ANATOMI Sistem Kerangka

13
Sistem Kerangka & Otot Kerangka. Sistem muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo) dan tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet). Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang-tulang yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan posisi Osteologi : cabang ilmu anatomi yang mempelajari tulang. Tulang atau rangka adalah penopang tubuh manusia. Tanpa tulang, pasti tubuh kita tidak bisa tegak berdiri. Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan, berlangsung terus sampai dekade kedua dalam susunan yang teratur. Rangka manusia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu bagian poros tubuh (aksial) dan bagian alat gerak (apendikular). Bagian aksial terdiri atas 80 tulang pada manusia dewasa umumnya. Sedangkan bagian apendikular terdiri atas 126 tulang pada manusia dewasa umumnya. Bagian aksial terdiri dari: 1. Tulang tengkorak terdiri dari: a. Tulang tempurung kepala ( os cranium ) Tulang dahi (os frontale) Tulang kepala belakang (os occipitale) Tulang ubun-ubun (os parietale) Tulang tapis (os ethmoidale) Tulang baji (os sphenoidale) Tulang pelipis (os temporale)

description

anatomi sistem kerangka

Transcript of ANATOMI Sistem Kerangka

Page 1: ANATOMI Sistem Kerangka

Sistem Kerangka & Otot Kerangka.

Sistem muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo) dan 

tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet). Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai 

kemampuan   mengubah   energi   kimia   menjadi   energi   mekanik   (gerak).   Sedangkan   rangka 

adalah   bagian   tubuh   yang   terdiri   dari   tulang-tulang   yang   memungkinkan   tubuh 

mempertahankan bentuk, sikap dan posisi

 Osteologi : cabang ilmu anatomi yang mempelajari tulang. 

Tulang atau rangka adalah penopang tubuh manusia. Tanpa tulang, pasti tubuh kita tidak bisa

tegak berdiri. Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan, berlangsung terus sampai

dekade kedua dalam susunan yang teratur.

Rangka manusia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu bagian poros tubuh

(aksial) dan bagian alat gerak (apendikular). Bagian aksial terdiri atas 80 tulang pada manusia

dewasa umumnya. Sedangkan bagian apendikular terdiri atas 126 tulang pada manusia

dewasa umumnya.

Bagian aksial terdiri dari:

1. Tulang tengkorak terdiri dari:

a. Tulang tempurung kepala (os cranium)

Tulang dahi (os frontale)

Tulang kepala belakang (os occipitale)

Tulang ubun-ubun (os parietale)

Tulang tapis (os ethmoidale)

Tulang baji (os sphenoidale)

Tulang pelipis (os temporale)

b. tulang muka (os splanchocranium)

Tulang hidung (os nasale)

Tulang langit-langit (os pallatum)

Tulang air mata (os lacrimale)

Tulang rahang atas (os maxilla)

Tulang rahang bawah (os mandibula)

Tulang pipi (os zygomaticum)

Tulang lidah (os hyoideum)

Page 2: ANATOMI Sistem Kerangka

Tulang pisau luku (os vomer)

tulang wajah

2. Tulang dada (os sternum). Tulang dada terdiri dari tiga bagian yaitu:

hulu (os manubrium sterni)

badan (os corpus sterni)

taju pedang (os xiphoid prosesus)

tulang dada

3. Tulang rusuk (os costae)

Tulang rusuk sejati (os costae vera)

Tulang rusuk palsu (os costae sporia)

Tulang rusuk melayang (os costae fluctuantes)

4. Tulang belakang (os vertebrae)

Sebuah tulang punggung terdiri atas dua bagian yakni bagian anterior yang terdiri

dari badan tulang atau corpus vertebrae, dan bagian posterior yang terdiri dari arcus vertebrae.

Arcus vertebrae dibentuk oleh dua “kaki” atau pediculus dan dua lamina, serta didukung oleh

penonjolan atau procesus yakni procesus articularis, procesus transversus, dan procesus

spinosus. Procesus tersebut membentuk lubang yang disebut foramen vertebrale. Ketika tulang

punggung disusun, foramen ini akan membentuk saluran sebagai tempat sumsum tulang

Page 3: ANATOMI Sistem Kerangka

belakang atau medulla spinalis. Di antara dua tulang punggung dapat ditemui celah yang

disebut foramen intervertebrale.

