Andrianus Setiawan 20171101019 · 2018. 10. 20. · diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik,...

21
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Esa Unggul PEMBELAJARAN TERPADU NESTED Andrianus Setiawan 20171101019 Abstract Dalam pembelajaran terpadu, peserta didik akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkan konsep lain yang sudah mereka pahami (suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik, baik secara individual maupun kelompok, aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan, autentik). Model nested(bersarang) merupakan pemaduan berbagai bentuk penguasaan konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Dalam setiap pembelajaran guru memiliki beberapa target keterampilan yang ingin dicapai yaitu : keterampilan sosial, keterampilan berfikir, dan sebuah konten-keterampilan khusus berdasarkan standar. Keterampilan-keterampilan belajar itu meliputi keterampilan berpikir (thinking skill), keterampilan sosial (social skill), dan keterampilan mengorganisir (organizing skill). Keyword : tersarang, nested, keterampilan khusus, thinking skill, social skill, organizing skill Pendahuluan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peseta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan-keterampilan yang diperlukan baik bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara (Susanto & Marianti, 2017). Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik buruknya pribadi manusia. Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia (Melinda & Susanto, 2018). Seperti kita ketahui bersama bahwa dalam pendidikan terdapat beberapa model pembelajaran, salah satunya adalah model pembelajaran terpadu. Dalam pembelajaran terpadu, peserta didik akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkan konsep lain yang sudah mereka pahami (suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik, baik secara individual maupun kelompok, aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan, autentik). Pembelajaran terpadu akan terjadi apabila peristiwa autentik atau eksplorasi tema menjadi pengendali dalam kegiatan pembelajaran. Model Terpadu itu sendiri setidaknya ada 10 macam model, yaitu Model Terhubung, Jaring Laba-laba, Model Tematik Terpadu, Model Sarang, Model Penggalan, Model Terurut, Model Irisan, Model Galur, Model Celupan dan, Model Jaringan Kerja. Model Nested merupakan pemaduan berbagai bentuk penguasaan konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Dalam setiap pembelajaran guru memiliki beberapa target keterampilan yang ingin dicapai yaitu : keterampilan sosial, keterampilan berfikir, dan sebuah konten-keterampilan khusus berdasarkan standar.

Transcript of Andrianus Setiawan 20171101019 · 2018. 10. 20. · diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik,...

Page 1: Andrianus Setiawan 20171101019 · 2018. 10. 20. · diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik, misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh peserta didik melalui kegiatan eksperimen.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Esa Unggul

PEMBELAJARAN TERPADU NESTED

Andrianus Setiawan

20171101019

Abstract

Dalam pembelajaran terpadu, peserta didik akan memahami konsep-konsep yang mereka

pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkan konsep lain yang sudah mereka

pahami (suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik, baik secara individual

maupun kelompok, aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara

holistik, bermakna dan, autentik). Model nested(bersarang) merupakan pemaduan berbagai

bentuk penguasaan konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Dalam setiap

pembelajaran guru memiliki beberapa target keterampilan yang ingin dicapai yaitu :

keterampilan sosial, keterampilan berfikir, dan sebuah konten-keterampilan khusus berdasarkan

standar. Keterampilan-keterampilan belajar itu meliputi keterampilan berpikir (thinking skill),

keterampilan sosial (social skill), dan keterampilan mengorganisir (organizing skill).

Keyword : tersarang, nested, keterampilan khusus, thinking skill, social skill, organizing skill

Pendahuluan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peseta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan-keterampilan yang diperlukan baik bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara

(Susanto & Marianti, 2017). Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik buruknya pribadi manusia. Hampir

semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah

terpisah dengan kehidupan manusia (Melinda & Susanto, 2018).

