Anatomi Mulut

10
ANATOMI MULUT DAN PALATUM DURUM Pendahuluan. Mulut merupakan daerah yang meluas mulai dari bibir sampai isthmus faucium atau perbatasan antara mulut dengan faring. Strukturnya disesuaikan dengan fungsinya, yaitu untuk makan dan berbicara. Di mulut inilah proses pencernaan dimulai, dengan adanya penghancuran makanan saat mengunyah, pelembaban makanan oleh sekresi dari mukosa bukalis dan kelenjar-kelenjar liur, serta tempat dimulainya proses hidrolisis karbohidrat oleh enzim ptyalin. Mulut juga dapat digunakan sebagai jalan nafas darurat pada keadaan dispneu, dan memegang peranan dalam pembentukan mimik wajah. Mulut dibagi dalam 2 bagian : 1. Vestibulum Merupakan ruang sempit diantara bibir, pipi, gigi dan gusi. Jika rahang tertutup maka vestibulum dan cavitas oris (rongga mulut) akan saling berhubungan dibelakang gigi molar tiga pada kedua sisi. Pada bagian superior dan inferior, vestibulum dibatasi oleh refleksi dari membran mukosa dari bibir dan pipi pada gusi. Dinding lateral vestibulum dibentuk oleh pipi, yang disusun dari m.buccinator dan dilapisi membran mukosa. Pada membran mukosa ini terdapat papilla kecil yang merupakan muara duktus parotidea. Membran mukosa pada permukaan dalam pipi dan bibir diinervasi oleh n.buccalis cabang n. mandibularis,n.

description

gHJvwhvdjhbjwbqjdw

Transcript of Anatomi Mulut

Page 1: Anatomi Mulut

ANATOMI MULUT DAN PALATUM DURUM

Pendahuluan.

Mulut merupakan daerah yang meluas mulai dari bibir sampai isthmus faucium atau perbatasan

antara mulut dengan faring. Strukturnya disesuaikan dengan fungsinya, yaitu untuk makan dan

berbicara. Di mulut inilah proses pencernaan dimulai, dengan adanya penghancuran makanan saat

mengunyah, pelembaban makanan oleh sekresi dari mukosa bukalis dan kelenjar-kelenjar liur,

serta tempat dimulainya proses hidrolisis karbohidrat oleh enzim ptyalin. Mulut juga dapat

digunakan sebagai jalan nafas darurat pada keadaan dispneu, dan memegang peranan dalam

pembentukan mimik wajah.

Mulut dibagi dalam 2 bagian :

1. Vestibulum

Merupakan ruang sempit diantara bibir, pipi, gigi dan gusi. Jika rahang tertutup maka

vestibulum dan cavitas oris (rongga mulut) akan saling berhubungan dibelakang gigi molar

tiga pada kedua sisi. Pada bagian superior dan inferior, vestibulum dibatasi oleh refleksi dari

membran mukosa dari bibir dan pipi pada gusi. Dinding lateral vestibulum dibentuk oleh pipi,

yang disusun dari m.buccinator dan dilapisi membran mukosa. Pada membran mukosa ini

terdapat papilla kecil yang merupakan muara duktus parotidea. Membran mukosa pada

permukaan dalam pipi dan bibir diinervasi oleh n.buccalis cabang n. mandibularis,n. mentalis

cabang n. alveolaris inferior juga cabang n. mandibularis dan n. infraorbitalis cabang n.

maksilaris. Batas nerah pada bibir atas dan bawah disarafi oleh n. infraorbitalis dan n.

mentalis.

