Anatomi Organ Keseimbangan

download Anatomi Organ Keseimbangan

of 13

Transcript of Anatomi Organ Keseimbangan

  • 7/29/2019 Anatomi Organ Keseimbangan

    1/13

    Anatomi organ keseimbangan

    2.1. Anatomi Sitem Penglihatan

    Struktur dan fungsi mata sangat rumit dan mengagumkan. Secara konstan mata

    menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada objek yang dekat dan

    jauh serta menghasilkan gambaran yang kontinu yang dengan segera dihantarkan ke otak.

    Bola mata berdiameter 2,5 cm dimana 5/6 bagiannya terbenam dalam rongga mata,

    dan hanya 1/6 bagiannya saja yang tampak pada bagian luar.

    Sklera : Melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan menjadi tempat melekatnya bola

    mata

    Otot-otot : Otot-otot yang melekat pada mata :

    a. muskulus rektus superior : menggerakan mata ke atas.

    b. muskulus rektus inferior : mengerakan mata ke bawah

    Kornea : memungkinkan lewatnya cahaya dan merefraksikan cahaya

    Badan Siliaris : Menyokong lensa dan mengandung otot yang memungkinkan lensa untuk

    beroakomodasi, kemudian berfungsijuga untuk mengsekreskan aqueus humor

    Iris : Mengendalikan cahaya yang masuk ke mata melalui pupil, mengandung pigmen.

    Lensa : Memfokuskan pandangan dengan mengubah bentuk lensa

    Retina : lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang bola mata; berfungsi

    mengirimkan pesan visuil melalui saraf optikus ke otak.

    Bintik kuning (Fovea) : Bagian retina yang mengandung sel kerucut

    Bintik buta : Daerah syaraf optic meninggalkan bagian dalam bola mata

    Vitreous humor : Menyokong lensa dan menjaga bentuk bola mata

    http://3.bp.blogspot.com/-3vxNis1bUAY/TstHk2n3YNI/AAAAAAAAAGk/pjHmXQdmJa0/s1600/maaa.jpg
  • 7/29/2019 Anatomi Organ Keseimbangan

    2/13

    Aquous humor : Menjaga bentuk kantong bola mata

    Bola mata dibagi menjadi 3 lapisan, dari luar ke dalam yaitu tunica fibrosa, tunica vasculosa,

    dan tunica nervosa.

    1) Tunica Vibrosa.

    Tunica vibrosa terdiri dari sklera, sklera merupakan lapisan luar yang sangat kuat.

    Sklera berwarna putih putih, kecuali di depan. Pada lapisan ini terdapatkornea, yaitu lapisan

    yang berwarna bening dan berfungsi untuk menerima cahaya masuk kemudian

    memfokuskannya. Untuk melindungi kornea ini, maka disekresikan air mata sehingga

    keadaannya selalu basah dan dapat membersihkan dari debu. Pada batas cornea dan sclera

    terdapat canalis schlemm yaitu suatu sinus venosus yang menyerap kembali cairan aquaus

    humor bola mata.

    2) Tunica Vasculosa.

    Tunica vasculosa merupakan bagian tengah bola mata, urutan dari depan ke belakang

    terdiri dari iris, corpus ciliaris dan koroid. Koroid merupakan lapisan tengah yang kaya akan

    pembuluh darah, lapisan ini juga kaya akan pigmen warna. Daerah ini disebut Iris. Coba

    Anda perhatikan mata orang Indonesia dengan orang-orang dari Negara barat! Apakah

    perbedaannya? Tentunya pada warna. Orang Indonesia biasanya bermata hitam atau coklat,

    adapun orang barat biasanya berwarna biru atau hijau. Nah, di bagian irislah terdapatnya

    perbedaan ini karena di tempat ini memiliki pigmen warna.

    Bagian depan dari lapisan iris ini disebut Pupil yang terletak di belakang kornea

    tengah. Pengaruh kerja ototnya yaitu melebar dan menyempitnya bagian ini. Coba Anda

    masuk ke dalam suatu kamar yang gelap gulita, maka Anda akan berusaha melihat dengan

    melebarkan mata agar cahaya yang masuk cukup. Pada kondisi ini disebut dengan dilatasi,

    demikian sebaliknya jika Anda berada pada ruangan yang terlalu terang maka Anda akan

    berusaha untuk menyempitkan mata karena silau untuk mengurangi cahaya yang masuk yang

    disebut dengan konstriksi. Pada sebuah kamera, pupil ini diibaratkan seperti diafragma yang

    dapat mengatur jumlah cahaya yang masuk.

