Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin

16
ANATOMI FISIOLOGI Sistem Endokrin Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Hormon berperan penting untuk mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh, antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh. Sistem endokrin hampir selalu bekerja sama dengan sistem saraf, namun cara kerjanya dalam mengendalikan aktivitas tubuh berbeda dari sistem saraf. Ada dua perbedaaan cara kerja antara kedua sistem tersebut. Kedua perbedaan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Dibandingkan dengan sistem saraf, sistem endokrin lebih banyak bekerja melalui transmisi kimia. 2. Sistem endokrin memperhatikan waktu respons lebih lambat daripada sistem saraf. Pada sistem saraf, potensial aksi akan bekerja sempurna hanya dalam waktu 1-5 milidetik, tetapi kerja endokrin melalui hormon baru akan sempurna dalam waktu yang sangat bervariasi, berkisar antara beberapa menit hingga beberapa jam. Hormon adrenalin bekerja hanya dalam waktu singkat, namun hormon pertumbuhan bekerja dalam waktu yang sangat lama. Di bawah kendali sistem endokrin

description

gfgfgfhy

Transcript of Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin

ANATOMI FISIOLOGI Sistem EndokrinSistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Hormon berperan penting untuk mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh, antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh.Sistem endokrin hampir selalu bekerja sama dengan sistem saraf, namun cara kerjanya dalam mengendalikan aktivitas tubuh berbeda dari sistem saraf. Ada dua perbedaaan cara kerja antara kedua sistem tersebut. Kedua perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dibandingkan dengan sistem saraf, sistem endokrin lebih banyak bekerja melalui transmisi kimia.

2. Sistem endokrin memperhatikan waktu respons lebih lambat daripada sistem saraf. Pada sistem saraf, potensial aksi akan bekerja sempurna hanya dalam waktu 1-5 milidetik, tetapi kerja endokrin melalui hormon baru akan sempurna dalam waktu yang sangat bervariasi, berkisar antara beberapa menit hingga beberapa jam. Hormon adrenalin bekerja hanya dalam waktu singkat, namun hormon pertumbuhan bekerja dalam waktu yang sangat lama. Di bawah kendali sistem endokrin (menggunakan hormon pertumbuhan), proses pertumbuhan memerlukan waktu hingga puluhan tahun untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang sempurna.Dasar dari sistem endokrin adalah hormon dan kelenjar (glandula), sebagai senyawa kimia perantara, hormon akan memberikan informasi dan instruksi dari sel satu ke sel lainnya. Banyak hormon yang berbeda-beda masuk ke aliran darah, tetapi masing-masing tipe hormon tersebut bekerja dan memberikan pengaruhnya hanya untuk sel tertentu.Fungsi kelenjar endokrin adalah sebagai berikut : - Menghasilkan hormon yang dialirkan ke dalam darah yang yang diperlukan oleh jaringan tubuh tertentu. - Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh - Merangsang aktivitas kelenjar tubuh - Merangsang pertumbuhan jaringan - Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorbsi glukosa pada usus halus - Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral, dan air

Kelenjar Endokrin terdiri dari:1. Kelenjar HipotalamusHipotalamus terletak di batang otak tepatnya di dienchepalon, dekat dengan ventrikel otak ke tiga (ventrikulus tertius). Hipotalamus sebagai pusat tertinggi sistem kelenjar endokrin yang menjalankan fungsinya melalui humoral (hormonal) dan saraf. Hormon yang dihasilkan hipotalamus sering disebut faktor R dan I mengontrol sintesa dan sekresi hormon hipofise anterior sedangkan kontrol terhadap hipofise posterior berlangsung melalui kerja saraf. Pembuluh darah kecil yang membawa sekret hipotalamus ke hipofise disebut portal hipotalamik hipofise. Sebagai bagian dari system endokrin, hipotalamus mengontrol sintesa dan sekresi hormon-hormon hipofise. Hipofise anterior dikontrol oleh kerja hormonal sedangkan bagian posterior dikontrol melalui kerja saraf.Beberapa fungsi penting hipotalamus:a. Mengontrol sistem saraf otonom dan sistemendokrin serta mengatur beberapaperilaku yang berhubungan dengan fungsi-fungsi vegetatif untuk kehidupan:

o Peningkatan atau penurunan denyut jantung dan tekanandarah.o Pengaturan suhu tubuh.o Pengaturan rasa lapar dan haus.o Sekresi air lewat ginjal (pengeluaran ADH)o Pengaturan kontraksi rahim dan pengeluaran ASI.

b. Fungsi afektif sensoriso Pusat-pusat ganjaran atau motivasi.o Pusat-pusat menyakitkan seperti takut,marah, termasuk nyeri dan dorongan untukmelarikan diri.o Dorongan untuk bereproduksi.

