Angket

4
Menurut Suharsimi Arikunto (1998:141-142), Angket kelebihan dan kelemahan, antara lain: Kelebihan angket a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden c. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing- masing, dan menurut waktu senggang responden d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidk malu-malu menjawab e. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama Kelemahan angket a. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulangi diberikan kepadanya. b. Sering kali sukar dicari validitasnya. c. Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberi jawaban yang tidak betul atau tidak jujur. d. Seringkali tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos. e. Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama. Angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Pada umumnya tujuan penggunaan angket atau kuesioner dalam proses pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka. Angket sebagai alat

description

definisi angket

Transcript of Angket

Menurut Suharsimi Arikunto (1998:141-142), Angket kelebihan dan kelemahan, antara lain:Kelebihan angketa. Tidak memerlukan hadirnya penelitib. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak respondenc. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, dan menurut waktu senggang respondend. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidk malu-malu menjawabe. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar samaKelemahan angketa. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulangi diberikan kepadanya.b. Sering kali sukar dicari validitasnya.c. Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberi jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.d. Seringkali tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos.e. Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama.Angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Pada umumnya tujuan penggunaan angket atau kuesioner dalam prosespembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didiksebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka. Angket sebagai alat penilaian nontes dapat dilaksanakan secara langsung maupun secara tidaklangsung. Dilaksanakan secara langsung apabila angket itu diberikan kepada anak yang dinilaiatau dimintai keterangan sedangkan dilaksanakan secara tidak langsung apabila angket itudiberikan kepada orang untuk dimintai keterangan tentang keadaan orang lain. Misalnya diberikan kepada orangtuanya, atau diberikan kepada temannya. Angket adalah daftar pertanyaan yang terbagi dalam beberapa kategori. Dari segi yangmemberikan jawaban, angket dibagi menjadi angket langsung dan angket tidak langsung. Angket langsung adalah angket yang dijawab langsung oleh orang yang diminta jawabannya. Sedangkan angket tidak langsung dijawab oleh secara tidak langsung oleh orang yang dekat dan mengetahui si penjawab seperti contoh, apabila yang hendak dimintai jawaban adalahseseorang yang buta huruf maka dapat dibantu oleh anak, tetangga, atau anggota keluarganya. Dan bila ditinjau dari segi cara menjawab maka angket terbagi menjadi angket tertutup danangket terbuka. Angket tertututp adalah daftar pertanyaan yang memiliki dua atau lebihjawaban dan si penjawab hanya memberikan tanda silang (X) atau cek () pada awaban yangia anggap sesuai. Sedangkan angket terbuka adalah daftar pertanyaan dimana si penjawab (Arifin, 2011)Diperkenankan memberikan jawaban dan pendapatnya secara terperinci sesuai dengan apayang ia ketahui.Ditinjau dari strukturnya, angket dapat dibagi menadi 2 macam, yaitu angket berstuktur danangket tidak berstuktur. Angket berstuktur adalah angket yang bersifat tegas, jelas, dengan model pertanyan yang terbatas, singkat dan membutuhkan jawaban tegas dan terbatas pula.Sedangkan angket tidak berstruktur adalah angket yang membutuhkan jawaban uraianpanjang, dari anak, dan bebas. Yang biasanya anak dituntut untuk memberi penjelasan-penjelasan, alasan-alasan terbuka. Angket sebagai alat penilaian terhadap sikap tingkah laku, bakat, kemampuan, minat anak,mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan (Arifin, 2011).

Zainal Arifin. 2011. Evaluasi pembelajaran. Bandung: Rosdakarya

Standar WHOIMT = Berat badan (kg) Tinggi badan (m) X Tinggi badan (m)

Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan FAO/WHO, yang membedakan batas ambang laki-laki dan perempuan. Batas ambang normal untuk laki-laki adalah 20,1 25,0 dan untuk perempuan adalah 18,7 23,8. Untuk kepentingan pemantauan dan tingkat defisiensi energi ataupun tingkat kegemukan, lebih lanjut FAO/WHO menyarankan menggunakan satu ambang batas antara laki laki dan perempuan. Ketentuan yang digunakan adalah menggunakan ambang batas laki laki untuk kategori kurus tingkat berat dan menggunakan ambang batas pada perempuan untuk kategori gemuk tingkat berat (Supariasa, 2001). Untuk kepentingan orang Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi berdasarkan pengalaman klinis dan hasil penelitian di beberapa negara berkembang. Sehingga diambil kesimpulan ambang batas IMT untuk orang Indonesia adalah,KategoriIMT

KurusKekurangan berat badan tingkat berat< 17,0

Kekurangan berat badan tingkat ringan17,0 18,5

Normal

>18,5 25,0

GemukKelebihan berat badan tingkat ringan>25,0 27,0

Kelebihan berat badan tingkat berat>27,0

Sumber : Depkes, 1994. Pedoman praktis status gizi orang dewasaKategori Indeks Massa Tubuh (IMT)(IMT) IMT KATEGORI

< 18,5 Berat badan kurang

18,5 22,9 Berat badan normal

23,0 Kelebihan berat badan

23,0 24,9 Beresiko menjadi obes

25,0 29.9 Obes I

30,0 Obes II

Sumber : Centre for Obesity Research and Education 2007Supariasa, dkk. 2001. Penilaian Status Gizi. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Depkes RI. 1994. Standar Peralatan, Ruang, dan Tenaga Rumah Sakit. Dirjen Yanmed. JakartaArikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT. RinekaCipta. Jakarta. Centre for Obesity Research and Education, 2007. Body Mass Index: BMI Calculator. Didapat dari: http://www.core.monash.org/bmi.html. Diakses pada tanggal 13 Juni 2015