Ang Gw Tau Gas Nitrogen Keuntungannya Karena Sifat2 Gas Nitrogen Sebagai Berikut

download Ang Gw Tau Gas Nitrogen Keuntungannya Karena Sifat2 Gas Nitrogen Sebagai Berikut

of 13

Transcript of Ang Gw Tau Gas Nitrogen Keuntungannya Karena Sifat2 Gas Nitrogen Sebagai Berikut

ang gw tau Gas nitrogen keuntungannya karena sifat2 gas Nitrogen sebagai berikut: 1. massa nitrogen lebih ringan di banding udara biasa (ban terasa lebih enteng) 2. kandungan uap air lebih sedikit (velg ga gampang korosi) 3. koefisien muai lebih kecil dibanding udara biasa (tekanan ban akan tetap stabil dalam kondisi panas/dingin/kecepatan tinggi, beda dengan udara biasa yang gampang memuai pada saat panas dan susut pada saat dingin) Pemakaian gas Nitro memiliki beberapa kelebihan dibanding gas yg selama ini dipakai. Diantaranya, Gas Nitro. Ternyata memiliki ukuran molekul lebih besar dibanding Oksigen yg selama ini dipakai, itu berarti pada saat ban kita mengalami bocor alus (bocor gak jelas sobeknya) ternyata ban yg diisi gas biasa (Oksigen) lebih cepat habis. Kedua, gas Nitro daya muainya lebih lambat dibanding O2 (Oksigen). Setidaknya ini cukup membantu memberi rasa aman pada biker yg suka jalan di siang hari atau yg doyan jalan jauh (touring). Daya muai gas Nitro yg relatif lebih lambat dibanding Oksigen akan mempertahankan suhu ban agar tidak cepat panas. Pada umumnya panas di ban berasal dari aspal, panas ini merambat sampai ke ban dan gas yg ada di ban. Sering terjadinya pecah ban (khususnya pada mobil) salah satunya karena ban tidak kuat menahan panas (panas dari luar/aspal dan panas dari dalam ban itu sendiri). Dengan menggunakan gas Nitro diharapkan suhu ban tidak terlalu panas sehingga resiko pecah ban bisa ditekan. Hehehe... tapi jangan ngebayangin pake gas Nitro ban kita bakal adem terus, tetep aja bisa panas.. Ketiga, ternyata Oksigen lebih cepat berreaksi terhadap kawat/besi. Hal ini bisa dibuktikan pada ban yg tipis ampe keliatan serat kawatnya (Kalo ini sih empunya yg keterlaluan gak peratiin ban). Ban yg tipis dan terlihat kawatnya bila diisi Oksigen lebih berresiko, karna oksigen bila kimpoi dg kawat akan melahirkan karat. Lain halnya dengan penggunaan gas Nitro. (tp saya sendiri blm pernah membuktikan reaksi gas Nitro dg kawat ban)

Berikut ini info ketika tukang ban melakukan pengisian nitrgoen: 1. Kuras angin ban disertai dengan melepas pentil. 2. Setelah terbuang, isi N2 80-85 persen dari tekanan idealnya. Semisal ban profil tipis, jika seharusnya diisi 40 Psi, untuk penggunaan ini, cukup diisi 32-34 Psi. 3. Kemudian, lakukan poin 1 (buang nitrogen) dan isi kembali (pentil belum terpasang). Tujuannya agar, saat pengisian, asupan kedua murni N2. 4. Pasang pentil dan lanjutkan dengan pengisian kembali sampai batas ideal. nb: maap kalo repost "mudah2n gak repost"

OTOMOTIFNET - Seiring perkembangan zaman dan teknologi, banyak pemilik kendaraan yang mengandalkan gas nitrogen buat mengisi ban, baik untuk ban mobil maupun motor. Keunggulannya, gas nitrogen punya sifat lebih dingin dibanding angin biasa, buka Suryadi, teknisi Century Ban (CB). Lantaran sifat lebih dingin tersebut, gas nitrogen mampu menjaga suhu ban tetap rendah meski digeber pada kecepatan tinggi. Efeknya, tekanan di dalam ban tidak melambung, akhirnya risiko ban pecah bisa dihindari. Sebagai gambaran, ban yang diisi angin biasa dengan tekanan 30 psi. Setelah dipakai jalan, tekanannya menjadi 35-36 psi. Namun bila menggunakan nitrogen, tekanannya hanya sekitar 32-33 psi, aku pria yang biasa mangkal di Jl. Lapangan Bola No. 49, Kebon Jeruk, Jakbar ini. Untuk mengisi gas ini memang perlu alat khusus dan hanya bengkel tertentu yang memiliki alatnya. Tak heran bila ongkos untuk memakai gas nitrogen ini sedikit lebih mahal. Biasanya dipatok Rp 10 ribu per roda untuk mobil. Bila ban motor mau aplikasi gas nitrogen juga bisa. Pengisian awal hanya Rp 5 ribu per roda, tawar Suryadi. Cara awal pengisiannya, yakni ban dikosongkan dulu. Lalu diisi nitrogen kurang lebih 80% dari tekanan standar ban. Selanjutnya dikosongkan kembali yang dilanjutkan mengisikan nitrogen yang kedua sampai penuh, sesuai aturan tekanan ban, jelas Suryadi panjang lebar. Dan bila tiba-tiba ban kempis tapi kesulitan mencari tempat mengisi nitrogen. Ban tetap bisa dicampur dengan udara biasa. Kalau sudah sampai tujuan, baru dikuras dan isi nitrogen lagi, tutupnya.Penulis/Foto:Banar

