ANATOMI Sistem Kerangka
-
Upload
raj-rina-dwi-nurcahya -
Category
Documents
-
view
10 -
download
0
description
Transcript of ANATOMI Sistem Kerangka
Sistem Kerangka & Otot Kerangka.
Sistem muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo) dan
tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet). Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai
kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka
adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang-tulang yang memungkinkan tubuh
mempertahankan bentuk, sikap dan posisi
Osteologi : cabang ilmu anatomi yang mempelajari tulang.
Tulang atau rangka adalah penopang tubuh manusia. Tanpa tulang, pasti tubuh kita tidak bisa
tegak berdiri. Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan, berlangsung terus sampai
dekade kedua dalam susunan yang teratur.
Rangka manusia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu bagian poros tubuh
(aksial) dan bagian alat gerak (apendikular). Bagian aksial terdiri atas 80 tulang pada manusia
dewasa umumnya. Sedangkan bagian apendikular terdiri atas 126 tulang pada manusia
dewasa umumnya.
Bagian aksial terdiri dari:
1. Tulang tengkorak terdiri dari:
a. Tulang tempurung kepala (os cranium)
Tulang dahi (os frontale)
Tulang kepala belakang (os occipitale)
Tulang ubun-ubun (os parietale)
Tulang tapis (os ethmoidale)
Tulang baji (os sphenoidale)
Tulang pelipis (os temporale)
b. tulang muka (os splanchocranium)
Tulang hidung (os nasale)
Tulang langit-langit (os pallatum)
Tulang air mata (os lacrimale)
Tulang rahang atas (os maxilla)
Tulang rahang bawah (os mandibula)
Tulang pipi (os zygomaticum)
Tulang lidah (os hyoideum)
Tulang pisau luku (os vomer)
tulang wajah
2. Tulang dada (os sternum). Tulang dada terdiri dari tiga bagian yaitu:
hulu (os manubrium sterni)
badan (os corpus sterni)
taju pedang (os xiphoid prosesus)
tulang dada
3. Tulang rusuk (os costae)
Tulang rusuk sejati (os costae vera)
Tulang rusuk palsu (os costae sporia)
Tulang rusuk melayang (os costae fluctuantes)
4. Tulang belakang (os vertebrae)
Sebuah tulang punggung terdiri atas dua bagian yakni bagian anterior yang terdiri
dari badan tulang atau corpus vertebrae, dan bagian posterior yang terdiri dari arcus vertebrae.
Arcus vertebrae dibentuk oleh dua “kaki” atau pediculus dan dua lamina, serta didukung oleh
penonjolan atau procesus yakni procesus articularis, procesus transversus, dan procesus
spinosus. Procesus tersebut membentuk lubang yang disebut foramen vertebrale. Ketika tulang
punggung disusun, foramen ini akan membentuk saluran sebagai tempat sumsum tulang
belakang atau medulla spinalis. Di antara dua tulang punggung dapat ditemui celah yang
disebut foramen intervertebrale.
Tulang leher (os cervical) C 1-7
Tulang punggung (os thoraxalis) Th 1-12
Tulang pinggang (os lumbar) L 1-5
Tulang kelangkang (os sacrum) S 1-5
Tulang ekor (os cocigeus) Co 1-5
tulang belakang
5. Tulang gelang bahu
Tulang belikat (os scapula)
Tulang selangka (os clavicula)
6. Tulang gelang panggul
Tulang usus (os illium)
Tulang pinggul (os pelvis)
Tulang duduk (os ichium)
Tulang kemaluan (os pubis)
Bagian apendikuler terdiri dari:
1. Tulang lengan
Tulang lengan atas (os humerus)
Tulang hasta (os ulna)
Tulang pengumpil (os radius)
Tulang pergelangan tangan (os carpal)
Tulang telapak tangan (os metacarpal)
Tulang jari tangan (os phalanges manus)
ekstremitas superior
2. Tulang tungkai
Tulang paha (os femur)
Tulang tempurung lutut (os patella)
Tulang kering (os tibia)
Tulang betis (os fibula)
Tulang pergelangan kaki (os tarsal)
Tulang telapak kaki (os metatarsal)
Tulang jari kaki (os phalanges pedis)
Bentuk Tulang
Berdasarkan bentuknya, tulang-tulang tesebut dikelompokkan menjadi :
1. Ossa longa (tulang panjang): tulang yang ukuran panjangnya terbesar, contohnya os
humerus dan os femur.
2. Ossa brevia (tulang pendek): tulang yang ukurannya pendek, contoh: ossa carpi.
3. Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yg ukurannya lebar, contoh: os scapula.
4. Ossa irregular (tulang tak beraturan), contoh: os vertebrae.
5. Ossa pneumatica (tulang berongga udara), contoh: os maxilla.
Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan berkembang dari mesenkim membentuk sel yg disebut kondrosit.
Kondrosit menempati rongga kecil (lakuna) di dalam matriks dgn substansi dasar seperti gel
(berupa proteoglikans) yg basofilik. Kalsifikasi menyebabkan tulang rawan tumbuh menjadi
tulang (keras).
