ANCYLOS.docx

download ANCYLOS.docx

of 36

Transcript of ANCYLOS.docx

TERJEMAHAN

Klasifikasinama Hookworm sebagai berikut:Kingdom : AnimaliaPhylum : NematodaClass : SecernenteaOrder : StrongiloidaeFamily : AncylostomatidaeGenus : Necator/AncylostomaSpecies : Necator americanus Ancylostoma duodenale Ancylostoma braziliensis Ancylostoma caninum Ancylostoma ceylanicum Ancylostoma malayanumNama umumnya biasa disebut Cacing tambangPenyakitnya disebut Necatoriasi, Ancylostomiasis, Uncinariasis, Hookworm infectionDistribusiGeografis:Distribusinya diseluruh dunia, terutama di daerah lembab, iklim yang hangat.N. americanus dan A. duodenale ditemukan di Afrika, Asia dan Amerika. Necator americanus dominan di Amerika dan Australia, sementara hanya A. duodenale ditemukan di Timur Tengah, Afrika Utara dan Eropa Selatan.Habitat: Usus halus (duodenum, jejunum).Morfologi :1. Ancylostoma duodenale Gambar Ancylostoma duodenale dewasa Cacing silinder kecil, berwarna putih keabu-abuan. Ukurannya agak lebih besar dan panjang dibandingkan Necator americanus, - Jantan 8 mm sampai 11mm, diameter 0,4 0,5 mm - Betina 10mm sampai 13mm,diameter 0,6 mm Pada waktu istirahat/relaxasi curvatura anterior searah dengan lengkungan tubuh sehingga menyerupai huruf C Betina memiliki caudal spine Ujung posterior pada jantan mempunyai bursa copulatrix yang bentuknya khas Cacing betina dapat memproduksi 10.000 hingga 30.000 telur perhari. Jangka hidup rata-rata Ancylostoma duodenale adalah satu tahun.

Gambar anterior end dari Ancylostoma duodenale yang mempunyai cutting teethGambar bursa copulatrix Ancylostoma duodenale jantan

Gambar filariform larva Ancylostoma duodenale1. Necator americanusGambar Necator americanus dewasa Bentuk langsing, silindris. Ukurannya : - Jantan 7 mm sampai 9mm, diameter 0,3 mm - Betina 9mm sampai 11mm,diameter 0,4 mm Pada waktu istirahat/relaxasi bagian anterior berlawanan arah dengan lengkungan tubuh sehingga menyerupai huruf S Pada buccal cavity (rongga mulut) mempunyai gigi yang berbentuk semilunar, 2 pasang cutting plates: - Sepasang diventral agak besar - Sepasang didorsal agak lebih kecil Betina tidak memiliki caudal spine Ujung posterior pada jantan mempunyai bursa copulatrix yang digunaka untuk memegang cacing betina pada waktu copulasi. Didalamnya terdapat spiculae yang homolog dengan penis. Cacing betina dapat memproduksi telur 5000 hingga 10.000 telur per hari Jangka hidup rata-rata Necator americanus adalah tiga sampai lima tahunGambar anterior end dari Necator americanus yang mempunyai cutting plates

Gambar bursa copulatory Necator americanus jantan Gambar copulating couple dari Necator americanus

Gambar filariform larva Necator americanusGambar rhabditiform larva HorkwormTelur : Telur Hookworm tidak bisa dibedakan antara spesies bahkan dengan telur Strongyloides stercoralis sekalipun Bentuknya oval/lonjong Ukuran 40 x 65 mikron Dindingan tipis transparan Pada waktu keluar bersama feses biasanya masih berupa unsegment ovum atau berisis 2-8 blastomere yang akan berkembang lebih lanjut. Pada keadaan obstipasi kadang-kadang didapatkan telur yg berisis morula atau bahkan larva

Gambar telur hookwormHospes definitive adalah ManusiaSiklushidup :

Gambar Siklus Hidup HookwormTahap-tahap dari siklus hidup cacing ini adalah :1. Telur dikeluarkan dalam tinja Nomor ,2. Dalam kondisi yang menguntungkan (kelembaban , kehangatan, temaram), larva menetas dalam 1 sampai 2 hari. Larva rhabditiform ini tumbuh dalam tinja dan/atau tanah,3. Setelah 5 sampai 10 hari (mengalami dua kali molting) menjadi filariform larva (L3/tahap ketiga) yang infektif.4. Infektif larva dapat bertahan 3 sampai 4 minggu dalam kondisi lingkungan yang menguntungkan. Pada kontak dengan inang manusia, larva menembus kulit dan dibawa melalui pembuluh darah ke jantung dan kemudian ke paru-paru. Mereka menembus ke dalam alveoli paru , naik cabang bronkial menuju faring , dan tertelan.5. Larva mencapai usus kecil, tinggal dan tumbuh menjadi dewasa. Cacing dewasa hidup di lumen usus kecil, menempel pada dinding usus. Sebagian besar cacing dewasa dieliminasi dalam 1 sampai 2 tahun, tapi umur panjang bisa mencapai beberapa tahun.Beberapa larva A. duodenale, setelah penetrasi kulit host, dapat menjadi dorman (di usus atau otot). Selain itu, infeksi oleh A. duodenale mungkin juga terjadi melalui oral dan transmammary route. Untuk N. americanus, bagaimanapun, memerlukan fase migrasi transpulmonary.Daftarpustaka:Staf Laboratorium Parasitologi FKUB, 2010, Diktat Biologi Mikroba Sub Modul Parasitologi, Laboratorium Parasitologi Fakultas KedokteranUniversitasBrawijaya, Malang telur kepala

RHABDITIFORM LARVA

EKOR BETINA

http://parasite.org.au/para-site/ancylostoma/

ANCYLOSTOMA DUODENALE Diposkan oleh rabbita di 08.05

A. PENYAKITAnkilostomasis

B. MORFOLOGI DAN DAUR HIDUPCacing dewasa hidup di dalam usus halus manusia. Cacing melekat pada mukosa usus dengan bagian mulutnya yang berkembang dengan baik. Infeksi pada manusia dapat terjadi melalui penitrasi kulit leh larva filariform yang ada di tanah.