Menjamurnya tempat pengisian angin (baca: udara) pada ban mobil dengan Nitrogen menimbulkan pertanyaan sederhana di kepala sebagian orang:

Apa sih Nitrogen itu? Perlu gak sih, ban diisi Nitrogen? Apa sih manfaatnya Nitrogen pada ban mobil? Lebih baik mana, ban diisi dengan udara biasa atau Nitorgen murni? ... dan berjuta pertanyaan serupa.

Ijinkan penulis menerangkan dulu, secara singkat, apa itu Nitrogen dalam konteks ini. Nitrogen adalah

Salah satu unsur kimia, bersimbol N Stabil dalam susunan N2 sebagai gas pada kondisi normal (suhu 27 derajat Celcius, tekanan 1 atmosfir) Terkandung sebanyak 70% volume atmosfer bumi Tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa. Tergolong gas mulia karena tidak mudah bereaksi dengan unsur lain

Nitrogen baik untuk mengisi ban mobil Anda jika

Anda senang dengan tutup pentil berwarna hijau yang diperoleh ketika mengisi ban dengan Nitrogen. Ban yang diisi udara biasa, cuma tutup pentil berwarna hitam. Gak modis. :-) Mobil Anda adalah Batmobil, yang bisa terbang dan berkecepatan supersonik. Mobil Anda adalah truck container. Bingung uang Anda mau dihabiskan ke mana lagi. Soalnya banyak duit nih.

Ditambah lagi, promo dan iklan yang bertubi-tubi dengan mengemukakan alasanalasan teknis dan scientific yang menjadi mitos modern 1. Ban lebih jarang kempes daripada diisi dengan udara biasa karena tidak mengandung air (lembab) dibandingkan udara biasa. 2. Velg ban jadi awet karena gas Nitrogen tidak menyebabkan karat pada velg. 3. Ban lebih awet karena gas Nitrogen tidak mengoksidasi karet pada ban 4. Mobil meningkat kecepatannya karena ban yang diisi gas Nitrogen lebih ringan daripada udara biasa.

Ijinkan saya memberi fakta untuk mematahkan mitos-mitos tersebut satu per satu. Untuk nomor 1, benar bahwa udara lembab mempengaruhi konsistensi tekanan udara dalam ban. Dengan menghilangkan lembab pada isi ban, maka akan membuat tekanan udara dalam ban lebih stabil sehingga ban terasa jarang kempes.

Perubahan tekanan memberi pengaruh yang berarti pada ban jika kenaikan temperatur signifikan, semisal 50 derajat Celcius ke atas, seperti yang dialami oleh ban pada pesawat udara yang tinggal landas, mendarat, atau selama di udara. Yakinlah bahwa ban kendaraan harian Anda yang jalan dijalan biasa atau tol tidak akan mengalami perubahan suhu sesignifikan pesawat udara atau mobil balap. Untuk nomor 2, apakah velg mobil Anda masih menggunakan velg besi biasa? Jika ya, mitos nomor 2 tersebut itu benar. Jaman sekarang velg sudah merupakan dari bahan campuran (aloy) sehingga tahan karat. Bahkan velg Metro Mini dan bis PPD pun terbuat dari baja tahan karat. Yakinlah tidak ada velg yang sedemikian mudahnya berkarat sehingga Nitrogen benar-benar diperlukan. Bahkan velg rusak (boncel) lebih karena sering mengganti ban di tukang ban pinggir jalan daripada gara-gara karat. Untuk nomor 3, mirip dengan nomor 2. Seberapa awet ban diperlukan? Menurut pengalaman penulis, ban harus diganti setiap tiga tahun karena sudah gundul. Apakah dengan Nitrogen, ban Anda jadi tidak gundul hingga 10 tahun? Untuk nomor 4, sesungguhnya beda berat udara biasa dengan gas Nitrogen murni itu hanya sebesar 4%. Apa beda 4% terhadap performa (kecepatan karena ringan) mobil secara keseluruhan? Sesungguhnya, pemakaian gas Nitrogen pada ban itu bermula dipakai oleh pesawat terbang (militer maupun sipil) dan mobil balap karena sifatnya yang tidak mudah tersulut api jika terjadi kebakaran. Api dan kebakaran lebih mungkin terjadi pada dua jenis kendaraan tersebut. Akhir kata, mengisi ban dengan gas Nitrogen tidak berbahaya walaupun hanya sedikit sekali manfaatnya, terutama karena harganya yang mahal (di tahun 2009, Jakarta, berkisar Rp 10.000 per ban mobil). Lebih baik bagi penulis untuk mengecek ban rutin sebulan sekali dan mengisi ulang di stasiun pengisian bahan bakar yang menyediakan pompa ban gratis. Atau, cukup bayar Rp 5.000 untuk pompa 4 ban mobil penulis di tukang ban pinggir jalan.

