ANAVEG

3

Click here to load reader

description

anaveg

Transcript of ANAVEG

Pada kegiatan praktikum kali ini dilakukan pengamatan mengenai vegetasi di suatu lokasi.Lokasi yang digunakan merupakan kawasan kampus Universitas Negeri Malang lebih tepatnya lokasi di belakang GLB (Gedung Laboratorium Bersama). Praktikum ini dilakukan pengamatan vegetasi pohon dengan menggunakan metode Point Centered Quarter.Metode PCQ merupakan metode jarak yang banyak digunakan untuk pohon dan semak.Parameter yang digunakan adalah frekuensi,densitas dan dominasi.Jumlah individu dalam suatu area dapat ditentukan dengan mengukur jarak individu tumbuhan dengan titik sampling.Titik sampling merupakan titik dalam garis transek , pada titik tersebut dibagi 4 kuadran yang masing-masing terdapat individu tumbuhan jarak terdekat dengan titik sampling. Metode PCQ merupakan salah satu metode jarak. Metode ini tidak menggunakan petak dan umumnya digunakan dalam analisis vegetasi tingkat pohon atau tiang. (Martono,2012). Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa pada lokasi hutan di belakang GLB ditemukan tumbuhan dengan Nilai Penting tertinggi yaitu Canasium indicum sebesar 51,66% dan spesies dengan Nilai Penting terendah adalah Theobroma cacao sebesar 17,22%. Canasium indicum ditemukan pada titik sampling ke 3 pada quarter pertama dan titik sampling ke 4 pada kuarter kedua. Kuarter 1 memiliki kondisi abiotik Ph tanah 4 , kesuburannya sangat rendah, mempunyai kelembapan tanah 50% , mempunyai temperatur 24C, intensitas cahaya 3. Pada kuarter kedua sampling keempat memiliki kondisi abiotik Ph tanah 6 , kesuburannya sangat rendah, mempunyai kelembapan tanah 50% , mempunyai temperatur 32C, intensitas cahaya 2. Canarium indicum adalah tumbuhan yang selalu hijau, dioseus , mempunyai tinggi pohon sampai 40 m dan diamteer mencapai 100 m. Mahkotanya sangat besar. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan hutan hujan primer dan sekunder tetapi sangat jarang di padang rumput. (Evans,B.1993)Berdasarkan data-data tersebut didapatkan suatu pernyataan bahwa pada kuarter 1 titik sampling 3 dan kuarter 2 titik sampling 4, tingkat kesuburannya sama yaitu sangat rendah dan kelembapan tanah nya sama-sama 50% , sedangkan pH nya juga tidak berbeda jauh. Keberadaan pohon-pohon tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan abiotik.Menurut Sagar (2008) kesuburan tumbuhan juga dipengaruhi instensitas cahaya yang mengenai tumbuhan di suatu lokasi atau stand. Suatu tumbuhan memiliki kebutuhan akan intensitas cahaya yang berbeda, sehingga pertumbuhan dan distribusi suatu spesies berbeda pulaKurniawan dan Parikesit (2008) menyatakan bahwa keberadaan jenis pohon dapat dikaitkan dengan ketinggian dan kelembapan.Sedangkan jenis-jenis yang ada pada pada tegakan dapat dilihat dari besarnya indeks nilai penting (INP) tertinggi mempunyai daya adaptasi,daya kompetisi dan kemampuan reproduksi yang lebih baik dibandingkan dengan tumbuhan yang lain dalam satu lahan tertentu. INP suatu jenis merupakan nilai yang menggambarkan peranan keberadaan suatu jenis dalam komunitas.Semakin besar INP suatu jenis,maka semakin besar pula peranan jenis tersebut dalam komunitas (Karinde,2011). Menurut Karinde (2011) , INP dengan nilai yang tersebar merata pada banyak jenis lebih baik daripada bertumpuk atau menonjol pada sedikit jenis karena menunjukkan terciptanya relung (niche) yang lebih banyak dan tersebar merata,spesifik, dan bervariasi. INP yang merata pada banyak jenis juga sebagai indikator semakin tingginya keanekaragaman hayati pada suatu ekosistem dan perkembangan ekosistem yang baik untuk mencapai pada tahap klimaks.