Cacing dewasa berbentuk silindrik. Ukuran cacing betina 9-13 mm dan cacing jantan 5-10 mm. Bentuk N. americanus seperti huruf S, sedangkan A. duodenale seperti huruf C. Rongga mlut kedua spesies cacing ini lebar dan terbuka.

Pada ancylostoma duodenale di lengkapi dua pasang gigi berbentuk lancip. Cacing ini, yang jantan ujung ekornya mempunyai busa kopulatriks, sedangkan yang betina ujung ekornya lurus dan lancip.

Telur cacing ini keluar bersama-sama dengan tinja. Didalam tubuh manusia dengan waktu 1-1,5 haritelur telaj menetas dan mengeluarkan larva Nabditiform yang panjangnya kurang lebih 250 mikron, rongga mulut panjang dan sempit, esofagus memiliki dua bulbus yang terletak panjang tubuh bagian anterior. Selanjutnya dalam waktu kira-kira 3 hari, larva rabditiform berkembang menjadi larva filariform (bentuk infektif) yang panjangnya kira-kira 500 mikron, rongga mulut tertutup dan esofagus terletak panjang tubuh bagian anterior. Larva filariform dapat tahan didalam tanah selama 7-8 minggu. Infeksi pada manusia terjadi apabila larva filariform menembus kulit atau tertelan.

Daur hidup cacing tambang ini dimulai dari larva filariform menemus kulit manusia kemudian masuk ke kapiler darah dan berturut-turut menuju jantung kanan, paru-paru, bronkus, trakea, laring, dan terakhir dalam usus halus sampai menjadi dewasa.

Hospes definitif cacing ini adaah manusia. Cacing ini tidak mempunyai hospes perantara. Tempat hidupnya dalam usus halus terutama jejunum dan duodenum. Parasit ini tersebar di seluruh dunia ( kosmopolit ). Penyebaran yang paling banyak di daerah tropis dan subtropis. Lingkungan yang paling cocok adalah habitat dengan suhu dan kelembapan yang tinggi, terutama daerah perkebunan dan pertambangan.

C. GEJALA KLINISParasit ini tersebar di seluruh dunia ( kosmopolit ). Penyebaran yang paling banyak di daerah tropis dan subtropis. Lingkungan yang paling cocok adalah habitat dengan suhu dan kelembapan yang tinggi, terutama daerah perkebunan dan pertambanganGejala klinis ankilostomiasis ditimbulkan oleh adanya larva maupun cacing dewasa. Gejala permulaan yang timbul setelah larva menembus kulit adalah timbulnya rasa gatal-gatal biasa. Apabila larva menembus kulit dalam jumlah dalam jumlah banyak, rasa gatal-gatal semakin hebat dan kemungkinan terjadi infeksi sekunder. Apabila lesi berubah menjadi vesikuler akan terbuka karena garukan itu. Gejala ruam papuloeritematosa yang berkembang akan menjadi vesikel. Ini diakibatkan oleh banak larva filariform yang menembus kulit. Kejadian ini disebut ground itch. Apabila larva mengadakan migrasi ke paru maka dapat menyebabkan pneumonitis yang tingkat gejalanya tergantung pada jumlah larva tersebut.

Gejala klinik yang disebabkan oleh cacing tambang dewasa dapat berupa nekrosis jaringan usus, gangguan gizi, dan kehilangan darah.1. Nekrosis jaringan ususKedaan ini diakibatkan dinding jaringan usus yang terbuka oleh gigitan cacing dewasa.2. Gangguan giziPenderita banyak kehilanan karbohibrat, lemak, dan terutama protein, bahkan banyak unsur besi (Fe) yang hialng sehingga terjadi malnutrisi.3. Kehilangan darahDarah yang hilang itu dikarenakan dihisap langsung oleh cacing dewasa. Disampng itu, bekas gigitan cacing dewasa dapat menimbulkan pendarahan terus menerus karena sekresi zat koagulan oleh cacing dewasa tersebut. Setiap ekor cacing ancylostoma duodenale dapat mngakibatkan hilangnya darah antara 0,08-0,34cc per hari. Penderita biasanya menjadi anema hipokrom mikrositer sehingga daya tahan dan prestasi kerja menurun.

Pada kasus infeksi akut yang disertai jumlah cacing yang banyak, penderita mengalami lemah badan, nausea, sakit perut, lesu, pucat, dan kadang-kadang disertai diare dengan tinja berwarna merah sampai hitam (tergantung jumlah darah yang keluar). Apabila cacing dewasa yang terdapat pada anak-anak jumlahnya banyak maka dapat mengakibatkan gejala hebat dan dapat menyebabkan kematian.

Gejala klinis sering dihubungkan dengan jumlah telur yang ditemukan dalam tinja. Dilaboratorium dapat diketahui dengan metoda hitung telur per mg (miligram) tinja. Apabila ditemukan 5 per mg tinja, belum ada gejala yang berarti, tetapi apabila lebih besar dari 20 per mg tinja, mulai ada korelasinya dengan gejala yang ditimbulkan dan apabila ditemukan 50 per mg atau lebih, keadaan penderita sudah mengarah ke infeksi berat.

D. DIAGNOSISDiagnosis pasti infeksi cacing tambang ditegakkan dengan meneukan telur dalam tinja dan larva yang dibiakkan dalam tinja (menurut metoda Harada-Mori).Skala beratnya infeksi cacing tambang diketahui berdasarkan jumlah telur yang ditemukan dalam tinja (Tabel 3-1).