Untuk Ban, Pilih Nitrogen atau Udara Biasa?Mar 24 Posted by satwiko Aku membaca artikel yang cukup menarik di Popular Mechanics yang memperdebatkan apakah penggunaan nitrogen untuk ban lebih baik dibanding udara biasa? Ini menggelitik karena sudah banyak penjual jasa yang memberikan pengisian nitrogen untuk ban dengan harga lumayan (seingatku Rp 7.500 untuk motor) Kita ketahui bahwa komposisi udara sebenarnya sudah cukup mengandung banyak nitrogen karena perbandingannya nitrogen 79 persen, dan oksigen 21 persen.

Menurut Poular Mechanics pengisian nitrogen di AS, sebesar 30 dolar, lumayan mahal. Nah, majalah itu menerangkan bahwa pengisian nitrogen lebih baik dibanding udara. Ada beberapa alasan yang dipakai untuk memenangkan nitrogen. Disebut bahwa nitrogen akan membuat kestabilan berkendara karena tekanannya tidak gampang berubah sesuai perubahan temperatur, sehingga tidak perlu sering memompa ban untuk menambah tekanan. Alasan lainnya, ialah nitrogen tidak mengandung air beda dengan udara yang mengandung kelembaban alias air. Kehadiran air akan menyebabkan korosi yang akan merusak ban. Namun hal ini banyak ditentang, termasuk aku tidak setuju. Memang benar bahwa ukuran molekul nitrogen lebih besar, karena pada udara ada gaya intermolekular anatara nitrogen dan oksigen, tetapi lantas tidaki menyebabkan udara bisa begitu mudah lolos dari ban, karena adanya tekanan. Kandungan air dengan adanya tekanan juga akan hilang, sehingga air tidak ada lagi ketika masuk ban saat dipompa. Lebih penting lagi, keduanya mengikuti hukum gas ideal yakni rumus PV=nRT, artinya kalau ada perubahan suhu, tekanan akan kurang hanya sedikit saja, berapa sih perbedaan temperatur saat ban mengalas aspal? Kesimpulannya, kalau punya uang silakan isi ban Anda dengan nitrogen, kalau yang rasional pakai saja udara biasa, toh kadar nitrogennya sudah banyak. Ingat saja rumus PV=nRT pelajaran SMA!

Perlukah Mengisi Angin Ban dengan Nitrogen?Penilaian Pembaca: JelekBagus Subhan Hardi Rabu, 20 Oktober 2010 /2

persepsi muncul soal penggunaan gas Nitrogen pada ban kendaraan. Sebagian besar menyatakan penggunaan Nitrogen membuat ban lebih empuk, benarkah! malah ada yang sok tahu menyatakan, kendaran jadi hemat bahan bakar. Padahal itu salah besar.

Mengisi angin pada ban motor..Beragam

Udara yang kita hirup sehari-hari sebanyak 78% adalah Nitrogen. Unsur Oksigen justru kurang dari 21%. Sisanya adalah uap air, CO2 dan konsentrasi gas mulia seperti argon dan neon bisa kita abaikan keberadaannya. Penggunaan Nitrogen pada ban awalnya digunakan untuk keperluan balap. Nitrogen memiliki molekul yang lebih padat. Oleh karena itu, Nitrogen tidak mudah menyusup keluar dibanding udara. Oleh karena itu, jika tidak ada kebocoran, tekanan ban berisi Nitrogen lebih awet dibanding udara. Hal ini penting di arena balap karena perbedaan tekanan ban 0,5 PSI saja sangat berpengaruh pada performa saat melibas tikungan. Karena lebih padat, pengisian dengan Nitrogen jauh lebih cepat dibanding dengan udara sehingga menghemat waktu. Ini penting di sebuah kompetisi balap, karena perbedaan 1/1000 detik saja mampu menentukan sebuah kemenangan.

