anion

38
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi untuk membentuk materi yang di temukan sehari- hari. Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktuk, sifat, perubahan serta energi yang menyertai perebuhan suatu materi. Secara umum kimia terdiri dari : 1. Kimia anorganik (umum), pelajaran tetntang unsure- unsur keculi karbon serta ikatannya. 2. Kimia organic, pelajaran tentang ususnan karbon dan ikata-ikatannya yang sangat banyak jumlah dan macamnya.

description

anion

Transcript of anion

Page 1: anion

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi dan sifat

zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau

transformasi serta interaksi untuk membentuk materi yang di temukan

sehari- hari. Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan,

struktuk, sifat, perubahan serta energi yang menyertai perebuhan suatu

materi.

Secara umum kimia terdiri dari :

1. Kimia anorganik (umum), pelajaran tetntang unsure-unsur keculi

karbon serta ikatannya.

2. Kimia organic, pelajaran tentang ususnan karbon dan ikata-ikatannya

yang sangat banyak jumlah dan macamnya.

3. Kimia analitik, pelajaran tentang analisa kimia baiok secara kuantittatif

maupun kualitatif.

4. Biokimia, pengetahuan tentang zat yang terdapat pada makhluk hidup

dan proses-proses yang terjadi.

Page 2: anion

5. Kimia fisik, berhubungan dengan perkembangan dari aspek-aspek tiori

didalm ilmu kimia, untuk memperoleh pengertia-pengertian, banyak di

pergunakan segi fisika.

Analisis kuantitafi adalah indetifikasi kimia terhadap suatu sampel

untuk mengetahui jumlah atau kadar dari suatu sampel, sedangkan

analisis kulitatif adalah idetifikasi senyawa kimia atau sampel untuk

mengetahui jenis atau sampel.

Adapun yang termaksud dalam analisis kualitatif adalah anion adan

katiaon. Anoion adalah ion yang bermuatan negative, sedangkan kation

adalah ion yang bermuatan positif.

Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui anion

kolongan I – V dari suatu zat atau sampel.

Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan anion

kolongan I – V dari suatu zat atau sampel.

Prinsip dari percobaan ini adalah berdasarkan penambahan pereaksi

pada suatu sample kolongan anion I-V dalam tabung reaksi, kemudian

diamati adanya endapan serta perubahan warna, dilanjutkan dengan

pemanasan jika dianggap perlu.

Page 3: anion

BAB II

TINJAUN PUSTAKA

A. Teori umum

Analisa kualitatif berkaitan dengan identifikasi zat-zat kiamia, baik

unsur atau senyawa dalam suatu samel. Metode analisis kualitatatif dapat

dilakukan dengan cara konfesional sampai menggunakan instrument

khusus.

Analisis kualitatif dibagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Analisa pendahuluan bertujuan untuk perkirakan dan memeberi arah

sehingga memeperoleh gambaran terhadap contoh yang akan diteliti,

analisis pendahuluan meliputi:

a. Organoleptik ( menggunakan panca indra), yang dianalisis

biasanya berupa bentuk, warna dan bau

b. Pemanasan dengan tabung pijar.

c. Reaksi nyala ( flame test), dilakukan dengan menggunkan gawat Pt

atau NiCr.

2. Analisis anion

Setelah mempunyai gambaran atau pemikiran awal maka

langsung didentifikasi dengan cara tube test, dengan mengahsilkan

reaksi yang khas.

Page 4: anion

Dalam bidang analisis farmasi idetifikasi bahan baku yang

digunakan sebagai bahan obat atau bahan bantu tidak begitu banyak

dilakukan. Yang banyak dilakukan adalah idetifikasi anion atau kation

yang merupakan bagian bahan obat, bahan baku,bahan bantu dan

sediaan obat atau anailis anion atau kation jika berada sebagai

pencemar.

Anion dikolompokkan menjadi beberapa kelas anatara lain :

1. Anion sederhana

Contoh : O2-, F-, CN-, I-, Cl- , Br-.