    Di sebelah dalam pupil terdapat lensa yang berbentuk cakram otot yang

    disebutMusculus Siliaris. Otot ini sangat kuat dalam mendukung fungsi lensa mata, yang

    selalu bekerja untuk memfokuskan penglihatan. Seseorang yang melihat benda dengan jarak

    yang jauh tidak mengakibatkan otot lensa mata bekerja, tetapi apabila seseorang melihat

  • 7/29/2019 Anatomi Organ Keseimbangan

    3/13

    benda dengan jarak yang dekat maka akan memaksa otot lensa bekerja lebih berat karena otot

    lensa harus menegang untuk membuat lensa mata lebih tebal sehingga dapat memfokuskan

    penglihatan pada benda-benda tersebut.

    Pada bagian depan dan belakang lensa ini terdapat rongga yang berisi caira bening

    yang masing-masing disebut Aqueous Humor dan Vitreous Humor. Adanya cairan ini dapat

    memperkokoh kedudukan bola mata

    3) Tunica Nervosa.

    Tunica nervosa (retina) merupakan reseptor pada mata yang terletak pada bagian

    belakang koroid. Bagian ini merupakan bagian terdalam dari mata. Lapisan ini lunak, namun

    tipis, hampir menyerupai lapisan pada kulit bawang. Retina tersusun dari sekitar 103 juta sel-

    sel yang berfungsi untuk menerima cahaya. Di antara sel-sel tersebut sekitar 100 juta sel

    merupakan sel-sel batang yang berbentuk seperti tongkat pendek dan 3 juta lainnya adalah sel

    konus (kerucut). Sel-sel ini berfungsi untuk penglihatan hitam dan putih, dan sangat peka

    pada sedikit cahaya.

    a. Sel Batang tidak dapat membedakan warna, tetapi lebih sensitif terhadap cahaya sehingga

    sel ini lebih berfungsi pada saat melihat ditempat gelap. Sel batang ini mengandung suatu

    pigmen yang fotosensitif disebut rhodopsin. Cahaya lemah seperti cahaya bulan pun dapat

    mengenai rhodopsin. Sehingga sel batang ini diperlukan untuk penglihatan pada cahayaremang-remang.

    b. Sel Kerucut atau cone cell mengandung jenis pigmen yang berbeda, yaituiodopsin yang

    terdiri dari retinen. Terdapat 3 jenis iodopsin yang masing-masing sensitif terhadap cahaya

    merah, hijau dan biru. Masing-masing disebut iodopsin merah, hijau dan biru. Segala warna

    yang ada di dunia ini dapat dibentuk dengan mencamputkan ketiga warna tersebut. Sel

    kerucut diperlukan untuk penglihatan ketika cahaya terang.

    Signal listrik dari sel batang dan sel kerucut ini akan di teruskan melalui sinap ke

    neuron bipolar, kemudian ke neuron ganglion yang akan membentuk satu bundel syaraf yaitu

    syaraf otak ke II yang menembus coroid dan sclera menuju otak. Bagian yang menembus ini

    disebut dengan discus opticus, dimana discus opticus ini tidak mengandung sel batang dan sel

    kerucut, maka cahaya yang jatuh ke discus opticus tidak akan terlihat apa-apa sehingga

    disebut dengan bintik buta.

  • 7/29/2019 Anatomi Organ Keseimbangan

    4/13

    Beberapa otot bekerja sama menggerakkan mata. Setiap otot dirangsang oleh saraf

    kranial tertentu. Tulang orbita yang melindungi mata juga mengandung berbagai saraf

    lainnya.

    a. Saraf optikus membawa gelombang saraf yang dihasilkan di dalam retina ke otak.

    b. Saraf lakrimalis merangsang pembentukan air mata oleh kelenjar air mata.

    c. Saraf lainnya menghantarkan sensasi ke bagian mata yang lain dan merangsang otot pada

    tulang orbita.