Tabel 3-1. Hubungan tingkat infeksi dengan jumlah telur cacing tambang Tingkat infeksiJumlah telur per gram tinja

Sangat ringanRinganSedangBeratSangat berat100-699700-2.5992.600-12.59912.600-24.999>25.000

Hal-hal yang penting pada pemeriksaan laboratorium1. Telur cacing tambang yang ditemukan dalam tinja sering dikacaukan oleh telur A. Lunbricoides yang berbentuk dekortikasi.2. Tinja yang dibiarkan lebih dari 24 jam (tanpa diawetkan) maka telur yang ada didalamnya akan berkembang, menetas, dan mengeluarkan larva labditiform.3. Larva labditiform cacing tambang harus dibedakan dengan strongyloides stercoralis dan trichostrongylus sp. (melalui pembiakan larva metode Harada Mori).4. Telur cacing tambang mudah rusak oleh pewarnaan permanen. Telur lebih mudah dilihat pada sediaan basah.

E. PENGOBATANObat pilihan untuk ancylostoma duodenale adalah tetrakloretilen. Obat lain yang bisa digunakan adalah mebendazol, albendazol, pirantelpamoat, tetrasimol, bitoskamat dan befenium hidrosinafoat.

F. EPIDEMIOLOGI DAN PENCEGAHANDi Indonesia insiden anklostomasis cukup tinggi. Kasusnya banyak ditemukan di daerah pedesaan, khususnya pada pekerja di daerah perkebunan yang kontak langsung dengan tanah.Penyebaran infeksi berhubungan dengan kebiasaan defekasi di tanah. Habiatat yang cocok untuk pertumbuhan larva ialah tanah yang gembur. (misalnya humus dan pasir). Suhu optimum untuk perkembangan larva ancylostoma duodenale adalah 23-25C. Infeksi dapat dihindari dengan menggunakan alas kaki (sendal atau sepatu). Pencegahan dapat dilakukan dengan cara menghindari defekasi di sembarang tempat.

DAFTAR PUSTAKA

- Onggowaluyo, jangkung samidjo., 2002. PARASITOLOGI MEDIK I helmintologi, buku kedokteran EGC, JakartaPrianto, juni L.A., Tjahaya, P.U., Darwanto, 1995. ATLAS PARASITOLOGI KEDOKTERAN , Gramedia