Wow, ban motornya gede amat ya..!Di arena balap Formula 1, kita kerap menyaksikan para kru membungkus ban dengan jaket penghangat ban. Tujuannya agar suhu ban sesuai dengan temperatur kerja optimalnya. Ban yang terlalu dingin membuat tapak ban menjadi keras sehingga daya cengkram berkurang.

Sebaliknya, jika ban terlalu panas membuat udara dalam ban memuai dan berpotensi meledak. Nitrogen yang memiliki sifat dingin membuat suhu bagian dalam ban relatif lebih rendah meski tapak ban dalam kondisi panas. Alhasil, tekanan ban lebih stabil sehingga pembalap lebih mudah 'mengenali' karakter ban tanpa terinfeksi perubahan performa akibat perubahan suhu. Kandungan air (walaupun berbentuk uap) dalam udara merupakan sesuatu yang buruk jka berada di dalam ban. Ia mampu mengundang terjadinya korosi pada velek besi maupun aluminium. Kandungan air dalam udara juga membuat tekanan ban mudah terpengaruh akibat panas dibanding udara tanpa kandungan air.

Itu sepeda atau motor!Padahal

tidak semua kompresor

udara yang ada di pinggir jalan dilengkapi filter penyaring uap air.Bahkan pernah ada kasus di mana pemilik kendaraan menemui kondisi ban kendaraannya berisi air. Mungkin benda cair ini masuk saat pemompaan dengan tabung kompresor berisi air akibat proses kondensasi yang berkepanjangan. Hal ini tak akan terjadi jika kita mengisi ban dengan Nitrogen. Karena saat mengganti pertama kali dengan Nitrogen, bengkel umumnya akan melakukan pengurasan berkali-kali sehingga akan mengurangi kandungan Oksigen yang berpotensi mengundang hadirnya uap air untuk digantikan dengan Nitrogen murni yang bersifat kering sehingga mampu mencegah timbulnya korosi. Soal performa ban yang dikatakan menjadi lebih empuk oleh sebagian besar penggunanya? Itu hanya sugesti saja dan secara teknis tak ada kaitannya. Karena tekanan 30 PSI, tak peduli ia berisi Nitrogen, Oksigen, bahkan diisi LPG sekalipun akan tetap 30 PSI, alias tak akan menjadi lebih empuk. Pada dasarnya kita tak akan bisa merasakan perbedaan ban yang diisi oleh udara atau dengan Nitrogen kecuali tekanan udara dalam ban jauh dari yang diijinkan. Jadi, jika suatu saat Anda terpaksa mengisi ban kendaraan dengan angin biasa karena tak tersedianya Nitrogen, lakukan saja. Anda bisa menggantinya lagi jika menemukan bengkel yang menyediakan.

Kestabilan Ban Nitrogen

Pentingnya Memelihara Kestabilan BanKendaraanBan merupakan salah satu komponen terpenting bagi pemilik kendaraan, namunsayangnya masih sedikit pemilik kendaraan memperhatikan kondisi ban. Kita lebihpenting mempercantik velg daripada ban kendaraan Tingkat keselamatan dan kenyamanan berkendara sangat bergantung pada ban. Sebagus apa pun jenis kendaraan, namunapabila kita kurang memperhatikan kondisi ban, maka tingkat kenyaman menjadiberkurang bahkan tingkat keselamatan terancam. Untuk itu penting bagi kita untuk memperhatikan kondisi ban, bukan pada kecantikanvelg. Terutama sekali kestabilan tekanan dan daya cengkram grid pada permukaanjalan. Ban yang memiliki performa baik, selain memberikan rasa aman dan nyaman berkendarajuga meningkatkan performa mesin sehingga dapat menghemat BBM, danmemperpanjang usia ban.

Apa itu Nitrogen?

Merupakan gas yang tersedia di alam namun tidakmemiliki sifat merusak. Udara yang kita hirup sehari-hari sebanyak 78% adalahNitrogen. Unsur Oksigen justru kurang dari 21%. Sisanya adalah uap air, CO2dan konsentrasi gas mulia seperti argon dan neon yang bisa kita abaikan keberadaannya.Karena sifatnya tidak merusak dan tidak mudah terbakar, Nitrogen menjadipilihan bagi F1, MotoGP, dan Industri Pesawat Terbang untuk menjadi gas pengisiban, serta industri manufaktur berteknologi tinggi.