2. Anion Okso diskret

Contoh : NO3- , SO4

2-, CO32-, NO2-

3. Anion polimer okso

Contoh : silikat, borat, atau fosfat terkondensasi

4. Anion kompleks halide dan kompleks anion yang berbasis bongat

Contoh : TaF6,oksalat

Reaksi dalam anion ini akan lebih dipelajari secara sistematis untuk

memudahkan reaksi dari asam-asam organik tertentu dikelompokkan

bersama – sama.Hal ini meliputi asetat,formiat, oksalat, sitrat, salisilat,

dan benzoat.

Analisi kualitatif menggunakan dua macam uji yaitu reaksi kering

dan reaksi basah .Reaksi kering dapat di gunakan pada zat padat dan

Page 5: anion

reaksi basah untuk zat dalam larutan . Kebanyakan reaksi kering yang di

uraikan di gunakan untuk analisis semimikro dengan hanya modifikasi

kecil.

Untuk uji reaksi kering metode yang sering di lakukan adalah :

1. Reaksi nyala dengan kawat nikrom

Sedikit zat di larutkan dalam HCl P .Di atas kaca arloji kemudian di

celupkan ke dalam ,kawat nikrom yang bermata kecil yang telah bersih

kemudian di bakar di atas nyala oksidasi.

2. Reaksi nyala beilstein

Kawat tembaga yang telag berisi di pijarkan di atas nyala oksidasi

sampai nyala hijau hilang.apabila ada halogen maka nyala yang terjadi

berwarna hijau.

3. Reaksi nyala untuk borat

Dengan cawan porselin sedikit zat padat di tambahkan asam sulfat

pekat dan beberapa tetes menthol, kemudian di nyalakan di tempat

gelap .apabila ada borat dan timbul warna hijau.

Metode untuk mendeteksi anion memang tidak sistematik seperti

yang di gunakan untuk kation.Namun skema klasifikasi pada anion

bukanlah skema yang kaku karena beberapa anion termasuk dalam lebih

dari satu golongan.

Page 6: anion

Reaksi kering adalah reaksi uji tanpa melarutkan sampel reaksi ini

terdapat beberapa macam jenis antara lain:

1. Uji manik fosfat

Di gunakan dalam mikroskomik ,natrium hydrogen fosfat

tetrahidrat ,manik tembus cahaya tak berwarna mengandung natrium

metafosfat.

2. Uji nyala

Bagian terpanas nyala adalah pada zona pelelehan yang terletak pada

kira-kira sepertiga ketinggian nyala ,daerah ini di manfaatkan untuk

mengujin kepadatan kelelehan zat dan juga melengkapi dalam

pengujian keatsirian relatif dan zat-zat atau campuran zat.

3. Uji spektroskopik

Untuk memisahkan cahaya atau rona-rona komponennya dan

mengidentifikasi anion yang ada oleh perangkat rona yang khas.

4. Pemanasan

Yaitu teknik dengan cara zat di simpan dalam sebuah tabung

pengapian yang di buat dari pipa kaca lunak dan di panasi dalam

sebuah nyala Bunsen .Mula-mula dengan lambat dan kemudian

dengan lebih kuat .

Page 7: anion

5. Uji pipa tiup

Suatu nyala mengoksidasi di peroleh dengan memegang mulut pipa

dengan pipa itu kira-kira sepertiga kedalam nyala dan meniup dengan

lebih kuat dalam arah sejajar dengan puncak pembakar.

