Anestesi Umum, IV, Muscle Relaxant
description
Transcript of Anestesi Umum, IV, Muscle Relaxant
ANESTESI RECORDS
Salah satu usaha untuk mengetahui keadaan pasien setiap saat → membantu dalam riset
Dapat diketahui :•Keadaan sebelum operasi•Keadaan selama operasi•Keadaan sesudah opeasi
KETERANGAN UMUM• Perlu diperhatikan :
– Umur (resiko tinggi < 1 tahun & > 60 tahun)– Pekerjaan– D/prabedah
• Keadaan umum :– Gemuk– N, T, R, S, BB, TB– Hb, L, Gol darah, Hasil lab lain– Obat-obat yang dipakai– Penyakit lain
• Menentukan status fisik pasien : ASA
PENILAIAN DAN PERSIAPAN PRA ANESTESIA
-Anamnesis-PF-Laboratorium
ASA
I : Pasien sehat organik, fisiologik,psikiatrik, biokimia
II : Pasien dg penyakit sistemik ringan atau sedang
III : Pasien dg penyakit sistemik berat sehingga aktivitas terbatas
IV : Pasien dg py sistemik berat tdk dpt mlkkn aktivitas rutin dan py nya mrp ancaman kehidupannya setiap saat
V : Pasien sekarat yg diperkirakan dg atau tanpa pembedahan hidupnya tdk akan lebih dari 24 jam
PEMERIKSAAN PASIEN
ANAMNESA•Penyakit lain
•Obat-obatan yang dipakai
(kortikosteroid, β blocker, dll)
•Hobi/kebiasaan (olahraga, rokok)•Pengalaman
anestesi / operasi
PEMERIKSAAN FISIK•Mata•Gigi•Leher
•Tulang punggung (spinal anestesi)
PEMERIKSAAN LAIN•Lab (operasi kecil : darah rutin, operasi
besar : screening test, Hb >8 gr%, prot total
>3 gr%)•Radiologis (1/2 paru
masih berfungsi → boleh anestesi)
•EKG (usia > 40 tahun, infark ≥ 6 bulan)
CITO/EMERGENCY
Tanpa persiapan matang1.Bertindak untuk life saving2.Berusaha agar KU optimal– KU cukup - Diuresis > 30cc/jam– Dehidrasi (-) - Tensi > 80 sistole– Sianosis (-) - N < 120-130/mnt– Dispnoe (-)
3.Pasang maag siang (menghindari aspirasi)
RESIKO ANESTESI
Golongan resiko tinggi : Anak & usia > 60 tahunYang perlu diketahui :• Beratnya tindakan operasi• Beratnya penyakit yang menyertai• Efisiensi fungsi pernapasan dan sirkulasiResiko penderita tergantung :• Keadaan penyakit penderita• Macam operasi• Anestesi• Skill operator/anestesia• Sosial-ekonomi pendidikan/RS
CARDIAC RISK INDEX (GOLDMAN)BERSADARKAN PENILAIAN SKOR
History > 70, infark ≤ 6 bln 5
Physical exam Bunyi jantung tambahan atau bendungan vena jugularisAorta stenosis
1011
EKG Ritme bukan sinus5 ventrikel ekstra systole
37
Lab PaO2 < 60, PaCO2 > 50K<3.0, HCO3< 20BUN > 50, Kreatinin > 30Abnormal SGOT, Abnormal fungsi hatiPenderita berbaring 3
Operasi IntraperitonealIntrathoraksEmergency
3
4
KLASIFIKASI (GOLDMAN)
NILAI MORTALITAS
I 0-5 0.9%II 6-12 7%III 13-25 13%IV ≥ 26 78%
KELAS NEW YORK HEART ASSOCIATIONIIIIII
IV
Tidak ada pembatasan aktifitasAktifitas berat terbatas : dapat naik tangga, jalan jauhTerbatas dalam aktivitas rutin : naik tangga/jalan jauh →
sesakDalam keadaan biasa → sesak
PERSIAPAN PRA ANESTESI
MAKSUD :1.Menentukan keadaan
fisik/psikis pasien2.Memilih obat dan jenis
anestesi tergantung keadaan penderita
3.Memperhitungkan resiko dan bahaya anestesi yang
mungkin terjadi
1. Persiapan penderita di ruangan (terutama elektif)2. Persiapan alat-alat dan obat-obatan
3. Persiapan penderita di OK
PERSIAPAN DI RUANGAN :
1.Membaca status2.Pemeriksaan status
3.Penilaian/ usul/konsul
PREMEDIKASI
Pemberian obat 1-2 jam sblm induksi
anestesi
1. Meredakan kecemasan dan ketakutan
