Anggota Kelompok :

Anisa Nur Aini

Ratih Cahyati

Muthia Dwi Juliana

M. Fajrin

WARGA :

Bagaimanakah perkembangan Sekolah Rumah Kerlip dan Sekolah Quryah Thayibah pada saat ini?

Apa yang dimaksud dengan keluarga dapat memilih untuk menjadi pasif atau aktif semu? Jika memilih menjadi pasif maka apa yang terjadi dan jika memilih menjadi aktif semu maka apa juga yang terjadi?

Mengapa peran keluarga/orang tua dikatakan aktif semu dalam pendidikan sekolah pasar modal?

Apa upaya sekolah alternatif Qaryah Thayyibah dan sekolah rumah 'KerLip' untuk melawan sekolah yang bercorak formalistik atau instrumentalistik?

Bagaimana peran Negara terhadap terbentukntya kerlip dan QT di era modern saat ini?

Banyaknya orangtua, tidak hanya bapak, namun ibu juga yang berkarier sehingga tidak memiliki waktu dengan anaknya. Apakah berarti keadaan sekarang mendukung untuk sekolah kerlip tidak perlu dikembangkan lagi? Bagaimana tindakan anda kelak selaku menteri pendidikan jika keadaan masih seperti sekarang (sekolah rumah memunculkan anak yg bekualitas,sedangkan sekolah formal mutunya perlu dipertanyakan) ?

NEGARA :

Antara sistem pendidikan sekola QT dan sekolah kerlip mana yang menurut kelompok Anda paling baik ? sertakan alasan, dan sistem nilai apa yang dapat di ambil dari sekolah kerlip dan Qt untuk di jadikan sistem pend. formal ?

Berdasarkan sebuah sumber yang saya lihat di Youtube, dalam proses belajar mengajar anak-anak QT belajar boleh sambil mengangkat kaki ke atas kursi dan dibebaskan. Bagaimana dengan moral anak-anak QT, jika melihat hal tersebut ?

sistem nilai apa yang dapat diambil dari sekolah KerLip dan QT untuk dijadikan sebagai pelengkap dari sistem pendidikan formal saat ini ( swasta ataupun negeri ) ?

PASAR :

adakah sisi negatif dari sekolah qaryah thayibah dan kerlip ? Sebagaimana telah dijelaskan bahwa 2 sekolah tersebut merupakan terobosan baru untuk menutupi sisi negatif yg dimiliki oleh sekolah swasta dan negeri

Sekolah QT adalah sekolah yang dimana tidak ada peran dari negara. Di QT anak didik dapat belajar sesuai minat dan mengatur jadwal belajar sendiri. Yang saya ingin tanyakan, bagaimana dengan lulusan

QT ini yang kita ketahui bersama jika lulusan sekolah di Indonesia membutuhkan ijazah untuk melanjutkan mencari pekerjaan dan eksis di Indonesia, bagaimana dengan lulusan sekolah QT sekarang?

Menurut Anda, bagaimana nasib lulusan dari sekolah Qaryah Tarbiyah dan KERLIP serta apakah dapat diterima/diakui di masyarakat?

bagaimana cara memperlihatkan keyakinan ideologi yang mendasari sekolah QT sendiri terhadap keluarga yang hidup di zaman serba canggih dan modern ini agar tidak ada lagi pola pikir yang mengatakan sekolah alternatif itu dipandang rendah dan kualitasnya lebih bagus dibandingkan sekolah formal yang didirikan oleh negara ?

Apakah ada bentuk komodifikasi yg terjadi pada sekolah QT dan rumah kerlip? Jika ada apa itu?