Jenis Tulang Rawan
1. Hialin Cartilago : matriks mengandung seran kolagen; jenis yg paling banyak
dijumpai.
2. Elastic Cartilago : serupa dg tl rawan hialin tetapi lebih banyak serat elastin yang
mengumpul pada dinding lakuna yang mengelilingi kondrosit
3. Fibrokartilago: tidak pernah berdiri sendiri tetapi secara berangsur menyatu dengan
tulang rawan hialin atau jaringan ikat fibrosa yang berdekatan.
Sendi (Artikulatio)
Sendi merupakan persambungan antar tulang yang menjadikan tulang menjadi
fleksibel dalam pergerakan.
Jenis Sendi
Berdasarkan pergerakannya sendi dibagi menjadi :
1. Synarthroses.
Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas atau bahkan tidak dapat bergeak sama
sekali. Sendi ini dijumpai pada tulang tengkorak dimana lempeng-lempeng tulang tengkorak
disambungkan oleh elemen fibrosa.
2. Amphiarthroses
Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas. Jaringan berupa diskus fibrocartilage
yang lebar dan pipih menghubungkan antara dua tulang. Umumnya bagian tulang yang berada
pada sisi persendian dilapisi oleh tulang rawan hialin dan struktur keseluruhan berada dalam
kapsul. Beberapa contoh sendi ini adalah: sendi vertebra, dan simfisis pubis.
3. Diarthroses
Sendi ini memiliki pergerakan yang luas. Umumnya dijumpai pada sendi-sendi
ekstremitas. Dijumpai adanya celah sendi, rawan sendi yang licin dan membran sinovium serta
kapsul sendi.
Berdasarkan strukturnya sendi dibagi menjadi :
1. Sendi Fibrosa
Sendi fibrosa dihubungkan oleh jaringan fibrosa. Terdapat dua tipe sendi fibrosa; (1) Sutura
diantara tulang tulang tengkorak dan (2) sindesmosis yang terdiri dari suatu membran
interoseus atau suatu ligamen di antara tulang. Sendi ini mempunyai pergerakan yang
terbatas.
2. Sendi Kartilago/tulang rawan
Ruang antar sendinya diisi oleh tulang rawan dan disokong oleh ligamen dan hanya
dapat sedikit bergerak. Ada dua tipe sendi kartilaginosa yaitu sinkondrosis adalah sendi sendi
yang seluruh persendiannya diliputi oleh rawan hialin. Sendi sendi kostokondral adalah contoh
dari sinkondrosis. Simfisis adalah sendi yang tulang tulangnya memiliki suatu hubungan
fibrokartilago antara tulang dan selapis tipis rawan hialin yang menyelimuti permukaan sendi.
Contoh sendi kartilago adalah simfisis pubis dan sendi sendi pada tulang punggung.
3. Sendi Sinovial/sinovial joint
Sendi ini dilengkapi oleh kartilago yang melicinkan permukaan sendi, kapsul sendi
(kantung sendi), membran sinovial (bagian dalam kapsul), cairan sinovial yang berfungsi
sebagai pelumas dan ligamen yang berfungsi memperkuat kapsul sendi. Cairan sinovial
normalnya bening, tidak membeku, dan tidak berwarna atau berwarna kekuningan. Jumlah
yang ditemukan pada tiap tiap sendi normal relatif kecil (1 sampai 3 ml).
Otot (Muskulus)
Otot merupakan organ tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia
menjadi energi mekanik/gerak sehingga dapat berkontraksi untuk menggerakkan rangka. Ada
3 jenis otot yaitu otot jantung, otot polos dan otot rangka.
Otot Rangka
Otot rangka bekerja secara volunter (secara sadar atas perintah dari otak), bergaris
melintang, bercorak dan berinti banyak di bagian perifer. Secara anatomis terdiri dari jaringan
konektif dan sel kontraktil.
Fungsi Otot Rangka
1. Menghasilkan gerakan rangka tubuh.
2. Mempertahankan sikap & posisi tubuh.
3. Menyokong jaringan lunak.
4. Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran dalam sistem tubuh.
5. Mempertahankan suhu tubuh dengan pembentukan kalor saat kontraksi.
Struktur Otot Rangka
Setiap otot dilapisi jaringan konektif yang disebut epimisium. Otot rangka disusun oleh
fasikula yang merupakan berkas otot yang terdiri dari beberapa sel otot. Setiap fasikula
dilapisi jaringan konektif yang disebut perimisium dan setiap sel otot dipisahkan oleh
endomisium.
Organisasi otot rangka terdiri dari :
1. Otot
2. Fasikula
3. Serabut Otot
4. Miofibril
5. Miofilamen
Secara mikroskopis sel otot rangka terdiri dari :
1. Sarkolema (membran sel serabut otot)
2. Miofibril (mengandung filamen aktin dan miosin)
3. Sarkoplasma (cairan intrasel berisi kalsium, magnesium, phosfat, protein & enzim.
4. Retikulum Sarkoplasma (tempat penyimpanan kalsium)
5. Tubulus T (sistem tubulus pada serabut otot)