Andes It

23
MAKALAH PEMANFAATAN ANDESIT SEBAGAI BAHAN GALIAN INDUSTRI PRODUK VULKANIK DI DI DESA GERBOSARI, KECAMATAN SAMIGALUH, KABUPATEN KULON PROGO, D.I. YOGYAKARTA DISUSUN OLEH : Dosen Pembimbing : SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL

description

andesit

Transcript of Andes It

MAKALAHPEMANFAATAN ANDESIT SEBAGAI BAHAN GALIAN INDUSTRI PRODUK VULKANIK DI DI DESA GERBOSARI, KECAMATAN SAMIGALUH, KABUPATEN KULON PROGO, D.I. YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH :

Dosen Pembimbing :SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL2011

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini. Penulisan makalah ini disajikan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Bahan Galian Industri.Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada :1. Bang Fadlin S.T., M.Eng. sebagai pengampu mata kuliah Bahan Galian Industri.2. Semua teman-teman yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.Penulis menyadari, meskipun telah berusaha semaksimal mungkin, pasti ada kelemahanatau kekurangan dalam makalah ini. Oleh sebab itu, semua kritik dan saran dari pihak manapun akan penulis terima untuk perbaikan makalah-makalah selanjutnya.

Yogyakarta, Desember 2012

Tim PembuatABSTRAKD.I. Yogyakarta merupakan salah propinsi yang memiliki sumberdaya alam melimpah, yang terdiri sumberdaya alam yang dapat diperbaharui ataupun tidak diperbaharui. Dengan meningkatnya jumlah populasi manusia, terutama di Indonesia yang diperkirakan lebih dari 200 juta manusia, mengakibatkan meningkatnya kebutuhan manusia dari berbagai macam sektor, terutama dalam hal sektor pembangunan. Dalam kegiatan pembangunan dibutuhkan banyak sekali bahan bahan tambang, misalnya batupasir, gamping, andesit yang berfungsi untuk berbagai macam kebutuhan dalam kegiatan pembangunan. Di Dusun Pengos dan Manggis, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo terdapat batu andesit dalam jumlah yang sangat banyak. Sementara itu sejalan dengan pesatnya pembangunan fisik di Kabupaten Kulonprogo dan sekitarnya, maka kebutuhan batu andesit sebagai bahan bangunan akan meningkat pula. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengujian kuat tekan, keausan, dan sifat fisik terhadap batu andesit untuk mengetahui kualitasnya sebagai bahan bangunan

Kata Kunci : batu andesit, bahan bangunan.BAB 1PENDAHULUANBahan Galian Industri merupakan bahan galian yang terdiri dari mineral industri bukan bijih, yang dimanfaatkan untuk kebutuhan industri. Mineral-mineral dapat terbentuk menurut berbagai macam proses, seperti kristalisasi magma, pengendapan dari gas dan uap, pengendapan kimiawi dan organik dari larutan pelapukan, metamorfisme, presipitasi dan evaporasi, dan sebagainya (Katili, R.J. 1966). Bahan galian industri dapat ditentukan berdasarkan asal bahan tersebut didapat. Berdasarkan sumber nya bahan galian tersebut dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu : bahan galian berdasarkan dengan batuan sedimen, bahan galian berdasarkan dengan batuan gunung api, bahan galian berdasarkan ubahan hidrotermal dan bahan galian berdasarkan batuan malihan.Bahan galian ini dapat diperoleh secara langsung dari alam. Proses pengambilan bahan galian ini pun dapat dilakukan secara manual dengan menggunakan alat seadanya atau dengan menggunakan alat yang lengkap.