2. Memperlancar induksi anestesi
3. Mengurangi sekresi kel ludah dan bronkus
4. Meminimalkan jml obat anestesi
5. Meminimalkan mual muntah pasca anestesi
6. Menciptakan amnesia7. Mengurangi isi cairan
lambung8. Mengurangi refleks
yang membahayakan
• Elektif : ½ jam -3/4 jam pre operasi
• Cyto : langsung saat mau induksi
• Setelah PM : Harus dinilai kembali hasilnya
OBAT-OBAT PREMEDIKASI
GOLONGAN OBAT-OBATAN
BelladonaNarkotika analgetikAnti histamin
Tranquilizer
Neuroleptik
SA, Scopolamin/hyocyaminMorfin, pethidinPenenang, anti emetik, anti alergiMeprobramate (jarang dipakai)Anti emetik dan penenang (Droperidol 1-2 cc)
INDUKSI ANESTESISTATICS
S = Scope ===== > stetoskop, laringoskopT = Tubes ===== > pipa trakeaA = Airway =====> pipa mulut &
faringT = Tape ====== > plester I = Introducer ==> mandrin /
stiletC = Connector ==> penyambung
pipa dgn alat anestesi
S = Suction ==== > penyedot
Tindakan utk membuat pasien
dari sadar mjd tdk sadar.
• Induksi IV : tiopental, propofol, ketamin
• Induksi IM : ketamin
• Induksi Inhalasi : halotan, sevofluran.
RUMATAN ANESTESIA
Tindakan pemeliharaan anestesi sampai tindakan pembedahan selaesai
• Rumatan IV : Fentanil 10-50 µg/kgBB
• Rumatan Inhalasi : N2O : O2 (3:1) ditambah halotan 0.5-2 vol%
MONITORING DALAM ANESTESI
• Suatu aspek dari perawatan pasien, yang berusaha untuk menilai keadaan pasien setiap saat dengan ukuran-ukuran dan data-data objektif.
• Berbeda dengan impresi klinik yang kadang-kadang memakai data-data subjektif
• Suatu usaha manusia untuk mempertajam panca inderanya dengan bantuan alat-alat sehingga perubahan berapa besar pun dapat segera diketahui, dinilai dan diukur
1.Keadaan sirkulasi2.Keadaan respirasi
3.Temperatur4.Fungsi otak
5.Fungsi neuromuskular
APA YANG PERLU DIMONITOR?
MONITORING SIRKULASI
1. Nadi dan detak jantung– Dengan meraba a. radialis, a. brachialis, a.
superficialis temporalis, a. femoralis, a. carotis• Dinilai detik, irama, amplitudo• Sulit dinilai pada vasokontriksi hebat, hipotensi,
hipothermia
– Auskultasi– Fingertip plethysmography
MONITORING SIRKULASI
2. EKG– Mengetahui rate: cepat-lambat– Irama = rhyme– Sistem konduksi jantung– Perubahan dalam pace maker– Timbulnya permatur hebat– Blokade impulses– Depresi miokard– Perubahan elektrolit darah– Tidak menunjukkan COP dan tekanan darah secara langsung
MONITORING SIRKULASI
3. Pengukuran tidak langsung– Tekanan darah arterial dengan manometer air
raksa tidak 100% akurat (Riva Rocci 1896)– Sebagai pegangan dipakai Korotkoff sign– Dibandingkan dengan cara langsung nilainya >
rendah 10 mmHg• Tentukan titik nol (pada orang berbaring adalah pertengahan bagian dorsal
thoraks dan sternum• Lengan yang mula-mula pada titik nol kita angkat perlahan-lahan sampai rencana
di dorsum manus kolaps• Tinggi kolapsnya = besarnya cup
• Dapat juga dng melihat v. jugularis di leher• Titik nol = muara vena besar di jantung kiri (atrium kiri)
• Dipengaruhi oleh kelentingan dan spasme pembuluh darah
MONITORING SIRKULASI
4. Pengukuran langsung tekanan darah a. radialis → punctie → ujung hubungkan dng alat (lebih dapat dipercaya)
• Masukkan kateter melalui vena perifer• Vena punctie → kateter dorong sampai ujungnya masuk rongga