Secara umum ,cara penggolongan anion adalah pemishan anion

berdasarkan kelarutan garam-garam perak ,garam-garam kalsium ,barium

dan seng.Selain itu ,menurut Bunsen penggolongan anion dari sifat

kelarutan garam perak dan garam barium ,warna,kelarutan garam alkali

dan kemudahan mengguapnya. Menurut gilreath menggolongkan anion

berdasarkan pada kelarutan garam-garam Ca, Ba, Cd, dan

Ag.SEdangkan vogel menggolongkan anion berdasarkan pada proses

identifikasi dengan asam dan identifikasi berdasarkan reaksi dalam

larutan

Pada umumnya anion-anion dapat di golongkan sebagai berikut :

1. Golongan I (golongan sulfat)=SO42+ ,CO3

2+ ,Cr2O42- ,AsO4

3-

,AsO33-,PO4

3-,SO32-, BO3

3-. Anion golongan ini mengendap dengan Ba2+

dalam suasana basa

2. Golongan II (golongan halida)=Cl-, Br-, S2-. Anion golongan ini

mengendap dengan Ag+ dalam larutan asam (HNO3)

Page 8: anion

3. Golongan III (golongan nitrat )=NO3-, NO2

-, CH3COO-

B. URAIAN BAHAN

1. Aquadest ( FI Edisi III ,hal 96 )

Nama Resmi : AQUA DESTILATA

Nama Lain : Air suling

Rumus kima : H2O

Berat Molekul : 18,02

Pemerian : Cairan jernih ,tidak berwarna,tidak berbau,tidak

berasa.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

2. Asam Sulfat ( FI Edisi III ,hal 58 )

Nama resmi : ACIDUM SULFARIUM

Nama lain : Asam sulfat

Rumus kimia : H2SO4

Berat molekul : 98,07

Pemerian : Cairan kental seperti minyak,korosif,tidak

berwarna jika di tambahkan ke dalam air

menimbulkan panas.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

3. Asam Klorida ( FI Edisi III ,hal 53 )

Nama resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM

Page 9: anion

Nama lain : Asam klorida

Rumus kimia : HCl

Berat molekul : 36,46

Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasap, bau

merangsang, jika diencerkan dalam 2 bagian air

asap dan bau hilang.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Khasiat : Zat tambahan

4. Barium klorida ( FI Edisi III ,hal 656 )

Nama resmi : BARII CHLORIDUM

Nama Lain : Barium klorida

Rumus kimia` : BaCl2

Pemerian : Hablur ,tidak berwarna

Kelarutan : Larut dalam 5 bagian air

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

5. Besi (II) Sulfat ( FI Edisi III ,hal 254 )

Nama resmi : FERROSI SULFAS

Nama lain : Besi (II) sulfat

Rumus kimia : FeSO4

Berat molekul : 151,90

Page 10: anion

Pemerian : Serbuk,putih keabuan rasa logam ,sepat

Kelarutan : Perlahan-lahan larut hampir sempurna dalam air

bebas karbondioksida P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Khasiat : Anemia defisiensi besi

6. Magnesium Sulfat ( FI Edisi III hal 854 )

Nama resmi : MAGNESII SULFAS

Nama lain : Magnesium sulfat, garam inggris

Rumus kimia : MgSO4

Berat molekul : 246,47

Pemberian : Hablur, tidak berwarna, tidak berbau, rasa

dingin,asin,dan pahit, Dalam udara kering dan

panas merapuh.

Kelarutan : larut dalam 1,5 bagian air, agak sukar larut

dalam etanol (95 %)P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Khasiat : Laksativum, Antikonvulsan

7. Amonium Klorida ( FI Edisi III, Hal 87)

Nama resmi : AMMONII CHALORIDUM

Nama lain : Ammonium klorida, Salmiat

Page 11: anion

Rumus kimia : NH4Cl

Berat molekul : 53,49

Pemberian : Serbuk putih atau hablur, putih tidak berbau.

Kelarutan : Mudah larut dalam air dan gliserol P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Khasiat : Ekspetoran

Dosis Maksimum: sehari 8 g

8. Perak Nitrat ( FI Edisi III ,hal 97 )

Nama resmi : ARGENTI NITRAS

Nama lain : Perak Nitrat

Rumus kimia : AgNO3

Berat molekul : 169,87

Pemerian : Hablur Transparan atau serbuk hablur berwarna

putih, tidak berbau, menjadi gelap jika terkena

cahaya.