Geographic RangeHuman hookworms are found in tropical and subtropical regions between 30 north and south of the equator. Ancylostoma duodenale is found in the Mediterranean region, Southeast Asia, and scattered in the Southern Americas. (Beigal, et al., 2000; Changhua, et al., 1999; Roberts and Janovy Jr., 2000) Biogeographic Regions nearctic oriental ethiopian neotropical HabitatAlong with its range of definitive hosts, Ancylostoma duodenale also has a range of paratenic hosts of canids and felids, where it may remain for intervals of time until it reaches the definitive host. In the paratenic host it may survive in the muscles where it is then transferred to humans via undercooked meat, including rabbit, lamb, beef, and pork. The eggs of Ancylostoma duodenale are still within the muscle and are ingested with the meat, allowing for the adults to develop within the intestinal tract.Juveniles of the species reside in the warmer regions of the world where the soil is preferably humus and loose with reasonable water drainage and good aeration. Oxygen is necessary for the development of the eggs, whose metabolism is aerobic.Hookworm eggs derive their nutrition from the host feces via absorption. Therefore they must live in areas with soils of neutral pHs and in shady areas, such as coffee, banana, and sugar plantations where the feces will remain intact long enough for them to develop into juveniles. They are extremely sensitive to sunlight, which can ultimately kill the juveniles. Juveniles are also sensitive to high salt concentrations and acidic pHs of soils.After penetrating the skin, juveniles attach to blood vessels and begin to feed until reaching the adult stage. Adult females remain attached and the males detach to find their mates. Continual reinfection is promoted by repeated defecation by infected individuals in the same locals where they were originally infected. This may even lead to epidemics of Ancylostoma duodenale infections in arid regions of the world. (Chilton and Gasser, 1999; Roberts and Janovy Jr., 2000) Habitat Regions tropical terrestrial Terrestrial Biomes savanna or grassland forest rainforest scrub forest Other Habitat Features urban suburban agricultural Physical DescriptionAncylostoma duodenale is an S-shaped worm because of its flexure at the frontal end. The worm is pinkish-white. Adult male hookworms range in size from 8-11 mm long, whereas adult females range in size from 10-13 mm long. This species is dimorphic, with the males having bursa characteristics and needle-like spicules with small tips, which are distally fused. Females have a vulva located approximately one-third of the body length from the posterior end. Both male and female hookworms have two powerful ventral teeth in the adult forms of the parasite, one along each side of the buccal capsule; smaller pairs of teeth are located deeper in the capsule.Hookworm eggs have a thin shell and the larvae possess amphids, large paired sensilla on each side of the mouth, which allow them to locate their host. The larvae are rod-shaped and are about 0.004 cm long. (Ashton, et al., 1999; Carson-DeWitt, 1999; D.W., 1980; Roberts and Janovy Jr., 2000; Williams, 1969) Other Physical Features ectothermic heterothermic bilateral symmetry Sexual Dimorphism female larger sexes shaped differently Range length8 to 13 mm0.31 to 0.51 inDevelopmentThe hookworm life cycle is composed of seven steps, which are as follows. First, the Ancylostoma duodenale eggs are passed into the feces of the host. Second, the embryo passes via and develops within the feces. The first stage rhabditiform juvenile then hatches once the egg is outside of the host. Next, the filariform or infective juvenile develops after two molts. This stage is characterized by an arrest in development until a new host is reached. Humans may be infected via the oral cavity by ingestion of undercooked meat. Filiform juveniles infect by directly penetrating the skin of the host, usually a human. Fifth, the juveniles then migrate through the circulatory system until they reach the lungs. Sixth, once they have reached the lungs, the juveniles leave the circulatory system by finding their way into the alveoli and then migrating to the small intestine via the trachea. It takes about 5-6 weeks for the hookworm to reach the small intestine from the lungs. Finally, the adult worms develop in the small intestine where they mate, and produce eggs that are sent off in the feces of the host to begin the process once more. Adults form about 6 weeks after the initial infection.A possible alternate root of infection may occur if juveniles are swallowed and develop normally without moving into the lungs. However, this is a very rare occurrence. (Beigal, et al., 2000; D.W., 1980; Roberts and Janovy Jr., 2000)ReproductionBoth males and females attach to the intestinal walls during their life span, but the male leaves at one point to search for a female to mate with. The average female life span is about one year, during which it may lay from 10,000-30,000 eggs a day during its adult life.Females may produce a phermomone to attract males. The male coils around a female with his curved area over the female genital pore. The gubernaculum, made of cuticle tissue, guides spicules which extend through the cloaca and anus. Males use spicules to hold the female during copulation. Nematode sperm are amoeboid-like and lack flagella. (Barnes, 1987; Beigal, et al., 2000; D.W., 1980; Roberts and Janovy Jr., 2000) Key Reproductive Features gonochoric/gonochoristic/dioecious (sexes separate) sexual fertilization internal oviparous There is no parental investment beyond egg laying. Parental Investment pre-fertilization provisioning BehaviorThe juvenile stages of the parasite move around in the outside environment prior to locating the host. The adult worms can move from one place to another along the intestine once inside of the host, thus increasing blood loss through the wounds that are left behind in the intestinal linings.The larvae of the infective stage are usually stationary, until they sense vibrations in the soil as heat or carbon dioxide. They use environmental signals to flag their host and prepare for ingestion during their third larval stage. They do so by using neurons with dendritic processes that resemble cilia, which are mechanosensory, thermosensory and chemosensory. Adult human hookworms move by flowing within the bloodstream from one local to another and then attach to the intestinal walls where they feed. (Ashton, et al., 1999; Roberts and Janovy Jr., 2000; Williams, 1969) Key Behaviors parasite motile sedentary Communication and PerceptionThe larvae of the infective stage are usually stationary, until they sense vibrations in the soil as heat or carbon dioxide. They use environmental signals to flag their host and prepare for ingestion during their third larval stage. They do so by using neurons with dendritic processes that resemble cilia, which are mechanosensory, thermosensory and chemosensory. (Ashton, et al., 1999; Roberts and Janovy Jr., 2000; Williams, 1969) Communication Channels tactile chemical Other Communication Modes pheromones Perception Channels infrared/heat tactile chemical Food HabitsThe definitive host is where the parasite reaches sexual maturity. Humans are the definitive hosts of Ancylostoma duodenale. Recent research shows that other definitive hosts may exist because of the ability to cross-infect different hosts. For example, Ancylostoma duodenale posses the ability to cross-infect from humans to canines, whereas its close relative, Ancylostoma caninum, cannot cross-infect to humans.Hookworm eggs gain nutrition via the host feces. After penetrating the skin, juveniles attach to blood vessels and begin to feed.The larval stage is free-living where there is independent existence in the soil. They then penetrate the host's skin by the secretion of digestive enzymes that dissolve the skin.Young and adult worms feed on blood from the walls of the host's intestine by attaching to the intestinal lining via their sharp buccal cavity teeth, which they also use to break open small blood vessels so that they can suck the blood from them. Ancylostoma duodenale possess anticoagulant substances that are secreted to prevent blood clotting to the blood flowing from the wound. (Brinksworth, et al., 2000; Chilton and Gasser, 1999; D.W., 1980; Roberts and Janovy Jr., 2000) Primary Diet carnivore eats body fluids Animal Foods blood body fluids Other Foods dung PredationThese parasites are probably not preyed on directly, but are ingested from host to host. Larval mortality is high as most of the parasites do not reach appropriate hosts.Ecosystem RolesAncylostoma duodenale mainly infects humans but paratenic hosts include canids and felids, where it may remain for intervals of time until it reaches the definitive host. Ecosystem Impact parasite Species Used as Host humans, Homo sapiens Economic Importance for Humans: NegativeInfected individuals are susceptible to malnutrition, protein and iron drain from the diet. Other effects include stunted growth and below-average intelligence in developing children, lowered antibody response to infectious agents, and anemia due to heavy blood loss and iron-deficiency among other side-effects. In some cases, heavy infestations may lead to fatalities because of infection of other worms or malaria as well as excess blood loss and other types of complications. Infants were recently recognized in the field of public health as being vulnerable. Hookworm disease is more prevalent in females than males.Tourists visiting areas where local sanitation is a problem should be careful of infestation, especially in regions with humid climates.Treatment is fairly simple with Mebendazole, Albendazole, and Levamisole. The use of dietary supplementation is important to compensate for the loss in nutrients. (Beigal, et al., 2000; Bennett and Guyatt, 2000; Changhua, et al., 1999; Roberts and Janovy Jr., 2000; Sen-Hai, et al., 1995) Negative Impacts injures humans causes disease in humans ContributorsRenee Sherman Mulcrone (editor). Nagla Fetouh (author), University of Michigan-Ann Arbor, Teresa Friedrich (editor), University of Michigan-Ann Arbor. GlossaryEthiopianliving in sub-Saharan Africa (south of 30 degrees north) and Madagascar.

Nearcticliving in the Nearctic biogeographic province, the northern part of the New World. This includes Greenland, the Canadian Arctic islands, and all of the North American as far south as the highlands of central Mexico.