    Arteri oftalmika dan arteri retinalis menyalurkan darah ke mata kiri dan mata kanan,

    sedangkan darah dari mata dibawa oleh vena oftalmika dan vena retinalis. Pembuluh darah

    ini masuk dan keluar melalui mata bagian belakang.

    Alat-alat Tambahan Mata

    Alat-alat tambahan mata terdiri dari alis mata, kelopak mata, bulu mata dan aparatus

    lakrimalis.

    a. Alis : terdiri dari rambut kasar yang terletak melintang di atas mata, fungsinya untuk

    melindungi mata dari cahaya dan keringat juga untuk kecantikan.

    b. Kelopak mata : ada 2, yaitu atas dan bawah. Kelopak mata atas lebih banyak bergerak dari

    kelopak yang bawah dan mengandung musculus levator pepebrae untuk menarik kelopak

    mata ke atas (membuka mata). Untuk menutup mata dilakukan oleh otot otot yang lain yang

    melingkari kelopak mata atas dan bawah yaitu musculus orbicularis oculi. Ruang antara ke-2

    kelopak disebut celah mata (fissura pelpebrae), celah ini menentukan melotot atau sipit

    nya seseorang. Pada sudut dalam mata terdapat tonjolan disebut caruncula lakrimalis yang

    mengandung kelenjar sebacea (minyak) dan sudorifera (keringat).

    c. Bulu mata : ialah barisan bulu-bulu terletak di sebelah anterior dari kelenjar Meibow.

    Kelenjar sroacea yang terletak pada akar bulu-bulu mata disebut kelenjar Zeis. Infeksi

    kelenjar ini disebut Lordholum (bintit).

    d. Apparatus lacrimalis : terdiri dari kelenjar lacrimal, ductus lacrimalis, canalis lacrimalis,

    dan ductus nassolacrimalis.

    2.2. Fisiologi Sistem Penglihatan

  • 7/29/2019 Anatomi Organ Keseimbangan

    5/13

    Cahaya merupakan salah satu dari suatu spektrum gelombang elektromagnetik.

    Panjang gelombang cahaya adalah 400-700nm yang dapat merangsang sel batang (rod cell)

    dan kerucut (cone cell) sehingga dapat terlihat oleh kita. Gelombang cahaya antara 400-

    700nm ini akan terlihat sebagai suatu spectrum.

    Apabila ada rangsang cahaya masuk ke mata maka rangsang tersebut akan

    diteruskan mulai dari kornea, aqueous humor, pupil, lensa, vitreous humor dan

    terakhir retina. Kemudian akan diteruskan ke bagian saraf penglihat atau saraf optik yang

    berlanjut dengan lobus osipital sebagai pusat penglihatan pada otak besar. Bagian lobus

    osipital kanan akan menerima rangsang dari mata kiri dan sebaliknya lobus osipital kiri akan

    menerima rangsang mata kanan. Di dalam lobus osipital ini rangsang akan diolah kemudian

    diinterpretasikan. Sehingga apabila seseorang mengalami kecelakaan dan mengalami

    kerusakan lobus osipital ini maka dia akan mengalami buta permanen, walaupun bola

    matanya sehat.

    Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda jika cahaya

    tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh pada bagian ini

    akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan saraf optik

    meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan suatu benda

    akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik

    buta pada retina

    2.3. Anatomi Sistem Pendengaran

    http://4.bp.blogspot.com/-zMh99TjXb8U/TstHyHBwpwI/AAAAAAAAAGs/ava42RrrwW4/s1600/2191_ear_anatomy_450.jpg
  • 7/29/2019 Anatomi Organ Keseimbangan

    6/13

    Telinga merupakan organ pendengaran sekaligus juga organ keseimbangan. Telinga

    terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, tengah dan dalam .Gelombang suara yang diterima

    oleh telinga luar di ubah menjadi getaran mekanis oleh membran timpani. Getaran ini

    kemudian di perkuat oleh tulang-tulang padat di ruang telinga tengah (tympanic cavity) dan

    diteruskan ke telinga dalam. Telinga dalam merupakan ruangan labirin tulang yang diisi oleh

    cairan perilimf yang berakhir pada rumah siput / koklea (cochlea). Di dalam labirin tulang

    terdapat labirin membran tempat terjadinya mekanisme vestibular yang bertanggung jawab

    untuk pendengaran dan pemeliharaan keseimbangan. Rangsang sensorik yang masuk ke

    dalam seluruh alat-alat vestibular diteruskan ke dalam otak oleh saraf akustik (N.VIII).

