Anemia Dalam Kehamilan

20
Anemia Dalam Kehamilan ANEMIA DALAM KEHAMILAN Pendahuluan Seseorang, baik pria maupun wanita, dinyatakan menderita anemia bila kadar hemoglobin dalam darahnya kurang dari 12 gr/100 ml. Anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan. Hal itu disebabkan karena dalam kehamilan keperluan akan zat-zat makanan bertambah dan terjadi pula perubahan-perubahan dalam darah dan sumsum tulang. 1 Darah bertambah banyak dalam kehamilan, yang lazim disebut hidremia atau hipervolemia. Akan tetapi bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan dnegan bertambahnya plasma, sehingga terjadi pengenceran darah. Pertambahan tersebut berbanding sebagai berikut : plasma 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%. 1,2 Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan umur 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu. 1 Karena perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan sering menyulitkan diagnosis dan penatalaksanaan penyakit- penyakit kelainan darah. Penurunan kadar Hb pada wanita sehat KKS Bagian Obstetri & Ginekologi RSUD DR.R.M. Djoelham Binjai 1

description

anemia dalam kehamilan

Transcript of Anemia Dalam Kehamilan

Anemia Dalam Kehamilan

Anemia Dalam Kehamilan

ANEMIA DALAM KEHAMILAN

PendahuluanSeseorang, baik pria maupun wanita, dinyatakan menderita anemia bila kadar hemoglobin dalam darahnya kurang dari 12 gr/100 ml. Anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan. Hal itu disebabkan karena dalam kehamilan keperluan akan zat-zat makanan bertambah dan terjadi pula perubahan-perubahan dalam darah dan sumsum tulang. 1Darah bertambah banyak dalam kehamilan, yang lazim disebut hidremia atau hipervolemia. Akan tetapi bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan dnegan bertambahnya plasma, sehingga terjadi pengenceran darah. Pertambahan tersebut berbanding sebagai berikut : plasma 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%. 1,2Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan umur 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu. 1Karena perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan sering menyulitkan diagnosis dan penatalaksanaan penyakit-penyakit kelainan darah. Penurunan kadar Hb pada wanita sehat yang hamil disebabkan ekspansi volume plasma yang lebih besar daripada peningkatan volume sel darah merah dan hemoglobin. 3

Defenisi Anemia sering disebut kurang darah, dimana kadar sel darah merah (hemoglobin/Hb) dibawah normal 4. Jika nilai Hb kurang dari 10 gr % disebut anemia berat, sedangkan dibawah 6 gr % disebut anemia gravis 1.

EtiologiPenyebab anemia umumnya adalah : 21. Kurang gizi (malnutrisi)2. Kurang zat besi dalam diet3. Malabsorpsi 4. Kehilangan darah yang banyak : persalinan yang lalu, haid, dll5. Penyakit-penyakit kronik : Tbc, paru, cacing usus, malaria, dll.

Ada 3 faktor mekanisme tubuh yang menyebabkan terjadinya Anemia : 51. Penghancuran sel darah merah yang berlebihan2. Kehilangan Darah 3. Produksi sel darah merah tidak mencukupi

Pembentukan Sel Darah MerahSel darah merah, sel darah putih dan trombosit dibuat di dalam sumsum tulang. Selain itu, limfosit juga dibuat di dalam kelenjar getah bening dan limpa ; dan limfosit T dibuat dan matang dalam thymus (sebuah kelenjar kecil di dekat jantung). Kelenjar thymus hanya aktif pada anak-anak dan dewasa muda. Di dalam sumsum tulang, semua sel darah berasal dari satu jenis sel yang disebut sel stem. Jika sebuah sel stem membelah, yang pertama kali terbentuk adalah sel darah merah yang belum matang (imatur), sel darah putih atau sel yang membentuk trombosit (megakariosit). Kemudian jika sel imatur membelah, akan menjadi matang dan pada akhirnya menjadi sel darah merah, sel darah putih atau trombosit. Kecepatan pembentukan sel darah dikendalikan sesuai dengan kebutuhan tubuh. Jika kandungan oksigen dalam jaringan tubuh atau jumlah sel darah merah berkurang, ginjal akan menghasilkan dan melepaskan eritropoietin (hormon yang merangsang sumsum tulang untuk membentuk lebih banyak sel darah merah). Sumsum tulang membentuk dan melepaskan lebih banyak sel darah putih sebagai respon terhadap infeksi dan lebih banyak trombosit sebagai respon terhadap perdarahan. 6