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, larut dalam

etanol(95%)P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Khasiat : Antiseptikum ekstern, Kostikum.

9. Raksa (II) Klorida ( FI Edisi III, Hal 387 )

Nama resmi : HYDRAREYRI BICHLORIDUM

Page 12: anion

Nama lain : Raksa (II) Klorida, Sublimat

Rumus kimia : HgCl2

Berat molekul : 271,52

Pemberian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih,

tidak berbau, berat.

Kelarutan : Larut dalam 15 bagian air, dalam 2,1 bagian air

mendididh, dalam etanol.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Kasiat : Antiseptikum Ekstern

10. Timbal (II) Nitrat ( FI Edisi III, Hal 733)

Nama resmi : PLUMBI (II) NITRAT

Nama lain : Timbal (II) Nitrat

Rumus kimia : Pb(No3)2

Pemberian : Hablur tidak berwarna, atau putih, atau serbuk

hablur putih.

Kelarutan : Larut dalam air, larutan jernih dan tidak

berwarna.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

11. Timbal (II) Asetat ( FI Edisi III, Hal 733)

Nama resmi : PLUMBI ACETAS

Nama lain : Timbal (II) Asetat

Page 13: anion

Rumus kimia : Pb (CH3COO)2

Berat molekul : 325,28

Pemberian : Trisma monoklik, kecil, tembus cahaya,atau

massa hablur, berat, putih, bau asetat.

Kelarutan : Larut dala 2 bagian air, dan dalam 63 bagian

etanol (95%)P., sangat mudah larut dalam

gliserol P.

Penyimpana : Dalam wadah tertutup rapat.

Khasiat : Abstringen

Page 14: anion

BAB III

DESAIN PRAKTIKUM

A. Alat

Alat – alat yang digunakan

1. Bantalan

2. Gegep

3. Gelas kimia

4. Korek api

5. Lab halus

6. Masker

7. Pipet tetes

8. Rak tabung

9. Sendok tanduk

10.Spiritus

11.Tabung reaksi

12.Tissu roll

B. Bahan

Bahan – bahan yang digunakan

Page 15: anion

1. Aquadest

2. Larutan BaCl2 , HCl, HgCl2, AgNo3, MgNo3, Pb(CH3COO)2, HgNo3,

PbNo3, Pb(NO3)2, NH4Cl, MgSO4, FeSO4, H2SO4

3. Anion gol I : Cl-, Br-, I-, SCN-

4. Anion gol II : CH3COO-, S2-, NO2-

5. Anion gol III : CO32-, HCO3

-,, C2O42-

6. Anoin gol IV : PO43-, As2O4

2-, CrO42-, SO4

2-

7. Anion gol V : MnO4-, NO3

-

C. Cara kerja

1. Pembuatan pereaksi

a. Bahan padat

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Ditimbang zat yang akan dibuat pereaksi

3. Dilarutkan zat tersebut dengan air suling dalam Erlenmeyer

4. Dimasukkan kedalam labu ukur dan cukupkan volumenya

denagn air suling hingga tanda, lalu kocok merata hingga

tercampur dengan baik

5. Dimasukkan kedalam botol dan beri etiket

b. Bahan cair

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Ditimbang volume zat yang akan diukur

Page 16: anion

3. Diukur volume zat tersebut dengan menggunakan gelas ukur

4. Dilarutkan zat tersebut dengan air suling dalam Erlenmeyer

5. Dimasukkan kedalam labu ukur dan dicukupkan volumenya

dengan aquadest hingga tanda, lalu dokocok merata hingga

tercampur dengan baik.

