Anestesi Umum Adalah Tindakan Menghilangkan Kesadaran Yang Bersifat Pulih Kembali
-
Upload
mira-zulyati-a -
Category
Documents
-
view
14 -
download
2
description
Transcript of Anestesi Umum Adalah Tindakan Menghilangkan Kesadaran Yang Bersifat Pulih Kembali
Anestesi umum adalah tindakan menghilangkan kesadaran yang bersifat pulih
kembali (reversible) dan meniadakan nyeri secara sentral. Trias anestesi terdiri
dari anelgesia, hipnotik dan arefleksia/relaksasi. Tahap awal dari anestesi umum
adalah induksi. Induksi anestesi adalah peralihan dari keadaan sadar dengan reflek
perlindungan masih utuh sampai dengan hilangnya kesadaran ( ditandai dengan
hilangnya reflek bulu mata) akibat pemberian obat-obat anestesi.
Perhatian utama pada anestesi umum adalah keamanan dan keselamatan pasien,
dan salah satu faktor penentunya adalah kestabilan hemodamik selama tidakan
induksi dilakaukan, hal ini dapat dicapai apabila obat anestesi tersebut dapat
memberikan level anestesi yang adekuat untuk pembedahan tanpa menimbulkan
depresi yang serius terhadap fungsi hemodinamik.
Di lain pihak, ada teknik induksi anestesi yang lain dengan induksi inhalasi
menggunakan obat-obat inhalasi seperti halotan, isofluran dan sevoflurane.
Induksi dengan obat anestesi inhalasi mempunyai sejarah yang panjang dalam
praktek anestesi. Iritsi jalan nafas adalah salah satu sifat terpenting dari agen
anestesi inhalasi khususnya bila kita gunakan untuk induksi.
Dengan ditemukannya obat anestesi inhalasi yang baru yaitu sevoflurane
menyebabkan anestesiologis memikirkan lagi untuk memberikan anestesi dengan
satu macam obat dari mulai induksi sampai pemeliharaan induksi yang disebut
sebagai VIMA ( Volatile Induction and Maintenance of Anesthesia)
Sevoflurane dengan kelarutan dalam darah yang rendah, bau yang tidak
menyengat, tidak mengiritasi jalan nafas, dan kardiovascular yang stabil
menyebabkan induksi inhalasi berjalan cepat dan mulus. Umumnya, induksi
inhalasi dengan sevoflurane berjalan dengan baik. Kejadian menahan nafas, batuk,
eksitasi, spasme laring sangat rendah.
Pemberian sevoflurane tidak berhubungan dengan takikardi atau vasodilatasi
koroner pada konsentrasi anestetik, berlawanan dengan isoflurane. Berbeda
dengan halotan dan enflurane, sevoflurane tidak berhubungan dengan sensitasi
miokardium terhadap adrenaline. Sevoflurne mendepresi kontraktilitas jantung
secara ringan. Sistemik vaskuler resisten dan tekanan darah arterial menurun sngat
sedikit dibandingakan isoflurane dan desflurane.
1. Anastesi inhalasi sevoflurane
Kedalaman anestesi ditentukan dari kadar anestetika dalam sistem saraf pusat.
Kecepatan untuk mencapai kadar didalam jaingan otak yang efektif (kecepatan
induksi anestesi) tergantung pada berbagai faktor farmakokinetika yang
mempengaruhi ambilan dan distribusi anestetika.