Seperti kita ketahui bersama bahwa dalam pendidikan terdapat beberapa model pembelajaran,

salah satunya adalah model pembelajaran terpadu. Dalam pembelajaran terpadu, peserta didik

akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan

menghubungkan konsep lain yang sudah mereka pahami (suatu sistem pembelajaran yang

memungkinkan peserta didik, baik secara individual maupun kelompok, aktif mencari, menggali

dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan, autentik).

Pembelajaran terpadu akan terjadi apabila peristiwa autentik atau eksplorasi tema menjadi

pengendali dalam kegiatan pembelajaran. Model Terpadu itu sendiri setidaknya ada 10 macam

model, yaitu Model Terhubung, Jaring Laba-laba, Model Tematik Terpadu, Model Sarang, Model

Penggalan, Model Terurut, Model Irisan, Model Galur, Model Celupan dan, Model Jaringan Kerja.

Model Nested merupakan pemaduan berbagai bentuk penguasaan konsep keterampilan

melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Dalam setiap pembelajaran guru memiliki beberapa target

keterampilan yang ingin dicapai yaitu : keterampilan sosial, keterampilan berfikir, dan sebuah

konten-keterampilan khusus berdasarkan standar.

Page 2: Andrianus Setiawan 20171101019 · 2018. 10. 20. · diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik, misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh peserta didik melalui kegiatan eksperimen.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Esa Unggul

Pembahasan

Model nested merupakan pemaduan berbagai bentuk penguasaan konsep keterampilan

melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Dalam setiap pembelajaran guru memiliki beberapa target

keterampilan yang ingin dicapai yaitu : keterampilan sosial, keterampilan berfikir, dan sebuah

konten-keterampilan khusus berdasarkan standar. Contohnya : guru merencanakan pembelajaran

fotosintesis dengan dilakukan diskusi/untuk mendapat persetujuan umum (keterampilan sosial),

mengurutkan proses terjadinya fotosintesis (keterampilan berfikir), dan siklus hidup tanaman

(konten sains). Perlu diketahui bahwa tujuan utama dari aktivitas tersebut adalah kita sebagai

pendidik melaksanakan prinsip membawa dunia mereka (peserta didik) ke dunia kita dan antarkan

dunia kita (pendidik) ke dunia mereka (Kamdi, 2007).

Integrasi model bersarang (nested) adalah sebuah rancangan yang sangat bagus yang

digunakan oleh guru-guru yang sudah ahli. Mereka bisa tahu bagaimana mendapatkan keuntungan

dari berbagai pelajaran. Model ini membutuhkan target dan juga standar yang berlipat ganda untuk

pembelajaran peserta didik. Model nested mendapatkan keuntungan dari kelompok-kelompok dan

kombinasi-kombinasi yang natural, oleh karena itu model ini dianjurkan dalam mengarahkan

banyak keterampilan yang dibutuhkan. Pengembangan aspek dan keterampilan tersebut bermuara

pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup (life skill) yang diwujudkan melalui

pencapaian kompetensi peserta didik (Majid, 2014). pembelajaran terpadu tipe nested (tersarang)

merupakan pengintegrasian kurikulum di dalam satu disiplin ilmu secara khusus meletakkan fokus

pengintegrasian pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatihkan oleh seorang guru

kepada peserta didiknya dalam suatu unit pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran

(content). Keterampilan-keterampilan belajar itu meliputi keterampilan berpikir (thinking skill),

keterampilan sosial (social skill), dan keterampilan mengorganisir (organizing skill) (Julianti,

Atmojo, & Usodo, 2014).

Peserta didik yang belajar mengenai sebuah konsep, sebaiknya tidak langsung diberikan

mengenai definisi konsep namun menyarankan keterampilan berpikir dan keterampilan sosial yang

kemudian bermuara pada konten dari konsep tersebut, dan sebenarnya yang demikian ini serupa

dengan model pengintegrasian kulikuler nested (Nur Malasari & Suyono, 2017).