Neotropicalliving in the southern part of the New World. In other words, Central and South America.

agriculturalliving in landscapes dominated by human agriculture.bilateral symmetryhaving body symmetry such that the animal can be divided in one plane into two mirror-image halves. Animals with bilateral symmetry have dorsal and ventral sides, as well as anterior and posterior ends. Synapomorphy of the Bilateria.carnivorean animal that mainly eats meatcauses disease in humansan animal which directly causes disease in humans. For example, diseases caused by infection of filarial nematodes (elephantiasis and river blindness).chemicaluses smells or other chemicals to communicateectothermicanimals which must use heat acquired from the environment and behavioral adaptations to regulate body temperaturefertilizationunion of egg and spermatozoanforestforest biomes are dominated by trees, otherwise forest biomes can vary widely in amount of precipitation and seasonality.heterothermichaving a body temperature that fluctuates with that of the immediate environment; having no mechanism or a poorly developed mechanism for regulating internal body temperature.infrared/heat(as keyword in perception channel section) This animal has a special ability to detect heat from other organisms in its environment.internal fertilizationfertilization takes place within the female's bodymotilehaving the capacity to move from one place to another.orientalfound in the oriental region of the world. In other words, India and southeast Asia.

oviparousreproduction in which eggs are released by the female; development of offspring occurs outside the mother's body.parasitean organism that obtains nutrients from other organisms in a harmful way that doesn't cause immediate deathpheromoneschemicals released into air or water that are detected by and responded to by other animals of the same speciesrainforestrainforests, both temperate and tropical, are dominated by trees often forming a closed canopy with little light reaching the ground. Epiphytes and climbing plants are also abundant. Precipitation is typically not limiting, but may be somewhat seasonal.scrub forestscrub forests develop in areas that experience dry seasons.sedentaryremains in the same areasexualreproduction that includes combining the genetic contribution of two individuals, a male and a femalesuburbanliving in residential areas on the outskirts of large cities or towns.tactileuses touch to communicateterrestrialLiving on the ground.tropicalthe region of the earth that surrounds the equator, from 23.5 degrees north to 23.5 degrees south.tropical savanna and grasslandA terrestrial biome. Savannas are grasslands with scattered individual trees that do not form a closed canopy. Extensive savannas are found in parts of subtropical and tropical Africa and South America, and in Australia.savannaA grassland with scattered trees or scattered clumps of trees, a type of community intermediate between grassland and forest. See also Tropical savanna and grassland biome.temperate grasslandA terrestrial biome found in temperate latitudes (>23.5? N or S latitude). Vegetation is made up mostly of grasses, the height and species diversity of which depend largely on the amount of moisture available. Fire and grazing are important in the long-term maintenance of grasslands.urbanliving in cities and large towns, landscapes dominated by human structures and activity.ReferencesAshton, F., G. Schad, J. Li. 1999. Chemo- and thermosensory neurons: structure and function in animal parasitic nematodes. Veterinary Parasitology, 84: 297-316. Barnes, R. 1987. Invertebrate Zoology. Orlando, Florida: Dryden Press. Beigal, Y., Z. Greenburg, I. Ostfeld. 2000. Letting the Patient off the Hook. The New England Journal of Medicine, 342(22): 1658-1661. Bennett, A., H. Guyatt. 2000. Reducing intestinal nematode infection: efficacy of albendazole and mebendazole (Review). Parasitology Today, 16: 71-4. Brinksworth, R., S. Harrop, P. Prociv, P. Brindley. 2000. Host specificity in blood feeding parasties: a defining contribution by haemoglobin-degrading enzymes?. International Journal for Parasitology, 30: 785-790. Carson-DeWitt, R. 1999. Pp. 1475 in Gale Encyclopedia of Medicine, 1st Edition. U.S.: Gale Research, Inc.. Changhua, L., Z. Xiaorong, Q. Dongchuan, X. Shuhua, P. Hotez. 1999. Epidemiology of human hookworm infections among adult villagers in Hejiang and Santai Counties, Sichuan Province, China. Acta Tropica, 73: 243-249. Chilton, N., R. Gasser. 1999. Sequence differences in the internal transcribed spacers of DNA among four species of hookworm. International Journal for Parasitology, 29: 1971-1977. D.W., 1980. The Encyclopedia of the Animal World, Vol.5. U.S.: Bay Books. Roberts, L., J. Janovy Jr.. 2000. Foundations for Parasitology. Boston: McGraw Hill Companies, Inc.. Sen-Hai, Y., J. Ze-Xiao, X. Long-Qi. 1995. Infantile Worm disease in China. Acta Tropica, 59: 265-270. Williams, G. 1969. The Plague Killers. U.S.: Charles Scribner's Sons.

Rentang Geografis

Cacing tambang manusia ditemukan di daerah tropis dan subtropis antara 30 utara dan selatan khatulistiwa . Duodenale Ancylostoma ditemukan di wilayah Mediterania , Asia Tenggara , dan tersebar di Amerika Selatan . ( Beigal , et al , 2000; . . Changhua , et al , 1999; Roberts dan Janovy Jr , 2000)

Kawasan biogeografinearcticorientalEthiopianeotropical

habitat

Seiring dengan jangkauan definitif host , Ancylostoma duodenale juga memiliki berbagai host paratenic dari canids dan felids , di mana ia mungkin tetap untuk interval waktu sampai mencapai host definitif . Dalam host paratenic mungkin bertahan di otot mana ia kemudian ditransfer ke manusia melalui daging yang kurang matang , termasuk kelinci , domba, sapi , dan babi . Telur Ancylostoma duodenale masih dalam otot dan tertelan dengan daging , yang memungkinkan untuk orang dewasa untuk berkembang dalam saluran usus .

Remaja spesies berada di daerah yang lebih hangat dari dunia di mana tanah sebaiknya humus dan longgar dengan drainase air yang wajar dan aerasi yang baik . Oksigen diperlukan untuk pengembangan telur , yang metabolisme aerobik .

Telur cacing tambang memperoleh gizinya dari kotoran host melalui penyerapan . Oleh karena itu mereka harus tinggal di daerah dengan tanah netral pH dan di daerah teduh , seperti kopi , pisang , dan perkebunan gula di mana kotoran akan tetap cukup lama bagi mereka untuk berkembang menjadi remaja utuh . Mereka sangat sensitif terhadap sinar matahari , yang akhirnya dapat membunuh remaja . Remaja juga sensitif terhadap konsentrasi garam tinggi dan pH asam tanah .