1.1 Latar BelakangUsaha Pertambangan bahan galian merupakan salah satu industri untuk menyediakan bahan baku baik untuk keperluan pembangunan maupun industri lainnya. Berdasarkan hasil pengamatan yang ada di lapangan di Kecamatan Samigaluh menunjukkan adanya potensi bahan galian andesit. Bahan galian andesit yang terdapat di Dusun Pengos dan Manggis Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh terlihat sangat kompak dan dengan jumlah yang cukup banyak. 1.2 Lokasi Studi KasusLokasi kegiatan penelitian terletak secara administratif terletak pada Dusun Pengos dan Manggis, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo. Secara geografis terletak pada 1100 01 37 BT 1100 16 26 BT dan 70 38 42 LS 70 59 03 LS. Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo berbatasan dengan : Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Banjarsari Kecamatan Samigaluh, Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Ngargosari, Kecamatan Samigaluh, Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Magelang, Prop. Jawa Tengah, Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sidoharjo, Kecamatan Samigaluh.1.3 Permasalahan

1.3.1. Apa itu Nikel dan bagaimana genesanya?1.3.2. Potensi Nikel di Desa Gerbosari, Kulonprogo?1.3.3. Bagaimana pengolahan dan pemanfaatannya?1.3.4. Bagaimana cara penambangannya?

1.4 Tujuan dan Manfaat1.4.1. Untuk Mengetahui potensi andesit di Desa Gerbosari, Kulonprogo.1.4.2. Dapat mengaplikasikan cara penambangan, pengolahan, dan pemanfaatan bahan galian tersebut, yaitu Andesit di kabupaten Kulonprogo.

BAB 2PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. GENESA DAN KARAKTERISTIK ANDESIT Andesit merupakan jenis batuan beku luar, meruakan hasil pembekuan magma yang bersifat intermediet dipermukaan bumi. Jenis batuan ini bertekstur porfiritik afanitik, komposisi mineral utama jenis plagioklas, mineral mefic adalah piroksen dan amfibol sedangkan mineral tambahan adalah apatit dan zircon. Jenis batuan ini berwarna gelap umumnya abu-abu sampai hitam, tahan terhadap air hujan, berat jenis 2,3-3,7 kuat tekan 600-2400 kg/cm2. Dijumpai sebagai retas, sill, lakolit, aliran permukaan atau sebagai fragmen dan lahar gunung api ataupun fragmen breksi.

B. KONDISI LOKASI PENELITIAN

Lokasi kegiatan penelitian terletak secara administratif terletak pada Dusun Pengos dan Manggis, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo. Secara geografis terletak pada 1100 01 37 BT 1100 16 26 BT dan 70 38 42 LS 70 59 03 LS. Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo berbatasan dengan : Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Banjarsari Kecamatan Samigaluh, Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Ngargosari, Kecamatan Samigaluh, Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Magelang, Prop. Jawa Tengah, Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sidoharjo, Kecamatan Samigaluh.Dusun Pengos dan Manggis, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh berjarak 40 km dari Yogyakarta. Dapat ditempuh dalam 1 jam, melalui jalan darat dengan rute Yogyakarta Godean Kenteng Samigaluh Gerbosari Pengos Manggis. Sedangkan Jarak Dusun Pengos dengan kota Wates adalah + 30 km.

Gamber 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian 160-450 m di atas permukan air laut. Sebelah barat dan sebelah selatan merupakan lereng yang cukup curam dengan kemiringan 70o-80o. Kondisi lahan sebagian besar merupakan tanah tegalan yang ditanami tanaman palawija, buah-buahan dan lahan perkebunan. Sebagian besar tanah penutup (overburden) ditumbuhi oleh semak belukar. Di sebelah utara dan selatan terdapat sungai, dengan aliran sungai yang tidak terlalu deras dan dangkal. Sebelah Timur merupakan daerah perbukitan dan pegunungan dengan ketinggian 340 m dpl. Morfologi Dusun Pengos dan Manggis merupakan daerah dataran tinggi yang dibentuk oleh satuan massa batuan beku, yaitu andesit.

