Angin,Awan,Hujan,Gejala Optik

8
Petir atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan biasanya disebut kilat yang beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar sering disebut Guruh . Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya . Petir merupakan gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kapasitor raksasa, dimana lempeng pertama adalah awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi (dianggap netral). Seperti yang sudah diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy storage). Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud), dimana salah satu awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif. Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan , karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif , maka petir juga bisa terjadi Mengapa langit berwarna biru? Saat cuaca cerah di siang hari, kita akan lihat langit berwarna biru. Namun pada sore hari, langit akan berwarna kuning kemerahan. Mungkin banyak dari kita yang belum mengetahui penyebabnya. Penyebab warna langit ternyata tidak lepas dari pengaruh atmosfir bumi kita ini. Molekul-molekul gas seperti nitrogen, oksigen, argon dan uap air menyebabkan cahaya matahari yang terdiri dari variasi panjang geleombang terabsorbsi. Cahaya yang terabsorbsi ini akan teradiasikan sehingga menghasilkan spektrum warna. Walaupun seluruh panjang gelombang dari cahaya matahari ini terabsorsi, namun warna biru yang memiliki panjang gelombang yang rendah akan terabsorsi lebih banyak dibandingkan warna merah sehingga warna biru ini dominan terlihat oleh mata. Proses ini dinamakan Rayleigh scattering.

Transcript of Angin,Awan,Hujan,Gejala Optik

Page 1: Angin,Awan,Hujan,Gejala Optik

Petir atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan biasanya disebut kilat yang beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar sering disebut Guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya.

Petir merupakan gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kapasitor raksasa, dimana lempeng pertama adalah awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi (dianggap netral). Seperti yang sudah diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy storage). Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud), dimana salah satu awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif.

Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi

Mengapa langit berwarna biru?

Saat cuaca cerah di siang hari, kita akan lihat langit berwarna biru. Namun pada sore hari, langit akan berwarna kuning kemerahan. Mungkin banyak dari kita yang belum mengetahui penyebabnya.

Penyebab warna langit ternyata tidak lepas dari pengaruh atmosfir bumi kita ini. Molekul-molekul gas seperti  nitrogen, oksigen, argon dan uap air menyebabkan cahaya matahari yang terdiri dari variasi panjang geleombang terabsorbsi. Cahaya yang terabsorbsi ini akan teradiasikan sehingga menghasilkan spektrum warna. Walaupun seluruh panjang gelombang dari cahaya matahari ini terabsorsi, namun warna biru yang memiliki panjang gelombang yang rendah akan terabsorsi lebih banyak dibandingkan warna merah sehingga warna biru ini dominan terlihat oleh mata. Proses ini dinamakan Rayleigh scattering.

Rayleigh menjelaskan bahwa cahaya yang memiliki panjang gelombang lebih kecil akan memiliki intensitas perpendaran yang lebih besar. Karena warna biru memiliki penjang gelombang yang kecil sehingga warna biru akan dominan di langit. Selain itu, perpendaran warna ini juga dipengaruhi oleh jarak sumber cahaya dengan pengamat sehingga pada saat sunset, jarak sumber cahaya akan lebih jauh dan menyebabkan perpendaran efek Rayleigh scattering oleh warna biru ini berkurang. Proses ini dapat terlihat jelas saat matahari terbenam, dimana warna merah akan dominan di garis horizon.

Kenapa warna langit biru..???by Rama Maulana on 08:17 PM, 14-Jun-11

Page 2: Angin,Awan,Hujan,Gejala Optik

Pernah kah kita berpikir dalam hati kita kenapa langit itu warna nya biru ? kenapa tidak hijau,kuning,merah ataupun warna lain nya. sunguh unik alam ini diciptakan bukan ? Cahaya merupakan salah satu bentuk tenaga cahaya matahari yang di pancarkan itu kelihatan nya putih tetapi sebenarnya ia merupakan gabungan warna-warna lain seperti merah,jingga,kuning,hijau,biru dan violet anda boleh memperhatikan nya pada kejadian ada nya pelangi yang mana ia mengandung kesemua warna-warna ini langit yang kita pandang setiap harinya itu mengandung udara dan udara itu sendiri nya menandung beberapa jenis molekul gas nya mengandung beberapa lagi campuran kabut dan sebagainya cahaya kepada beberapa arah setengah warna seperti jingga dan kuning akan bergerak terus sahaja,manakala warna biru pula akan memantulkan kesemua arah dengan ini caha warna biru akan bertebaran ke seluruh ruang udara di langit jadi anda melihat langit, cahaya biru ini akan sampai kemata anda dan langit akan kelihatan berwarna tah sakitu kenapa langit itu berwarna biru mudah2 bermanfaat terimakasih...