Pengaruh anemia terhadap kehamilan, persalinan dan nifas :1. Abortus2. Partus prematurus3. Partus lama karena inertia uteri4. Perdarahan postpartum karena atonia uteri5. Syok6. Afibrinogenemia dan hipofibrinogemia7. Infeksi intra partum dan post partum8. Anemia yang sangat berat dengan Hb kurang dari 4 gr/100 ml dapat menyebabkan dekompesasi kordis. 1,2Pengaruh anemia terhadap hasil konsepsi : Hasil konsepsi (janin, plasenta, darah) membutuhkan zat besi dalam jumlah besar untuk pembuatan butir-butir darah merah dan pertumbuhannya, yaitu sebanyak berat zat besi. Jumlah ini merupakan 1/10 dari seluruh zat besi dalam tubuh. Terjadinya anemia dalam kehamilan bergantung dari jumlah persediaan zat besi dalam hati, limpa, dan sumsum tulang.2Bila persediaan zat besi dalam tubuh habis maka Hb akan turun, ini terjadi pada bulan ke 5 6 kehamilan, pada waktu janin membutuhkan banyak zat besi. Bila terjadi anemia, maka pengaruhnya terhadap hasil konsepsi adalah : 1,21. Abortus2. Kematian janin dalam kandungan3. Kematian janin waktu lahir (stillbirth)4. Kematian perinatal tinggi5. Prematuritas6. Kelainan kongenital7. Kurangnya cadangan zat besi

Klasifikasi Klasifikasi anemia dalam kehamilan : 1,21. Anemia defisiensi besi2. Anemia megaloblastik3. Anemia hipoplastik4. Anemia hemolitik

Anemia defisiensi besiAnemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai adalah anemia akibat kekurangan zat besi. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya zat besi dalam makanan, gangguan resorpsi, gangguan penggunaan atau karena terlampau banyaknya zat besi yang keluar dari tubuh, misalnya pada perdarahan. Anemia jenis ini biasanya berbentuk normositik dan hipokromik. 1,2

Patofisiologi Anemia karena kekurangan zat besi biasanya terjadi secara bertahap, melalui beberapa stadium. Gejalanya baru timbul pada stadium lanjut. 71. Stadium 1Kehilangan zat besi melebihi asupannya, sehingga menghabiskan cadangan dalam tubuh, terutama di sumsum tulang. Kadar ferritin (protein yang menampung zat besi) dalam darah berkurang secara progresif. 2. Stadium 2Cadangan besi yang telah berkurang tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk pembentukan sel darah merah, sehingga sel darah merah yang dihasilkan jumlahnya lebih sedikit. 3. Stadium 3Mulai terjadi anemia. Pada awal stadium ini, sel darah merah tampak normal, tetapi jumlahnya lebih sedikit. Kadar hemoglogin dan hematokrit menurun.

4. Stadium 4Sumsum tulang berusaha untuk menggantikan kekurangan zat besi dengan mempercepat pembelahan sel dan menghasilkan sel darah merah dengan ukuran yang sangat kecil (mikrositik), yang khas untuk anemia karena kekurangan zat besi. 5. Stadium 5Dengan semakin memburuknya kekurangan zat besi dan anemia, maka akan timbul gejala-gejala karena kekurangan zat besi dan gejala-gejala karena anemia semakin memburuk.

Diagnosis Anemia defisiensi besi yang berat ditandai dengan mikrositosis dan hipokromasia. Sifat yang khas bagi defisiensi besi adalah : 1a. Kadar besi serum rendahb. Daya ikat besi serum tinggic. Protoporfirin eritrosit tinggid. Tidak ditemukan hemosiderin dalam sumsum tulang

Terapi :Keperluan zat besi untuk wanita tidak hamil, hamil dan menyusui yang dianjurkan adalah : 2 FNB Amerika Serikat (1958): 12 mg 15 mg 17 mg LIPI Indonesia (1968) : 12 mg 17 mg 17 mg