Di bawah ini diuraikan beberapa karakteristik pembelajaran terpadu nested, antara lain :

1. HOLISTIK

Pembelajaran terpadu memungkinkan peserta didik untuk memahami suatu fenomena dari segala

sisi, yang akan membuat peserta didik menjadi lebih arif dan bijaksana di dalam menyikapi atau

menghadapi kejadian yang ada di depan mereka.

2. BERMAKNA

Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek, memungkinkan terbentuknya jalinan

antar konsep-konsep yang berhubungan (skemata), sehingga berdampak kepada kebermaknaan

dari materi yang dipelajari, sehingga peserta didik mampu menerapkan perolehan belajarnya

untuk memecahkan masalah-masalah yang muncul di dalam kehidupannya.

3. OTENTIK

Pembelajaran terpadu juga memungkinkan peserta didik memahami secara langsung prinsip dan

konsep yang ingin dipelajarinya melalui kegiatan belajar secara langsung. Mereka memahami dari

hasil belajarnya sendiri, bukan sekedar pemberitahuan guru. Informasi dan pengetahuan yang

diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik, misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh peserta

didik melalui kegiatan eksperimen. Guru lebih banyak bersifat sebagai fasilitator dan katalisator,

sedang peserta didik bertindak sebagai aktor pencari informasi dan pengetahuan (Sanjaya, 2008).

Tidak seperti pandangan yang sudah berlangsung lama yaitu penempatan guru sebagai satu-

Page 3: Andrianus Setiawan 20171101019 · 2018. 10. 20. · diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik, misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh peserta didik melalui kegiatan eksperimen.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Esa Unggul

satunya sumber informasi (Aunurrahman, 2008). Guru memberikan bimbingan ke arah mana yang

dilalui dan memberikan fasilitas seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan tersebut.

4. AKTIF

Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran baik secara fisik,

mental, intelektual, maupun emosional guna tercapainya hasil belajar yang optimal dengan

mempertimbangkan hasrat, minat, dan kemampuan peserta didik sehingga mereka termotivasi

untuk terus menerus belajar. Minat peserta didik untuk menyelesaikan sesuatu yang berasal dari

dalam diri sendiri akan membuatnya menyelesaikan apapun yang dia inginkan lebih cepat karena

tidak ada paksaan (Sanjaya, 2008). Disamping itu pembelajaran terpadu menyajikan beberapa

keterampilan dalam suatu proses pembelajaran. Selain mempunyai sifat luwes, pembelajaran

terpadu memberikan hasil yang dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.

Kelebihan dari model nested ini jelas bagi guru berpengalaman. Dengan menumpuk dan

mengelompokkan sejumlah keterampilan dan standar dalam pengalaman belajar, guru

memperkaya dan meningkatkan pembelajaran peserta didik. Biasanya berpusat pada konten,

strategi berpikir, keterampilan sosial, dan ide-ide yang secara tidak sengaja ditemukan lainnya,

satu pembelajaran dengan beberapa dimensi keterampilan.

Di era informasi yang berkembang pesat ini, kurikulum yang terlalu padat, banyak, adanya

standar, dan jadwal yang ketat, guru yang berpengalaman harus mencari metode yang tepat untuk

menjadi dasar pembelajaran dalam bidang yang beragam. Saat model nested memberikan

perhatian yang diperlukan ke beberapa bidang minat sekaligus, hal ini tidak akan menambah beban

untuk menemukan waktu dalam bekerja dan membuat perencanaan dengan guru lain. Dengan

model ini, seorang guru dapat memberikan integrasi kurikulum secara luas. Tentu saja, jika guru

membuat perencanaan atau bekerja bersama, model ini menawarkan banyak kesempatan untuk

menggabungkan berbagai keterampilan dan konsep yang beragam untuk mencapai lebih banyak

kerumitan dan kedalaman dalam pelajaran.