    Secara umum telingan terbagi menjadi tiga bagian, yaitu telinga bagian luar, telinga bagian

    tengah dan telinga bagian dalam.

    1. Telinga Bagian Luar

    Telinga luar terdiri atas daun telinga (auricle/pinna), liang telinga luar (meatus accus-ticus

    externus) dan gendang telinga (membran timpani).

    a. Daun telinga /aurikula disusun oleh tulang rawan elastin yang ditutupi oleh kulit tipis yang

    melekat erat pada tulang rawan. Dalam lapisan subkutis terdapat beberapa lembar otot lurik

    yang pada manusia rudimenter (sisa perkembangan), akan tetapi pada binatang yang lebih

    rendah yang mampu menggerakan daun telinganya, otot lurik ini lebih menonjol.

    b. Liang telinga luar merupakan suatu saluran yang terbentang dari daun telinga melintasi

    tulang timpani hingga permukaan luar membran timpani. Bagian permukaannya mengandung

    tulang rawan elastin dan ditutupi oleh kulit yang mengandung folikel rambut, kelenjar

    sebasea dan modifikasi kelenjar keringat yang dikenal sebagai kelenjar serumen. Sekret

    kelenjar sebacea bersama sekret kelenjar serumen merupakan komponen penyusun serumen.

    Serumen merupakan materi bewarna coklat seperti lilin dengan rasa pahit dan berfungsi

    sebagai pelindung.

    2. Telinga Bagian Tengah

    Membran timpani menutup ujung dalam meatus akustiskus eksterna. Permukaan

    luarnya ditutupi oleh lapisan tipis epidermis yang berasal dari ectoderm, sedangkan lapisan

    sebelah dalam disusun oleh epitel selapis gepeng atau kuboid rendah turunan dari endoderm.

    Di antara keduanya terdapat serat-serat kolagen, elastis dan fibroblas. Gendang telinga

    menerima gelombang suara yang di sampaikan lewat udara lewat liang telinga luar.

  • 7/29/2019 Anatomi Organ Keseimbangan

    7/13

    Gelombang suara ini akan menggetarkan membran timpani. Gelombang suara lalu diubah

    menjadi energi mekanik yang diteruskan ke tulang-tulang pendengaran di telinga tengah.

    Telinga tengah atau rongga telinga adalah suatu ruang yang terisi udara yang terletak

    di bagian petrosum tulang pendengaran. Ruang ini berbatasan di sebelah posterior dengan

    ruang-ruang udara mastoid dan disebelah anterior dengan faring melalui saluran (tuba

    auditiva) Eustachius.

    Epitel yang melapisi rongga timpani dan setiap bangunan di dalamnya merupakan

    epitel selapis gepeng atau kuboid rendah, tetapi di bagian anterior pada pada celah tuba

    auditiva (tuba Eustachius) epitelnya selapis silindris bersilia. Lamina propria tipis dan

    menyatu dengan periosteum.

    Di bagian dalam rongga ini terdapat 3 jenis tulang pendengaran yaitu tulang maleus,

    inkus dan stapes. Ketiga tulang ini merupakan tulang kompak tanpa rongga sumsum tulang.

    Tulang maleus melekat pada membran timpani. Tulang maleus dan inkus tergantung pada

    ligamen tipis di atap ruang timpani. Lempeng dasar stapes melekat pada tingkap celah oval

    (fenestra ovalis) pada dinding dalam. Ada dua otot kecil yang berhubungan dengan ketiga

    tulang pendengaran. Otot tensor timpani terletak dalam saluran di atas tuba auditiva,

    tendonya berjalan mula-mula ke arah posterior kemudian mengait sekeliling sebuah tonjol

    tulang kecil untuk melintasi rongga timpani dari dinding medial ke lateral untuk berinsersi ke

    dalam gagang maleus. Tendo otot stapedius berjalan dari tonjolan tulang berbentuk piramid

    dalam dinding posterior dan berjalan anterior untuk berinsersi ke dalam leher stapes. Otot-

    otot ini berfungsi protektif dengan cara meredam getaran-getaran berfrekuensi tinggi.