Kemasan zat besi dapat diberikan per oral maupun parenteral 1,2 Per oral : sulfas ferrosus atau glukonas ferrosus dengan dosis 3 5 x 0,20 mg Parenteral : diberikan bila ibu hamil tidak tahan terhadap pemberian oral atau absorpsi di saluran pencernaan kurang baik, kemasan diberikan secara intramuskuler atau intravena. Kemasan ini antara lain adalah imferon, jectofer dan ferrigen. Hasilnya lebih cepat dibandingkan per oral

Pencegahan Di daerah-daerah dengan frekuensi kehamilan yang tinggi sebaiknya setiap wanita hamil diberi sulfas ferrosus atau glukoas ferrosus, cukup 1 tablet sehari. Selain itu dianjurkan pula mengkonsumsi lebih banyak protein dan sayur-sayuran yang mengandung banyak mineral serta vitamin. 1

Prognosis Prognosis anemia defisiensi besi dalam kehamilan umumnya baik bagi ibu dan anak. Persalinan dapat berlangsung seperti biasa tanpa perdarahan banyak atau komplikasi lain. Anemia berat yang tidak diobati dalam kehamilan muda dapat menyebabkan abortus dan dalam kehamilan tua dapat menyebabkan partus lama, perdarahan post partum dan infeksi. Walaupun bayi yang dilahirkan dari ibu yang menderita anemia defisiensi besi tidak menunjukkan Hb yang rendah, namun cadangan besinya kurang, yang baru beberapa bulan kemudian tampak sebagai anemia infantum. 1

Anemia megaloblastikAnemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi asam folat, jarang sekali karena defisiensi vitamin B12. Frekuensi anemia ini dalam kehamilan cukup tingi di Asia, seperti India, Malaysia dan Indonesia. Hal ini disebabkan karena malnutrisi dan infeksi yang kronik. Anemia megaloblastik biasanya berbentuk makrositik atau pernisiosa. 1,2

Gambar. Gambaran sel darah tepi pada anemia defisiensi asam folat. Diagnosis Diagnosis dibuat bila ditemukan megaloblas atau promegaloblas dalam darah atau sumsum tulang. Seringkali anemia sifatnya normositer atau normokrom karena defisiensi asam folat sering berdampingan dengan defisiensi besi dalam kehamilan. 1

Terapi : 1,2 Asam folat 15 30 mg per hari Vitamin B12 3 x 1 tablet per hari Sulfas ferrosus 3 x 1 tablet per hariPencegahan : Pada umumnya asam folat tidak diberikan secara rutin kecuali di daerah-daerah dengan frekuensi anemia megaloblastik yang tinggi. Apabila pengobatan anemia dengan besi saja tidak berhasil maka besi harus ditambah dengan asam folat. 1

Prognosis Anemia megaloblastik dalam kehamilan umumnya mempunyai prognosis cukup baik. Apabila penderita mencapai masa nifas dengan selamat dengan atau tanpa pengobatan, maka anemianya akan sembuh dan tidak akan timbul lagi, karena dengan lahirnya anak kebutuhan asam folat jauh berkurang. Anemia megaloblastik dalam kehamilan yang berat yang tidak diobati mempunyai prognosis kurang baik. Angka kematian bagi ibu mendekati 50% dan bagi anak 90%. 1

Anemia hipoplastikAnemia hipoplasti disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel-sel darah merah baru. Untuk diagnosis diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan : Darah tepi lengkap Pemeriksaan pungsi sternal Pemeriksaan retikulosit, dll. 1,2Gambaran darah tepi : normositik dan normokromik. Sumsum tulang memberikan gambaran normoblastik dan hipoplasia eritropoiesis. Penyebab belum diketahui kecuali yang disebabkan oleh infeksi berat (sepsis), keracunan dan sinar rontgen atau sinar radiasi. Terapi dengan obat-obatan tidak memuaskan mungkin pengobatan yang paling baik yaitu transfusi darah yang perlu sering diulang. 1,2Anemia hemolitikAnemia hemolitik disebabkan karena penghancuran/pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya. 1,2 Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil; apabila ia hamil biasanya anemianya menjadi lebih berat. Sebaliknya mungkin pula bahwa kehamilan menyebabkan krisis hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia. 1