2. Rongga mulut (cavitas oris)

Rongga ini memiliki atap langit-langit keras (hard palate / palatum durum) di bagian depan

dan langit-langit lunak (soft palate / palatum molle) di belakang. Bagian dasar / lantainya

sebagian besar terdiri dari dua pertiga anterior lidah dan berhubungan dengan membran

mukosa dari sisi lidah sampai seluruh gusi yang terletak di mandibula. Pada bagian tengah

permukaan bawah lidah terdapat lipatan membran mukosa yang disebut frenulum linguale

yang menghubungkan permukaan bawah lidah dengan dasar mulut. Di kedua sisi dari

frenulum ditemukan papilla kecil yang merupakan muara duktus submandibula. Rongga

Page 2: Anatomi Mulut

mulut mendapat perdarahan dari a.Palatina mayor yang keluar dari foramen palatine dan

melingkupi palatum (sebelah lateral dari nervus) masuk ke foramen incisivus kemudian naik

ke rongga hidung. Vena berjalan bersama arteri, bermuara ke pleksus pterigoideus. Sebagian

cabang kecil vena langsung ke regio supratonsilar bermuara ke pleksus Faringeus. Drainase

limfe ke nnll Retrofaringeal dan nnll Servikalis profunda. Inervasi oleh n.Palatina mayor,

cabang n. Maksilaris lewat ganglion pterigopalatine.

Bibir

Anatomi Bagian Luar

Bibir atas terdiri atas bagian membran mukosa yang berwarna merah dan daerah kutaneus /

kulit yang berwarna putih. Batas mukokutan ini penting dari segi estetik karena memisahkan

daerah merah bibir yang konveks dengan daerah putih bibir yang konkaf. Ketepatan dalam

pembentukan ulang batas ini penting dalam pembedahan, baik setelah trauma maupun pada

kasus kelainan kongenital.

Pada bibir atas terdapat cupid’s bow, yaitu bagian bibir atas yang menekuk ke inferior

membentuk busur. Cupid’s bow ini penting dari segi estetis terutama pada pembedahan bibir

sumbing. Di atas cupid’s bow ini terdapat philtrum dimple yang dibatasi disebelah lateral

philtrum collum. Philtrum collum ini mengandung otot yang lebih tebal. Pada bagian tengah

merah bibir terdapat tuberkulum. Batas antara bibir atas dengan pipi adalah sulkus

nasolabialis yang menghubungkan antara bagian lateral hidung dengan sudut bibir.

Bibir bawah menyatu dengan bibir atas pada komisura bibir. Bibir bawah tidak

mempunyai philtrum dan cupid’s bow, namun terbagi dalam dua sub unit. Bibir bawah

letaknya lebih ke belakang dibandingkan bibir atas. Batas antara bibir bawah dengan dagu

adalah sulkus mentalis.

Struktur yang letaknya berdekatan dengan bibir dan biasanya terkena dampak pada

sumbing bibir adalah hidung. Hidung mempunyai kolumela yang lurus dengan panjang yang

adekuat, didukung oleh septum yang juga terletak pada posisi lurus. Arkus ala nasi yang

simetris didukung oleh kartilago ala yang sesuai dan terletak di antara basis ala yang

seimbang. Dasar hidung difiksir oleh nostril.

Page 3: Anatomi Mulut

Anatomi bibir

Bibir merupakan lipatan mukosa atas dan bawah yang menyatu dikomisura, mengelilingi

orifisium bukalis dan bila ditutupkan membentuk dinding anterior kavum bukalis. Bibir terdiri

dari lima lapis jaringan yaitu ; kulit, fasia superfisialis, m.orbikularis oris, jaringan sub

mukosa yang berisi pembuluh darah limfe dan saraf serta membran mukosa yang berupa

epitel berlapis. Kelenjar liur labialis tersebar diantara membran mukosa dan m.orbikularis

oris. Bibir atas dan bawah melekat pada gusi oleh frenulum.

Bibir tidak mempunyai perlekatan tulang. Oleh karena itu laserasi berat dan infeksi

destruktif akan menyebabkan kontraktur otot dan jaringan parut. Hal ini akan menimbulkan

deformitas mulut dan distorsi struktur sekitarnya.