    Tingkap ovalpada dinding medial ditutupi oleh lempeng dasar stapes, memisahkan

    rongga timpani dari perilimf dalam skal vestibuli koklea. Oleh karenanya getaran-getaran

    membrana timpani diteruskan oleh rangkaian tulang-tulang pendengaran ke perilimf telinga

    dalam. Untuk menjaga keseimbangan tekanan di rongga-rongga perilimf terdapat suatu katup

    pengaman yang terletak dalam dinding medial rongga timpani di bawah dan belakang tingkap

    oval dan diliputi oleh suatu membran elastis yang dikenal sebagai tingkap bulat (fenestra

    rotundum). Membran ini memisahkan rongga timpani dari perilimf dalam skala timpani

    koklea.

    Tuba auditiva (Eustachius) menghubungkan rongga timpani dengan nasofarings

    lumennya gepeng, dengan dinding medial dan lateral bagian tulang rawan biasanya saling

    berhadapan menutup lumen. Epitelnya bervariasi dari epitel bertingkat, selapis silindris

    bersilia dengan sel goblet dekat farings. Dengan menelan dinding tuba saling terpisah

  • 7/29/2019 Anatomi Organ Keseimbangan

    8/13

    sehingga lumen terbuka dan udara dapat masuk ke rongga telinga tengah. Dengan demikian

    tekanan udara pada kedua sisi membran timpani menjadi seimbang.

    3. Telinga Bagian Dalam

    Telinga dalam adalah suatu sistem saluran dan rongga di dalam pars petrosum tulang

    temporalis. Telinga tengah di bentuk oleh labirin tulang (labirin oseosa) yang di da-lamnya

    terdapat labirin membranasea. Labirin tulang berisi cairan perilimf sedangkan labirin

    membranasea berisi cairan endolimf.

    a. Labirin Tulang

    Labirin tulang terdiri atas tiga komponen yaitu kanalis semisirkularis, vestibulum, dan

    koklea tulang. Labirin tulang ini di sebelah luar berbatasan dengan endosteum, sedangkan di

    bagian dalam dipisahkan dari labirin membranasea yang terdapat di dalam labirin tulang oleh

    ruang perilimf yang berisi cairan endolimf.

    Vestibulum merupakan bagian tengah labirin tulang, yang berhubungan dengan

    rongga timpani melalui suatu membran yang dikenal sebagai tingkap oval (fenestra ovale).

    Ke dalam vestibulum bermuara 3 buah kanalis semisirkularis yaitu kanalis semisirkularis

    anterior, posterior dan lateral yang masing-masing saling tegak lurus. Setiap saluran

    semisirkularis mempunyai pelebaran atau ampula. Walaupun ada 3 saluran tetapi muaranya

    hanya lima dan bukan enam, karena ujung posterior saluran posterior yang tidak berampula

    menyatu dengan ujung medial saluran anterior yang tidak bermapula dan bermuara ke dalam

    bagian medial vestibulum oleh krus kommune. Ke arah anterior rongga vestibulum

    berhubungan dengan koklea tulang dan tingkap bulat (fenestra rotundum).

    Koklea merupakan tabung berpilin mirip rumah siput. Bentuk keseluruhannya mirip

    kerucut dengan dua tiga-perempat putaran. Sumbu koklea tulang di sebut mediolus. Tonjolantulang yang terjulur dari modiolus membentuk rabung spiral dengan suatu tumpukan tulang

    yang disebut lamina spiralis. Lamina spiralis ini terdapat pembuluh darah dan ganglion

    spiralis, yang merupakan bagian koklear nervus akustikus.

    b. Labirin Membranasea.

    Labirin membransea terletak di dalam labirin tulang, merupakan suatu sistem saluran

    yang saling berhubungan dilapisi epitel dan mengandung endolimf. Labirin ini dipisahkan

    dari labirin tulang oleh ruang perilimf yang berisi cairan perilimf. Pada beberapa tempat

  • 7/29/2019 Anatomi Organ Keseimbangan

    9/13

    terdapat lembaran-lembaran jaringan ikat yang mengandung pembuluh darah melintasi ruang

    perilimf untuk menggantung labirin membranasea.

