Anggaran-sektor-publik

37
PERTEMUAN 8 ANGGARAN SEKTOR PUBLIK disampaikan Oleh: Restu Agusti

Transcript of Anggaran-sektor-publik

Page 1: Anggaran-sektor-publik

PERTEMUAN 8

ANGGARAN SEKTOR

PUBLIK

PERTEMUAN 8

ANGGARAN SEKTOR

PUBLIKdisampaikan Oleh: Restu Agustidisampaikan Oleh: Restu Agusti

Page 2: Anggaran-sektor-publik

“Sebaik-baik kekayaan adalah kaya hati; Sebaik-baik bekal adalah takwa; Seburuk-buruk buta adalah buta hati; Sebesar-besar dosa adalah dusta; Sejelek-jelek usaha adalah memungut riba; Seburuk-buruk makanan adalah memakan harta anak yatim; Siapa memaafkan orang, maka dimaafkan oleh Allah, dan siapa mengampuni orang akan diampuni oleh Allah”(Abdullah ibnu Mas’ud)

“Awal fitnah itu karena hawa nafsu yang selalu dituruti, peraturan baru yang dibuat-buat, penyimpangan dari Kitabillah dan diskriminasi sekelompok manusia terhadap manusia lain di luar agama Allah”(Ali bin Abi Thalib r.a.)

TaushiyahTaushiyah

Page 3: Anggaran-sektor-publik

ANGGARAN

Rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang

diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya

dalam periode waktu tertentu

Page 4: Anggaran-sektor-publik

Pengertian Anggaran NegaraPengertian Anggaran Negara

Anggaran adalah: “suatu pernyataan tentang perkiraan pengeluaran dan penerimaan yang diharapkan akan terjadi dalam suatu periode di masa depan, serta data dari pengeluaran dan penerimaan yang sunggguh-sungguh terjadi di masa yang lalu. (John F. Due, 1975)

Anggaran negara adalah gambaran dari kebijaksanaan pemerintah yang dinyatakan dalam ukuran uang

Dari anggaran negara dapat diketahui realisasi pelaksanaan kebijaksanaan pemerintah di masa yang lalu

Melalui anggaran negara dapat diketahui tercapai atau tidaknya kebijaksanaan yang ditetapkan pemerintah di masa yang lalu

Page 5: Anggaran-sektor-publik

Kebutuhan dan kepentingan

rakyat banyak

Lingkungan AnggaranLingkungan Anggaran

Sistem pemerintahan

negara (kabinet presidensial)

Sistem administrasi

negara

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Presiden Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kabinet/Menteri Negara Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Page 6: Anggaran-sektor-publik

Alur Perencanaan dan Penganggaran

RPJM Daerah

RPJP Daerah

RKP RPJM

Nasional

RPJP Nasional

RKP Daerah

Renstra KL

Renja - KL

Renstra SKPD

Renja - SKPD

RAPBN

RAPBD

RKA-KL

RKA - SKPD

APBN

Rincian APBN

APBD

Rincian APBD

Diacu

PedomanDijabar-

kan Pedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Diperhatikan

Dijabar-kan

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Diacu

Diacu

Diserasikan melalui Musrenbang

UU SPPN UU KN

Pemerintah

PusatPem

erintah Daerah

Page 7: Anggaran-sektor-publik

Isi RPJM

RPJM NASIONAL Penjabaran visi, misi, program Presiden;Berpedoman pada RPJP Nasional

RPJM DAERAHPenjabaran visi, misi, program Kepala Daerah;Berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional

1. Strategi Pemb. Nasional2. Kebijakan Umum3. Kerangka Ekonomi Makro4. Program – program

– Kementerian, – Lintas kementerian/Lembaga, – Kewilayahan, dan – Lintas kewilayahan yang memuat kegiatan pokok dalam: Kerangka Regulasi Kerangka Anggaran

1. Strategi Pemb. Daerah2. Kebijakan Umum3. Arah Kebijakan Keuangan Daerah4. Program –program

– SKPD, – Lintas SKPD, – Kewilayahan, – Lintas kewilayahan yang memuat kegiatan pokok dalam: Kerangka Regulasi Kerangka Anggaran