Kelemahan model nested muncul dari sifat alamiahnya. Menumpuk dua, tiga, atau empat

sasaran pembelajaran dan/atau standar pembelajaran dalam satu pelajaran dapat membingungkan

peserta didik jika model bersarang tidak dilaksanakan dengan hati-hati dan jika kombinasi tersebut

tidak terkait satu sama lain. Konsep utama dari pelajaran dapat menjadi tidak jelas karena peserta

didik diminta untuk melakukan banyak tugas belajar sekaligus. Salah satu kelemahan lain dari

model nested adalah bahwa guru mungkin tidak eksplisit tentang berbagai lapisan pembelajaran,

sehingga akan sedikit konsep yang akan didapatkan peserta didik atau penerapan keterampilan

dan konsep yang sebenarnya tidak akan maksimal.

Gunakan template (gambar 1.) model ini untuk mengintegrasikan kurikulum dalam satu

disiplin atau subjek kelas. Dalam template fokus pada sasaran atau target. Dimulai dengan

standard pembelajaran, tempatkan fokus pelajaran yang ditargetkan di tengah template. Hal ini

adalah penting karena menjadi inti pembelajaran. Kemudian tambahkan setidaknya dua lingkaran

luar dan bersarang dalam beberapa standar proses untuk mengilustrasikan secara grafis bagaimana

Anda dapat melapisi, mengelompokkan dan menggabungkan sejumlah standar ke dalam sebuah

pengalaman belajar yang kuat. Standar-standar proses ini dapat berupa keterampilan berpikir,

keterampilan kooperatif, kecerdasan ganda, kebiasaan pemikiran, alat teknologi atau pada subjek

area sederhana seperti membaca, menulis, berbicara, atau mendengarkan.

Berikut ini adalah contoh dari model ‘bersarang’ untuk Sains tentang materi dan energi :

1. Keterampilan berpikir : Membandandingkan dan membedakan tipe-tipe energi

2. Keterampilan sosial : Mencapai kesepakatan tentang jenis energy yang paling efisien

3. Kecerdasan ganda : Jasmani- kinestetik – gunakan percobaan laboratorium untuk

memeriksa hipotesis

Page 4: Andrianus Setiawan 20171101019 · 2018. 10. 20. · diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik, misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh peserta didik melalui kegiatan eksperimen.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Esa Unggul

4. Keterampilan teknologi: Menulis laporan hasil laboratorium menggunakan Microsoft Word

dan mengunggahnya ke internet atau mengirim lewat surel.

5. Kebiasaan pemikiran : keingintahuan – merefleksikan bagaimana rasa ingin tahu adalah

sesuatu yang dapat mempercepat / memperlambat penemuan ilmiah.

Perhatikan bahwa ada lima area model bersarang dalam contoh, namun hal itu melibatkan

keterampilan dan strategi yang secara implisit termasuk penggabungan keterampilan dan konsep

dari pelajaran. Menggunakan template untuk model bersarang membuat fokus pada keterampilan

dan strategi ini eksplisit. Model integrasi sarang memungkinkan guru untuk melihat secara grafis

dan visual bagaimana pelajaran menjadi baik dan lebih kuat.

Gambar 1. NESTED (Bersarang)

Hal di atas tentu saja harus terstruktur dan berdasar pada langkah-langkah pembelajaran terpadu

tipe nested (tersarang) mengikuti tahap-tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang

meliputi tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.

1) Tahap Perencanaan

a. Menentukan jenis mata pelajaran dan jenis keterampilan yang dipadukan.

b. Memilih kajian materi, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator.

c. Menentukan sub keterampilan yang dipadukan

d. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (indikator)

e. Menentukan langkah-langkah pembelajaran

2) Tahap Pelaksanaan

Prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran terpadu, meliputi :

a. Guru hendaknya tidak menjadi single actor yang mendominasi dalam kegiatan

pembelajaran. Peran guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran memungkinkan siswa

menjadi pelajar mandiri (Sanjaya, 2008).

b. Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang

menuntut adanya kerja sama kelompok

c. Guru perlu akomodatif terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan

dalam proses perencanaan.