Kelebihan Nitrogen?Performa ban ditunjukan dengan tekanan udara stabil (tidak terjadi peningkatantemperatur akibat cuaca panas dan lamanya berkendaraan), daya cengkram padapermukaan aspal, dan elastisitas (kelenturan) karet ban sehingga terasa lebihnyaman. Sehingga untuk menjaga performa tersebut dibutuhkan gas Nitrogen karenamemiliki keunggulan dibandingkan oksigen. Gas Nitrogen (N2) memiliki keunggulan dibandingkan gas Oksigen (O2)atau udara biasa yaitu memiliki bobot molekul lebih ringan & padat, tidak mudah mengembang, terbakar, dan tidak merusak.

ejarah Nitrogen Nitrogen (Latin nitrum, Bahasa Yunani Nitron berarti "soda asli", "gen", "pembentukan") secara resmi ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang menyebutnya udara beracun atau udara tetap. Dia memisahkan oksigen dan karbon dioksida dari udara dan menunjukkan gas yang tersisa tidak menunjang pembakaran atau mahluk hidup. Pada saat yang bersamaan ada beberapa ilmuwan lainnya yang mengadakan riset tentang nitrogen. Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara yang tidak membantu dalam pembakaran telah diketahui oleh ahli kimia sejak akhir abad ke-18 lagi. Nitrogen juga dikaji pada masa yang lebih kurang oleh Carl Wilhelm Scheele, Henry Cavendish, dan Joseph Priestley, yang menyebutnya sebagai udara terbakar atau udara telah flogistat. Mereka menamakan gas ini udara tanpa oksigen. Gas nitrogen adalah cukup lemas sehingga dinamakan oleh Antoine Lavoisier sebagai azote, daripada perkataan Yunani yang bermaksud "tak bernyawa". Istilah tersebut telah menjadi nama kepada nitrogen dalam perkataan Perancis dan kemudiannya berkembang ke bahasa-bahasa lain. Senyawa nitrogen diketahui sejak Zaman Pertengahan Eropa. Ahli alkimia mengetahui asam nitrat sebagai aqua fortis. Campuran asam hidroklorik dan asam nitrat dinamakan akua regia, yang diakui karena kemampuannya untuk melarutkan emas. Kegunaan senyawa nitrogen dalam bidang pertanian dan perusahaan pada awalnya ialah dalam bentuk kalium nitrat,terutama dalam penghasilan serbuk peledak (garam mesiu), dan kemudiannya, sebagai baja dan juga stok makanan ternak kimia Catatan pertama mengenai usaha pembentukan senyawa nitrogen sintetis pertama dilakukan oleh Priestley dan Cavendish yang melewatkan percikan bunga api listrik di dalam bejana berisi udara bebas dan akhirnya mendapatkan nitrat setelah sebelumnya melarutkan oksida yang terbentuk dalam reaksi dengan alkali. Penemuan ini cukup besar di masanya, mengingat kebutuhan senyawa nitrogen untuk pupuk yang besar namun sayangnya alam tidak cukup untuk memenuhinya. Karena itu, adanya senyawa nitrogen yang dapat dibuat di dalam laboratorium memberikan peluang baru.

Namun usaha komersial dari proses ini tidak berjalan dengan mudah mengingat banyaknya kebutuhan energi yang besar dan efisiensinya yang terlalu rendah. Setelah ini banyak proses terus dikembangkan untuk perbaikan. Nitrogen pernah juga diikatkan dari udara sebagai kalsium sianida, namun tetap saja proses ini masih terlalu mahal. Proses-proses lain juga tidak terlalu berbeda, seperti pengolahan termal atas campuran oksida nitrogen (NOX), pembentukan sianida dari berbagai sumber nitrogen, pembentukan aluminium nitrida, dekomposisi amonia dan sebagainya. Semuanya tidak menunjukkan harapan untuk dapat dikomersialkan walaupun secara teknis semua proses ini terbukti dapat dilaksanakan. Sampai akhirnya Haber dan Nernst melakukan penelitian yang menyeluruh tentang keseimbangan antara nitogen dan hidrogen di bawah tekanan sehingga membentuk amonia. Dari penelitian ini pula didapatkan beberapa katalis yang sesuai. Reaksi ini sebenarnya membutuhkan tekanan sistem yang tinggi, tetapi pada masa itu peralatan yang memadai belum ada dan mereka merancang peralatan baru untuk reaksi tekanan tinggi (salah satu sumbangan dari perkembangan industri baru ini). Bukan peralatan tekanan tinggi saja yang akhirnya tercipta karena dipicu oleh tuntutan industri nitrogen ini. Bosch ilmuwan lain yang bekerjasama dengan Haber, juga mengembangkan proses yang lebih efisien dalam usahanya menghasilkan hidrogen dan nitrogen murni. Proses sebelumnya adalah dengan elektrolisis air untuk menghasilkan hidrogen murni, dan distilasi udara cair untuk mendapatkan nitrogen murni yang kedua usaha ini masih terlalu mahal untuk diaplikasikan dalam mengkomersialkan proses baru pembuatan amonia mereka. Maka mereka menciptakan proses lain yang lebih murah. Usaha bersama mereka mencapai kesuksesan pada tahun 1913 ketika berhasil membentuk amonia pada tekanan tinggi. Proses baru ini masih memerlukan banyak energi namun pengembangan lebih lanjut terus dilakukan. Dengan cepat proses ini berkembang melebihi proses sintetis senyawa nitrogen lainnya, dan menjadi dominan sampai sekarang dengan perbaikan-perbaikan besar masih berlanjut. Nitrogen Nitrogen atau zat lemas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang N dan nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya. Nitrogen mengisi 78,08 persen atmosfir Bumi dan terdapat dalam banyak jaringan hidup. Sebagai perbandingan, atmosfir Mars hanya mengandung 2,6% nitrogen. Zat lemas membentuk banyak senyawa penting seperti asam amino, amoniak, asam nitrat, dan sianida. Dari atmosfir bumi, gas nitrogen dapat dihasilkan melalui proses pencairan (liquefaction) dan distilasi fraksi. Nitrogen ditemukan pada mahluk hidup sebagai bagian senyawa-senyawa biologis. Nitrogen (N) merupakan salah satu dari 13 unsur utama (esensial) yang dibutuhkan oleh tanaman. Ketigabelas unsur utama ini disebut sebagai nutrients (makanan). Tanaman membutuhkan makanan ini untuk pertumbuhannya. Untuk menumbuhkan segantang (1 bushel) jagung dibutuhkan lebih kurang 16 lbs nitrogen. Fungsi nitrogen ini merupakan komponen struktural dari protein, DNA, dan enzim (Anonim, 2004a; 2004b). Jumlah unsur yang ada pada pupuk biasanya dinyatakan dalam rasio NP-K. Rasio ini selalu tercantum pada kantong suatu pupuk buatan. Sebagai contoh, pada suatu kantong pupuk tertulis .15-30-15., berarti pada pupuk tersebut mengandung 15 persen nitrogen. Nomor ini mengindikasikan persen berat dari nitrogen, fosfor oksida, dan potasium oksida pada pupuk. Isotop Ada 2 isotop Nitrogen yang stabil yaitu: 14N dan 15N. Isotop yang paling banyak adalah 14N