Page 8: Anggaran-sektor-publik

Renstra - KL / SKPD

Renstra-KL Berpedoman pada RPJM Nasional

Renstra-SKPDBerpedoman pada RPJM Daerah

Isi:1. Visi-Misi2. Tujuan, Strategi, dan Kebijakan 3. Program-program4. Kegiatan Indikatif

Isi:1. Visi-Misi2. Tujuan, Strategi, dan Kebijakan 3. Program-program4. Kegiatan Indikatif

Page 9: Anggaran-sektor-publik

Fungsi RKP

• Menjadi acuan bagi seluruh komponen bangsa, karena memuat seluruh kebijakan publik;

• Menjadi pedoman dalam menyusun APBN/ APBD karena memuat arah kebijakan pembangunan nasional satu tahun; dan

• Menciptakan kepastian kebijakan, karena merupakan komitmen Pemerintah.

Page 10: Anggaran-sektor-publik

SINKRONISASI PENYUSUNAN RANCANGAN APBD (UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, UU 33/2004)

RenjaSKPD

RKPD

RPJMD

RenstraSKPD

KUA PPAS

PEDOMANPENYUSUNAN

RKA-SKPD

RAPERDAAPBD

TimAnggaran Pemda

RKA-SKPD

Dibahas bersama

DPRD

5 tahun

5 tahun

1 tahun

1 tahun

RKP

RPJM

NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN

KDH

Page 11: Anggaran-sektor-publik

Fungsi Anggaran Sektor Publik

Fungsi Anggaran Sektor Publik

Budget as a Planning Tool

Budget as a Control Tool

Budget as a Fiscal Tool

Budget as a Political Tool

Budget as a Coordination And Communication Tool

Budget as a Performance Measurement Tool

Budget as a Motivatioan Tool

Page 12: Anggaran-sektor-publik

Karakteristik Anggaran Sektor Publik

Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.

Anggaran umumnya mencakup jangka waktu tertentu, satu atau beberapa tahun.

Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajeman untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.

Usulan angggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari penyusunan anggaran.

Sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.

Page 13: Anggaran-sektor-publik

Prinsip Anggaran Sektor Publik

Prinsip Anggaran Sektor Publik

OtorisasiOtorisasi

Kompre-hensif

Kompre-hensif

Keutuhan anggaranKeutuhan anggaran

Nondis-cretionary Appropri-

ation

PeriodikPeriodik

AkuratAkurat

JelasJelasDiketahui

publikDiketahui

publik

Budget Principles

Page 14: Anggaran-sektor-publik

Prinsip Anggaran Sektor Publik Otorisasi oleh legislatif.

Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif terlebih dahulu sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.

Komprehensif. Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Oleh karena itu, adanya dana non budgetair pada dasarnya menyalahi prinsip anggaran yang bersifat komprehensif.

Keutuhan anggaran. Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana umum.

Nondiscretionary Appropriation. Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara ekonomis, efisien dan efektif.

Page 15: Anggaran-sektor-publik

Contd……………. Periodik.

Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, bisa bersifat tahunan maupun multi tahunan.

Akurat.

Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi, yang dapat dijadikan sebagai kantong-kantong pemborosan dan in efisiensi anggaran serta dapat mengakibatkan munculnya understimate pendapatan dan over estimate pengeluaran.

Jelas. Anggaran hendaknya sederhana, dapat difahami masyarakat dan tidak membingungkan.

Diketahui publik. Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.

Page 16: Anggaran-sektor-publik

Faktor Dominan Dalam Proses Penganggaran

Faktor Dominan Dalam Proses Penganggaran

Tujuan dan target yang hendak dicapai

Ketersediaan sumber daya (faktor-faktor produksi yang dimiliki pemerintah)

Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi anggaran, seperti: munculnya peraturan pemerintah yang baru, fluktuasi pasar, perubahan sosial dan politik, bencana alam, dan sebagainya

Page 17: Anggaran-sektor-publik

Tiga Pertimbangan Ekonomis Keterlibatan Pemerintah Dalam Pengadaan Barang Dan Jasa

Bagi Masyarakat

stabilisasi ekonomi

redistribusi pendapatan

alokasi sumber daya

Atas ketiga pertimbangan inilah anggaran diperlukan

untuk perencanaan dan pengendalian

Atas ketiga pertimbangan inilah anggaran diperlukan

untuk perencanaan dan pengendalian

Page 18: Anggaran-sektor-publik

Siklus Anggaran Siklus Anggaran

Tahap persiapan anggaran (preparation)