M. orbikularis oris merupakan otot yang penting. Otot ini mengelilingi apertura bukalis

dan secara keseluruhan berbentuk sirkuler, maka bila diinsisi vertikal akan menyebabkan

sudut luka yang terpisah. Otot yang berfungsi untuk menutup mulut ini diinervasi oleh n.

fasialis. Jika terjadi paralysis n. fasialis akan terjadi gangguan artikulasi terutama konsonan

labialis. Selain itu ketidak mampuan menutup mulut dengan kuat akan menyebabkan saliva

menetes dari sudut bibit.

Vaskularisasi

Aliran darah bibir terutama dari a. labialis yang merupakan cabang a. fasilais. Arteri ini

berlanjut ke superior menjadi a. angularis, selain itu juga bercabang menjadi a. nasalis dorsalis

dan a. nasalis lateralis.

Drainase Limfe

Kelenjar limfe dari bibir bawah bermuara ke nodus submandibula dan submental, sedangkan

yang berasal dari bibir atas bermuara ke nodus submaksila.

Persarafan.

Persarafan motorik berasal dari n. fasilais, sedangkan untuk sensorik berasal dari n.

infraorbital dan n.mentalis, cabang-cabang n. maksilaris dan n.mandibularis.

Page 4: Anatomi Mulut

LIDAH

Lidah merupakan massa otot rangka yang ditutupi membran mukosa. Dua pertiga anteriornya

terdapat dalam mulut dan sepertiga posteriornya terletak dalam faring. Lidah terbagi menjadi

belahan kiri dan kanan oleh septum fibrosa mediana.

Otot Lidah

Otot lidah dibagi menjadi :

1. Otot intrinsik

Terbatas pada lidah dan tidak melekat pada tulang, yaitu m. longitudinalis superior dan

inferior, m.transversalis dan vertikalis.

2. Otot ekstrinsik

Melekat pada tulang hyoid, palatum durum dan prosesus styloideus mandibula. Termasuk

dalam otot ekstrinsik ini adalah m. genioglossus (yang besar), m. hyoglossus m.

styloglossus dan m. palatoglossus (pembatas antara mulut dan faring). Otot-otot tersebut

diatas berfungsi untuk mengubah bentuk lidah.

Membran mukosa

Lidah dibagi menjadi dua pertiga anterior (bagian oral / pre sulkus) dan sepertiga posterior

(bagian faringeal) oleh sulkus terminalis yang berbentuk huruf V. bagian presulkus dilapisi

membran mukosa tempat insersi otot-otot yang mendasarinya. Epitel permukaan adalah

skuamosa berkeratin bertingkat dan terdapat papilla dalam jumlah besar.

Terdapat 3 tipe papilla :

1. Papila filiformis membuat lidah seperti beludru dan permukaan licin untuk menggerakkan

bolus makanan.

2. Papilla fungiformis yang lebih banyak terdapat pada pinggiran lidah, tampak sebagai titik

merah jambu yang besar. Masing-masing membawa ujung pengecap (tidak ada satupun di

papilla filiformis).

3. Papilla valata yang berjumlah 10 – 12 buah dan tersusun dalam formasi V dengan apeks

menunjukkan ke belakang tepat didepan sulkus terminalis. Terdapat banyak ujung

pengecap yang mengelilingi tiap papilla. Papilla ini beerada jauh dipermukaan belakang

mulut dan tidak langsung berhubungan dengan makanan yang dikunyah. Membran

Page 5: Anatomi Mulut

mukosa yang menutup sepertiga posterior lidah tidak memiliki papilla namun

permukaannya berbenjol tidak teratur akibat kelenjar getah bening di bawahnya.

Vaskularisasi

1. Arteri.

Lidah disuplai oleh arteri lingualis, ramus tonsillaris a. fasialis dan a.faringeal asenden.

Septum fibrosum lidah mencegah terjadinya anastomosis pembuluh darah.

2. Vena.

Cabang-cabang vena yang menyertai a.lingualis dari cabang dorsalnya membentuk V.

lingualis. Aliran balik dari ujung lidah mengalir melalui v. lingualis profunda. Vena

lingualis umumnya bermuara di v. jugularis interna didekat kornu mayor os hyoid.