6. Dimasukkan kedalam botol lalu diberi etiket

2. Pembuatan larutan stok

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Diambil sedikit sampel lalau dimasukkan kedalam tabung reaksi

3. Ditambahkan aquadest secukupnya, lalu dikocok rata

4. Diberikan etiket

3. Uji penegasan

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Dimasukkan sedikit larutan stock atau sampel kedalam tabung

reaksi lalu ditambahkan denagan pereaksi

3. Jika terjadi endapan dilanjutkan dengan pemanasan

4. Diamati reaksi yang terjadi

5. Khusus untuk NO3-, NO2

-, menggunakan pereaksi HCl pekat dan

FeSO4

6. Jika terjadi endapan dilanjutkan dengan pemanasan

7. Diamati reaksi yang terjadi

Page 17: anion

BAB IV

HASIL PRAKTIKUM

A. Tabel pengamatan

1. Anion Golongan I

AgNO3 Pb(CH3COO)2 BaCL

Cl- ↓ putih Larut Tetap

AgNO3 NH4Cl BaCl

Br- ↓ Putih Tetap Tetap

AgNO3 Pb(CH3COO)2 HgCl

I- Putih susu ↓ Kuning Tetap

Pemanas

an

- Cincin kuning -

2. Anion golongan II

AgNO3 PbNO3 Pb(CH3COO)2

SCN- Tetap Putih Keruh Tetap

+

berlebih

- - Putih

Page 18: anion

HCl pekat + FeSO4

NO2- Kuning kecoklatan

+ Pemanasan Cincin kuning kecoklatan

3. Anion golongan III

HCl AgNO3 BaCl2

CO32- Tetap Coklat muda Keruh

HgCl2 MgSO4 H2SO4

HCO3- Tetap Tetap Tetap

4. Anion Golongan IV

AgNO3 BaCl2 MgNO3

PO43- ↓ Coklat Putih keruh Tetap

BaCl2 Pb(CH3COO)2 AgNO3

SO42- ↓ Putih ↓ Putih Jernih

Page 19: anion

5. Anion Golongan V

HCl Pekat + FeSO4

NO3- Coklat hitam

+ Pemanasan Cincin Coklat kehitaman

HCl BaCl2 AgNO3 Pb(NO3)2

S2O32- Putih keruh Bening Bening Bening

B. Reaksi – reaksi

1. Golongan I

- Cl-

Cl + AgNO3 → ↓ AgCl + NO3-

2Cl + Pb(H3COO)2 → PbCl2 + 2Ch3COO-

Cl- + BaCl2 → Tidak bereaksi

- Br-

Br- + AgNO3 → AgBr + NO3-

Br- + NH4Cl → Tidak bereaksi

Br- + BaCl2 →Tidak bereaksi

Page 20: anion

- I –

I - + AgNO3 → AgI + NO3-

2I - + Pb(CH3COO)2 → ↓ PbI2 + 2CH3COO-

I2 + HgCl →Tidak bereaksi

- SCN –

SCN - + AgNO3 →Tidak bereaksi

SCN - + Pb (NO3)2 → Pb (CN) + 2NO3 - + S+

SCN - + Pb(CH3COO)2 → Pb (CN)2 + 2CH3COO- + S+

2. Golongan II

NO2- + HCl → HNO3 + Cl –

HNO3 - + FeSO4 → [Fe,NO] SO4 + H+ +O2-

3. Golongan III

- CO32

CO32- + HCl →Tidak bereaksi

CO32- + AgNO3 → Ag2CO3 +NO3

-

CO32-+BaCl2→BaCO3+2Cl-

Page 21: anion

- HCO3-

HCO3-+HgCl2→Tidak bereaksi

HCO3-+MgSO4→Tidak bereaksi

HCO3-+H2SO4→Tidak bereaksi

4. Golongan IV

- PO43-

PO43-+AgNO3→↓Ag3PO4

PO43-+BaCl2→Ba3(PO4)2+2Cl-

PO43-+MgNo3→Tidak bereaksi

- SO42-

SO42-+BaCl2→↓BaSO4+2Cl-

SO42-+Pb(CH3COO)2→↓PbSO4+CH3COO-

SO42-+AgNO3→Tidak bereaksi

5. Golongan V

- NO3-

NO3-+HCl→HNO3+Cl-

2HNO3+FeSO4→Fe(NO3)2+H2SO4

Page 22: anion

- S2O32-

S2O32-+2HCl→S+SO2+H2O+2Cl-

S2O32-+BaCl2→Tidak bereaksi