Tahap ratifikasi (approval/ratification)

Tahap implementasi (implementation)

Tahap pelaporan dan evaluasi (reporting & evaluation)

Page 19: Anggaran-sektor-publik

Bagan Arus Siklus Anggaran

Bagan Arus Siklus Anggaran

Persiapan Anggaran (Preparation)

Persiapan Anggaran (Preparation)

Ratifikasi (Approvalratification)

Ratifikasi (Approvalratification)

Pelaporan Dan Evaluasi (Reporting &

Evaluation)

Pelaporan Dan Evaluasi (Reporting &

Evaluation)

Pembukuan dan Perhitungan

Pembukuan dan Perhitungan

Pelaksanaan Belanja

Pelaksanaan Belanja

Penerimaan PendapatanPenerimaan Pendapatan

Penelaahan Otorisasi Kredit

Anggaran

Penelaahan Otorisasi Kredit

Anggaran

Implementasi (Implementation)Implementasi

(Implementation)

Page 20: Anggaran-sektor-publik

Jenis Anggaran

• Jenis Aktivitas• Anggaran Operasional

Kurun waktu 1 tahun• Anggaran Modal (Capital)

Rencana jangka panjang

Page 21: Anggaran-sektor-publik

Pendekatan Anggaran Sektor PublikPendekatan Anggaran Sektor Publik

Traditional Budget

Traditional Budget

New Public Management

New Public Management

IncrementalismIncrementalism

Line-itemLine-item

Planing Programming and Budgeting-system (PPBS)Planing Programming and Budgeting-system (PPBS)

Zero Based Budgeting (ZBB)

Zero Based Budgeting (ZBB)

Performance BudgetingPerformance Budgeting

Cara Penyusunan

Struktur & Susunan

Page 22: Anggaran-sektor-publik

Incrementalism BudgetIncrementalism BudgetPenekanan dan tujuan utama pendekatan tradisional adalah

pengawasan dan pertanggungjawaban yang sentralistik

Incrementalism; hanya memodifikasi jumlah rupiah pada item anggaran yang sudah ada berbasis data tahunan sebelumnya tanpa kajian

incrementalism cenderung menerima konsep harga pokok pelayanan historis (historic cost of service)

Tanpa memperhatikan pertanyaan seperti: Apakah pelayanan tertentu masih dibutuhkan/masih menjadi prioritas?

Apakah pelayanan yang diberikan telah terdistribusi secara adil & merata?

Apakah pelayanan diberikan secara ekonomis dan efisien?

Apakah pelayanan yang diberikan mempengaruhi pola kebutuhan publik?

Page 23: Anggaran-sektor-publik

Line-item BudgetLine-item Budget

Metode line-item budget tidak memungkinkan untuk menghilangkan item-item tertentu yang telah ada dalam struktur

anggaran meski secara riil item tersebut sudah tidak relevan

Tidak memungkinkan untuk dilakukan penilaian kinerja secara akurat

Satu-satunya tolok ukur yang dapat digunakan semata-mata pada ketaatan dalam menggunakan dana yang diusulkan.

Page 24: Anggaran-sektor-publik

Kelemahan Anggaran TradisionalKelemahan Anggaran Tradisional

Hubungan yang tidak memadai (terputus) antara anggaran tahunan dengan rencana pembangunan jangka panjang

Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tidak diteliti secara menyeluruh efektivitasnya

Lebih berorientasi pada input dari pada aoutput Sekat-sekat antar departemen yang kaku Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran

modal/investasi Anggaran tradisional bersifat tahunan Sentralisasi penyiapan anggaran Persetujuan anggaran yang terlambat Sistem informasi finansial yang tidak memadai

Page 25: Anggaran-sektor-publik

New Public Management New Public Management “Reinventing Government” (Osborne dan Gaebler, 1992):

Pemerintah katalis: fokus pada pemberian pengarahan bukan produksi pelayanan publik