ALASAN LANGIT BIRU

Saat cuaca cerah di siang hari, kita akan lihat langit berwarna biru. Namun pada sore hari, langit akan berwarna kuning kemerahan. Mungkin banyak dari kita yang belum mengetahui penyebabnya.

Penyebab warna langit ternyata tidak lepas dari pengaruh atmosfer bumi kita ini. Molekul-molekul gas seperti nitrogen, oksigen, argon dan uap air menyebabkan cahaya matahari yang terdiri dari variasi panjang geleombang terabsorbsi. Cahaya yang terabsorbsi ini akan teradiasikan sehingga menghasilkan spektrum warna. Walaupun seluruh panjang gelombang dari cahaya matahari ini terabsorsi, namun warna biru yang memiliki panjang gelombang yang rendah akan terabsorsi lebih banyak dibandingkan warna merah sehingga warna biru ini dominan terlihat oleh mata. Proses ini dinamakan Rayleigh scattering.

Rayleigh menjelaskan bahwa cahaya yang memiliki panjang gelombang lebih kecil akan memiliki intensitas perpendaran yang lebih besar. Karena warna biru memiliki penjang gelombang yang kecil sehingga warna biru akan dominan di langit. Selain itu, perpendaran warna ini juga dipengaruhi oleh jarak sumber cahaya dengan pengamat sehingga pada saat sunset, jarak sumber cahaya akan lebih jauh dan menyebabkan perpendaran efek Rayleigh scattering oleh warna biru ini berkurang. Proses ini dapat terlihat jelas saat matahari terbenam, dimana warna merah akan dominan di garis horizon.

PERUBAHAN WARNA PADA LANGIT

Warna merah-biru-merah pada langit di subuh-siang-maghrib Matahari memancarkan cahaya pada semua spektrum, salah satunya adalah pada spektrum cahaya tampak. Cahaya tampak (visible light) ini terlihat oleh mata kita dalam warna putih, namun sebenarnya terdiri dari berbagai komponen warna – tergantung panjang gelombang (λ) dari cahaya

Page 3: Angin,Awan,Hujan,Gejala Optik

tersebut). Mari kita kategorikan warna-warna ini berdasarkan λ-nya, rendah (berarti frekuensi tinggi) dan tinggi (berarti frekuensi rendah). Cahaya ungu, biru, dan hijau masuk kategori λ rendah; cahaya kuning, orange, dan merah masuk kategori λ tinggi.

Saat cahaya Matahari memasuki atmosfer Bumi, cahaya tersebut akan berinteraksi2 dengan partikel-partikel udara. Partikel di udara, terutama lapisan atas yang tentu saja dijumpai cahaya pertama kali, didominasi oleh Oksigen (O) dan Nitrogen (N). Interaksi antara cahaya dan materi melibatkan tiga fenomena: absorbsi (penyerapan), transmisi (penerusan), dan refleksi (pemantulan) – ini adalah tiga dari tujuh sifat cahaya sebagai partikel dan gelombang.

Partikel O dan N sangat efektif berinteraksi dengan cahaya λ rendah dan melewatkan cahaya λ yang lebih tinggi. Pada kasus seberkas cahaya Matahari, partikel O dan N cendrung menyerap warna ungu terlebih dahulu, kemudian biru, kemudian hijau, dan seterusnya tergantung berapa banyak interaksi yang terjadi3. Karena itu jarak tempuh berkas cahaya tersebut mulai dari pertama kali berinteraksi sampai ke mata kita sangat menentukan warna langit yang terlihat oleh mata kita.