    Labirin membranasea terdiri atas:

    1. Kanalis semisirkularis membranasea

    2. Ultrikulus

    3. Sakulus

    4. Duktus endolimfatikus merupakan gabungan duktus ultrikularis dan duktus sakularis.

    5. Sakus endolimfatikus merupakan ujung buntu duktus endolimfatikus.

    6. Duktus reuniens, saluran kecil penghubung antara sakulus dengan duktus koklearis.

    7. Duktus koklearis mengandung organ Corti yang merupakan organ pendengaran.

    Terdapat badan-badan akhir saraf sensorik dalam ampula saluran semisirkularis (krista

    ampularis) dan dalam ultrikulus dan sakulus (makula sakuli dan ultrikuli) yang berfungsi

    sebagai indera statik dan kinetik.

    c. Sakulus dan Ultrikulus

    Dinding sakulus dan ultrikulus dibentuk oleh lapisan jaringan ikat tebal yang

    mengandung pembuluh darah, sedangkan lapisan dalamnya dilapisi epitel selapis gepeng

    sampai selapis kuboid rendah. Pada sakulus dan ultrikulus terdapat reseptor sensorik yangdisebut makula sakuli dan makula ultrikuli. Makula sakuli terletak paling banyak pada

    dinding sehingga berfungsi untuk mendeteksi percepatan vertikal lurus sementara makula

    ultrikuli terletak kebanyakan di lantai /dasar sehingga berfungsi untuk mendeteksi percepatan

    horizontal lurus.

    Makula disusun oleh 2 jenis selneuroepitel (disebut sel rambut) yaitu tipe I dan II

    serta sel penyokong yang duduk di lamina basal.Serat-serat saraf dari bagian vestibular

    nervus vestibulo-akustikus (N.VIII) akan mempersarafi sel-sel neuroepitel ini.

    Sel rambut I berbentuk seperti kerucut dengan bagian dasar yang membulat berisi inti

    dan leher yang pendek. Sel ini dikelilingi suatu jala terdiri atas badan akhir saraf dengan

    beberapa serat saraf eferen, mungkin bersifat penghambat/ inhibitorik. Sel rambut tipe II

    berbentuk silindris dengan badan akhir saraf aferen maupun eferen menempel pada bagian

    bawahnya. Kedua sel ini mengandung stereosilia pada apikal, sedangkan pada bagian tepi

    stereosilia terdapat kinosilia. Sel penyokong (sustentakular) merupakan sel berbentuk

    silindris tinggi, terletak pada lamina basal dan mempunyai mikrovili pada permukaan apikal

    dengan beberapa granul sekretoris.

  • 7/29/2019 Anatomi Organ Keseimbangan

    10/13

    Pada permukaan makula terdapat suatu lapisan gelatin dengan ketebalan 22

    mikrometer yang dikenal sebagai membran otolitik. Membran ini mengandung banyak

    badan-badan kristal yang kecil yang disebut otokonia atau otolit yang mengandung kalsium

    karbonat dan suatu protein. Mikrovili pada sel penyokong dan stereosilia serta kinosilia sel

    rambut terbenam dalam membran otolitik. Perubahan posisi kepala mengakibatkan perubahan

    dalam tekanan atau tegangan dalam membran otolitik dengan akibat terjadi rangsangan pada

    sel rambut. Rangsangan ini diterima oleh badan akhir saraf yang terletak di antara sel-sel

    rambut.

    d. Kanalis Semilunaris

    Kanalis semisirkularis membranasea mempunyai penampang yang oval. Padapermukaan luarnya terdapat suatu ruang perilimf yang lebar dilalui oleh trabekula. Pada

    setiap kanalis semisirkularis ditemukan sebuah krista ampularis, yaitu badan akhir saraf

    sensorik yang terdapat di dalam ampula (bagian yang melebar) kanalis. Tiap krista ampularis

    di bentuk oleh sel-sel penyokong dan dua tipe sel rambut yang serupa dengan sel rambut pada

    makula. Mikrovili, stereosilia dan kinosilianya terbenam dalam suatu massa gelatinosa yang

    disebut kupula serupa dengan membran otolitik tetapi tanpa otokonia.

