Anestesi Umum Adalah Tindakan Menghilangkan Kesadaran Yang Bersifat Pulih Kembali

7
Anestesi umum adalah tindakan menghilangkan kesadaran yang bersifat pulih kembali (reversible) dan meniadakan nyeri secara sentral. Trias anestesi terdiri dari anelgesia, hipnotik dan arefleksia/relaksasi. Tahap awal dari anestesi umum adalah induksi. Induksi anestesi adalah peralihan dari keadaan sadar dengan reflek perlindungan masih utuh sampai dengan hilangnya kesadaran ( ditandai dengan hilangnya reflek bulu mata) akibat pemberian obat-obat anestesi. Perhatian utama pada anestesi umum adalah keamanan dan keselamatan pasien, dan salah satu faktor penentunya adalah kestabilan hemodamik selama tidakan induksi dilakaukan, hal ini dapat dicapai apabila obat anestesi tersebut dapat memberikan level anestesi yang adekuat untuk pembedahan tanpa menimbulkan depresi yang serius terhadap fungsi hemodinamik. Di lain pihak, ada teknik induksi anestesi yang lain dengan induksi inhalasi menggunakan obat-obat inhalasi seperti halotan, isofluran dan sevoflurane. Induksi dengan obat anestesi inhalasi mempunyai sejarah yang panjang dalam praktek anestesi. Iritsi jalan nafas adalah salah satu sifat terpenting dari agen anestesi inhalasi khususnya bila kita gunakan untuk induksi.

description

f

Transcript of Anestesi Umum Adalah Tindakan Menghilangkan Kesadaran Yang Bersifat Pulih Kembali

Page 1: Anestesi Umum Adalah Tindakan Menghilangkan Kesadaran Yang Bersifat Pulih Kembali

Anestesi umum adalah tindakan menghilangkan kesadaran yang bersifat pulih

kembali (reversible) dan meniadakan nyeri secara sentral. Trias anestesi terdiri

dari anelgesia, hipnotik dan arefleksia/relaksasi. Tahap awal dari anestesi umum

adalah induksi. Induksi anestesi adalah peralihan dari keadaan sadar dengan reflek

perlindungan masih utuh sampai dengan hilangnya kesadaran ( ditandai dengan

hilangnya reflek bulu mata) akibat pemberian obat-obat anestesi.

Perhatian utama pada anestesi umum adalah keamanan dan keselamatan pasien,

dan salah satu faktor penentunya adalah kestabilan hemodamik selama tidakan

induksi dilakaukan, hal ini dapat dicapai apabila obat anestesi tersebut dapat

memberikan level anestesi yang adekuat untuk pembedahan tanpa menimbulkan

depresi yang serius terhadap fungsi hemodinamik.

Di lain pihak, ada teknik induksi anestesi yang lain dengan induksi inhalasi

menggunakan obat-obat inhalasi seperti halotan, isofluran dan sevoflurane.

Induksi dengan obat anestesi inhalasi mempunyai sejarah yang panjang dalam

praktek anestesi. Iritsi jalan nafas adalah salah satu sifat terpenting dari agen

anestesi inhalasi khususnya bila kita gunakan untuk induksi.

Dengan ditemukannya obat anestesi inhalasi yang baru yaitu sevoflurane

menyebabkan anestesiologis memikirkan lagi untuk memberikan anestesi dengan

satu macam obat dari mulai induksi sampai pemeliharaan induksi yang disebut

sebagai VIMA ( Volatile Induction and Maintenance of Anesthesia)

Sevoflurane dengan kelarutan dalam darah yang rendah, bau yang tidak

menyengat, tidak mengiritasi jalan nafas, dan kardiovascular yang stabil

menyebabkan induksi inhalasi berjalan cepat dan mulus. Umumnya, induksi

inhalasi dengan sevoflurane berjalan dengan baik. Kejadian menahan nafas, batuk,

eksitasi, spasme laring sangat rendah.

Page 2: Anestesi Umum Adalah Tindakan Menghilangkan Kesadaran Yang Bersifat Pulih Kembali

Pemberian sevoflurane tidak berhubungan dengan takikardi atau vasodilatasi

koroner pada konsentrasi anestetik, berlawanan dengan isoflurane. Berbeda

dengan halotan dan enflurane, sevoflurane tidak berhubungan dengan sensitasi

miokardium terhadap adrenaline. Sevoflurne mendepresi kontraktilitas jantung

secara ringan. Sistemik vaskuler resisten dan tekanan darah arterial menurun sngat

sedikit dibandingakan isoflurane dan desflurane.

1. Anastesi inhalasi sevoflurane

Kedalaman anestesi ditentukan dari kadar anestetika dalam sistem saraf pusat.

Kecepatan untuk mencapai kadar didalam jaingan otak yang efektif (kecepatan

induksi anestesi) tergantung pada berbagai faktor farmakokinetika yang

mempengaruhi ambilan dan distribusi anestetika.