Gambar2. Singkapan Andesit di LokasiJenis batuan yang terdapat di dusun Pengos termasuk dalam formasi Kaligesing, dengan dominasi batuan beku vulkanik berupa andesit, yang keberadaannya tersebar secara merata hampir di seluruh kawasan dusun Pengos B. Sebagian besar andesit berasosiasi dengan breksi membentuk breksi andesit yang sebagian dari endapan telah tersedimentasi oleh pengangkutan arus sungai, sebagian lainnya mengalami pelapukan sehingga semakin mempertebal lapisan tanah penutup.Batu andesit di daerah Pengos mengalami proses pelapukan, sehingga di bagian atas dari batuan andesit segarnya ditutupi oleh bagian andesit yang mengalami pelapukan. Pada batuan andesit lapuk, komposisi batuannya lebih dominan diisi oleh mineral-mineral lempung. Lapisan ini hampir menutupi seluruh daerah pengamatan dengan ketebalan yang bervariasi antara 0 2 meter. Batu andesit yang lapuk umumnya berwarna abu-abu muda sampai abu-abu tua dan bersifat agak keras.Dari hasil pengamatan lapangan dan perhitungan sumberdaya dengan metode sayatan dengan tebal lapisan penutup dan andesit lapuk 2 meter, maka didapat sumberdaya andesit sebesar 26.800.922 m3C. PENGUJIAN ANDESIT YANG ADA DI DESA GERBOSARI

1. UJI KUAT TEKANAlat yang digunakan adalah jangka sorong dan mesin tekan 150 ton. Spesimen batu andesit yang berbentuk kubus diukur dimensinya dengan jangka sorong dan ditempatkan diantara kedua plat penekan, selanjutnya ditekan hingga pecah. Untuk mengurangi gesekan antara conto dengan plat penekan, maka pada bagian atas dan bawah spesimen diolesi dengan vaselin. Besarnya kuat tekan dapat diperoleh dengan persamaan :

Dimana : = Kuat tekan P = beban pada saat pecah, kg A = luas penampang spesimen, cm2.

Hasil uji kuat tekan adalah sebagai berikut : Tabel 1Pengujian Kuat Tekan Uniaksial

2. UJI PENYERAPAN AIR

Uji penyerapan air terhadap conto dilakukan dengan cara penimbangan dengan menggunakan timbangan triple beam yang mempunyai ketelitian 0,1 gram. Prosedur yang digunakan adalah sebagai berikut : Contoh batu andesit yang telah disiapkan ditimbang (= Wn gram). Contoh yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam desicator vacuum, ditambah air hingga terendam dan diisap dengan pompa isap. Conto dibiarkan dalam keadaan tersebut selama 24 jam sehingga conto dalam keadaan benar-benar jenuh. Contoh yang telah jenuh ditimbang (= Ww gram)Contoh digantung di dalam air dan ditimbang dalam keadaan tergantung (= Ws gram). Selanjutnya contoh dimasukkan ke dalam oven dengan temperatur + 90o C selama 24 jam hingga kering. Contoh kering ditimbang (= Wo gram).Besarnya penyerapan air dihitung dengan persamaan :

Hasil uji penyerapan air terhadap conto batu andesit dari Desa Gerbosari adalah sebagai berikut :Tabel 2. Hasil Uji Penyerapan Air

3. UJI KEAUSANPengujian keausan bertujuan untuk mengetahui keausan agregat yang diakibatkan oleh faktor-faktor mekanis. Besarnya nilai keausan dinyatakan dalam persen, yaitu perbandingan antara selisih berat conto sebelum diuji dan berat conto yang tertahan ayakan No.12 setelah pengujian dengan berat conto sebelum diuji dan dinyatakan dalam persen.Alat yang digunakan untuk pengujian keausan adalah Los Angeless Abrassion Machine terdiri dari silinder baja yang hampa dan tertutup pada kedua ujungnya. Pada bagian dalamnya mempunyai diameter 711 5 mm dan panjang 508 5 mm. Silinder diletakkan secara horisontal di atas batang besi yang diletakkan pada ujung silinder sehingga silinder dapat diputar porosnya. Alat lain yang diperlukan dalam pengujian ini adalah bola baja dengan diameter 4,68 cm dan ayakan dengan ukuran No. 12 atau 1,7 mm serta talang untuk menampung agregat hasil pengujian.

Besarnya nilai keausan diperoleh dengan persamaan :

Dengan :A = berat conto sebelum diuji, grB = berat conto setelah diuji, gr.