Tulang leher (os cervical)              C 1-7

Tulang punggung (os thoraxalis)  Th 1-12

Tulang pinggang (os lumbar)        L  1-5

Tulang kelangkang (os sacrum)     S  1-5

Tulang ekor (os cocigeus)            Co 1-5

tulang belakang

5. Tulang gelang bahu

Tulang belikat (os scapula)

Tulang selangka (os clavicula)

6. Tulang gelang panggul

Tulang usus (os illium)

Tulang pinggul (os pelvis)

Tulang duduk (os ichium)

Tulang kemaluan (os pubis)

Bagian apendikuler terdiri dari:

1. Tulang lengan

Tulang lengan atas (os humerus)

Tulang hasta (os ulna)

Tulang pengumpil (os radius)

Tulang pergelangan tangan (os carpal)

Tulang telapak tangan (os metacarpal)

Tulang jari tangan (os phalanges manus)

Page 4: ANATOMI Sistem Kerangka

ekstremitas superior

2. Tulang tungkai

Tulang paha (os femur)

Tulang tempurung lutut (os patella)

Tulang kering (os tibia)

Tulang betis (os fibula)

Tulang pergelangan kaki (os tarsal)

Tulang telapak kaki (os metatarsal)

Tulang jari kaki (os phalanges pedis)

Bentuk Tulang

Berdasarkan bentuknya, tulang-tulang tesebut dikelompokkan menjadi :  

1.   Ossa   longa   (tulang   panjang):   tulang   yang   ukuran   panjangnya   terbesar,   contohnya   os 

humerus dan os femur.

2. Ossa brevia (tulang pendek): tulang yang ukurannya pendek, contoh: ossa carpi.

Page 6: ANATOMI Sistem Kerangka

5. Ossa pneumatica (tulang berongga udara), contoh: os maxilla.

Tulang Rawan (Kartilago)

Tulang   rawan   berkembang   dari   mesenkim   membentuk   sel   yg   disebut   kondrosit. 

Kondrosit menempati rongga kecil (lakuna) di dalam matriks dgn substansi dasar seperti gel 

(berupa proteoglikans)  yg basofilik.  Kalsifikasi  menyebabkan tulang rawan tumbuh menjadi 

tulang (keras).

Jenis Tulang Rawan

1.   Hialin   Cartilago   :   matriks   mengandung   seran   kolagen;   jenis   yg   paling   banyak 

dijumpai.

2. Elastic Cartilago : serupa dg tl rawan hialin tetapi lebih banyak serat elastin yang 

mengumpul pada dinding lakuna yang mengelilingi kondrosit

3. Fibrokartilago: tidak pernah berdiri sendiri tetapi secara berangsur menyatu dengan 

tulang rawan hialin atau jaringan ikat fibrosa yang berdekatan.

Page 7: ANATOMI Sistem Kerangka

Sendi (Artikulatio)

Sendi   merupakan   persambungan   antar   tulang   yang   menjadikan   tulang   menjadi 

fleksibel dalam pergerakan.

Jenis Sendi

Berdasarkan pergerakannya sendi dibagi menjadi :

1. Synarthroses.

Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas atau bahkan tidak dapat bergeak sama 

sekali. Sendi ini dijumpai pada tulang tengkorak dimana lempeng-lempeng tulang tengkorak 

disambungkan oleh elemen fibrosa.

2. Amphiarthroses

Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas. Jaringan berupa diskus fibrocartilage 

yang lebar dan pipih menghubungkan antara dua tulang. Umumnya bagian tulang yang berada 

pada sisi persendian dilapisi oleh tulang rawan hialin dan struktur keseluruhan berada dalam 

kapsul. Beberapa contoh sendi ini adalah: sendi vertebra, dan simfisis pubis.