S2O32-+AgNO3→Tidak bereaksi

S2O32-+Pb(NO3)2→Tidak bereaksi

Page 23: anion

BAB V

PEMBAHASAN

Dalam analisis kualitatif , terdapat 3 tahad dalam menentukan jenis

suatu zat `atau sampel yaitu :

1. Uji pendahuluan

Uji ini meliputi pemeriksaan ppendahuluan dengan uji kering,

pemeriksaan hasil-hasil yang mudah menguap.Uji pendahuluan terdiri dari

uji organoleptik yaitu bentuk,bau,rasa, dan warna serta kelarutannya.

2. Dugaan

3. Uji penegasan.

Uji ini seba akan terbentuk endapan putihgai penegasan dari

dugaanyang telah ada. Melelui ujiii dapat dibuktikan dengan adanya

perubahan yang terjadi pada sampel.

Berdasarkan pada percobaan penggolongan anion golongan I-V

akan dibahas dibawah ini mengenai uji penegasan dimana menjadi tolak

ukur pengamatan ada perubahan yang terjadi pada perubahan yang

terjadi pada sampel setelah ditambahkan pereksi.

Page 24: anion

Golongan I terdiri dari Cl-, Br-, I-, SCN-. Yang pertama adalah Cl-. Cl-

ditambah pereaksi AgNO3 akan terbentuk endapan putih. Lalu Cl- di

tanbahkan pb (CH3COOH) akan larut dalam sampel. Lalu Cl- di

tambahkan pereaksi BaCl2 tidak terjadi reaksi apapun.Yang kedua adalah

Br- . Br – ditambah pereaksi AgNO3 akan terbentuk endapan putih AgBr.

Lalu Br- ditambah pereaksi NH4Cl tidak terjadi reksi apapun. Hal yang

sma terjadi pada saat Br- ditambahkan pereaksi BaCl2 tidak terjadi reksi

apapun. Yang ketiga adalah I-. I- ditambahkan dengan pereaksi AgNO3

maka akan terjadi perubahan warna menjadi warna putih susu. Lalu I-

ditambahkan dengan Pb(CH3COO)2 maka akan terjadi endapan kuning

dilanjutkan dengan pemanasan maka akan terbentuk cincin kuning pada

sampel. Lalu I- ditambahkan dengan pereaksi HgCl2 tidak terjadi reaksi

apapun. Yang keempat adalah SCN-.SCN- ditambah dengan pereaksi

AgNO3 tidak terjadi reaksi apapun. Lalu ditambahkan Pb(NO3)2 maka akan

terlihat perubahan warna menjadi putih susu. Lalu SCN- ditambahkan

dengan pereaksi Pb(CH3COO)2 tidak terjadi reaksi apapun tetapi

dilanjutkan dengan pemanasan maka warna berubah menjadi warna

putih.

Golongan II terdiri dari NO2-. NO- ditambahkan dengan pereaksi

HCl maka akan terbentuk HNO3 kemudian ditambahkan lagi dengan

pereaksi FeSO4 maka akan terjadi perubahan warna menjadi warna

Page 25: anion

kuning kecoklatan. Setelah ini diadakan pemanasan maka didapatkan

hasil terbentuknya cincin kuning kecoklatan.

Golongan III terdiri dari CO32-, HCO3. CO3 ditambahkan dengan

pereaksi HCl tidak terjadi reaksi apapun. Lalu tidak CO32- ditambahkan

dengan pereaksi AgNO3 maka akan terjadi perubahan warna menjadi

warna coklat mudah. Lalu CO32- ditambahkan dengan pereaksi BaCl2

maka larutan itu berubah warna menjadi keruh. Yang kedua adalah HCO3.