Langit subuh dan maghrib berwarna merah

Jarak Matahari dan seorang pengamat di permukaan Bumi pada waktu subuh dan maghrib lebih jauh daripada pada waktu siang – seperti terlihat pada ilustrasi Gambar 1. Karena jarak yang jauh, satu per satu cahaya di mulai dari λ terendah diserap oleh partikel O dan N. Dimulai dari ungu, kemudian biru, kemudian hijau, dan seterusnya sampai menyisakan warna merah – cahaya tampak dengan λ tertinggi yang bisa dideteksi mata kita. Inilah yang menyebabkan langit bewarna merah pada waktu subuh dan maghrib.

 Langit siang berwarna biru

Sementara itu pada waktu siang, jarak antara Matahari dan sang pengamat lebih pendek. Sehingga partikel O dan N hanya sempat menyerap warna ungu dan meneruskan warna lainnya. Tapi tunggu dulu, ini saja belum cukup menjelaskan kenapa langit berwarna biru. Karena selain biru, warna-warna dengan λ lebih besar dari biru pun diteruskan oleh partikel O dan N, lantas kenapa kita tidak melihat langit berwarna-warni?

Di sini rada rumit, setidak-tidaknya bagi saya, karena kita harus memahami cara kerja mata kita4. Retina kita punya sel rod dan cone5 yang berfungsi menerima warna. Sel rod sekitar 100 kali lebih sensitif daripada sel cone. Sel rod memiliki 1 pigmen warna (monokromatik), sedangkan sel cone memiliki tiga pigmen warna (daerah λ biru (S), hijau (M), dan merah (L). Sensitivitas mata terhadap warna dapat dilihat pada Gambar 2. 

Jika mata kita menerima cahaya monokromatik biru (λ ~ 430 nm), maka cahaya ini tidak hanya merangsang pigmen S, tapi juga M dan L. Respons terbesar akan diberikan pigmen S, kemudian L, dan terakhir M. Kombinasi respons ini oleh mata kita ditafsikan sebagai berwarna biru. Tapi sinar Matahari bukanlah monokromatik. Kombinasi semua warna hasil interaksi sinar Matahari dengan partikel O dan N (pada waktu siang), setelah merangsang sel rod dan cone, akan ditafsirkan sebagai warna biru. Inilah yang menyebabkan langit bewarna biru pada waktu siang.

Langit kita memang ajaib. Malam berwarna hitam, pagi berwarna merah, siang menjadi biru, petang memerah lagi, dan akhirnya kembali hitam. Hitamnya langit di malam hari sudah pernah kita bahas, dan ternyata bukan masalah yang sepele. Birunya langit sepertinya gampang, ternyata melibatkan mekanisme “ilusi” mata – percayakah bahwa sesungguhnya warna biru langit itu hanya karena keterbatasan mata kita?

 MACAM-MACAM ANGIN Pengertian AnginAngin yaitu udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara(tekanan tinggi ke tekanan rendah) di sekitarnya. Angin merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang tinggi.

Sifat Angin

Page 4: Angin,Awan,Hujan,Gejala Optik

Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin disekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Diatas tanah udara menjadi penas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi.

Terjadinya AnginAngin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut.

Alat-alat untuk mengukur angin antara lain:1. Anemometer, adalah alat yang mengukur kecepatan angin.2. Wind vane, adalah alat untuk mengetahui arah angin.3. Windsock, adalah alat untuk mengetahui arah angin dan memperkirakan besar kecepatan angin. Yang biasanya banyaditemukan di bandara – bandara.

Jenis AnginAngin secara umum diklasifikasikan menjadi 2 yaitu angin lokal dan angin musim.* Angin lokal 3 macam yaitu :1. Angin darat dan angin laut Angin ini terjadi di daerah pantai.angin laut terjadi pada siang hari daratan lebih cepat menerima panas dibandingkan dengan lautan. Angin bertiup dari laut ke darat. Sebaliknya, angin darat terjadu pada malam hari daratan lebih cepat melepaskan panas dibandingkan dengan lautan. Daratan bertekanan maksimum dan lautan bertekanan minimum. Angin bertiup dari darat ke laut.

