312.000

Within Groups1.59010.159

Total83.85714

Post Hoc TestsMultiple Comparisons

KerapuhanLSD

(I) formula(J) formulaMean Difference (I-J)Std. ErrorSig.95% Confidence Interval

Lower BoundUpper Bound

121.51667*.32562.001.79112.2422

35.92333*.32562.0005.19786.6489

41.70333*.32562.000.97782.4289

5-.88333*.32562.022-1.6089-.1578

d.Uji keseragaman bobot tablet effervescentOnewayANOVA

Keseragamanbobot

Sum of SquaresdfMean SquareFSig.

Between Groups.0354.0091.873.122

Within Groups.44895.005

Total.48499

e.Uji waktu larut tablet effervescent1. Waktu larut tablet effervescent pada suhu 100COnewayANOVA

waktularut10

Sum of SquaresdfMean SquareFSig.

Between Groups.2754.069234.116.000

Within Groups.00620.000

Total.28124

Post Hoc TestsMultiple Comparisons

Waktularut10LSD

(I) formula(J) formulaMean Difference (I-J)Std. ErrorSig.95% Confidence Interval

Lower BoundUpper Bound

12.15000*.01084.000.1274.1726

3.28800*.01084.000.2654.3106

4.05400*.01084.000.0314.0766

5.02800*.01084.018.0054.0506

3. Waktu larut tablet effervescent pada suhu 270COnewayANOVA

waktularut27

Sum of SquaresdfMean SquareFSig.

Between Groups1.1434.286460.765.000

Within Groups.01220.001

Total1.15524

Post Hoc TestsMultiple Comparisons

waktularut27LSD

(I) formula(J) formulaMean Difference (I-J)Std. ErrorSig.95% Confidence Interval

Lower BoundUpper Bound

12.14200*.01575.000.1092.1748

3.61000*.01575.000.5772.6428

4.43200*.01575.000.3992.4648

5.30800*.01575.000.2752.3408

3. Waktu larut tablet effervescent pada suhu 600COnewayANOVA

waktularut60

Sum of SquaresdfMean SquareFSig.

Between Groups1.3824.346623.700.000

Within Groups.01120.001

Total1.39324

Post Hoc TestsMultiple Comparisons

waktularut60LSD

(I) formula(J) formulaMean Difference (I-J)Std. ErrorSig.95% Confidence Interval

Lower BoundUpper Bound

12-.00400.01489.791-.0351.0271

3.55400*.01489.000.5229.5851

4.43600*.01489.000.4049.4671

5.41400*.01489.000.3829.4451