c. Pengaturan tidur dan jaga

o Hipotalamus dorsal berhubungandengan Sistem Aktivasi Retikularis (SAR). o Hipotalamus lateral anterior menghambat SAR.

d. Mengontrol sistemendokrin melalui hormon-hormon yang dihasilkan hipotalamus kemudian melalui pembuluh darah dihubungkan dengan kelenjar hipofise anterior

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipotalamus antara lain: ACTH : Adrenocorticotropic Hormone ACIH : Adrenocortico Inhibiting Hormone TRH : Thyroid Releasing Hormone TIH : Thyroid Inhibiting Hormone GnRH : Gonadotropin Releasing Hormone GnIH : Gonadotropin Inhibiting Hormone PTRH : Parathyroid Releasing Hormone PTIH : Parathyroid Inhibiting Hormone PRH : Prolactin Releasing Hormone PIH : Prolactin Inhibiting Hormone GRH : Growth Releasing Hormone GIH : Growth Inhibiting Hormone MRH : Melanosit Releasing Hormone MIH : Melanosit Inhibiting Hormone

2. Kelenjar Hipofise/ PituitariKelenjar hipofise atau pituitari (hypophysis or pituitary gland) terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak. Kelenjar pituitari ini dikenal sebagai Master of glands (raja dari semua kelenjar) karena pituitari itu dapat mengkontrol kelenjar endokrin lainnya. Sekresi hormon dari kelenjar pituitary ini dipengaruhi oleh factor emosi dan perubahan iklim.Pituitari dibagi 2 bagian :a) Lobus anterior Lobus anterior, merupakan bagian terbesar dari hipofise kira-kira 2/3 bagian dari hipofise. Lobus anterior ini juga disebut adenohipofise. Hormon yang dihasilkan oleh lobus anterior aadalah: Hormon yang dihasilkanFungsi dan gangguannya

Hormon Somatotropin (STH),Hormon pertumbuhan (Growth Hormone / GH)

Merangsang sintesis protein dan metabolisme lemak, serta merangsang pertumbuhan tulang (terutama tulang pipa) dan otot. Kekurangan hormon ini pada anak-anak menyebabkan pertumbuhan terhambat/kerdil (kretinisme), jika kelebihan akan menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme). Jika kelebihan terjadi pada saat dewasa, akan menyebabkan pertumbuhan tidak seimbang pada tulang jari tangan, kaki, rahang, ataupun tulang hidung yang disebut akromegali.

Hormon tirotropin atau Thyroid Stimulating Hormone (TSH)

Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok atau tiroid serta merangsang sekresi tiroksin

Adrenocorticotropic hormone (ACTH)

Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan aktivitas kulit ginjal dan merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresikan glukokortikoid (hormon yang dihasilkan untuk metabolisme karbohidrat)

Prolaktin (PRL) atau Lactogenic hormone (LTH)Membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu

Hormon gonadotropin pada wanita :

1. Follicle Stimulating Hormone (FSH)

2. Luteinizing Hormone (LH)

Merangsang pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan estrogen

Mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan progesteron

b) Lobus posterior Merupakan 1/3 bagian hipofise dan terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut juga neurohipofise. Hormon yang dihasilkan oleh lobus posterior adalah :

HormonFungsi

Oksitosin

Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama proses melahirkan

ADHMenurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan darah dengan cara menyempitkan pembuluh darah

Lobus intermediate (pars intermediate) adalah area diantara lobus anterior dan posterior, fungsinya belum diketahui secara pasti, namun beberapa referensi yang ada mengatakan lobus ini mungkin menghasilkan melanosit stimulating hormon (MSH).

3. Kelenjar TiroidKelenjar tiroid (thyroid gland) atau kelenjar gondok yang terletak di leher bagian depan. Tepat di bawah kartilago krikoid, di samping kiri dan kanan trakhea. Pada orang dewasa beratnya lebih kurang 18 gram. Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yaitu lobus kiri kanan yang dipisahkan oleh isthmus. Masing-masing lobus kelenjar ini mempunyai ketebalan lebih kurang 2 cm, lebar 2,5 cm dan panjangnya 4 cm. Tiap-tiap lobus mempunyai lobuli yang di masing-masing lobuli terdapat folikel dan parafolikuler. Di dalam folikel ini terdapat rongga yang berisi koloid di mana hormon-hormon disintesa. Kelenjar tiroid mendapat sirkulasi darah dari arteri tiroidea superior dan arteri tiroidea inferior. Kelenjar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein dan mengatur kesensitifan tubuh terhadap hormon lainnya.Fungsi tiroid diatur oleh hormon perangsang tiroid (TSH) hipofisis, di bawah kendali hormon pelepas tirotropin (TRH) hipotalamus melalui sistem umpan balik hipofisis-hipotalamus. Faktor utama yang mempengaruhi laju sekresi TRH dan TSH adalah kadar hormon tiroid yang bersirkulasi dan laju metabolik tubuh.