Setelah menembus kulit , remaja melampirkan pembuluh darah dan mulai makan sampai mencapai tahap dewasa . Betina dewasa tetap melekat dan laki-laki melepaskan untuk menemukan pasangan mereka . Reinfeksi terus-menerus dipromosikan oleh buang air besar berulang-ulang oleh orang yang terinfeksi di penduduk setempat yang sama di mana mereka awalnya terinfeksi . Hal ini bahkan dapat menyebabkan epidemi infeksi duodenale Ancylostoma di daerah kering di dunia. ( Chilton dan Gasser , 1999; Roberts dan Janovy Jr , 2000)

Daerah habitattropisterestrial

Bioma terestrialsavana atau padang rumputhutanhutan hujanhutan scrub

Fitur lainnya Habitatperkotaansuburbanpertanian

Deskripsi Fisik

Duodenale Ancylostoma adalah worm S - berbentuk karena lentur pada akhir frontal . Worm ini adalah merah muda - putih. Cacing tambang pria dewasa berbagai ukuran dari 8-11 mm panjang , sedangkan betina dewasa berbagai ukuran dari 10-13 mm panjang . Spesies ini adalah dimorfik , dengan laki-laki yang memiliki karakteristik bursa dan spikula seperti jarum dengan tips kecil , yang distal menyatu . Wanita memiliki vulva terletak sekitar sepertiga dari panjang tubuh dari ujung posterior . Kedua cacing tambang pria dan wanita memiliki dua gigi ventral kuat dalam bentuk dewasa dari parasit , satu di sepanjang setiap sisi kapsul buccal ; pasang gigi kecil yang terletak lebih dalam kapsul .

Telur Cacing tambang memiliki kulit tipis dan larva memiliki amphids , dipasangkan besar sensilla pada setiap sisi mulut , yang memungkinkan mereka untuk mencari tuan rumah mereka . Larva yang berbentuk batang dan sekitar 0.004 cm panjang . ( Ashton , et al , 1999; . Carson - DeWitt , 1999; DW , 1980; Roberts dan Janovy Jr , 2000; Williams , 1969)

Fitur Fisik Lainnyaectothermicheterothermicsimetri bilateral

Dimorfisme Seksualperempuan lebih besarjenis kelamin berbentuk berbeda

rentang panjang8 sampai 13 mm0,31-0,51 di

pengembangan

Siklus hidup cacing tambang terdiri dari tujuh langkah , yaitu sebagai berikut . Pertama , telur duodenale Ancylostoma dilewatkan ke dalam kotoran dari tuan rumah . Kedua , embrio melewati melalui dan berkembang di dalam tinja . Tahap pertama rhabditiform remaja kemudian menetas setelah telur berada di luar tuan rumah . Selanjutnya, filariform atau remaja infektif berkembang setelah dua molts . Tahap ini ditandai dengan penangkapan dalam pengembangan sampai host baru tercapai . Manusia dapat terinfeksi melalui rongga mulut oleh konsumsi daging matang . Remaja filiform menginfeksi dengan langsung menembus kulit host , biasanya manusia . Kelima, remaja kemudian bermigrasi melalui sistem peredaran darah sampai mereka mencapai paru-paru . Keenam , setelah mereka telah mencapai paru-paru, remaja meninggalkan sistem peredaran darah dengan menemukan cara mereka ke dalam alveoli dan kemudian bermigrasi ke usus kecil melalui trakea . Ini membutuhkan waktu sekitar 5-6 minggu untuk cacing tambang untuk mencapai usus kecil dari paru-paru . Akhirnya , cacing dewasa berkembang di usus kecil di mana mereka kawin , dan menghasilkan telur yang dikirim dalam tinja tuan rumah untuk memulai proses sekali lagi . Dewasa membentuk sekitar 6 minggu setelah infeksi awal .

Sebuah akar alternatif kemungkinan infeksi dapat terjadi jika remaja yang tertelan dan berkembang secara normal tanpa bergerak ke paru-paru . Namun, ini adalah kejadian yang sangat langka . ( Beigal , et al , 2000; . DW , 1980; Roberts dan Janovy Jr , 2000)reproduksi

Kedua pria dan wanita menempel pada dinding usus selama masa hidup mereka, tetapi laki-laki daun pada satu titik untuk mencari perempuan untuk kawin dengan . Rata-rata rentang hidup perempuan adalah sekitar satu tahun , di mana mungkin berbaring dari 10,000-30,000 telur sehari selama kehidupan dewasa nya .

Betina dapat menghasilkan phermomone untuk menarik laki-laki . Kumparan laki-laki di sekitar wanita dengan bidang lengkung di atas pori genital perempuan. Gubernakulum , terbuat dari jaringan kutikula , panduan spikula yang memperpanjang melalui kloaka dan anus . Pria menggunakan spikula untuk memegang betina saat kopulasi . Nematoda sperma amoeboid seperti flagela dan kekurangan . ( Barnes , 1987; . Beigal , et al , 2000; DW , 1980; Roberts dan Janovy Jr , 2000)

Fitur Reproduksi Keygonochoric / gonochoristic / dioecious ( jenis kelamin terpisah )seksualpemupukaninternyg menelur

Tidak ada investasi orangtua di luar bertelur .

Investasi Parentalpra - pembuahanpenyediaan

tingkah laku

Tahapan remaja parasit bergerak di lingkungan luar sebelum menemukan tuan rumah . Cacing dewasa dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain di sepanjang usus sekali di dalam tuan rumah , sehingga meningkatkan kehilangan darah melalui luka yang tertinggal di lapisan usus .