2. Angin lembah dan angin gunungPada siang hari udara yang seolah-olah terkurung pada dasar lembah lebih cepat panas dibandingkan dengan udara di puncak gunung yang lebih terbuka (bebas), maka udara mengalir dari lembah ke puncak gunung menjadi angin lembah. Sebaliknya pada malam hari udara mengalir dari gunung ke lembah menjadi angin gunung.

3. Angin Jatuh yang sifatnya kering dan panasAngin Fohn atau Angin jatuh ialah angin jatuh bersifatnya kering dan panas terdapat di lereng pegunungan Alpine. Sejenis angin ini banyak terdapat di Indonesia dengan nama angin Bahorok (Deli), angin Kumbang (Cirebon), angin Gending di Pasuruan (Jawa Timur), dan Angin Brubu di Sulawesi Selatan).

* Angin musim ada 5 macam yaitu :1. Angin PassatAngin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). Terdiri dari Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara dan Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan.Di sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karena temperatur di daerah tropis selalu tinggi, maka massa udara tersebut dipaksa naik secara vertikal (konveksi). Daerah pertemuan kedua angin passat tersebut dinamakan Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT ditandai dengan temperatur yang selalu tinggi. Akibat kenaikan massa udara ini, wilayah DKAT terbebas dari adanya angin topan. Akibatnya daerah ini dinamakan daerah doldrum (wilayah tenang).

2. Angin Anti PassatUdara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropik merupakan angin Anti Passat. Di belahan bumi Utara disebut Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi Selatan disebut Angin Anti Passat Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 20o - 30o LU dan LS, angin anti passat kembali turun secara vertikal sebagai angin yang kering. Angin kering ini menyerap uap air di udara dan permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di muka bumi, misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara (Afrika), dan gurun di Australia.

Di daerah Subtropik (30o – 40o LU/LS) terdapat daerah “teduh subtropik” yang udaranya tenang, turun dari atas, dan tidak ada angin. Sedangkan di daerah ekuator antara 10o LU – 10o LS terdapat juga daerah tenang yang disebut daerah “teduh ekuator” atau “daerah doldrum”

Page 5: Angin,Awan,Hujan,Gejala Optik

3. Angin BaratSebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropis Utara dan Selatan mengalir ke daerah sedang Utara dan daerah sedang Selatan sebagai angin Barat. Pengaruh angin Barat di belahan bumi Utara tidak begitu terasa karena hambatan dari benua. Di belahan bumi Selatan pengaruh angin Barat ini sangat besar, tertama pada daerah lintang 60o LS. Di sini bertiup angin Barat yang sangat kencang yang oleh pelaut-pelaut disebut roaring forties.

4. Angin TimurDi daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat daerah dengan tekanan udara maksimum. Dari daerah ini mengalirlah angin ke daerah minimum subpolar (60o LU/LS). Angin ini disebut angin Timur. Angin timur ini bersifat dingin karena berasal dari daerah kutub.

5. Angin Muson (Monsun)Angin muson adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Umumnya pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah. Pada bulan Oktober – April, matahari berada pada belahan langit Selatan, sehingga benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari dari benua Asia. Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan udara rendah (depresi) sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaan ini menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua Australia. Di Indonesia angin ini merupakan angin musim Timur Laut di belahan bumi Utara dan angin musim Barat di belahan bumi Selatan. Oleh karena angin ini melewati Samudra Pasifik dan Samudra Hindia maka banyak membawa uap air, sehingga pada umumnya di Indonesia terjadi musim penghujan.

Musim penghujan meliputi seluruh wilayah indonesia, hanya saja persebarannya tidak merata. makin ke timur curah hujan makin berkurang karena kandungan uap airnya makin sedikit.