(99.634%), yang dihasilkan dalam bintang-bintang dan yang selebihnya adalah 15N. Di antara sepuluh isotop yang dihasilkan secara sintetik, 1N mempunyai paruh waktu selama 9 menit dan yang selebihnya sama atau lebih kecil dari itu. Unsur Kimiawan Perancis Antoine Laurent Lavoisier menamakan nitrogen azote, yang artinya tanpa kehidupan. Walaupun begitu, senyawa-senyawa nitrogen ditemukan di makanan, pupuk racun dan bahan peledak. Sebagai gas nitrogen tidak bewarna, tidak memiliki aroma dan dianggap sebagai inert element (elemen yang tak bereaksi). Sebagai benda cair, ia juga tidak bewarna dan beraroma dan memiliki ketampakan yang sama dengan air. Gas nitrogen dapat dipersiapkan dengan memanaskan solusi amonium nitrat (NH4NO3) dalam air. Senyawa Nitrogen Natrium nitrat (NaNO3) dan kalium nitrat (KNO3) terbentuk oleh dekomposisi bahan-bahan organik dengan senyawa-senyawa logam tersebut. Dalam kondisi yang kering di beberapat tempat, saltpeters (garam) ini ditemukan dalam jumlah yang cukup dan digunakan sebagai pupuk. Senyawa-senyawa inorganik nitrogen lainnya adalah asam nitrik (HNO3), ammonia (NH3) dan oksida-oksida (NO, NO2, N2O4, N2O), sianida (CN-), dsb. Siklus nitrogen adalah salah satu proses yang penting di alam bagi mahluk hidup. Walau gas nitrogen tidak bereaksi, bakteri-bakteri dalam tanah dapat memperbaiki nitrogen menjadi bentuk yang berguna (sebagai pupuk) bagi tanaman. Dengan kata lain, alam telah memberikan metode untuk memproduksi nitrogen untuk pertumbuhan tanaman. Binatang lantas memakan tanaman-tanaman ini dimana nitrogen telah terkandung dalam sistim mereka sebagai protein. Siklus ini lengkap ketika bakteria-bakteria lainnya mengubah sampah senyawa nitrogen menjadi gas nitrogen. Sebagai komponen utama protein, nitrogen merupakan bahan penting bagi kehidupan. Sifat-Sifat Penting Nitrogen adalah zat non logam, dengan elektronegatifitas 3.0. Mempunyai 5 elektron di kulit terluarnya. Oleh karena itu trivalen dalam sebagian besar senyawa. Nitrogen mengembun pada suhu 77K (-196oC) pada tekanan atmosfir dan membeku pada suhu 63K (-210oC). Sumber Nitrogen Nitrogen bersumber dari pupuk dan udara (tumbuhan memperolehnya dari atmosfer). Sumber nitrogen yang digunakan pada pupuk buatan sangat banyak, seperti amonia (NH3), diamonium fosfat ((NH4)2HPO4), amonium nitrat (NH4NO3), amonium sulfat ((NH4)2SO4), kalsium cyanamida (CaCN2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), natrium nitrat (NaNO3), dan urea (N2H4CO). Sumber utama nitrogen secara geologi adalah kelompok mineral nitrat, seperti nitratit dan niter (saltpeter). Nitratit (NaNO3) mempunyai struktur kristal yang mirip dengan kalsit dan mudah larut dalam air, sehingga hanya dapat ditemukan pada daerah kering. Nitratit mempunyai kekerasan rendah (1 . 2 skala Mohs) dan berat jenis 2,29 gr/cm3. Mineral ini banyak dijumpai di bagian utara Chile, yang juga dikenal sebagai sumber nitrogen (Klein, 1993; 2004). Berbeda dengan nitratit, niter (KNO3) mempunyai struktur yang sama dengan aragonit dan memiliki kembaran heksagonal semu. Seperti halnya nitratit, mineral ini juga sangat mudah larut dalam air. Niter lebih sedikit dijumpai di alam dibandingkan nitratit, namun di beberapa negara merupakan sumber dari nitrogen untuk pupuk. Siklus Nitrogen Siklus nitrogen cukup komplek, 79 persen atmosfer tersusun atas nitrogen bebas dan paling tidak sejumlah yang sama nitrogen terikat pada litosfer. Resevervoir yang besar ini tidak dapat