Subject

Konfli

k

Standar Proses/Ketrampilan

hidup

Standar Proses/ketrampilan

hidup

Standar Konten

Page 5: Andrianus Setiawan 20171101019 · 2018. 10. 20. · diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik, misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh peserta didik melalui kegiatan eksperimen.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Esa Unggul

3) Tahap Evaluasi

Evaluasi adalah suatu proses yang terus menerus, bukan hanya pada akhir (Hamalik, 2002). Tahap

evaluasi dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran.

a Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri di samping bentuk evaluasi

lainnya

b Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah dicapai

berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan yang akan dicapai.

Kesimpulan:

Model nested(bersarang) merupakan pemaduan berbagai bentuk penguasaan konsep

keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Dalam setiap pembelajaran guru memiliki

beberapa target keterampilan yang ingin dicapai yaitu : keterampilan sosial, keterampilan berfikir,

dan sebuah konten-keterampilan khusus berdasarkan standar. Isi pembelajaran di tingkat dasar

dalam sistem sirkulasi menargetkan konsep sistem seperti fakta dan pemahaman dalam sistem

sirkulasi tertentu. Ketrampilan berpikir seperti sebab dan akibat. Dalam hal ini, melalui

pembelajaran sistem sirkulasi, siswa akan fokus pada sebab dan akibat karena siswa akan

bersinggungan dengan hal itu. Selain itu, ketrampilan sosial seperti kerjasama dapat menjadi titik

fokus ketika siswa belajar bekerja sama dengan orang lain dan ketrampilan kerja tim.

Kelebihan dari model nested ini jelas bagi guru berpengalaman. Dengan menumpuk dan

mengelompokkan sejumlah keterampilan dan standar dalam pengalaman belajar, guru

memperkaya dan meningkatkan pembelajaran siswa (berpusat pada konten, strategi berpikir,

keterampilan sosial, dan ide-ide/ satu pembelajaran dengan beberapa dimensi ketrampilan).

Kelemahan dari model nested, yaitu jika menumpuk/mengkombinasi dua, tiga, atau empat sasaran

pembelajaran/standar pembelajaran dalam satu pelajaran yang tidak saling berkaitan maka hal

tersebut dapat membingungkan siswa.

Cara mengintegrasikan kurikulum dengan model nested, yaitu dimulai dengan standar konten

(standar pembelajaran) yang ditempatkan di tengah sebagai target/fokus pelajaran. Kemudian

tambahkan setidaknya dua lingkaran luar dan bersarang dalam beberapa standar proses untuk

melambangkan bagaimana guru melapisi, mengelompokkan dan menggabungkan sejumlah

standar ke dalam sebuah pengalaman belajar yang kuat.

Saran:

Sebaiknya jika guru ingin menggunakan model nested (bersarang) dengan

menumpuk/mengkombinasi dua, tiga, atau empat sasaran pembelajaran/standar pembelajaran

dalam satu pelajaran yang harus saling berkaitan agar tidak dapat membingungkan siswa.

Sebaiknya jika guru ingin mengintegrasikan model nested (bersarang) ke dalam kurikulum

maka guru harus memperhatikan penempatan standar pembelajaran/standar konten dan standar

proses agar dalam mengelompokkan dan menggabungkan sejumlah standar didapatkan

pengalaman belajar yang kuat.

Page 6: Andrianus Setiawan 20171101019 · 2018. 10. 20. · diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik, misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh peserta didik melalui kegiatan eksperimen.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Esa Unggul

DAFTAR PUSTAKA:

Aunurrahman. (2008). Belajar dan Pembelajaran Memadukan Teori-Teori Klasik dan Pandangan-

Pandangan Kontemporer (1st ed.). Bandung: Penerbit Alfabeta.

