Anj

20

description

THT

Transcript of Anj

Page 1: Anj
Page 2: Anj

Tumor jinak yg berasal dari dinding nasofaring Tumor tumbuh ekspansif ke sekitarnya,

progresif, mudah berdarah perdarahan hebat dari hidung dan mulut

Page 3: Anj

- Tumor di nasofaring Tumor di nasofaring histopatologis histopatologis jinak, klinis ganas jinak, klinis ganas

- Tumor dg banyak pembuluh darah Tumor dg banyak pembuluh darah berukuran besar spt kapiler, berukuran besar spt kapiler, hiperplasi endotel & stroma, tanpa hiperplasi endotel & stroma, tanpa tunika muskularistunika muskularis

Page 4: Anj

ANJ cenderung tumbuh & ekspansi keluar nasofaring Anterior ke rongga hidung,

sinus maksila & etmoid, rongga orbita

Inferior tumor menekan palatum mole (“bombans’), ke meso/orofaring ( obstruksi jln napas atas)

Page 5: Anj

Superior ke intra kranial yaitu: - ke sinus sfenoid, lalu ke fosa pituitari, menekan sinus kavernosus - ke fosa kranii anterior (melalui lamina kribrosa) ▪ Lateral ke fosa infra temporalis

Page 6: Anj

Vaskularisasi tumor terut. dr cab a. maksilaris interna

& a. faringealis asenden MakroskopisMakroskopis

Tumor berbentuk oval/bulat, berlobus-lobus, kadang bertangkai

Konsistensi padat kenyal, diliputi mukosa

Warna kemerahan, atau merah-ungu Berbatas jelas

Page 7: Anj

Histopatologi Histopatologi tumor t.d. stroma dgn sel2 fibroblas

& sejumlah serat2 kolagen, ditemukan banyak pembuluh darah seperti kapiler berukuran besar tanpa tunika muskularis

Gejala utama epistaksis profus

Page 8: Anj

Laki >>> wanita usia 10 -17 th (pubertas, dekade 2) jarang > 25 th

- bertambahnya usia (> 20-25 th) tumor mengecil (teoritis)

Page 9: Anj

EtiologiEtiologi◦ Belum pasti◦ Teori:Teori jaringan tempat asal tumor

Pertumbuhan abnormal jar. paraganglionik di sktr bag. akhir a. maksilaris interna (nutrisi utama)

Pertumbuhan jar. fibrokartilago embrionik & korpus sfenoid yg tjd sblm wkt osifikasi tlg kepala

Page 10: Anj

Periostium ventral ddg posterior nasofaring tdk bisa mjd tlg yg semestinya tjd hipertrofi jaringan akibat peningkatan hormon pertumbuhan

Pertumbuhan fasia basalis yg terbentuk dr pertemuan aponeurosis faringeal & fasia bukofaringeal dekat dasar tlg kepala

Page 11: Anj

Teori HormonalGangguan keseimbangan hormon

androgen & estrogen

Pemberian estrogen menurunkan ukuran tumor & mengurangi kecenderungan perdarahan

Pemberian testosteron meningkatkan ukuran tumor

Page 12: Anj

Lokasi atap nasofaring (plg sering), grs tengah atau dinding lateral nasofaring

◦ Tumor tumbuh relatif cepat memenuhi nasofaring ke struktur sekitar

Anamnesis o Hidung buntu (uni/bilateral)o Epistaksis berulang, profus (bisa sampai

anemi) oSakit kepala (o.k. blokade sinus paranasalis

vacum sinus headache)oHidung / wajah membengkak

10-18%

Page 13: Anj

Pemeriksaan KlinisPemeriksaan Klinis

R.A. massa kemerahan / ungu di hidung RP massa di nasofaring Tumor ekspansi ke sekitarnya : - mesofaring massa di mesofaring, palatum mole

“bombans” - rongga orbita protopsis (10-15%) - sinus maksila maksila

membengkak - fosa pterigopalatina mass di pipi

(infratemporal) - intra kranial (sefalgi)

Page 14: Anj

Foto plain : Waters, skull AP/Lat, basis kranii

Arteriografi

CT Scan / MRI dengan kontras

Page 15: Anj

Laki2, usia pubertas (10 – 17/24 th) Ax : hidung buntu, epistaksis berulang & profus Pem. klinis : tumor nasofaring dgn permukaan licin,

warna kemerahan / ungu Radiologis (CT Scan / MRI) massa tumor di

nasofaring (ekstensi ke sekitarnya)

Page 16: Anj

1. Koanal polip: permukaan rata, mengkilap, udematus, kepucatan, konsistensi lunak

2. Adenoid: permukaan ireguler, lokalisasi di tengah, tdk mudah berdarah

3. Tumor ganas nasofaring: umur 30-50 th, ada gejala lokal/metastase tumor, KU makin menurun, PA : ganas

4. Fibroma nasofaring (tipe biasa): semua umur, ♂ & ♀, tdd jar. ikat pdt / banyak pemb. drh yg dilapisi tunika muskularis → pdrh relatif mudah dihentikan

Page 17: Anj

Staging ANJStaging ANJ Menurut Session (1981), di revisi Radkowski Menurut Session (1981), di revisi Radkowski

(1996) :(1996) :◦Std I : tumor terbatas di nasofaring◦Std II: tumor meluas ke rongga hidung

&/ sinus sfenoid◦Std III: tumor meluas ke sinus maksila, etmoid, fosa pterigomaksila, fosa infratemporal, orbita

◦Std IV : tumor meluas ke intrakranial

Page 18: Anj

Staging ANJStaging ANJ Menurut Fish (1983), direvisi oleh Andrews Menurut Fish (1983), direvisi oleh Andrews

(1989):(1989):◦ Std Ia : tumor terbatas di nasofaring &/ kavum nasi◦ Std Ib : perluasan kedalam satu/lbh sinus paranasal◦ Std IIa: perluasan minimal kedalam fosa pterigomaksila◦ Std IIb: ke fosa pterigomaksila disertai

penekanan ke depan dinding posterior antrum sinus maksila, ekstensi ke atas erosi tlg orbita

◦ Std IIc: perluasan ke fosa pterigomaksila ◦ Std III: perluasan ke intrakranial

Page 19: Anj

TERAPI TERAPI 1.1. Operasi Operasi (treatment of choice)(treatment of choice) - Std Ia : transpalatal

- Std Ib, IIa : transpalatal ± RL- Std IIb: RL diperluas dg membelah bibir atas- Std IIc: RL diperluas membelah bibir atas +

maksilektomi posterior & medial ± embolisasi / ligasi A.Karotis ekst. pra bedah

2.2. Radiasi & / hormonRadiasi & / hormon untuk tumor sgt besar, masuk rongga tengkorak (Std III), tumor residif (kecil)

Hormon estrogen : Dietil-stilbestrol (5 mg/hari, selama 2-3 bln) Folliculin (estrogen sintetis) Tujuan : sklerosis p.d. & fibrosis tumor

mengecil

Page 20: Anj

Stadium dini, belum masuk rongga tengkorak → baik (pasca operasi jarang residif)

Stadium lanjut (perluasan ke rongga tengkorak) jelek