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid adalah: Hormon Pemacu Tiroid (TSH), memacu pembentukan dan pengeluaran hormon tiroid Hormon Kalsitonin, menurunkan kadar kalsium darah dan meningkatkan metabolisme sel Hormon Tiroksin, berperan penting dalam pertumbuhan serta pemasakan sel (tubuh) secara normalFungsi hormon-hormon tiroid antara adalah:

Mengatur laju metabolisme tubuh. Baik T3 dan T4 kedua-duanya meningkatkan metabolisme karena peningkatan komsumsi oksigen dan produksi panas. Efek ini pengecualian untuk otak, lien, paru-paru dan testis. Kedua hormon ini tidak berbeda dalam fungsi namun berbeda dalam intensitas dan cepatnya reaksi. T3 lebih cepat dan lebih kuat reaksinya tetapi waktunya lebih singkat dibanding dengan T4. T3 lebih sedikit jumlahnya dalam darah. T4 dapat dirubah menjadi T3 setelah dilepaskan dari folikel kelenjar. Memegang peranan penting dalam pertumbuhan fetus khususnya pertumbuhan saraf dan tulang Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin Efek kronotropik dan Inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatan kontraksi otot dan menambah irama jantung. Merangsang pembentukan sel darah merah Mempengaruhi kekuatan dan ritme pernapasan sebagai kompensasi tubuh terhadap kebutuhan oksigen akibat metabolism Bereaksi sebagai antagonis insulin Tirokalsitonin mempunyai jaringan sasaran tulang dengan fungsi utama menurunkan kadar kalsium serum dengan menghambat reabsorpsi kalsium di tulang. Faktor utama yang mempengaruhi sekresi kalsitonin adalah kadar kalsium serum. Kadar kalsium serum yang rendah akan menekan pengeluaran tirokalsitonin dan sebaliknya peningkatan kalsium serum akan merangsang pengeluaran tirokalsitonin. Faktor tambahan adalah diet kalsium dan sekresi gastrin di lambung.

4. Kelenjar ParatiroidKelenjar paratiroid (parathyroidgland) berukuran kecil, kuning kecoklatan, oval, biasanya terletak antara garis lobus posterior dari kelenjar tiroid dan kapsulnya. Ukurannya kira2 6 x 3 x 2 mm. Beratnya 50 mg. Kelenjar paratiroid menempel pada bagian anterior dan posterior kedua lobus kelenjar tiroid oleh karenanya kelenjar paratiroid berjumlah empat buah. Normalnya paratiroid posterior bergeser hanya pada kutub paratiroid posterior, tapi bisa juga turun bersama timus ke thorax atau pada bifurcation karotis.

Kelenjar paratiroid superior letaknya lebih konstan daripada inferior dan biasanya terlihat di tengah garis posterior kelenjar tiroid walaupun bisa lebih tinggi. Bagian inferior sangat bervariasi pada beberapa situasi (tergantung perkembangan embriologisnya) dan bisa tanpa selubung fascia tiroid, di bawah arteri tiroid, atau pada kelenjar tiroid dekat kutub inferior. Kelenjar ini terdiri dari dua jenis sel yaitu Chief cells dan Oxyphill cells. Chief cells merupakan bagian terbesar dari kelenjar paratiroid, mensintesa dan mensekresi hormon paratiroid atau parathormon (PTH).

Parathormon mengatur metabolisme kalsium dan posfat tubuh. Organ targetnya adalah tulang, ginjal dan usus kecil (duodenum).

Organ

Fungsi

Tulang PTH mempertahankan resorpsi tulang sehingga kalsium serum meningkat

Ginjal

PTH mengaktifkan vitamin D. Dengan vitamin D yang aktif akan terjadi peningkatan absorpsi kalsium dan posfat dari intestin. Selain itu hormon inipun akan meningkatkan reabsorpsi Ca dan Mg di tubulus ginjal, meningkatkan pengeluaran Posfat, HCO3 dan Na.

Usus kecilPTH meningkatkan absorbsi kalsium

Karena sebagian besar kalsium disimpan di tulang, maka efek PTH lebih besar terhadap tulang. Faktor yang mengontrol sekresi PTH adalah kadar kalsium serum di samping tentunya PTSH.