digunakan secara langsung oleh tanaman. Pada konteks ini, mikroorganisme memegang peranan penting. Tanaman menggunakan nitrogen sebagian besar hanya sebagai ion amonium dan nitrat (Sengbusch, 2003). Pada material organik, nitrogen biasanya digunakan untuk menghasilkan grup-amino yang ditemukan pada protein atau asam nukleus. Bakteri nitrat dan nitrit merubah grup-amino kembali menjadi nitrat atau nitrit. Bakteri ini hidup didalam tanah. Produksi ikatan amonium dan nitrat merupakan suatu faktor pembatas pada pertumbuhan tanaman. Litosfer mengandung nitrat dalam jumlah tak terbatas, namun itu terjadi umumnya pada lapisan dalam sehingga tidak dapat dicapai oleh akar tanaman. Hal ini karena ikatan nitrogen sangat mudah larut dalam air, sehingga sebagian besar darinya hilang karena pelarutan. . Gambaran Umum Penggunaan Nitrogen pada Ban Nitrogen pada ban digunakan oleh semua pesawat komersial, NASCAR, Indy, LEMANS, Formula One, US militer, NASA, bahkan Lance Armstrong dan tour de France rider. Nitrogen digunakan karena nitrogen bersifat stabil, kering dan tidak mudah terbakar. Nitrogen digunakan dalam berbagai aplikasi karena beberapa alasan. Seperti pesawat komersial harus menghindari kelembaban di bannya pada ketinggian 30.000 kaki, tim balap memerlukan gas yang lebih stabil yang lebih mudah untuk kondisi di bawah ekstrim. Bagaimanapun juga mereka semua telah mengambil keuntungan dari banyak keunggulan ban yang di isi dengan nitrogen. Kenapa ban truk atau mobil keluarga masih memakai oksigen? Mungkin karena pemilik tidak tahu tentang nitrogen dan keunggulan menggunakannya sebagai ganti oksigen serta belum tersedianya nitrogen di toko-toko ban karena mereka tidak tahu cara memproduksi nitrogen. Nitrogen ada di sekeliling kita. Udara yang kita hirup memiliki 78% nitrogen, 21 % oksigen dan sisanya adalah gas lain dalam jumlah kecil. Ketika oksigen di isi ke ban akan menjadi jahat. Nitrogen di ban bukan udara biasa sehingga memaksimalkan pengendalian kendaraan , efisiensi bahan bakar dan umur ban yang lebih lama melalui tekanan udara ban yang stabil, dan suhu ban tetap dingin saat ban berjalan. Penggunaan Nitrogen pada ban balap karena nitrogen memiliki molekul yang lebih padat. Oleh karena itu Nitrogen tidak mudah menyusup keluar dibanding udara. Oleh karena itu, jika tidak ada kebocoran, tekanan ban berisi nitrogen lebih awet. Karena lebih padat, pengisian dengan Nitrogen jauh lebih cepat dibanding dengan udara sehingga menghemat waktu. Ini penting di sebuah kompetisi balap, karena perbedaan 1/1000 detik saja mampu menentukan sebuah kemenangan. Di arena balap Formula 1, kita kerap menyaksikan para kru membungkus ban dengan jaket penghangat ban. Tujuannya agar suhu ban sesuai dengan temperatur kerja optimalnya. Ban yang terlalu dingin membuat tapak ban menjadi keras sehingga daya cengkram berkurang. Sebaliknya jika ban terlalu panas membuat udara dalam ban memuai dan berpotensi meledak. Nitrogen mempunyai sifat dasar dingin membuat suhu bagian dalam ban relatif lebih rendah meski tapak ban dalam kondisi panas. Alhasil tekanan ban lebih stabil sehingga pembalap lebih mudah mengenali karakter ban tanpa terinfeksi perubahan performa akibat perubahan suhu. Kandungan air (walaupun berbentuk uap) dalam udara merupakan sesuatu yang buruk jika berada di dalam ban. Ia mampu mengundang terjadinya korosi pada velek besi maupun aluminium. Kandungan air dalam udara juga membuat tekanan ban mudah terpengaruh akibat panas dibanding udara tanpa kandungan air. Padahal tidak semua kompresor udara yang ada di pinggir jalan dilengkapi filter penyaring uap air. Bahkan pernah ada kasus di mana pemilik kendaraan menemui kondisi ban kendaraannya berisi air. Mungkin benda cair ini masuk saat pemompaan dengan tabung kompresor berisi air akibat proses kondensasi yang berkepanjangan.