Pada bulan April-Oktober, matahari berada di belahan langit utara, sehingga benua asi lebih panas daripada benua australia. Akibatnya, di asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan di australia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya angin dari australia menuju asi. Di indonesia terjadi angin musim timur di belahan bumi selatan dan angin musim barat daya di belahan bumi utara. Oleh kerena tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak banyak mengandung uap air oleh karena itu pada umumnya di indonesia terjadi musim kemarau, kecuali pantai barat sumatera, sulawesi tenggara, dan pantai selatan irian jaya. Antara kedua musim tersebut ada musim yang disebut musim pancaroba (peralihan), yaitu : Musim kemareng yang merupakan peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau, dan musim labuh yang merupakan peralihan musim kemarau ke musim penghujan. Adapun ciri-ciri musim pancaroba yaitu: Udara terasa panas, arah angin tidak teratur dan terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan lebat.Awan 1. Awan rendah ( Low )Stratokumulus, awan Nimbostratus dan awan Stratus masuk ke klasifikasi awan rendah, letaknya kurang dari 3000 m dari permukaan bumi. Awan stratokumulus kelihatan kasar, awan Nimbostratus warnanya gelap dan memiliki lapisan lapisan jelas, disebut juga awan hujan, sedangkan awan Stratus terletak di bagian langit rendah, tebal dan berwarna kelabu.2. Awan sederhana tinggi ( Mid high ) Yang masuk ke jenis awan Mid high itu awan Altokumulus dan awan Altostratus. Berada di ketinggian di antara 3000 m sampai dengan 6000 m, makanya disebut awan mid high, karena disebut tinggi gak kesampean tapi gak bisa juga disebut rendah, Awan Altokumulus cirinya berkepul-kepul, berlapis dan enggak rata, biasanya awan ini menandakan hari yang cerah, kalau awan Altostratus kelihatan lebih padat dan berwarna lebih gelap nampak seperti air.Awan tinggi ( High ) Tidak ada info yang spesifik mengenai ketinggian dari Awan tinggi ini, yang jelas pasti di langit yang tinggi, makanya namanya awan tinggi , yang termasuk awan tinggi diantaranya awan Sirus, awansirokumulus, dan awan sirostratus. Awan sirus berbentuk seperti kapas yang tipis dan lembut, menandakan cuaca yang lumayan cerah, awan sirokumulus nampak mirip dengan awan Altokumulus, namun kelihatan lebih rapat menyerupai sisik ikan, terakhir awan Sirostratus berwarna putih cerah, kelihatan memiliki texture yang tipis dan lembut3. Awan tinggi ke atas ( Up high ) Dari namanya saja kita sudah tahu bahwa kelompok awan ini terdapat di lapisan langit yang sangat tinggi sekitar 6 km hingga 9 km. Nah awan Kumulus dan awan Kumolonimbus lah yang termasuk ke kelompok ini. Awan kumulus sering kita lihat di langit, bentuknya paling familiar menyerupai kumpulan awan-awan yang lumayan besar, sedangkan awan Kumolonimbus menyerupai kumpulan awan yang sangat besar yang berwarna cerah dan gelap,

Page 6: Angin,Awan,Hujan,Gejala Optik

biasanya disebut juga awan badai, sebab awan ini bukan hanya membawa hujan, melainkan kilat dan petir jugaJenis jenis hujanHUJAN memang kadang ditunggu-tunggu tetapi tidak jarang pula diharapkan tidak turun sesering mungkin. Sebenarnya, kenapa air dari langit itu bisa turun ke bumi? Diketahui, hujan terjadi karena air laut mengalami evaporasi ke atmosfer karena panas sinar matahari. Evaporasi adalah proses penguapan dari tubuh-tubuh perairan. Angin yang bertiup membawa uap air laut ke arah daratan.

Pada ketinggian tertentu, uap air yang berasal dari evaporasi air laut, sungai, dan danau terkumpul makin banyak di udara. Pada saat tertentu uap air menjadi jenuh dan mengalami kondensasi hingga menciptakan hujan. Air hujan yang jatuh di daratan selanjutnya mengalir ke parit, selokan, sungai, danau, dan menuju ke laut lagi.

Namun, tidak semua air hujan sampai ke permukaan bumi karena sebagian menguap ketika jatuh melalui udara kering. Hujan jenis ini disebut sebagai virga.

Untuk kepentingan kajian atau praktis, hujan dibedakan menurut terjadinya, ukuran butirannya, atau curah hujannya. Jenis hujan berdasarkan terjadinya adalah sebagai berikut:

Hujan siklonal: hujan yang terjadi karena udara panas yang naik disertai dengan angin berputar. Hujan zenithal: hujan yang sering terjadi di daerah sekitar ekuator akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin Pasat Tenggara. Kemudian angin tersebut naik dan membentuk gumpalan-gumpalan awan di sekitar ekuator yang berakibat awan menjadi jenuh dan turunlah hujan.