Hamalik, O. (2002). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem (1st ed.). Jakarta:

PT. Bumi Aksara.

Julianti, H. D. R., Atmojo, K. T., & Usodo, B. (2014). Eksperimentasi Model Pembelajaran Nested

Dan Think Pair Share ( TPS ) Dengan Pendekatan Kontekstual Pada Materi Pokok Bangun

Ruang Matematika Siswa Kelas VIII MTs Ponorogo Tahun Pelajaran 2013/2014. Elektronik

Pembelajaran Matematika, 2(8), 865–874.

Kamdi, W. (2007). Model-model Pembelajaran (1st ed.). Malang: Lembaga Pengembangan

Pendidikan dan Pembelajaran Universitas Negeri Malang.

Majid, A. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. (N. Nur Muliawati, Ed.) (2nd ed.). Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Melinda, I., & Susanto, R. (2018). Pengaruh Reward dan Punishment Terhadap Motivasi Belajar

Siswa. Internasional Jurnal of Elementary Education, 2(2), 81–86.

Nur Malasari, P., & Suyono. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing yang

Dipadukan Model Nested dan Connected untuk Membangun dan Memperkuat Konsepsi Laju

Reaksi. UNESA Journal of Chemical Education, 6(2), 1–20.

Sanjaya, W. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran (1st ed.). Jakarta: Kencana.

Susanto, R., & Marianti. (2017). Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Teams Games

Tournament ( TGT ) Terhadap Kecerdasan Interpersonal Pada Mata Pelajaran IPS. Jurnal

Ilmiah Sekolah Dasar, 1(4), 260–269.

Page 7: Andrianus Setiawan 20171101019 · 2018. 10. 20. · diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik, misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh peserta didik melalui kegiatan eksperimen.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Esa Unggul

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Nama Sekolah : SD Tarakanita 4

Tema 2 : Kegemaranku

Sub Tema : Gemar Berolahraga

Kelas/Semester : 1/Gasal

Alokasi Waktu : 1 x Penggalan ( 2 x 35 menit )

Hari/Tanggal : ……..

Tahun Pelajaran : 2018 / 2019

A. Kompetensi Inti

KI 1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri

dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,

membaca dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan

Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang

estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar

3.4 Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan

bilangan cacah sampai dengan 99 dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan

penjumlahan dan pengurangan.

4.4 Menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan dan

pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99.

Page 8: Andrianus Setiawan 20171101019 · 2018. 10. 20. · diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik, misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh peserta didik melalui kegiatan eksperimen.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Esa Unggul

C. Indikator

3.4.1 Menghitung penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah

sampai dengan 99 dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan penjumlahan dan

pengurangan

3.4.2 menyebutkan bilangan cacah sampai dengan 99 dalam kehidupan sehrai-hari

4.4.1 memecahkan masalah kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan dan

pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99.

D. Tujuan

3.4.1.1 Dengan menggunakan benda konkret siswa dapat menghitung penjumlahan dan

pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99 dalam kehidupan

sehari-hari serta mengaikan penjumlahan dan pengurangan

3.4.1.2 Dengan melihat gambar yang diberikan siswa dapat menyebutkan bilangan cacah

sampai dengan 99 dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan penjumalahan dan

pengurangan

4.4.1.1 Dengan mengerjakan soal cerita sederhana siswa dapat memecahkan masalah

kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang

melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99.

E. Materi Pembelajaran

1. Mengenal bilangan bersama teman

2. Mengenal lambang bilangan bersama teman

F. Metode pembelajaran

- Pendekatan : Saintifik

- Model : Pembelajaran Terpadu Tipe (Nested)

- Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

Page 9: Andrianus Setiawan 20171101019 · 2018. 10. 20. · diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik, misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh peserta didik melalui kegiatan eksperimen.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Esa Unggul

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Sintaks

(Nested) Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru memberikan salam dan

mengajak semua siswa berdo’a

menurut agama dan keyakinan

masing-masing.