Pemerintah milik masyarakat: memberdayakan masyarakat daripada melayani Pemerintah yang kompetitif: menyuntikkan semangat kompetisi dalam pemberian

pelayanan publik Pemerintah yang digerakkan oleh misi: mengubah organisasi yang digerakkan

oleh peraturan menjadi organisasi yang digerakan oleh misi Pemerintah yang berorientasi hasil: membiayai hasil bukan masukkan Pemerintah berorintasi pada pelanggan: memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan

birokrasi Pemerintah wirausaha: mampu menciptakan pendapatan dan tidak sekedar

membelanjakan Pemerintah antisipatif: berupaya mencegah daripada mengobati Pemerintah desentralisasi: dari hierarkhi menuju partisipatif dan tim kerja Pemerintah berorientasi pada (mekanisme) pasar: mengadakan perubahan

dengan mekanisme pasar (sistem insentif) dan bukan mekanisme administratif (sistem prosedur dan pemaksaan)

Page 26: Anggaran-sektor-publik

Karakteristik Umum Pendekatan NPM

Karakteristik Umum Pendekatan NPM

Komprehensif/komparatif

Terintegrasi dan lintas departemen

Proses pengambilan keputusan yang rasional

Berjangka panjang

Spesifikasi tujuan dan perangkingan prioritas

Analisis total cost dan benefit (termasuk opportunity cost)

Berorientasi input, output, dan outcome, bukan sekedar input

Adanya pengawasan kinerja

Page 27: Anggaran-sektor-publik

Perbandingan Anggaran Tradisional Dengan Anggaran Berbasis Pendekatan

NPM

Perbandingan Anggaran Tradisional Dengan Anggaran Berbasis Pendekatan

NPM Anggaran Tradisional New Public Management

Sentralisasi Desentralisasi & develoved management

Berorientasi pada input Berorientasi pada input, output dan outcome (value for money)

Tidak terkait dg. Perenc. jangka panjang Utuh dan komprehensif dengan perencanaan jangka panjang

Line-item dan incrementalism Berdasarkan sasaran kinerja

Batasan dept. yang kaku (rigid department) Lintas departemen (cross department)

Menggunakan aturan klasik: Zero-Base Budgeting, Planning, Vote Accounting Programming Budgeting System

Prinsip anggaran Bruto Sistematik dan rasional

Bersifat tahunan Bottom-up budgeting

Spesifik Komprehensif

Page 28: Anggaran-sektor-publik

Performance BudgetingPerformance Budgeting

Performance Budgeting

didasarkan pada Tujuan dan

Sasaran Kinerja

Performance Budgeting

didasarkan pada Tujuan dan

Sasaran Kinerja

Mengharuskan adanya Indikator Kinerja, Standar Kinerja, Standar Biaya dan Benchmark dari setiap jenis

pelayanan

Mengharuskan adanya Indikator Kinerja, Standar Kinerja, Standar Biaya dan Benchmark dari setiap jenis

pelayanan

Dasar HukumPP No. 58/2006

Permendagri 13/2006

Penilaian kinerja didasarkan pada

pelaksanaan value for money dan budget

effectively

Penilaian kinerja didasarkan pada

pelaksanaan value for money dan budget

effectively

Page 29: Anggaran-sektor-publik

Zero Based Budgeting Zero Based Budgeting

Konsep Zero Based Budgeting dapat menghilangkan incrementalism dan line-item karena anggaran diasumsikan mulai dari nol (zero-based).

Penyusunan anggaran yang bersifat incremental mendasarkan besarnya realisasi anggaran tahun ini untuk menetapkan anggaran tahun depan.

Penentuan anggaran didasarkan pada kebutuhan saat ini, bukan data tahun sebelumnya.

Dengan ZBB seolah-olah proses anggaran dimulai dari hal yang sama sekali baru.

Page 30: Anggaran-sektor-publik

Keunggulan Zero Based Budgeting

Keunggulan Zero Based Budgeting

Menghasilkan alokasi sumber daya secara lebih efisien

Fokus pada value for money

Memudahkan untuk mengidentifikasi terjadinya inefisiensi dan inefektivitas biaya

Meningkatkan pengetahuan dan motivasi staf dan manajer

Meningkatkan partisipasi manajemen level bawah dalam proses penyusunan anggaran

Sistematik untuk menggeser status quo dan mendorong organisasi untuk selalu menguji alternatif aktivitas dan pola perilaku biaya serta tingkat pengeluaran