Adapun manfaat dari Nitrogen ditinjau dari bidangnya, dapat dikelompokkan sebagai berikut. Ada beberapa fungsi nitrogen pada tanaman adalah sebagai berikut (Anonim,2004c):

Nitrogen merupakan suatu bagian dari sel hidup dan bagian utama dari semua protein, enzim dan proses metabolik yang disertakan pada sintesa dan perpindahan energi. Nitrogen merupakan bagian dari kloro_l, pewarna hijau dari tanaman yang bertanggung jawab terhadap fotosintesis. Nitrogen membantu tanaman mempercepat pertumbuhannya, meningkatkan produksi bibit dan buah serta memperbaiki kualitas daun dan akar.

Manfaat nitrogen bagi kehidupan manusia:

Nitrogen merupakan suatu bagian dari sel hidup dan bagian utama dari semua protein, enzm dan proses metabolik yang disertakan pada sintesa dan perpindahan energi. Nitrogen merupakan bagian dari klorofil, pewarna hijau dari tanaman yang bertanggung jawab terhadap fotosintesis. Nitrogen membantu tanaman mempercepat pertumbuhannya, meningkatkan produksi bibit dan buah serta memperbaiki kualitas daun dan akar.

Manfaat nitrogen pada kendaraan:

Tekanan ban terjaga lebih lama (menjadi lebih jarang mengisi ulang). Nitrogen di dalam ban diyakini dapat mencegah atau mengurangi pemuaian udara di dalam ban akibat panas yang muncul karena putaran ban. Akibatnya ban kendaraan tetap padat meski tidak diisi ulang dalam waktu cukup lama (jika tidak terdapat kebocoran). Daya cengkram dan kinerja ban menjadi optimal (akibat grip yang baik, tekanan yang tidak berkurang) Menghemat BBM (tekanan tepat, meringankan kerja mesin). Ban lebih empuk dan bisa menghemat bahan bakar akibat ban tetap padat karena gas tidak mudah terbuang dalam waktu lama. Memperpanjang umur pakai ban (tekanan tepat, habisnya ban akan merata). Efek lainnya adalah shockbreaker lebih awet karena ban yang berisi gas Nitrogen lebih empuk dan kenyal Meningkatkan keselamatan (tekanan tepat, grip dan stabilitas terjaga). Tidak terjadi oksidasi pada karet ban (memperpanjang umur elastisitas karet ban). Tidak membantu menimbulkan karat (aman bagi komponen besi). Gas Nitrogen juga tidak menyebabkan velg korosi. Tidak seperti kandungan angin yang disemprotkan dari kompresor angin di pinggir jalan Tekanan ban yang stabil terhadap temperatur ban (mengurangi kecelakaan akibat pecah ban). Ban tidak dapat terbakar ketika ban dalam kondisi putaran tinggi, karena gas Nitrogen bersuhu lebih rendah dan stabil. Rata-rata suhu gas Nitrogen pada ban sekitar 17 derajat.

Kelemahan Nitrogen pada kendaraan:

Harga yang masih mahal.

Umumnya berkisar sekitar 10ribu hingga 20ribu rupiah untuk setiap ban. Belum lagi ada tambahan biaya apabila sebelumnya gas pengisi ban tersebut bukan N2, karena harus dikuras terlebih dahulu untuk kemudian diisi gas N2. Biaya kuras berkisar sekitar 5ribu - 10ribu rupiah.

Perawatan

Setiap kali ban sudah terisi oleh N2, maka selanjutnya jika tekanan berkurang, sangat disarankan untuk menambahkannya dengan N2 juga.o

Ketersediaan. Belum banyak bengkel ban yang menyediakan jasa pengisian N2.