Menyanyikan Lagu Kebangsaan

“Indonesia Raya” bersama-sama.

Guru menampilkan slide bacaan

“Olahraga kesenanganku”

Guru mengecek kesiapan diri

dengan mengisi lembar

kehadiran dan memeriksa

kerapihan pakaian, posisi dan

tempat duduk disesuaikan

dengan kegiatan pembelajaran.

Menginformasikan tema yang

akan dibelajarkan yaitu tentang

”Kegemaranku”.

Guru menyampaikan tahapan

kegiatan yang meliputi kegiatan

diskusi, tanya jawab, penugasan

dan ceramah.

Guru mengadakan apresepsi

dengan menyanyikan lagu

”balonku”

10 menit

Inti Guru memperlihatkan gambar

beberapa buah bola kasti, tongkat

45 Menit

Page 10: Andrianus Setiawan 20171101019 · 2018. 10. 20. · diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik, misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh peserta didik melalui kegiatan eksperimen.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Esa Unggul

Kegiatan Sintaks

(Nested) Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

pemukul, topi dan buku kepada

siswa.

Guru dan siswa mengadakan

tanya jawab mengenai gambar

yang disajikan oleh guru.

Guru meminta siswa untuk

bekerjasama dengan teman

sebangku.

Guru memberikan beberapa butir

kelereng kepada siswa disetiap

meja.

Guru menjelaskan cara

mengerjakannya.

Siswa diberi lembar LKS yang

berisi 5 -10 soal

Siswa diminta untuk

memanfaatkan kelereng yang

sudah dibagikan untuk

mengerjakan lembar LKS.

Siswa diminta untuk menuliskan

jawaban dilembar LKS atau buku

tulis mereka

Guru meminta salah satu siswa

untuk maju ke depan menuliskan

jawaban di papan tulis.

Setelah siswa menuliskan

jawaban di papan tulis, guru

mengajak semua siswa untuk

Page 11: Andrianus Setiawan 20171101019 · 2018. 10. 20. · diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik, misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh peserta didik melalui kegiatan eksperimen.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Esa Unggul

Kegiatan Sintaks

(Nested) Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

membahas jawaban yang sudah

ditulis.

Guru melakukan penilaian hasil

kerja siswa bersama satu teman

lainnya.

Penutup Bertanya jawab tentang materi

yang telah dipelajari (untuk

mengetahui hasil ketercapaian

materi)

Guru dan siswa bersama

menyimpulkan kegiatan

pembelajaran yang sudah

dilaksanakan.

Guru memberi tindak lanjut

berupa memberikan pekerjaan

rumah.

Mengajak semua siswa berdo’a

menurut agama dan keyakinan

masing-masing (untuk

mengakhiri kegiatan

pembelajaran)

15 menit

Page 12: Andrianus Setiawan 20171101019 · 2018. 10. 20. · diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik, misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh peserta didik melalui kegiatan eksperimen.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Esa Unggul

H. Materi Pembelajaran

Penjumlahan, Pengurangan dan Bilangan

Ayo mengingat kembali bilangan 5-10!

Perhatikan jumlah benda pada gambar!

Tulis bilangan yang tepat!

Page 13: Andrianus Setiawan 20171101019 · 2018. 10. 20. · diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik, misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh peserta didik melalui kegiatan eksperimen.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Esa Unggul

Sekarang, mari belajar menjumlahkan!