Etiologi Secara umum anemia hemolitik dapat dibagi menjadi 2 golongan besar yaitu : 1,21. Faktor intrakorpuskuler :Seperti pada sferositosis, eliptositosis, anemia hemolitik herediter, thalasemia, anemia sel sabit, hemoglobinopatia C, D, G, H, I dan Paroxysmal nocturnal haemoglobinuria2. Faktor ekstrakorpuskuler :Disebabkan infeksi (malaria, sepsis, dll), keracunan arsenikum, neoarsphenamin, timah, sulfonamide, kinin, paraquin, primaquin, nitrofurantoin (furadantin), racun ular; pada defisiensi G6PD (glucose 6 phosphate dehydrogenase), antagonismus rhesus atau ABO, leukemia, penyakit Hodgkin, limfosarkoma, penyakit hati, dll.

GejalaGejala yang lazim dijumpai adalah : Gejala-gejala proses hemolitik seperti anemia, hemoglobinemia, hemoglobinuria, hiperbilirubinemia, hiperurobilinuria, dan sterkobilin lebih banyak dalam feses. Tanda-tanda regenerasi darah seperti retikulositosis, normoblastemia serta hyperplasia eritropoiesis dalam sumsum tulang.1

Terapi :Pengobatan anemia hemolitik dalam kehamilan tergantung pada jenis dan beratnya. Obat-obat penambah darah tidak memberi hasil. Transfusi darah diperlukan untuk anemia yang berat untuk meringankan penderitaan ibu dan untuk mengurangi bahaya hipoksia janin. Splenektomi dianjurkan pada anemia hemolitik bawaan dalam trimester II atau III. 1,2

DAFTAR PUSTAKA

1. Winkjosastro.H; Penyakit Darah; Dalam : Ilmu Kebidanan; Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; Jakarta; 2002; Hal. 448 - 582. Muchtar. Rustam; Penyakit Darah dan Khamilan; Dalam : Sinopsis Obstetri; Edisi II; Jilid 1; EGC; Jakarta; 1998; Hal. 145 - 483. Mansjoer.Arif, dkk; Neonatus; Dalam : Kapita Selekta Kedokteran; Edisi 1; Jilid 1; Penerbit Media Aesculapius; FKUI; Jakarta; 2001; Hal. 288 - 2904. Hamil dan Anemia; available at : http:/www.mail_archive.com/[email protected]/msg07139.html 5. Anemia; available at : http://www.infohidupsehat.com6. Biologi darah; available at : http://www.medicastore.com 7. Anemia karena kekurangan zat besi; available at : http://www.medicastore.com

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penyuluhan ini tepat waktu dan dengan sebaik-baiknya dalam rangka melengkapi persyaratan Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD DR.R.M. Djoelham Binjai dengan judul Anemia Dalam KehamilanTak lupa kami juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. Anwar Affandi Harahap, SpOG yang telah banyak memberikan bimbingan kepada kami selama kami melaksanakan KKS di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD DR.R.M. Djoelham Binjai.Kami juga berterima kasih kepada dokter pembimbing lainnya :1. Dr. Marwan Indarmirsyah, SpOG2. Dr. Herizal, SpOG3. Dr. Arusta Tarigan, SpOG4. Dr. Sugianto, SpOGKami menyadari bahwa penyuluhan ini masih jauh dari sempurna, maka kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Semoga penyuluhan ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah khasanah kepustakaan kita, Terima Kasih

Binjai, Januari 2010

Penulis DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................................... iDaftar isi ........................................................................................................................................ iiAnemia Dalam KehamilanPendahuluan 1Defenisi 1Etiologi . 2Pembentukan Sel Darah Merah 2Pengaruh anemia terhadap kehamilan, persalinan dan nifas .. 3Pengaruh anemia terhadap hasil konsepsi 4Klasifikasi .... 4Anemia defisiensi besi ...... 5Patofisiologi .... 5Diagnosis . 6Terapi .. 6Pencegahan .. 7Prognosis ..... 7Anemia megaloblastik ..... 8 Diagnosis .... 8Terapi . 8Pencegahan 9Prognosis .... 9Anemia hipoplastik .. 9Anemia hemolitik ... 10Etiologi . 10Gejala 10Terapi ... 11Daftar Pustaka . 12

KKS Bagian Obstetri & GinekologiRSUD DR.R.M. Djoelham Binjai 15