dada (muara v. cava)• Ujung lain hubungkan dengan manometer• Bila tidak dipakai → kran infus dibuka
• Pengukuran → kran infus tutup → kran manometer buka• Dengan cup → yang di ukur jantung kanan → jantung kiri tdk
diukur• Normal : 3-10 cmH2O
MONITORING SIRKULASI
5. CVP (Central Venous Pressure)– Menilai kemampuan jantung dalam
hubungannya dengan volume darah yang beredar saat itu
– Mengukur cukup tidaknya pemberian cairan pada keadaan hipotensi
– Diagnosa suatu kegagalan jantung yang insipient
CVP ↑ PADA
1. Heart failure2. Pericardial tamponade3. Obstruksi v. cava superior4. Tension pneumothoraks5. Pemberian pernapasan dengan tekanan
positif
MONITORING RESPIRASI
Secara klinik : melihat & mendengar1. Dalamnya pernapasan– Tidal volume (VT = 500cc)– Frekuensi respirasi per menit (F)– Alveolar ventilation per menit (F x VT)– Oksigenisasi (oksigenisasi darah arteriol→ dapat
dipertahankan dengan baik dengan jalan mempertahankan sirkulasi dan respirasi
MONITORING RESPIRASI
2. Teratur tidaknya pernapasan3. Ada tidaknya tracheal tube4. Dipakai otot pernapasan atau tidak5. Wheezing6. Ronchi
MONITORING TEMPERATUR
• Hipothermia : ↑ kepekaan jantung ↓ metabolisme obat• Pengukuran rectal → terlambat mengikuti perubahan oral
Suhu ↑ pada :1.Pemberian obat-obatan (misal SA)2.Keadaan ruangan3.Surgical drip (tutup doek)4.Penyakit infeksi
Suhu ↓ pada :1.AC2.Obat-obatan vesodilatasi perifer3.Rongga tubuh terbuka
ANESTESI UMUMMenghilangkan nyeri secara sentral, hilang
kesadaran dan bersifat pulih kembali (reversible)
- Analgesia - Hipnosia
- Relaksasi otot
ANESTESI INTRAVENA
• Dapat digunakan untuk induksi anestesi, rumatan anestesi, tambahan pada anestesi regional atau untuk membantu prosedur diagnostik.
• Contoh : Tiopental, Ketamin, Propofol
Tiopental
• Bentuk tepung atau bubuk berwarna kuning berbau belerang
• Sediaan : - 1 ampul 500 mg - 1 ampul 1000 mg
Dilarutkan dalam aquabidest steril sampai kepekatan 2,5% (20cc) sehingga 1cc = 25 mg
• Dosis : 3-7 mg/kgBB• Efek : ↓ TIK
Ketamin
• Sediaan : - 500mg/10cc - 1000mg/10cc• Dosis bolus induksi iv 1-2 mg/kgBB• Efek samping : - takikardi
- hipertensi- halusinasi- hipersalivasi
Propofol
• Bentuk dalam cairan emulsi lemak berwarna putih susu
• Sediaan : 1 ampul 200mg/20cc• Dosis bolus untuk induksi 2-2,5 mg/kgBB
Opioid (morfin,petidin,fentanil,sufentanil)
• Opioid tidak mengganggu kardiovaskuler, sehingga bayak digunakan untuk pasien dengan kelainan jantung.
• Dosis : 1-2 mg/kgbb
MUSCLE RELAXANT
Obat yg mengakibatkan otot lurik lumpuh (tempat kerja pd sambungan saraf otot/ neuromuscular junction)
GOLONGAN DEPOLARISASI
GOLONGAN NONDEPOLARISASI
GOLONGAN DEPOLARISASI
Cara Kerja :Menempati reseptor Ach, tetapi tidak dihidrolisis oleh kolinesterase kerja di celah sinaps lama depolarisasi terus menerus membran pascasinap (fasikulasi otot,disusul relaksasi)
Suksinil-kolinDekametonium
GOLONGAN NON DEPOLARISASI
Cara Kerja :Menghalangi Ach berikatan dg reseptor nikotinik-kolinergik shg Ach tdk dpt bekerja dan tdk tjd depolarisasi
Pankuronium, Atrakurium, Alkuronium
Suksinil-kolin• Golongan depolarisasi• Dosis 1 mg/kgBB• Sediaan 1 ampul 200mg/10cc• Efek samping : - nyeri otot
- ↑ TIK - ↑ TIO - ↑ Tekanan intra gastrik - ↑ kadar K plasma
- Aritmia jantung - Salivasi - Alergi, anafilaksis