Hasil uji keausan terhadap contoh batu andesit di Desa Gerbosari adalah sebagai berikut : Tabel 3. Hasil Uji Keausan

D. PEMBAHASAN HASIL PENGUJIAN

1. STANDAR KUALITAS BAHAN BANGUNANPemerintah mensyaratkan kualitas batu alam sebagai bahan bangunan adalah sebagai berikut : Tabel 4. Syarat Mutu Batu Alam untuk Bahan Bangunan menurut SNI 03-0394-1989

Bahan bangunan yang dimaksudkan di sini adalah pondasi bangunan, tonggak dan batu tepi jalan, penutup lantai/trotoar, serta batu hias atau batu tempel. Sehubungan dengan keberadaan batu andesit di Desa Gerbosari, maka untuk mengetahui kualitasnya dilakukan pengujian di Laboratorium. Uji yang dilakukan adalah kuat tekan, ketahanan geser Loss Angeles (keausan), serta penyerapan air. Uji kekekalan bentuk dengan natrium sulfat tidak dilakukan karena uji ini sangat jarang dan biayanya sangat mahal.

2. KUAT TEKAN

Hasil uji kuat tekan terhadap conto batu andesit di Desa Gerbosari mendapatkan nilai kuat tekan antara 1158,84 2374,50 kg/cm2 (Tabel 1). Conto A1 dan A3 mempunyai nilai kuat tekan lebih kecil dari 1500 kg/cm2 sehingga jika dilihat secara sendiri-sendiri, maka berdasarkan SNI 03-0394-1989 kedua conto tersebut tidak dapat digunakan sebagai bahan pondasi kelas berat. Tetapi jika dilihat secara keseluruhan nilai kuat tekan rata-rata dari conto yang diambil adalah 1715,036 kg/cm2. Oleh karena itu jika ditinjau dari nilai kuat tekannya, maka batu andesit di Desa Gerbosari memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bahan bangunan, yaitu untuk pondasi kelas berat hingga ringan, tonggak dan batu tepi jalan, penutup lantai/trotoar, maupun sebagai batu hias atau batu tempel.

3. KEAUSANHasil uji keausan terhadap contoh batu andesit di Desa Gerbosari mendapatkan nilai keausan antara 8,74 11,76%. Nilai keausan maksimum batu alam sebagai bahan bangunan adalah 27% untuk pondasi kelas berat, sedangkan untuk pondasi kelas sedang maupun ringan lebih besar lagi, yaitu masing-masing 40% dan 50%. Oleh karena itu jika dilihat dari nilai keausannya, maka berdasarkan SNI 03-0394-1989 batu andesit di Gerbosari memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bahan bangunan.

4. PENYERAPAN AIRHasil uji penyerapan air terhadap contoh batu andesit di Desa Gerbosari mendapatkan nilai penyerapan air antara 0,23 1,04%. Nilai penyerapan air batu alam sebagai bahan bangunan menurut SNI 03-0394-1989 maksimum sebesar 5%. Oleh karena itu jika dilihat dari nilai penyerapan airnya, maka berdasarkan SNI 03-0394-1989 batu andesit di Gerbosari memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bahan bangunan.

5. RETAK PECAH DAN RETAS

Bongkah batu andesit yang terdapat di Desa Gerbosari terlihat padat dan utuh. Berdasarkan pengamatan terhadap conto yang diambil tidak dijumpai adanya retak pecah dan cacat. Demikian pula pada permukaan conto yang digergaji juga tidak dijumpai adanya retak pecah dan cacat.

