anemia defisiensi besi
-
Upload
fifi-lovalola -
Category
Documents
-
view
56 -
download
1
Transcript of anemia defisiensi besi
Kelompok C7
florentina Dwi Etania Tulis 102009264Mutiara Meilyn Pane 102010149Lukfintia Filia 10201080Fitry Hardiyanti 102011059Chintia Septiani 102011083Karinna Marcella Widjaja 102011183Samsu Buntoro 102011194Heidi Natalia 102011269Hendra Sucipta 102011403
Anemia Defisiensi Besi
Skenario 1 Ny. A , 30 tahun datang ke poloiklinik FK UKRIDA dengan keluhan lemas sejak 1 bulan
yang lalu. Keluhan ini datang memberat terutama jika sedang beraktifitas, pasien
mengaku belakangan ini hanya mengkonsumsi sayuran. Adanya riwayat demam, pasien GOPOAO, dengan riwayat
mens teratur. Pemeriksaan fisik conjungtiva anemi, sclera non ikterik, lien tidak teraba. Hasil lab: 9g/dL, Diff count: 1/1/073/22/2/1
Rumusan Masalah
Ny. A , 30 tahun datang ke poloiklinik FK UKRIDA dengan keluhan lemas
sejak 1 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik conjungtiva anemi, sclera non ikterik, lien tidak teraba. Hasil lab: 9g/dL, Diff count: 1/1/073/22/2/1
Mind Map
Ny. A , 30 tahun datang ke poloiklinik FK UKRIDA
dengan keluhan lemas sejak 1 bulan yang
lalu.
Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan
Fisik
Komplikasi dan
Pencegahan
Penatalaksanaan
Epidemiologi dan Etiologi
Patofisiologi dan Faktor
resiko
Anamnesis
Working diagnosis
Gejala Klinik
Prognosis
Anamnesis
a. Identitas lengkap : umur, jenis kelamin dll
b. Gejala apa yang sering dirasakan oleh pasien? lelah, malaise,sesak nafas, nyeri dada, atau tanpa gejala ?
c. Apakah gejala tersebut muncul mendadak atau bertahap?
d. Adakah riwayat anemia dalam keluarga ?
e. Obat-obatan
e. Adakah petunjuk mengenai penyebab anemia? Adakah gejala yang konsitensi dengan
malabsopsi? Adakah tanda-tanda kehilangan darah dari saluran cerna (tinja gelap, darah per rektal,muntah ”butiran kopi”)?
adakah kehilangan darah menstruasi berlebihan?
Adakah sumber kehilangan darah yang lain?
f. Riwayat penyakit dahulu dan penyelidikan fungsional Adakah dugaan penyakit ginjal kronis
sebelumnya ? Adakah tanda-tanda kegagalan sumsum
tulang (memar, perdarahan, dan infeksi yang tidak lazim atau rekuren)?
Adakah riwayat anemia sebelumnya? Adakah disfagia ?
Pemeriksaan Fisik
Warna kulit : pucat, sianosis, ikterus, kulit telapak tangan kuning seperti jerami
Kuku : koilonychias (kuku sendok) Mata : ikterus, konjugtiva pucat,
perubahan pada fundus Mulut : ulserasi, hipertrofi gusi, atrofi
papil lidah Limfadenopati, hepatomegali,
splenomegali
Pemeriksaan Penunjang
A. Pemeriksaan Laboratorium Hemoglobin (Hb) Penentuan indeks eritrosit
(MCV,MCH,MCHC) Pemeriksaan Hapusan Darah Perifer Luas Distribusi Sel Darah Merah (Red
Distribution Wide = RDW) Eritrosit Protoporfirin (EP) .