Page 14: Andrianus Setiawan 20171101019 · 2018. 10. 20. · diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik, misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh peserta didik melalui kegiatan eksperimen.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Esa Unggul

Page 15: Andrianus Setiawan 20171101019 · 2018. 10. 20. · diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik, misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh peserta didik melalui kegiatan eksperimen.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Esa Unggul

I. Media, Alat, dan Sumber Belajar

a. Media

1. Kelereng, gambar benda

2. Power point

b. Alat

1. LCD

2. Laptop

3. Spidol

4. Kertas HVS

c. Sumber Belajar

1. Bacaan dari guru

1.1 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Edisi Revisi 2017:

Kegemaranku. Tema 2, kelas 1. Jakarta: Kemendikbud. Halaman 1-8

1.2 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Edisi Revisi 2017:

Kegemaranku. Tema 2, kelas 1. Jakarta: Kemendikbud. Halaman 27-30

Page 16: Andrianus Setiawan 20171101019 · 2018. 10. 20. · diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik, misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh peserta didik melalui kegiatan eksperimen.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Esa Unggul

J. Penilaian

No Mapel Domain Indikator Teknik

Penilaian

Instrumen

Penilaian

1.

Matematika

Sikap Spiritual

Sikap Sosial

Pengetahuan

3.4.1 Menghitung

penjumlahan dan

pengurangan bilangan yang

melibatkan bilangan cacah

sampai dengan 99 dalam

kehidupan sehari-hari serta

mengaitkan penjumlahan dan

pengurangan

Tes

Tertulis

Tabel tes tabel,

kunci jawaban,

dan pedoman

penilaian

3.4.2 menyebutkan bilangan

cacah sampai dengan 99

dalam kehidupan sehrai-hari

Tes

Tertulis

Soal, kunci

jawaban, dan

pedoman

penilaian

Keterampilan

4.4.1 Memecahkan masalah

kehidupan sehari-hari yang

berkaitan dengan

penjumlahan dan

pengurangan bilangan yang

melibatkan bilangan cacah

sampai dengan 99.

Tes

Tertulis

Rubrik

penilaian, dan

pedoman

penilaian

Page 17: Andrianus Setiawan 20171101019 · 2018. 10. 20. · diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik, misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh peserta didik melalui kegiatan eksperimen.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Esa Unggul

LKPD 1

Penilaian KD : 3.4

Indikator : 3.4.1 Menghitung penjumlahan dan pengurangan

Nilai :

Page 18: Andrianus Setiawan 20171101019 · 2018. 10. 20. · diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik, misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh peserta didik melalui kegiatan eksperimen.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Esa Unggul

Page 19: Andrianus Setiawan 20171101019 · 2018. 10. 20. · diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik, misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh peserta didik melalui kegiatan eksperimen.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Esa Unggul

LKPD 2

KD : 3.4

Indikator : 3.4.2 menyebutkan bilangan cacah

Nilai :

Page 20: Andrianus Setiawan 20171101019 · 2018. 10. 20. · diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik, misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh peserta didik melalui kegiatan eksperimen.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Esa Unggul

LKPD3

KD : 4.1

Indikator : 4.4.1 Memecahkan masalah kehidupan sehari- hari

yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan

bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99.

Nilai :

Page 21: Andrianus Setiawan 20171101019 · 2018. 10. 20. · diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik, misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh peserta didik melalui kegiatan eksperimen.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Esa Unggul

Rubrik Penilaian Observasi KD 4.1

Skor

4 3 2 1

Kriteria KD 4.1

Siswa mampu

memecahkan

semua / 4 masalah

kehidupan sehari-

hari yang

berkaitan

bilangan cacah

sampai dengan 99

dengan tepat

sesuai dengan

lambang

bilangannya

Siswa mampu memecahkan 3 masalah

kehidupan sehari-

hari yang

berkaitan

bilangan cacah

sampai dengan 99 dengan tepat sesuai dengan lambang bilangannya

Siswa mampu memecahkan 2

masalah kehidupan

sehari-hari yang

berkaitan bilangan

cacah sampai

dengan 99 dengan tepat sesuai dengan lambang bilangannya

Siswa belum mampu memecahkan

masalah kehidupan

sehari-hari yang

berkaitan bilangan

cacah sampai

dengan 99 dengan tepat sesuai dengan lambang bilangannya