Page 31: Anggaran-sektor-publik

Kelemahan Zero Based Budgeting

Kelemahan Zero Based Budgeting

Time consuming, teoritis dan tidak praktis

Cenderung menekankan manfaat jangka pendek

Implementasinya membutuhkan teknologi yang maju

Proses merangking dan mereview ribuan paket keputusan berpotensi mempengaruhi keputusan yang tidak objektif

Dibutuhkan staf yang memiliki keahlian yang mungkin tidak dimiliki organisasi

Memungkinkan munculnya kesan yang keliru bahwa semua paket keputusan harus masuk dalam anggaran

Menimbulkan masalah keperilakuan dalam organisasi

Page 32: Anggaran-sektor-publik

Planning, Programming, And Budgeting System (PPBS)

Planning, Programming, And Budgeting System (PPBS)

PPBS merupakan teknik penganggaran yang didasarkan pada teori sistem yang berorientasi pada output dan tujuan.

Sistem anggaran PPBS tidak mendasarkan pada struktur organisasi tradisional yang terdiri dari divisi-divisi, namun berdasarkan program.

PPBS ditujukan untuk membantu manajemen pemerintah dalam membuat keputusan alokasi sumber daya secara lebih baik, karena sumber daya yang dimiliki pemerintah terbatas, sementara tuntutan masyarakat tidak terbatas jumlahnya.

Page 33: Anggaran-sektor-publik

Karakteristik PPBS

Karakteristik PPBS

Berfokus pada tujuan dan aktivitas (program) untuk mencapai tujuan

Secara eksplisit menjelaskan implikasi terhadap tahun anggaran yang akan datang

Mempertimbangkan semua biaya yang terjadi

Dilakukan analisis secara sistematik atas berbagai alternatif program, yang meliputi:

(a) identifikasi tujuan

(b) identifikasi secara sistematik alternatif program

(c) estimasi biaya total dari masing-masing alternatif program

(d) estimasi manfaat (hasil) yang ingin diperoleh

Page 34: Anggaran-sektor-publik

Kelebihan PPBS

Kelebihan PPBS

Memudahkan dalam pendelegasian tanggung jawab dari manajemen puncak ke manajemen menengah

Dalam jangka panjang dapat mengurangi beban kerja

Memperbaiki kualitas pelayanan melalui pendekatan sadar biaya (cost-consciousness/cost awareness) dalam perencanaan program

Lintas departemen sehingga dapat meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan kerja sama antar departemen

Menghilangkan program yang overlapping atau bertentangan dengan pencapaian tujuan organisasi

Menggunakan teori marginal utility, sehingga mendorong alokasi sumber daya secara optimal.

Page 35: Anggaran-sektor-publik

Copyright by Ihyaul Ulum MD.

Kelemahan PPBS

Kelemahan PPBS

Membutuhkan sistem informasi yang canggih, ketersediaan data, adanya sistem pengukuran, dan staf yang memiliki kapabilitas tinggi

Membutuhkan biaya yang besar karena PPBS membutuhkan teknologi yang canggih

Sulit untuk diimplementasikan

Mengabaikan realitas politik dan realitas organisasi sebagai kumpulan manusia yang kompleks

Merupakan teknik anggaran yang statistically oriented.

Pengaplikasian PPBS menghadapi masalah teknis. Hal ini terkait dengan sifat program atau kegiatan yang lintas departemen sehingga menyulitkan dalam melakukan alokasi biaya. Sementara itu sistem akuntansi dibuat berdasarkan departemen, bukan program

Page 36: Anggaran-sektor-publik

Copyright by Ihyaul Ulum MD.

Proses Implementasi PPBSProses Implementasi PPBS

Menentukan tujuan umum organisasi dan tujuan unit organisasi dengan jelas

Mengidentifikasi program-program dan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Mengevaluasi berbagai alternatif program dengan menghitung cost-benefit dari masing-masing program

Pemilihan program yang memiliki manfaat besar dengan biaya yang kecil

Alokasi sumber daya ke masing-masing program yang disetujui

Page 37: Anggaran-sektor-publik

Contoh Aplikasi PPBS

• Tujuan umum

• Struktur program

• Kategori program

• Elemen program

Child & Fam

Care of

elderly

Handicappe

d

Residential

Home Meals

Medical

Support

Social Prog

Catering

Social Service