    Dalam krista ampularis, sel-sel rambutnya di rangsang oleh gerakan endolimf akibat

    percepatan sudut kepala. Gerakan endolimf ini mengakibatkan tergeraknya stereosilia dan

    kinosilia. Dalam makula sel-sel rambut juga terangsang tetapi perubahan posisi kepala dalam

    ruang mengakibatkan suatu peningkatan atau penurunan tekanan pada sel-sel rambut oleh

    membran otolitik.

    e. Koklea (Rumah Siput)

    Koklea tulang berjalan spiral dengan 23/4 putaran sekiitar modiolus yang juga

    merupakan tempat keluarnya lamina spiralis. Dari lamina spiralis menjulur ke dinding luar

    koklea suatu membran basilaris. Pada tempat perlekatan membran basilaris ke dinding luar

    koklea terdapat penebalan periosteum yang dikenal sebagai ligamentum spiralis. Di samping

    itu juga terdapat membran vestibularis (Reissner) yang membentang sepanjang koklea dari

    lamina spiralis ke dinding luar. Kedua membran ini akan membagi saluran koklea tulang

    menjadi tiga bagian yaitu :

    1. Ruangan atas (skala vestibuli)

    2. Ruangan tengah (duktus koklearis)3. Ruang bawah (skala timpani).

  • 7/29/2019 Anatomi Organ Keseimbangan

    11/13

    Antara skala vestibuli dengan duktus koklearis dipisahkan oleh membran vestibularis

    (Reissner). Antara duktus koklearis dengan skala timpani dipisahkan oleh membran basilaris.

    Skala vesibularis dan skala timpani mengandung perilimf dan di dindingnya terdiri atas

    jaringan ikat yang dilapisi oleh selapis sel gepeng yaitu sel mesenkim, yang menyatu dengan

    periosteum disebelah luarnya. Skala vestibularis berhubungan dengan ruang perilimf

    vestibularis dan akan mencapai permukaan dalam fenestra ovalis. Skala timpani menjulur ke

    lateral fenestra rotundum yang memisahkannya dengan ruang timpani. Pada apeks koklea

    skala vestibuli dan timpani akan bertemu melalui suatu saluran sempit yang disebut

    helikotrema. Duktus koklearis berhubungan dengan sakulus melalui duktus reuniens tetapi

    berakhir buntu dekat helikotrema pada sekum kupulare.

    Pada pertemuan antara lamina spiralis tulang dengan modiolus terdapat ganglion

    spiralisyang sebagian diliputi tulang. Dari ganglion keluar berkas-berkas serat saraf yang

    menembus tulang lamina spiralis untuk mencapai organ Corti. Periosteum di atas lamina

    spiralis menebal dan menonjol ke dalam duktus koklearis sebagai limbus spiralis. Pada

    bagian bawahnya menyatu dengan membran basilaris.

    Membran basilaris yang merupakan landasan organ Corti dibentuk oleh serat-serat

    kolagen. Permukaan bawah yang menghadap ke skala timpani diliputi oleh jaringan ikat

    fibrosa yang mengandung pembuluh darah dan sel mesotel. Membran vestibularis

    merupakan suatu lembaran jaringan ikat tipis yang diliputi oleh epitel selapis gepeng pada

    bagian yang menghadap skala vestibuli.

    f. Duktus Koklearis

    Epitel yang melapisi duktus koklearis beragam jenisnya tergantung pada lokasinya,

    diatas membran vestibularis epitelnya gepeng dan mungkin mengandung pigmen, di atas

    limbus epitelnya lebih tinggi dan tak beraturan. Di lateral epitelnya selapis silindris rendah

    dan di bawahnya mengandung jaringan ikat yang banyak mengandung kapiler. Daerah ini

    disebut stria vaskularis dan diduga tempat sekresi endolimf.

    g. Organ Corti

    Organ Corti terdiri atas sel-sel penyokong dan sel-sel rambut. Sel-sel yang terdapat di organ

    Corti adalah :

    1. Sel tiang dalam merupakan sel berbentuk kerucut yang ramping dengan bagian basal yang

    lebar mengandung inti, berdiri di atas membran basilaris serta bagian leher yang sempit danagak melebar di bagian apeks.

  • 7/29/2019 Anatomi Organ Keseimbangan

    12/13

    2. Sel tiang luar mempunyai bentuk yang serupa dengan sel tiang dalam hanya lebih panjang.

    Di antara sel tiang dalam dan luar terdapat terowongan dalam.