Besi Serum (Serum Iron = SI) Serum Transferin (Tf) Transferrin Saturation (Jenuh
Transferin) Serum Feritin B. Pemeriksaan Sumsum Tulang C. Pemeriksaan makroskopik : feses
Working Diagnosis
Anemia Defisiensi Besi anemia yang timbul akibat
kosongnya cadangan besi tubuh (depleted iron store) sehingga penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang, yang pada akhirnya pembentukan hemoglobin (Hb) berkurang
Menegakan diagnosis ADB : Kadar HB kurang dari normal sesuai usia Anemia hipokromik mikrositer pada apusan darah tepi,
atau MCV< 80 fl dan MCHC < 31% dengan salah satu dari a,b,c
Konsentrasi Hb eritrosit rata-rata < 31% (N:32-35%) a. Kadar besi serum <50 ug/dl (N:80-180ug/dl)b. TIBC > 350 mg/dlc. Saturasi Transferin <15% (N:20-50%)
Pemeriksaan sumsum tulang hasil negativ dengan biru prusia
Pemberian sulfat ferosus 3 x 200 mg/hr slma 4 minggu disertai kenaikan kadar hemoglobin lebih dari 2 g/dl
Etiologi
1. Faktor nutrisi2. Kebutuhan besi meningkat3. Gangguan absorbsi besi4. Perdarahan kronik :
saluran cerna ; tukak peptic, konsumsi NSAID, salisilat
saluran genitalia wanita ; menoraghia saluran kemih ; hematuria saluran nafas ; hemoptoe
Epidemiologi
ADB pada anak usia sekolah (5-8 tahun ) di kota= 5,5% anak praremaja= 2,6 % dan gadis remaja yang hamil= 26%
Anak kulit hitam > anak kulit putih Indonesia : ADB pada balita sekitar
25-35%.
Patofisiologi Iron Depleted StatedCadangan besi menurun namun, eritropoietik belum terganggu
feritin serum pengecatan besi pada sumsum tulang negatifabsorbsi besi melalui usus
Iron Deficient EritropoieticCadangan besi kosong dan eritropoietik terganggu namun, gejala anemia belum manifes
Free protophorfirin TIBC
Iron Deficiency AnemiaEritropoietik sangat terganggu, kadar Hb menurun sehingga gejala anemia bermanifes
Anemia hipokrom mikrositerGejala klinik anemia
Gejala Klinis
1. Gejala Umum Anemia badan lemah lesu, cepat lelah mata berkunang-kunang serta telinga mendenging pucat, terutama pada konjungtiva dan
jaringan di bawah kuku
2. Gejala Khas Defisiensi Besi Koilonychia (kuku sendok) Atrofi papil lidah Stomatitis angularis (cheilosis) Disfagia Atrofi mukosa gaster sehingga
menimbulkan akhloridia. Pica
Penatalaksanaan
1. Non medika mentosadiet tinggi besi dengan makanan yang
banyak mengandung besi. Besi hemeTerdapat dalam daging dan ikan,
absorbs cepat, Besi non hemeBerasal dari sumber tumbuh –
tumbuhan, tingkat absorbs rendah
Medika mentosa1. Terapi Oralferous glukonat, fumarat, dan suksinat dengan dosis harian 4-6 mg/kg/hari besi elemental diberikan dalam 2-3 dosis2. Terapi parentaldekstran besi, larutan ini mengandung
50 mg besi/ml.3. Terapi Transfusi
Komplikasi
1.Perkembangan otot buruk ( jangka panjang ).
2.Daya konsentrasi menurun3.Hasil uji perkembangan menurun4.Kemampuan mengolah informasi
yang didengar menurun
Pencegahan Pendididikan gizi Pendidikan kebersihan lingkungan mencegah
kekurangan besi pada awal kehidupan adalah sebagai berikut :
Meningkatkan pemberian ASI eksklusif. Menunda pemakaian susu sapi sampai usia 1
tahun. Memberi bayi makanan yang mengandung besi
serta makanan yang kaya dengan asam askorbat (jus buah).
Memberi suplemen Fe pada bayi kurang bulan. Pemakaian PASI yang mengandung besi.