6. KEMUNGKINAN PEMANFAATANBentuk bongkah dengan ukuran yang masih dapat diangkat oleh manusia, andesit dimanfaatkan untuk fondasi rumah. Apabila akan dibentuk menjadi batu candi (bentuan empat persegi panjang/kubus dengan ukuran tertentu) atau dibentuk menjadi batu temple dengan ukuran tertentu, penggergajian sistem basah pada balok hasil penambangan dapat dilakukan. Andesit apabila dimanfaatkan sebagai batu temple/hiasan pada tembok luar/pengganti tegel, dan ditempatkan diluar (yang tidak terlindungi dari hujan dan panas matahari) tidak ada masalah karena jenis batuan tersebut cukup resisten.Bentukan balok andesit apabila telah disentuh oleh seniman patung dengan rekayasa seni dapat dibentuk menjadi patung/relief yang tentu saja akan meningkatkan nilai jual.Untuk keperluan lainnya, bongkah hasil peledakan yang ukurannya tidak sesuai dengan ukuran konsumen, dapat dipecah lagi dengan palu atau alat mekanis (breaker/crusher) untuk disesuaikan ukurannya. Batu yang sudah sesuai ukurannya dimuat dengan alat muat (wheel loader) dan diangkut dengan truk ungkit ke konsumen. Secara umum, kegiatan peremukan terdiri dari 3 kegiatan utama yaitu peremukan, pengayakan dan pengangkatan. Hasil dari pengolahan ini berupa batu pecah yang terdiri dari berbagai ukuran, missal < 10 mm, > 10 - < 20 mm, > 20 - < 30 mm, >30 50< mm dan sebagainya. Sebagianbatu pecah tersebut dipergunakan untuk pembangunan rumah (concrete beton) atau pun untuk alas jalan.Untuk batu pecah kebanyakan dipergunakan spesifikasi ukuran butir sebagai berikut: untuk batu pecah berdasarkan ukuran yang dihasilkan terdiri dari Abu dengan ukuran < 10 mm Split dengan ukuran (1 x 1 cm, 1 x 2 cm, 2 x 3 cm, 3 x 5 cm) Screening dengan ukuran 2 x 10 cmAbu yang dihasilkan tidak tercampur bahan organik. Seperti halnya pasir andesit/pasir basalt yang bersih (tidak tercampur bahan organik) baik digunakan untuk bahan adukan beton. Ukuran split umumnya digunakan untuk campuran beton dan aspal. Sedangkan ukuran yang lebih besar digunakan sebagai pelapis jalan dan pondasi.

E. TEKNIK PENAMBANGANBatuan andesit merupakan batuan yang cukup keras dan masif. Apabila penambangan dilakukan oleh rakyat, karena keterbatasan modal dilakukan dengan peralatan sederhana dengan produksi yang sangat terbatas. Apabila diinginkan produksi bongkah yang cukup banyak dalam waktu yang relative singkat, penambangannya dilakukan dengan peledakan, diawali dengan pembuatan lubang tembak yang sangat dianjurkan. Walaupun demikian persyaratan keamanan harus tetap diperhatikan. Penggunaan backhoe, showel, buldoser atau sraper pada pelaksanaan penambangan dianjurkan, sedangkan pengangkutan bongkah dari tempat penambangan ketempat pengumpulan dipergunakan dengan truck ungkit. Apabila dikehendaki bentuk dan ukuran tertentu, penambangan awal yang menghasilkan bentukan balok dapat dilakukan.

BAB 3PENUTUPDari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa berdasarkan SNI 03-0394-1989 batu andesit di Gerbosari dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan baik untuk pondasi kelas berat hingga ringan, tonggak dan batu tepi jalan, penutup lantai/trotoar, maupun sebagai batu hias atau batu tempel.Jika Pemanfaatan Andesit di Desa Gerbosari benar-benar dimaksimalkan, maka akan meningkatnya potensi ekonomi Kulonprogo, khususnya dari sektor industri mineral non logam.

DAFTAR PUSTAKABieniawski, Z.T. 1989. Engineering Rock Mass Classifications. A. Wiley Interscience Publications.PUBI, 1982, Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, Departemen Pekerjaan Umum dan Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum, Bandung. SNI 03-0294-1989, Batu Alam Untuk Bahan Bangunan, Mutu dan Cara Uji.Widodo, Priyo Tedy. Cahyadi, Agung. 2011. Pemanfaatan andesit di desa gerbosari, kecamatan samigaluh, kabupaten kulon progo, d.i. Yogyakarta sebagai bahan bangunan. Fakultas Teknologi Mineral,UPN Veteran Yogyakartahttp://doraemon-septiana.blogspot.com/2011/10/bahan-galian-industri.htmlhttp://fileq.wordpress.com/category/dunia-pertambagan/bahan-galian-industri-dunia-pertambagan/