Larva dari tahap infeksi biasanya stasioner , sampai mereka merasakan getaran di tanah sebagai panas atau karbon dioksida . Mereka menggunakan sinyal lingkungan untuk bendera tuan rumah mereka dan mempersiapkan diri untuk konsumsi selama tahap larva ketiga mereka . Mereka melakukannya dengan menggunakan neuron dengan proses dendritik yang menyerupai silia , yang mechanosensory , thermosensory dan chemosensory . Cacing tambang manusia dewasa bergerak dengan mengalir dalam aliran darah dari satu lokal ke yang lain dan kemudian menempel pada dinding usus di mana mereka makan . ( Ashton , et al , 1999; . Roberts dan Janovy Jr , 2000; Williams , 1969)

Perilaku kunciparasityg dpt mengubah tempattak berpindah-pindah

Komunikasi dan Persepsi

Larva dari tahap infeksi biasanya stasioner , sampai mereka merasakan getaran di tanah sebagai panas atau karbon dioksida . Mereka menggunakan sinyal lingkungan untuk bendera tuan rumah mereka dan mempersiapkan diri untuk konsumsi selama tahap larva ketiga mereka . Mereka melakukannya dengan menggunakan neuron dengan proses dendritik yang menyerupai silia , yang mechanosensory , thermosensory dan chemosensory . ( Ashton , et al , 1999; . Roberts dan Janovy Jr , 2000; Williams , 1969)

Saluran Komunikasiberkenaan dgn perabakimia

Lainnya Komunikasi Modeferomon

persepsi Channelsinframerah / panasberkenaan dgn perabakimia

Kebiasaan Makanan

Definitif host dimana parasit mencapai kematangan seksual . Manusia adalah tuan rumah definitif Ancylostoma duodenale . Penelitian terbaru menunjukkan bahwa host definitif lain mungkin ada karena kemampuan untuk cross- menginfeksi host yang berbeda . Sebagai contoh, Ancylostoma duodenale dimiliki kemampuan untuk cross- menginfeksi dari manusia ke gigi taring , sedangkan relatif dekat , Ancylostoma caninum , tidak bisa cross- menginfeksi manusia .

Telur cacing tambang memperoleh nutrisi melalui kotoran tuan rumah . Setelah menembus kulit , remaja melampirkan pembuluh darah dan mulai makan .

Tahap larva hidup bebas di mana ada eksistensi independen dalam tanah . Mereka kemudian menembus kulit host oleh sekresi enzim pencernaan yang larut kulit .

Cacing muda dan dewasa memakan darah dari dinding usus inang dengan melampirkan pada lapisan usus melalui rongga gigi mereka tajam bukal , yang mereka juga gunakan untuk memecahkan pembuluh darah kecil terbuka sehingga mereka bisa mengisap darah dari mereka . Duodenale Ancylostoma memiliki zat antikoagulan yang disekresikan untuk mencegah pembekuan darah ke darah mengalir dari luka . ( Brinksworth , et al , 2000; . Chilton dan Gasser , 1999; DW , 1980; Roberts dan Janovy Jr , 2000)

Diet primerkarnivorpredasi

Classification Kingdom Animalia Phylum Nematoda roundworms Class Secernentea Order Strongylida Family Ancylostomidae Genus Ancylostoma Species Ancylostoma duodenale

Parasit ini mungkin tidak memangsa langsung , tetapi tertelan dari host ke host . Kematian larva yang tinggi karena sebagian besar parasit tidak mencapai host yang tepat .Peran ekosistem

Duodenale Ancylostoma terutama menginfeksi manusia tetapi paratenic host termasuk canids dan felids , di mana ia mungkin tetap untuk interval waktu sampai mencapai host definitif .

Dampak ekosistemparasit

Spesies Digunakan sebagai host

manusia , Homo sapiens

Pentingnya Ekonomi untuk Manusia : Negatif

Individu yang terinfeksi rentan terhadap kekurangan gizi , protein dan tiriskan besi dari makanan . Efek lainnya termasuk pertumbuhan terhambat dan kecerdasan di bawah rata-rata dalam mengembangkan anak-anak , menurunkan respon antibodi terhadap agen infeksi , dan anemia karena kehilangan darah yang berat dan kekurangan zat besi antara efek samping lainnya . Dalam beberapa kasus , infestasi berat dapat menyebabkan kematian karena infeksi cacing atau malaria lainnya serta kehilangan darah berlebih dan jenis-jenis komplikasi . Bayi baru-baru ini diakui dalam bidang kesehatan masyarakat sebagai rentan . Penyakit Cacing tambang lebih umum pada wanita dibandingkan laki-laki .

Wisatawan yang berkunjung ke daerah-daerah dimana sanitasi lokal adalah masalah harus berhati-hati infestasi , terutama di daerah dengan iklim lembab .

Pengobatan ini cukup sederhana dengan Mebendazol , Albendazole , dan Levamisole . Penggunaan suplemen makanan penting untuk mengkompensasi hilangnya nutrisi . ( Beigal , et al , 2000; . Bennett dan Guyatt , 2000; . Changhua , et al , 1999; Roberts dan Janovy Jr , 2000; . Sen - Hai , et al , 1995)

Dampak negatifmelukai manusiamenyebabkan penyakit pada manusia

kontributor

Renee Sherman Mulcrone ( Editor ) .

Nagla Fetouh ( penulis) , University of Michigan - Ann Arbor , Teresa Friedrich ( Editor ) , University of Michigan - Ann Arbor .glosarium

Etiopia

tinggal di sub - Sahara Afrika ( selatan dari 30 derajat utara ) dan Madagaskar .

Peta Dunia

Nearctic

tinggal di provinsi biogeografi Nearctic , bagian utara dari Dunia Baru . Ini termasuk Greenland , pulau-pulau Arktik Kanada , dan semua Amerika Utara selatan sejauh dataran tinggi tengah Meksiko .

Peta Dunia

Neotropical

tinggal di bagian selatan dari Dunia Baru . Dengan kata lain, Amerika Tengah dan Selatan .