3. Diarthroses

Sendi   ini   memiliki   pergerakan   yang   luas.   Umumnya   dijumpai   pada   sendi-sendi 

ekstremitas. Dijumpai adanya celah sendi, rawan sendi yang licin dan membran sinovium serta 

kapsul sendi.

Berdasarkan strukturnya sendi dibagi menjadi :

1. Sendi Fibrosa

Sendi fibrosa dihubungkan oleh jaringan fibrosa. Terdapat dua tipe sendi fibrosa; (1) Sutura 

diantara   tulang   tulang   tengkorak   dan   (2)   sindesmosis   yang   terdiri   dari   suatu   membran 

interoseus   atau   suatu   ligamen   di   antara   tulang.   Sendi   ini   mempunyai   pergerakan   yang 

terbatas.

Page 8: ANATOMI Sistem Kerangka

2. Sendi Kartilago/tulang rawan

Ruang antar sendinya diisi oleh tulang rawan dan disokong oleh ligamen dan hanya 

dapat sedikit bergerak. Ada dua tipe sendi kartilaginosa yaitu sinkondrosis adalah sendi sendi 

yang seluruh persendiannya diliputi oleh rawan hialin. Sendi sendi kostokondral adalah contoh 

dari   sinkondrosis.   Simfisis   adalah   sendi   yang   tulang   tulangnya   memiliki   suatu   hubungan 

fibrokartilago antara tulang dan selapis tipis rawan hialin yang menyelimuti permukaan sendi. 

Contoh   sendi   kartilago   adalah   simfisis   pubis   dan   sendi   sendi   pada   tulang   punggung.

3. Sendi Sinovial/sinovial joint 

Sendi   ini  dilengkapi  oleh  kartilago  yang  melicinkan  permukaan   sendi,   kapsul   sendi 

(kantung   sendi),  membran   sinovial   (bagian   dalam   kapsul),   cairan   sinovial   yang   berfungsi 

sebagai   pelumas   dan   ligamen   yang   berfungsi   memperkuat   kapsul   sendi.   Cairan   sinovial 

normalnya bening, tidak membeku, dan tidak berwarna atau berwarna kekuningan. Jumlah 

yang ditemukan pada tiap tiap sendi normal relatif kecil (1 sampai 3 ml).

Page 9: ANATOMI Sistem Kerangka

Otot (Muskulus)

Otot merupakan organ tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia 

menjadi energi mekanik/gerak sehingga dapat berkontraksi untuk menggerakkan rangka. Ada 

3 jenis otot yaitu otot jantung, otot polos dan otot rangka.

Otot Rangka

Otot rangka bekerja secara volunter (secara sadar atas perintah dari otak), bergaris 

melintang, bercorak dan berinti banyak di bagian perifer. Secara anatomis terdiri dari jaringan 

konektif dan sel kontraktil.

Fungsi Otot Rangka

1. Menghasilkan gerakan rangka tubuh.

2.  Mempertahankan sikap & posisi tubuh.

Page 10: ANATOMI Sistem Kerangka

3.  Menyokong jaringan lunak.

4. Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran dalam sistem tubuh.

5. Mempertahankan   suhu   tubuh   dengan   pembentukan   kalor   saat   kontraksi.

Struktur Otot Rangka

Setiap otot  dilapisi   jaringan konektif  yang disebut  epimisium.  Otot  rangka disusun oleh 

fasikula yang merupakan berkas otot yang terdiri  dari  beberapa sel otot.  Setiap fasikula 

dilapisi   jaringan   konektif   yang   disebut   perimisium  dan   setiap   sel   otot   dipisahkan  oleh 

endomisium.

Organisasi otot rangka terdiri dari :

1. Otot

2.  Fasikula

3.  Serabut Otot

4.  Miofibril

5.   Miofilamen

Secara mikroskopis sel otot rangka terdiri dari :

1. Sarkolema (membran sel serabut otot)

2. Miofibril (mengandung filamen aktin dan miosin)

3. Sarkoplasma (cairan intrasel berisi kalsium, magnesium, phosfat, protein & enzim.

4. Retikulum Sarkoplasma (tempat penyimpanan kalsium)

5. Tubulus T (sistem tubulus pada serabut otot)