Aliran Limfe

Limfe satu sisi, terutama bagian posterior, dapat mencapat nodus kedua sisi leher bila terjadi

obstruksi jalur ipsilateral.

Drainase ujung lidah ke nl. Submentalis dan jugulo-omoyoid. Daerah marginak ke nl.

Submandibula dan servikalis profunda. Bagian posterior ke nl. Servikalis profunda. Limfe

dari segitiga posterior lidah mengalir ke dalam nl.servikalis profunda kiri dan kanan.

Persarafan

Semua otot intrinsik dan ekstrinsik dipesarafi n. hipoglossus (N XII), kecualis

m.palatoglossus dari pleksus faringeal. Impuls proprioseptif melalui n. lingualis.

Suplai sensorik berasal dari 3 arkus faringeal. Daerah pre sulkus. Kecualis regio papilla

valata, diinervasi oleh n. lingualis yang komponen trigeminalnya sebagai mediator

sensibilitas. Sedangkan serabut korda timpani membawa serabut pengecap dari sekretomotor

parasimpatik.

Daerah segitiga posterior pre sullkus termasuk papilla valata diinervasi oleh n.

glosofaringeus. Serabut ini membawa serabut sensorik, pengecap dan sekretomotor

parasimpatis.

Area kecil mukosa lidah yang membentuk dinding anterior valikula disuplai oleh n.

mukosa valikularis yaitu n. laringeal internus.

Page 6: Anatomi Mulut

Pergerakan Lidah

Macam-macam pergerakan lidah

1. Penjuluran, dilakukan oleh m. genioglossus kedua sisi yang bekerja serentak.

2. Retraksi, dilakukan oleh m. styloglossus dan m. hyoglossus kedua sisi yang bekerja

serentak.

3. Depresi, merupakan kerja serentak m. hyglossus dan m. geniglossus kedua sisi.

4. Retraksi dan elevasi sepertiga posterior lidah dilakukan oleh m. styloglossus dan m.

palatoglossus kedua sisi secara serentak.

Pada pasien tidak sadar otot-otot lidah berelaksasi sehingga lidah jatuh ke belakang menutup

faring. Hal ini akan menimbulkan bunyi mengorok.

PALATUM DURUM

Palatum durum yang disebut juga langit-langit keras atau hard palate, dibentuk oleh

processus patinum maxillae dan lamina horizontalis ossis palatinum. Palatum ini dibatasi oleh

arcus alveolaris, dan pada bagian belakang bersambungan dengan palatum molle. Palatum

membentuk dasar cavum nasi.

Membran mukosa pada bagian depan palatum durum sangat melekat pada periosteum.

Lapisan ini tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya, sehingga disebut lapisan

mukoperiosteum pada tulang diperkuat oleh tonjol-tonjol jaringan fibrosa yang disebut

serabut sharpey’s. Oleh karena itu fiksasi inilah bolus makanan tidak dapat mengakibatkan

pergeseran membran mukosa.

Vaskularisasi

Palatum durum diperdarahi oleh a.palatina mayor. Arteri ini keluar dari foramen palatina

mayor dan berjalan ke anterior di sulkus palatum durum, untuk kemudian masuk ke foramen

incisivum dan selanjutnya ke hidung.

Pembuluh vena yang menyertai arteri kembali ke pleksus pterygoideus. Vena-vena lainnya

berjalan ke regio supratonsilar dan menyatu dengan pleksus faringeus.

Page 7: Anatomi Mulut

Daftar Pustaka

1. McMinn RMH, In : Anatomy Regional and applied 9th ed. New york : Churcill

Livingstone, 1995; 477 – 86.

2. Snell RS. In : Clinical Anatomy for Medical Student. 3rd ed. Boston / Toronto : Little,

Brown and Company, 1986 ; 839 – 43.

3. Pansky B, In : Review of Gross Anatomy. 6th ed. USA : McGraw-Hill Company, 1996 ;

76 – 7.

4. Roger AW. In : Textbook of Anatomy. 1st ed. New York : Churcill Livingstone, 1992 ;

422 – 23.