Peta Dunia

pertanian

tinggal di lanskap yang didominasi oleh pertanian manusia .

simetri bilateral

memiliki simetri tubuh sehingga hewan dapat dibagi dalam satu pesawat menjadi dua bagian cermin - gambar. Hewan dengan simetri bilateral memiliki dorsal dan sisi ventral , serta anterior dan posterior berakhir . Synapomorphy dari Bilateria .

karnivor

hewan yang terutama makan daging

menyebabkan penyakit pada manusia

hewan yang secara langsung menyebabkan penyakit pada manusia . Misalnya , penyakit yang disebabkan oleh infeksi nematoda filaria ( kaki gajah dan sungai kebutaan ) .

kimia

menggunakan bau atau bahan kimia lain untuk berkomunikasi

ectothermic

hewan yang harus menggunakan panas yang diperoleh dari lingkungan dan adaptasi perilaku untuk mengatur suhu tubuh

pemupukan

serikat telur dan spermatozoan

hutan

bioma hutan didominasi oleh pohon , jika bioma hutan dapat bervariasi dalam jumlah curah hujan dan musim .

heterothermic

memiliki suhu tubuh yang berfluktuasi dengan yang dari lingkungan terdekat ; tidak memiliki mekanisme atau mekanisme kurang berkembang untuk mengatur suhu internal tubuh.

inframerah / panas

( sebagai kata kunci dalam bagian saluran persepsi ) hewan ini memiliki kemampuan khusus untuk mendeteksi panas dari organisme lain dalam lingkungannya .

pembuahan internal

pembuahan terjadi di dalam tubuh betina

yg dpt mengubah tempat

memiliki kapasitas untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain .

oriental

ditemukan di wilayah oriental di dunia. Dengan kata lain, India dan Asia Tenggara .

Peta Dunia

yg menelur

reproduksi di mana telur dilepaskan oleh betina ; pengembangan keturunan terjadi di luar tubuh ibu .

parasit

organisme yang memperoleh nutrisi dari organisme lain dengan cara yang berbahaya yang tidak menyebabkan kematian langsung

feromon

bahan kimia yang dilepaskan ke udara atau air yang terdeteksi oleh dan ditanggapi oleh hewan lain dari spesies yang sama

hutan hujan

hutan , baik beriklim sedang dan tropis , yang didominasi oleh pohon-pohon sering membentuk kanopi tertutup dengan sedikit cahaya mencapai tanah . Epifit dan tanaman merambat juga berlimpah . Curah hujan biasanya tidak membatasi , tapi mungkin agak musiman .

hutan scrub

hutan scrub berkembang di daerah-daerah yang mengalami musim kemarau .

tak berpindah-pindah

masih di daerah yang sama

seksual

reproduksi yang meliputi menggabungkan kontribusi genetik dari dua individu , laki-laki dan perempuan

suburban

tinggal di daerah perumahan di pinggiran kota-kota besar atau kota .

berkenaan dgn peraba

menggunakan sentuhan untuk berkomunikasi

terestrial

Hidup di tanah .

tropis

wilayah bumi yang mengelilingi khatulistiwa , dari 23,5 derajat utara ke 23,5 derajat selatan .

savana tropis dan padang rumput

Sebuah bioma terestrial . Sabana adalah padang rumput dengan pohon-pohon yang tersebar individu yang tidak membentuk kanopi tertutup . Sabana yang luas ditemukan di bagian subtropis dan tropis Afrika dan Amerika Selatan , dan Australia .padang rumput yg luas

Sebuah padang rumput dengan pohon-pohon yang tersebar atau rumpun yang tersebar pohon , jenis komunitas penengah antara padang rumput dan hutan . Lihat juga savana tropis dan padang rumput bioma .padang rumput beriklim

Sebuah bioma terestrial ditemukan di lintang sedang ( > 23.5 ? N atau S lintang ) . Vegetasi yang sebagian besar terdiri dari rumput , tinggi dan keanekaragaman jenis yang sebagian besar tergantung pada jumlah kelembaban yang tersedia . Api dan penggembalaan yang penting dalam pemeliharaan jangka panjang padang rumput .

perkotaan

yang tinggal di kota-kota besar , pemandangan didominasi oleh struktur dan aktivitas manusia .

Referensi

Ashton , F. , G. Schad , J. Li . 1999. Kemo - dan thermosensory neuron : struktur dan fungsi dalam nematoda parasit hewan . Hewan Parasitologi , 84 : 297-316 .

Barnes , R. 1987. Zoologi Invertebrata . Orlando , Florida : Dryden Press.

Beigal , Y. , Z. Greenburg , I. Ostfeld . 2000. Membiarkan Pasien off Hook . The New England Journal of Medicine , 342 ( 22 ) : 1658-1661 .

Bennett, A. , H. Guyatt . 2000. Mengurangi infeksi nematoda usus : kemanjuran albendazole dan mebendazole ( Review) . Parasitologi Hari ini, 16 : 71-4 .

Brinksworth , R. , S. Harrop , P. Prociv , P. Brindley . 2000. Tuan kekhususan dalam parasties makan darah : kontribusi mendefinisikan oleh hemoglobin degradasi enzim ? . International Journal Parasitologi , 30 : 785-790 .

Carson- DeWitt , R. 1999. Pp . 1475 di Gale Encyclopedia of Medicine , 1st Edition . AS : Gale Research, Inc .

Changhua , L. , Z. Xiaorong , Q. Dongchuan , X. Shuhua , P. Hotez . 1999. Epidemiologi infeksi cacing tambang manusia di kalangan penduduk dewasa di Hejiang dan Santai County , Provinsi Sichuan , China. Acta Tropica , 73 : 243-249 .

Chilton , N. , R. Gasser . 1999. Perbedaan urutan spacer ditranskripsi internal DNA antara empat spesies cacing tambang . International Journal Parasitologi , 29 : 1971-1977 .

D.W. , 1980. The Encyclopedia of the World Animal , Vol.5 . AS : Buku Bay .

Roberts, L. , J. Janovy Jr . 2000. Yayasan Parasitologi . Boston : McGraw Hill Companies , Inc .

Sen - Hai , Y. , J. Ze - Xiao , X. Panjang Qi . 1995. Penyakit Worm infantil di Cina . Acta Tropica , 59 : 265-270 .

Williams, G. 1969. Wabah Killers . AS : Charles Scribner Sons .