Hujan orografis: hujan yang terjadi karena angin yang mengandung uap air yang bergerak horisontal. Angin tersebut naik menuju pegunungan, suhu udara menjadi dingin sehingga terjadi kondensasi. Terjadilah hujan di sekitar pegunungan.

Hujan frontal: hujan yang terjadi apabila massa udara yang dingin bertemu dengan massa udara yang panas. Tempat pertemuan antara kedua massa itu disebut bidang front. Karena lebih berat massa udara dingin lebih berada di bawah. Di sekitar bidang front inilah sering terjadi hujan lebat yang disebut hujan frontal.

Hujan muson: hujan yang terjadi karena Angin Musim (Angin Muson). Penyebab terjadinya Angin Muson adalah karena adanya pergerakan semu tahunan Matahari antara Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan. Di Indonesia, hujan muson terjadi bulan Oktober sampai April. Sementara di kawasan Asia Timur terjadi bulan Mei sampai Agustus. Siklus muson inilah yang menyebabkan adanya musim penghujan dan musim kemarau.

Sementara jenis hujan berdasarkan butirnya dibedakan menjadi empat yakni: Hujan gerimis: diameter butirannya kurang dari 0,5 mm Hujan salju: terdiri dari kristal-kristal es yang suhunya berada dibawah 0° Celsius Hujan batu es: curahan batu es yang turun dalam cuaca panas dari awan yang suhunya dibawah 0° Celsius Hujan deras:curahan air yang turun dari awan dengan suhu diatas 0° Celsius dengan diameter ±7 mm.

Sedangkan jenis hujan berdasarkan besarnya curah hujan adalah: hujan sedang: 20 – 50 mm per hari hujan lebat: 50-100 mm per hari hujan sangat lebat: di atas 100 mm per hari

GEJALA OPTIK DI ATMOSFERSetelah hujan turun biasanya terjadi gejala optic yang dapat dilihat di angkasa seperti pelangi, halo dan aurora.

1. PELANGIApabila setelah turun hujan, udara kembali cerah dan sinar matahari dapat sampai di permukaan bumi, sering kita lihat adanya pelangi, dengan berbagai busur warna di udara yang lebih kita kenal dengan sebutan MEJIKUHIBINIU yaitu: merah, jingga (orange), kuning, hijau, biru, nila (indigo) dan ungu (violet).Pelangi terjadi karena sinar matahari jatuh pada titik-titik air hujan, yang mengakibatkan berkas sinar matahari tersebut dibiaskan dan dipantulkan menjadi spectrum warna (spectrum radiasi) oleh titik air hujan.

Page 7: Angin,Awan,Hujan,Gejala Optik

2. HALOHalo adalah lingkaran sinar putih disekeliling bulan atau matahari, namun yang sering kita lihat adalah halo bulan karena pada waktu malam langit terihat gelap. Halo sangat jelas terlihat ketika bulan bersinar terang setelah sore herinya terjadi hujan.Halo terjadi karena sinar bulan menembus Kristal-kristal es yang terdapat pada awan yang tinggi (6.000 – 12.000 m diatas permukaan air laut) seperti awan Cirrus, Cirrostratus dan Cirrocumulus, sehingga sinar bulan dibiaskan oleh Kristal-kristal as tersebut.

3. AURORAYaitu cahaya yang bersinar pada malam hari di langit sekitar wilayah lingkaran kutub (cahaya kutub). Aurora yang bersinar di kutub utara dinamakan AURORA BOREALIS, sedangkan yang bersinar di kutub selatan dinamakan AURORA AUSTRALIS.Proses aurora terjadi di lapisan IONOSFERA (termosfera bagian bawah) sebagai akibat pengobaran (pemijaran) ion-ion yang bermuatan listrik oleh partikel-partikel radiasi matahari yang memiliki energy sangat tinggi, sehingga dari bumi tampak sebagai cahaya kutub.Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Studi tentang iklim dipelajari dalam meteorologi. Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan oleh letak geografis. Secara umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim tropis, lintang menengah dan lintang tinggi.