2. Ambilan dan distribusi

Konsentrasi suatu gas, tertentu dalam campuran berbagai macam gas, sebaning

dengan tekanan parsial. Prinsip objektif dari anestesi inhalasi adalah untuk

mencapai tekanan parsial otak yang konstan dan optimal terhadap anestesi

inhalasi. Hal ini menekankan bahwa tekanan partial alveoli (PA) dari anestesi

inhalasi mencerminkan tekanan pasial otak (PBR). Inilah alasan dimana PA

digunakan sebagai indeks terhadap kedalaman anestesi, pemulihan dai anestesi,

dan MAC. Tercapainya kadar di dalam jaringan otak yang memadai untuk

terjadinya anestesi memerlukan transfer anestetika tersebut dari udara alveoli ke

dalam darah, dan selanjutnya ke otak. Kecepatan dari suatu anestetika mencapai

otak tergantung pada sfat kelarutan dari anestetika tersebut, kadarnya dalam udara

yang dihirup, kecepatan ventilasi paru, aliran darah ke paru, dan perbedaan

konsentasi anestetika antara darah arteri dan campuran darah vena (tekanan

partial)

a. Kelarutan

Salah satu faktor penting yang mmpengarhi transfer suatu anestetika dari paru-

paru dalam darah arteri adalah kelarutannya. Koeefisiensi partisi darah : gas

merupakan indeks kelarutannya yang digunakan untuk menggunakan afinitas

Page 3: Anestesi Umum Adalah Tindakan Menghilangkan Kesadaran Yang Bersifat Pulih Kembali

relatif suatu anestetika terhadap darah terhadap udara. Apabila suatu

anestetika dengan kelarutan di dalam darah rendah berdifusi dari paru-pru

menuju darah arteri, maka hanya diperlukan relatif hanya beberapa molekul

saja, untuk meningkatkan tekanan partialnya dan kelarutanny didalam darah

arteri akan meningkat dengan cepat. Sebalikanya pada anestetika dengan

kelarutan sedng hingga tinggi, maka lebih nbnyak molekul yang diperlukan

larut ebelum terjadi perubahan tekanan parsial secara berarti, dan tekanan nya

di dlama arteri akan meningkat dengan lambat. Contoh: sevoflurane yang

memiliki kelarutan rendah dalam darah: gas dapat mempercepat ekanan arteri

yang tinggi dalam waktu singkat. Akibatnya obat ini cepat menghasilkan

keseimbangan dengan otak dan menyebabkan induksi anestetika yang lebih

cepat.

b. Konsentrasi anestetika dalam udara yang dihirup

Konsentrasi suatu anestetika inhalasi didalam campuran gas yang dihirup

mempunyai efek langsung pada tekanan darah arteri menurut hukum fick

meningkatkan konsentrasi anestetika yang dihirup akan meingkatkan kecepatn

induksi anestedi dengan jalan menigkatkan kecepatan transfer di dalam darah.

c. Ventilasi paru

Kecepatan peningkatan tekanan gas anestetika di dlama darah arteri

bergantung secara langsung pada kecepatan dan kedalaman anestesi, yaitu

ventilasi per menit. Besar nya efek berbeda-beda sesuai dengan koefisien

partisi darah : gas. Suatu peningkatan dalam ventilasi paru hanya diikuti

sedikit kenaikan tekanan arteri kepada anestetika yang mempunyai kelarutan

dalam darah rendah atau koefisien rendah. Akan tetapi, pada anetetika dengan

kelarutan di dalam darah atau koefisiennya sedang sampai tinggi, dapat

meningkatkan tekanan yang berarti.

d. Aliran darah paru

Page 4: Anestesi Umum Adalah Tindakan Menghilangkan Kesadaran Yang Bersifat Pulih Kembali

Perubahan dalam kecepatan aliran darah dari atau dan menuju paru

mempengaruhi proses transfer bebrbagai gas anestetika. Suatu peningkatan di

dalam aliran darah paru 9peningkatan curah jantung) memperlambatkeceptana

peningkatan tekannan arteri. Sebaliknya menurunnya aliran ddarah menuju

paru menghasilkan fek yang berlawanan dan meningkatkan kecepatan

peningkatan tekanan arteri dari anestetika inhalasai.

\

e. Perbedaan konsentrasi arteri dan vena.

Perbedaan konsentrasi anestetika antara darah arteri dan darah vena campuran

terutama bergantungpada mbilan seyawa anestetika oleh jaringan. Jaringan

dapat dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan kelarutan dan aaliran darah.

Kelompok perusi tertinggi dengan vaskularisaasi yang banyak (otak,jantung

hati ginjal dan organ-organ endokrin) adala yang pertama menguptake obat

anestesi inhalasi. Kelarutannya yang sedang dan volume yang kecil membatasi

kapasitas kelompok ini, jadi ia juga yang pertama kali diisi. Kelompokkuoit

dan otot tidak begitu baik perfusinya, sehingga uptakenya juga rendah. Tetapi

memiliki kapasitas yang besar karena volumenya yang besar sehingga uptake

akan terus berlanjut hingga bebebrapa jam. Perfusi dari kelompok lemak

hampir sama dengan kelopok otot, tetapi kelarutan obat anestesi dalam lemak

dipengaruhi oleh kapasitas total yang dapat menjadi berhari-hari. Kelompok

dengan perfusi minimalis dengan aliran vena sedikit ( tulang, ligamentum, gigi

rambut dan tulang rawan0 uptake nya tidak signifkan. Uptke obat inhalasi

dibuat dalam suatu kurva yang menggambarkan hubungan antara peningkatan

konsentrasi alveolar dengan waktu.

f. a

3. a