    3. Sel falangs luar merupakan sel berbentuk silindris yang melekat pada membrana basilaris.

    Bagian puncaknya berbentuk mangkuk untuk menopang bagaian basal sel rambut luar yang

    mengandung serat-serat saraf aferen dan eferen pada bagian basalnya yang melintas di antara

    sel-sel falangs dalam untuk menuju ke sel-sel rambut luar. Sel-sel falangs luar dan sel rambut

    luar terdapat dalam suatu ruang yaitu terowongan Nuel. Ruang ini akan berhubungan dengan

    terowongan dalam.

    4. Sel falangs dalamterletak berdampingan dengan sel tiang dalam. Seperti sel falangs luar sel

    ini juga menyanggah sel rambut dalam.

    5. Sel batas membatasi sisi dalam organ corti.

    6. Sel Hansen membatasi sisi luar organ Corti. Sel ini berbentuk silindris terletak antara sel

    falangs luar dengan sel-sel Claudius yang berbentuk kuboid. Sel-sel Claudius terletak di atas

    sel-sel Boettcher yang berbentuk kuboid rendah.

    Permukaan organ Corti diliputi oleh suatu membran yaitu membrana tektoria yang

    merupakan suatu lembaran pita materi gelatinosa. Dalam keadaan hidup membran inimenyandar di atas stereosilia sel-sel rambut.

    h. Ganglion Spiralis

    Ganglion spiralis merupakan neuron bipolar dengan akson yang bermielin dan

    berjalan bersama membentuk nervus akustikus. Dendrit yang bermielin berjalan dalam

    saluran-saluran dalam tulang yang mengitari ganglion, kehilangan mielinnya dan berakhir

    dengan memasuki organ Corti untuk selanjutnya berada di antara sel rambut. Bagian

    vestibular N VIII memberi persarafan bagian lain labirin. Ganglionnya terletak dalam meatus

    akustikus internus tulang temporal dan aksonnya berjalan bersama dengan akson dari yang

    berasal dari ganglion spiralis. Dendrit-dendritnya berjalan ke ketiga kanalikulus

    semisirkularis dan ke makula sakuli dan ultrikuli.

    Telinga luar menangkap gelombang bunyi yang akan diubah menjadi getaran-getaran

    oleh membran timpani. Getaran-getaran ini kemudian diteruskan oleh rangkaian tulang

    tulang pendengaran dalam telinga tengah ke perilimf dalam vestibulum, menimbulkan

    gelombang tekanan dalam perilimf dengan pergerakan cairan dalam skala vestibuli dan skalatimpani. Membran timpani kedua pada tingkap bundar (fenestra rotundum) bergerak bebas

  • 7/29/2019 Anatomi Organ Keseimbangan

    13/13

    sebagai katup pengaman dalam pergerakan cairan ini, yang juga agak menggerakan duktus

    koklearis dengan membran basilarisnya. Pergerakan ini kemudian menyebabkan tenaga

    penggunting terjadi antara stereosilia sel-sel rambut dengan membran tektoria, sehingga

    terjadi stimulasi sel-sel rambut. Tampaknya membran basilaris pada basis koklea peka

    terhadap bunyi berfrekuensi tinggi , sedangkan bunyi berfrekuensi rendah lebih diterima pada

    bagian lain duktus koklearis.

    2.4. Fisiologi Sistem Pendengaran

    Getaran suara ditangkap oleh daun telinga yang diteruskan ke liang telinga dan

    mengenai membran timpani sehingga membran timpani bergetar. Getaran ini diteruskan ke

    tulang-tulang pendengaran yang berhubungan satu sama lain. Selanjutnya stapes

    menggerakkan foramen ovale yang juga menggerakkan perilimfe dalam skala vestibuli.

    Getaran diteruskan melalui membran Reissner yang mendorong endolimfe dan membran

    basalis ke arah bawah dan perilimfe dalam skala timpani akan bergerak sehingga foramen

    rotundum terdorong ke arah luar.

    Pada waktu istirahat, ujung sel rambut Corti berkelok, dan dengan terdorongnya

    membran basal, ujung sel rambut itu menjadi lurus. Rangsangan fisik ini berubah menjadi

    rangsangan listrik akibat adanya perbedaan ion Natrium dan Kalium yang diteruskan ke

    cabang-cabang N. VIII, kemudian meneruskan rangsangan itu ke pusat sensorik pendengarandi otak melalui saraf pusat yang ada di lobus temporalis.