HCO3 ditambahkan dengan pereaksi HgCl2 tidak terjadi reaksi apapun.

HCO3 ditambahkan dengan pereaksi MgSO4 tidak terjadi reaksi apapun.

Lalu HCO3 ditambahkan dengan pereaksi H2SO4 hasilnya juga tidak

terjadi reaksi apapun.

Golongan IV terdiri dari PO43- dan SO4. Yang pertama adalah PO4

3-.

PO43- ditambahkan pereaksi AgNO3 akan menhasilkan endapan coklat

Ag3PO4. Lalu PO43- ditambahkan dengan pereaksi BaCl2 akan terbentuk

perubahan warna menjadi putih keruh. Lalu PO43- ditambahkan dengan

pereaksi MgNO3 tidak terjadi reaksi apapun . Yang kedua adalah SO42-.

Lalu SO42- ditambahkan dengan pereaksi AgNO3 tidak terjadi reaksi

apapun. Lalu SO4 ditambahkan dengan pereaksi BaCl2 akan terbentuk

endapan putih BaSO4. Lalu SO42- ditambahkan dengan pereaksi

Pb(CH3COO)2 akan terbentuk endapan putih PbSO4.

Page 26: anion

Golongan V terdiri dari NO3 dan S2O32-. Yang pertama adalah

NO3-.NO3

- ditambahkan dengan pereaksi HCl akan membentuk HNO3 lalu

HNO3 ditambahkan dengan pereaksi FeSO4 akan terjadi perubahan warna

coklat hitam. Setelah ini dilanjutkan dengan pemanasan maka akan

terbentuk cincin coklat kehitaman. Yang kedua adalah S2O3. S2SO32-

ditambahkan dengan pereaksi HCl maka akan terjadi perubahan warna

menjadi putih keruh. Lalu S2O32- ditambahkan dengan BaCl2 tidak terjadi

reaksi apapun. Selain itu, jika ditambahkan dengan pereaksi AgNO3 dan

Pb(NO3)2 maka hasilnya akan tetap yaitu tidak terjadi reaksi apapun.

Page 27: anion

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bedasarkan hasil percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa

1. Anion golongan sulfat seperti SO42-, CO3

2-, Cr2O42-, AsO4

2-, AsO32-,

PO43-, SO32-, BO3-. Anion golongan ini mengendap dengan Ba2+ dalam

suasana basa.

2. Anion golongan Halida seperti Cl-, Br-, I-, SCN-. Anion golongan ini

mengendap dengan Ag8 dalam suasana asam seperti HNO3.

3. Anion golongan nitrat seperti NO3, NO2, CH3COO-. Semua garam

dalam golongan ini larut.

B. Saran

1. Asisten

Page 28: anion

Diharapkan pada saat praktikum , asisten lebih membimbing

praktikum agar praktikum dapat berjalan dengan baik dan praktikan

dapat mengerti tentang apa yang telah dipraktekan.

2. Laboratorium

Diharap alat-alat dan bahan-bahan yang gunakan dalam

praktikum dilengapi dan diganti bahan yang telah terkontaminasi oleh

zat lain dan alat yang tidak layak dipakai praktikum.

Page 29: anion

DAFTAR PUSTAKA

DIRJEN POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III . Depkes RI : Jakarta.

Haryadi. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Gramedia: Jakarta.

Pasirhanja. 2008. Identifikasi Anion. Diakses melalui internet dengan alamat

website www. Medicafarma. com.

Svehla,G. 1985.Vogel Bagian II. Kalman Media Pustaka: Jakarta.

Tim Dosen UIT. 2010. Penutun Praktikum Kimia Analisis. Universitas

Indonesia Timur : Makassar.