2. Ambilan dan distribusi
Konsentrasi suatu gas, tertentu dalam campuran berbagai macam gas, sebaning
dengan tekanan parsial. Prinsip objektif dari anestesi inhalasi adalah untuk
mencapai tekanan parsial otak yang konstan dan optimal terhadap anestesi
inhalasi. Hal ini menekankan bahwa tekanan partial alveoli (PA) dari anestesi
inhalasi mencerminkan tekanan pasial otak (PBR). Inilah alasan dimana PA
digunakan sebagai indeks terhadap kedalaman anestesi, pemulihan dai anestesi,
dan MAC. Tercapainya kadar di dalam jaringan otak yang memadai untuk
terjadinya anestesi memerlukan transfer anestetika tersebut dari udara alveoli ke
dalam darah, dan selanjutnya ke otak. Kecepatan dari suatu anestetika mencapai
otak tergantung pada sfat kelarutan dari anestetika tersebut, kadarnya dalam udara
yang dihirup, kecepatan ventilasi paru, aliran darah ke paru, dan perbedaan
konsentasi anestetika antara darah arteri dan campuran darah vena (tekanan
partial)
a. Kelarutan
Salah satu faktor penting yang mmpengarhi transfer suatu anestetika dari paru-
paru dalam darah arteri adalah kelarutannya. Koeefisiensi partisi darah : gas
merupakan indeks kelarutannya yang digunakan untuk menggunakan afinitas
relatif suatu anestetika terhadap darah terhadap udara. Apabila suatu
anestetika dengan kelarutan di dalam darah rendah berdifusi dari paru-pru
menuju darah arteri, maka hanya diperlukan relatif hanya beberapa molekul
saja, untuk meningkatkan tekanan partialnya dan kelarutanny didalam darah
arteri akan meningkat dengan cepat. Sebalikanya pada anestetika dengan
kelarutan sedng hingga tinggi, maka lebih nbnyak molekul yang diperlukan
larut ebelum terjadi perubahan tekanan parsial secara berarti, dan tekanan nya
di dlama arteri akan meningkat dengan lambat. Contoh: sevoflurane yang
memiliki kelarutan rendah dalam darah: gas dapat mempercepat ekanan arteri
yang tinggi dalam waktu singkat. Akibatnya obat ini cepat menghasilkan
keseimbangan dengan otak dan menyebabkan induksi anestetika yang lebih
cepat.
b. Konsentrasi anestetika dalam udara yang dihirup
Konsentrasi suatu anestetika inhalasi didalam campuran gas yang dihirup
mempunyai efek langsung pada tekanan darah arteri menurut hukum fick
meningkatkan konsentrasi anestetika yang dihirup akan meingkatkan kecepatn
induksi anestedi dengan jalan menigkatkan kecepatan transfer di dalam darah.
c. Ventilasi paru
Kecepatan peningkatan tekanan gas anestetika di dlama darah arteri
bergantung secara langsung pada kecepatan dan kedalaman anestesi, yaitu
ventilasi per menit. Besar nya efek berbeda-beda sesuai dengan koefisien
partisi darah : gas. Suatu peningkatan dalam ventilasi paru hanya diikuti
sedikit kenaikan tekanan arteri kepada anestetika yang mempunyai kelarutan
dalam darah rendah atau koefisien rendah. Akan tetapi, pada anetetika dengan
kelarutan di dalam darah atau koefisiennya sedang sampai tinggi, dapat
meningkatkan tekanan yang berarti.
d. Aliran darah paru
Perubahan dalam kecepatan aliran darah dari atau dan menuju paru
mempengaruhi proses transfer bebrbagai gas anestetika. Suatu peningkatan di
dalam aliran darah paru 9peningkatan curah jantung) memperlambatkeceptana
peningkatan tekannan arteri. Sebaliknya menurunnya aliran ddarah menuju
paru menghasilkan fek yang berlawanan dan meningkatkan kecepatan
peningkatan tekanan arteri dari anestetika inhalasai.
\
e. Perbedaan konsentrasi arteri dan vena.
Perbedaan konsentrasi anestetika antara darah arteri dan darah vena campuran
terutama bergantungpada mbilan seyawa anestetika oleh jaringan. Jaringan
dapat dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan kelarutan dan aaliran darah.
Kelompok perusi tertinggi dengan vaskularisaasi yang banyak (otak,jantung
hati ginjal dan organ-organ endokrin) adala yang pertama menguptake obat
anestesi inhalasi. Kelarutannya yang sedang dan volume yang kecil membatasi
kapasitas kelompok ini, jadi ia juga yang pertama kali diisi. Kelompokkuoit
dan otot tidak begitu baik perfusinya, sehingga uptakenya juga rendah. Tetapi
memiliki kapasitas yang besar karena volumenya yang besar sehingga uptake
akan terus berlanjut hingga bebebrapa jam. Perfusi dari kelompok lemak
hampir sama dengan kelopok otot, tetapi kelarutan obat anestesi dalam lemak
dipengaruhi oleh kapasitas total yang dapat menjadi berhari-hari. Kelompok
dengan perfusi minimalis dengan aliran vena sedikit ( tulang, ligamentum, gigi
rambut dan tulang rawan0 uptake nya tidak signifkan. Uptke obat inhalasi
dibuat dalam suatu kurva yang menggambarkan hubungan antara peningkatan
konsentrasi alveolar dengan waktu.
f. a
3. a