5. Kelenjar Adrenal/ SuprenalTerdapat 2 buah kelenjar adrenal terletak di atas ginjal. Kelenjar adrenal terbagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian medula adrenal (bagian tengah kelenjar adrenal) dan korteks adrenal (bagian luar kelenjar).Korteks adrenal memproduksi 3 kelompok hormon steroid, yaitu glukokortikoid dengan prototipe hidrokortison, mineralokortikoid khususnya aldosteron, dan hormon-hormon seks khususnya androgeno Glukokortikoid berfungsi untuk mempengaruhi metabolisme glukosa, peningkatan sekresi hidrokortison akan menaikkan kadar glukossa darah.o Mineralikortikoid bekerja meningkatkan absorbsi ion Natrium dalam proses pertukaran untuk mengekresikan ion Kalium atau Hidrogen.o Hormon seks adrenal ( androgen ) memberikan efek yang serupa dengan efek hormon seks pria.Medula adrenal berfungsi sebagai bagian dari saraf otonom. Selain itu juga menghasilkan adrenalin da noradrenalin. Nor adrenalin menikan tekanan darah denga jalan merangsang serabut otot di dalam dinding pembuluh darah untuk berkontraksi, dan adrenalin membantu metabolisme karbohidrat dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari hati.Fungsi kelenjar adrenal korteks : Mengatur keseimbangan air, elektrolit dan garam Mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang, dan protein Mempengaruhi aktivitas jaringan limfoidFungsi kelenjar adrenal medula : Vasokontriksi pembuuh darah perifer Relaksasi bronkus Kontraksi selaput lendir dan arteriol

6. Kelenjar Pankreas/Pulau LangerhansKelenjar ini terdapat di belakang lambung di depan vertebra lumbalis I dan II. Sebagai kelenjar eksokrin, pankreas menghasilkan enzim-enzim pencernaan ke dalam lumen duodenum. Sebagai kelenjar endokrin, pankreas terdiri dari pulau-pulau Langerhans, menghasilkan hormon. Pulau Langerhans berbentuk oval dan tersebar di seluruh pankreas. Fungsi pulau Langerhans sebagai unit sekresi dalam pengeluaran homeostatik nutrisi, menghambat sekresi insulin, glikogen dan polipeptida. Pada manusia, mengandung 4 macam sel, yaitu : sel A (atau ) : menghasilkan glukagon sel B (atau ) : menghasilkan insulin sel D (atau ) : menghasilkan somatostatin sel F (sgt kecil) : menghasilkan polipeptida pankreasHormon insulin berguna untuk menurunkan gula darah, menggunakan dan menyimpan karbohidrat. Glukagon berfungsi untuk menaikkan glukosa darah dengan jalan glikolisis. Somatostatin berguna menurunkan glukosa darah dengan melepaskan hormon pertumbuhan dan glukagon. Fungsi sekresi sel F belumlah jelas.7. Kelenjar Gonad / KelaminTerbentuk pada minggu-minggu pertama gestasi dan tampak jelas pada minggu ke lima. Diferensiasi jelas dengan mengukur kadar testosteron fetal terlihat jelas pada minggu ke tujuh dan ke delapan gestasi. Keaktifan kelenjar gonad terjadi pada masa prepubertas dengan meningkatnya sekresi gonadotropin (FSH dan LH) akibat penurunan inhibisi steroid.

a. TestisDua buah testis berada dalam skrotum. Testis mempunyai dua fungsi yaitu sebagai organ endokrin dan organ reproduksi. Menghasilkan hormon testosteron dan estradiol di bawah pengaruh LH. Testosteron diperlukan untuk mempertahankan spermatogenesis sementara FSH diperlukan untuk memulai dan mempertahankan spermatogenesis.Estrogen mempunyai efek menurunkan konsentrasi testosteron melalaui umpan balik negatif terhadap FSH sementara kadar testosteron dan estradiol menjadi umpan balik negatif terhadap LH. Fungsi testis sebagai organ reproduksi berlangsung di tubulus seminiferus. Efek testosteron pada fetus merangsang diferensiasi dan perkembangan genital ke arah pria. Pada masa pubertas hormon ini akan merangsang perkembangan tanda-tanda seks sekunder seperti perkembangan bentuk tubuh, pertumbuhan dan perkembangan alat genital, distribusi rambut tubuh, pembesaran laring dan penebalan pita suara serta perkembangan sifat agresif. Sebagai hormon anabolik, akan merangsang pertumbuhan dan penutupan epifise tulangb. OvariumSeperti halnya testis, ovarium juga berfungsi sebagai organ endokrin dan organ reproduksi. Sebagai organ endokrin, ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Sebagai organ reproduksi, ovarium menghasilkan ovum (sel telur) setiap bulannya pada masa ovulasi untuk selanjutnya siap untuk dibuahi sperma. Estrogen dan progesteron akan mempengaruhi perkembangan seks sekunder, menyiapkan endometrium untuk menerima hasil konsepsi serta mempertahankan proses laktasi.Estrogen dibentuk di sel-sel granulosa folikel dan sel lutein korpus luteum. Progesteron juga dibentuk di sel lutein korpus luteum.